Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
DISUSUN OLEH
IRMA INDRIATIN
112 STYJ 16
7) Abdomen
Inspeksi : bentuk, lesi
Palpasi : Splenomegali, hepatomegali, nyeri tekan, nyeri lepas, turgor kulit <3
detik
Perkusi : Suara abdomen timpani
Auskultasi :Bising usus meningkat (normal 4-9x/menit)
8) Ekstremitas
a) pergerakan sendi terbatas (nyeri sendi)
b) kelelahan (malaise)
c) kelemahan
d) CRT <2 detik dan keluhan
e) Genetalia dan anus
f) kelengkap (laki-laki: penis, skrotum; perempuan: labia minora, labia mayora,
klitoris)
g) fungsi BAB
h) fungsi BAK
j. Pemeriksaan Penunjang
1) Foto polos : ditemukan adanya infeksi di paru dan status pulmoner
2) Nilai analisa gas darah: untuk mengetahui status kardiopulmoner yang
berhubungan dengan oksigenasi
3) Hitung darah lengkap dan hitung jenis: ditemukan adanya proses inflamasi
4) Pewarnaan gram: untuk seleksi awal anti mikroba
5) Tes kulit untuk tuberkulin: untuk mengesampingkan kemungkinan terjadi
tuberkulosis jika anak tidak berespon terhadap pengobatan
6) Jumlah lekosit: terjadi lekositosis pada pneumonia bacterial. Menurut Ngastiyah;
1997; 41, pemeriksaan laborat didapatkan leukosit meningkat mencapai 15.00-
40.000/cm3, urine biasanya lebih tua dan terdapat albuminuria ringan dan pada
analisa gas darah tepi menunjukkan asidosis metabolic dengan atau beberapa
lobus
7) Tes fungsi paru: digunakan untuk mengevaluasi fungsi paru, menetapkan luas dan
beratnya penyakit dan membantu memperbaiki keadaan
8) Spirometri statik digunakan untuk mengkaji jumlah udara yang diinspirasi
9) Kultur darah spesimen darah untuk menetapkan agen penyebab seperti virus
k. Keadaan Umum
Suhu :
Nadi :
TD :
RR :
l. Pola Fungsi Kesehatan
Mengenai pola fungsi kesehatan anak dengan penyakit bronkopneumonia meliputi:
1) Aktivitas/istirahatnya yang menimbulkan gejala fatigue dan insomnia, dengan
tanda letargi dan penurunan toleransi terhadap aktivitas.
2) Sirkulasinya yang menimbulkan gejala riwayat gagal jantung kronis, dengan
tanda takikardi dan penampilan keperanan atau pucat.
3) Integritas ego anak dengan bronkopneumonia akan menerima banyak stressor
sehingga menimbulkan maslah finansialnya.
4) Nyeri / Kenyamanan ditandai dengan sakit kepala, nyeri dada meningkat dan
batuk myalgia, atralgia.
5) Anak akan timbul gejala kehilangan nafsu makan, mual/muntah, riwayat DM dan
ditandai dengan distensi abdomen, hiperaktif bunyi usus, kulit kering dengan
turgor buruk dan penampilan malnutrusi.
6) Anak merasakan sakit kepala pada bagian frontal yang ditandai dengan adanya
perubahan mental.
7) Anak merasakan nyeri pada bagian dada secara meningkat, batuk myalgia dan
atralgia.
8) Pernafasan pada anak dengan bronkopneumonia akan dangkal menyebabkan
pucat atau sianosis bibir/kuku dan menggunakan bantuan otot aksesori, karena
adanya sputum dan pada perkusi ditemukan pekak diatas area yang konsolidasi,
gesekan friksi pleural dengan bunyi nafas menurun atau tak ada di atas area yang
terlibat atau nafas berkeringat, menggigil berulang, gemetar, kemerahan, mungkin
pada kasus rubeda / varisela.
