Sunteți pe pagina 1din 16

ASUHAN KEPERAWATAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) PADA Ny.

N DI
RUMAH SAKIT MARGONO SOEKARJO

Oleh:
ZAQIYAH
I4B016122
STASE KMB
SEMESTER I

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2017
ASUHAN KEPERAWATAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) PADA NY. N DI
RUMAH SAKIT MARGONO SOEKARJO

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 28-30 Maret 2017
Tempat : Ruang Dahlia
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Tanggal Lahir/Umur : 07 Desember 1945 / 71 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jalan Cendrawasih RT 04/07 Grendeng
No. RM : 00-23-61-16
Diagnosa Medis : CHF
2. Riwayat Keesehatan
Keluhan Utama : Sesak nafas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang diantar keluarga dengan keluhan sesak nafas sejak siang tanggal 26
Maret 2017. Sesak dirasakan hilang timbul disertai dengan nyeri dada, batuk, lidah
terasa pahit, dan sakit perut. Malam harinya pasien dibawa ke IGD RSMS dengan
diagnosa sementara obs. Dyspneu dan oedem pulmo. Tanggal 27 Maret 2017 pasien
baru masuk ke ruang Dahlia untuk mendapat perawatan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tahun lalu pernah dirawat di RS dengan keluhan gatal-gatal
dan pernah mempunyai riwayat maag dan hipertensi sudah 2 tahun.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien dan keluarganya mengatakan riwayat penyakit keluarga dari ibu kandung
pasien meninggal karena batuk-batuk dan ayahnya menderita hipertensi.
3. Pola Kesehatan Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi-Manajemen Kesehatan
Secara umum kondisi kesehatan Ny. N cukup baik. Ny. N mengatakan untuk
menjaga kesehatannya selama ini dia hanya mengonsumsi makanan dan melakukan
aktivitas olah raga berupa jalan-jalan kalau pagi, akan tetapi aktivitas ini tidak rutin
dilakukan serta Ny. N juga tidak pernah mengikuti screening kesehatan. Ny. N
mengatakan tidak mengetahui penyebab penyakitnya sekarang, dia hanya tahu
menderita sesak nafas dan tidak bisa beraktivitas karena cepat lelah dan terlalu
banyak beraktivitas. Untuk mengatasi masalah tersebut, Ny. N biasanya langsung
memeriksakan ke klinik kesehatan atau puskesmas.
b. Pola Nutrisi/Metabolik
Setiap hari Ny. N makan 3 kali sehari namun sering telat makan dengan
komposisi nasi, sayuran, lauk pauk berupa tahu, tempe, dan sesekali mengonsumsi
daging. Ny. N tidak mengonsumsi suplemen, hanya kadang minum susu. Asupan
minum Ny. N setiap hari cukup banyak sekitar 8 gelas besar tiap harinya. Selama di
RS juga demikian asupan minumnya banyak, tetapi kadang tidak habis makannya,
Ny. N mengaku kadang tidak suka dengan menu yang disajikan di RS. Ny. N juga
mengatakan suka minum teh, akan tetapi setelah minum teh Ny. N merasa sulit untuk
berkemih.
c. Pola Eliminasi
Sebelum dirawat frekuensi BAB Ny. N tiga hari sekali dengan warna dan
konsistensi normal, tetapi selama dirawat Ny. N mengatakan belum pernah BAB.
Untuk pola BAK, Ny. N biasanya BAK 8-10 x/hari dengan warna urin jernih dan saat
tidur malam juga biasanya sampai 3 kali berkemih. Selama dirawat di RS, Ny. N
tidak terpasang kateter urin dan mengatakan pengeluaran urinnya tidak lancar, hanya
sedikit-sedikit.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum dirawat Ny. N bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan,
berpakaian, mandi, toileting, dan mobilitas secara umum dengan mandiri akan tetapi
klien sering merasa lelah dan kemudian timbul sesak nafas. Selama dirawat Ny. N
tidak bisa berjalan lebih dari 5 meter karena sesak dan lelah yang tidak tertahankan.
Untuk melakukan aktivitas sehari-harinya di RS, Ny. N dibantu anaknya.
e. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum dirawat pola istirahat dan tidur Ny. N teratur dan tidak mempunyai
masalah tidur. Ny. N biasanya tidur dari jam 9 dan bangun jam 4 untuk bersiap
sholat subuh. Untuk bisa tidur dengan rileks Ny. N menggunakan 2 buah bantal dan
tidak membutuhkan obat tidur. Selama dirawat Ny. N sering tidur dan banyak
berisitirahat.
f. Pola Kognitif dan Persepsi
Untuk fungsi pendengaran dan penglihatan Ny. N masih baik, tetapi untuk daya
ingat juga masih bagus penurunan karena pada saat pengkajian Ny. N masih jelas
mengingat orang tua dan anak-anaknya.
g. Pola Konsep-Persepsi Diri
Ny. N menerima kondisi penyakitnya sekarang dan berusaha untuk mencari
kesembuhan. Saat dikaji pasien tampak tegar dan menerima kondisi tubuhnya
sekarang. Pasien sering mengucapkan kalimat seadanya dan sering bercanda.
h. Pola Hubungan Peran
Ny. N tinggal sendiri sambil menjaga kos-kosan karena suami sudah meninggal.
Anak-anaknya tinggal berdekatan dengan rumah Ny. N. Dalam kehidupan rumah
tangganya Ny. N tidak memiliki masalah dengan anggota keluarga. Setiap kali ada
masalah keluarga, Ny. N biasanya membicarakan dan meminta bantuan kepada anak-
anak dan cucunya. Dalam kehidupan sosialnya, Ny. N dikenal sebagai orang yang
periang oleh tetangganya.
i. Pola Seksualitas dan Reproduksi
Ny. N mengatakan tidak mempunyai masalah seksual, hanya saja sekarang Ny. N
tidak aktif berhubungan seksual karena sudah lansia.
j. Pola Koping-Stress
Ny. N mengatakan sakitnya ini merupakan hal yang membuat pikiran dan menjadi
masalah dalam kehidupannya, untuk mengatasi hal tersebut Ny. N dibantu keluarga
terutama anak-anak dan cucunya yang ikut membiayai perawatannya. Biasanya,
ketika Ny. N merasa stress atau tertekan, akan berdoa dan memohon ampun kepada
Allah SWT dan sering mengucapkan kalimat dzikir. Menurutnya cara tersebut bisa
membuat dirinya tenang dan pasrah.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Sebelum dirawat Ny. N aktif dalam beribadah seperti sholat, mengaji, dan berdoa.
Akan tetapi, selama di RS Ny. N tidak bisa sholat, mengaji, dan hanya bisa berdoa
untuk membuatnya tenang.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum pasien
Pasien tampak lemah, kesadaran compos mentis (E4V5M6).
b. TTV: TD 180/100 mmHg, Nadi 92 x/mnt, suhu 36 0C, dan RR 24 x/mnt.
c. Kepala
Bentuk kepala proporsional, sedikit kotoran, tidak rontok, tidak ada lesi dan nyeri
tekan.
d. Mata
Mata Ny. N simetris, pergerakan bola normal, reflek pupil isokhor, kornea bening,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, dan fungsi penglihatan masih bagus
untuk seusianya.
e. Hidung
Bentuk hidung Ny. N bilateral, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip,
tidak ada peradangan, dan fungsi penciuman masih bagus.
f. Telinga
Bentuk daun telinga Ny. N normal, letaknya simetris, tidak ada peradangan, tidak
ada serumen, dan fungsi pendengaran masih bagus.
g. Mulut
Warna bibir Ny. N coklat tidak pucat dan lembap, tidak ada stomatitis, gigi sudah
ada yang ompong, dan fungsi pengecapan masih bagus.
h. Leher
Tidak ada peningkatan JVP, tidak ada massa, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada
deviasi trakea, dan tidak ada kekakuan pada leher Ny. N.
i. Thorak
Bentuk dada Ny. N normal, pergerakan dada simetris, tidak ada retraksi dinding
dada, dan terlihat iktus cordis, klien batuk dan sesak nafas. Palpasi thorak pada Ny.
N tidak ada nyeri tekan dan krepitasi, serta perkusi agak redup. Auskultasi irama
pernafasan reguler, bunyi nafas ronkhi, dan tidak ada suara tambahan.
Bagian jantung inspeksi ada iktus kordis, palpasi teraba point maximal impuls,
perkusi redup, dan auskultasi bunyi S1/S2 irreguler.
j. Abdomen
Bagian abdomen bunyi peristaltik usus 12 x/mnt, tidak ada pembesaran hepar, lien,
dan ginjal. Saat perkusi bunyi timpani. Klien mengeluh kebah pada perutnya.
k. Ekstremitas
Kekuatan ekstremitas atas dan bawah 3. Saat datang terdapat edema kaki, namun
saat pengkajian sudah mengecil, akral teraba hangat, CRT kurang dari 3 detik.
l. Integument
Turgor kulit Ny. N baik, warna mukosa tidak pucat, tidak ada luka dekubitus, dan
terdapat bekas luka karena gatal-gatal.
m. Kelamin dan Anus
Kelamin Ny. N bersih, tidak terpasang kateter dan tidak ada hemoroid.

