Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENINGKATAN
RUMAH
PEDOMAN
UPAYA
ING
RUMAH
SAKIT T
PE
LAY KAT III BALADHIKA HUSADA
AN
AN
2015
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA
Menimbang :
Menginga : 1.
1. Bahwa untuk terlaksananya program keselamatan
pasien rumah sakit
Tentang
secara sistematis dan terarah serta terlaksananya Program
peningkatan mutu
SURAT pelayanan rumah sakit maka diperlukan Pedoman Upaya
KETETAP
N PE peningkatan mutu
D pelayanan Rumah Sakit di Rumah Sakit Tk. III Baladhika
K O Husada
E M
P AN
A UP
L AY
A A
PE 2. Bahwa untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan
R
U NI program
M N peningkatan mutu dan keselamatan pasien di lingkungan
A GK
AT Rumah Sakit Baladhika
H
S AN Husada perlu upaya dan partisipasi yang digerakkan oleh
A M
UT pemilik dan pengelola
K
I U rumah sakit secara berkesinambungan;
T PE
T LA
K YA
. NA
II N 3. Bahwa sehubungan dengan angka 1 dan 2 tersebut di
RU
I
M atas, perlu
B menetapkan Surat Ketetapan tentang pemberlakuan Pedoman
A AH
L SA Upaya
A KI
T peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit di Rumah Sakit Tk.
D
H III Baladhika
I KEPA
Husada
K LA
A RUM
H AH
U SAKI
S T TK.
A III
D BAL Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
A ADHI
KA Kedokteran.
NOMO HUS
R : ADA
/
/ 201 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
12.
Surat
Keteta
MENETAPKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di Jember
KATA PENGANTAR
Mutu dan keselamatan pasien sebenarnya sudah ada (tertanam) dalam
kegiatan pekerjaan
sehari-hari dari tenaga kesehatan profesional dan tenaga lainnya. Keselamatan
pasien rumah sakit
adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman yang meliputi
asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan
yang seharusnya diambil.
Oleh karena itu perlu disusun suatu pedoman Upaya Peningkatan mutu
Rumah Sakit
dalam bentuk Buku Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit
Tingkat III
Baladhika Husada yang akan menjadi acuan bagi semua pelaksana peningkatan
mutu Rumah sakit
dan unit lain yang terkait.
Jember, 2015
DAFTAR ISI
Surat Ketetapan Karumkit Tk. III Baladhika Husada Nomor SK/ / I / 2015
Tanggal Januari 2015 tentang Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit
............... i,ii
DAFTAR ............................
............................
............................
..........................iv
KATA
1. Pengertian mutu Pelayanan Rumah Sakit ............................ ............5
2. Definisi Mutu Pelayanan Rumah ............................
......................
5
4. Dimensi ............................
............................
........................5
PENGANTAR................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................
..... 1
4. Strategi
................................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
Agar upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada
dapat seperti yang
diharapkan maka perlu disusun Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit
Tk. III Baladhika
Husada. Buku panduan tersebut merupakan konsep dan program peningkatan mutu
pelayanan Rumah
Sakit Tk. III Baladhika Husada, yang disusun sebagai acuan bagi pengelola Rumah
Sakit Tk. III Baladhika
Husada dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit. Dalam
buku pedoman ini
diuraikan tentang prinsip upaya peningkatan mutu, langkah-langkah
pelaksanaannya dan dilengkapi
dengan indikator mutu.
BAB II
LATAR BELAKANG
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan sebenarnya bukanlah hal yang baru.
Pada tahun (1820
1910) Florence Nightingale seorang perawat dari Inggris menekankan pada aspek-
aspek keperawatan
pada peningkatan mutu pelayanan. Salah satu ajarannya yang terkenal sampai sekarang
adalah hospital
should do the patient no harm, Rumah Sakit jangan sampai merugikan atau
mencelakakan pasien.
Di Amerika Serikat, upaya peningkatan mutu pelayanan medik dimulai oleh ahli bedah
Dr. E.A.Codman
dari Boston dalam tahun 1917. Dr.E.A Codman dan beberapa ahli bedah lain kecewa
dengan hasil operasi
yang seringkali buruk, karena seringnya terjadi penyulit. Mereka berkesimpulan bahwa
penyulit itu terjadi
karena kondisi yang tidak memenuhi syarat di Rumah Sakit. Untuk itu perlu
ada penilaian dan
penyempurnaan tentang segala sesuatu yang terkait dengan pembedahan. Ini adalah
upaya pertama yang
berusaha mengidentifikasikan masalah klinis, dan kemudian mencari jalan keluarnya.
