Sunteți pe pagina 1din 43

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn. Y (P) Tanggal Dirawat : 8 Oktober 2014
Umur : 20 Tahun
Pendidikan: SMA
Agama : Islam
Status : Belum menikah Tanggal Pengkajian : 8 Oktober 2014
Alamat : Tidak dikaji Ruang Rawat :
Pekerjaan:Tidak dikaji Sumber Informasi : Klien
Jenis Kel.: Perempuan
No RM : 06624

ALASAN MASUK
Mulai kemarin sering berteriak-teriak, menangis, berbicara kasar, dan suka membanting-banting
barang di rumah.

II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI


Klien merasa kecewa dengan teman laki-lakinya, sehingga klien sering menangis, berbicara nglantur
dan kasar. Kondisi klien tegang, mata melotot, dan sesekali klien memukuli ibunya. Pada bulan januari
pernah mengikuti tes polwan namun kecewa dan menunjukkan gejala yang sama.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
ya tidak
Bila ya
Jelaskan : pasien mengalami halusinasi
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil

Jelaskan : Pernah dibawa kepelayanan kesehatan, dan diberikan terapi obat namun tidak diminum
3. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
ya tidak
Bila ya
jelaskan___________________________________________________________________

1
Diagosa Keperawatan / Masalah Keperawatan :

RIWAYAT TRAUMA

Pelaku/ usia Korban/ usia Saksi/ usia


1.Aniaya fisik Ayah Ibu Nn. Y
2.Aniaya seksual
3.Penolakan
4.Kekerasan dalam keluarga
5.Tindakan kriminal
Jelaskan : Melihat KDRT terhadap Ibu yang dipukul oleh ayah saat usia 10 tahun

4. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural, spiritual):
1. Tidak mempunyai teman, dijauhi tetangga, kecewa dengan teman laki-lakinya
2. Sering dimarahin ayah dan dituntut oleh ayahnya
Masalah keperawatan :

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
ya tidak
Kalau ada:
Hubungan keluarga :
Gejala :
Riwayat Pengobatan :
Masalah keperawatan :____________________________________________________________

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum : Compos mentis
2. Tanda vital
TD : 120/ 80 mmHg
N : 80 x/ menit
S : 37,2oC
P : 18 x/ menit
3. Ukur: TB : Tidak dikaji BB: Tidak dikaji
4. Keluhan fisik:
tidak ya
Jelaskan : gatal-gatal pada daerah kepala karena tidak mandi 1 bulan
Masalah keperawatan :

2
5. Pemeriksaan fisik (head to toe) : Tidak dikaji
Jelaskan:
Masalah keperawatan :

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum dan sesudah sakit)


1.Genogram: tidak dikaji
Keterangan Gambar
Jelaskan:

2.Konsep Diri
a.Citra tubuh: Tidak dikaji
b.Identitas : Anak pertama dari tiga bersaudara
c. Peran : Tidak dikaji
d.Ideal diri : klien memiliki keinginan untuk kuliah di jurusan pariwisata
e. Harga diri : Harga diri rendah karena merasa tidak bias melakukan apapun
Diagnosa Keperawatan : HDR

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat: Ibu
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: Tidak dikaji
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Sering marah-marah karena tidak bisa apa-
apa sehingga tidak bisa bergaul dengan orang lain
Diagnosa Keperawatan :_____________________________________________________

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Merasa bersalah
b. Kegiatan ibadah : Tidak bisa beribadah, tidak pernah solat dan tidak mengikuti pengajian
Diagnosa Keperawatan: Distres spiritual

3
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
tidak rapi
penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Karena tidak mandi selama 1 bulan
Masalah keperawatan :Defisit perawatan diri

2. Kesadaran
Menurun
compos mentis apatis/ sedasi somnolensia
sopor subkoma koma

meninggi
hipnosa
gangguan tidur:___________
disosiasi: ____________
berubah
Gangguan perhatian
Jelaskan
Diagnosa Keperawatan:

3. Orientasi : Tidak dikaji


waktu tempat orang

Jelaskan :___________________________________________________________________
Masalah keperawatan : ____________________________________________________________
4. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu

4
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain..
Jelaskan: Karena merasa kesal dengan ayahnya
Diagnosa Keperawatan: RPK

5. Aktivitas Motorik/ Psikomotor : Tidak dikaji


Kelambatan:
hipokinesia, hipoaktivitas sub stupor katatonik
katalepsi flexibilitas serea

Peningkatan:

hiperkinesia, hiperaktivitas grimace


gagap katapleksi Otomatisma verbigerasi
stereotipi TIK negativisme berjalan kaku
gaduh gelisah katatonik ekhopraxia reaksi konversi konpulsif
mannarism comand automanism tremor

Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:

6. Afek/ Emosi
adequat
tumpul
marasa kesepian
apatis
marah
dangkal/ datar
inadequat
labil
anhedonia
eforia
ambivalensi
depresif/ sedih
cemas: ringan sedang berat panik

Jelaskan :

5
Masalah keperawatan :

7. Persepsi- sensorik : Tidak dikaji


halusinasi
Macam Halusinasi
pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penghidu/ pembauan lain-lain, sebutkan...................

ilusi depersonalisasi derealisasi

gangguan somatosensorik pada reaksi konversi


Jelaskan :
Masalah keperawatan :
8. Proses Pikir
a. Arus Pikir
koheren
inkoheren
sirkumstansial
Neologisme
tangansial
logorea
kehilangan asosiasi
bicara lambat
flight of idea
bicara cepat
irrelevansi
main kata-kata
blocking
pengulangan pembicaraan/ perseverasi
afasia
asosiasi bunyi
Lain-lain......................................
Jelaskan :karena kalimat atau pembicaraan klien dapat dipahami dengan baik
Masalah keperawatan :

b. Isi Pikir

6
obsesif
ekstasi
fantasi
alienasi
pikiran bunuh diri
preokupasi
pikiran isolasi sosial
ide yang terkait
pikiran yang rendah diri
pesimisme
Pemikiran magis
fobia sebutkan.........................
waham: sebutkan jenisnya
agama
somatik/hipokondrik
kebesaran
curiga/ kejar
nihilistik
dosa
sisi pikir
siar piker
kontrol pikir
Lain-lain:
Jelaskan : klien merasa dijauhi oleh teman temannya, harga diri rendah dan pasien
mempunyai pandangan yang suram mengenai banyaknya hal dalam hidupnya.
Masalah keperawatan :

c. Bentuk Pikir
realistik
nonrealistik
dereistik
autistik
Jelaskan: karena cara berpikir klien sesuai dengan kenyataan / realita yang ada.
Diagnosa Keperawatan :

9.Interaksi selama Wawancara


bermusuhan tidak kooperatif mudah tersinggung

7
kontak mata kurang defensif curiga
Jelaskan :kontak mata kurang karena kurangnya hubungan saling percaya dengan perawat
dan merasa malu, serta mudah tersinggung karena tidak percaya kepada perawat.
Masalah keperawatan :

10. Memori : Tidak dikaji


gangguan daya ingat jangka panjang (>1 bulan)
gangguan daya ingat jangka pendek (1 hari-1 bulan)
gangguan daya ingat saat ini(<24 jam)
amnesia, sebutkan.........................
paramnesia,
Konfabulasi
Dejavu
Jamaisvu
Fause reconnaissance
hipermnesia, sebutkan ...................................................................
Jelaskan :
Masalah keperawatan :

11. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung : Tidak dikaji


mudah beralih
tidak mampu berkonsentrasi
tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Masalah keperawatan :

12. Kemampuan Penilaian : Tidak dikaji


gangguan ringan
gangguan bermakna
Jelaskan :
Masalah keperawatan :

13. Daya Tilik Diri/ Insight


mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : mengingkari penyakit yang diderita karena tidak mau dan tidak nyaman dibawa ke
RS, menyalahkan hal-hal diluar dirinyakarena ayah nya selalu menyalahkan pasien.
Masalah keperawatan :

8
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Tidak ada gangguan fisik
2. BAB/BAK
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Tidak ada gangguan fisik
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Tidak ada gangguan fisik
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Tidak ada gangguan fisik

5. Istirahat dan tidur


Tidur siang lama : 13.00 s/d 15.00
Tidur malam lama : 21.00 s/d 05.00
Aktivitas sebelum / sesudah tidur : tidak dikaji

6. Pengginaan obat Tidak ada gangguan fisik


Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : agar obat tidak di buang oleh klien sehingga pengobatan bisa maksimal.
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
Jelaskan

8. Aktivitas di dalam rumah


Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak
Mencuci pakaian Ya Tidak

9
Pengaturan keuangan Ya Tidak

9. Aktivitas di luar rumah


Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan :
Masalah keperawatan :

MEKANISME KOPING
Adatif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum Alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya ...................... Lainnya ......................
Masalah keperawatan :

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Mudah bergaul
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya
Dapat bersosialisasi dengan lingkungan
Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Dapat melanjutkan pendidikan
Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
Tidak dikaji
Masalah dengan perumahan, spesifiknya
Tidak dikaji
Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
Tidak dikaji
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Berkeinginan untuk kontrol atau follow up
Masalah lainnya, spesifiknya

10
Tidak dikaji
Masalah keperawatan :

VIII. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Penyakit/ gangguan jiwa
Sistem pendukung
Faktor presiptasi
Mekanisme Koping
Penyakit fisik
Obat-obatan
Lainnya
Jelaskan :
Masalah keperawatan :

IX. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : ODGJ

Terapi medik :
THP : 2 mg
CPZ : 100 mg
HP : 5 mg

11
ANALISA DATA

No . DATA MASALAH KEPERAWATAN

1. DS : Dx : Resiko Perilaku Kekerasan


1. Klien menyatakan kesal
2. Klien menyatakan membanting-
banting barang dirumah

DO :
1. Suara keras
2. Melempar benda (spidol)
3. Klien mengamuk
4. Kondisi wajah tegang dan mata
melotot
5. Memukul keluarga yang mendampingi

2 DS: Dx: Harga Diri Rendah


- Pasien merasa tidak bisa apa-apa
- Pasien sering mengatakan sudah
gagal
- Pasien menggungkapkan gagal
masuk POLWAN karena tuntutan ayah
- Pasien tidak memiliki teman karena
tidak bisa apa-apa
- Pasien mengatakan tetangganya
beranggapan bahwa pasien telah
gagal
- Pasien merasa malu dengan dirinya
karena kegagalan yang dialaminya
- Pasien tidak menginginkan menjadi
POLWAN
- Pasien mengatakan suka berada
dirumah

DO:
Saat dikaji pasien hanya tertunduk/ kontak

12
mata kurang dengan lawan bicaranya

3 DS : Dx: Defisit Perawatan Diri


Klien mengatakan tidak mandi
selama satu bulan terakhir
DO :
Klien gatal-gatal
Klien menggaruk-garuk badan
Penampilan klien tidak rapi

13
POHON MASALAH Distress Spiritual
RPK
Merasa bersalah
Sering marah-marah dan melempar barang
Jarang beribadah

Emosi tidak stabil

Menangis
DPD

Kecewa dengan teman laki-lakinya


Motivasi merawat diri kurang
Klien lebih sering sendirian

Tidak mau bergaul dan berdiam diri HDR

Teman-teman menjauhi klien

Merasa tidak bisa apa-apa, malu , kecewa

Klien tidak lulus POLWAN Dimarahin Ayahnya

14
X. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Perilaku kekerasan
2. Harga Diri Rendah
3. Defisit Perawatan Diri

XI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko Perilaku kekerasan
2. Harga Diri Rendah
3. Defisit Perawatan Diri

Malang, .
Perawat yang mengkaji

______________________________
NIM/NIRM: .

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

15
LAPORAN PENDAHULUAN

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

16
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE PERTAMA

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
DS :
a. Klien menyatakan kesal
b. Klien menyatakan membanting-banting barang dirumah
DO :
a. Suara keras
b. Melempar benda (spidol)
c. Klien mengamuk
d. Kondisi wajah tegang dan mata melotot
e. Memukul keluarga yang mendampingi

2. Diagnosa keperawatan:
Resiko perilaku kekerasan

3. Tujuan khusus:
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
- Klien dapat mengidentifikasi tanda gejala perilaku kekerasan
- Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
- Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
- Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
- Klien dapat mempraktekkan cara mengontrol perilaku kekerasan fisik 1: teknik nafas
dalam
- Klien dapat memasukkan latihan ke dalam jadwal kegiatan harian.

4. Tindakan keperawatan:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan marahnya
3. Bantu klien mengungkapkan penyebab perilaku kekerasan
4. Bantu klien mengungkapkan tanda gejala perilaku kekerasan yang
dialaminya
5. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukan selama ini
6. Diskusikan dengan klien akibat negative (kerugian) cara yang
dilakukan pada diri sendiri, orang lain/keluarga, dan lingkungan
7. Diskusikan bersama klien cara mengontrol perilaku kekerasan secara
fisik : teknik napas dalam
8. Anjurkan klien untuk memasukkan kegiatan didalam jadwal kegiatan
harian

17
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Selamat pagi Mbak. Perkenalkan nama saya perawat Keyfin Aliffah, panggil saja perawat
Keyfin. Hari ini saya dinas pagi dari pkl. 07.00-14.00. Saya yang akan merawat mbak
Nama mbak siapa dan suka dipanggil apa? Baiklah mulai sekarang saya akan
panggil Mbak Y saja, ya

2. Evaluasi/ Validasi:
Apakah Mbak Y masih ingat siapa yang membawa kesini ? bagaimana perasaan Mbak
Y saat ini? Saya lihat Mbak Y tampak marah dan kesal, sekarang Mbak Y
masih merasa kesal atau marah ?

3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat


Topik
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang hal-hal yang membuat Mbak Y marah
dan bagaimana cara mengontrolnya? Ok. Mbak?
Waktu
Berapa lama Mbak punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana
kalau 15 menit saja?
Tempat
Mbak senangnya kita berbicaranya dimana?. Dimana saja boleh kok, asal Mbak merasa
nyaman. Baiklah, berarti kita berbicara di teras ruangan ini saja ya, Mbak

KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan


Nah, sekarang coba Mbak ceritakan, Apa yang membuat Mbak Y merasa marah?
Apakah sebelumnya Mbak pernah marah? Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan
yang sekarang?
Lalu saat Mbak sedang marah apa yang Mbak rasakan? Apakah Mbak merasa sangat
kesal, dada berdebar-debar lebih kencang, mata melotot, rahang terkatup rapat dan ingin
mengamuk?
Setelah itu apa yang Mbak lakukan?
Apakah dengan cara itu marah/kesal Mbak dapat terselesaikan? Ya tentu tidak, apa
kerugian yang Mbak Y alami?

18
Menurut Mbak adakah cara lain yang lebih baik? Maukah Bapak belajar cara
mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?
Jadi, ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, Mbak. Salah satunya adalah
dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik, rasa marah Mbak dapat tersalurkan.
Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar 1 cara dulu? Namanya teknik napas
dalam
Begini Mbak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah mbak rasakan, maka Mbak berdiri atau
duduk dengan rileks, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup
perlahan-lahan melalui mulut.
Ayo Mbak coba lakukan apa yang saya praktikan tadi, Mbak berdiri atau duduk dengan
rileks tarik nafas dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali.
Bagus sekali, Mbak sudah bisa melakukannya
Nah.. Mbak Y tadi telah melakukan latihan teknik relaksasi nafas dalam, sebaiknya
latihan ini Mbak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu
muncul Mbak sudah terbiasa melakukannya

TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
Bagaiman perasaan Mbak setelah kita berbincang-bincang dan melakukan latihan teknik
relaksasi napas dalam tadi? Ya...betul, dan kelihatannya Mbak terlihat sudah lebih rileks.

Obyektif:
Coba Mbak sebutkan lagi apa yang membuat Mbak marah, lalu apa yang Mbak rasakan
dan apa yang akan Mbak lakukan untuk meredakan rasa marah. Coba tunjukan pada
saya cara teknik nafas dalam yang benar.

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah dilakukan):
Bagaimana kalau kegiatan ini rutin dilakukan 5 kali dalam 1 hari dan di tulis dalam jadwal
kegiatan harian Mbak.

3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):


Topik :
Nah, Mbak. Cara yang kita praktikkan tadi baru salah 1 nya saja. Masih ada cara yang bisa
digunakan untuk mengatasi marah Mbak. Cara yang ke-2 yaitu dengan teknik memukul bantal
Waktu :
Bagaimana kalau kita latihan cara yang ke-2 ini besok, Bagaimana kalau 15 menit lagi saja?

19
Tempat :
Kita latihannya dimana, Mbak? Di teras ruangan ini saja lagi , Mbak. ok, Mbak.

20
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. Y


No. Reg. :

No Diagnosa
Tanggal Tujuan Kriteria Standart Intervensi TT
Dx Keperawatan
28-10- 1 Resiko Tujuan: NIC :
Setelah dilakukan SP 1 selama 1 x 1. Orientasi
2015 Perilaku
24 jam diharapkan pasien mampu: Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan
Kekerasan 1. Mengidentifikasi penyebab, pasien
tanda dan akibat perilaku Perkenalkan diri : nama, nama panggilan yang
perawat sukai, serta tanyakan nama dan nama
kekerasan
2. Menjelaskan cara mengotrol panggilan pasien yang disukai
Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat
perilaku kekerasan
ini
3. Melakukan cara mengontrol
Buat kontrak asuhan : apa yang akan
perilaku kekerasan dengan dilakukan dan tujuannya, berapa lama, dan
cara fisik 1 dan 2 (nafas tempatnya dimana
Jelakan bahwa perawat akan merahasiakan
dalam dan pukul bantal)
informasi yang diperoleh untuk kepentingan
terapi
Tunjukkan sikap empati
Penuhi kebutuhan dasar pasien
Setelah dilakukan SP 2 selama 1 x
24 jam diharapkan pasien mampu:
1. Melakukan kembali
kemampuan tarik nafas 2. Menjelaskan penyebab marah
dalam dan pukul bantal Diskusikan bersama pasien penyebab rasa
2. Mengerti manfaat tarik marah/perilaku kekerasan saat ini dan yang
nafas dalam dan pukul lalu
bantal 3. Menjelaskan perasaan saat terjadi marah/ perilaku
3. Melakukan cara mengontrol kekerasan terjadi
perilaku kekerasan dengan Diskusikan tanda-tanda perilaku kekerasan
obat (6benar: benar nama, bersama pasien
Tanda dan gejala subjektif : perasaan
jenis, dosis, waktu, cara, Tanda dan gejala objektif : tanda fisik
kontinuitas minum obat dan
4. Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah
dampak jika tidak minum Diskusikan bersama pasien perilaku
obat) kekerasan yang biasa dilakukan pada saat
marah:
Setelah dilakukan SP 3 selama 1 x 1. Verbal
24 jam diharapkan pasien mampu: 2. terhadap orang lain
1. Melakukan kembali 3. terhadap diri sendiri
4. terhadap lingkungan
kemampuan tarik nafas Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
dalam, pukul bantal dan
5. Menyebutkan cara mengontrol rasa marah/perilaku
minum obat yang benar dan kekerasan
patuh Diskusikan cara mengontrol perilaku
2. Mengerti manfaat tarik kekerasan, yaitu dengan cara patuh minum
nafas dalam, pukul bantal obat, cara fisik, cara sosial, dan spiritual.

dan minum obat 6.Mengontrol rasa marah dan perilakuk kekerasan


3. Melakukan cara mengontrol Latih pasien menontrol perilaku kekerasannya
perilaku kekerasan secara dengan secara :
1. Fisik : tarik napas dalam, pukul bantal
verbal (berbicara baik:
atau kasur,
meminta, menolak dan 2. Patuh minum obat
mengungkapkan perasaan) 3. Verbal atau sosial : menyatakan secara
asertif rasa marahnya
4. Spritual : sholat atau berdoa sesuai
Setelah dilakukan SP 4 selama 1 x
dengan keyakinan pasien.
24 jam diharapkan pasien mampu:

1. Melakukan kembali STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN


kemampuan tarik nafas SP 1 : (pengkajian dan latihan napas dalam dan
memukul kasur/bantal)
dalam, pukul bantal dan Identifikasi penyebab, tanda dan gejala,
minum obat dengan benar perilaku kekerasan yg dilakukan, akibat
dan patuh, dan bicara baik perilaku kekerasan
2. Mengerti manfaat tarik Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan:
fisik, obat, verbal, spiritual
nafas dalam, pukul bantal,
Latih cara mengontrol perilaku kekerasan
minum obat dan berbicara dengan cara fisik 1 & 2
baik Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
3. Melakukan cara mengontrol fisik
perilaku kekerasan dengan
SP 2: ( latihan patuh minum obat )
cara spiritual Evaluasi : tanda dan gejala perilaku kekerasan
(sholat/berdoa/ke tempat Validasi : kemampuan melakukan tarik nafas
dalam dan pukul kasur dan bantal
ibadah)
Tanyakan manfaat melakukan latihan dan
menggunakan cara fisik 1 dan 2, beri pujian
UNTUK KELUARGA: Latih cara mengontrol perilaku kekerasan
Setelah dilakukan SP 1 selama 1 x
dengan obat (jelaskan 6 benar: benar nama,
24 jam diharapkan keluarga
benar jenis benar dosis, benar waktu, benar
mampu: cara, kontinuitas minum obat dan dampak jika
1. Mengerti pengertian, tanda tidak kontinu minum obat)
dan gejala dan proses Masukkan pada jadwal kegiatan: latihan fisik
dan minum obat
terjadinya perilaku
kekerasan SP 3 : ( latihan cara sosial atau verbal )
2. Mengerti cara merawat Evaluasi: tanda dan gejala perilaku kekerasan
Validasi : kemampuan pasien melakukan tarik
pasien dengan perilaku
nafas dalam, pukul kasur dan bantal, jadual
kekerasan minum obat sebelumnya
3. Melakukan cara merawat Tanyakan manfaat melakukan latihan tarik
pasien dengan perilaku nafas dalam,pukul kasur dan bantal dan
kekerasaan: (tarik nafas manfaat minum obat, serta beri pujian
Latih cara mengontrol perilaku kekerasan
dalam dan memukul bantal)
secara verbal (yaitu bicara yang baik :
meminta, menolak dan mengungkapkan
Setelah dilakukan SP 2 selama 1 x perasaan)
24 jam diharapkan keluarga
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
mampu:
1. Melakukan kembali cara fisik, minum obat, dan latihan cara bicara yang
baik
merawat pasien dengan
cara nafas dalam dan SP 4 : ( latihan cara spiritual )
Evaluasi: tanda dan gejala perilaku kekerasan
memukul bantal Validasi: kemampuan pasien melakukan tarik
2. Mengerti manfaat latihan
nafas dalam, pukul kasur dan bantal, minum
fisik 1 dan 2 bagi pasien obat dengan benar dan patuh, bicara yang
3. Membimbing pasien untuk baik
meminum obat dengan Tanyakan manfaat latihan tarik nafas dalam,
prinsip 6 benar Pukul kasurdan bantal patuh minum obat dan
pukul kasur dan bantal, dan menerapkan cara
Setelah dilakukan SP 3 selama 1 x bicara yang baik, beri pujian
24 jam diharapkan keluarga Latih mengontrol marah dengan cara spiritual
mampu: Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
1. Melakukan kembali cara fisik, minum obat, verbal, dan spiritual
merawat pasien dengan
cara nafas dalam dan TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA
memukul bantal, 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam
merawat pasien.
memberikan obat dengan 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan
benar kepada pasien proses terjadinya perilaku kekerasan/risiko
2. Mengerti manfaat merawat perilaku kekerasan.
pasien dengan perilaku 3. Melatih keluarga cara merawatrisiko perilaku
kekerasan.
kekerasan 4. Membimbing keluarga merawat risiko perilaku
3. Mengerti cara mengajarkan
kekerasan.
pasien untuk berbicara baik 5. Melatih keluarga menciptakan suasana
(meminta, menolak dan keluarga dan lingkungan yang mendukung
pasien untuk mengontrol rasa marah/ risiko
mengungkapkan perasaan
perilaku kekerasan
dengan baik) 6. Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan
yang memerlukan rujukan segera ke fasilitas
Setelah dilakukan SP 4 selama 1 x pelayanan kesehatan
24 jam diharapkan keluarga 7. Menganjurkan follow upke fasilitas pelayanan
mampu: kesehatan secara teratur
1. Melakukan kembali cara
STRATEGI TINDAKAN KEPERAWATAN
merawat pasien dengan 1. SP mengenal masalah dalam merawat risiko
cara nafas dalam dan perilaku kekerasan dan latihan cara merawat :
memukul bantal, cara fisik 1 dan fisik 2
Diskusikan masalah yang dirasakan dalam
memberikan obat dengan
benar kepada pasien dan merawat pasien
Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan
cara sosial yang baik
2. Mengerti manfaat merawat proses terjadinya perilaku kekerasan (gunakan
booklet/leaflet)
pasien dengan perilaku
Jelaskan cara merawat perilaku kekerasan
kekerasan Latih satu cara merawat perilaku kekerasan:
3. Mengerti cara mengajarkan fisik 1 dan 2
pasien untuk mengontrol Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
marah dengan spiritual memberi pujian.
4. Mampu melakukan rujukan
2. SP latihan cara merawat : memberi obat
dan pengekangan jika Evaluasi: kemampuan keluarga
pasien merusak diri dan mengidentifikasi gejala perilaku kekerasan
pasien
lingkungan
Validasi: kemampuan keluarga dalam
merawat/melatih pasien cara fisik1 dan fisik
2 serta beri pujian
Evaluasi manfaat yang dirasakan oleh
keluarga dalam merawat
Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
Latih cara memberikan/ membimbing
minum obat
Anjurkan membantu pasien minum obat
sesuai jadwal dan memberi pujian.

3. SP latihan cara merawat : membimbing latihan


cara sosial
Evaluasi: kemampuan keluarga
mengidentifikasi gejala perilaku kekerasan
pasien
Validasi: kemampuan keluarga dalam
membimbing pasien melaksanakan latihan
fisik 1 dan 2, dan memberikan obat serta
beri pujian
Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga
dalam
Jelaskan cara mengontrol rasa marah
dengan cara verbal (bicara yang baik :
meminta, menolak dan mengungkapkan
perasaan)
Latih cara verbal/sosial
Anjurkan membantu pasien melakukan
kegiatan/latihan sesuai jadwal dan memberi
pujian.

4. SP latihan cara merawat : membimbing latihan


cara spiritual
Evaluasi: kemampuan keluarga
mengidentifikasi gejala perilaku kekerasan
pasien
Validasi: kemampuan keluarga
merawat/melatih pasien cara fisik 1 dan 2,
kepatuhan minum obat, dan cara
verbal/sosial serta beri pujian
Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga
dalam merawat
Jelaskan cara mengontrol rasa marah
dengan cara spiritual
Latih cara spiritual
Jelaskan follow up ke Puskesmas, tanda
kambuh
Identifikasi kendala atau kesulitan dalam
melakukan kegiatan
Jelaskan cara mengontrol rasa marah
pasien jika sudah terjadi perilaku merusak
diri dan atau lingkungan
Latih cara pengekangan dan proses rujukan

Anjurkan membantu pasien melakukan


kegiatan/latihan sesuai jadual dan memberi pujian
28-10- 2 Harga Diri Tujuan : NIC : Self-Esteem Enhancement :
SP 1:
2015 Rendah Harga Diri Rendah
- Bina hubungan saling percaya
Setelah dilakukan perawatan - Kaji tujuan yang realistis untuk meningkatkan
berdasarkan SP yang ada, harga diri pasien.
- Kaji penilaian pasien terhadap diri sendiri yang
diharapkan pasien:
mempengaruhi hubungan terhadap orang lain
- Kaji harapan pasien yang telah tercapai dan
SP 1 pasien
belum tercapai
1. Ekspresi wajah bersahabat - Monitor kondisi verbal dan nonverbal pasien
2. Menunjukkan perasaan
saat berbicara dengan lawan bicara
senang - Monitor tingkat harga diri secara berkala
3. Adanya kontak mata - Monitor frekuensi meniadakan diri secara
4. Klien bersedia berjabat
verbal
tangan - Monitor kurangnya tindak lanjut dalam
5. Klien mampu menyebutkan
pencapaian tujuan.
nama, menjwab salam dan - Dorong pasien untuk mengidentifikasi
menyebutkan gejala kekuatan dalam dirinya.
- Dorong pasien untuk melakukan kontak mata
penyakitnya
6. Klien mampu
mengidentifikasi atau dengan lawan bicara.
- Dorong pasien untuk mengevaluasi prilaku diri
mengenali aspek positif
sendiri.
yang dimiliki
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi respon
7. Klien mampu melakukan
positif dari orang lain.
aktifitas positif yang di miliki
- Bantu pasien untuk menerima bantuan dari
SP 2 pasien orang lain.
- Bantu pasien untuk mengeksplorasi prestasi
1. Klien memasukkan
pasien sebelumnya.
kemampuan yang di miliki - Ekplorasi penyebab rasa bersalah pasien dan
dalam kegiatan harian mengkritik diri sendiri.
2. Klien membuat rencan - Ajak pasien untuk menerima tantangan baru
kegiatan - Beri pujian pada pasien jika terdapat kemajuan
3. Klien melakukan kegiatan
menuju tujuan perawatan.
sesuai dnegan - Mengajurkan kepada orang tua tentang
kemampuannya pentingnya mendukung minat bakat pasien
dan beri dukungan dalam pengembangan
anak untuk mendukung pembentukan konsep
diri yang baik
- Ajarkan orang tua untuk mengenali prestasi
anak dan beri pujian pada pasien.

