Sunteți pe pagina 1din 1

8.

ASPEK FARMAKOLOGI

Asam folat: vitam B11, Folic acis, folacin. Vitamin ini terdapat dalam gandum
whole grain, sayuran hijau yang kaya serat gizi (Lat. folicum= daun) dan banyak
pangan lain seperti buncis dan kelapa, daging, ikan, dati dan ragi. Berkhasiat
mencegah spina bifida pada bayi dan berdaya meringankan risiko akan stroke, juga
diduga dapat mencegah PJP, khususnya infark jantung, selain itu, memliki efek
protektif terhadap kanker colon, yaitu pada orang dengan asupan folat tinggi dapat
menurunkan risikonya akan kanker colorectal dengan 25%. Sebaliknya folat juga
memliki beberapa efek negative, yaitu asupan tinggi folat dapat menyelubungi
defisiensi vitamin B12 lagipula dapat menstimulir perkembangan tumor colon yang
sudah ada. Dalam hubungan ini memang sejak puluhan tahun antagonis folat yakni
metotreksat sudah digunakan untuk menanggulangi berbagai jenis kanker. Suatu studi
resen menunjukan bahwa folat dapat memperlambat terjadinya ketulian pada lansia,
terutama untuk nada rendah. Kehilangan pendengaran pada manula sebetulnya adalah
normal, yang mungkin disebabkan oleh penumpukan homosistein pada usia tinggi;
folat mampu menurunkan kadar ini.

Penggunaannya pada anemia megaloblaster akibat defisiensi folat dan secara


prevensi rutin selama kehamilan untuk memperkecil resiko spina bifida pada bayi,
juga digunakan selama terapi rematik dengan metotreksat guna mengurangi efek
toksis dari antagonis-folat.

Efek sampingnya jarang terjadi dan berupa reaksi alergi, juga gangguan
lambung-usus dan sukar tidur.

Dosis: anemia megaloblaster permulaan 1-2 dd 0.5 mg, pemeliharaan 1 dd


0.1-0.5 mg. Profilaksis spina bifida 0.5 mg dimulai minimal 4 minggu sebelum
konsepsi sampai dengan minggu ke-8 kehamilan. Untuk menurunkan kadar
homosistein yang tinggi dan aterosklerosis premature 1 dd 5mg bersam vitamin B 6
250mg.

S-ar putea să vă placă și