Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ABSTRACT
dibudidayakan di suatu daerah tertentu keadaan segar dan tidak dapat disimpan
sehingga menjadi buah khas di daerah dalam waktu lama (Wisnu, 2011).
tersebut. Buah-buahan lokal adalah salah satu Identifikasi dan karakterisasi terhadap
sumber daya genetik yang berpotensi besar buah lokal yang ada di Kabupaten Bangli
yang belum digarap dalam rangka dilakukan secara eksplorasi. Eksplorasi
mewujudkan integrasi pertanian dan adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan
pariwisata (Rai dkk, 2014). memperoleh pengetahuan lebih banyak
Peraturan Daerah No. 3 tahun 2013 tentang keadaan, terutama sumber-sumber
perlu direalisasikan agar plasma nutfah alam yang terdapat di tempat itu. Data yang
sebagai sumber buah-buahan lokal Bali terkumpul diharapkan menjadi data base
terlindungi dan pengembangannya dapat awal untuk perlindungan sumber daya
dilakukan dengan sebaik-baiknya. Tindakan genetik buah-buahan di Bali, khususnya di
pengembangan dilakukan sesungguhnya Kabupaten Bangli. Setelah terkumpulnya
merupakan salah satu kewajiban untuk data buah-buahan lokal di lapangan
menjaga keseimbangan dan kesejahteraan dilakukan pemetaan geografis sumber daya
alam, karena alam merupakan tempat dan genetik sebagai dasar untuk perlindungan,
sumber hidup untuk kehidupan manusia. pelestarian, dan pengembangan buah-buahan
Oleh karena itu, segala jenis sumber daya lokal di Kabupaten Bangli.
genetik yang dimiliki harus tetap dijaga Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk
kelestariannya dari generasi ke generasi. mengidentifikasi sifat-sifat morfologi
Salah satu hal penting yang tersurat dalam tanaman meliputi kanopi, batang, daun,
Perda Perlindungan Buah Lokal tersebut bunga, dan buah; 2) mengidentifikasi
adalah perlunya Pemerintah Provinsi Bali karakter yang dimiliki oleh masing-masing
melakukan permberdayaan dan perlindungan buah-buahan, sehingga menjadi daya tarik
terhadap sumber daya genetik dan produk dan dapat menjadi ciri khas yang
buah lokal melalui kegiatan integrasi dengan membedakan buah satu dengan yang lain.
pariwisata.
Buah lokal pulau Bali tersebar di BAHAN DAN METODE
seluruh kabupaten yang ada di Bali. Penelitian dilaksanakan selama enam
Kabupaten Bangli merupakan kabupaten bulan, yaitu dari Bulan Januari-Juni 2015.
penghasil buah-buahan lokal yang belum Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten
tereksplorasi dan terdata dengan baik. Bangli yang terdiri atas empat kecamatan
Penelitian ini akan mengidentifikasi buah- yakni: Kecamatan Bangli, Kecamatan Susut,
buahan hortikultura. Buah hortikultura adalah Kecamatan Kintamani, dan Kecamatan
produk tanaman yang berasal dari Tembuku. Alat dan bahan yang digunakan
perkembangan berkelanjutan dari fusi serbuk antara lain kamera, altimeter, GPS (Global
sari dan putik yang dikonsumsi dalam posittion system), penggaris, silet, lup (kaca
pembesar), pisau, meteran, kertas label,
182
AGROTROP, 5 (2): 179 - 186 (2015) Fakultas Pertanian Universitas Udayana
ISSN: 2008-155X Denpasar Bali - Indonesia
Buah Unggulan
Komoditas unggulan adalah komoditas
yang diusahakan berdasarkan keunggulan
kompetitif dan komparatif ditopang oleh
pemanfaatan teknologi yang sesuai dengan
184
AGROTROP, 5 (2): 179 - 186 (2015) Fakultas Pertanian Universitas Udayana
ISSN: 2008-155X Denpasar Bali - Indonesia
Manfaat dan Kegunaan Buah diolah menjadi berbagai olahan seperti jus,
dodol, bahan dasar kosmetik dan obat
Buah-buahan merupakan salah satu
tradisional.
komoditas hortikultura yang memegang
peranan penting bagi pembangunan pertanian
di Indonesia. Fungsi buah-buahan sangat Potensi Pengembangan Agrowisata
penting bagi proses metabolisme tubuh Semakin pesatnya perkembangan
karena mengandung banyak vitamin dan pariwisata di Bali pada umumnya dan
mineral (Barus, 2008). Buah-buahan lokal Kabupaten Bangli pada khususnya
selain dikonsumsi secara langsung juga dapat menjadikan kebutuhan akan pangan
186
AGROTROP, 5 (2): 179 - 186 (2015) Fakultas Pertanian Universitas Udayana
ISSN: 2008-155X Denpasar Bali - Indonesia
hortikultura semakin meningkat. Selain itu ini dibuktikan kehidupan masyarakat Bali
kebutuhan akan buah-buahan masyarakat, tidak dapat terlepas dari adanya upacara adat
pariwisata dan kebutuhan pasar luar negeri dan ritual keagamaan, untuk mendukung
menjadikan potensi besar untuk mencapai kegiatan upacara dan ritual keagamaan umat
pasar ekspor. Oleh karena itu pengembangan Hindu di Bali sebagian besar memanfaatkan
bidang pertanian hortikultura sangat buah-buahan lokal yang diproduksi sendiri.
menjanjikan karena semua masyarat tidak Buah-buahan tersebut digunakan antara lain
terlepas dari sumber makanan seperti buah- untuk membuat sesajen atau haturan,
buahan yang sangat diperlukan oleh tubuh gebogan atau pajegan, ajuman atau sodan,
sebagai sumber vitamin. Selain itu, pesatnya banten suci, catur. Salah satunya buah jeruk
perkembangan pariwisata di Kabupaten menjadi ikon dari Kecamatan Kintamani,
Bangli dapat menjadikan komoditas buah- Kabupaten Bangli, sampai saat ini Jeruk
buahan memiliki peluang besar untuk Siem Kintamani sudah memasuki pasar
dikembangkan. Hal ini dapat dilihat antara ekspor, antar pulau, pasar pariwisata, dan
lain dengan banyaknya buah-buahan impor tidak sedikit beberapa lokasi menjadi tempat
yang masuk pasar tradisional dan mengisi agrowisata (Sulistyo, 2011).
pasar pariwisata. Oleh karena itu kekayaan Permasalahan yang ada di lapangan
sumber daya genetik buah-buahan lokal ini adalah masih rendahnya penegtahuan dari
perlu didayagunakan semaksimal mungkin sumberdaya manusia masyarakat lokal
untuk memenuhi kebutuhan buah-buahan. menyebabkan sumberdaya alam dan budaya
Sumber daya genetik buah-buahan ini tidak dapat dikelola secara mandiri,
lokal yang ada di Kabupaten Bangli yang Padahal bila dikelola sesuai standar disertai
berpotensi untuk dikembangkan yakni buah promosi yang memadai dapat menjadi paket
jeruk dan pisang, yang sampai saat ini wisata yang sangat menarik dan laku bagi
keberadaan tanaman jeruk dan pisang cukup wisatawan. Produk-produk hasil usaha
diminati untuk dibudidayakan karena masyarakat seperti hasil pertanian, karena
permintaan pasar yang tinggi dan bernilai kualitas yang tidak memadai dan atau
ekonomi tinggi. keterbatasan akses menjadi tidak terserap di
Buah-buahan lain yang tergolong buah pasar pariwisata (hotel dan restoran). Produk
unggulan di masing-masing kecamatan di pertanian nilai jualnya menjadi sangat
Kabupaten Bangli juga berpotensi untuk rendah, jauh di bawah harga yang berlaku di
dikembangkan hal ini dilakukan untuk pasar pariwisata. Akibatnya, manfaat
mempertahankan buah unggul tersebut, di ekonomi yang dihasilkan dari pariwisata
antaranya alpukat, durian, jambu biji, tidak dinikmati masyarakat lokal tetapi lebih
mangga, nanas, pepaya, rambutan, salak dan banyak dinikmati oleh pengusaha hotel dan
sawo. pengusaha jasa pariwisata lainnya (Hilda,
Kegunaan dari masing-masing buah di 2010).
Kabupaten Bangli sangat beranekaragam, hal
187
NI LUH MARTINI et al. Identifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Buah-buahan
DAFTAR PUSTAKA
Bangli Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Bangli. Bangli dalam angka
2013. Pusat statistik Kabupaten.
Bali Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
Bali. Bali dalam angka 2014
Barus. 2008. plasma nutfah dan masalah
pelestariannya. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pertanian II(1):1-5.
Dalimartha. 2003. Buah Lokal Tidak Kalah
Dari Buah Impor, <http: //
188