Strategi Pelaksanaan Pasien :


SP I :
Setelah dilakukan perawatan - Identifikasi tentang pandangan/ penilaian
berdasarkan SP yang ada, pasien tentang diri sendiri dan pengaruhnya
diharapkan keluarga:
terhadap hubungan dengan orang lain,
SP 1 keluarga harapan yang telah dan belum tercapai, upaya
1. Keluarga dapat yang dilakukan untuk mencpai harapan yang
menjelaskan masalah yang belum terpenuhi.
- Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan
di hadapi oleh klien HDR
dan aspek positif pasien (buat daftar kegiatan).
SP 2 keluarga - Bantu pasien memilih kegiatan yang dlakukan
saat ini dengan memilih salah satu dari daftar
1. Keluarga dapat merawat kegiatan
- Bantu pasien memilih salah satu kegiaran
klien HDR
yang dapat dilakukan saat ini untuk dilatih.
SP 3 keluarga : - Latiih kegiatan yang dapat dipilih (alat dan
cara melakukannya).
- Masukkan pada jadwal untuk latihan dua kali
Dapat membantu klien membuat
per hari.
jadwal aktifitas dan minum obat
SP II :
- Evaluasi tanda dan gejala harga diri rendah.
- Validasi kemampuan pasien melakukan
kegiatan pertama yang telah dilatih dan
berikan pujian.
- Evaluasi manfaat melakukan kegiatan yang
pertama.
- Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang
akan dilatih
- Latih kegiatan kedua (alat dan cara).
- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
kegiatan pertama dan kedua, masing-masing
dua kali per hari.

SP III :
- Evaluasi tanda dan gejala harga diri rendah.
- Validasi kemampuan melakukan kegiatan
pertama dan kedua yang telah dilatih dan
berikan pujian.
- Evaluasi manfaat melakukan kegiatan pertama
dan kedua.
- Bantu pasien memilih kegiatan ketiga yang
akan dilatih.
- Latih kegiatan ketiga (alat dan cara).
- Masukkan pada jadwal untuk latihan kegiatan
satu, dua, dan tiga masing-masing dua kali per
hari.

SP IV :
- Evaluasi data harga diri rendah.
- Validasi kemampuan melakukan kegiatan
pertama, kedua, dan ketiga yang telah dilatih
dan berikan pujian.
- Evaluasi manfaat melakukan kegiatan
pertama, kedua, dan ketiga.
- Bantu pasien memilih kegiatan keempat yang
akan dilatih.
- Latih kegiatan keempat (alat dan cara)
- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
kegiatan satu, dua, tiga, dan empat masing-
masing dua kali per hari.

Strategi Pelaksanaan Keluarga


SP I :
- Diskusikan masalah yang dirasakan dalam
merawat pasien harga diri rendah.
- Jelaskan tentang harga diri rendah :
pengertian, tanda, dan gejala, proses
terjadinya harga diri rendah, dan akibat jika
tidak diatasi.
- Jelaskan cara merawat anggota keluarga
dengan harga diri rendah.
- Ajarkan keluarga untuk memberikan pujian
semua hal positif pada pasien.
- Latih keluarga memberi tanggung jawab
kegiatan yang dipilih pada pasien.
- Bimbing untuk memberikan bantuan pada
pasien.

SP II :
- Evaluasi kemampuan keluarga
mengidentifikasi gejala harga diri rendah.
- Validasi kemampuan keluarga dalam
membimbing pasien melaksanakan kegiatan
yang telah dilatih.
- Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga
dalam merawat, beri pujian.
- Saat melatih pasien dalam melakukan
kegiatan kedua, ajak dan libatkan keluarga
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
latihan dan beri pujian.

SP III :
- Evaluasi kemampuan keluarga
mengidentifikasi gejala harga dri rendah.
- Validasi kemampuan keluarga dalam
membimbing pasien melaksakan kegiatan
yang telah dilatih.
- Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga
dalam merawat, beri pujian.
- Dalam melatih pasien untuk kegiatan ketiga,
ajak dan libatkan keluarga.
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
berikan pujian.

SP IV :
- Evaluasi kemampuan keluarga
mengidentifikasi gejala harga diri rendah.
- Validasi kemampuan keluarga dalam
membimbing pasien melaksakan kegiatan
yang telah dilatih.
- Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga
dalam merawat, beri pujian.
- Dalam melatih pasien melakukan kegiatan
keempat, ajak dan libatkan keluarga.
- Jelaskan follow up ke puskesmas tanda
kambuh dan rujukan.
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
berikan pujian.

28-10- 3 Defisit Tujuan: NIC :


2015 Perawatan Diri agar perawatan diri pasien Strategi Pelaksanaan Pasien
terpenuhi SP 1:
Kriteria hasil: setelah di lakukan 1. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan
perawatan selama 4x24 jam di diri, berdandan, makan/minum, BAB/BAK.
2. Jelaskan pentingnya kebersihan diri.
harapkan pasien mampu: 3. Jelaskan cara dan alat kebersihan diri.
1. Dapat melakukan 4. Latih cara menjaga kebersihan diri:mandi dan
ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong
kebersihan diri seperti
kuku.
mandi,cuci rambut,sikat gigi
5. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
dan memotong kuku
2. Dapat melakukan mandi, sikat gigi (2 kali per hari), cuci rambut
berdandan pada diri sendiri (2 kali per minggu), potong kuku (1 kali per
seperti berpakaian,sisisiran minggu).
dan berhias SP 2:
3. Dapat melakukan makan 1 Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian.
dan minum dengan baik 2 Jelaskan cara dan alat untuk berdandan.
3 Latih cara berdandan setelah kebersihan diri:
dan benar
4. Dapat melakukan BAK dan sisiran, rias muka untuk perempuan, sisiran,
BAB dengan baik cukuran untuk pria.
4 Masukkan pada jadual kegiatan untuk
kebersihan diri dan berdandan.
SP 3:
1 Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan
berdandan. Beri pujian.
2 Jelaskan cara dan alat makan dan minum.
3 Latih cara makan dan minum yang baik.
4 Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
kebersihan diri, berdandan dan makan dan
minum yang baik.

SP 4:
1 Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berdandan
dan makan dan minum. Beri pujian.
2 Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik.
3 Latih BAB dan BAK yang baik.
4 Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
kebersihan diri, berdandan dan makan dan
minum yang baik, BAB dan BAK.

SP 5:
1 Evaluasi kegiatan latihan perawatan diri:
kebersihan diri, berdandan, makan dan
minum, BAB dan BAK. Beri pujian.
2 Latih kegiatan harian.
3 Nilai kemampuan yang telah mandiri.
4 Nilai apakah perawatan diri telah baik.

Startegi Pelaksanaan Keluarga

SP 1:

1 Diskusikan masalah yang dirasakan dalam


merawat pasien.
2 Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan
proses terjadinya defisit perawatan diri
(gunakan booklet).
3 Jelaskan cara merawat defisit perawatan diri.
4 Latih cara merawat kebersihan diri
5 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian.

SP 2:

1 Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/


melatih pasien kebersihan diri. Beri pujian.
2 Bimbing keluarga membantu pasien
berdandan.
3 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberi pujian.

SP 3:

1 Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/


melatih pasien kebersihan diri dan berdandan.
Beri pujian.
2 Bimbing keluarga membantu makan dan
minum pasien.
3 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberi pujian.

SP 4:

1 Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/


melatih pasien kebersihan diri, berdandan,
makan dan minum. Beri pujian.
2 Bimbing keluarga merawat BAB dan BAK
pasien.
3 Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh,
rujukan.
4 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberi pujian.

SP 5:
1 Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/
melatih pasien kebersihan diri, berdandan,
makan dan minum, BAB dan BAK. Beri pujian.
2 Nilai kemampuan merawat pasien.
3 Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol
ke PKM.

4 Distress Tujuan: NIC:


28-10- Spiritual Setelah dilakukan perawatan Nursing Interventions and Rationales
2015 selama 3x24 jam diharapkan Client/Family Teaching
pasien mampu melaporkan bahwa:
- Peningkatan kemampuan 1. Amati klien untuk harga diri, harga diri,
beribadah perasaan sia-sia, atau putus asa.
- Dapat mengungkapkan
Verbalisasi dari perasaan rendah diri, harga
harapan masa depan yang diri rendah, dan keputusasaan dapat
positif mengindikasikan kebutuhan spiritual.
- Dapat menyesuaikan 2. Monitorsistem pendukung, Menyadari sistem
terhadap perubahan dalam kepercayaan sendiri dan menerima
hidup spiritualitas klien. Untuk efektif membantu klien
Noc: hope-1201,,coping-
dengan kebutuhan rohani, pemahaman
1302,,spiritual health-2001
tentang dimensi spiritual sendiri adalah
penting.
3. Menyediakan waktu tenang untuk meditasi,
doa, dan relaksasi. Klien perlu waktu untuk
menyendiri selama masa perubahan
kesehatan.
4. Membantu klien membuat daftar nilai penting
dan tidak penting.
5. Bantuan klien mengembangkan dan mencapai
tujuan jangka pendek dan tugas.
Mencapai tujuan meningkatkan harga diri,
yang mungkin berhubungan dengan
kesejahteraan spiritual klien.
6. Bantuan klien menemukan alasan untuk hidup
dan bantu untuk tersedia dukungan.
7. Dorong keluarga dan teman-teman untuk
mengunjungi dan menunjukkan kepedulian
mereka.
8. Mendorong keluarga dan teman-teman untuk
mendukung keyakinan klien melalui doa.
9. Siapkan untuk ritual keagamaan yang dipilih.
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : _________________ Ruangan : _____________________ RM No. : _______________

NO Tanggal
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx & Jam
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : ................................................................... Nama Mahasiswa : ...................................................................


Status interaksi perawat-klien : ................................................................... Tanggal : ...................................................................
Lingkungan : ................................................................... Jam : ...................................................................
Deskripsi klien : ................................................................... Bangsal : ...................................................................
Tujuan (berorientasi pada klien : ...................................................................

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : ..................................... P : ..................................... ..................................... .....................................
K : ..................................... ..................................... .....................................
.....................................
K : ..................................... K : ..................................... ..................................... .....................................
P : ..................................... ..................................... .....................................
P : ..................................... P : ..................................... ..................................... .....................................
K : ..................................... ..................................... .....................................
.....................................
K : ..................................... K : ..................................... ..................................... .....................................
P : ..................................... ..................................... .....................................
P : ..................................... P : ..................................... ..................................... .....................................
K : ..................................... ..................................... .....................................
.....................................
K : ..................................... K : ..................................... ..................................... .....................................
P : ..................................... ..................................... .....................................
P : ..................................... P : ..................................... ..................................... .....................................
K : ..................................... ..................................... .....................................
.....................................
K : ..................................... K : ..................................... ..................................... .....................................
P : ..................................... ..................................... .....................................

S-ar putea să vă placă și