Kelanjutan dari upaya ini pada tahun 1918 The American College of Surgeons (ACS)
menyusun suatu
Hospital Standardization Programme. Program standarisasi adalah upaya pertama
yang terorganisasi
dengan tujuan meningkatkan mutu pelayanan. Program ini ternyata sangat berhasil
meningkatkan mutu
pelayanan sehingga banyak Rumah Sakit tertarik untuk ikut serta. Dengan
berkembangnya ilmu dan
teknologi maka spesialisasi ilmu kedokteran diluar bedah cepat berkembang. Oleh
karena itu program
standarisasi perlu diperluas agar dapat mencakup disiplin lain secara umum.
Pada akhir tahun 1960 JCAH tidak lagi hanya menentukan syarat minimal dan
essensial untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada di Rumah Sakit, namun telah memacu
Rumah Sakit agar
memberikan mutu pelayanan yang setinggi-tingginya sesuai dengan sumber
daya yang ada. Untuk
memenuhi tuntutan yang baru ini antara tahun 1953-1965 standar akreditasi
direvisi enam kali,
selanjutnya beberapa tahun sekali diadakan revisi.
Sejak tahun 1979 JCAH membuat standar tambahan, yaitu agar dapat lulus
akreditasi suatu Rumah
Sakit harus juga mempunyai program pengendalian mutu yang dilaksanakan dengan baik.
Pada tahun 1982 kantor regional tersebut telah menerbitkan buku tentang upaya
meningkatkan mutu
dan penyelenggaraan simposium di Utrecht, negeri Belanda tentang metodologi
peningkatan mutu
pelayanan. Dalam bulan Mei 1983 di Barcelona, Spanyol suatu kelompok kerja yang
dibentuk oleh WHO
telah mengadakan pertemuan untuk mempelajari peningkatan mutu khusus untuk Eropa.
Di Indonesia langkah awal yang sangat mendasar dan terarah yang telah
dilakukan Departemen
Kesehatan dalam rangka upaya peningkatan mutu yaitu penetapan kelas Rumah Sakit
pemerintah melalui
Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.033/Birhup/1972. Secara umum telah ditetapkan
beberapa kriteria
untuk tiap kelas Rumah Sakit A,B,C,D. Kriteria ini kemudian berkembang
menjadi standar-standar.
Kemudian dari tahun ke tahun disusun berbagai standar baik menyangkut pelayanan,
ketenagaan, sarana
dan prasarana untuk masing-masing kelas Rumah Sakit. Disamping standar,
Departemen Kesehatan juga
mengeluarkan berbagai panduan dalam rangka meningkatkan penampilan pelayanan
Rumah Sakit.
3.
A.
1.
4.
2.
BAB III Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada dapat
dilaksanakan secara
K u
O
N
S
E
P
D RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA
APengertian Mutu
S Pengertian mutu beraneka ragam dan di bawah ini ada beberapa
A pengertian yang secara
R
sederhana melukiskan apa hakekat mutu.
Ua. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa.
Pb. Mutu adalah expertise, atau keahlian dan keterikatan
A(commitment) yang selalu
Y
A dicurahkan pada pekerjaan.
c. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan.
P
E
NDefinisi Mutu Pelayanan Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada
I Mutu pelayanan Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada adalah derajat
N kesempurnaan
G
Kpelayanan Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada untuk memenuhi
Akebutuhan masyarakat
Tkonsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar
Aprofesi dan standar
N
pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di
MRumah Sakit Tk. III
UBaladhika Husada secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan
Tsecara aman dan
Umemuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosio budaya dengan
Pmemperhatikan
Eketerbatasan dan kemampuan Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada
Ldan masyarakat
Akonsumen.
Y
A
N
APihak Yang Berkepentingan Dengan Mutu
NBanyak pihak yang berkepentingan dengan mutu, yaitu :
a. Konsumen
RUMAH
b. Pembayar/perusahaan/asuransi
SAKIT
c. Manajemen Rumah Sakit
TK. III
d. Karyawan Rumah Sakit
BALAD
e. Masyarakat
HIKA
f. Pemerintah
HUSAD
Ag. Ikatan profesi
Setiap kepentingan yang disebut di atas berbeda sudut pandang dan
kepentingannya
terhadap mutu. Karena itu mutu adalah multi dimensional.
Dimensi Mutu
Dimensi atau aspeknya adalah :
a. Efisiensi
Keprofesi c. Keamanan Pasien
an d. Kepuasan Pasien
b. e. Aspek Sosial Budaya
5. Mutu Terkait Dengan Input, Proses, Output Dan Outcome
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat diukur dengan
menggunakan 3 variabel,
yaitu :
a. Input, adalah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan
pelayanan kesehatan,
seperti tenaga, dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, organisasi,
informasi, dan
lain-lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input
yang bermutu
pula. Hubungan struktur dengan mutu pelayanan kesehatan adalah
dalam perencanaan
dan penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
b. Proses, merupakan aktivitas dalam bekerja, adalah merupakan interaksi
profesional antara
pemberi pelayanan dengan konsumen (pasien/masyarakat). Proses ini
merupakan variabel
penilaian mutu yang penting.
c. Output, ialah jumlah pelayanan yang dilakukan oleh unit kerja/rumah sakit.
d. Outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan
yang terjadi pada
konsumen (pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.
Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada adalah suatu institusi pelayanan
kesehatan yang
kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena
pelayanan di Rumah
Sakit Tk. III Baladhika Husada menyangkut berbagai fungsi pelayanan, serta
mencakup berbagai
tingkatan maupun jenis disiplin. Agar Rumah Sakit Tk. III Baladhika
Husada mampu
melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, harus memiliki sumber daya
manusia yang
profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. Untuk
menjaga dan
meningkatkan mutu, Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada harus
mempunyai suatu ukuran
yang menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan.
Husada yang menilai dan memecahkan masalah pada hasil (output dan
outcome). Tanpa
mengukur hasil kinerja Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada tidak dapat
diketahui apakah input
dan proses yang baik telah menghasilkan output yang baik pula. Indikator
Rumah Sakit Tk. III
Baladhika Husada yang disusun dengan tujuan untuk dapat mengukur
kinerja mutu Rumah
Sakit Tk. III Baladhika Husada secara nyata.
B. UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan
keseluruhan upaya dan
kegiatan secara komprehensif dan integratif memantau dan menilai mutu
pelayanan Rumah Sakit
Tk. III Baladhika Husada, memecahkan masalah-masalah yang ada dan
mencari jalan keluarnya,
sehingga mutu pelayanan Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada akan menjadi lebih
baik.
Di Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada upaya peningkatan mutu pelayanan
adalah kegiatan
yang bertujuan memberikan asuhan atau pelayanan sebaik-baiknya kepada
pasien. Upaya
peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada akan sangat
berarti dan efektif
bilamana upaya peningkatan mutu menjadi tujuan sehari-hari dari setiap unsur di
Rumah Sakit Tk.
III Baladhika Husada termasuk pimpinan, pelaksana pelayanan langsung dan staf
penunjang.
Upaya peningkatan mutu termasuk kegiatan yang melibatkan mutu asuhan
atau pelayanan
dengan penggunaan sumber daya secara tepat dan efisien. Walaupun
disadari bahwa mutu
1.
3.
2.
ak
4. Berdasarkan hal di atas maka disusunlah definisi dan tujuan dari upaya
peningkatan mutu
Definisi Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Tk. III Baladhika
Husada
Upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Tk. III Baladhika
Husada adalah
keseluruhan upaya dan kegiatan yang komprehensif dan integratif yang
menyangkut input,
proses dan output secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan
menilai mutu dan
kewajaran pelayanan terhadap pasien, dan memecahkan masalah-masalah yang
5. terungkapkan
sehingga pelayanan yang diberikan di Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada
berdaya guna dan
berhasil guna.
Tujuan Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada
a. Tujuan Umum :
Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu
pelayanan Rumah
Sakit Tk. III Baladhika Husada secara efektif dan efisien agar tercapai
derajat kesehatan
yang optimal.
b. Tujuan Khusus :
Tercapainya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Tk. III Baladhika
Husada melalui
diantaranya :
1) Optimasi tenaga, sarana, dan prasarana.
2) Pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan yang
dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan
pasien.
3) Pemanfaatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan
pengembangan pelayanan
kesehatan.
Indikator mutu
Indikator mutu Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada meliputi indikator
klinik, indikator
yang berorientasi pada waktu dan indikator ratio yang berdasarkan
pada efektifitas
(effectivenes), efisiensi (efficiency), keselamatan (safety) dan kelayakan
(appropriateness).
Strategi
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit Tk. III
Baladhika Husada
maka disusunlah strategi, sebagai berikut :
a. Setiap petugas harus memahami dan menghayati konsep dasar
dan prinsip mutu
pelay ah-
anan langkah upaya peningkatan mutu di masing-masing unit kerjanya.