9) Penyuluhan yang ditujukan untuk setiap pasien atau orang lain yang
membutuhkan bantuan.
2. Diagnosa
a. Bersihan jalan napas tidak efektif d peningkatan produksi sputum
b. Pola nafas tidak efektifd hiperventilasi
c. Gangguan pertukaran gas d perubahan membran alveolar kapiler
d. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan demam, menurunnya
intake dan tachipnea
3. Intervensi Keperawatan
Airway Management
a. Buka jalan nafas,
guanakan teknik chin lift atau
jaw thrust bila perlu
b. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
c. Identifikasi pasien
perlunya pemasangan alat jalan
nafas buatan
d. Pasang mayo bila perlu
e. Lakukan fisioterapi dada
jika perlu
f. Keluarkan sekret dengan
batuk atau suction
g. Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara tambahan
h. Lakukan suction pada
mayo
i. Berikan bronkodilator
bila perlu
j. Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl Lembab
k. Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
l. Monitor respirasi dan
status O2
2 Pola nafas tidak efektif NOC : NIC :
b.d hiperventilasi a. Respiratory status : Airway Management
Ventilation a. Buka jalan nafas,
b. Respiratory status : guanakan teknik chin lift atau
Airway patency jaw thrust bila perlu
c. Vital sign Status b. Posisikan pasien untuk
Kriteria Hasil : memaksimalkan ventilasi
a. Mendemonstrasikan c. Identifikasi pasien
batuk efektif dan suara perlunya pemasangan alat jalan
nafas yang bersih, tidak nafas buatan
ada sianosis dan d. Pasang mayo bila perlu
dyspneu (mampu e. Lakukan fisioterapi dada
mengeluarkan sputum, jika perlu
mampu bernafas dengan f. Keluarkan sekret dengan
mudah, tidak ada pursed batuk atau suction
lips) g. Auskultasi suara nafas,
b. Menunjukkan jalan catat adanya suara tambahan
nafas yang paten (klien h. Lakukan suction pada
tidak merasa tercekik, mayo
irama nafas, frekuensi i. Berikan bronkodilator
pernafasan dalam bila perlu
rentang normal, tidak j. Berikan pelembab udara
ada suara nafas Kassa basah NaCl Lembab
abnormal) k. Atur intake untuk cairan
c. Tanda Tanda vital mengoptimalkan
dalam rentang normal keseimbangan.
(tekanan darah, nadi, l. Monitor respirasi dan
pernafasan) status O2
Terapi Oksigen
a. Bersihkan mulut, hidung
dan secret trakea
b. Pertahankan jalan nafas
yang paten
c. Atur peralatan oksigenasi
d. Monitor aliran oksigen
e. Pertahankan posisi pasien
f. Onservasi adanya tanda
tanda hipoventilasi
g. Monitor adanya
kecemasan pasien terhadap
oksigenasi
DAFTAR PUSTAKA
Behrman, dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15. Jakarta: EGC
Djojodibroto, Darmanto. 2009. Respirologi (respiratory medicine). Jakarta: EGC
Grace, Pierce A dan Borley, Neil R. At a Glance Ilmu Bedah. Terjemahan oleh Vidhia Umami.
2006. Jakarta: Erlangga
Hidayat, Aziz Alimul. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Edisi 2. Jakarta: Salemba
Medika
Hidayat, A Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika
Muscari, Mary E. Panduan belajar: keperawatan pediatrik, Ed 3. Terjemahan oleh Alfrina Hany.
2005. Jakarta: EGC
Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT). Standar Perawatan Pasien: proses
keperawatan, diagnosis, dan evaluasi. Terjemahan oleh Susan Martin Tucker, et al. 1998.
Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume I. Jakarta : EGC
Somantri, Irman. 2007. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika
Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan: diagnosis NANDA, intervensi
NIC, kriteria hasil NOC, ed 9. Jakarta: EGC
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC