Sunteți pe pagina 1din 20

KULIAH KE-IV : 18/3/2010

ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI

A. HUKUM BENDA

Menurut paham undang-undang, yang dinamakan Kebendaan, ialah:


Tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak, yang dapat dikuasai oleh hak milik.
(Psl.499.KUH Perdata).
Pengertian yang paling luas dari perkataan benda (zaak), ialah :
segala sesuatu yang dapat dihaki orang.

Undang-undang membagi benda-benda dalam beberapa macam :


a. Benda yang dapat diganti (contoh : uang) dan yang tidak dapat
diganti.
b. Benda yang dapat diperdagangkan (tiap barang dapat
diperdagangkan), dan yang tidak dapat diperdagangkan (contoh :
jalan-jalan dan lapangan umum)
c. Benda yang dapat dibagi (contoh : beras) dan yang tidak dapat
dibagi.
d. Benda yang bergerak (contoh : perabot rumah) dan yang tidak
bergerak contoh : tanah).
Yang paling penting dari pembagian-pembagian di atas adalah benda
bergerak dan benda tak bergerak, sebab pembagian ini mempunyai
akibat-akibat yng sangat penting dalam hukum.
Suatu benda dapat tergolong dalam golongan benda yang tak
bergerak, karena :

1
1. Sifatnya, ialah :
Tanah, termasuk segala sesuatu yang secara langsung atau tidak
langsung, karena perbuatan alam atau perbuatan manusia,
digabungkan secara erat menjadi satu dengan tanah itu.
Misal : sebidang pekarangan, beserta segala apa yang terdapat di
dalam tanah itu dan segala apa yang dibangun di situ ssecara tetap
(rumah) dan yang ditanam di situ (pohon), terhitung buah-buahan
di pohon yang belum diambil.
2. Tujuan Pemakaiannya, ialah :
Segala sesuatu yang meskipun tidak secara sungguh-sungguh
digabungkan dengan tanah atau bangunan, dimaksudkan untuk
mengikuti tanah atau bangunan itu untuk waktu yang agak lama,
misalnya, mesin-mesin dalam suatu pabrik.
3. Ditentukan oleh undang-undang, ialah :
Segala hak atau penagihan yang mengenai suatu benda yang tak
bergerak.
Yang juga merupakan kebendaan tak bergerak, ialah hak-hak :
1. hak pakai hasil dan hak pakai atas kebendaan tak bergerak ;
2. hak pengabdian tanah ;
3. hak numpang karang ;
4. hak usaha ;
5. bunga tanah, baik berupa uang, maupun berupa barang ;
6. bunga sepersepuluh ;
7. pajak pasar, yang diakui oleh pemerintah dan hak-hak istimewa
yang melekat padanya ;
8. gugatan guna menuntut pengembalian atau penyerahan kebendaan
tak bergerak.

2
Suatu benda dihitung termasuk benda bergerak, karena :
1. Sifatnya, ialah :
Benda yang tidak tergabung dengan tanah atau dimaksudkan untuk
mengikuti tanah atau bangunan, misal : barang perabot rumah.
2. Karena penetapan undang-undang, misalnya :
Penghasilan dari suatu benda yang bergerak, penagihan mengenai
sejumlah uang atas suatu benda yang bergerak, surat-surat sero dari
suatu perseroan perdagangan, surat-surat oblogasi Negara, dll.
Dalam Auteurswet dan Octrooiwet, ditetapkan bahwa, hak atas
suatu karangan tulisan (auteursrecht) dan hak atau suatu
pendapatan dalam ilmu pengetahuan (octrooirecht) adalah benda
yang bergerak.

Menurut KUH Perdata, yang termasuk dalam suatu kebendaan


adalah hasil karena alam, maupun hasil karena pekerjaan orang.
Dinamakan hasil karena alam, ialah :
1. segala apa yang tumbuh-timbul dari tanah sendiri ;
2. segala apa yang merupakan hasil dari atau dilahirkan oleh
binatang-binatang.
Hasil karena pekerjaan orang yang ditarik dari tanah, ialah :
Segala apa yang diperoleh karena penanaman yang diatasnya, yang
dinamakan hasil perdata, yaitu : uang sewa, uang upeti, uang angsuran
dan uang bunga.

