Sunteți pe pagina 1din 5

askeb makrosomia

MAKROSOMIA (BABY GIANT) Pengertian Makrosomia atau bayi besar adalah bayi baru lahir
yang berat badan lahir pada saat persalinan lebih dari 4000 gram. Bayi baru lahir yang berukuran
besar tersebut biasanya dilahirkan cukup bulan. Tetapi bayi preterm dengan berat badan dan
tinggi menurut umur kehamilan mempunyai mortalitas yang secara bersama lebih tinggi dari
pada bayi yang dilahirkan cukup bulan dengan ukuran yang sama. Diabetes dan obesitas ibu
merupakan faktor predisposisi. Etiologi Beberapa keadaan pada ibu dapat menyebabkan
terjadinya kelahiran bayi besar / baby giant. Faktor-faktor dari bayi tersebut diantaranya : 1. Bayi
dan ibu yang menderita diabetes sebelum hamil dan bayi dari ibu yang menderita diabetes
selama kehamilan. Sering memiliki kesamaan, mereka cenderung besar dan montok akibat
bertambahnya lemak tubuh dan membesarnya organ dalam, mukanya sembab dan kemerahan
(plethonic) seperti bayi yang sedang mendapat kortikosteroid. Bayi dari ibu yang menderita
diabetes memperlihatkan insiden sindrom kegawatan pernafasan yang lebih besar dari pada bayi
ibu yang normal pada umur kehamilan yang sama. Insiden yang lebih besar mungkin terkait
dengan pengaruh antagonis antara kortisol dan insulin pola sintesis surfakton. 2. Terjadinya
obesitas pada ibu juga dapat menyebabkan kelahiran bayi besar (bayi giant). 3. Pola makan ibu
yang tidak seimbang atau berlebihan juga mempengaruhi kelahiran bayi besar. Komplikasi Yang
Mungkin Terjadi Bayi besar yang sedang berkembang merupakan suatu indikator dari efek ibu.
Yang walaupun dikontrol dengan baik dapat timbul pada janin, maka sering disarankan
persalinan yang lebih dini sebelum aterm. Situasi ini biasanya dinilai pada sekitar kehamilan 38
minggu. Penilaian yang seksama terhadap pelvis ibu.Tingkat penurunan kepala janin dan diatas
serviks. Bersama dengan pertimbangan terhadap riwayat kebidanan sebelumnya. Seringkali akan
menunjukkan apakah induksi persalinan kemungkinan dan menimbulkan persalinan pervaginam.
Jika tidak maka persalinan dilakukan dengan seksio sesarea yang direncanakan. Pada kasus-
kasus Bordeline dapat dilakukan persalinan percobaan yang singkat. Resiko dari trauma lahir
yang tinggi jika bayi lebih besar dibandingkan panggul ibunya perdarahan intrakranial, distosia
bahu, ruptur uteri,serviks, vagina, robekan perineum dan fraktur anggota gerak merupakan
beberapa komplikasi yng mungkin terjadi. Jika terjadi penyulit-penyulit ini dapat dinyatakan
sebagai penatalaksanaan yang salah. Karena hal ini sebenarnya dapat dihindarkan dengan seksio
sesarea yang terencana. Walaupun demikian, yang perlu dingat bahwa persalinan dari bayi besar
(baby giant) dengan jalan abdominal bukannya tanpa resiko dan hanya dapat dilakukan oleh
dokter bedah kebidanan yang terampil. Penatalaksanaan Pemeriksaan klinik dan ultrasonografi
yang seksama terhadap janin yang sedang tumbuh, disertai dengan faktor-faktor yang diketahui
merupakan predisposisi terhadap makrosomia (bayi besar) memungkinkan dilakukannya
sejumlah kontrol terhadap pertumbuhan yang berlebihan. Peningkatan resiko bayi besar jika
kehamilan dibiarkan hingga aterm harus diingat dan seksio sesrea efektif harus dilakukan kapan
saja persalinan pervaginam. ASUHANKEBIDANAN PADA PERSALINAN PATOLOGIS
DENGAN BABY GIANT TEHADAPP NY. MARIA DI BPS JELITA JLN. RADEN INTAN
NO. 15 (15 B TIMUR) I. PENGUMPULAN DATA DASAR Tanggal : 30 Oktober 2007
Identifikasi Klien Nama : Ny. Maria Nama : Yudihistira Umur : 26 tahun Umur : 31 tahun
Pendidikan : D3 Pendidikan : S1 Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Lampung/Indonesia Suku/bangsa : Lampung/Indonesia Alamat : 15 B Timur
Alamat :15 b Timur Jl. Raden Intan 12 Jl. Raden Intan 12 Keluhan utama Ibu mengatakan hamil
9 bulan anak, kedua, mengeluh perutnya mulas dan menjalar sampai kepinggang sejak pukul
06.00 WIB dan mengeluarkan lendir bercampur darah dari vagina . Tanda-Tanda Persalinan Ibu
datang pukul 10.30 WIB, his (+) dengan lama his 20 detik, kekuatan His sedang, his muncul 3 x
dalam 10 menit adalah 136x/mnt. Pengeluaran Pervaginam Lendir bercampur darah. Riwayat
Kehamilan HPHT : 21 Januari 2007 TP : 28 Januari 2007 ANC : dilakukan secara teratur
ditempat bidan Trimester I : 3x dengan keluhan mual Trimester II : 3x mual mulai berkurang
Trimester III : 4x dengan keluhan nyeri pinggang dan sering buang air kecil Riwayat Imunisasi
Selama hamil ibu imunisasi 2x TT1 pada tanggal 25 April 2007 TT2 pada tanggal 12 Agustus
2007 Riwayat kehamilan yang lalu Ibu tidak pernah sakit berat selama hamil, namun memiliki
riwayat penyakit diabetes melitus Riwayat Persalinan yang lalu No Umur Jenis kelamin
Persalinan PB/BB Penolong Keadaan 1. 3 tahun Wanita Spontan 48kg/3600gr Bidan Hidup
Pergerakan janin dalam 24 jam teratur Ibu merasakan sebelum mulai perutnya dirasakan gerakan
janin sengat kuat, setelah mulas perutnya timbul ibu merasakan gerakan janin sedikit berkurang.
Pola makan / minum Sebelum mulas timbul ibu makan dan minum biasa dengan porsi sedang
Makan : 3x/ hari Minum : 5-7 gelas/hari Tiap setelah mulas pada perutnya timbul rasanya malas
makan tapi ibu banyak minum air putih. BAB / BAK Terakhir Ibu biasanya BAB 1x sehari pada
pukul : 09.30 WIB Ibu mengatakan sering BAK hari ini. Pola istirahat dan Tidur Setelah rasa
mulas pada perutnya timbul yaitu pada pukul 06.00 WIB sampai pengkajian dilakukan ibu tidak
dapat tidur lagi, tetapi sebelumnya ibu tidur 7-8 jam tiap harinya, tidur siang kadang-kadang.
Psikologis dan Spiritual Ibu mengatakan takut dan cemas dengan keadaannya saat ini, dan dalam
menghadapi persalinan. Ibu selalu berdoa agar persalinannya berlangsung lancar. Pemeriksaan
Fisik 1. Keadaan umum ibu : baik Kesadaran : Cemposmentis 2. Tanda tanda vital : TD :110/80
mmHg Pols : 82x/mnt RR : 23x/mnt Temp : 37 C 3.Tinggi badan : 160 cm 4. Berat badan :
sebelum hamil :70 kg Saat hamil :82 kg 5. Ukuran lila :26 cm 6. Inspeksi a. Rambut : Kotor,
mudah rontok dan sedikit berketombe b. Mata : Bentuk simetris, konjungtiva pucat, fungsi
penglihatan baik c. Hidung : Bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada polip, penciuman ibu
baik. d. Gigi dan mulut : Bentuk simetris, sedikit kotor, ada sariawan, tidak ada caries e. Telinga :
Bentuk simetris, bersih, fungsi pendengaran baik f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
dan vena jugularis g. Dada : Bentuk simetris, puting susu menonjol, colostrum ada h. Abdomen :
Tidak ada luka bekas operasi, keadaan pembesaran abdomen sesuai dengan usia kehamilan
terdapat linia nigra. i. Genetalia eksterna : tidak ada odema Higyene : baik tidak ada flour albus
Haemoroid : tidak ada j. Ekstremitas Atas : Bentuk simetris, keadaan kuku bersih, keadaan kulit
baik, turgor kulit baik, dapat digerakkan dengan baik, tidak kecacatan. Bawah : Bentuk simetris,
keadaan kuku bersih, keadaan kulit baik 7.Palpasi Leopold I : TFU 3 jari bawah Px, pada fundus
teraba lunak dan tidak melenting yang berarti bokong, TBJ : ( 38-11 ) x 155 = 4.185 gr Leopold
II : Perut ibu sebelah kanan teraba keras dan panjang, berarti punggung kanan dan bagian kiri
perut teraba kecil-kecil yang berarti ekstremitas. Leopold III : Bagian terendah kepala Leopold
IV : Kepala sudah masuk PAP 8.Auskultasi Jantung : Detak jantung teratur, tidak ada mur-mur
Paru-paru : tidak ada ronchi dan whezing DJJ : 130x/mnt 9.Perkusi Reflek patella : - Reflek
Babynzki : - 10. Pemeriksaan laboratorium Hb : 11 gr % Protein Urine : - Reduksi Urine : - 11.
Pemeriksaan dalam Pukul 10.30 WIB, His timbul 3x dalam 10 menit, lamanya 30 detik, DJJ :
136x/mnt Keadaan perineum elastis dan lembut, serviks tebal dan lembut Pembukaan 3 cm,
ketuban (+), kepala hodge II, presentasi kepala, Penurunan Bagian terendah 4/5. Pengawasan
Kala I Pukul Pemb. Serviks TD Pols RR Temp Obat Cairan yang diberikan Kontraksi uterus/ His
DJJ Penurunan kepala Ketuban/ Penyusupan 10.30 3cm 110/80 23 37 C - Kekuatan sedang lama
30 detik 3x dalam 10 menit 136 x/mnt (+) 4/5 +/0 11.00 110/80 82 23 37 C - Kekuatan sedang
lama 30 detik 3x dalam 10 menit 137 x/mnt (+) 4/5 +/0 11.30 110/80 82 23 37 C - Kekuatan
sedang lama 30 detik 3x dalam 10 menit 137 x/mnt 4/5 +/0 12.00 110/80 83 23 37 C - Kekuatan
sedang lama 35 detik 3x dalam 10 menit 137 x/mnt 4/5 +/0 12.30 110/80 83 24 37 C - Kekuatan
sedang lama 35 detik 3x dalam 10 menit 136 x/mnt (+) 4/5 +/0 13.00 110/80 24 24 37 C -
Kekuatan sedang lama 35 detik 3 xdalam 10 menit 136 x/mnt (+) 4/5 +/0 13.30 110/80 24 24 37
C - Kekuatan sedang lama 40 detik 3 x dalam 10 menit 135 x/mnt (+) 4/5 +/0 14.00 110/80 25 25
37 C - Kekuatan sedang lama 40 detik 3x dalam 10 menit 135 x/mnt (+) 4/5 +/0 14.30 110/80 25
25 37 C - Kekuatan sedang lama 40 detik 4 x dalam 10 menit 135 x/mnt 4/5 +/0 II. Interprestasi
Data Dasar, Diagnosa, Masalah Dan Ketuban 1.Diagnosa G2P1Ao, hamil aterm 36 minggu,
janin tunggal, punggung kanan, memanjang, intrauterin, presentasi kepala inpartu kala I
persalinan fase laten. DS : Ibu hamil anak ke 2 HPHT : 21 Januari 2007 Leopold I : TFU :38 cm,
TBJ : 4.185 gr Leopold II : Bagian sebelah kanan ibu teraba keras dan panjang, berarti punggung
kanan dan bagian kiri teraba kecil-kecil berarti ekstremitas. DJJ :136x/mnt Leopold III : Bagian
terendah kepala Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP Ibu mengatakan sering mulas dan sakit
perut bagian bawah menjalar sampai kepinggang DO : His sering dan teratur dengan interval 3x
dalam 10 menit lamanya 30 detik. DJJ 136x/mnt periksa dalam pembukaan 3 cm keadaan
perineum elastis. Serviks tebal dan lembut, ketuban (+), kepala di hodge II, presentasi kepala,
penurunan bagian terendah 4/5 Tanda tanda vital TD : 110/80 mmHg Pols : 82x/mnt RR :
23x/mnt Temp : 37 C Adanya kemungkinan bayi besar 2. Masalah a. Cemas DS : Ibu
mengatakan takut dan cemas dalam mengahadapi persalinanya DO : Ibu terlihat gelisah dan
menangis menahan rasa sakit bila his timbul b. Gangguan rasa nyaman : rasa nyeri adanya His
DS : Ibu mengatakan mules pada perut bagian bawah dan menjalar sampai kepinggang DO : Ibu
tampak gelisah dan menahan rasa sakit bila his timbul His timbul teratur 3 x dalam 10 menit
lamanya 30 detik C. Kebutuhan 1. Penyuluhan persiapan menghadapi Kala II DS : Ibu
mengatakan takut menghadapi persalinannya karena riwayat diabetes mellitus sehingga bayinya
akan besar. DO : Ibu tampak bingung dan takut 2. Penyuluhan cara mengurangi rasa sakit 3.
Penyuluhan posisi melahirkan yang efektif 4. Pertolongan persalinan yang aman dan nyaman III.
Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial Jika dilakukan persalinan pervaginam
kemungkinan dapat terjadi ruptur uteri, ruptur vagina, distosia bahu, karena ibu mempunyai
riwayat diabetes melitus sehingga kemungkinan bayinya besar. IV. Identifikasi Kebutuhan
Terhadap Tindakan Dan Potensial Persiapan rujukan untuk melakukan sexio sesarea jika terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan. V. Rencana Manajemen a. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya
saat ini b. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis c. Observasi kala I
menggunakan partograf dan kolaborasi bila ada keluhan d. Yakinkan pada ibu bahwa ia tidak
sendiri e. Beri support pada ibu f. Siapkan ruang bersalin, alat, kebutuhan fisik dan psikologis
ibu serta persiapan bidan Penyuluhan mengatasi rasa nyeri a. Jelaskan pada ibu tentang penyebab
nyeri b. Ajarkan pada ibu cara mengatasi nyeri VI. Implementasi Langsung 1. a Jelaskan pada
ibu tentang kondisinya saat ini. Ibu telah memasuki kala I persalinan b. Melibatkan keluarga
dalam memberikan dukungan psikologi c. Melakukan observasi kala I menggunakan partograf,
mengenai DJJ, penurunan kepala, pembukaan serviks, frekuensi his dan tanda vital. d. Persiapan
persalinan 1. Ruangan bersalin : ruangan bersih 2. Menyiapkan alat persalinan Partus set yang
terdiri dari : koher Gunting tali pusat Gunting epis Pengikat tali pusat Klem Kateter metal
Sarung tangan Heating set yang terdiri dari : a. Nal pulder b. Klem c. Gunting d. Pinset anatomi
e. Sarung tangan 3. Menyiapkan alat resusitasi a. sungkup b. Ambubag kecil biru +O2 c.
Stetoskop d. Slim pompa 4. Menyiapkan pakaian bayi a. topi e. sarung tangan b. popok f. kaos
kaki c. gurita g. bedong d. baju bayi Memantau kemajuan persalinan Partograf PD setiap 4 jam /
indikasi inpartu 5. Memenuhi Kebutuhan fisik ibu Makan dan minum BAB dan BAK 6.
Memenuhi kebutuhan psikologis ibu Memberi dukungan persalinan 7. Menyiapkan alat-alat
untuk bidan a. Mitela e. kacamata b. masker f. sepatu bot c. skort d. hand scone 2. Melakukan
penyuluhan cara mengatasi rasa nyeri a. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri. Nyeri disebabkan
karena adanya kontraksi pada dinding rahim yang akan membantu mendorong janin untuk turun.
b. Mengajarkan cara mengatasi nyeri. Ibu disuruh untuk berjalan-jalan bila masih bisa.
Kemudian menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi miring kekiri, agar pembukaan serviks
lebih cepat. VII. Evaluasi Ibu mengerti dengan kondisinya saat ini Hasil pengawasan kala I
dengan partograf Djj : 135x/mnt Penurunan kepala : TTV : TD : 110/80 mmHg RR : 25x/mnt
Pols : 84x/mnt Temp : 37 C Frekunsi His : 3 x dalam 10 menit, teratur Pembukaan serviks : 6 cm
Kala II pukul : 17.30 WIB S : Ibu mengatakan perutnya mulas-mulas seperti ingin BAB dan
keluar air dari kemaluannya O : Dilakukan PD dengan hasil : 1. Dinding vagina tidak terdapat
kelainan 2. Pembukaan serviks : 10 cm 3. Presentasi : kepala, penurunan bagian terendah di
hodge IV, kanan depan 4. Djj : 137x/mnt, teratur 5. Keadaan umum baik, kesadaran :
Composmentis TD : 120/80 mmHg RR : 24x/mnt Pols : 80x/mnt Temp : 37 C A. 1. Diagnosa a.
Ibu G2P1Ao partu kala II, bayi besar Dasar : Kontraksi uterus 4 x dalam 10 menit, lama 40 detik,
TBJ : 4.185 gram, ibu menderita diabetes milletus gestasional Pembukaan lengkap, Djj :
137x/mnt b. Potensial terjadi perpanjangan kala I fase aktif Dasar : ibu hamil anak kedua
Pembukaan 10 cm, TBJ : 4.185 gr, bayi besar 2.Masalah Ibu cemas menghadapi persalinan Dasar
: Ibu memasuki kala II persalinan Ibu hamil dengan bayi besar, sehingga berpotensi terjadi
distosia bahu 3. Kebutuhan a. Memberi dukungan terus menerus pada ibu b. Menjaga kendung
kemih tetap kosong c. Memberi asuhan dan melakukan pertolongan persalinan dengan distosia
bahu. P. 1. Jelaskan kondisi ibu saat ini sudah memasuki fase persalinan 2. Lakukan pengawasan
kala II menggunakan partograf, pantau tenaga ibu, kontraksi uterus, pantau penurunan kepala
dan Djj, tanda vital setiap 4 jam. 3. Anjurkan ibu mengedan jika ada his 4. Segera lakukan
pertolongan persalinan gunakan prasat manuver Mc. Robets untuk penatalaksanaan distosia
bahu. a. Memberi tahu ibu tentang prosedur yang akan dilaksanakan b. Cuci tangan dan pakai
sarung tangan c. Lakukan episiotomi pada puncak his d. Lakukan pertolongan persalinan,
lahirkan kepala, lakukan Manuver Mc. Robets untuk melahirkan bahu 1) Anjurkan ibu posisi
berbaring, minta ibu untuk menarik kedua lututnya kearah dada ibu (ibu boleh dibantu oleh
suami). 2) Tekan kepala bayi secara mantap dan terus-menerus kearah bawah (anus ibu) untuk
menggerakkan bahu anterior di bawah sympisis pubis. Jangan menekan terlalu berlebihan karena
akan melukai kepala bayi 3) Secara bersamaan berikan sedikit tekanan supra pubis ke arah
bawah dengan lembut. Jangan mendorong fundus karena akan mempengaruhi bahu menjadi
lebih jauh dan bisa menyebabkan ruptur uteri. e. Setelah bahu lahir, kemudian lahirkan tubuh
bayi, kemudian resusitasi f. Periksa janin tunggal/kembar g. Observasi perdarahan / pervaginam
h. Libatkan keluarga dalam memberikan motivasi, dukungan pada ibu i. Bayi lahir pukul : 18.15
WIB Berat badan : 4.125 gr Panjang badan : 57 cm, Apgar score : 7, Anus : ada (+) KALA III
pukul 18.15 WIB S : Ibu mengatakan perutnya terasa mulas O : Keadaan umum : baik Kesadaran
: Composmentis TTV : Tekanan Darah : 110/70 mmHg RR : 24x/mnt Pols : 82x/mnt Temp : 36,5
C Janin tunggal TFU 2 jam dibawah pusat Abdomen kontraksi uterus baik, uterus teraba bulat
dan keras Semburan darah, tali pusat memanjang A. 1. Diagnosa : Ibu G2P2Ao partus kala III a.
Dasar : Uterus teraba bulat dan keras, TFU 2 jari dibawah pusat Plasenta belum lahir b. Potensial
terjadi Retensio plasenta 2. Masalah : Nyeri pada perut bagian bawah Dasar : Ibu mengatakan
nyeri pada perut bagian bawah Plasenta belum lahir Kontraksi uterus baik TFU 2 jari bawah
pusat 3. Kebutuhan : Pemenuhan nutrisi dan Cairan P : 1. Jelaskan kondisi ibu saat ini 2.
Lakukan pemeriksaan tanda vital 3. Lakukan manajemen aktif kala III a. Pemberian oksitosin 10
IU b. Lakukan peregangan tali pusat terkendali c. Masase fundus 4. Lahirkan plasenta dengan
hati-hati Plasenta lahir lengkap pada lengkap pada pukul : 18.25 WIB a. Kotiledon dan selaput
utuh b. Panjang tali pusat : 17 cm c. Lebar plasenta : 15 cm d. Berat plasenta : 200 gr e. Tebal
plasenta : 2 cm f. Inserse : Marginal 5. Setelah 15 detik lakukan masase fundus secara sirkuler 6.
Lakukan vulva hygiene pada ibu 7. Observasi laserasi luka episiotomi derajat II 8. Siapkan
heating set dan lakukan penjahitan luka perineum derajat II dengan cara jelujur dan subkutikular
KALA IV Pukul : 18.25 WIB S : Ibu mengatakan perut masih terasa mules O : 1. Pemeriksaan
tanda vital Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 80x/mnt Pernapasan : 22x/mnt Temp : 36,50C
2. Keadaan kandung kemih : kosong 3. TFU : 2 jari bawah pusat 4. Kontraksi uterus : baik 5.
Perdarahan pervaginam : + 250 cc 6. Pengeluaran lochea nigra 7. Keadaan jahitan laserasi derajat
II baik A. 1. Diagnosa a. Ibu P2Ao partus spontan pervaginam partus kala IV Dasar : Ibu partus
spontan pervaginam pukul 18.15 WIB Plasenta lahir lengkap pukul 18.25 WIB Robekan
perineum derajat II Pengeluaran lochea nigra TFU 2 jari dibawah pusat b. Potensial terjadi
perdarahan pervaginam Dasar : Plasenta lahir pukul 18.25 WIB Perdarahan pervaginam berupa
lochea rubra Terdapat robekan perineum derajat II 2. Masalah : Gangguan rasa nyaman 3.
Kebutuhan : Personal Hygiene ibu P : 1. Jelaskan kondisi ibu saat ini 2. Periksa tanda vital ibu,
TFU, Kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit dalam I jam pertama dan 30 menit dalam I
jam kedua 3. Penyuluhan personal hygiene ibu : mandi dan vulva hygiene 4. Pemenuhan
mobilisasi ibu : Miring kiri/ kanan Ibu boleh berjalan sesudah 6 jam 5. Pemenuhan nutrisi ibu :
makan dan minum 6. Pemenuhan istirahat : tidur 7-8 jam/hari 7. Lakukan perawatan luka
perineum : perawatan luka dengan menggunakan kasa steril 8. Jumlah perdarahan kurang lebih
250 cc DAFTAR PUSTAKA Arvin Behrman Kliegmen.1996, Ilmu Kesehatan Anak Nelson
edisi 15 volume I. Jakarta : Egc Wiknjosastro. Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo

S-ar putea să vă placă și