5. Pemeriksaan Penunjang
1. Cek darah rutin (27-03-2017)

Nilai Satuan Nilai Normal

Hemoglobin 9,6 g/dL 13,2-17,3


Leukosit 7360 % 40-52
Hematokrit 29 10^3/dL 3,8-10,6
Eritrosit 3,6 10^6/uL 4,4-5,9
Trombosit 222 10^3/uL 150-440
Kimia Klinik
Ureum 49,8 mg/dL 14,98 - 38,52
Creatinin 0,93 mg/dL 0,55 - 1,02
Natrium 142 mmol/L 134 146
Kalium 3,4 mmol/L 3,4 4,5
Klorida 104 mmol/L 96 108

2. Fotorontgen: Thorax (27-03-2017)


Hasil rontgen thorax didapatkan kesan:
- Cardiomegali
- Aortosklerosis
- Edema pulmo
- Efusi pleura bilateral

3. EKG (26-03-2017)
Hasil: Abnormal EGC
- Atrial Fibrillation with rapid ventricular response with premature ventricular or
abberantly conducted complexes.
- Age underterminated

6. Terapi Pengobatan
Oksigenasi 4 lpm (nasal kanul)
Infus Ringer Laktat 10 tpm
Injeksi IV furosemid 3x1 amp
Injeksi IV spirolakton 2x2,5 mg
Injeksi ranitidine 2x1 amp
Kandesantron 1x 8 mg
ISDN 3x5 mg
Miniaspi 1x1 tab
B. ANALISIS DATA

Data Fokus Problem Etiologi

DO: - TD 180/100 mmHg - Nadi 92 x/mnt Ketidakefektifan pola nafas Keletihan otot pernafasan
- RR 24 x/mnt - Suhu: 36 0C
- Dispnea
DS: - pasien mengeluh sesak nafas
Pasien mengeluh tidak mampu berjalan
karena sesak dan lemah
DO: - TD 180/100 mmHg - Nadi 92 x/mnt Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan antara suplai
- RR 24 x/mnt - Suhu: 36 0C dan kebutuhan oksigen.
- EKG menunjukkan aritmia.
- Pasien batuk
-Dispnea
DS: - Pasien mengeluh tidak mampu
berjalan karena sesak dan lemah.
- Pasien mengatakan cepat lelah dan
lemah untuk beraktivitas.
DO: - TD 180/100 mmHg - Nadi 92 x/mnt Penurunan cardiac output Perubahan kontraktilitas
- RR 24 x/mnt - Suhu: 36 0C
- EKG menunjukkan aritmia.
- Pasien batuk
-Bunyi S1/S2 irreguler
- Dispnea
DS: - pasien mengeluh sesak nafas
- Pasien mengeluh lemah dan cepat
lelah.

C. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan pola nafas b.d kelelahan otot pernafasan ditandai dengan dispnea.
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen ditandai dengan kelelahan dan
kelemahan dalam berakaktivitas.
3. Penurunan cardiac output b.d perubahan kontraktilitas ditandai dengan EKG yang menunjukkan aritmia, batuk, dan
dispnea.

D. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

Dx. Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional

1. Ketidakefektifan NOC: Respiratory Status: NIC: Airway Management


pola nafas b.d Ventilation Posisikan pasien semi fowler. Untuk memaksimalkan
kelelahan otot Setelah dilakukan tindakan potensial ventilasi
pernafasan keperawatan 3x24 jam, Auskultasi suara nafas, catat Memonitor kepatenan jalan
ditandai dengan diharapkan pola nafas pasien hasil penurunan daerah ventilasi napas.
dispnea. efektif, dengan indikator berikut: atau tidak adanya suara adventif
Indikator Awal Akhir Monitor pernapasan dan status Memonitor respirasi dan
- Irama nafas 2 4 oksigen yang sesuai keadekuatan oksigen.
sesuia Mempertahankan jalan napas Menjaga keadekuatan
harapan. paten ventilasi
- Tidak ada 2 4 Kolaborasi dalam pemberian Meningkatkan asupan
terapi oksigen. oksigen
suara nafas
Monitor aliran oksigen Menjaga aliran oksigen
tambahan. 2 4 mencukupi kebutuhan
- Tidak ada
pasien
dispneu saat
Monitor pola nafas: bradypnea, Memonitor keadaan
istirahat. 2 4
tachypnea, hiperventilasi, pernapasan klien.
- Tidak ada
respirasi kussmaul, respirasi
dispneu. cheyne-stokes dll.
Keterangan:
1. Keluhan ekstrim.
2. Keluhan berat.
3. Keluhan sedang.
4. Keluhan ringan.
5. Tidak ada keluhan
2. Intoleransi NOC: Activity Tolerance NIC: Activity Therapy
aktivitas b.d Setelah dilakukan tindakan Kolaborasi dengan tim Mengkaji setiap aspek
ketidakseimbang keperawatan 3x24 jam, kesehatan lain untuk klien terhadap terapi
an antara suplai diharapkan kondisi pasien stabil merencanakan , monitoring latihan yang
dan kebutuhan saat aktivitas, dengan indikator program aktivitasi klien. direncanakan.
oksigen ditandai berikut: Bantu klien memilih aktivitas Aktivitas yang teralau
dengan kelelahan Indikator Awal Akhir yang sesuai dengan kondisi. berat dan tidak sesuai
dan kelemahan - Nadi saat 3 5 dengan kondisi klian
dalam aktivitas dapat memperburuk
- RR saat 3 5
berakaktivitas toleransi terhadap latihan.
aktivitas Bantu klien untuk melakukan
Melatih kekuatan dan
- Kekuatan 2 4 aktivitas/latihan fisik secara
irama jantung selama
ekstrimitas teratur.
aktivitas.
atas Monitor status emosional,
2 4 Mengetahui setiap
- Kekuatan fisik dan social serta spiritual
perkembangan yang
ekstremitas klien terhadap
muncul segera setelah
bawah 2 4 latihan/aktivitas.
- Kemudahan terapi aktivitas.
Monitor hasil pemeriksaan
EKG memberikan
ADL EKG klien saat istirahat dan
Keterangan: gambaran yang akurat
aktivitas (bila memungkinkan
1. Keluhan ekstrim. mengenai konduksi
dengan tes toleransi latihan).
2. Keluhan berat. jantung selama istirahat
3. Keluhan sedang. maupun aktivitas.
Kolaborasi pemberian obat
4. Keluhan ringan. Pemberian obat
5. Tidak ada keluhan antihipertensi, obat-obatan
antihipertensi digunakan
digitalis, diuretic dan
untuk mengembalikan TD
vasodilator.
klien, obat digitalis untuk
mengkoreksi kegagalan
kontraksi jantung pada
gambaran EKG, diuretic
dan vasodilator
digunakan untuk
mengeluarkan kelebihan
cairan.
3. Penurunan cardiac NOC: cardiac pump NIC: Cardiac care
output b.d effectiveness Evaluasi adanya nyeri dada. nyeri dada bisa
perubahan Setelah dilakukan tindakan menunjukkan danya infark
kontraktilitas keperawatan 3x24 jam, jantung.
ditandai dengan diharapkan curah jantung pasien Catat adanya disritmia. Mengevaluasi
EKG yang normal, dengan indikator perkembangan irama
menunjukkan berikut: jantung.
Catat adanya tanda penurunan
aritmia, batuk, dan Indikator Awal Akhir Mengevaluasi tanda-tanda
- TD sesuai 3 5 CO.
dispnea penurunan CO.
monitor status kardiovaskuler.
harapan Mengetahui status
- Aktivitas 2 4
Monitor status pernafasan yang kardiovaskuler.
toleran. Mengetahui status
- Tidak ada 2 4 menandakan gagal jantung.
Monitor perubahan TD. pernafasan.
disritmia Mengevaluasi perubahan
2 4
- Tidak ada
Monitor respon pasien terhadap TD.
edema paru 2 4 efek pengobatan antiaritmia. Mengetahui efek samping
- Tidak ada
kelemahan Atur periode latihan dan antiaritmia pada pasien.
istirahat untuk menghindari Latihan dapat
ekstremitas 3 4
kelelahan. menyebabkan efek berat
Keterangan:
Monitor toleransi aktivitas. terhadap kardiovaskuler.
1. Keluhan ekstrim.
2. Keluhan berat. Mengetahui toleransi
3. Keluhan sedang. Monitor dispneu, takipneu, dan aktivitas pasien.
4. Keluhan ringan. fatigue. Mencegah dispneu,
5. Tidak ada keluhan. takipneu, dan fatigue
Anjurkan untuk menurunkan berlebihan.
stress. Stress dapat meningkatkan
beban jantung.

D. IMPLEMENTASI

Hari, jam Dx. Keperawatan Implementasi Respon


(WIB) (KODE)

Selasa, 28-
03-2017
08.00 1,2,3 Mengobservasi kondisi umum pasien. Pasien tampak lemah, kesadran CM
Mengkaji keluhan pasien Pasien mengeluh sesak, perut sakit,
Memberikan injeksi IV furosemid 1x1 amp dan nyeri ulu hati hilang timbul.
Memberikan injeksi IV ranitidine 2x1 amp
11.00
Memposisikan semi fowler.
Memberikan oksigenasi 4 lpm. TD 180/90 mmHg, Nadi 92 x/mnt,
Memonitor TTV suhu 36 0C, dan RR 24 x/mnt.
13.00
Menganjurkan untuk meningkatkan nutrisi.
Menganjurkan untuk istirahat Pasien makan dan minum habis.
Mengontrol lingkungan agar nyaman dan Lingkungan aman dan nyaman
aman

Rabu, 29-
03-2017 1,2,3 Mengobservasi kondisi umum pasien. KU pasien lemah, compos mentis.
08.00 Mengkaji keluhan pasien Pasien mengeluh masih sesak, BAK
Memberikan injeksi IV furosemid 1x1 amp keluar sedikit-sedikit, dan belum bisa
Memonitor infus berdiri dari tempat tidur
11.00
12.00 Memonitor TTV Infus RL lancar
Motivasi untuk meningkatkan asupan cairan TD 160/90 mmHg, Nadi 98 x/mnt,
13.00 dan nutrisi. suhu 36,8 0C, dan RR 22 x/mnt.
Mengajarkan batuk efektif. Pasien bisa mempraktekkan batuk
Menganjurkan untuk makan dan minum,serta efektif.
istirahat yang cukup. Pasien minum banyak, tetapi makan
tidak habis.
Kamis, 30-
03-2017 1,2,3 Mengobservasi kondisi umum pasien. KU pasien cukup baik, compos
08.00 Mengkaji keluhan pasien mentis.
Memberikan injeksi IV furosemid 1x1 amp Pasien mengatakan sesak berkurang
dan sudah tidak memakai oksigen,
11.30
tetapi merasa gatal-gatal.
13.00 Memonitor TTV TD 147/83 mmHg, Nadi 90 x/mnt,
suhu 37 0C, dan RR 24 x/mnt.
Menganjurkan untuk melakukan latihan
Pasien masih sering istirahat.
Menganjurkan untuk meningkatkan asupan
Pasien minum banyak, makan habis.
cairan dan nutrisi.

E. EVALUASI

Hari, jam Dx. Keperawatan Evaluasi (SOAP)


(WIB) (KODE)
Selasa, 28- S: Pasien mengatakan sesak, batuk, dan perut sakit.
03-2017 O: KU pasien lemah, kesadaran compos mentis, dispneu, terpasang oksigen bikanul 4 lpm.
TD 180/90 mmHg, Nadi 92 x/mnt, suhu 36 0C, dan RR 24 x/mnt.
A: masalah teratasi sebagian
1. Ketidakefektifan Pola nafas
Indikator Awal Sekarang Target
- Irama nafas sesuia harapan. 2 3 4
- Tidak ada suara nafas tambahan. 2 2 4
- Tidak ada dispneu saat istirahat. 2 3 4
- Tidak ada dispneu. 2 2 4

2. Intoleransi aktivitas
Indikator Awal Sekarang Akhir
- Nadi saat aktivitas 3 3 5
- RR saat aktivitas 3 3 5
- Kekuatan ekstrimitas atas 2 3 4
- Kekuatan ekstremitas bawah 2 2 4
- Kemudahan ADL 2 2 4

3. Penurunan cardiac output


Indikator Awal Sekarang Akhir
- TD sesuai harapan 3 3 5
- Aktivitas toleran. 2 2 4
- Tidak ada disritmia 2 3 4
- Tidak ada edema paru 2 2 4
- Tidak ada kelemahan 3 3 4
ekstremitas

P: melanjutkan intervensi sesuai rencana.


Mengajarkan batuk efektif.
Rabu, 28- S: Pasien mengeluh masih sesak, batuk, dan BAK sedikit-sedikit.
03-2017 O: KU pasien lemah, kesadaran compos mentis, dispneu, terpasang oksigen 4 lpm. TD
160/90 mmHg, Nadi 98 x/mnt, suhu 36,8 0C, dan RR 22 x/mnt.
A: masalah teratasi sebagian
1. Ketidakefektifan Pola nafas
Indikator Awal Sekarang Target
- Irama nafas sesuia harapan. 2 3 4
- Tidak ada suara nafas tambahan. 2 3 4
- Tidak ada dispneu saat istirahat. 2 3 4
- Tidak ada dispneu. 2 3 4

2. Intoleransi aktivitas
Indikator Awal Sekarang Akhir
- Nadi saat aktivitas 3 4 5
- RR saat aktivitas 3 4 5
- Kekuatan ekstrimitas atas 2 4 4
- Kekuatan ekstremitas bawah 2 3 4
- Kemudahan ADL 2 3 4

3. Penurunan cardiac output


Indikator Awal Sekarang Akhir
- TD sesuai harapan 3 4 5
- Aktivitas toleran. 2 3 4
- Tidak ada disritmia 2 4 4
- Tidak ada edema paru 2 2 4
- Tidak ada kelemahan 3 4 4
ekstremitas

P: melanjutkan intervensi sesuai rencana.


Menganjurkan untuk mempertahankan posisi semi fowler jika merasa sesak.

Kamis, 30- 1,2,3 S: Pasien mengatakan sesak dan batuk berkurang, BAK sudah lancar, serta mengeluh
03-2017 kulitnya gatal. Pasien juga mengatakan sudah tidak menggunakan oksigen.
O: KU pasien cukup, kesadaran compos mentis. TD 120/80 mmHg, Nadi 80 x/mnt, suhu
36 0C, dan RR 18 x/mnt.
A: masalah teratasi sebagian
1. Ketidakefektifan Pola nafas
Indikator Awal Sekarang Target
- Irama nafas sesuia harapan. 2 4 4
- Tidak ada suara nafas tambahan. 2 4 4
- Tidak ada dispneu saat istirahat. 2 4 4
- Tidak ada dispneu. 2 3 4

2. Intoleransi aktivitas
Indikator Awal Sekarang Akhir
- Nadi saat aktivitas 3 5 5
- RR saat aktivitas 3 4 5
- Kekuatan ekstrimitas atas 2 4 4
- Kekuatan ekstremitas bawah 2 4 4
- Kemudahan ADL 2 4 4

3. Penurunan cardiac output


Indikator Awal Sekarang Akhir
- TD sesuai harapan 3 5 5
- Aktivitas toleran. 2 4 4
- Tidak ada disritmia 2 4 4
- Tidak ada edema paru 2 3 4
- Tidak ada kelemahan 3 4 4
ekstremitas

P: melanjutkan intervensi sesuai rencana.


Mendiskusikan dengan perawat tentang keluhan gatal pasien.

S-ar putea să vă placă și