Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
S TERUTAMA
PADA IBU. S DENGAN MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI
Pada kesempatan kali ini penulis akan menyajikan data tentang Asuhan Keperawatan Keluarga
yang telah penulis laksanakan mulai dari tanggal 5 Mei sampai dengan 12 Mei 2014 melalui
peninjauan langsung pada keluarga terutama yang mengalami masalah kesehatan Hipertensi di
Dusun Gampong Teungoh, Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe.
Baca Juga : Asuhan Keperawatan keluarga Ibu S terutama An. D yang mengalami masalah
kesehatan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
A. Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
a. Kepala Keluarga (KK) : Ibu S
b. Alamat Dan Telepon/Hp : Gampong Baloy, Kecamatan Blang
Mangat/ -
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Bertani/ Berkebun
d. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
e. Komposisi Keluarga
Tabel 3.1 komposisi keluarga ibu S
Hubungan
N Umur Pendidikan
Nama Jenis keluarga kepala
o (tahun) terakhir
keluarga
1 Ibu Saidah P KK 54 SMP
2 An. Musliadi L Anak 28 SMA
3 An. Marzuki L Anak 20 SMA
f. Tipe Keluarga : tipe keluarga ibu S adalah single parent
g. Suku Bangsa : Aceh
h. Agama : Islam
i. Status Sosial Ekonomi
Status ekonomi keluarga merupakan ekonomi menengah kebawah. Penghasilan keluarga dari
bertani. Keluarga ibu S mengatakan dengan penghasilan tersebut ibu S merasa belum cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena saat ini saat ini ibu S sebagai kepala keluarga dan
saat ini pula dirinya sedang sakit. Anak ibu S yaitu An. Ma sehari-harinya hanya bekerja sebagai
buruh lepas yang kadang kala ada hasil dan kadang tidak dan An.Mu tidak bekerja hanya
membantu ibu S bertani.
j. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga Ibu S hanya di habiskan di rumah saja dengan menonton televisi.
2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan dan tugas perkembangan keluarga ibu S saat ini adalah keluarga dengan
anak dewasa (pelepasan) dengan tugas keluarga:
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
b. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Keluarga ibu S belum bisa memenuhi tugasnya sebagai kepala keluarga yang mana anaknya
belum ada yang mandiri dan berkeluarga dan masih tergantung pada dirinya.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Ibu S mengatakan dirinya kini sedang mengalami masalah kesehatan dengan gejala sakit kepala,
pusing, lemas, mudah cemas, dan sudah pernah berobat dan memiliki riwayat darah tinggi
sebelumnya. Masalah kesehatan ini sudah dialami ibu S semenjak 1 tahun lebih dan masih
menjadi masalah kesehatannya sampai saat ini karena tidak atau belum kunjung sembuh.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Ibu S mengatakan riwayat kesehatan keluarganya terdahulu juga memiliki riwayat darah tinggi
dan penyakit kencing manis seperti yang dialami oleh ayah dan adik kandung ibu S yang
memiliki riwayat hipertensi dan kencing manis.
3. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga ibu S adalah milik pribadi dengan tipe rumah semi permanen dengan luas 5x7
m2 dan berlantai semen, di dalam rumah ada 3 kamar dengan ventilasi yang bagus dan
mendapatkan udara yang bersih, keadaan rumah kurang terawat, SPAL dengan kondisi bersih
yang dialiri ke parit, sumber air bersih dari sumur dengan warna jernih, dan sumber air minum
berasal dari air mineral isi ulang.
b. Karakteritik Tetangga dan Komunitasnya
Ibu S hanya tinggal dengan dua anaknya yang jauh dari sanak saudaranya yang lain.
Karakteristik tetangga dan komunitas ibu S sangat baik dan saling gotong royong dalam hal
kegiatan apapun di lingkungannya dalam berbagai acara. Umumnya penduduk di sekitar tetangga
ibu S berprofesi sebagai petani. Komunikasi antar tetangga sangat baik dan saling menghargai.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Ibu S sudah lama tinggal di desa tersebut semenjak berkeluarga. Suami ibu S hampir 6 tahun
tiada, namun anak-anak ibu S belum berkeluarga. Karabat dari keluarga ibu S berada di daerah
lain yang agak jauh dari rumah ibu S, namun tidak terlalu jauh dari rumah keluarga almarhum
suaminya.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga ibu S hidup berdampingan dengan tetangga dan terjalin komunikasi dengan baik antar
masyarakat, keluarga Ibu S sering terlibat dalam kegiatan di desanya terlebih begitu juga dengan
anak-anaknya. Namun disaat sakit ibu S jarang keluar rumah dan lebih sering istirahat
dirumahnya (bedrest).
e. Sistem Pendukung Keluarga
Lingkungan tempat tinggal keluarga Ibu S berada jauh dari familinya namun saat ibu S
membutuhkan bantuan tetangga ibu S senang membantu. Keluarga ibu S tergolong keluarga
yang kurang mampu sehingga disaat ibu S keluarga tidak mempunyai biaya untuk berobat
maksimal sehingga ibu S tidak sembuh total dalam berobat.
4. Struktur Keluarga
a. Struktur Peran
Ibu S menjadi tumpuan keluarga dan menjadi kepala keluarga. Anak-anak ibu S sudah dewasa
namun belum mampu untuk berkeluarga sehingga masih menjadi tanggung jawab ibu S dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun begitu anak-anaknya juga sudah biasa membantu ibu S
mengerjakan kebutuhannya sendiri tapi belum mampu menggantikan peran pengganti ibu S yang
mungkin tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Nilai Dan Norma Budaya Keluarga
Nilai dan norma budaya yang diberlakukan keluarga Ibu S berdasarkan anjuran agama dan adat
istiadat yang berlaku di tempatnya terutama dalam hal pendidikan agama dan norma agama.
c. Pola Komunikasi Keluarga
Sistem komunikasi yang diterapkan Ibu S dalam keluarga termasuk hal yang umum di lakukan
di masyarakat di sekitarnya. Komunikasi yang digunakan adalah menggunakan bahasa Aceh,
komunikasi bersifat terbuka satu sama lain sehingga apabila ada masalah akan cepat
terselesaikan dan komunikasi yang dilakukan biasa saat selesai makan malam dan saat bersantai.
d. Struktur Pendukung Kekuatan Keluarga
Keluarga Ibu S masih memiliki kerabat yang bisa diharapkan bilamana memerlukan bantuan.
Masalah kesehatan yang terjadi pada ibu S masih bisa diobati dengan dukungan anggota keluarga
namun keluarga ibu S jarang mengabari kerabatnya karena tidak ingin membuat kerabatnya
khawatir.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Pendidikan/Afektif
Keluarga ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari dirinya, namun Ibu
S hanya dapat menyekolahkan anaknya sampai jenjang SMA.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku baik dengan sesama
karena menurut keluarga dalam hidup ini manusia selalu membutuhkan satu sama lainnya .
c. Fungsi Ekonomi
Menurut keluarga penghasilan hanya diperoleh dari hasil bertani yang mungkin hanya 3 bulan
sekali namun keluarga ibu S sudah bersyukur dengan keadaanya walaupun kadang tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kini ibu S sudah sering berada di kasur ketimbang di
sawah .
d. Fungsi Pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan)
1) Mengenal Masalah Kesehatan
Keluarga Ibu S sudah mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada ibu S dan sudah pernah
berobat namun sering juga ibu S menganggap sakitnya karena faktor usia. Namun keluarga tidak
mengetahui bahwa penyebabnya juga muncul dari asupan nutrisi yang salah.
2) Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan
Ibu S sudah bisa memutuskan untuk berobat ke puskesmas atau tempat praktik jika mengalami
gejala seperti sakit kepala dan pusing untuk mendapatkan perawatan dan konsultasi kesehatan
namun kadang kala ibu S tidak mampu pergi berobat dan anaknya tidak berada dirumah
membuat ibu S tidak terkontrol peyakitnya.
3) Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Ibu S tinggal bersama kedua anaknya. Menurut pengakuan ibu S anaknya sering tidak ada
dirumah sehingga ibu sangat khawatir jika terkadang sakit tidak ada yang melihatnya.
4) Kemampuan Keluarga Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Rumah Yang Sehat
Tipe rumah Ibu S tergolong tipe rumah yang sederhana namun jarang terawat yang mungkin
tugas Ibu S yang sudah tumpang tindih yang dan kini ibu S tidak bias beraktivitas maksimal
untuk memenuhi perawatan dan memelihara lingkungan rumah.
5) Kemampuan Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Ibu S saat pertama sakit selalu kontrol akan penyakitnya namun sudah 6 bulan terakhir ini ibu S
sudah jarang kontrol penyakitnya ke puskesmas.
e. Fungsi Religius
Keluarga ibu S beragama islam dan ajaran maupun prilaku kedua anaknya ia tekankan harus
sesuai dengan ajaran agama. Begitu juga kegiatan agama didesanya yang dulunya saat aktif
mengikuti segala bentuk kegiatan keagamaan namun sekarang sudah jarang selama aktivitasnya
berkurang karena sakit.
f. Fungsi Reproduksi
Keluarga ibu S adalah keluarga single parent yang tentu saja tidak lagi memiliki keturunan dan
ibu S juga sudah tidak produktif lagi.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor (Masalah) Jangka Pendek
Ibu S gelisah karena masalah kesakitan yang dialaminya sangat menggangu kebiasan
rutinitasnya sehari-hari. Ibu S merupakan masih menjadi tumpuan keluarga dalam memenuhi
kebutuhan sehari jadi ibu sangat mengingikan untuk sembuh total dan bisa beraktivitas secara
normal.
b. Stress (Masalah) Jangka Panjang
Ibu S cemas dengan kondisinya yang sudah mampu merawat anaknya dan terlebih anak-anaknya
adalah laki-laki sehingga kebutuhan keluarga tidak bisa ia harapkan pada anaknya semua.
c. Kemampuan Keluarga Berespons Terhadap Stressor (Masalah)
Ibu S dan keluarga mengaku cemas dengan kesehatan anggota keluarganya namun keluarga tidak
putus asa dan tidak terlihat menampilkan perilaku yang maladaptif.
d. Strategi Koping yang digunakan
Ibu S dan anaknya selalu mengharapkan adanya petunjuk dan mengharapkan ridha Allah dalam
segala kejadian maupun masalah yang terjadi.
e. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak menunjukkan sikap maupun tindakan yang maladaptif dalam menghadapi
masalah.
7. Harapan Keluarga
Keluarga ibu S berharap dengan kehadiran perawat dapat membantu mereka dalam hal kesehatan
dan untuk mengurangi masalah kesehatan yang sedang dialaminya.
8. Data Tambahan
Ibu S mengatakan sakit kepala dengan skala nyeri 2, ibu S mengatakan tidak bisa tidur dengan
nyenyak dan sering memegang kepala. Keluarga mengatakan Ibu S selama ini jarang beraktivitas
dan keadaan ini sudah dirasakan selama kurang lebih 1 tahun terakhir. Keluarga mengatakan ibu
S sudah jarang mengontrol penyakitnya ke puskesmas.
Skala kekuatan otot Ibu S :
B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
Tabel 3.5 Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 Tanggal: 6 Mei 2014 Gangguan rasa Ketidakmampuan
Data Subjektif: nyaman (nyeri) keluarga dalam
- Ibu S mengeluh sakit kepala merawat anggota
- Ibu S mengatakan nyeri skala 2 keluarga yang
- anak-anak ibu S mengatakan mengalami hipertensi.
kurang memahami cara merawat
ibu S
- ibu S tidak diet makanan khusus
dan makan tanpa ada pantangan.
- Pola tidur ibu S tidak sesuai dan
kurang dari kebutuhan.
Data Objektif:
- Ibu S sering terlihat memegang
kepala bagian belakang.
- Wajah ibu S terlihat cemas dan
tagang.
