Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
HALUSINASI
Oleh :
RETNO YULI HASTUTI
PRAKATA
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas limpahan nikmat dan karunia serta hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan buku ajar Asuhan Keperawatan Halusinasi yang berisi
tentang deskripsi mata ajar, tujuan, kompetensi yang harus dicapai dan
evaluasi asuhan keperawatan yang diberikan.
Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
segala kritik saran dan masukan yang membangun kami terima dengan
lapang dada demi tercapainya kesempurnaan buku ini.
DAFTAR ISI
Prakata .........................................................................................................
........................... 2
Daftar
Isi .................................................................................................................
............... 3
BAB I Pendahulu
1. Deskripsi .............................................................................................
.................... 4
2. Prasarat ..............................................................................................
..................... 4
BAB I
PENDAHULU
2. Prasarat
Pembaca sebelumnya harus memahami tentang psikologi manusia,
perilaku manusia, komunikasi terapeutik dengan pasien
3. Standar Kompetensi
Kegiatan pembelajaran ini bertujuan agar mahasiswa mampu
mengembangkan kecakapan dan kemampuan untuk memahami
konsep psikodinamika terjadinya halusinasi dan pemecahan
masalah yang berkaitan dengan asuhan keperawatan jiwa pada
klien halusinasi
4. Kompetensi Dasar
Pembelajaran ini diharapkan agar mahasiswa mampu memahami
psikodinamika halusinasi dan pemberian asuhan keperawatan jiwa
yang meliputi :
a. Pengertian halusinasi
b. Tanda gejala halusinasi
c. Fase-fase halusinasi
d. Faktor predisposisi dan stresor presipitasi halusinasi
e. Penilaian stresor halusinasi
f. Sumber koping halusinasi
g. Mekanisme koping klien halusinasi
h. Asuhan keperawatan klien dengan halusinasi
5. Indikator
Mahasiswa mampu :
a. Mendiskripsikan konsep dasar halusinasi yang meliputi
pengertian dan macam-macam halusinasi
Buku Ajar Halusinasi Page 4
b. Menyebutkan tanda gejala yang muncul pada klien halusinasi
dengan sesuai dari macam-macam halusinasi
c. Menjelaskan urutan terjadinya halusinasi berdasarkan fase
halusinasi
d. Menjelaskan psikodinamika halusinasi yang meliputi faktor
predisposisi, stresor presipitasi, penilaian stresor, sumber koping
yang ada, dan mekanisme koping yang biasa dilakukan klien
halusinasi
e. Menjelaskan asuhan keperawatan yang diberikan pada klien
halusinasi meliputi : kemampuan melakukan pengkajian,
menetapkan diagnosa, menetapkan rencana tindakan
keperawatan, melakukan tindakan keperawatan dan melakukan
evaluasi hasil asuhan keperawatan
6. Petunjuk Belajar
Strategi yang dikembangkan pada pembelajaran ini adalah strategi
hiuristik dengan metode tanya jawab, demonstrasi dan diskusi
dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi kelompok, serta
pemberian tugas terstruktur baik individu maupun kelompok.
Strategi ini juga mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk
bereksplorasi dan berelaborasi dalam kegiatan mengonstruk
pengetahuan yang berupa pemahaman konsep dari pemberian
asuhan keperawatan pada klien dengan halusinasi.
Adapun langkah pembelajaran yang dikembangkan meliputi :
a. Kegiatan pendahuluan
Menyiapkan fisik dan mental mahasiswa untuk belajar, menggali
pengetahuan prasyarat dengan cara tanya jawab dan
kemampuan menggunakan media pembelajaran
b. Penjelasan bagi mahasiswa
Materi ini dibagi 3 pemahaman yaitu konsep dasar halusinasi,
psikodinamika halusinasi dan penatalaksanaan halusinasi yang
berupa penetapan diagnosa dan intervensi keperawatan,
implementasi dan evaluasi penurunan gejala dan peningkatan
kemampuan pasien halusinasi
BAB II
HALUSINASI
A. PENGERTIAN
Kegiatan Mahasiswa :
mahasiswa mendiskusikan :
1.Pancaindera yang dimiliki
2.Fungsi panca indera yang dimiliki
3.Gangguan panca indera
4. Gangguan persepsi sensori pada panca
indera
Kegiatan Mahasiswa :
Mahasiswa mempresentasikan hasil diskusi
tentang gangguan persepsi sensori :
halusinasi
B. TANDA GEJALA HALUSINASI
Kegiatan mahasiswa :
Mahasiswa mendiskusikan tentang tanda
gejala gangguan persepsi sensori halusinasi
untuk masing-masing pancaindera yang
mengalami perubahan.
C. INTENSITAS HALUSINASI
1. Tahap I : Menenangkan, ansietas tingkat sedang. Secara umum
menyenangkan .
Karakteristik : Merasa bersalah dan takut serta mencoba
memusatkan pada penenangan pikiran untuk mengurangi
ancietas. . individu mengetahui bahwa pikiran dan sensori yang
dialaminya dapat dikendalikan dan bisa diatasi ( non psikotik).
Perilaku yang teramati :
a. Menyeringai / tertawa yang tidak sesuai
b. Menggerakan bibirnya tampa menimbulkan suara
c. Respon verbal yang lambat .
d. Diam dan dipenuhi oleh sesuatu yang mengasikan .
Kegiatan mahasiswa :
KEGIATAN MAHASISWA
Mendiskusikan rentang respon dan
keberadaan pasien halusinasi dengan
membuat simulasi dan role play berdasarkan
E. JENIS DAN KARAKTERISTIK
kasus yang dibuat.
Stuart dan Sundeen mengelompokkan jenis dan karakteristik
halusinasi sebagai berikut :
1. Halusinasi pendengaran / Auditorik
a. Karakteristik
Buku Ajar Halusinasi Page 13
Mendengar suara, paling sering suara orang. Suara dari suara
yang paling sederhana sampai dengan suara orang
membicarakan klien. Untuk menyelesaikan percakapan dua orang
atau lebih tentang orang yang sedang halusinasi, jenis lain
termasuk pikiran yang dapat didengar yaitu klien dan memerintah
untuk melakukan sesuatu, kadang kadang melakukan hal hal
yang berbahaya.
6. Halusinasi kinestik
a. Karakteristik
Merasakan fungsi tubuh, merasakan darah mengalir melalui vena
dan arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.
Kegiatan Mahasiswa :
Mendiskusikan dan menilai dari perilaku
pasien dengan halusinasi
Mensimulasikan perilaku pasien halusinasi
berdasarkan jenis halusinasinya
b. Psikologis
1) Intelegensi: riwayat kerusakan struktur di lobus frontal dan
kurangnya suplay oksigen terganggu dan glukosa sehingga
mempengaruhi fungsi kognitif sejak kecil misalnya: mental
retardasi (IQ rendah)
2) Ketrampilan verbal
a) Gangguan keterampilan verbal akibat faktor komunikasi
dalam keluarga, seperti : Komunikasi peran ganda, tidak
ada komunikasi, komunikasi dengan emosi berlebihan,
komunikasi tertutup,
b) Adanya riwayat gangguan fungsi bicara, akibatnya adanya
riwayat Stroke, trauma kepala
c) Adanya riwayat gagap yang mempengaruhi fungsi sosial
pasien
3) Moral : Riwayat tinggal di lingkungan yang dapat
mempengaruhi moral individu, misalnya lingkungan keluarga
yang broken home, konflik, Lapas.
4) Kepribadian: mudah kecewa, kecemasan tinggi, mudah putus
asa dan menutup diri
5) Pengalaman masa lalu :
a) Orangtua yang otoriter dan selalu membandingkan
c. Social cultural
1) Usia : Riwayat tugas perkembangan yang tidak selesai
2) Gender : Riwayat ketidakjelasan identitas dan kegagalan
peran gender
3) Pendidikan : Pendidikan yang rendah, riwayat putus sekolah
dan gagal sekolah
4) Pendapatan : Penghasilan rendah
5) Pekerjaan : Pekerjaan stresful, Pekerjaan beresiko tinggi
6) Status sosial : Tuna wisma, Kehidupan terisolasi
7) Latar belakang Budaya : Tuntutan sosial budaya seperti
paternalistik dan adanya stigma masyarakat, adanya
kepercayaan terhadap hal-hal magis dan sihir serta adanya
pengalaman keagamaan
8) Agama dan keyakinan : Riwayat tidak bisa menjalankan
aktivitas keagamaan secara rutin dan kesalahan persepsi
terhadap ajaran agama tertentu
9) Keikutsertaan dalam politik: riwayat kegagalan dalam politik
10) Pengalaman sosial : Perubahan dalam kehidupan,
misalnya bencana, perang, kerusuhan, perceraian dengan
2. Factor presipitasi
a. Nature
Enam bulan terakhir terjadi hal-hal berikut ini:
1) Faktor biologis : kurang nutrisi, Ada gangguan kesehatan
secara umum (menderita penyakit jantung, kanker, mengalami
trauma kepala atau sakit panas hingga kejang-kejang),
sensitivitas biologi (terpapar obat halusinogen atau racun,
asbestosis, CO)
2) Faktor psikologis : mengalami hambatan atau gangguan dalam
ketrampilan komunikasi verbal, ada kepribadian menutup diri,
ada pengalaman masa lalu tidak menyenangkan (misalnya:
menjadi korban aniaya fisik, saksi aniaya fisik maupun sebagai
pelaku, konsep diri yang negatif (harga diri rendah, gambaran
citra tubuh, keracuan identitas, ideal diri tidak realistis, dan
gangguan peran), kurangnya penghargaan, pertahanan
psikologis rendah (ambang toleransi terhadap stres rendah),
self control (ada riwayat terpapar stimulus suara, rabaan,
penglihatan, penciuman dan pengecapan, gerakan yang
berlebihan dan klien tidak bisa mengontrolnya
3) Faktor social budaya : usia, gender, pendidikan rendah/putus
atau gagal sekolah, pendapatan rendah, pekerjaan tidak
punya, status social jelek (tidak terlibat dalam kegiatan di
masyarakat, latar belakang budaya, tidak dapat menjalankan
agama dan keyakinan, keikutsertaan dalam politik tidak bisa
dilakukan, pengalaman sosial buruk, dan tidak dapat
menjalankan peran sosial.
b. Origin
1) Internal : Persepsi individu yang tidak baik tentang dirinya,
orang lain dan lingkungannya.
KEGIATAN MAHASISWA :
MENDISKUSIKAN FAKTOR PREDISPOSISI DAN
PRESIPITASI PADA PASIEN HALUSINASI
MEMBUAT MATRIK FAKTOR-FAKTOR YANG
MENYEBABKAN HALUSINASI PADA PASIEN
G. PENILAIAN TERHADAP STRESSOR
1. Kognitif : Tidak dapat berpikir logis, inkoheren, Disorientasi,
Gangguan memori jangka pendek maupun jangka panjang,
Konsentrasi rendah, kekacauan alur pikir, Ketidakmampuan
mengambil keputusan, Fligh of idea, gangguan berbicara dan
perubahan isi pikir
2. Afektif : Tidak spesifik, reaksi kecemasan secara umum,
kegembiraan yang berlebihan, kesedihan yang berlarut dan takut
yang berlebihan, curiga yang berlebihan dan defensif sensitif
3. Fisiologis : pusing, kelelahan, keletihan, denyut jantung
meningkat, keringat dingin, gangguan tidur, muka merah/tegang,
frekuensi napas meningkat, ketidakseimbangan neurotransmitter
dopamine dan serotonine
4. Perilaku : Berperilaku aneh sesuai dengan isi halusinasi, berbicara
dan tertawa sendiri, daya tilik diri kurang, kurang dapat mengontrol
diri, penampilan tidak sesuai, Perilaku yang diulang-ulang, menjadi
agresif, gelisah, negativism, melakukan pekerjaan dengan tidak
tuntas, gerakan katatonia, kaku, gangguan ekstrapiramidal, gerakan
mata abnormal, grimacvin, gaya berjalan abnormal, komat-kamit,
menggerakkan bibir tanpa adanya suara yang keluar
KEGIATAN MAHASISWA :
MEMBUAT MATRIK TANDA GEJALA YANG
DIKAITKAN DENGAN PENILAIAN STRESOR
PADA PASIEN DENGAN HALUSINAS
H. SUMBER KOPING
Menurut Stuart Sundeen, 1998 sumber koping dapat meliputi :
a. Aset ekonomi.
b. Kemampuan dan keahlian.
c. Teknik defensif.
d. Sumber sosial.
e. Motivasi.
f. Kesehatan dan energi.
g. Kepercayaan.
h. Kemampuan memecahkan masalah.
i. Kemampuan sosial.
j. Sumber sosial dan material.
k. Pengetahuan.
l. Stabilitas budaya.
I. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping yang sering digunakan klien dengan halusinasi
menurut A. Kemat, 2002 meliputi :
1. Konstruktif
-
2. Destruktif
Regresi
Proyeksi
Denial
Kegiatan
Withdrawal:
1. Mahasiswa mendiskusikan tentang
psikodinamika terjadinya gangguan persepsi
sensori halusinasi dan membuat pathway
2. Mahasiswa mempresentasikan tentang
psikodinamika terjadinya gangguan persepsi
sensori halusinasi
Buku Ajar Halusinasi Page 22
PENATALAKSANAAN
Medis
Farmakologi
1) Chlorpomazine (CPZ)
a) Indikasi
b) Mekanisme kerja
c) Efek samping
d) Sedasi, gangguan otonomik (hipotensi, milut kering, kesulitan
dalam miksi dan defekasi, gangguan irama jantung),
gangguan endokrin.
e) Kontra indikasi
2) Haloperidol
a) Indikasi
c) Efek samping
d) Kontra indikasi
3) Trihexypenidil
a) Indikasi
b) Mekanisme kerja
c) Efek samping
d) Kontra indikasi
4) Amitriptilin
a) Indikasi
b) Mekanisme kerja
Menigkatkan konsentrasi dari norepineprin dan serotonin
dalam tubuh. Hal ini disempurnakan otak dengan memblok
ambilan ulang (reuptake) dari zat-zat kimia ini melalui nuuron-
neuron atau melalui menghampat suatu enzim pada tempat
yang bermacam-macam dalam tubuh, yang diketahui untuk
menonaktifkan neurohormon.
c) Efek samping
Penglihatan kabur, mlut kering, konstipasi, retensi urin.
d) Kontra indikasi
Hipersensifitas, fase pemulihan akut mengikuti miokardium,
glukoma anggie-clouser, penggunaan anti depresan lain.
Keperawatan
a. Psikoterapi
Psikoterapi yang dapat membantu klien adalah terapi
suportif individu atau kelompok serta bimbingan praktis.
Halusinasi seharusnya ditantang atau dibantah secara langsung.
Perawat berusaha agar secara langsung atau secara bertahap
klien kembali ke realita.
b. Terapi Okupasi
Terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni untuk
mengarahkan partisipasi seseorang dalam melaksanakan suatu
aktivitas atau tugas yang sengaja dipilih dengan maksud untuk
memperbaiki, memperkuat dan meningkatkan kemampuan
seseorang dan untuk mempermudah belajar fungsi sehari-hari
dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam proses penyesuaian diri
dengan lingkungan.
FOKUS INTERVENSI
Pohon Masalah
E Risiko menciderai diri sendiri,
orang lain dan lingkungan
Sindrom defisit perawatan diri
CP Perubahan persepsi sensori :
Halusinasi
C Isolasi sosial : menarik diri Penurunan
motivasi
perawatan diri
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi (dengar, penglihatan, penghidu
dan peraba)
Buku Ajar Halusinasi Page 26
K. Intervensi Keperawatan
1. Intervensi ditujukan ke klien
a. Tujuan
1) Pasien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya: isi,
frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan,
respon.
2) Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
3) Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menggunakan
obat.
4) Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-
cakap.
5) Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
aktifitas.
b. Tindakan Keperawatan
1) Mendiskusikan dengan pasien isi, frekuensi, waktu terjadi,
situasi pencetus, perasaan, respon terhadap halusinasi.
2) Menjelaskan dan melatih cara mengontrol halusinasi:
a. Menghardik halusinasi
Menjelaskan cara menghardik halusinasi, memperagakan
cara menghardik, meminta pasien memperagakan ulang,
memantau penerapan cara ini, dan menguatkan perilaku
pasien.
b. Menggunakan obat secara teratur
Menjelaskan pentingnya penggunaan obat, jelaskan bila
obat tidak digunakan sesuai program, jelaskan akibat bila
putus obat, jelaskan cara mendapat obat/ berobat, jelaskan
cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar
jenis, guna, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat).
c. Bercakap cakap dengan orang lain.
d. Melakukan aktifitas yang terjadual.
Menjelaskan pentingnya aktifitas yang teratur,
mendiskusikan aktifitas yang biasa dilakukan oleh pasien,
melatih pasien melakukan aktifitas, menyusun jadual
aktifitas seharihari sesuai dengan jadual yang telah
Kegiatan 6 :
1. Mahasiswa mendiskusikan tentang pengkajian untuk mendapatkan
data klien gangguan persepsi sensori halusinasi
2. Mahasiswa membuat rencana asuhan keperawatan pada klien
halusinasi dengan menggunakan SMART
3. Mahasiswa membuat strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
klien dengan halusinasi
4. Mahasiswa membuat dokumentasi pelaksanaan tindakan
Bukukeperawatan
Ajar Halusinasi klien dengan halusinasi Page 28
5. Mahasiswa menilai penurunan tanda gejala dan peningkatan
kemampuan klien halusinasi
Contoh :
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Klien dengan
Halusinasi
Fase Orientasi
Salam
Selamat pagi, Pak. Perkenalkan, nama saya Denny Ricky, panggil saja
Denny. Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa?
Evaluasi
Apa yang Bapak rasakan saat ini?
Validasi
Apa yang Bapak sudah lakukan?
Kontrak (topik, Tempat, waktu), Tujuan
Nah, bagaimana kalau kita mengobrol di teras depan selama 30 menit
tentang apa yang terjadi di rumah sehingga Bapak dibawa ke sini dan
saya akan mengajarkan cara mengontrol suara-suara yang Bapak dengar
selama ini agar suara-suara tadi bisa berkurang atau bahkan tidak
terdengar lagi.
Fase Kerja
Coba Bapak ceritakan apa yang terjadi di rumah sehingga Bapak di bawa
ke sini? Jadi, Bapak mendengar suara-suara ya? Apa yang suara-suara itu
katakan kepada Bapak? Kapan suara-suara itu terdengar? Seberapa sering
Bapak mendengar suara-suara itu? Apa yang Bapak rasakan saat suara-
suara itu terdengar? Apakah cara yang Bapak lakukan mengurangi suara-
suara tadi?
Nah, apa yang Bapak alami dan rasakan adalah halusinasi. Ada empat
cara menghilangkan suara-suara tadi yaitu menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan melakukan aktifitas. Sekarang kita akan belajar satu
cara untuk menghilangkan suara-suara tadi yaitu menghardik. Nah
Fase Terminasi
Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah tadi latihan cara menghardik suara-
suara?
Evaluasi Objektif
Apa yang telah Bapak pelajari tadi?coba ceritakan (boleh mencoba lagi)
Rencana Tindak Lanjut (planing klien )
Berapa kali Bapak mau latihan menghardik? Bagaimana kalau tiga kali
sehari? Bagaimana kalau jam 08.00 12.00-17.00 dan jika suara-suara
tadi terdengar? Kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian Bapak ya...
Kontrak yang akan datang (RTL untuk perawat dan klien)
Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi di sini jam 10.00 pagi untuk
berbincang-bincang cara kedua mengatasi suara-suara tadi? Sampai
ketemu besok Pak. Selamat siang.
Tanggal/Jam:
Nama Pasien:
Buku Ajar Halusinasi Page 30
Implementasi Evaluasi
RTL:
Latih cara kedua mengontrol
halusinasi: minum obat.
(...................................)
Kegiatan 7 :
DAFTAR PUSTAKA