Ruma b. Memberi prioritas kepada peningkatan kompetensi sumber daya manusia di
h Rumah Sakit
Sakit Tk. III Baladhika Husada, serta upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Tk. III c. Menciptakan budaya mutu di. Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada,
Balad
hika Namun agar pemecahan
Husa kembali apakah masih ada yang tertinggal. Dari penilaian kembali maka
da masalah yang telah terpecahkan dan masalah yang masih tetap merupakan
sehin
gga proses siklus
dapat termasuk di dalamnya
mene menyusun program mutu Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada dengan
rapka pendekatan PDCA
n cycle.
langk
A.
Indikator adalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan suatu
indikasi. Indikator
B. merupakan suatu variabel yang digunakan untuk bisa melihat perubahan.
C. Indikator yang baik
adalah yang sensitif tapi juga spesifik.
Kriteria adalah spesifikasi dari indikator.
Standar adalah :
1. Tingkat kinerja atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang yang
berwenang dalam
situasi tersebut, atau oleh mereka yang bertanggung jawab untuk
mempertahankan tingkat
kinerja atau kondisi tersebut.
2. Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat
baik.
A. 3. Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu.
Konsep P-D-C-A tersebut merupakan panduan bagi setiap manajer untuk proses
perbaikan kualitas
(quality improvement) secara rerus menerus tanpa berhenti tetapi meningkat ke keadaaan
yang lebih baik
dan dijalankan di seluruh bagian organisasi, seperti tampak pada gambar 1.
Pengendalian kualitas berdasarkan siklus P-D-C-A hanya dapat berfungsi jika sistem
informasi berjalan
Peningkata
dengan baik dan siklus tersebut dapat dijabarkan dalam enam langkah seperti diperlihatkan
dalam gambar
Pemecahan
3.
dan
Pemecahan
dan
Standar
Check Action
Do
Follow
Correctiv A P
Action
Plan
Improvemen
P C D
A
C
-up
-
-D-
m langkah P-D-C-A yang terdapat dalam gambar 3 di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut :
B. Langkah
Metode untuk 2. Menentukan metode untuk mencapai tujuan Plan
Penetapan tujuan dan sasaran dengan tepat belum tentu akan berhasil dicapai
(3) tanpa disertai
(5) metode yang tepat untuk mencapainya. Metode yang ditetapkan harus rasional,
Menyelenggarakan
Memeriksa (4)
pelaksanaa Melaksanaka
berlaku
Pendidikan dan untuk
semua karyawan dan tidak menyulitkan karyawan untuk menggunakannya. Oleh
Ch
karena itu dalam
ec menetapkan metode yang akan digunakan perlu pula diikuti dengan penetapan
k standar kerja yang
aki dapat diterima dan dimengerti oleh semua karyawan.
bat
Konsep PDCA dengan keenam langkah tersebut merupakan sistem yang efektif
untuk meningkatkan
kualitas pelayanan. Untuk mencapai kualitas pelayanan yang akan dicapai diperlukan
partisipasi semua
karyawan, semua bagian dan semua proses. Partisipasi semua karyawan dalam
pengendalian kualitas
pelayanan diperlukan kesungguhan (sincerety), yaitu sikap yang menolak adanya tujuan
yang semata-mata
hanya berguna bagi diri sendiri atau menolak cara berfikir dan berbuat yang
semata-mata bersifat
pragmatis. Dalam sikap kesungguhan tersebut yang dipentingkan bukan hanya sasaran
yang akan dicapai,
melainkan juga cara bertindak seseorang untuk mencapai sasaran tersebut.
sebagai tanggung
jawab bersama untuk menghasilkan kualitas hasil kerja dari kelompok, sebagai mata
rantai dari suatu
proses.
BAB V
eningkatan utu
dihara
Upaya pkan
be
revie Hus
w ada,
secar dr. A. Rusli Budi Ansyah, Sp.B, MARS
a
berkal Letnan Kolonel Ckm NRP 1920047940367
a,
berkelanjutan
paling
lamba
t3 Karumkit Tk.
III Baladhika
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA
TIM AKREDITASI
Kepada
Yth.
Dari
Upaya Peningkatan mutu pelayanan
Perihal
Demikian mohon
Tembusa
n:
NOTA DINAS
: Ketua TMKPRS
2.
pemberlakuan Pedoman Upaya peningkatan mutu pelayanan Tk. III
Rumah Sakit di R
Baladhika Husada Tahun 2015.
Harmat kami
Ketua TMKPRS
dr. Crystalia
III/c
197910262008122002