- TD : 160/100 mmHg
- Pulse : 80 x/menit
- RR : 24 x/menit
- T : 37oC
2 Tanggal : 6 Mei 2014 Intoleransi aktivitas Ketidakmampuan
Data Subjektif: keluarga dalam
- Ibu S mengatakan selama ini tidak merawat anggota
bisa mengerjakan aktifitasnya keluarga yang
sehari-hari dan sering bedrest. mengalami
- Keluarga mengatakan bahwa hipertensi.
ibunya sudah mengalami penyakit
ini lebih sari 1 tahun dan sudah
jarang bekerja atau pergi kesawah
selama ini.
Data Objektif:
- Ibu S tidak bisa mengerjakan
pekerjaanya dengan maksimal.
- Ibu S sering bedrest total saat sakit.
- Ibu S sering mengeluh nyeri dan
susah tidur.
Skala kekuatan dan persentasi
kekuatan otot
4444 4444
4444 4444
Diagnosa Keperawatan 3
Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi (CVA) berhubungan dengan Ketidak mampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga yang sakit.
Tabel 3.9 Skoring Diagnosa Keperawatan 3
No kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: 2x 1 = 2/3 Penyakit Hipertensi merupakan
ancaman 3 penyakit menahun yang sulit sembuh
kesehatan total.
2 Kemungkinan 1x2 = 1 Komplikasi pada Hipertensi bisa
masalah dapat 2 disebabkan dari berbagai faktor apalagi
diubah: bila klien tidak disiplin dalam
sebagian perawatan kesehatannya.
3 Potensial 3x1 = 3 Sumber-sumber dan tindakan untuk
masalah untuk 3 mencegah meningkatnya tekanan darah
dicegah: bisa terjangkau oleh keluarga Ny.S
tinggi
4 Menonjolnya 0x1 = 0 Masalah belum muncul sehingga
masalah: 2 masalah tidak dianggap serius oleh Ny.
masalah tidak S dan keluarganya
dirasakannya.
Total skor 3 2/3
I. DATA UMUM
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. C Pendidikan : S1
Umur : 65 Tahun Pekerjaan : PNS
Agama : Islam Alamat : jln. Plam No. 11 Padang
Suku : Minang
b. Komposisi Keluarga
N
Nama Jk Hub. Klg Umur Pendidikan Pekerjaan
o
1 Ny. L P Istri 63 Th SMP IRT
2 An. C P Anak 22 Th D1 Mahasiswi
3 An. F L Anak 17 Th SMK Siswa
4 An. T P Anak 9 Th SD Siswa
5 An. Z P Anak 3 Th Belum Sekolah -
c. Genogram
Keterangan: laki-laki
Perempuan
/ Meninggal
Penderita
d. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.C adalah tipe keluarga nuclear family yang terdiri dari Tn.C sebagai
kepala keluarga, Ny. L sebagai istri dan An. C, An. F, An. T dan An. Z sebagai anak.
e. Suku Bangsa
Keluarga Tn. C bersuku minang dan pada keluarga Tn. C terdapat kebiasaan pola makan
yang kurang bergizi. Dalam mengasuh anak sesuai dengan budaya yang dianut keluarga.
f. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Tn. C adalah islam. Keluarga Tn. C biasanya melakukan
shalat 5 waktu dirumah tapi kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah dimasyarakat
g. status social ekonomi
Tn. C adalah seorang PNS yang gajinya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Penghasilan Tn. C kurang lebih 2juta per bulan. Ny. L bekerja sebagai IRT dan anak-anaknya
sedang melanjutkan pendidikan kecuali An. Z karena belum sekolah.
h. aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. C mempunyai aktivitas rekreasi yang tidak terjadwal. aktivitas rekreasi
biasanya berkumpul dengan keluarga lain. Pada sore hari biasanya Ny. L duduk-duduk didepan
rumah bersama anaknya. Jenis rekreasi lainnya adalah menonton TV bersama anggota keluarga
sambil bercanda dengan anak.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Antara Tn. C, Ny. L dan 4 anaknya tampak saling menyayangi. Tn . C mencari nafkah
untuk kelurganya dan dia tidak pernah mengeluh dan jarang sekali terjadi pertengkaran dalam
kelurga ini.walaupun kadang-kadang terdapat suatu masalah tapi dapat diselesaikan oleh
keluarga dengan jalan musyswarah.
b. Fungsi Sosialisasi
Dengan lingkungan sekitar keluarga Tn. C mudah berinteraksi dan beradaptasi dengan
lingkungan dan sering mengajak anak-anak mereka untuk mengunjungi keluarga yang lain
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Bagi keluarga Tn. C sehat adalah bila keluarga dapat melaksanakan seluruh aktifitas
dengan baik tanpa ada gangguan seperti demam, flu, sakit kepala dan yang lainya (penurunan
kesehatan). Sedangkan sakit adalah suatu keadaan dimana kesehatan menurun sehingga
mengganggu aktifitas yang biasanya dilakukan.
d. fungsi reproduksi
Kelurga Tn. C berharap tidak mendapatkan anak lagi karena sudah dianggap cukup. Ny. L
menggunakan kontrasepsi.
e. fungsi ekonomi
Tn. C dapat memenuhi keuangankeluarganya dan Ny. L mengontrol penggunaan uangnya
dengan baik. Keluarga mampu memenuhi kebutuhan pangan dan sandang yang cukup.
DO:
Keluarga tidak dapat menyebutkan
akibat lanjut sakit reumatik
Keluarga bertanya bagaimana
perawatan bagi penderita
penyakit reumatik
2 DS: Gagguan rasa Gagguan rasa
Keluarga mengatakan Tn. C sering nyaman : nyeri nyaman : nyeri
tampak kesakitan pada Tn. C pada Tn. C
Tn. C mengatakan sakitnya sering keluarga Tn. C keluarga Tn. C b.d
kambuh walaupun sudah ketidakmampuan
mengurangi makanan yang keluarga dalam
menyebabkan reumatik merawat anggota
Keluarga mengatakan suhu keluarga yang
didaerahnya dingin pada malam sakit.
hari.
DO:
Tn. C tampak menyeringis
Keluarga tidak mengetahui akibat
lanjut dari penyakit reumatik
Total Skor 3
Diagnosa keperawatan 2 : Gagguan rasa nyaman : nyeri pada Tn. C keluarga Tn.C b.d
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
N
KRITERIA NILAI BOBOT SKOR PEMBENARAN
O
1 Sifat masalah: 3 1 3/3x1= 1 Masalah ini telah
Actual : 3 actual dan bila tidak
Resiko : 2 ditangani maka akan
Potensial : 1 mengganggu
kesehatan klien yaitu
nyeri pada tulang
ekstremitas klien
2 Kemungkinan 1 2 1/2x2= 1 Informasi tantang
masalah tidak dapat reumatik cukup
diubah: banyak. Tindakan
Mudah : 2 yang dapat dilakukan
Sebagian : 1 untuk mencegahnya
Tidak dapat : 0 dapat lebih
ditingkatkan lagi oleh
keluarga.
3. Potensial masalah 2 1 2/3x1= 2/3 Masalah dirasakan
dapat dicegah: tiap klien
Tinggi : 3 mengkonsumsi
Cukup : 2 makanan itu.
Rendah : 1
4 Menonjolnya 2 1 2/2x1= 1 Kelurga melihat
masalah: bahwa permasalahan
Masalah berat, adalah berat harus
harus segera segera ditangani.
ditangani : 2
Ada masalah tapi
tidak perlu
ditangani : 1
Masalah tidak
dirasakan : 0
Total Skor 3 2/3
SEMARANG
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
b. Usia : 33 Th
e. Pendidikan : SMK
f. Komposisi Keluarga :
g.Genogram
n.
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
Tn. S
: Klien
: Meninggal
h. Tipe keluarga : Keluarga Ny.Y adalah tipe keluarga inti yang terdiri hanya ibu dan
cucu nya dengan status Ny.Y sebagai janda.
i. Suku bangsa : Keluarga Ny.Y merupakan suku jawa dan pada keluarga mereka
tidak memiliki kebiasaan kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan anggota
keluarganya.
j. Agama
Saat ini Ny.Y sudah pisah/cerai dengan suami serta tidak satu rumah dengan anak-
anaknya, Tugas perkembangan keluarga Ny.Y saat ini
Tidak ada tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga Ny.Y
Sedangkan tugas keluarga yang belum optimal dicapai sampai saat ini adalah
merawat kesehatan keluarga, dimana Ny.Y menderita katarak dan asam urat (Gout)
yang memerlukan perawatan dan perhatian khusus.
Dalam keluarga Ny.Y menderita penyakit katarak dan Asam urat (Gout).
Kurang lebih 3 tahun yang lalu Ny.Y menderita katarak dan asam urat (Gout). Ny.Y
pernah akan menjalanim operasi katarak akan tetapi Ny.Y membatalkan untuk
operasi karena takut kalau setelah operasi Ny.Y tidak dapat melihat lagi.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Bangunan rumah terdiri dari 1 lantai.Ukuran rumah adalah tipe 21,terdiri dari 1
ruang tamu yang jadi satu dengan ruang keluarga, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1
ruang dapur. Bangunan rumah permanen. Lantai rumah terbuat dari keramik
dengan keadaan bersih dan penataan alat dan perabotan rumah tangga cukup rapi.
Setiap kamar tidur memiliki jendela dan penerangan yang cukup. Berikut adalah
gambar denah dari hasil pengkajian yang kami lakukan di rumah Ny. T :
U
Keterangan :
ruang tamu
B. Kamar tidur
A E C. Kamar tidur
D. kamar manndi
F. teras
Sebagian besar tetangga Ny.Y bekerja sebagai buruh pabrik dan pedagang ,Ny. Y
mengatakan hubungan dengan tetangga sekitar baik dan komunikasi dengan
tetangga juga baik. Ny. Y mengatakan aktif mengikuti kegiatan di desanya seperti,
PKK dan Pengajian.
Kurang lebih selama 45 tahun dengan suku jawa Ny.Y tinggal menetap di Ds.
Karangroto RT : 03 RW: 08,Kec,Genuk,Kota Semarang.
Alat transportasi yang ada didaerah banyak seperti angkutan kota, biasanya
keluarga Ny.Y menggunakan jasa angkutan umum atau sepeda motor untuk bekerja
ke pasar.
Untuk pengambilan keputusan dilakukan oleh Ny.Y karena disini status Ny.Y sebagai
kepala rumah tangga tunggal dalam keluarga.
D. Struktur Keluarga
1. Struktur peran
Setiap keputusan yang diambil oleh Ny.Y sebagai kepala rumah tangga. Sejauh ini
tidak ada masalah komunikasi yang dihadapi. Dalam berkomunikasi sehari - hari Ny.
Y mengunakan bahasa jawa.
Keluarga terdiri dari Ibu dan 1 cucu. Dan semua keputusan diambil oleh kepala
rumah tangga disini adalah Ny.Y.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Ny. Y adalah suatu keluarga yang sederhana. Dalam menggapai suatu
tujuan selalu mendapat dukungan dari anggota keluarga yang lain. Kehangatan
dapat tercipta karena anggota keluarga penuh pengertian, saling menghormati, dan
ada rasa tanggung jawab.
2. Fungsi sosial
Keluarga Ny. Y selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik pada
cucunya. Selain itu cucunya dalam berteman juga tidak dibeda bedakan atau
berteman dengan semua tetangga.
Keluarga mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit, dari Ny.Y langsung
membawa anggotanya ke puskesmas itu pun kalau sudah parah. Ny.Y mengatakan
kalau sebenarnya beliau menderita sakit katarak dana sam urat (Gout) sudah 3
tahun yang lalu baru 1 tahun terakhir ini beliau memikirkan tentang penyakit itu.
Sekitar 6 bulanan terakhir Ny.Ysering merasakan pandangan matanya mulai kapur
dan pada sklera matanya terdapat warna putih keruh yang mulai menutupi sklera
matanya dan merasa sendi-sendi kakinya terasa sakit dan pegal-pegal.Tetapi beliau
tidak pernah ke dokter untuk berobat hanya mengkonsumsi jamu-jamu yang dijual
diwarung saja.
4. Fungsi reproduksi
Ny.Y berusia 45 th, Ny.Y mengikuti program KB suntik selama hampir 10 th, beliau
memiliki 2 orang anak dan sudah berkeluarga semua ,tidak ada rencana untuk
menambah anak karena status pernikahan Ny.Y sudah cerai dengan suaminya.
5. Fungsi ekonomi
Ny.Y seorang pedagang dan ibu rumah tangga. total penghasilan Ny.Y tidak
menentu tergantung ada tidaknya barang dagangan yang ada untuk bisa dijual
dipasar perhari kurang lebih pendapatan hanya sampai 50 ribu itupun kalau barang
dagangan yang dijualnya laku semua,Untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari Ny.Y
dan cucu nya yang tinggal satu rumah, Ny.Y berusaha untuk mencukup-cukupkan
pendapatan dari usahanya.
F. Stres dan koping keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
Stressor yang saat ini dirasakan keluarga Ny.Y selama 6 bulan terakhir ini adalah
penyakit pegal-pegal dan nyeri pada sendi-sendi kaki yang kadang muncul ketika
Ny. Y merasa kelelahan fisik setelah beraktivitas dan pandangan mata yang
semakin tidak jelas (kabur).
Keluarga Ny. Y sudah bisa beradaptasi dengan penyakit yang beliau derita. Setiap
kali kambuh Ny. Y meminum obat jamu tradisional yang dibeli diwarung dan
beristirahat yang cukup.
Keluarga mengatakan apabila ada masalah yang muncul maka akan berusaha
diselesaikan sendiri dan juga meminta pendapat dari anak-anaknya sehingga akan
mendapatkan jalan keluar.
Setiap ada masalah keluarga Ny.Y menyelesaikannya dengan adaptasi yang terbuka
dan positif.
BB: 47 kg
BB : 50 kg
Lab : - -
Data objektif :
- TD : 130/90mmHg,
Nadi : 91x/menit
BB : 50 kg
Data Objektif:
- TD : 130/90mmHg,
Nadi : 91x/menit
BB : 50 kg
II. SKORING.
Masalah dirasakan
dan harus segera
ditangani
Jumlah 41/6
Total
Gangguan rasa nyaman : nyeri pada keluarga Ny.Y terutama pada Ny.Y
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan masalah nyeri pada persendian kaki sebelah kanan.
Jumlah 32/3
Total
Nama KK : Ny.Y
Umur : 45 Tahun
Ketuaan, biasany
Respon
dijumpai katara
verbal
senilis
Trauma, terjad
karena pukulan bend
tumpul /tajam
terpapar oleh sinar
atau benda-bend
radioaktif.
Penyakit mata seper
Uveitis
Penyakit sistemi
seperti DM.
Congenital
Tanda-tanda katarak:
Penglihatan teras
kabur.
Terdapat bintik-binti
hitam pada suat
lapang pandang pad
posisi tertentu.
Perawatan setela
bedah katarak:
Mencuci tanga
sebelum dan sesuda
tindakan keperawatan
Menjaga kebersiha
mata dengan hati-ha
1.4. Menjelaskan menggunakan kapa
Perawatan setelah basah yang lembut.
bedah katarak
Menyapu kelopak mat
dengan lembut da
sudut dalam keluar.
Memakai da
meneteskan oba
Respon
seperti yan
verbal
dianjurkan.
Duduk/berbarin
kepala condon
kebelakang denga
lembut tarik kelopa
mata bawah, teteska
sesuai program
2 Gangguan rasa Setelah Setelah dilakukan
nyaman : nyeri dilakukan pertemuan 4 x 30
menit, keluarga : Dapat
pada keluarga tindakan
mengenal masalah
Ny.Y terutama keperawatan dengan mampu :
pada Ny.Y selama 1
Menyebutkan
berhubungan minggu Ny Y pengertian Asam Urat
dengan mengenal (Gout)
Respon suatu proses inflamas
ketidakmampuan masalah
verbal yang terjadi karen
keluarga kesehatan
deposisi kristal asam
merawat Asam Urat
urat pada jaringa
anggota (Gout).
sekitar sendi.
keluarga dengan
Mampu menyebutkan
masalah nyeri penyebab (Asam urat)
pada persendian
kaki sebelah Gout disebabkan ole
kanan. adanya kelaina
Respon
metabolik dalam
verbal
pembentukan puri
atau ekresi asam ura
yang kurang dari ginja
yang menyebaka
Mampu menyebutkan hyperuricemia
tanda dan gejala (asam
urat.)
Gejala awal da
artritis gout adala
panas, kemerahan da
pembengkakan pad
Respon sendi yang tipikal da
verbal tiba-tiba. Persendia
yang sering terken
adalah persendia
kecil pada basis da
ibu jari kaki.
Contoh menu makanan
untuk penderita gout:
Nasi
Makanan tengah ha
(11.45-12.15 wib).
Nasi
Ikan pepes
Tahu kukus
Urapan
Pepaya
Makanan Malam
(18.00-18.30 wib).
Nasi
Tempe Bacem
Sayur Asem
Pisang
VI. IMPLEMENTASI
Tgl No. Implementasi Evaluasi
Dx
Tn.R mengatakan
2. Melakukan kontrak waktu
kesediaannya untuk
berikutnya
dikunjungi kembali
O:
Keluarga tampak
tersenyum dan
kooperatif
O:
B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
Tabel 3.2 Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 Tanggal: 2 Mei 2014 Risiko tinggi Ketidakmampuan
Data Subjektif: gangguan keluarga dalam
Ibu R mengeluh tidak nafsu pemenuhan nutrisi mengenal masalah
makan ,merasa mual dan muntah kurang dari Gastritis.
jika makan. kebutuhan tubuh.
Data Objektif:
- Porsi yang disajikan keluarga
hanya mampu di habiskan yang
di habiskan.
- Ibu R sering merasa mual dan perih
saat makan
2 Tanggal : 2 Mei 2014 Nyeri akut Ketidakmampuan
Data Subjektif: keluarga dalam
Ibu R mengeluh nyeri di hulu hati, merawat anggota
sakit perut. keluarga yang
Data Objektif: mengalami nyeri.
- Nyeri tekan pada area epigastrium,
distensi abdomen.
- Ibu R tampak menahan nyeri saat
di tekan di bagian abdomen.
Defisit perawatan diri pada keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan merawat anggota keluarga
3 yang mengalami Gastritis. Data Subjektif: Ibu R mengatakan susah dengan
keadaaanya, Ibu R selalu bertanya tentang penyakitnya. Data Objektif: Ibu R dan
keluarga tampak bingung kerena ketidaktahuan keluarga tentang penyakit, Keluarga
tampak lama dalam pengambilan tindakan perawatan ibu R, Keluarga belum bisa
menyesuaikan menu/ diet makanan yang dapat di konsumsi ibu R yang mengalami
masalah pencernaan, Keluarga dan Ibu R tampak bertanya-tanya tentang penyakitnya.
Diagnosa 2
Nyeri akut pada keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri.
Tabel 3.5 Skoring Diagnosa 2
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: 3x 1 = 1 Ibu R mengeluh saat makan atau sesudah
tidak/kurang 3 makan karena sakit sekali perutnya dan
sehat. kadang-kadang menjalar ke kepala dan pundak.
2 Kemungkinan 1x2 = 1 Masalah nyeri terjadi karena masalah
masalah dapat 2 pencernaan ibu R namun masalah bisa dapat
diubah: dicegah karena ibu R sudah terbiasa dan sering
sebagian minum obat jika terjadi masalah nyeri sehingga
masalah dapat dicegah dengan cepat namun
terkadang ibu R sudah bosan dengan obat
sehingga kadang jarang diminumnya.
3 Potensial 3x1 = 1 Masalah yang terjadi pada ibu R sebenarnya
masalah untuk 3 sudah lama terjadi dan ibu R sudah tahu minum
dicegah: tinggi obat jika mengalami sakit perut sehingga upaya
yang dilakukannya sudah benar namun perlu
mendapatkan informasi dan teknik perawatan
yang mendetail untuk memaksimalkan
perawatannya.
4 Menonjolnya 2x1 = 1 Ibu R mengatakan ini masalah yang harus bisa
masalah: 2 dihilangkan karena jika masih nyeri saat makan
masalah berat dirinya takut dan tidak nafsu makan.
harus segera
ditangani
Total skor 4
Diagnosa 3
Defisit perawatan diri pada keluarga Bpk. B terutama Ibu R berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan merawat anggota keluarga yang
mengalami Gastritis.
Tabel 3.6 Skoring Diagnosa 3
N kriteria Skor Pembenaran
o
1 Sifat masalah: 2x 1 = 2/3 Keluarga sudah mengetahui bahwa ibu R
ancaman 3 mengalami masalah nyeri saat makan atau
kesehatan sesudah makan, sehingga keluarga membiarkan
ibu R tidak menghabiskan makanannya atau
kadang jarang makan sehingga berisiko
menimbulkan masalah lain yang tidak diketahui
keluarga saat ini.
2 Kemungkinan 1x2 = 1 Perawatan pada ibu R dapat dilakukan oleh
masalah dapat 2 anggota keluarga dan perawat bisa
diubah: sebagian mengedukasikan cara perawatan kepada ibu R
dan membujuk ibu R untuk bisa makan secara
maksimal.
3 Potensial masalah 2x1 = 2/3 Masalah dapat segera diatasi karena masalah
untuk dicegah: 3 yang terjadi belum signifikan namun bila
cukup diabaikan bisa menjadi masalah yang serius.
4 Menonjolnya 0x1 = 0 Keluarga tidak mengetahui sepenuhnya masalah
masalah: masalah 2 yang dialami ibu R sehingga perawatan anggota
tidak keluarga belum maksimal dilakukan. Akan tetapi
dirasakannya. keluarga menganggap ini bukan masalah yang
serius yang harus dipikirkannya.
Total skor 1 2/3
I. DATA UMUM
a. Nama kepala keluarga : Tn V
b.Usia : 37 th
c. Alamat : Jl.Perintis Kemerdekaan no 110 Padang
Keterangan:
= laki-laki X= meninggal
h. Tipe Keluarga
yang terdiri dari BpkV, Ibu S dan 2 orang anak laki-laki yaitu An. R dan An.A yang
masing-masing berumur 3 tahun 11 bulan dan 8 bulan. Walaupun tipe keluarga
Bpk.V adalah keluarga inti, namun rumahnya berdekatan dengan kerabat/keluarga
Ibu. S, sehingga jika Ibu S ingin pergi ke pasar sebentar, anak-anaknya biasanya
dititipkan pada keluarga Ibu. S ataupaun pada anak kos di sebelah rumahnya.
i. Suku Bangsa
Bpk.V dan Ibu. S keduanya berasal dari suku minang, tepatnya Bpk.V
bersuku pisang dan Ibu.S bersuku jambak. Namun selama ini belum ada ditemui
masalah yang berkaitan dengan suku bangsa karena mereka berasal dari daerah
yang sama yaitu daerah minang.Pola makan suku minang yang dikenal suka dengan
makanan yang pedas, bersantan dan berlemak tidak ditemui dalam keluarga Bpk.V.
Namun keluarga Bpk.V biasanya lebih suka dengan makanan yang digoreng. An R
tidak suka dengan makanan yang pedas.Dalam berkomunikasi sehari-hari, keluarga
Bpk.V menggunakan bahasa minang.
j. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Bpk.V adalah islam. Keluarga Bpk.V
biasanya melakukan shalat lima waktu dirumah dan jarang shalat berjamaah di
mesjid.Ini dikarenakan Bpk. V sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak sempat
pergi ke mesjid. Bpk.V biasanya berada di rumah waktu shalat magrib, isya dan
subuh. Sedangkan Ibu. S sibuk dengan pekerjaanya sebagai ibu rumah tangga dan
mengasuh dua orang anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Pernah Bpk.V mengajak
An.R shalat berjamaah di mesjid, namun ternyata An.R mengganggu shalat
berjamaah, sehingga sejak saat itu Bpk.V tidak pernah lagi shalat berjamaah di
mesjid.Namun sekarang Bpk.V sering magrib berjamaah di rumah bersama An.R,
dimana Bpk.V sebagai imamnya dan An.R sebagai makmum yang mengikuti
dibelakang sambil belajar shalat. Setelah shalat Bpk.V biasanya membaca al-quran
dan mengajarkan An.R membaca huruf hijaiyah.Dan sekarang An.R sudah bisa
membaca huruf hijaiyah sampai tsa.
k. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Sumber pendapatan keluarga sepenuhnya dipegang oleh Bpk.V sebagai
kepala keluarga yaitu dari gaji Bpk.V sebagai PNS di tata usaha Unand. Dan saat ini
Bpk.V juga diperbantukan di ICMI. Ibu.S juga membantu pemenuhan kebutuhan
keluarga dengan uang dari sewa kamar kosnya.Dari gaji Bpk.V perbulan, keluarga
telah mampu memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder. Jika ditotalkan antara
gaji Bpk.V dengan sewa kamar kos Ibu.S perbulan didapatkan sekitar Rp.2.000.000
bahkan lebih. Pengeluaran rumah tangga berfokus pada pembiayaan kebutuha hidup
sehari-hari dan tagihan rutin perbulan yaitu tagihan listrik, air/PAM, dan telepon.
Untuk tagihan ritin ini, biasanya keluarga Bpk.V mengeluarka uang sekitar
Rp.360.000.Keluarga Bpk.V memiliki peralatan elektronik yang bisa dibilang lengkap
seperti rice cooker, kipas angin, kulkas, televisi,dan VCD.
l. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Bpk.V memiliki aktivitas rekreasi yang tidak terjadwal. Aktivitas
rekreasi biasanya berkumpul dengan keluarga seperti dengan bermain dengan anak-
anak ataupun dengan menonton TV bersama.Keluarga Bpk.V juga ada berekreasi
keluar kota seperti waktu lebaran kemaren (2006), dimana keluarga Bpk.V
berekreasi ke tempat pemandian Batang Tabik.
Selain itu Bpk.V juga sering mengajak An. R dan istrinya Ibu.S berekreasi
ke pusat perbelanjaan seperti matahari, minang plaza, dll.Namun sejak An. A lahir,
Ibu.S jarang pergi berekreasi lagi karena An.A masih kecil. Setiap pagi, sebelum
Bpk.V pergi bekerja An. R sering diajak meraton pagi ataupun bermain bola
basket/voli didepan rumahnya. Dan ketika hari Minggu, Bpk.V biasanya mengajak
An.R berenang atau bermain bola basket di lapangan basket FK.
Ibu S tidak pernah menderita penyakit serius. Hanya penyakit karena perubahan
cuaca seperti flu ataupun demam. Biasanya ibu S meminum obat tradisional seperti
air kacang, air bengkoang + madu dan untuk mengatasi demam Ibu S minum air
bunga raya. Ibu S pernah di diagnosa penyakit asam urat ketika mengikuti check up
gratis dekat rumahnya, lalu dia memeriksakan ke dokter karena menurut ibu S itu
tidak benar. Karena gejala yang ditanyakan hanya sakit-sakit sendi biasa yang
menurut ibu S itu karena kelelahan bekerja.
An R pernah mencret selama tiga hari ketika berusia 1 th 2 bln dan bisul di kepala.
Ibu S membawa An R ke dokter psesialis anak yang biasa mereka kunjungi. Doter
memberi An R obat Amoxixillin,namun setelah itu gigi depan atas 4 buah An R
menjadi karies. Satu bulan sebelum puasa Ramadhan th 2006 An R juga pernah
muntah karena kebanyakan makan mie sedap. An R juga pernah muntah ketika
bermain sama Bpk V. Orangtuanya membawa An R ke RS. Yos Sudarso karena
penanganannya lebih cepat.
An A yang baru berusia 8 bln belum pernah mengalami pemyakit serius. Hanya
menderita flu biasa sudah 3 x yakni ketika umur 4 bln, awal oktober 2006 dan 6
januari 2007 . Ibu S membawa ke puskesmas dan diberi obat batuk + obat demam
anak.
Ibu.S ada mengikuti arisan RT, tapi sekarang hanya menitip saja,karena
harus menjaga An.A yang masih kecil.Sedangkan Bpk.V sendiri jarang berinteraksi
dengan masyarakat sekitar, karena kesibukannya. Dulu pernah Bpk.V ikut dalam
kegiatan Siskamling, namun sekarang tidak lagi, karena kegiatan Siskamling itu
sendiri yang sudah tidak ada lagi.An.R akrab denganb siapa saja terutama dengan
mahasiswa perempuan yang kabetulan kos disamping rumahnya.Tapi An.R jarang
bermain dengan anak-anak sekitar yang sebaya dengannya, karena Ibu.S takut
anaknya terbawa pengaruh buruk dari teman-teman An.R.Ibu S lebih memilih
membiarkan temen-temen An.R untuk datang dan bermain kerumahnya, sehingga
dia dapat mengawasi anaknya.Namun biasanya An.R bermain dengan saudara
sepupu yang sebaya dengannya.
c.Mobilitas geografi
Ibu.S telah lama tinggal didaerah ini yaitu sejak dia masih kecil umur 4 bulan.
Sedangkan Bpk.V tinggal di Padang sejak dia tama SMA yaitu pada tahun
1989.Setelah menikah dengan Ibu.S, Bpk.V tinggal di rumah pemberian orang tua
Ibu.S yang mereka tempati sekarang ini.Kira-kira mereka sudah tinggal di rumah ini
4 tahun.
c. Struktur peran
Saat ini Bpk.V berperan sebagai kepala rumah tangga yang
bertanggungjawab pada keluarganya, mencari nafkah untuk pemenuhan kebutuhan
primer maupun sekunder keluarga. Selain itu Bpk.V juga berperan sebagai
penenang bila An.R mengganggu Ibu.S yang sedang bekerja melakukan pekerjaan
rumah tangga ataupun mengganggu adiknya. Sedangkan Ibu.S berperan sebagi
pengurus rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti
memasak,mencuci,dll dan merawat anak. Sebagai istri, Ibu.S menghormati dan
berbakti kepada suami dalam memenuhi kebutuhan seksual suami.
V. FUNGSI KELUARGA
Fungsi afektif
Ibu.S mengatakan sangat bahagia dengan perkawinannya.Jarang sekali ada
pertengkaran yang berkepanjangan karena mereka mampu mengatasinya dengan
segera.Bpk.V dan Ibu.S satu sama lain bersikap saling mengisi kekurangan masing-
masing, saling menghargai, dan saling membutuhkan satu sama lain.Apalagi
sekarang telah dikaruniai dua orang anak.
Tidak ada masalah dalam pemenuhan kebutuhan pangan maupun sandang
keluarga.Ibu.S mengatakan gaji suaminya sudah lebih dari cukup dalam pemenuhan
kebutuhan keluarga. Ibu.S tidak ada menuntut lebih dari suami.Ibu.S ingin lebih
memperhatikan dan merawat kedua ankanya yang masih kecil-kecil.Ketika Bpk.V
sedang tidak bekerja, Bpk.V gantian menjaga An.R maupun An.A agar tidak
mengganggu kegiatan rumah tangga Ibu.S
ungsi sosialisasi
Untuk membesarkan dan mendidik anak-anaknya dilakukan berdua.Waktu
luang dimanfaatkan keluarga untuk mempererat hubungan dan mencurahkan kasih
sayang pada ank-anaknya.Ibu.S lebih banyak bersama anak-anaknya daripada
Bpk.V, namun tidak ada masalah dalam hal ini, karena keluarga mengerti dengan
pekerjaan Bpk.V.Ibu.S selalu mengawasi anak-anaknya bermain.An.R biasanya
bermain dengan sepupu yang sebaya dengannya ataupun dengan anak kos. An.R
jarang bermain dengan teman-teman sekitar yang sebaya dengannya.Karena Ibu S
takut An.A terbawa pengaruh buruk dari teman-temannya. Ibu.S lebih senang jika
teman-teman An.S datang dan bermain kerumahnya.Namun An.R biasanya bermain
dengan saudara sepupu yang sebaya dengannya.
ungsi ekonomi
Ibu.S mengatakan bahwa kebutuhan primer seperti pangan, sandang, papan
sudah terpenuhi dengan baik.Begitu juga kebutuhan sekunder juga sudah cukup
terpenuhi.Ini terlihat dari fasilitas rumah yang dimiliki seperti adanya kipas angin,
TV,VCD, kulkas, rice cooker dan telepon. Kalau sakit terutama Bpk.V maupun
Ibu.S,biasanya sebelum pergi ke pusat pelayanan kesehatan, mereka menggunakan
pengobatan tradisional dulu, tapi kalau sudah agak parah baru dibawa ke pusat
pelayanan kesehatan.
fungsi reproduksi
Keluarga Bpk.V memiliki 2 orang anak.Ada rencana untuk menambah anak,
tapi nanti setelah umur An.A sudah agak besar.Baik Bpk maupun Ibu.S tidak
mempermasalahkan jenis kelamin anaknya, yang jelas mensyukuri saja yang
diberikan Tuhan. Jarak antara An.R dengan An.A adalah hampir 4 tahun.Keluarga
Bpk.V selama ini menggunakan cara KB sistem cabut untuk mencegah kehamilan.
Ini adalah cara alami tanpa menggunakan obat ataupun alat kontrasepsi. Ibu.S
mengatakan bahwa menstruasinya tidak teratur sejak usianya masih gadis.
Terkadang dia menstruasi sekali dalam 2 bulan dan bahkan ada yang sekali dalam 3
bulan.
Ibu S tidak pernah menderita penyakit serius. Hanya penyakit karena perubahan
cuaca seperti flu. Biasanya ibu S meminum obat tradisional spt........., air kacang.
Untuk mengatasi demam ibu S minum air bunga raya . ibu S pernah di diagnosa
penyakit asam urat ketika mengikuti check up gratis dekat rumahnyalalu dia
memeriksakan ke dokter karena menurut ibu S itu tidak benar. Karena gejala yang
ditanyakan hanya sakit2 sendi biasa yang menurut ibu S itu karena kelelahan
bekerja.
An R pernah mencret selama tiga hari ketika berusia 1 th 2 bln dan bisul di kepala.
Ibu S membawa An R ke dokter psesialis anak yang biasa mereka kunjungi. Doter
memberi An R obat Amoxixillin,namun setelah itu gigi depan atas 4 buah An R
menjadi karies. Satu bulan sebelum puasa Ramadhan th 2006 An R juga pernah
muntah karena kebanyakan makan mie sedap. An R juga pernah muntah ketika
bermain sama bpk V. Orangtuanya membawa An R ke RS. Yos Sudarso karena
penanganannya lebih cepat.
An A yang baru berusia 8 bln belum pernah mengalami pemyakit serius. Hanya
menderita flu biasa sudah 3 x yakni ketika umur 4 bln, awal oktober 2006 dan 6
januari 2007 . Ibu S membawa ke puskesmas dan diberi obat batuk + obat demam
anak.
B. ANALISA DATA
NO DATA PENUNJANG MASALAH KEP DIAGNOSA KEP
1.
DS:
a. Ibu. S mengatakan bahwa
An.R suka sekali memakan
permen,coklat dan es
b. Ibu. S mengatakan bahwa
An.R menggosok gigi kadang
hanya 1 x sehari
DO:
1. Saat PF terlihat hampir
seluruh gigi An.R berwarna Resiko infeksi
coklat kehitaman, 2 buah pada An.R
gigi geraham atas belakang keluarga Bpk.V
berlobang b.d KMK merawat
Resiko infeksi b.d anggota keluarga
2. An.R nafasnya berbau
karies dentis pada dengan masalah
An.R karies dentis