Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Oleh:
mutiara_mashita@yahoo.com
ABSTRACT
This research aims to investigate and analyse the effects of regional tax and
regional retribution, simultaneously and partially on direct expense at the
government of regency and City in Central Sulawesi. This is a descriptive verificative
research method using multiple linear regressions as an analysis tool. Sample of this
covers regencies and city in Central Sulawesi within the period of 4 yaers i.e. 2011
until 2014. The results show that contribution of regional tax and regional retribution
on direct expense at the government of regency and city in Central Sulawesi is 40.7%
and the rest 59.3% has been affected by other factors. Based on simultaneous test, it
indicates that regional tax and regional retribution perform significant effects on
direct expense at the government of regency and dity in Central Sulawesi. Partially,
independent variables perform significant effects on dependent variable. Regional tax
performs significant value of 0.049<0.005 and regional performs significant value of
0.008<0.005 respectively.
Pendahuluan
kabupaten dan kota memasuki era baru sejalan dengan dikeluarkannya UU No. 22
kemudian direvisi menjadi UU No. 38 Tahun 2007 tentang Pemerintah Daerah, dan
UU No. 25 tahun 1999 kemudian direvisi menjadi UU No. 33 Tahun 2004 tentang
keputusan daerah berkaitan dengan pengelolaan sumber daya yang dimiliki sesuai
dengan kepentingan, prioritas, dan potensi daerah tersebut (Bastian : 2006). Otonomi
daerah menuntut pemerintah daerah untuk dapat memberikan pelayanan yang sebaik
daerah merupakan salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk melihat
untuk mengelola keuangan secara mandiri. Dalam perspektif ini, pemerintah daerah
termasuk dari pendapatan pajak dan retribusi. Tingginya belanja pemerintah ini
pembangunan fisik maupun non fisik. Sehingga pada prinsipnya semakin besar
pemberlakuan pajak daerah dan retribusi daerah sebagai sumber penerimaan daerah
pada dasarnya tidak hanya menjadi urusan pemerintah daerah sebagai pihak yang
menetapkan dan memungut pajak dan retribusi daerah, tetapi juga berkaitan dengan
Pajak daerah dan retribusi daerah dapat menjadi sumber penerimaan yang
berasal dari dalam daerah dan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi masing
masing daerah. Penetapan pajak daerah dan retribusi daerah sebagai sumber
penerimaan daerah ditetapkan dengan dasar hukum yang kuat, yaitu dengan Undang
a. Pajak Propinsi terdiri atas : pajak kendaraan bermotor dan kendaraan diatas
air, bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan diatas air, pajak bahan
b. Jenis pajak Kabupaten/Kota terdiri dari pajak hotel, pajak restoran, pajak
galian golongan C, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung walet,
pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan dan bea perolehan hak
c. Retribusi dirinci menjadi : retribusi jasa umum, retribusi jasa khusus dan
Pada prinsipnya semakin besar sumbangan PAD terhadap belanja daerah akan
meningkatkan otonomi dan keleluasaan daerah. Fenomena utama dari penelitian ini
adalah untuk melihat pengaruh pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah dalam
membiayai belanja daerah. Kontribusi realisasi pajak daerah dan retribusi daerah
terhadap pendapatan asli daerah pada Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota di
Sulawesi Tengah.
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah
yang memberikan kontribusi cukup besar kepada daerah. Yang dapat membantu
membedakan kedua kelompok belanja tersebut, yaitu apakah belanja terkait secara
tidak langsung atau langsung, terhadap program dan kegiatan yang dilaksanakan.
Belanja Langsung sering dikatakan juga sebagai Belanja Publik, karena merupakan
belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan
pembangunan daerah.
pajak daerah dan retribusi daerah terhadap belanja langsung Pemerintah Kabupaten
dan Kota Se-Sulawesi Tengah periode tahun 2011-2014; 2) Apakah pajak daerah dan
Pemerintah Kabupaten dan Kota Se-Sulawesi Tengah; 3) Apakah pajak daerah secara
Tengah.
perkembangan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap belanja langsung pada
menganalisa pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah secara silmutan terhadap
mengetahui dan menganalisa pengaruh Pajak Daerah secara parsial terhadap Belanja
TEORI
Variabel Pajak Daerah dalam penelitian ini akan menggunakan teori yang
disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah
dalam pendapatan asli daerah. Variabel retribusi daerah yang merupakan salah satu
variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini, merujuk kepada Undang - Undang
Nomor 28 Tahun 2009 yang dimaksudkan dengan retribusi daerah, yang selanjutnya
disebut Retribusi, adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja Langsung ini
METODE
penarikan sampel pada penelitian ini, dengan cara metode pemilihan sampel yang
sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria memiliki laporan keuangan pada
Tengah yang memenuhi kriteria memiliki laporan keuangan pada kurun waktu
penelitian dari tahun 2011 sampai dengan 2014, dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3
Perbandingan Penerimaan Pajak Daerah
Pemerintah Kabupaten dan Kota Di Sulawesi Tengah
Tahun 2011 - 2014 (Dalam Jutaan Rupiah)
Daerah Kabupaten/Kota
Komponen
Tahun Tojo
PAD Toli-
Banggai Bangkep Buol Donggala Morowali Poso Palu Parimo Una-
toli
una
2011 Pajak Daerah 4.347 1.845 3.325 2.453 10.387 2.365 1.901 15.831 2.169 1.488
2012 Pajak Daerah 5.426 1.961 2.851 2.804 13.043 1.314 3.576 17.030 2.790 2.383
2013 Pajak Daerah 6.383 2.128 2.022 2.575 14.123 1.664 4.031 18.208 4.719 1.494
2014 Pajak Daerah 12.858 4.261 2.194 3.210 15.697 3.077 5.035 26.707 3.671 3.203
Sulawesi Tengah, secara keseluruhan untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2014
penerimaan pajak daerah tertinggi adalah Kota Palu sedangkan yang terendah
untuk tahun 2011 adalah Kabupaten Bangkep. Setiap tahun nya untuk Kota Palu
menunjukkan angka tertinggi. Hal ini disebabkan karena Kota Palu sebagai
ibukota Provinsi dengan jumlah penduduk yang banyak dan sebagai pusat kegiatan
mengoptimalkan penerimaan daerah dari sisi pajak daerah terutama dari pajak
bumi dan bangunan yang sudah dikembalikan kepada daerah dan dikelola daerah
juga adanya upaya yang telah dilakukan pemerintah Kota Palu untuk
Penerimaan terendah untuk pajak daerah untuk tahun 2011 yaitu Kabupaten
Bangkep, hal ini disebabkan untuk pencapaian realisasi pendapatan pajak daerah
secara umum masih terdapat kendala dan belum optimalnya dalam pencapaiannya
karena realisasi pendapatan pajak daerah tersebut belum mencapai target yang
telah ditetapkan daerah. Hal ini terlihat pada realisasi dari tiap tahunnya.
Beberapa kendala dan hambatan dalam pencapaian target antara lain: relatif masih
dengan baik, struktur daerah yang belum terjangkau dan masih kurangnya
kesadaran para wajib pajak daerah dan pelayanan ditingkat Kabupaten yang belum
maksimal.
Tabel 4
Perbandingan Penerimaan Retribusi Daerah
Pemerintah Kabupaten dan Kota Di Sulawesi Tengah
Tahun 2011 - 2014 (Dalam Jutaan Rupiah)
Daerah Kabupaten/Kota
Tahun Komponen PAD Toli- Tojo
Banggai Bangkep Buol Donggala Morowali Poso Palu Parimo
toli Una-una
2011 Retribusi Daerah 7.411 981.643 1.459 6.650 3.153 1.857 7.634 16.362 3.331 6.826
10.85
2012 Retribusi Daerah 9.744 1.407 1.746 8.429 2.174 6.438 6 30.716 3.613 5.707
2013 Retribusi Daerah 12.227 884.480 1.890 7.634 2.847 6.932 9.098 35.005 2.473 6.076
13.67
2014 Retribusi Daerah 16.428 1.856 1.453 7.593 5.193 11.282 3 46.250 8.472 13.107
Sulawesi Tengah, secara keseluruhan untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2014
penerimaan retribusi daerah tertinggi adalah Kota Palu sedangkan yang terendah
adalah Kabupaten Bangkep. Setiap tahun nya untuk Kota Palu menunjukkan
angka tertinggi. Hal ini disebabkan karena Kota Palu sebagai ibukota Provinsi
dengan jumlah penduduk yang banyak dan sebagai pusat kegiatan pembangunan
penerimaan daerah dari sisi retribusi daerah juga adanya upaya yang telah
terbesar terhadap pendapatan asli daerah Kota Palu selain dari pajak daerah.
dengan 2014 yaitu Kabupaten Bangkep. Hal ini disebabkan pencapaian realisasi
dalam mengelola potensi daerah dan fasilitas daerah sehingga masih kurangnya
fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem
jaminan sosial.
Tabel 5
Perbandingan Anggaran Belanja Langsung
Pemerintah Kabupaten dan Kota Di Sulawesi Tengah
Tahun 2011 - 2014 (Dalam Jutaan Rupiah)
Daerah Kabupaten/Kota
Komponen Tojo
Tahun Toli-
Belanja Langsung Banggai Bangkep Buol Donggala Morowali Poso Palu Parimo Una-
toli
una
Belanja
2011 Langsung 608.870 251.688 161.452 400.416 593.016 522.233 437.698 470.225 439.085 360.965
a. Belanja
Pegawai 316.386 20.939 13.511 178.911 329.266 193.329 227.505 280.013 201.296 122.424
b. Belanja
Barang dan Jasa 107.454 51.496 52.104 73.269 91.074 115.359 95.041 72.479 76.533 88.094
c. Belanja Modal 185.030 179.251 95.836 148.234 172.675 213.544 115.151 117.151 117.732 161.254
Belanja
2012 Langsung 618.643 295.185 402.967 392.902 395.481 531.412 548.965 539.562 457.028 422.692
a. Belanja
Pegawai 338.921 19.075 160.886 200.610 237.294 231.382 281.266 329.871 235.408 144.798
b. Belanja
Barang dan Jasa 96.497 60.533 74.748 76.533 78.579 134.986 115.530 70.609 93.137 92.265
c. Belanja Modal 183.224 215.575 167.332 115.759 79.607 165.042 152.167 139.081 128.482 185.627
Belanja
2013 Langsung 632.481 230.516 368.072 346.359 488.586 560.149 541.494 604.735 500.809 394.095
a. Belanja
Pegawai 396.978 15.076 201.116 226.948 281.694 268.438 339.572 411.693 280.338 179.613
b. Belanja
Barang dan Jasa 89.211 49.120 59.826 62.683 85.134 112.033 100.947 87.561 96.004 96.837
c. Belanja Modal 156.291 166.319 107.129 56.727 121.757 179.678 100.973 105.480 124.466 117.644
Belanja
2014 Langsung 700.932 232.165 489.427 493.575 629.959 546.387 630.003 675.208 564.414 438.683
a. Belanja
Pegawai 448.032 13.161 246.582 281.019 324.652 323.431 383.596 459.410 334.533 211.425
b. Belanja
Barang dan Jasa 130.002 64.655 84.446 93.660 133.604 98.934 110.156 119.651 126.083 97.298
c. Belanja Modal 122.897 154.348 158.398 118.894 171.702 124.021 136.250 96.146 103.797 129.958
Sulawesi Tengah, secara keseluruhan untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2014
belanja pegawai dan belanja modal yang paling besar dianggarkan disetiap
Kabupaten dan Kota di Sulawesi Tengah. Masih besar nya belanja pegawai di
setiap Kabupaten dan Kota memberikan gambaran masih banyak nya pegawai
honorer.
Dari hasil wawancara pada Pemkot Palu dan Pemkab Donggala, untuk
kontribusinya masih kecil masih ada pembiayaan lain dari transfer pusat. Untuk
pendapatan asli daerah dilihat berapa yang masuk penerimaan dan disesuaikan
masing belanja. Untuk belanja langsung kontribusi pendapatan asli daerah nya
dari penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap belanja langsung,
sangat kecil kontribusinya yang kurang lebih sebesar 2 persen. Sedangkan untuk
langsung masih kecil. Hal ini masih menimbulkan ketergantungan daerah terhadap
Tabel 6
Hasil Perhitungan Regresi Berganda
variabel (X1 dan X2) memberi pengaruh terhadap variable independen ( Y ) model
analisis regresi belanja langsung pemerintah Kabupaten dan Kota di Sulawesi Tengah
sebesar 22,122.
b) Pajak Daerah (X1) dengan koefisien regresi 0,300 ini berarti terjadi pengaruh
yang positif antara pajak daerah dan belanja langsung. Artinya apabila terjadi
dianggap konstan (X1 = 0), maka belanja langsung akan meningkat sebesar
0,300.
c) Retribusi Daerah (X2) dengan koefisien regresi 0,418 ini berarti terjadi
dianggap konstan (X2 = 0), maka belanja langsung akan meningkat sebesar
0,418.
secara simultan variabel pajak daerah dan retribusi daerah terhadap belanja langsung.
Hasil tersebut mengindikasikan bahwa pajak daerah dan retribusi daerah membiayai
belanja langsung pada Pemerintah Kabupaten dan Kota di Sulawesi Tengah, hal ini
penelitian ini. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa besarnya belanja
langsung masih dominan dipengaruhi oleh jumlah transfer dana yang diterima dari
pemerintah pusat dilihat dari besarnya kontribusi pajak daerah dan retribusi daerah
sebesar 0,407 atau 40,7% dan sisanya sebesar 59,3% dipengaruhi faktor lain (transfer
dana pusat) dalam membiayai belanja langsung serta hal ini menunjukkan sangat
yang berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah maka akan berpengaruh pada
mengandalkan dari sektor pajak dan retribusi daerah, sejalan dengan perkembangan
belanja daerah.
meningkatkan pendapatan asli daerah terutama pajak daerah dan retribusi daerah
dan retribusi daerah merupakan salah satu komponen pendapatan asli daerah yang
rakyat. Hasil penelitian yang dilakukan Halim (2004) (Dalam Panggabean, 2009)
daerah.
terhadap anggaran belanja langsung kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah, hal ini
dapat dilihat tingkat signifikan 0,049<0,005 yang menunjukkan variabel pajak daerah
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap belanja langsung kabupaten dan kota
di Sulawesi Tengah, yang berarti bahwa semakin besar jumlah pajak daerah maka
Tengah, kontribusi pajak daerah dalam kurun waktu penelitian yaitu tahun 2011
2014 terhadap pendapatan asli daerah adalah sebesar 30,05 persen. Peranan pajak
daerah terhadap belanja langsung kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah sesuai hasil
terkecil dari variabel retribusi daerah yang diteliti dapat dilihat pada nilai koefisien
Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Panggabean (2009) yang
daerah dan faktor yang paling dominan mempengaruhi belanja daerah berturut-turut
adalah pajak daerah, lain-lain pendapatan asli daerah dan retribusi daerah. Dan hasil
penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Syahputra (2010) yang menyatakan
Pendapatan asli daerah, dana bagi hasil, dan dana alokasi umum berpengaruh positif
secara silmutan dan parsial terhadap belanja daerah. Rata-rata kontribusi PAD
terhadap belanja daerah lebih kecil dibandingkan dengan DBH dan DAU.
diberikan otonomi dan kelelusaan daerah. Langkah penting yang harus dilakukan
penerimaan pajak daerah yang riil yang dimiliki oleh daerah tersebut, sehingga bisa
pemerintah daerah dengan suatu strategi agar dapat memberikan hasil yang
terhadap anggaran belanja langsung kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah, hal ini
dan kota di Sulawesi Tengah, yang berarti bahwa semakin besar jumlah retribusi
Tengah, kontribusi retribusi daerah dalam kurun waktu penelitian yaitu tahun 2011
2014 terhadap pendapatan asli daerah adalah sebesar 39,00 persen. Retribusi daerah
dan Kota di Sulawesi Tengah dibandingkan pajak daerah. Peranan retribusi daerah
terhadap belanja langsung Kabupaten dan Kota di Sulawesi Tengah sesuai hasil
penelitian memiliki nilai koefisien Beta distandarisasi yang besar dari pajak dan
diteliti.
banyak dari pajak daerah, sehingga potensi penerimaannya lebih besar, selain itu
menandakan bahwa pengelolaannya menuju kearah yang lebih baik, hal ini juga
mengindikasikan adanya upaya yang keras dari pemerintah kabupaten dan kota untuk
pendapatan daerah.
sangat penting dan hasil retribusi hampir mencapai setengah dari seluruh pendapatan
daerah. Dalam dimensi potensi daerah yang demikian itu, pemerintah daerah
pendapatan riil yang dimiliki oleh daerah dengan metode perhitungan yang
KESIMPULAN
Daftar Rujukan
_______. 2004. Pengaruh Dana Alokasi Umu (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) terhadap Belanja Pemerintah Daerah: Study Kasus Kabupaten/Kota di
Jawa dan Bali. Jakarta.
Syahputra, Indra. 2010. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil dan
Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi
Sumatera Utara. Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.