Cara membedakan kebendaan (KUH Perdata Psl.503 ):


Tiap-tiap kebendaan adalah :
- bertubuh atau tak bertubuh ;
- Bergerak atau tak bergerak ;
Bergerak : dapat dihabiskan atau tak dapat dihabiskan
Dapat dihabiskan : bilamana dipakai dapat menjadi habis.

3
B. HAK-HAK KEBENDAAN

Suatu hak kebendaan (zakelijk recht), ialah :


Suatu hak yang memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda,
yang dapat dipertahankan terhadap tiap orang.
Ilmu Hukum dan Perundang-undangan, membagi segala hak-hak
manusia atas hak-hak kebendaan & hak-hak perseorangan.
Suatu Hak Kebendaan (Penuntutan Kebendaan = actiones in rem) :
- memberikan kekuasaan atas suatu benda ;
- dapat dipertahankan terhadap tiap orang yang melanggar hak itu
Suatu Hak Perseorangan (Penuntutan Perseorangan = actiones in
personam) :
- memberikan suatu tuntutan atau penagihan terhadap seseorang ;
- hanya dapat dipertahankan terhadap sementara orang tertentu saja
atau terhadap sesuatu pihak.
Pembagian hak-hak tersebut berasal dari Hukum Rumawi.

1. Bezit, ialah :
Suatu keadaan lahir, dimana seorang menguasai suatu benda
seolah-olah kepunyaannya sendiri, yang oleh hukum dilindungi,
dengan tidak mempersoalkan hak milik atas benda itu sebenarnya
ada pada siapa.
Jadi ada 2 unsur, yaitu :
- kekuasaan atas suatu benda ; &
- kemauan untuk memiliki benda tersebut.
Detentie :
di mana seorang menguasai suatu benda berdasarkan suatu
hubungan hukum dengan orang lain yaitu pemilik (bezitter) dari
benda itu.

4
Pada seorang detentor (misal : penyewa) dianggap bahwa
kemauan untuk memiliki benda yang dikuasainya itu tidak ada.
Bezit dapat berada di tangan pemilik benda itu sendiri (bezitter-
eigenaar), tetapi sering juga berada di tangan orang lain, misalnya
karena warisan orang tuanya atau membelinya secara sah di suatu
lelang umum (te goeder trouw atau jujur).
Perlindungan yang diberikan oleh undang-undang adalah sama
apakah bezitter itu jujur atau tidak jujur (te kwader trouw).
Dalam hukum berlaku suatu azas bahwa, kejujuran itu dianggap
ada pada tiap orang, sedangkan ketidakjujuran harus dibuktikan.

Cara memperoleh bezit atas suatu benda bergerak :


- diperoleh secara asli dengan pengambilan barang tersebut dari
tempatnya semula, sehingga secara tegas dapat terlihat maksud
untuk memiliki barang itu.
- Diperoleh dengan bantuan orang lain (pengoperan), diperoleh
dengan penyerahan barang itu dari tangan bezitter lama ke
tangan bezitter baru. Terhadap barang-barang yang berada
dalam suatu gudang, cukup dengan penyerahan kunci gudang
tersebut.
Cara perolehan bezit atas benda yang tak bergerak menurut
undang-undang :
- Jika orang yang akan mengambil alih bezit itu sudah memegang
benda tersebut sebagai houder, misal penyewa (levering met de
korte hand).
- Jika orang yang mengoperkan bezit itu, berdasarkan suatu
perjanjian dibolehkan tetap memegang benda itu sebagai houder
(constitutum possessorium)

5
- Jika benda yang harus dioperkan bezitnya dipegang oleh
seorang pihak ketiga dan orang ini dengan persetujuan bezitter
lama menyatakan bahwa untuk seterusnya ia akan memegang
benda itu sebagai bezitter baru, atau kepada orang tersebut
diberitahukan oleh bezitter lama tentang adanya pengoperan
bezit ini.
Psl.539 B.W. menyatakan, bahwa orang yang sakit ingatan tidak
dapat memperoleh bezit, tetapi anak yang di bawah umur dan
perempuan yang telah menikah dapat memperolehnya, disebabkan
karena orang yang sakit ingatan dianggap tidak mungkin adanya
unsure kemauan untuk memiliki, sebagaimana unsur adanya bezit.
Oleh karena bezit itu pada pokoknya didasarkan pada kekuasaan
lahir, maka bezit itu dianggap hilang jika barangnya semata-mata
ditinggalkan, atau kekuasaan atas barang tersebut berpindah pada
orang lain, baik secara diserahkan maupun karena diambil saja oleh
orang lain.

Bezit atas suatu benda yang tak bergerak memberikan hak-hak


sebagai berikut :
1. Seorang bezitter tidak dapat begitu saja diusir oleh si
pemilik, tetapi harus digugat di depan hakim.
2. Jika bezitter itu jujur, ia berhak untuk mendapat semua
penghasilan dari benda yang dikuasainya pada waktu ia digugat
di depan hakim dan ia tak usah mengembalikan penghasilan itu,
meskipun ia akhirnya dikalahkan.
3. Seorang bezitter yang jujur, lama kelamaan karena lewat
waktu, dapat memperoleh hak milik atas benda yang
dikuasainya itu.

6
4. Jika ia diganggu oleh orang lain, seorang bezitter dapat
minta pada hakim supaya dipertahankan dalam kedudukannya
atau agar dipulihkan keadaan semula, sedangkan ia berhak pula
menuntut pembayaran kerugian.
Mengenai benda-benda bergerak ditetapkan dalam Pasal 1977 ayat
(1) B.W. :
Terhadap benda bergerak yang tidak berupa bunga, maupun
piutang yang tidak harus dibayar kepada si pembawa, maka barang
siapa yang menguasainya dianggap sebagai pemiliknya.

2. Eigendom
Adalah, hak milik yang paling sempurna atas suatu benda.
Dahulu hak eigendom dipandang sebagai sungguh-sungguh
mutlak, dalam arti tak terbatas.
Tetapi dengan adanya perkembangan zaman, di mana-mana timbul
pengertian tentang asas kemasyarakatan (social functie) dari hak
tersebut, dan UU. Pokok Agraria (UU.No.5 thn 1960) menonjolkan
asas kemasyarakatan hak milik itu dengan menyatakan bahwa
semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial.
Kita sudah tidak dapat berbuat sewenang-wenang lagi dengan hak
milik kita sendiri.
Pasal 574 B.W. :
Tiap-tiap pemilik suatu kebendaan, berhak menuntut kepada siapa
pun juga yang menguasainya, akan pengembalian kebendaan itu
dalam keadaan beradanya.
Permintaan kembali yang didasarkan pada hak eigendom,
dinamakan revindicatie

Pasal 584 B.W., eigendom hanyalah dapat diperoleh dengan jalan :


1. Pengambilan (misal : memancing ikan)

7
2. Natrekking, yaitu jika suatu benda bertambah besar atau
berlipat karena perbuatan alam, (misal : kuda ber anak, pohon
berbuah).
3. Lewat waktu (verjaring)
4. Pewarisan
5. Penyerahan (overdract atau levering), berdasarkan suatu title
pemindahan hak yang berasal dari orang yang berhak
memindahkan eigendom.
Penyerahan mempunyai dua arti :
- perbuatan yang berupa kekuasaan belaka (feitelijke
levering)
- perbuatan hukum yang bertujuan memindahkan hak milik
kepada orang lain (juridische levering).
Ke duanya haruslah dibuat suatu surat penyerahan (akte van
transport) yang harus dikutip dalam daftar eigendom.
Menurut Sistem B.W., suatu pemindahan hak terdiri dari dua
bagian :
a. Obligatoire overeenkomst, ialah :
Tiap perjanjian yang bertujuan memindahkan hak itu.
Misal : perjanjian jual-beli atau pertukaran.
b. Zakelijke overeenkomst, ialah :
pemindahan hak itu sendiri.
Dalam B.W. berlaku apa yang dinamakan causaal stelsel,
dimana memang sah atau tidaknya suatu pemindahan hak milik
itu tergantung pada sah atau tidaknya perjanjian obligatoir.
Dalam sistem ini diberatkan pemberian perlindungan pada si
pemilik dengan mengorbankan kepentingan orang-orang pihak
ketiga.

8
Abstractstelsel, jika persoalan mengenai sah atau tidaknya
levering itu dipandang terlepas dari sah atau tidaknya perjanjian
obligatoir, di mana lebih dipentingkan perlindungan orang-
orang pihak ke tiga.
Menurut B.W., obligatoir overeenkomst itu tidak perlu berupa
suatu perjanjian tertulis, karena perjanjian jual-beli dengan
lisan, meskipun mengenai suatu benda yang tak bergerak, juga
diperbolehkan. Hanyalah peneyerahan mengenai benda yang tak
bergerak, harus dilakukan dengan pembuatan suatu tulisan yang
dianamakan akte van transport (surat penyerahan), yang harus
dibuat secara resmi (authentiek) di depan notaris, yang berupa
suatu keterangan timbal balik yang ditandatangani bersama oleh
si penjual & si pembeli, yang secara pokok berisi : di satu pihak
penjual menyerahkan hak miliknya, di pihak lain pembeli
menyatakan menerima hak milik atau benda yang bersangkutan.

Hak-hak Piutang oleh undang-undang dipandang sebagai benda


yang bergerak, dapat juga dijual kepada orang lain.
Pemindahan hak piutang ini dinamakan cessie, yang sebetulnya
merupakan penggantian orang berpiutang lama (cedent), dengan
seorang berpiutang baru, yang dinamakan cessionaris.
Menurut pasal 613 B.W., pemindahan itu harus dilakukan dengan
suatu akte authentiek atau di bawah tangan.
Jadi tidak boleh dengan lisan atau dengan penyerahan surat
piutangnya saja.
Hak piutang dianggap telah berpindah pada waktu akte cessie itu
dibuat.
Menurut macamnya benda, menurut B.W., ada tiga macam
levering, yaitu :

9
a. Levering benda bergerak ;
b. Levering benda tak bergerak ;
c. Levering piutang atas nama.

3. Hak-hak Kebendaan di atas benda orang lain

a. Erfdienstbaarheid atau servituut, ialah :


Suatu beban yang diletakan di atas suatu pekarangan untuk
keperluan suatu pekarangan lain yang berbatasan.
Diperoleh karena suatu title (jual beli,pemberian, warisan,
dsbnya.) atau karena lewat waktu (telah berpuluh tahun berlaku
dengan tiada bantahan orang lain), dan ia hapus apabila ke dua
pekarangan jatuh dalam tangan satu orang atau juga karena
lewat waktu (lama tidak dipergunakan).
b. Hak Opstal, adalah :
Suatu hak untuk memiliki bangunan-bangunan atau tanaman-
tanaman di atas tanah orang lain (psl. 711 B.W.).
Hak kebendaan ini, dapat dipindahkan pada orang lain dan juga
dapat dipakai sebagai jaminan hutang (hypotheek).
Hak postal hapus karena :
- apabila hak milik atas tanah dan bangunan atau tanaman jath
dalam satu tangan ;
- apabila ia selama 30 tahun tidak dipergunakan ;
- apabila waktu untuk yang diperjanjikan telah lampau ;
- apabila ia diakhiri oleh pemilik tanah.
Pengakhiran hanya dapat dilakukan paling sedikit sudah
dipergunakan selama 30 thn dan harus didahului dengan
suatu pemberitahuan palling sedikit satu tahun sebelumnya.

10
c. Hak erfpacht, adalah :
Suatu hak kebendaan untuk menarik penghasilan seluas-luasnya
untuk waktu yang lama dari sebidang tanah milik orang lain
dengan kewajiban membayar sejumlah uang atau penghasilan
tiap-tiap tahun, yang dinamakan pacht atau canon (psl.720
B.W.).
Hak ini banyak dipergunakan untuk perusahaan besar atau
pembukaan tanah yang masih belukar, dan berhubung dengan
itu ia diberikan untuk waktu yang lama, biasanya 75 thn.
Hak ini dapat juga dijual atau dipakai sebagai jaminan hutang
(hypotheek), dan berpindah pada para ahli waris apabila orang
yang mempunyai hak meninggal.
d. Vruchtgebruik, adalah :
Suatu hak kebendaan untuk menarik penghasilan dari suatu
benda orang lain, seolah-olah benda itu kepunyaannya sendiri,
dengan kewajiban menjaga supaya benda tersebut tetap dalam
keadaannya semula (psl.756 B.W.), dan juga untuk memakai
benda itu.
Hak ini berakhir dengan sendirinya apabila orang tersebut
meninggal.

