Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
HIPERTIROID
HIPERTIROID
2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul HIPERTIROIDtepat
pada waktunya.
Penulisan makalah ini merupakan penugasan dari mata kuliah blok Endokrin.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan sarannya dalam pembuatan makalah ini dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dan membantu dalam pembuatan makalah ini, serta rekan-
rekan lain yang membantu pembuatan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memberikan sifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna mengingat penulis masih tahap belajar dan oleh karna itu mohon
maaf apabila masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan makalah
ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN PENULISAN
Tujuan umum :
Tujuan dalam pembuatan makalah ini secara umum adalah untuk membantu
mahasiswa dalam mempelajari tentang anatomi dan fisiologi kelenjar tiroid dan
hipertiroidisme
Tujuan khusus :
1. Mahasiswa mengetahui pengertian dari hipertiroidisme
3. RUMUSAN MASALAH
3) Apa saja tanda dan gejala yang timbul pada pasien hipertiroidisme?
4. METODE PENULISAN
5. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Penulisan
3. Rumusan Masalah
4. Metode Penulisan
5. Sistematika Penulisan
II. Hipertiroidisme
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
DAN HIPERTIROIDISME
A. Anatomi
Kelenjar tiroid terdiri dari lobus kanan dan kiri dimana kedua lobus tersebut
dihubungkan oleh istmus. Kelenjar ini terdapat pada bagian inferior trakea dan
beratnya diperkirakan 15-20 gram. Lobus kanan bisasanya lebih besar dan lebih
vascular dibandingkan lobus kiri. Kelenjar ini kaya akan pembuluh darah dengan
aliran darah 4-6 ml/menit/gram. Pada keadaaan hipertiroid, aliran darah dapat
meningkat sampai 1 liter/menit/gram sehingga dapat didengar menggunakan
stetoskop yang disebut bruit.Kelenjar tiroid mendapatkan persarafan adrenergik dan
kolinergik yang berasal dari ganglia servikal dan saraf vagus. Kedua system saraf ini
mempengaruhi aliran darah pada kelenjar tiroid yang akan mempengaruhi fungsi
kelenjar tiroid seperti TSH dan iodid.
2. Fisiologi
Hormon tiroid adalah hormon amina yang disintesis dan dilepaaskan dari
kelenjar tiroid. Hormon ini dibentuk ketika satu atau dua molekul iodin disatukan
dengan glikoprotein besar yang disebut tiroglobulin, yang disintesis di kelenjar tiroid
dan mengandung asam amino tirosin. Kompleks yang mengandung iodin ini disebut
iodotirosin. Dua iodotirosin kemudian menyatu untuk membentuk dua jenis TH yang
bersirkulasi, disebut T3 dan T4. T3 dan T4 berbeda dalam jumlah total molekul iodin
yang dikandungnya (3 untuk T3 dan 4 untuk T4). Sebagian besar (90%) HT yang
dilepaskan dalam aliran darah adalah T4, tetapi T3 secara fisiologis lebih poten.
Melalui hati dan ginjal, kebanyakan T4 diubah menjadi T3. T3 dan T4 dibawa kesel
targetnya dalam darah yang berikatan dengan protein plasma, namun masuk kesel
sebagai hormon bebas. T3 dan T4 secara kolektif disebut sebagai TH.
Sel target untuk TH adalah hampir semua sel tubuh. Efek primer TH adalah
menstimulasi laju metabolisme semua sel target dengan meningkatkan
metabolisme protein, lemak dan kerbohidrat. TH juga tampak menstimulasi
kecepatan pompa natrium-kalium disel targetnya. Kedua fungsi bertujuan
meningkatkan penggunaan energi oleh sel sehingga meningkatkan laju
metabolisme basal (BMR), membakar kalori, meningkatkan panas oleh setiap sel.
Umpan balik sekresi hormon. Kedua ini merupakan efek umpan balik ditingkat
hipofisis. Khususnya hormon bebaslah yang berperan dan bukannya hormon yang
terikat. T3 disamping berefek pada hipofisis juga pada tingkat hipotalamus.
Sedangkan T4 akan mengurangi kepekaan hipofisis terhadap rangsangan TRH.
1) Kalorigenik.
2) Termoregulasi.
7) Hormon ini penting untuk pertumbuhan saraf otak dan perifer, khususnya 3
tahun pertama kehidupan.
9) Efek pada perkembangan janin: Sistem TSH dan hipofisis anterior mulai
berfungsi pada janin manusia di dalam 11 minggu.Sebagian T3 dan T4 maternal
diinaktivasi pada plasenta. Dan sangat sedikit hormon bebas mencapai sirkulasi
janin. Dengan demikian, janin sebagian besar tergantung pada sekresi tiroidnya
sendiri.
10) Efek pada konsumsi oksigen dan produksi panas, T3 meningkatkan konsumsi
O2 dan produksi panas sebagian melalui stimulasi Na+ K+ ATPase dalam semua
jaringan kecuali otak, lien dan testis. Hal ini berperan pada peningkatan percepatan
metabolisme basal dan peningkatan kepekaan terhadap panas pada hipertiroidisme
II. VERTIGO
A. Pengertian
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu
aktif menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang
beredar dalam darah. Gangguana ini dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid,
hippofisis atau hipotalamus. Hipertiroid pada kehamilan ( morbus basodowi ) adalah
hiperfungsi kelenjar tiroid ditandai dengan naiknya metabolism basal15-20 %,
kadang kala diserta pembesaran ringan kelenjar tiroid. Kejadian penyakit ini
diperkirakan 1:1000 dan dalam kehamilan umunya disebabkan oleh adenoma
tunggal, Pengaruh kehamilan terhadap penyakit Kehamilan dapat membuat strua
tambah besar dan keluhan penderita tambah berat. Sejak mulai kehamilan terjadi
perubahan-perubahan pada fungsi kelenjar tiroid ibu, sedang pada janin kelenjar
tiroid baru mulai berfungsi pada umur kehamilan gestasi ke 12-16. TSH agaknya
tidak dapat melalui barier plasenta. Dengan demikian baik TSH ibu maupun TSH
janin tidak saling mempengaruhi. Baik T4 maupun T3 dapat melewati plasenta
dalam jumlah yang sangat sedikit, sehingga dapat dianggap tidak saling
mempengaruhi. Telah kita ketahui bahwa terdapat kehamilan dimana kelenjar tiroid
mengalami hiperfungsi yang ditandai dengan naiknya metabolisme basal sampai
15-25% dan kadang kala disertai pembesaran ringan. Keadaan ini adalah dalam
batas-batas normal.
B. Etiologi
1. Penyebab Utama
a. Penyakit Grave
2. Penyebab Lain
a. Tiroiditis
b. Penyakit troboblastis
e. Kanker pituitari
C. Patofisiologi
7. Gangguan reproduksi
9. Cepat lelah
E. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan
memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf
pusat atau kelenjar tiroid.
c. Bebas T4 (tiroksin)
d. Bebas T3 (triiodotironin)
F. Komplikasi
G. Penatalaksaan Medis
Persiapan tiroidektomi
Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan
kerahasiaan pasien sama seperti telehealthsecara keseluruhan. Di banyak negara,
dan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat khususnya
praktek telenursing dilarang (perawat yang online sebagai koordinator harus
memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang
menerima telecare harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek perawat
antar negara bagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb
dalam kaitan telenursing masih dalam perdebatan dan sulit pemecahannya.
Legal adalah sesuat yang di anggap sah oleh hukum dan undang-undang (Kamus
Besar Bahasa Indonesia).
Etik
Etika Keperawatan
Prinsip Etik
2) Autonomy (hak pasien memilih): Hak pasien untuk memilih treatment terbaik
untuk dirinya
Era modern , pelayanan kesehatan : Upaya Tim (tanggungjawab tidak hanya pada
satu profesi).
Ny. Quin ( 38 th ) dirawat dengan keluhan belakangan ini suka gelisah, BB selama
sebulan ini sudah turun 4 kg ; amnore sudah 2 bulan, tes pack negative, tidak bisa
duduk diam, tidak tahan akan udara panas. Hasil pemeriksaan fisik, kulit terlihat
flushing da nada pruritus, tremor pada jari tangan, exopthalmus (+). TD : 150/90
mmHg, HR : 100x/menit. Hasil Lab peningkatan T4 serum
PENGKAJIAN
1) Data Pasien :
Umur : 38 Tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan :-
2) Riwayat penyakit :
Keluhan Utama :
Keluhan belakangan ini suka gelisah, BB selama sebulan ini sudah turun 4
kg ; amnore sudah 2 bulan, tes pack negative, tidak bisa duduk diam, tidak tahan
akan udara panas.
Hasil pemeriksaan fisik, kulit terlihat flushing da nada pruritus, tremor pada
jari tangan, exopthalmus (+). TD : 150/90 mmHg, HR : 100x/menit. Hasil Lab
peningkatan T4 serum
Tidak ada
3) Pemeriksaan fisik
a. Aktifitas/ istirahat
Kelelahan berat.
b. Sirkulasi
Gejala : Palpitasi
Peningkatan tekanan darah dengan tekanan nada yang berat. Takikardi saat
istirahat.
c. Eliminasi
d. Integritas ego
e. Makanan/cairan
Nafsu makan meningkat, makan banyak, makannya sering, kehausan. Mual dan
muntah
f. Neurosensori
Gangguan status mental dan perilaku seperti bingung, disorientasi, gelisah, peka
rangsang.
h. Pernapasan
Dyspnea
i. Keamanan
Kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus.
Eksoftalmus : retraksi, iritasi pada konjungtiva dan berair. Pruritus, lesi eriteme
( sering terjadi pada pretibial ) yang menjadi sangat parah.
j. Seksualitas
1. DATA FOKUS
2. ANALISA DATA
DATA PROBLEM ETIOLOGI
DO
TTV
TD : 150/90 mmHg
HR : 100 x/menit
DO
TTV
TD : 150/90 mmHg
HR : 100 x/menit
DO
TTV
TD : 150/90 mmHg
HR : 100 x/menit
DO
TTV
TD : 150/90 mmHg
HR : 100 x/menit
TANGGAL
DITEMUKAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL
TERATASI
Senin, Rabu,
Kolaborasi :
Kolaborasi :
1. Berikan obat sesuai indikasi :
Kolaborasi :
- Natrium iodide
Kolaborasi :
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
6. EVALUASI
Pruritus (- )
Exopthalmus ( - )
P : intervensi dihentikan
-Nadi : 80 x/menit.
-RR : 20x/menit.
P : intervensi dihentikan
P : intervensi dihentikan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kelainan tiroid merupakan kelainan endokrin tersering kedua yang
ditemukan selama kehamilan. Berbagai perubahan hormonal dan metabolik terjadi
selama kehamilan, menyebabkan perubahan kompleks pada fungsi tiroid maternal.
Hipertiroid adalah kelainan yang terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan hormon
tiroid yang berlebihan dari kebutuhan tubuh.
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu
aktif menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang
beredar dalam darah. Gangguana ini dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid,
hippofisis atau hipotalamus
DAFTAR PUSTAKA
Bare & Suzanne, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2,