Sunteți pe pagina 1din 9

TUGAS

MANAGEMENT KEPERAWATAN
RONDE KEPERAWATAN
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah : MANAGEMENT KEPERAWATAN
Dosen Pembimbing : Ns.Anny Rosiana M, M.Kep Sp.J

DISUSUN OLEH:

1. Imam Syamsudin (II.10.3010)


2. Junita Era (II.10.3011)
3. Noor Eswanti (II.10.3024)

S 1 KEPERAWATAN/ IV-A

STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS


TAHUN AJARAN 2011/2012

KATA PENGANTAR

Segala Puja dan Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayahnya kepada penyusun makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami menyusun makalah ini dengan maksud agar pembaca dapat memahami dan
mengerti serta menambah wawasan mengenai RONDE KEPERAWATAN, serta untuk memenuhi
tugas kami sebagai mahasiswa/I untuk menyelesaikan tugas kelompok dengan menyusun
makalah ini.
Kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan maaf sebesar besarnya jika dalam
penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan yang diharapkan baik bagi para pembaca
maupun para pengajar.

Kudus, 17 Oktober 2013

penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen adalah suatu upaca kegiatan untuk mengarahkan, mengkoordinasi,
mengarahkan dan mengawasi dalam mencapai tujuan bersama dalam sebuah organisasi.
Manajemen keperawatan adalah upaya staf keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien, keluarga, serta masyarakat.
Manajemen sangat penting diterapkan di dalam ruangan agar semua kegiatan tertata rapid
an terarah, sehingga tujuan dapat dicapai bersama, yaitu menciptakan suasana yang aman dan
nyaman baik kepada sesama staf keperawatan maupun pasien.
Dalam pelaksanaan manajemen terdapat model praktik keperawatan professional ( MPKP
) yang di dalamnya terdapat kegiatan ronde keperawatan. Ronde keperawatan adalah suatu
kegiatan dimana perawat primer dan perawat asosiet bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
klien, dank lien dilibatkan secara langsung dalam proses penyelesaian masalah tersebut.
Ronde keperawatan diperlukan agar masalah klien dapat teratasi dengan baik, sehingga
semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi. Perawat professional harus dapat menerapkan
ronde keperawatan, sehingga role play tentang ronde keperawatan ini sangat perlu dilakukan
agar mahasiswa paham mengenai ronde keperawatan dan dapat mengaplikasikannya kelak saat
bekerja.

B. TUJUAN
Tujuan Umum:
Penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Management
Keperawatan.

Tujuan Khusus:
Adapaun tujun yang dicapai setelah penyampaian materi tentang Ronde Keperwatan
diharapkan mahasiswa mampu:
a. Mengetahui dan memahami pengertian ronde keperawatan
b. Mengetahui dan memahami karakteristik ronde keperawatan
c. Mengetahui tujuan ronde keperawatan
d. Mengetahui manfaat ronde keperawatan
e. Mengetahui dan memahami tipe-tipe ronde keperawatan
f. Mengetahui dan memahami tahapan ronde keperawatan
g. Mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan dalam ronde keperawatan
h. Mengetahui komponen yang terlibat dalam ronde keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN RONDE KEPERAWATAN


Beberapa ahli mengungkapkan pengertian dari ronde keperawatan. Chambliss (1996),
ronde keperawatan adalah pertemuan antara staff yang usai kerja melaporkan pada staf yang
mulai kerja tentang kondisi pasien, dengan staf menjelaskan apa yang telah dilakukan dan
mengapa dilakukan yang membawa setiap kasus ke dalam kerangka kerja berfikir staf, dan
secara sistematis menegakkan kemampuan sistem untuk menangani masalah medis.
Didalam ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara perawat dengan perawat,
perawat dengan pasien. Kozier et al. (2004) menyatakan bahwa ronde keperawatan merupakan
prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang
akan membantu dalam merencanakan pelayanan keperawatan dan memberikan kesempatan pada
pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan
keperawatan yang telah diterima pasien.
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau siswa
perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh teacher
nurse atau head nursdengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang
penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien (Clement, 2011).
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan untuk mengatasi keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk membahas & melaksanakan asuhan
keperawatan, yang dilakukan oleh Perawat Primer dan atau konsuler, kepala ruang, dan Perawat
pelaksana, serta melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan
peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam peraktik
keperawatan secara langsung.

B. Karakteristik ronde keperawatan


Ronde keperawatan mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut ini:
1) Klien dilibatkan secara langsung
2) Klien merupakan fokus kegiatan
3) Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4) Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5) Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat
6) Primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.
C. Tujuan Ronde Keperawatan
Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan terbagi menjadi 2 yaitu: tujuan bagi perawat
dan tujuan bagi pasien. Tujuan ronde keperawatan bagi perawat menurut Armola et al. (2010)
adalah:
1) Melihat kemampuan staf dalam managemen pasien
2) Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan
3) Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam format studi kasus
4) Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar meningkatkan penilaian keterampilan
klinis
5) Membangun kerjasama dan rasa hormat, serta
6) Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan mempromosikan kebanggaan dalam profesi
keperawatan

Ronde keperawatan selain berguna bagi perawat juga berguna bagi pasien. Hal ini
dijelaskan oleh Clement (2011) mengenai tujuan pelaksanaan ronde keperawatan bagi pasien,
yaitu:
1) Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke hari
2) Untuk mengamati pekerjaan staff
3) Untuk membuat pengamatan khusus bagi pasien dan memberikan laporan kepada dokter
mengenai, missal: luka,drainasi, perdarahan, dsb.
4) Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya
5) Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien
6) Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien
7) Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan kepada pasien
8) Untuk memeriksakan kondisi pasien sehingga dapat dicegah, seperti ulcus decubitus, foot
drop, dsb
9) Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien sehingga perawat memperoleh
wawasan yang lebih baik
10) Untuk memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan

D. Manfaat Ronde Keperawatan


Banyak manfaat dengan dilakukannya ronde keperawatan oleh perawat, diantaranya:
a) Ronde keperawatan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat. Clement
(2011) menyebutkan manfaat ronde keperawatan adalah membantu mengembangkan
keterampilan keperawatan, selain itu menurut Wolak et al. (2008) denga adanya ronede
keperawatan akan menguji pengetahuan perawat. Peningkatan ini bukan hanya keterampilan dan
pengetahuan keperawatan saja, tetapi juga peningkatan secara menyeluruh. Hal ini dijelaskan
oleh Wolak et al. (2008) peninkatan kemampuan perawat bukan hanya keterampilan keperawatan
tetapi juga memberikan kesempatan pada perawat untuk tumbuh dan berkembang secara
profisonal.
b) Melalui kegiatan ronde keperwatan, perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan
pada pasien berhasil atau tidak. Clement (2011) melalui ronde keperawatan, evaluasi
kegiatan,rintangan yang dihadapi oelh perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan
dapat dinilai. Hal ini juga ditegaskan oleh Oconnor (2006) pasien sebagai alat untuk
menggambarkan parameter penilaian atau teknik intervensi.
c) Ronde keperawatan merupakan sarana belajar bagi perawat dan mahasiswa perawat. Ronde
keperawatan merupakan studi percontohan yang menyediakan sarana untuk menilai pelaksanaan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat (Wolak et al, 2008). Sedangkan bagi mahasiswa
perawat dengan ronde keperawatan akan mendapat pengalaman secara nyata dilapangan
(Clement, 2011).
d) Manfaat ronde keperawatan yang lain adalah membanu mengorientasikan perawat baru pada
pasien. Banyak perawat yang baru masuk tidak mengetahui mengenai pasien yang dirawat di
ruangan. Dengan ronde keperawatan hal ini bisa dicegah, ronde keperwatan membantu
mengorientasikan perawat baru pada pasien (Clement, 2011).
e) Ronde keperawatan juga meningkatkan kepuasan pasien. Penelitian Febriana (2009) ronde
keperwatan meningkatkan kepuasan pasien lima kali dibanding tidak lakukan ronde
keperawatan. Chaboyer et al. (2009) dengan tindakan ronde keperawatan menurunkan angka
insiden pada pasien yang dirawat.

E. Tipe-tipe Ronde
Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi kepustakaan. Diantaranya
adalah menurut Close dan Castledine (2005) ada empat tipe ronde yaitu matrons rounds, nurse
management rounds, patient comfort rounds dan teaching nurse.
a. Matron nurse menurut Close dan Castledine (2005) seorang perawat berkeliling ke ruangan-
ruangan, menanyakan kondisi pasien sesuai jadwal rondenya. Yang dilakukan perawat ronde ini
adalah memeriksa standart pelayanan, kebersihan dan kerapihan, dan menilai penampilan dan
kemajuan perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien.
b. Nurse management rounds menurut Close dan Castledine (2005) ronde ini adalah ronde
manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan implementasi pada sekelompok pasien.
Untuk melihat prioritas tindakan yang telah dilakukan serta melibatkan pasien dan keluarga pada
proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses pembelajaran antara perawat danhead nurse.
c. Patient comport nurse menurut Close dan Castledine (2005) ronde disini berfokus pada
kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini adalah
memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan dimalam hari, perawat
menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur.
d. Teaching rounds menurut Close dan Castledine (2005) dilakukan antara teacher nurse dengan
perawat atau mahasiswa perawat, dimana terjadi proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa
dilakukan oleh perawat atau mahasiswa perawat. Dengan pembelajaran langsung. Perawat atau
mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada pasien.

Daniel (2004) walking round yang terdiri dari nursing round, physician-nurse
rounds atau interdisciplinary rounds. Nursing roundsadalah ronde yang dilakukan antara perawat
dengan perawat.Physician-nurse adalah ronde pada pasien yang dilakukan oleh dokter dengan
perawat, sedangkan interdisciplinary rounds adalah ronde pada pasien yang dilakukan oleh
berbagai macam tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat, ahli gizi serta fisioterapi, dsb.

F. TAHAPAN RONDE KEPERAWATAN


Ramani (2003), tahapan ronde keperawatan adalah :
1) Pre-rounds, meliputi: preparation (persiapan), planning (perencanaan), orientation (orientasi).
2) Rounds,
meliputi: introduction (pendahuluan), interaction(interaksi), observation (pengamatan), instructi
on (pengajaran),summarizing (kesimpulan).
3) Post-rounds, meliputi: debriefing (tanya
jawab), feedback(saran), reflection (refleksi), preparation (persiapan).

Langkah-langkah Ronde Keperawatan adalah sebagai berikut:


1. Persiapan
1) Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2) Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.
2. Pelaksanaan
1) Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan pada masalah
keperawatan danrencana tindakan yang akan/ telah dilaksanakan danmemilih prioritas yang perlu
didiskusikan.
2) Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3) Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan tentang masalah
klien serta tindakan yang akan dilakukan.
4) Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.
3. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan
yang perlu dilakukan.
4. Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan adalah sebagai berikut.
1) Struktur
a. Persyaratan administratif (informed consent, alat dan lainnya).
b. Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2) Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan.
3) Hasil
a. Klien merasa puas dengan hasil pelayanan.
b. Masalah klien dapat teratasi.
c. Perawat dapat :
Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
Meningkatkan kemampuan validitas data klien.
Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah klien.
Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
Meningkatkan kemampuan justifikasi.
Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

G. HAL YANG DIPERSIAPKAN DALAM RONDE KEPERAWATAN


Supaya ronde keperawatan yang dilakukan berhasil, maka bisa dilakukan persiapan
sebagai berikut:
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka).
b. Menentukan tim ronde keperawatan.
c. Mencari sumber atau literatur.
d. Membuat proposal.
e. Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian.
f. Diskusi : apa diagnosis keperawatan ?; Apa data yang mendukung ?; Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan?; Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan?

H. KOMPONEN TERLIBAT DALAM RONDE KEPERAWATAN


Komponen yang terlibat dalam kegiatan ronde keperawatan ini adalah perawat primer
dan perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate, yang perlu juga melibatkan seluruh
anggota tim kesehatan lainnya.
a) Peran Ketua Tim dan Anggota Tim
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
2. Menjelaskan masalah keperawata utama.
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
b) Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :
1. Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien
2. Menjelaskan masalah keperawatan utama
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
4. Menjelaskan tindakan selanjtunya
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil

Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler


1. Memberikan justifikasi
2. Memberikan reinforcement
3. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang rasional
4. Mengarahkan dan koreksi
5. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

Selain perawat, pasien juga dilibatkan dalam kegiatan ronde keperawatan ini untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sebagai berikut :
Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan
keperawatan
Pasien dengan kasus baru atau langka.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ronde keperawatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Ronde Keperwatan yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan dalam
penulisan dan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan para pembaca yang
budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. (2011).Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta:
Salemba Medika
Sitorus R. & Yulia. 2005. Model praktek keperawatan profesional di Rumah Sakit Panduan
Implementasi. Jakarta: EGC
Ratna Sitorus, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit. Jakarta:EGC
Nursalam dan Ferry Efendi. 2009. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Kinchay, A. (2012, September).www.scribd.com. Retrieved Oktober 17, 2013, from
http://www.scribd.com/doc/76643445/RONDE-KEPERAWATAN

S-ar putea să vă placă și