4. Pand dan Hypotheek


Kedua hak kebendaan ini memberikan kekuasaan atas suatu benda
untuk dijadikan jaminan bagi hutang seseorang.
Dasar hukum : Psl.1131 B.W., bahwa semua benda atau kekayaan
seseorang menjadi jaminan untuk semua hutang-hutangnya.
Pandrecht, manurut B.W. adalah :
Suatu hak kebendaan atas suatu benda yang bergerak kepunyaan
orang lain, yang semata-mata diperjanjikan dengan menyerahkan

11
bezit atas benda tersebut, dengan tujuan untuk mengambil
pelunasan suatu hutang dari pendapatan penjualan benda itu, lebih
dulu dari penagih-penagih lainnya (psl.1150 B.W.)
Sifatnya sebagai hak kebendaan (dapat dipertahankan terhadap tiap
orang), terlihat dari kekuasaan orang yang memegang barang
tanggungan (pandemer).
Orang yang memberikan tanggungan (pandgever).
Pandrecht atau Hak Gadai adalah yang dinamakan suatu hak
accessoir, artinya :
Adanya hak itu tergantung dari adanya suatu perjanjian pokok,
yaitu perjanjian hutang-piutang yang dijamin dengan hak tersebut.
Obyek pandrecht, adalah :
Segala benda yang bergerak yang bukan kepunyaannya orang yang
menghutangkan sendiri.
Pandrecht baru lahir dengan penyerahankekuasaan (bezit) atas
barang yang dijadikan tanggungan itu pada pandnemer.
Hak-hak seorang pandemer adalah :
1. Hak untuk menahan barang yang dipertanggungkan sampai
pada waktu hutang dilunasi, baik yang mengenai jumlah pokok
maupun bunga.
2. Hak untuk mengambil pelunasan dari pendapatan penjualan
barang tersebut, apabila orang yang berhutang tidak menepati
kewajibannya.
3. Hak untuk minta ganti biaya-biaya yang telah ia keluarkan
untuk menyelamatkan barang tanggungan itu.
4. Hak utnuk menggadaikan lagi barang tanggungan itu, apabila
hak itu sudah menjadi kebiasaan, seperti dengan menggadaikan
surat-surat sero atau obligasi (herprolongatie).

12
Kewajiban seorang Pemegang Gadai :
1. Bertanggungjawab tentang hilangnya atau kemunduran harga
barang tanggungan, jika itu disebabkan karena kelalaiannya.
2. Harus memberitahukan pada orang yang berhtuang apabila ia
hendak menjual barang tanggungannya.
3. Harus memberikan perhitungan tentang pendapatan
penjualannya itu, lalu mengambil pelunasan hutangnya dan
harus menyerahkan kelebihannya pada si berhutang.
4. Harus mengembalikan barang tanggungan, apabila hutang
pokok, bunga dan biaya untuk menyelamatkan barang
tanggungan telah dibayar lunas.

Hypotheek.
Psl.1162 B.W., hypotheek adalah :
Suatu hak kebendaan atas suatu benda yang tak bergerak, bertujuan
untuk megambil pelunasan suatu hutang dari (pendapatan
penjualan) benda itu.
Perbedaannya dengan pandrecht disebabkan karena pandrecht
dapat diberikan atas benda-benda yang bergerak, sedangkan
hypotheek hanya atas benda-benda yang tak bergerak.

Perbedaan antara Pand & hypotheek, adalah :


1. Pandrecht harus disertai dengan penyerahan kekuasaan atas
barang yang dijadikan tanggungan, hypotheek tidak.
2. Pandrecht hapus, jika barang yang dijadikan tanggungan
berpindah ke tangan orang lain, tetapi hypotheek tetap terletak
sebagai beban di atas benda yang dijadikan tanggungan
meskipun benda inidipindahkan pada orang lain.
3. Lebih dari satu pandrecht atas satu barang meskipun tidak
dilarang oleh undang-undang, di dalam praktek hampir tak

13
pernah terjadi, tetapi beberapa hypotheek yang bersama-sama
dibebankan di atas satu rumah adalah suatu keadaan yang biasa.

