Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pembimbing:
drg. Khusnul, SP. Perio
RIWAYAT MEDIS
Konsulan Dari : Keinginan pribadi
Keluhan Utama : Pasien datang ke RSP UB dengan keluhan ingin
membersihkan karang gigi karena gigi terasa kotor.
Riwayat Gigi : pasien membersihkan karang gigi 7 tahun yang
lalu. Pasien juga pernah melakukan pencabutan gigi.
Kelainan sistemik : herpes sekitar 3 tahun yang lalu, kemudian atas
saran teman pasien mengkonsumsi obat acyclovir (salep dan obat minum), setelah
mengkonsumsi obat tersebut selama 1 minggu kemudian sembuh.
Kebiasaan buruk : merokok dan pecandu kopi
Riwayat Alergi : makanan (ikan asin); gatal-gatal.
STATUS PRAESENS
Keadaan Umum : Baik, compos mentis
Kondisi Ekstra Oral : TAK
Kondisi Intra Oral : hiperpigmentasi gingiva seluruh regio RA dan RB;
stain hampir pada semua regio RA dan RB.
Oral Hygiene : Debris Index (DI) : 1,33
Calculus Index (CI) : 0,83
OHI-S : 2,16 Kriteria: Sedang
GAMBARAN KLINIS:
25,28,35 poket absolut 6-8 mm
17,16,15,14,13,12,11,22,23,24,26,38,37 poket absolut 3-4 mm
38,17 resesi gingiva 7-8 mm
16,13,12,21,23,24,25,26,31,41,44,45,46 resesi gingiva 3-5 mm
12,37,34,33,43,44,45,46 oedem dan BOP (+)
Kalkulus pada regio posterior RA dan RB serta regio RB
GAMBARAN RADIOGRAFIS:
17,16,15,14,13,12,11,21,22,23,24,25,26,38,37,35,34,33,31,41,42,43,44,45,
46 resorbsi tulang servikal dan horizontal ( kehilangan tulang 1/3
servikal.
27 kehilangan tulang 2/3 servikal
38,37,46 furcation involvement grade I
17,16,26 furcation involvement grade III
DIAGNOSIS :
Periodontitis kronis generalisata
Etiologi : Bakteri dan plak
Faktor predisposisi : kalkulus, malposisi, retensi makanan
Faktor risiko : kebiasaan buruk merokok (1 pak/ hari) dan pecandu kopi
PROGNSOSI UMUM:
Sedang; pasien kooperatif, tidak ada keterlibatan sistemik, kebiasaan buruk
(perokok berat dan pecandu kopi)
PROGNOSIS LOKAL:
Buruk; kehilangan/kerusakan tulang 1/3 2/3 servikal, ada keterlibatan furkasi
derajat I dan III
RENCANA PERAWATAN:
I. Terapi Non-Bedah:
1. KIE dan DHE
2. Skaling dan rootplaning
3. Pro Konservasi restorasi komposit Klas V
Evaluasi
TAHAPAN
1. Menggunakan baju klinik
2. Persiapan alat dan bahan
3. Mempersilakan pasien masuk, memberi salam, mempersilakan duduk,
melakukan anamnesis, pengisian informed concent, pengaturan posisi
kerja
4. Pemakaian masker dan sarung tangan
5. Aplikasi antiseptik pada daerah kerja. EO dengan alkohol dan IO
dengan betadine.
6. Melakukan anestesi infiltrasi perisemental gigi 15,16,17 dengan
menggunakan citoject.
7. Memeriksa kedalaman poket dengan menggunakan periodontal probe,
diperoleh kedalam poket 4 mm pada mesial 17 dan 6 mm pada mesial
16,15
7. Menentukan elemen gigi yang akan dilakukan kuretase.
8. Melakukan skaling dan penghalusan akar pada gigi 15,16,17.
9. Membuang jaringan nekrotik pada jaringan lunak menggunakan kuret
gracey dengan tumpuan jari, jari tangan kiri digunakan untuk menahan
jaringan lunak dari luar.
10. Irigasi :
11.1 Irigasi dengan betadine
11.2 Irigasi dengan aquades
11.3 Irigasi dengan normal saline
11. Mengulangi prosedur kuretase hingga terlihat adanya darah segar yang
keluar, semua jaringan granulasi hilang, dinding jaringan lunak halus,
tidak ada sisa kalkulus, tidak ada sisa dentin yang nekrotik (pengecekan
menggunakan sonde).
12. Irigasi :
13.1 Irigasi dengan betadine
13.2 Irigasi dengan aquades
13.3 Irigasi dengan normal saline
13. Kontrol perdarahan dengan menggunakan kasa steril tekan 10 15
menit, tunggu hingga terjadi pembekuan darah (hemostasis).
14. Pemberian instruksi paska kuretase kepada pasien dan pemberian resep:
R/ amoxicilyn 500 mg tab no XV
R/ asam mefenamat 500 mg tab no X
15. Kontrol H + 2 ( 2 Januari 2014 )
S: tidak ada keluhan sakit, pasien merasa ada sesuatu
menyelip di dalam gusi
O: EO TAK
IO Hiperemi (+), Oedem (-), Palpasi (-), Debris (+).
A: Keradangan post kuretase H + 2
P: Irigasi dengn larutan normal saline
18. Kontrol H + 9 ( 9 Januari 2014 ) :
S: Tidak ada keluhan.
O: EO TAK
IO Hiperemi (+), Oedem (-), Palpasi (-), Debris (+).
A: Keradangan post kuretase H + 9
P: Pembersihan dental deposit, irigasi dengan aquades steril.
19. Kontrol pasca 2 bulan ( 10 Maret 2014 ) :
S: Pasien tidak ada keluhan dan tidak sakit.
O: EO: TAK
IO: Hiperemi (-), Oedem (-), Palpasi (-), Debris (+)
Kedalaman sulkus gigi 25, M: 3 mm
B : 3 mm
D : 1 mm
P : 2 mm
Kedalaman sulkus gigi 16, M : 3 mm
B : 2 mm
D:2m
P : 2 mm
Kedalaman sulkus gigi 17, M: 2 mm
B : 3 mm
D : 3 mm
P : 3 mm
A: Gingiva H+62 kuretase normal
P: Skeling, irigasi dengan aquades steril, probing depth, foto
Klinis.
2 3
5 6
7 8
9 10
11 12.1
12.2 12.
1 1
1 1
KESIMPULAN
1. Setelah serangkaian perawatan, pasien merasa puas dengan hasil yang
diperoleh, sebelumnya pasien sering mengeluhkan gusi berdarah ketika
menyikat gigi namun sekarang tidak berdarah lagi. Selain itu pasien juga
lebih percaya diri ketika berhadapan dengan orang lain serta merasa bau
mulut lebih segar.
2. Setelah kontrol H+62 kuretase terakhir, ukuran, bentuk, dan kontur gingiva
kembali normal. Warna gingiva juga kembali normal, yaitu merah muda
(coral pink) dimana sebelum dilakukan kuretase warna gingiva merah tua
serta oedem. Kondisi gingiva kembali sehat, tidak terdapat keradangan
maupun hiperplasi gingival.
3. Pada pasien ini masih ada kemungkinan terjadinya pembentukan poket
absolut ulang jika pasien tidak dapat menjaga kebersihan rongga mulutnya
serta menghilangkan kebiasaan buruk dan tidak dilakukan evaluasi berkala
tentang kondisi jaringan periodontium.