Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Disusun Oleh:
WA ODE MULYANA S.Kep
16.04.010
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : ny. R
Tang pengkajian : 16 Mei 2017
Umur : 44 th
II. ALASAN MASUK
Klien mengatakan alasan masuk yaitu berawal bari rewelnya anaknya setiap malam dan
mengakibatkan dirinya tidak bisa tidur dan lama kelamaan menjadi susah tidur. Karna
setiap malam susah mulai mendengar suara-suara yang tidak nyata. 1 minggu klienn
akhirnya di bawa di RS dadi.
III. FAKTOR PRESDIPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Ya
Sebelumnya klien pernah mengalami gangguan jiwa pada tahun 2003 dan berobat
di RS DADI
2. Pengobatan sebelumnya
Kurang Berhasil
3. Trauma usia pelaku korban saksi
G1
GII
GIII
Ket:
G1: Orang tua klien laki- sudah meninggal karena faktor usia
GII : Klien merupakan anak ke 6 dari 8 bersaudara dan tinggal erumah dengan anak dan
suaminya
2. Konsep diri
a. Citra tubuh : klien mengatakan tidak ada masalah dengan anggota tubuhnya
dan mensyukuri atas pemberian Tuhan ini.
b. idintitas : klien mampu menyebutkan nama, alamat, status dan senang
menjadi perempuan
c. peran : sebelum sakit klien mengatakan dirinya sebagai ibu rumah
tangga dan saat ini klie mengatakan sebagai ibu rumah tangga
d. ideal diri : harapan klien ingin menjadi yang lebih baik dari sekarang dan
semoga tidak sakit lagi
e. harga diri : klien mengatakan sebagai ibu rumah tangga
3. hubungan sosial
a. orang yang berarti: klien mengatakan di rumah dekat dengan semua anggota
keluarganya
b. peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: klien mengatakan aktif dalam
mengikuti kegiatan di masyarakat di lingkungan rumahnya
c. hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: :klien mengatakan tidak ada
hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain
4. spritual
a. nilai dan keyakinan : klien beragama islam serta yakin dan percaya pada
allah SWT
b. kegiatan ibadah : klien melaksanakan sholat 5 waktu
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
2. pembicaraan:
jelaskan : klien menjawab pertanyaan perawat dengan baik, klien kooperatif, kontak
mata ada, klien mampu memulai pembicaraan klien memakai bahasa Indonesia, suara
jelas, intonasi cukup.
3. aktivitas motorik
4. alam perasaan
5. afek
jelaskan: afek klien adekuat, klien merespon stimulus yang diberikan, klien
tersenyum pada saat perawat tersenyum.
jelaskan: klien kooperatif saat diajak berdiskusi, ada kontak mata, mau tersenyum
dan menjawab pertanyaan perawat.
7. persepsi
halusinasi :
pendengaran
masalah keperawatan :
8. isi pikir
jelaskan : klien mengatakan senang dengan keadaannya saat ini karena sudah mulai
melakukan aktifitas normal
9. arus pikir
jelaskan: arus pikir klien koheren dibuktikan dengan pada waktu interaksi klien
mampu menjawab sesuai dengan pertanyaan. Bentuk pikir klien realistis dibuktikan
dengan pikiran klien sesuai dengan kenyataan yang dialami.
11. memori
jelaskan: klien tidak memiliki gangguan daya ingat angka panjang, jangka pendek
maupun daya ingat saat ini. Klien mampu menyebutkan tahun kelahirannya, klien
mampu menyebutkan kapan pertama kali mulai hausinasi dan mampu menyebutkan
aktivitasnya serta nama obat dan waktu minum obat:
jelaskan: klien mengatakan sangat senang kepada keluarganya karena keluarga telah
mendampingi dan mendukung klien selama klien sakit.
X. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik:
Terapi medik:
Trifluoperazine 5 mg 1x1
Tryhexypenidyl 2 mg 1x1
Chlorpromazine 100 mg 0,5x1
Analisa Data :
Data Masalah
Subjektif:
Klien mengtakan sering mendengar Gangguan presepsi: halusinasi
kata-kata untuk menyuruh klien untuk pendengaran
pergi dari rumah
Kurang pengetahuan
Klien mengatakan tidak paham
mengenai penyakit yang sedang di
deritanya.
Objektif: klien nampak tenang
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi
1 Gangguan persepsi 1. Klien dapat Setelah 1x interaksi, klien 1.1.1. Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya
sensori : halusinasi membina menunjukkan: dengan menggunakan prinsip merupakan dasar untuk
huungan saling Ekspresi wajah komunikasi terapeutik : kelancaran hubungan
a. Sapa klien dengan ramah
percaya bersahabat, menunjukkan interaksi selanjutnya
baik verbal maupun
rasa senang, ada kontak
nonverbal
mata, mau berjabat
b. Perkenalkan diri dengan
tangan, mau
sopan
menyebutkan nama, mau c. Tanyakan nama lengkap
menjawab salam, klien klien dan nama panggilan
mau duduk berdampingan yang disukai klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
dengan perawat, mau
e. Jujur dan menepati janji
mengutarakan masalah f. Tunjukkan sikapempati
yang dihadapi dan menerima klien apa
adanya
2. Klien dapat g. Beri perhatian pada klien Kontak sering tapi singkat
mengenali dan perhatikan kebutuhan selain membina hubungan
halusinasinya dasar klien saling percaya, juga dapat
2.1.1. Adakah kontak sering dan
memutuskan halusinasi
Setelah 1x interaksi Klien singkat secara bertahap. Mengenal perilaku pada
dapat : saat halusinasi timbul
2.1.2. Observasi tingkah laku klien
memudahkan perawat
terkait dengan halusinasinya:
dalam melakukan
bicara dan tertawa tanpa
menyebutkan waktu, intervensi
stimulus, memandang ke kiri
isi, frekuensi Mengenal halusinasi
atau ke kanan atau ke depan
timbulnya halusinasi memungkinkan klien
seolah-olah ada teman bicara
2.1.3. Bantu klien mengenali untuk menghindarkan
halusinasinya faktor pencetus timbulnya
a. Jika menemukan yang
halusinasi
Klien dapat sedang halusinasi,
Strategi Pelaksanaan
SP1P SP1K
1) Mengidentifikasi jenis halusinasi 1) Mendiskusikan masalah yang
klien. dirasakan keluarga dalam merawat
2) Mengidentifikasi isi halusinasi klien.
klien.
3) Mengidentifikasi waktu halusinasi
2) Memberikan pendidikan kesehatan
klien.
tentang pengertian halusinasi, jenis
4) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
halusinasi yang dialami klien, tanda
klien.
5) Mengidentifikasi situasi yang dapt dan gejala halusinasi, serta proses
menimbulkan halusinasi klien. terjadinya halusinasi.
6) Mengidentifikasi respon klien 3) Menjelaskan cara merawat klien
terhadap halusinasi klien. dengan halusinasi.
7) Mengajarkan klien menghardik
halusinasi.
8) Menganjurkan klien memasukkan cara
menghardik ke dalam kegiatan harian.
SP2P SP2K
1) Mengevaluasi jadwal harian klien. 1) Melatih keluarga mempraktikkan cara
2) Melatih klien mengendalikan
merawat klien dengan halusinasi.
halusinasi dengan cara bercakap-cakap 2) Melatih keluarga melakukan cara
dengan orang lain. merawat langsung kepada klien
3) Menganjurkan klien memasukkan ke
halusinasi.
dalam jadwal kegiatan harian.
SP3P SP3K
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian 1) Membantu keluarga membuat jadwal
klien. aktivitas dirumah termasuk minum
2) Melatih klien mengendalikan
obat.
halusinasi dengan cara melakukan 2) Menjelaskan Pollow Up klien setelah
kegiatan. pulang.
3) Menganjurkan klien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian.
SP4P
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
klien.
2) Memberikan pendidikan kesehatan
tentang penggunaan obat secara
teratur.
3) Menganjurkan klien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian.