Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
OLEH :
KURNIA BUDI CAHYANI, S.KEP
NIM : 010130351- B
MENGETAHUI / MENYETUJUI
PEMBIMBING AKADEMIK
A. Latar belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga.
Keluarga unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si
penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan
yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah
sakit dapat menjadi sia sia jika tidak menjadi tidak dilanjutkan oleh keluarga di
rumah. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan
kualitas kehidupan keluarga sangat berhubungan atau sangat signifikan.
Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat, sehingga
dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua
keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan
individu, dan keuntungan kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam
pemberian pelayanan kesehatan, perawat harus memperhatikan nilai nilai dan
budaya keluarga, sehingga keluarga dapat menerima.
Pelayanan keperawatan di rumah merupakan pelayanan keperawatan yang
diberikan di tempat tinggal klien dan keluarga sehingga klien tetap memiliki
otonomi untuk memutuskan hal hal yang terkait dengan masalah kesehatannya.
Perawat yang melakukan keperawatan di rumah bertanggung jawab untuk
meningkatkan kemampuan keluarga untuk mencegah penyakit dan pemeliharaan
kesehatan. Namun, di Indonesia belum ada lembaga ataupun organisasi perawat
yang mengatur pelayanan keperawatan di rumah secara administratif. Perawatan
yang diberikan di rumahrumah khususnya oleh perawat komunitas masih
bersifat sukarela, belum ada pengaturan terhadap imbalan atas jasa yang
diberikan.
Pengalaman belajar klinik memberikan kemampuan kepada mahasiswa
untuk memperoleh pengalaman nyata asuhan keperawatan keluarga pada keluarga
yang mengalami masalah kesehatan dengan penerapan berbagai konsep dan teori
keperawatan keluarga serta proses keperawatan sebagai pendekatan.
B. Tujuan.
1. Tujuan umum :
Setelah menyelesaikan pengalaman belajar klinik mampu menerapkan asuhan
keperawatan pada keluarga yang mempunyai masalah kesehatan sesuai tugas
dan perkembangan keluarga.
2. Tujuan khusus :
Setelah menyelesaikan belajar klinik mampu :
a. Mengidentifikasi data yang sesuai dengan masalah kesehatan keluarga
b. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga sesuai dengan masalah
kesehatan keluarga
c. Merencanakan tindakan sesuai dengan diagnosa keperawatan
d. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah ditentukan
e. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Keperawatan Kesehatan Keluarga.
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam
peranannya masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan. (Salvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya 1989).
Alasan keluarga sebagai unit pelayanan perawatan (Freeman) adalah
keluarga sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat, keluarga sebagai kelompok dapat
menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah
kesehatan dalam kelompoknya sendiri, masalah kesehatan dalam keluarga
saling berkaitan, penyakit pada salah satu anggota keluarga akan
mempengaruhi seluruh keluarga tersebut, keluarga merupakan perantara yang
efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat, perawat
dapat menjangkau masyarakat hanya melalui keluarga, dalam memelihara
pasien sebagai individu keluarga tetap berperan dalam pengambil keputusan
dalam pemeliharaannya, keluarga merupakan lingkungan yang serasi untuk
mengembangkan potensi tiap individu dalam keluarga. Sedangkan tujuan
perawatan kesehatan keluarga adalah memungkinkan keluarga untuk
mengelola masalah kesehatan dan mempertahankan fungsi keluarga dan
melindungi serta memperkuat pelayanan masyarakat tentang perawatan
kesehatan.
2. Type-Type Keluarga :
a. Keluarga inti (Nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak-anak.
b. Keluarga besar (Exstended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman,
bibi dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (serial family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga
inti.
d. Keluarga duda/janda (single family) yaitu keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Composite) yaitu keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga kabitas (Cahabitation) yaitu dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
2. Dokumentasi
Pendokumentasian yang dilakukan selama perawatan di rumah sangat penting
untuk melihat kemajuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan yang
dialaminya.
5. Advocacy
Tanggung jawab sebagai penasehat bagi klien yang dimaksud di sini adalah
peran perawat sebagai penasehat terutama yang berhubungan dengan masalah
pembayaran yang terkait dengan pelayanan yang diberikan.
c. Pengkajian Lingkungan
Karakteristik rumah. Diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaat ruangan, peletakan
perabotan rumah, dan denah rumah.
Karakteristik tetangga. Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga
dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik,
aturan atau kesepakatan penduduk setempat, budaya yang
mempengaruhi kesehatan.
Mobilitas geografis keluarga. Mobilitas geografis keluarga yang
ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Menjelaskan
mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada.
Sistem pendukung keluarga. Yang termasuk sistem pendukung adalah
jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga
untuk menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis,
atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan
masyarakat setempat.
d. Struktur Keluarga
Pola komunikasi keluarga. Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi
antar anggota keluarga.
Struktur kekuatan keluarga. Kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah
perilaku.
Struktur peran. Menjelaskan peran dari masingg masing anggota
keluarga baik secara formal maupun informal.
Nilai atau norma keluarga. Menjelaskan mengenai nilai norma yang
dianut keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan.
e. Fungsi Keluarga
Fungsi afektif. Mengkaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota
keluarga lainnya, kehangatan pada keluarga dan keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
Fungsi sosialisasi. Bagaimanaa interaksi atau hubungan dalam
keluarga dan sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma
atau budaya dan perilaku.
Fungsi perawatan kesehatan. Sejauh mana keluarga menyediakan
makanan, pakaianan dan perlindungan terhadap anggota yang sakit.
Pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit, kesanggupan keluarga
melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga yaitu :
- mengenal masalah kesehatan : sejauh mana keluarga mengenal fakta
fakta dari masalah kesehatan meliputi pengertian, tanda dan gejala,
penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap
masalah.
- mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat : sejauh
mana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah, apakah
masalah dirasakan, menyerah terhadap masalah yang dialami, takut
akan akibat dari tindakan penyakit, mempunyai sikap negative terhadap
masalah kesehatan, dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada,
kurang percaya terhadap tenaga kesehatan dan mendapat informasi
yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.
- merawat anggota keluarga yang sakit : sejauhmana keluarga
mengetahui keadaan penyakitnya, mengetahu tentang sifat dan
perkembangan perawatan yang dibutuhkan, mengetahui sumber
sumber yang ada dalamn keluarga (anggota keluarga yang bertanggung
jawab, keuangan, fasilitas fisik, psikososial), mengetahui keberadaan
fasilitas yang diperlukan untuk perawatan dan sikap keluarga terhadap
yang sakit.
- memelihara lingkungan rumah yang sehat : sejauh mana mengetahui
sumber sumbver keluarga yang dimiliki, keuntungan/manfaat
pemeliharaan lingkungan, mengetahui pentingnya hygiene sanitasi dan
kekompakan antar anggota keluarga.
- menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat :
apakah keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan, memahami
keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan, tingkat kepercayaan
keluarga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan tersebut
terjangkau oleh keluarga.
Fungsi reproduksi. Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan
jumlah anggota keluarga, metode apa yang digunakan keluarga dalam
mengendalikan jumlah anggota keluarga.
Fungsi ekonomi. Mengkaji sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan, dan memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya meningkatkan status kesehatan keluarga.
h. Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada.
Dalam satu keluarga perawat dapat menemukan lebih dari satu diagnosa
keperawatan. Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosa keperawatan
keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunakan skala prioritas.
5. Tahap Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk
melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru
yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan
dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan secara
bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Tahapan evaluasi dapat
dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang
dilakukan selama proses asuhan keperawatan sedangkan evaluasi sumatif
adalah evaluasi akhir.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Genogram:
Keterangan :
C. Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Luas rumah yang ditempati + 8,5 m x 11,5 meter, terdiri dari 1 ruang
tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur ,1 kamar mandi, 1
gudang, 1 musholla dan di depan ada halaman seluas 8,5m x 10 m.
Bangunan rumah belum jadi. Lantai rumah terbuat dari perselin di ruang
tamu dan kamardengan keadaan bersih dan penataan alat/probot rumah
tangga yang cukup rapi, penerangan dan ventilasi cukup. Sumber air
minum dan untuk keperluan cuci dan mandi menggunakan PAM. WC
menggunakan septic tank yang terletak di samping rumah
S
RTamu Kamar Tidur
T B
R. Keluarga
Kamar Tidur
U
Dapur
K.Mandi
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan, komunikasi selalu dilakukan untuk minta
pertimbangan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi. Antar anggota
keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu
permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum
memutuskan suatu permasalahan. Anak-anaknya biasa memberikan
alternatif pemikiran kepada Bp. H.Kunawi bagaimana untuk memutuskan
pemecahan masalah.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afeksi
Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka
selalu damai dan saling menjaga kepentingan bersama.