Hypotheek dan pand bersifat accessoir, artinya :


Diadakan sebagai akhir dari suatu perjanjian pokok yaitu perjanjian
pinjam uang.
Obyek hypotheek hanyalah benda yang tak bergerak yang bukan
milik orang yang menghutangkan sendiri.
Suatu hypotheek, hanya dapat diberikan oleh pemilik benda
tersebut (psl.1168. B.W.).
Perjanjian hypotheek harus diletakan dalam suatu akte authentiek,
yaitu akte notaris, agar ia mempunyai kekuatan terhadap orang
pihak ketiga.

Hak-hak yang menurut undang-undang dapat diperjanjikan


(bedingen) dalam suatu perjanjian hypotheek, ialah :
1. Hak yang memberikan kuasa pada pemegang hypotheek untuk
(tidak melalui pengadilan) persilnyadi depan umum dan
mengambil pelunasan dari pendapatan lelangan tersebut, jika
orang yang berhutang tidak menepati kewajibannya.
Menurut undang-undang hanya dapat diperjanjikan oleh
pemegang hypotheek pertama.
2. Pembatasan hak pemilik persil untuk menyewakan persilnya.
Misal, ia tidak boleh menyewakannya untuk waktu lebih dari
lima tahun. Perjanjian khusus ini dinamakan huurbeding.
Menurut psl.1185 B.W., ia mempunyai kekuatan sebagai suatu
hak kebendaan, artinya : berlaku juga terhadap orang pihak
ketiga.

14
3. Si pemilik persil tetap berhak menjual persilnya kepada siapa
saja dan hypotheek yang terletak di atas persil itu akan tetap
terletak di atasnya.
4. Seorang pemegang hypotheek berhak untuk minta diperjanjikan
jika terjadi kebakaran, sedang rumah yang menjadi tanggungan
itu telah diasuransikan, ia akan menerima uang asuransi yang
dibayarkan kepada pemilik rumah, dinamakan assurantie-
beding, yang selain diatur di dalam B.W. juga diatur di dalam
Kitab Undang-undang Hkm.Dagang (W.v.K).

Hak-hak kebendaan itu mempunyai sifat-sifat :


1. memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda ;
2. dapat dipertahankan terhadap setiap orang ;
3. mempunyai sifat melekat, yaitu mengikuti benda bila ini
dipindahtangankan (droit de suite) ;
4. hak yang lebih tua selalu dimenangkan terhadap yang lebih
muda
Hak Kebendaan dapat terbagi dua golongan :
1. hak yang diberikan untuk kenikmatan &
2. hak yang diberikan untuk jaminan (pand & hypotheek)

C. PIUTANG-PIUTANG YANG DIBERIKAN


KEISTIMEWAAN (PRIVILEGE)

Menurut Psl.1131 B.W.:


semua benda dari seseorang menjadi tanggungan untuk semua
hutang-hutangnya.

15
Menurut psl.1132 B.W. :
pendapatan penjualan benda-banda itu harus dibagi di antara para
penagih menurut pertimbangan jumlah piutang masing-masing,
kecuali jikalau di antara mereka itu ada sementara yang oleh undang-
undang telah diberikan hak untuk mengambil pelunasan lebih dahulu
dari pada penagih-penagih yang lainnya.
Pasal 1133 B.W. :
Mereka ini ialah penagih-penagih yang mempunyai hak-hak yang
timbul dari privilege, pand atau hypotheek.
Pasal 1134 B.W. :
Privilege ialah suatu kedudukan istimewa dari seorang penagih yang
diberikan oleh undang-undang berdasarkan sifat piutang.
Piutang piutang semcam ini dinamakan bevoorrechte schulden.
Pand & Hypotheek mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada
privilege, kecuali oleh undang-undang ditentukan lain.

Timbulnya Privilege, apabila : suatu kekayaan yang telah disita


ternyata tidak cukup untuk melunasi semua hutang, dan karena
privilege itu tidak memberikan sesuatu kekuasaan terhadap suatu
benda. Jadi ia belum dapat dinamakan suatu hak kebendaan,
meskipun mempunyai sifat-sifat yang menyerupai pand atau
hypotheek.

Menurut undang-undang, ada dua macam privilege :


1. Yang diberikan terhadap suatu benda tertentu.
2. yang diberikan terhadap semua kekayaan orang yang berhutang

16
Piutang-piutang yang diberikan privilege terhadap barang-barang
tertentu ialah :
1. Biaya-biaya perkara yang telah dikeluarkan untuk penyitaan &
penjualan suatu benda atau yang dianamakan biaya-biaya eksekusi.
2. Undang-undang sewa dari benda-benda yang tak bergerak (rumah
atau persil) beserta ongkos-ongkos perbaikan yang telah
dikeluarkan si pemilik rumah atau persil.
3. Harga barang-barang bergerak yang belum dibayar oleh si pembeli
jikalau ini disita, si penjual barang mendapat privilege atas hasil
penjualan barang tersebut.
4. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan suatu
benda, dapat diambil terlebih dahulu dari hasil penjualan benda
tersebut, apabila benda itu disita & dijual.
5. Biaya-biaya pembuatan suatu benda yang belum dibayar, si
pembuat barang ini mendapat privilege atas pendapatan penjualan
barang itu, apabila barang itu disita & dijual.

Piutang-piutang yang diberikan privilege terhadap semua kekayaan


orang yang berhutang, ialah :
1. Biaya eksekusi & biaya yang telah dikeluarkan untuk
menyelamatkan kekayaan yang telah disita itu .
2. Ongkos penguburan & ongkos pengobatan selama sakit yang
mengakibatkan matinya orang yang berhutang.
3. Penagihan-penagihan karena pembelian bahan-bahan makanan
untuk keperluan orang yang berhutang beserta keluarganya,
selama enam bulan yang paling akhir.
4. Penagihan-penagihan dari kostschoolhouders untuk tahun yang
terakhir.

17
D. HAK REKLAME

Adalah :
Hak penjual untuk meminta kembali barangnya, selama barang itu
masih berada di tangan si pembeli, yang dilakukan dalam waktu 30
hari setelah penyerahan barang kepada si pembeli.
Barang harus masih dalam keadaan semula.
Diatur di dalam Psl.1145 B.W. (penjualan secara kecil-kecilan), &
Psl.230 W.v.K. (Wetboek van Koophandel = Kitab Undang-undang
Hkm.Dagang)Penjualan besar yang dilakukan secara kredit.

Dalam hal sipembeli barang telah dinyatakan pailit, maka hak


reklame dapat dilakukan :
a. dengan tidak mengingat apakah jual beli telah dilakukan
tunai atau kredit ;
b. apabila barangnya disimpan oleh seorang pihak ketiga ;
c. dalam waktu 60 hari setelah barangnya ditaruh di rumah si
pembeli atau di rumah orang pihak ketiga tersebut. Barang masih
harus dalam keadaan semula.
Pada hakekatnya, hak reklame itu merupakan sesuatu hak si penjual
untuk membatalkan perjanjian jual-beli.

E. UU. NO. 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR


POKOK-POKOK AGRARIA

Dengan adanya undang-undang ini :


1. dimaksudkan untuk mengadakan Hukum Agraria Nasional yang
berdasarkan hukum adat tentang tanah.

18
2. Tercapailah keseragaman mengenai hukum tanah, sehingga tidak
ada lagi hak atas tanah menurut hukum Barat di samping hak atas
tanah menurut hukum adat.
3. Dicabutnya Buku II B.W. sepanjang mengenai bumi, air serta
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, kecuali ketentuan-
ketentuan mengenai hypotheek yang masih berlaku.
4. Diciptakan hak-hak atas tanah :
a. Hak milik :
hak turun temurun terkuat dan terpenuh yang dapat dimiliki
oleh orang atas tanah, dengna mengingat bahwa semua hak
tanah itu mempunyai fungsi social.
b. Hak guna usaha :
Hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai oleh Negara,
dalam jangka waktu paling lama 25 tahun (untuk perusahaan
yang memerlukan waktu lebih lama dapat diberikan untuk
waktu 35 tahun), yang dapat diperpanjang.
c. Hak Pakai :
Hak menggunakan atau memungut hasil tanah yang dikuasai
langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang
memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam
keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang
memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik
tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian
pengolahan tanah.
d. Hak sewa :
Hak mempergunakan tanah milik orang lain oleh seseorang atau
suatu badan hukum untuk keperluan bangunan, dengan
membayar kepada pmiliknya sejumlah uang sebagai sewa.
e. Hak guna bangunan :

19
20

S-ar putea să vă placă și