Ibu Hj. Sami memahami keadaan penyakit yang dideritanya dan suami
juga membantu sering mengingatkan tentang diet yang harus ditaati oleh
isterinya, misalnya makan rendah garam, rendah lemak dan lain-lain.
Mereka saling menyayangi dan memberi perhatian.
2. Fungsi Sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik.
Seperti memenuhi kebutuhan pendidikan, kalau ada kegiatan
kemasyarakatan, keluarga selalu ikut didalamnya.
4. Fungsi Reproduksi
Ibu Hj. Sami saat ini sudah berusia 57 tahun dan tidak menjadi akseptor
KB karena alasan sudah tua, tidak mungkin hamil. Selama melahirkan
mulai anak pertama sampai anak terakhir, tidak mengalami gangguan yang
berarti.
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga Ibu Sutri menggunakan penghasilannya untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap hari. Menurut pengakuan
keluarga penghasilan tiap bulan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari saja. Jika ada sisa keuangan, maka disimpan untuk keadaan yang
mendadak bagi keluarga.
G. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang
diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan
keluarga.
1) Pemeriksaan fisik umum:
Keadaan umum Ibu Hj. Sami : Nampak sudah mulai lemah karena sudah
memasuki usia lebih dari setengah baya, makan dan minum masih dalam
batas normal,
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 160 / 100 mmHg.
Respirasi : 24 x/mnt
Suhu : 36,5 0C
TB : 154 cm
H. Harapan Keluarga
Keluarga Ibu Sutri berharap anggota keluarga dapat berperan masing-masing
tanpa ada yang mengalami gangguan kesehatannya. Sehingga semua bisa
berjalan lancar tanpa hambatan. Penyaki Hipertensinya dapat sembuh total.
Analisa Data
N
DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1. Data Subyektif:
Ibu Hj. Sami Ketidakmampuan Kurangnya
mengatakan sudah lama keluarga merawat pengetahuan
mengalami tekanan darah tinggi. anggota keluarga keluarga tentang,
Ibu Hj. Sami yang menderita gejala, penyebab,
mengatakan kadang-kadang penyakit hipertensi pencegahan dan
pusing, penatalaksanaan
Merasa kaku di penyakit hipertensi
daerah tengkuk.
Data obyektif:
Berdasarkan hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital didaptkan :
Tekanan darah :
160/100 mmHg.
Nadi: 84 X/menit.
Pernafasan : 24
x/menit.
2. Suhu : 36,5 x/menit. Ketidakmampuan Resiko terjadinya
keluarga kesalahan dalam
menggunakan penatalaksanaan
Data subyektif: fasilitas kesehatan penyakit hipertensi
Ibu Hj. Sami jarang berobat secara optimal
ke Klinik.
Ibu Hj. Sami mengatakan
berobat ke Klinik bila dirasakan
parah. Kalau pusing cukup
membeli jamu atau obat di
warung saja.
Data obyektif.
Pendidikan terakhir Ibu
Hj. Sami SD.
Terakhir kunjungan ke
Klinik Kesehatan 6 bulan yang
lalu.
Rumusan diagnosa keperawatan
1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan
penatalaksanaan penyakit hipertensi berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi.
3. Resiko terjadinya kecelakaan berhubungan dengan Kondisi fisik yang sudah menurun
(Usia > 50 Th )
Skoring perioritas masalah
1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan
penatalaksanaan penyakit hipetensi berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi.
N
KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN
O
c. Berdasarkan prognosa
masalah hipertensi hanya
sebagian kecil bisa sembuh,
dan hanya bisa dilakukan
tindakan pencegahan.
Total 4
2. Resiko terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan secara
optimal.
N
KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN
O
Total 3 1/3
3. Resiko terjadinya kecelakaan berhubungan denganKondisi fisik yang sudah
menurun (Usia > 50 Th )
N
KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN
O
Total 4 ,00
Berdasarkan rumusan prioritas di atas, maka dapat diketahui prioritas permasalahan
pada Keluarga Ibu Sutri adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan
danpenatalaksanaan penyakit hipetensi berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi