Sunteți pe pagina 1din 178

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION) DAN MODEL VARMA (VECTOR AUTO REGRESIF MOVING AVERAGE)


DALAM HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS KELAS VIII SEMESTER I

SMP AGUS SALIM SEMARANG TAHUN AJARAN 2010 / 2011

SKRIPSI

Diajukan kepada IKIP PGRI Semarang untuk memenuhi

salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Program Sarjana Pendidikan Matematika

Oleh:
ASRI AGUSARI
06310287

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
IKIP PGRI SEMARANG
2010
LEMBAR PERSETUJUAN

Kami selaku Pembimbing I dan Pembimbing II dari mahasiswa IKIP PGRI Semarang

Nama : Asri Agusari

NPM : 06310287

Jurusan : Pend. Matematika

Judul skripsi : ”Efektivitas Penggunaan Model Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted

Individualization) dan Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average)

Dalam Hasil Belajar Materi Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII Semester 1

SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran 2010 / 2011”

Skripsi ini dinyatakan telah siap diajukan di sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Semarang

Semarang, 24 Februari 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Djoko Purnomo, M. M Drs. Rasiman, M. Pd


NIP. 19560727 198303 1 002 NIP. 19560218 198603 1 001

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi berjudul ”Efektivitas Penggunaan Model Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted

Individualization) dan Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) Dalam Hasil

Belajar Materi Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII Semester 1 SMP Agus Salim Semarang

Tahun Ajaran 2010 / 2011” ditulis oleh Asri Agusari telah dipertahankan di hadapan sidang

panitia ujian skripsi FPMIPA IKIP PGRI Semarang pada :

Hari / Tangal : Jumat, 4 Maret 2011

Panitia ujian skripsi FPMIPA IKIP PGRI Semarang

Ketua Sekretaris

Drs. Nizaruddin, M. Si Drs. Rasiman, M.Pd


NIP. 196803251994031004 NIP. 19560218 198603 1001

Anggota penguji

1. Drs. Drs. Djoko Purnomo, M. M ( )


NIP. 19560727 198303 1 002

2. Drs. Rasiman, M.Pd ( )


NIP. 19601113 199203 1001

3. Ir. Agung Handayanto, M. Kom ( )


NIP. 19620919 199403 1 003

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

 MOTTO
1. Barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan membukakan jalan keluar baginya

(Q.S. Ath-Thalaq : 2)

2. Barang siapa menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan

baginya jalan menuju surga. (HR. Muslim)

3. Kesuksesan adalah hak semua orang termasuk saya.

4. Allah akan meninggikan orang – orang beriman di antara kamu dan orang – orang yang

diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan allah maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan (Q. S. Al Mujaddalah : 11)

5. Sesungguhnya orang–orang yang berhijrah dan berjihad dijalan Allah, mereka itulah yang

mengharap rahmat allah. Allah maha pengampun dan maha penyayang (Q. S. Al

baqoroh: 218)

 PERSEMBAHAN
1. Ayahanda (Almarhum) dan ibunda tercinta yang telah memberi semangat, kasih sayang,
dukungan dan selalu mendo’akanku.
2. Kakakku yang selalu memberi dukungan.
3. Teman – teman kelas H angkatan 2006
4. Teman – teman UKKI, Liqo’ (Mb Maria, Ukhti Zulikhah, Ukhti Rizka Oktaviani, Ukhti
Siti Istikomah, Ukhti Wijiyati, Ukhti Fitri Wijarini), BEM FPMIPA kabinet 09 / 10,
KAMMI Komisariat IKIP PGRI Semarang, BEM I kabinet pelangi 10 / 11
5. Karyawan perpustakaan ( Pak Usis, Pak Heni, Pak Heri, Pak Zul, Bu Ambar, Bu Yani,
Pak Nugroho, Pak Adi, Mas Ali, Tyo).
6. Temen – temen relawan Rumah Zakat Indonesia.
7. Ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat saya
sebutkan satu persatu.

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Sholawat serta
salam kita haturkan pada pejuang sejati kita Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapat
syafa’atnya di akhirat nanti amiin.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari banyak pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Drs.Muhdi, S. H., M. Hum., selaku Rektor IKIP PGRI Semarang.
2. Drs. Nizaruddin, M. Si., selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang.
3. Drs. Rasiman, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI
Semarang dan selaku dosen pembimbing II yang telah ikhlas mengorbankan waktu, tenaga
dan pikiran untuk membantu penulis dalam menyusun Skripsi ini.
4. Drs. Djoko Purnomo, M. Si., selaku dosen pembimbing I yang telah ikhlas mengorbankan
waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu penulis dalam menyusun Skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Semarang yang
telah memberikan bekal penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Dra. Nizam Uana, M. Ag selaku kepala sekolah SMP Agus Salim Semarang yang telah
memberi ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
7. Agus Tri Waluyo, S. Pd selaku guru bidang studi Matematika kelas VIII SMP Agus Salim
Semarang yang telah membantu dan membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian.
8. Siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang yang telah bersedia membantu penulis dalam
proses penelitian ini.
9. Semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam peningkatan
mutu pendidikan di indonesia pada umumnya dan bermanfaat bagi para pembaca khususnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Semarang, Maret 2011

Penulis

v
ABSTRAK

Asri Agusari.06310287.2011.penelitian eksperimen ini berjudul “Efektivitas Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dan VARMA (Vector
Auto Regresif Moving Averge) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Persamaan Garis
Lurus Kelas VIII Semester I SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran 2010/2011”. Dalam
penelitian eksperimen ini yang menjadi permasalahan adalah apakah ada perbedaan antara hasil
belajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, pembelajaran
VARMA dan Ceramaah. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas
VIII SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011. Sedangkan Populasi yang diambil
adalah dengan teknik Cluster Random Sampling. Metode pengumpulan data ini menngunakan
metode dokumentasi dan metode tes, metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui nama
siswa, sedangkan metode tes digunakan untuk mengukur persentase tingkat kemampuan siswa
dalam menjawab soal-soal. Untuk mendapatkan soal yang representatif dilakukan uji validitas,
tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
Data yang diperoleh dianilisis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji
kesamaan dua rata-rata. Dari hasil analisis diatas yang diujikan diperoleh analisis awal untuk uji
homogenitas pada taraf 5% dengan dk = 120 didapat bahwa X= 2,407 dan x tabel = 5,99
karena X 2  X 2 0 ,95( 2 ) sehingga sampel bersifat homogen karena mempunyai varians yang sama.
Nilai Lo= 0,1032 dan 0,1352 untuk kelompok eksperimen dan Lo = 0,1358 untuk kelompok
kontrol, karena Lo < Ltabel maka Ho diterima jadi sampel berasal dari distribusi normal.
Dengan peroleh nilai rata – rata kelompok TAI = 77,68, kelompok VARMA = 76,95
dan kelompok kontrol = 71,02. Selain itu dilihat dari persentase keaktifan siswa dimana nilai
TAI = 75,61%, VARMA = 82,92% dan Ceramaah = 80,48% maka dikatakan bahwa ada
perbedaan hasil belajar dengan model pembelajaran TAI, model pembelajaran VARMA dan
pembelajaran Ceramaah. Jadi kesimpulannya bahwa hasil belajar menggunakan pembelajaran
TAI lebih baik daripada VARMA, hasil pembelajaran TAI lebih baik daripada pembelajaran
Ceramaah, dan hasil pembelajaran VARMA lebih baik daripada pembelajaran Ceramaah.
Dengan demikian kesimpulan seluruhnya adalah hasil menggunakan pembelajaran TAI lebih
baik daripada pembelajaran VARMA dan Ceramaah.

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................ iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Permasalahan ...................................................................................... 3

C. Penegasan istilah................................................................................. 3

D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6

F. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI............................................................................... 9

A. Tinjauan Belajar.................................................................................. . 9

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar . ...................................... 10

C. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI .......................................... . 12

D. Model pembelajaran VARMA ........................................................... 14

E. Persamaan Garis Lurus ..................................................................... 15

vii
F. Kerangka Berfikir .............................................................................. 20

G. Hipotesis ............................................................................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 23

A. Objek Penelitian ................................................................................ 23

B. Variabel Penelitian ............................................................................. 23

C. Metode Pengumpulan Data................................................................. 24

D. Instrumen penelitian............................................................................ 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 39

A. Persiapan Penelitian ........................................................................... 39

B. Penguji Instrumen Penelitian ............................................................. 40

C. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 44

D. Analisis penelitian .............................................................................. 45

E. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 50

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 54


A. Simpulan ............................................................................................ 54
B. Saran .................................................................................................. 54
Daftar Pustaka
Lampiran - lampiran

viii
DAFTAR TABEL

 Daftar nilai persentil untuk distibusi t

 Daftar nilai kritik r Product moment

ix
DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar nilai kelas Uji coba instrumen

2. Analisis soal uji coba

3. Analisis persiapan validitas dan reliabilitas butir soal

4. Analisis persiapan daya pembeda butir soal

5. Analisis validitas butir soal

6. Analisis reliabilitas butir soal

7. Analisis taraf kesukaran butir soal

8. Analisis daya pembeda butir soal

9. Daftar nama kelas sampel

10. Daftar nilai ulangan harian kelas sampel sebelum perlakuan

11. Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok eksperimen 1 (kooperatif tipe

TAI) sebelum perlakuan

12. Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok eksperimen II (VARMA) sebelum

perlakuan

13. Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok kontrol (ceramaah) sebelum

perlakuan

14. Uji homogenitas sebelum perlakuan

15. Perhitungan Uji T - Macthing

16. Daftar nilai kelas sampel setelah perlakuan

17. Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok eksperimen 1 (kooperatif tipe

TAI) setelah perlakuan

18. Uji homogenitas setelah perlakuan

x
19. Uji Anova satu jalur

20. Perhitungan Uji - T

21. Analisis hasil tes belajar kelompok sampel

22. Daftar skor angket

23. Lembar Kerja Siswa

24. Kunci jawaban LKS

25. Kisi – kisi angket

26. Angket terhadap model pembelajaran

27. Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas sampel

28. Soal tes

29. Kunci jawaban soal tes

30. Lembar observasi untuk guru siklus I

31. Lembar observasi untuk guru siklus II

32. Lembar observasi keaktifan siswa siklus I

33. Lembar observasi keaktifan siswa siklus II

34. Lembar kerja sama siswa siklus I

35. Lembar kerja sama siswa siklus II

36. Analisis angket tanggapan siswa siklus I

37. Analisis angket tanggapan siswa siklus II

38. Daftar hasil tes siklus I

39. Daftar hasil tes silus II

40. Hasil nilai lembar diskusi siklus I

41. Hasil lembar diskusi siklus II

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

modern, memiliki peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

manusia. Begitu pentingnya membangun kemampuan berpikir matematika, maka

matematika diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa

dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif.

Dari tahun ke tahun sampai sekarang, masih banyak siswa yang beranggapan

bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dan bahkan menakutkan, sehingga

membuat minat belajar sangat rendah seperti orang yang kalah sebelum bertanding.

Penyebab dari masalah ini adalah pertama; kurangnya minat dan motivasi siswa untuk

mempelajari matematika. Kedua; kurangnya variasi dalam metode pengajaran serta

minimnya alat bantu yang dapat memperjelas gambaran siswa tentang materi yang

dipelajari.

Guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Agus Salim Semarang

mengeluhkan bahwa siswanya mempunyai tingkat perhatian yang kurang terhadap

pelajaran matematika, serta mempunyai kesulitan dalam memecahkan permasalahan yang

berhubungan dengan materi persamaan garis lurus. Dari hasil observasi yang telah

dilakukan oleh peneliti, maka satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran adalah melalui variasi model pembelajaran.

1
2

Pemilihan metode pengajaran yang tepat akan membantu siswa memahami materi

pelajaran matematika. Guru diberi kebebasan dalam memilih metode pengajaran yang akan

diterapkan dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan.

Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan satu metode saja,

tetapi harus mampu menggunakan beberapa metode mengajar yang sesuai dengan materi

yang akan disampaikan. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa masih banyak guru yang

terjebak dalam corak pengajaran konvensional. Metode ini menempatkan guru sebagai inti

dalam keberlangsungan proses pembelajaran. Dalam metode ini, peran siswa dapat

dikatakan pasif. Siswa kurang diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan

berdiskusi dengan siswa yang lain.

Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah

model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization). Model

pembelajaran TAI merupakan gabungan dari dua hal yaitu belajar dengan kemampuan

masing-masing individu dan belajar kelompok. Inti dalam pembelajaran kooperatif tersebut

adalah adanya kerjasama yang positif dan saling membantu antar anggota kelompok.

Model pembelajaran TAI juga dapat diterapkan pada pokok bahasan manapun. Dengan

model pembelajaran kooperatif tipe TAI diharapkan siswa senang dan antusias selama

proses pembelajaran, sehingga dapat menyelesaikan masalah.

Model pembelajaran ceramaaah sering dipakai oleh para guru dalam kegiatan

belajar mengajar. Sedangkan model pembelajaran VARMA (Vector Auto Regresif Moving

Average) merupakan model pembelajaran ceramaah dengan media pembelajaran yang

berfokus pada visual.


3

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul

”Efektivitas Penggunaan Model Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization)

dan Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) Dalam Hasil Belajar Materi

Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII Semester 1 SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran

2010 / 2011”

B. Permasalahan

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalahnya adalah

sebagai berikut : “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat

pembelajaran model kooperatif tipe TAI (Team Assised Individualization) dan model

varma (vector auto regresif moving average), serta model konvensional dalam materi

persamaan garis lurus pada kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010 /

2011?”

C. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahamaan istilah dalam judul di atas maka ada beberapa

istilah dan batasan - batasan ruang lingkup penelitian yang perlu dijelaskan oleh penulis

sebagai berikut:

1. Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti pengaruh atau akibat yang dapat

membawa suatu hasil. Jadi efektivitas adalah suatu pengaruh atau akibat dalam

kegiatan yang dapat membawa suatu hasil yang terbaik (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2008: 357).


4

2. Model Kooperatif Tipe TAI

Model pembelajaran merupakan stategi yang digunakan guru untuk meningkatkan

motivasi belajar, sikap belajar di kalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki

ketrampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal.(Isjoni, 2006:

146)

Menurut (Slavin, 1995 dalam Isjoni, 2007: 152), pembelajaran kooperatif adalah suatu

model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok – kelompok

kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 - 6 orang dengan struktur

kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan pula keberhasilan belajar

dan kelompok tergantung pada kemamapuan dan aktifitas anggota kelompok baik

secara individu maupun secara kelompok.

Model pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah suatu model pembelajaran yang

dikemukakan oleh Slavin (1995). Model pembelajaran TAI ini merupakan teori belajar

kontruktivisme yang berdasarkan pada teori belajar kognitif. Dalam hal ini peran

pendidik hanya sebagai fasilitator dan mediator dalam proses belajar mengajar.

Pendidik cukup menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa.

Pada pembelajaran TAI memotivasi siswa untuk membantu anggota kelompoknya

sehingga tercapai semangat dalam sistem kompetensi dengan sedikit menonjolkan

peran individu tanpa mengorbankan aspek kooperatif.

3. Model Varma

Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) adalah model pembelajaran

ceramaah yang berbasis kecerdasan visual artinya dalam proses belajar mengajar

hampir sama dengan model pembelajaran ceramaah dengan media pembelajaran visual.
5

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah menjalani

aktifitas belajar. Makin tinggi proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus makin

tinggi pula hasil belajar yang dicapai. Hasil belajar dikategorikan menjadi tiga ranah

antara lain kognitif (berkenaan dengan hasil belajar intelektual), afektif (berkenaan

dengan sikap) serta psikomotorik (berkenan dengan keterampilan dan kemampuan

bertindak)

(Sudjana, 2004: 23).

Dalam penelitian ini hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa dibidang

kognitif yang berupa prestasi yang diperoleh siswa, sikap atau tanggapan siswa, dan

keterampilan siswa menyelesaikan soal - soal setelah siswa mendapat perlakuan TAI

(Team Assised Individualization) dan VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average)

dalam Materi Pokok Persamaan Garis Lurus.

5. Materi Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus

Materi pokok bahasan persamaan garis lurus adalah materi yang akan diberikan pada

penelitian tersebut.

Berdasarkan uraian diatas maka arti keseluruhan dari efektivitas penggunaan model

kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan model varma (vector auto

regresif moving average) dalam hasil belajar materi persamaan garis lurus pada kelas VIII

semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011 adalah membandingkan

hasil belajar matematika yang diperoleh siswa SMP Agus Salim Semarang sebagai subjek

penelitian, apabila kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif


6

tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan model pembelajaran VARMA (vector auto

regresif moving average) dan juga model pembelajaran ceramaah sebagai kelas kontrol.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan hasil perumusan masalah di atas jadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim pada materi

pokok persamaan garis lurus menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI

(Team Assisted Individualization).

2. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim pada materi

pokok persamaan garis lurus menggunakan model pembelajaran VARMA (Vector Auto

Regresif Moving Average)

3. Mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TAI lebih baik atau tidak daripada menggunakan model pembelajaran

VARMA dan model ceramaah pada pokok materi persamaan garis lurus.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat member manfaat yang berarti

bagi:

1. Siswa

a. Menumbuhkan minat dan semangat baru dalam proses pembelajaran.

b. Meningkatkan kualitas (hasil belajar) pembelajaran.


7

2. Guru

a. Mendapatkan stategi yang tepat pada saat menyampaikan materi.

b. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru.

3. Sekolah

a. Memberikan sumbangan yang positif dalam kegiatan pembelajaran.

b. Meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran matematika.

4. Penulis

a. Dapat menguji perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran kooperatif tipe

TAI dan model varma.

b. Sebagai latihan sebelum menghadapi proses pembelajaran yang sesungguhnya

F. Sistematika

Secara garis besar sistematika dapat dikelompokkan menajdi tiga bagian yaitu bagian

pendahuluan, bagian isi, dan bagian akhir.

Dibagian awal skripsi ini berisi halaman judul, halaman pengesahan, motto dan

persembahan, kata pengantar, daftar isi, abstraksi, dan daftar lampiran.

Bagian inti terdiri dari lima bab, yaitu BAB I Pendahuluan membahas tentang Latar

Belakang, Penegasan Istilah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penulisan

Skripsi, dan Sistematika Penulisan Skripsi. BAB II berisi Landasan teori dan Hipotesis,

yang terdiri dari pengertian belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, pengertian

pembelajaran, keuntungan penggunaan pembelajaran kooperatif, prinsip-prinsip belajar,

model pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif tipe TAI, model pembelajaran

VARMA, tinjauan materi persamaan garis lurus, Kerangka Berfikir dan Hipotesis.
8

Dalam BAB III berisi tentang metode penelitian yang meliputi metode penentuan

objek penelitian, metode penentuan variabel penelitian, metode pengumpulan data, uji

instrument dan metode analisis data.

Dalam BAB IV mengulas bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan mulai dari

persiapan, pelaksanaan, membahas hasil penelitian, menganalisa data yang diperoleh dari

hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui apakah berhasil atau tidaknya

penelitian tersebut. Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian terletak dibagian Bab

terakhir yaitu BAB V.

Bagian akhir dalam skripsi ini memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Daftar

pustaka berisi buku-buku referesi yang digunakan sebagai rujukan dalam penelitian skripsi

ini. Lampiran-lampiran antara lain berisi instrument dan perhitungan - perhitungan statistic

yang digunakan dalam penelitian.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Belajar

Belajar merupakan kegiatan setiap orang. Pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan,

kegemaran, sikap seorang terbentuk dimodifikasi dan berkembang disebabkan oleh belajar.

Karena itu seseorang dapat dikatakan belajar bila diasumsikan dalam dirinya terjadi suatu

proses yang menyebabakan suatu perubahan tingkah laku (Slameto, 2003). Belajar sebagai

tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif

(Syah, 2005: 68). Perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan fisik,

keadaan mabuk, lelah dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar. W.S

Wingkel dalam Darsono dkk, (2001: 4) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu

aktifitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan

nilai sikap. Psikologi Gestaet memandang bahwa belajar terjadi bila diperoleh pemahaman

(Ali, 2002: 19).

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri

seseorang. Perubahan sebagai hasil dari berbagai bentuk seperti: perubahan pengetahuan,

pemahaman sikap, tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek

– aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Proses terjadinya belajar sangat sulit

diamati. Karena itu orang cenderung memverikasikan tingkah laku manusia untuk disusun

9
10

menjadi pola tingkah laku yang bermanfaat sebagai bekal untuk memahami, mendorong,

dan memberi arah kegiatan belajar.

B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat

digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu: faktor intern dan faktor ekstern. Faktor

intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedang faktor

ekstern adalah faktor yang ada diluar individu. Menurut tim pengembangan MKDK IKIP

Semarang (1989: 148 - 156) belajar siswa dipengaruhi oleh:

a. Faktor - faktor intern.

1) Faktor jasmani

Yaitu factor yang berhubungan dengan kondisi seseorang. Kondisi sehat adalah

kondisi dimana segenap bagan beserta bagian – bagiannya/ bebas dari penyakit. Bagian

lain dari factor jasmani yaitu cacat tubuh. Cacat tubuh adalah sesuatu yang

menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya bagian tubuh. Tidak dipenuhinya

beberapa unsur tersebut akan menghambat kegiatan belajar mengajar yang

dilaksanakan.

2) Faktor psikologi

Ada beberapa factor yang termasuk dalam factor psikologis yaitu antara lain :

intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan juga kelelahan. Intelegensi

merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi

dan menyelesaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui /

menggunakan konsep – konsep abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan


11

mempelajarinya dengan cepat. Perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi,

jiwa itu tertuju kepada suatu benda / hal. Minat merupakan kecenderungan yang tetap

untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Bakat adalah kemampuan

untuk belajar. Motif sanagt erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai.

Kematangan adalah suatu tingkatan / fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat –

alat tubuhnya sudah siap untuk melakukan kecakapan baru. Kesiapan merupakan

kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.

3) Faktor kelelahan

Kelelahan seseorang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani

dan kelelahan ruhani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemahnya tubuh. Kelelahan

jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh sehingga

darah tidak / kurang lancar pada bagian – bagian tertentu. Kelelahan ruhani dapat

dilihat adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk

menghasilkan sesuatu hilang.

b. Faktor – faktor ekstern.

1) Faktor keluarga

Meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,

keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

2) Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup sebagai berikut: metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa, dan alat

pelajaran.
12

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

Metode Team Assisted Individualization (TAI) dikembangkan oleh Robert Slivin.

Model pembelajaran ini merupakan teori belajar konstruktivisme yang berdasarkan pada

teori belajar kognitif. Model pembelajaran TAI mempunyai delapan komponen. Kedelapan

komponen tersebut adalah sebagai berikut. (1) Teams, yaitu pembentukan kelompok

heterogen yang terdiri atas 4 sampai 5 siswa, (2) Flacement Test, yaitu pemberian Pre-tes

kepada siswa atau melihat rata - rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan

siswa pada bidang tertentu, (3) Student Creative, melaksanakan tugas dalam suatu

kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau

dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya, (4) Team Study, yaitu tahapan tindakan

belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara

individual kepada siswa yang membutuhkan, (5) Team Scores and Team Recognition, yaitu

pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan

kepada kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang

berhasil dalam menyelesaikan tugas, (6) Teaching Group, yaitu pemberian materi secara

singkat oleh guru menjelang pemberian tugas kelompok, (7) Fact Test, yaitu pelaksanaan

tugas kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa, dan (8) Whole Class Units, yaitu

pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pelajaran denagn stategi pemecahan

masalah.

Kerangka Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization

Tahap I : Guru memberikan informasi atau mendiskusikan bersama siswa tentang

materi yang akan disampaikan.


13

Tahap II : Guru menjelaskan kepada seluruh siswa tentang akan diterapkannya

model pembelajaran TAI, sebagai suatu variasi model pembelajaran. Guru

menjelaskan kepada siswa tentang pola kerja sama antara siswa dalam

suatu kelompok.

Tahap III : Guru menyiapkan materi bahan ajar yang harus dikerjakan kelompok.

Tahap IV : Guru memberikan Pre-test kepada siswa tentang materi yang akan

diajarkan.

Tahap V : Guru menjelaskan materi baru secara singkat.

Tahap VI : Guru membentuk kelompok – kelompok kecil dengan tiap kelompok

terdiri dari 4 sampai 5 siswa.

Tahap VII : Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok dengan bahan yang

sudah diajarkan.

Tahap VIII: Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya atau melaporkan

kepada guru tentang hambatan yang dialami anggota kelompoknya.

Tahap IX : Ketua kelompok harus bisa menetapkan bahwa setiap kelompoknta telah

memehami materi bahan ajar yang diberikan guru, dan siap untuk diberi

ulangan oleh guru.

Tahap X : Guru memberikan ulangan dan guru mengumumkan hasilnya dan

menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil

(jika ada).

Tahap XI : Guru memberikan latihan pendalaman secara klasikal dengan

menekankan strategi pemecahan masalah.


14

Tahap XII : Guru memberikan tes formatif dengan kompetensi yang ditentukan.

(Amin Suyitno, 2006: 10 - 11)

D. Model Pembelajaran VARMA

Model Vector Auto Regresif Moving Average (VARMA) adalah model ceramaah

yang berbasiskan kecerdasan visual. Model ceramaah sendiri adalah cara penyampaian

pelajaran (informasi) dengan lisan dari seorang guru kepada siswa didalam kelas. Kegiatan

berpusat pada guru dan komunikasi yang terjadi searah dari guru kepada siswa. Guru

mendominasi seluruh kegiatan sedang siswa hanya memperhatikan dan membuat catatan

seperlunya.

Kelebihan dari model ceramaah:

a. Dapat menampung kelas yang besar

b. Bahan palajaran dapat disampaikan secara urut

c. Guru dapat menekankan hal – hal yang penting

Sedangkan kelemahan model ceramaah:

a. Siswa pasif dan membosankan bagi siswa

b. Siswa tidak menguasai materi pelajaran

c. Pelajaran yang diperoleh mudah terlupakan

d. Siswa cenderung “belajar menghafal” dan tidak menimbulkan adanya

“pengertian” (Amin, 2001: 26)

Untuk mengatasi keengganan belajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang

menggunakan model ceramaah perlu diciptakan berbagai media pembelajaran, untuk

melengkapi model ceramaah tersebut digunakan media visual disebut dengan model varma.
15

Individu yang menonjolkan kecerdasan bervisual antara lain memiliki ciri-ciri yang

menonjolkan sebagai berikut: (a) berpikir dengan gambar, (b) menghasilkan image mental,

(c) menggunakan metafora, (d) memiliki indra konfiguratif, (e) menggemari seni, (f)

mudah membaca peta, grafik, dan diagram, (g) mengingat berdasarkan gambar, memiliki

kepekaan yang tajam terhadap warna dan struktur visual, serta (h) menggunakan seluruh

indranya untuk membayangkan.

Media visual untuk pembelajaran yang menggunakan metode ceramaah perlu

dirancang agar mampu mengkondisi pembelajar untuk selalu terlibat dalam aktifitas

pembelajaran.

Pembelajaran bermetode ceramaah bergantung pada dua faktor pokok yaitu sejauh

mana media tersebut diintergrasikan ke dalam skema pembelajar secara lebih luas serta

bagaimana media tersebut digunakan dalam pembelajaran.

E. Materi Singkat Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus

GRADIEN GARIS

Gradien suatu garis adalah kemiringan garis terhadap suatu mendatar

1. Gradient suatu garis yang melalui pusat O(0,0) dan titik A(x1,y1)

y1
Gradient = m =
x1

Garis yang persamaannya y = mx adalah garis yang melalui titik pangkal O(0, 0) dan

gradiennya m (m = konstanta)

Contoh:

Tentukan gradien suatu garis yang melalui titik (0, 0) dan (3, 2)
16

Penyelesaian :

Gradient suatu garis yang melalui titik (0, 0)dan (3, 2) dapat dicari dengan rumus:

m = , dengan x = 3 dan y = 2

m=

jadi, gradient

2. Gradient yang melalui titik A(x1,y1) dan B(x2,y2)

y 2  y1
m=
x 2  x1

persamaan garis y – y1 = m (x – x1)

disubtitusikan ke persamaan menjadi

y – y1 = m (x – x1)

y 2  y1
y – y1 = (x – x1)
x 2  x1

y  y1 x  x1

y 2  y1 x2  x1

Contoh:

Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1)

Penyelesaian:

Cara 1:

(3, -3) artinya x = 3 dan y = -3


17

(-2, -1) artinya x = -2 dan y = -1, sehingga

y  y1 x  x1

y 2  y1 x2  x1

y  (3) x3

 1  (3)  2  3

y 3 x3

2 5

-5(y + 3) = 2(x - 3)

-5y -15 = 2x – 6

-5y = 2x + 9

2 9
y  x
5 5

Cara 2:

Tentukan dahulu gradient yang melalui (3, -3) dan (-2, -1) yaitu

y 2  y1
m
x 2  x1

 1  (3) 2
m 
23 5

Persamaan garis:

y - y1 = m (x – x1)
18

2
y – (-3) = (x - 3)
5

2 6
y+3=  x
5 5

2 6
y   x 3
5 5

2 9
y  x
5 5

2 9
Jadi, persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1) adalah y   x 
5 5

3. Gradient garis ax + by + c = 0

Dalam menentukan gradient garis yang berbentuk ax + by + c = 0, kita harus mengubah

ke bentuk y = mx + c

ax + by + c = 0 ↔ by = -ax – c

a c
↔ y = x
b b

a c
Perhatikan bentuk y =  x  dan y = mx + c
b b

a
Gradient (m) = -
b

a
Gradient garis ax + by + c = 0 adalah m = -
b

Contoh:

1. Tentukan persamaan garis yang bergradien 4 dan melalui titik (-4, 2)

Penyelesaian:
19

Cara 1:

Secara umum persamaan garis adalah y = mx + c

y = mx + c

y = 4x + c

2 = 4(-4) + c

2 = -16 + c

c = 18

jadi, persamaan garis yang bergradien 4 adalah y = 4x + 18

Cara 2:

Diketahui m = 4

Titik (-4, 2) artinya x1 = -4 dan y1 = 2

y – y1 = m (x – x1)

y – 2 = 4(x – (-4))

y – 2 = 4x + 16

y = 4x + 18
20

F. Kerangka Berpikir

Belajar merupakan perubahan tingkah laku manusia karena pengalaman. Dalam

pembelajaran matematika menurut keaktifan peserta didik dan guru sebagai fasilitator

untuk membantu siswa dalam pembentukan pengetahuan dan penalaran. Guru merupakan

faktor intern yang mempengaruhi siswa dalam belajar. Guru dapat memilih model

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan varma

merupakan model pembelajaran yang menurut keaktifan siswa, siswa dituntut untuk

berpikir kritis dalam pembelajaran dalam proses pembelajaran, siswa dapat menyelesaikan

masalah – masalah yang bersifat menantang. Walaupun kedua model pembelajaran

bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah, namun dalam proses pembelajaran berbeda.

Dalam hal ini, penulis ingin mengkaji apakahy dengan model pembelajaran yang

berbeda tersebut yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan VARMA juga akan

memberikan hasil belajar yang berbeda atau tidak.


21

Bagan alur pembelajaran

Proses belajar mengajar

Model pembelajaran Model pembelajaran Model pembelajaran


kooperatif tipe TAI VARMA ceramaah

Kesulitan Proses Belajar


Mengajar

Hasil Belajar Pembelajaran Hasil Belajar Hasil Belajar


kooperatif tipe TAI Pembelajaran VARMA Pembelajaran ceramaah

Evaluasi Evaluasi Evaluasi

Kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan

peneliti sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 2002 : 64). Secara teknik,

hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya

melalui data yang diperoleh dari sample peneliti. Secara statistic, hipotesis merupakan

pernyataan keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel.


22

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir sebagaimana telah diuraikan di

depan diperoleh hipotesis penelitian:

Ha = Ada perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran TAI dan varma serta

konvensional dalam materi persamaan garis lurus pada kelas VIII SMP Agus Salim

Semarang tahun ajaran 2010/ 2011

Ho = tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran TAI dan

varma serta konvensional dalam materi persamaan garis lurus pada kelas VIII SMP

Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/ 2011

Untuk mengetahui perbedaan itu berasal dari x 1 , x 2 , atau x 3 , maka dibuat hipotesis

minor

Ha 1 :Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran

kooperatif tipe TAI dan siswa yang mendapat model pembelajaran VARMA

Ha 2 :Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran

kooperatif tipe TAI dan siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah

Ha 3 :Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran

VARMA dan siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Menentukan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti dengan melakukan pengukuran

kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu .(Sudjana, 2005: 5)

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang.

a. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Sudjana, 2005: 5).

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random

sampling, yaitu mengambil empat kelas dari kelas VIII SMP Agus Salim Semarang.

Dari dua kelas tersebut, ditentukan secara acak kelas yang diberi perlakuan, yaitu kelas

yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted

Individualization) dan kelas yang diajar dengan model pembelajaran VARMA (Vector

Auto Regresif Moving Average). Satu kelas terpilih sebagai kelas kontrol dengan model

pembelajaran ceramaah dan satu kelas terpilih yang tersisa sebagai kelompok uji coba

instrumen penelitian.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah:

23
24

1. Variabel Treatmen, model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran

Varma.

2. Variabel Respon, hasil belajar dalam materi pokok persamaan garis lurus pada siswa

kelas VIII SMP Agus Salim Semarang, yaitu:

Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI

Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran VARMA

Hasil belajar siswa menggunakan model ceramaah

C. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai daftar nama

dan data nilai siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang semester gasal, kedua kelas

eksperimen. Data tersebut menunjukkan bahwa kedua kelompok penelitian berangkat dari

titik tolak yang sama.

2. Metode Tes

Metode tes ini digunakan untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa padakelas

eksperimen pada materi pokok bahasan gradient

D. Instrumen Penelitian

1. Metode penyusunan perangkat tes

Langkah – langkah yang dilakukan dalam penyusunan perangkat tes yaitu:

a. Menentukan materi yang akan diteskan

b. Menentukan alokasi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tes


25

c. Menentukan bentuk tes uraian essay

d. Menentukan bentuk butir soal

e. Membuat perangkat tes kunci jawaban

2. Uji coba perangkat tes

Agar perangkat tes dikatakan baik sebagai alat pengukur maka dilakukan uji coba

perangkat tes. Uji tes berupa essay berjumlah 8 soal, uji coba ini dilakukan untuk

mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda butir tes.

a. Analisis Perangkat Tes

1.) Validitas soal

Sebuah data dapat dikatakan valid jika sesuai dengan keadaan nyatanya. Agar

perangkat tes valid, maka dilakukan uji validitas sebagai berikut:

1. Validitas Butir Soal

Untuk mendapatkan instrument yang baik peneliti melakukan

validitas butir soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment

angka kasar, yaitu:

N XY  X Y 


rxy 
N X 2

 X  N Y 2  Y 
2 2

Keterangan :

N = Jumlah subyek

X = Jumlah skor Mean

X = Jumlah Skor Total


26

XY = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y

Setelah harga rxy didapat kemudian di konsultasikan dengan nilai tabel

product moment. Butir soal tersebut dikatakan valid apabila rxy > rtabel , tetapi

jika rxy < rtabel maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid. Untuk

mengadakan interprestasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah

sebagai berikut :

antara 0,00 – 0,200 = sangat rendah

antara 0,201 – 0,400 = rendah

antara 0,401 – 0,600 = cukup

antara 0,601 – 0,800 = tinggi

antara 0,801 – 1,00 = sangat tinggi

2.) Reliabilitas soal

Kata reliabilitas dalam bahasa indonesia diambil dari kata reliable yang artinya

dipercaya. Sebuah tes dikatakan reliable apabila hasil – hasil tes tersebut

menunjukkan ketepatan. Tes tersebut dapat dikatakan dipercaya jika memberikan

hasil yang tepat apabila diteskan berkali – kali.

Untuk menguji apakah instrumen tes reliabel atau tidak dilakukan uji reliabilitas

dengan menggunakan rumus alpha. Rumus alpha sebagai berikut:


27

 k    b 2 

r11    1
 k  1   t2 

Keterangan :

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

k = banyaknya butir pertanyaaan/ banyaknya soal

 b2
= jumlah vs butir

 t2 = Varians total

Kriteria pengumpulan reabilitas yaitu setelah di dapat harga r11 kemudian harga

r11 di konsultasikan dengan harga r product moment pada tabel.

Jika rhitung  rtabel maka tes yang di uji cobakan realiabel.

Kriteria penafsiran reliabilitas:

Jika 0,000  rn  0,200 = reliabel sangat rendah

Jika 0,200  rn  0,400 = reliabel rendah

Jika 0,400  rn  0,600 = reliabel cukup

Jika 0,600  rn  0,800 = reliabel tinggi

Jika 0,800  rn  1,000 = reliabel sangat tinggi


28

3.) Taraf kesukaran

Butir tes yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sulit. Taraf kesukaran ini di gunakan untuk mengetahui butir soal termasuk sukar,

sedang, atau mudah. Rumus yang digunakan untuk menguji taraf kesukaran

adalah:

B
P
JS

Keterangan:

P = Taraf kesukaran

B = Banyak peserta tes yang menjawab benar

JS = Jumlah peserta tes

Kriteria:

0,00<P<0,30 : soal sukar

0,30  P<0,70 : soal sedang

0,70  P<1,00 : soal mudah

(Arikunto, 1996: 210)


29

4.) Daya pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang

pandai (berkemampuan tinggi) atau yang bodoh (berkemampuan rendah). Rumus

yang digunakan adalah:

BA BB
D   PA  PB
J A JB

Keterangan:

D : daya pembeda

BA : Banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda soal:

D: 0,00 – 0,20 = Jelek

D: 0,20 – 0,40 = Cukup

D: 0,40 – 0,70 = Baik


30

D: 0,70 – 1,00 = Baik sekali

Daya pembeda negatif berarti semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang

mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.(Arikunto, 2002: 211)

b. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesa dalam rangka penarikan kesimpulan

mencapai tujuan penelitian. Analisa data merupakan suatu cara untuk mengolah data hasil

penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Adapun langkah – langkahnya sebagai

berikut:

1. Analisis Data Awal

Analisis tahap awal dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sebagai kelas

eksperimen mempunyai karakteristik yang sama atau tidak. Adapun data yang di

analisis tahap awal ini adalah data nilai matematika kelas eksperimen kelas VIII

semester gasal analisis ini meliputi:

a. Uji normalitas sampel

Dalam penelitian ini menggunakan uji liliefors, misalnya sampel ini akan di uji

hipotesis nol (Ho) bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal dengan

hipotesa tandingan (Ha) bahwa sampel berdistribusi tidak normal. Untuk pengujian

Ho menempuh prosedur sebagai berikut:

1. Pengamatan X1,X2,X3,…..,X11 dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ….., Z11

xx
dengan menggunakan rumus: Z i  ( x dan masing – masing merupakan
s

rata - rata dan simpangan baku sampel).


31

2. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang F( Z i ) =P(Z ≤ Z i ).

3. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ….., Z11 ≤ Z i , jika proporsi ini

dinyatakan oleh S( Z i ) maka S( Z i )

banyaknyaZ 1 , Z 2 ,......., Zn; yangkurangdari  Z i


=
n

4. Hitung selisih F ( S1 )  S ( Z 1 ) kemudian tentukan harga mutlaknya.

5. Ambil harga yang paling besar diantara harga – harga yang paling mutlak harga

tersebut. Sebutlah harga terbesar ini Lo. Untuk menerima dan menolak Ho

dengan cara membandingkan Lo dengan nilai kritis L uji Liliefors dengan

menentukan taraf nyata sebesar 5%, jika Lo < L maka Ho di terima.

b. Uji Homogenitas Sampel

Uji homoginitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah ketiga kelas sampel

mempunyai varians yang homogeny atau tidak. Untuk menguji kesamaan k buah (k

2) varians populasi yang berdistribusi normal, dilakukan uji barlet.

Langkah – langkah uji homogenitas:

1. Menentukan hipotesis

H O :  2   2  ...   k
2 2

H a : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku

2. Menentukan 

3. Menentukan critria penerimaan hipotesis

H O diterima jika X 2 hit  X 1 ; K 1 dengan = banyak kelompok

4. Menghitung statistic yang digunakan


32

2
X hit 
 In10 B  n i  1 log S i2 
Dengan B = log S 2   n 1
i

 n  1S
2


2 i i
S
 n  1 i

Keterangan:

Nn=jumlah sampel tiap kelompok

S i =variasi tiap kelompok

S 2  variasi gabungan

5. Menentukan simpulan

(Sudjana,1996: 261-263)

c. Uji t - matching

t-maching digunakan untuk menguji apakah kelompok eksperimen dan kelompo

control yang ditetepkan memiliki perbedaan rata- rata yang signifikan. Rumus yang

digunakan:

(n1  1) S12  (n2  1) S 22


S2 
n1  n2  2

x1  x2
t
1 1
S     
 n1   n2 

dimana:

x1 : rata- rata hasil pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI

x2 : rata – rata hasil pembelajaran tidak dengan model kooperatif tipe TAI

n1 : banyaknya siswa kelompok eksperimen


33

n2 : banyaknya siswa kelompok control

S1 : standar deviasi sub-sampel kelompok eksperimen

S2 : standar deviasi sub-sampel kelompok control

S2 : varians gabungan

S : simpangan baku gabungan

t : uji kesamaan dua

kriteria pengujiannya adalah:

Terima Ho jika  t(1 1 )


 t(1 1 )
dimana t(1 1 )
didapat dari daftar distribusi t
2 2 2

dengan dk = (n1 + n2 - 2) dan peluang dalam daftar nyata dengan  = 5%. Untuk

harga – harga t lainnya Ho ditolak (Sudjana, 1996: 241).

2. Analisis Tahap Akhir

a. Uji Anova Satu Jalur

Anova (Anayisis of varience) merupakan bagian dari metode analisis komparatif

(perbandingan) lebih dari dua rata – rata. Tujuan dari uji anova satu jalur adalah

untuk membandingkan lebih dari dua rata – rata. Sedangkan kegunaannya untuk

menguji kemampuan generalisasi, maksudnya dari signifikansi hasil penelitian

(anova satu jalur). Jika terbukti berbeda berarti kedua kelas tersebut dapat

digeneralisasikan artinya data sampel dapat diwakili populasi.

Anova merupakan penjabaran lebih lanjut dari uji – t (thitung) uji - t atau uji – z

hanya dapat melihat perbandingan dua kelompok data saja. Sedangkan anova satu

jalur dapat melihat perbandingan lebih dari dua kelompok data, contohnya:

1)perbandingan hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif


34

tipe TAI (Team Assised Individualization)(x1), menggunakan model pembelajaran

VARMA (Vector Auto Regresif Moving Averg)(x2). Anova lebih dikenal dengan uji

– F (fisher test) sedangkan arti variansi itu berasal dari pengertian konsep ”mean

square” atau kuadrat rerata (KR), rumus sistematisnya:

JK
KR 
db

Keterangan:

JK: Jumlah kuadrat (some of square)

db: derajat bebas (degree of freedem)

Menghitung nilai anova atau F (f Hitung) dengan rumus:

VA KRA JK A : db A var ianant arg rup


Fhitung    
VD KRD JK D : dbD var iandalamgrup

Langkah – langkah anova satu jalur sebagai berikut:

1) Uji atau asumsikan bahwa data masing - masing dipilih secara acak.

2) Uji atau asumsikan bahwa data masing – masing berdistribusi normal.

3) Uji atau asumsikan bahwa data masing – masing homogen.

4) Tulis Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.

5) Tulis Ha dan Ho dalam bentuk statistik.

6) Buat tabel anova sebagai berikut.

Nomer Variabel bebas

Responden
X1 X2 X3 ... Xn
35

n1 n2 n3 ... nn n

∑X1 ∑X2 ∑X3 ... ∑Xn ∑X

X1 X2 X3 ... Xn X

S12 S22 S32 ... Sn2 S2

7) Hitung jumlah kuadrat rata – rata dengan rumus:

( X 1   X 2   X 3  ...   X n )
JK R 
n1  n2  n3  ...  nn

8) Hitung jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:

JK A 
 X    X    X 
1
2
2
2
3
2

 ... 
 X  n
2

 JK R
n1 n2 n3 nn

9) Hitung jumlah kuadrat kelompok dengan rumus:

JK D   X 2  JK R  JK A

10) Hitung derajat kebebasan rata – rata dengan rumus:

DKrata – rata = 1

11) Hitung derajat kebebasan antar kelompok dengan rumus:

DKA= k – 1

Dimana k = banyak kelompok

12) Hitung derajat kebebasan dalam kelompok dengan rumus:

DKD = n - 1

13) Hitung rata – rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:
36

JK R
RK Rata  rata 
dk R

14) Hitung rata – rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:

JK R
RK A 
dk A

15) Hitung rata – rata jumlah kuadart dalam kelompok dengan rumus:

JK D
RK D 
dk D

16) Cari Fhitung dengan rumus

RK A
Fhitung 
RK A

17) Tetapkan taraf sifnifikan (α)

18) Cari Ftabel dengan rumus

Ftabel = F(1 - α)(dkA,dkB)

19) Masukkan semua nilai yang telah didapat kedalam tabel anova berikut

Jumlah variasi Jumlah kuadrat (JK) dk Rata – rata kuadrat (RK) F

Rata – rata JKR 1 RKR

Antar JKA dka RKA Fhitung

kelompok

Dalam
JKD dkD RKD
kelompok

Jumlah ∑2 ∑
37

20) Tentukan kriteria pengujian yaitu

Jika Fhitung ≤ Ftabel maka HO diterima

21) Bandingkan FHitung dengan Ftabel

22) Buatlah kesimpulannya

23) Seandainya HO ternyata ditolak, maka perhitungan dilanjutkan agar dapat

diketahuipasangan mana yang berbeda dengan menggunakan uji t atau uji

Scheffe atau uji Turkey (Husaini, 2006: 151)

b. Uji 2 Peubah (t - maching)

Dengan menggunakan uji 2 peubah akan diketahui dimana terdapat paling sedikit

sepasang perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran

kooperatif tipe TAI, model pembelajaran VARMA, dan model ceramaah, sehingga

didapat:

1. Hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran koperatif tipe TAI lebih

baik daripada siswa yang mendapat model pembelajaran VARMA pada materi

Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun

ajaran 2010/2011

2. Hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran koperatif tipe TAI

lebih baik daripada siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah pada

materi Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim

Semarang tahun ajaran 2010/2011

3. Hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran VARMA lebih baik

daripada siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah pada materi


38

Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun

ajaran 2010/2011

c. Ketuntasan belajar

Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran digunakan criteria ketuntasan belajar

sebagai berikut:

1) Ketuntasan belajar individu (perseorangan)

Ketuntasan belajar siswa baik kelompok control maupun kelompok ekperimen

dapat dirumuskan sebagai berikut:

jumlahnilaiyangdiperolehsiswa
x100%
jumlahnilaimaksimalseluruhnya

Apabila siswa telah menguasai sekurang – kurangnya 65% terhadap materi

setiap satuan bahasan yang diajukan

2) Ketuntasan belajar klasikal

Di dalam pengukuran tuntas secara klasikal, dikatakan tuntas dengan rumus:

jumlahsiswayangtuntasbelajar
x100%
jumlahsiswayangmengikutites

Apabila sekurang – kurangnya 85% dari siswa mencapai tingkat penguatan

yang ditetapkan.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

Sebelum mengadakan penelitian sangat perlu diadakan persiapan agar hasil yang

dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan yang dilakukan sebelum

mengadakan penelitian, antara lain:

1. Mendatangi Sekolah untuk meminta ijin kepada pihak Sekolah yaitu kepada

kepala Sekolah untuk diperbolehkan mengadakan penelitian di Sekolah

tersebut.

2. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah dengan teknik

wawancara kepada guru matematika kelas VIII meliputi proses pembelajaran

dikelas berlangsung, situasi, dan kondisi SMP Agus Salinm Semarang.

3. Pengambilan secara acak dengan teknik “Cluster Random Sampling“ pada tiga

kelas dari seluruh siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaran

2010 / 2011.

4. Menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara acak sehingga

terpilih VIIIA, VIIIB sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIID sebagai kelas

kontrol.

5. Pencatatan nama – nama siswa kelas VIII D beserta nilai UAS pada kelas VII

pada mata pelajaran matematika.

39
40

6. Analisis data awal dimulai dari nilai UAS pada kelas VII mata pelajaran

matematika SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaran 2010 / 2011.

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis bahwa antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol memiliki rata – rata yang sama.

7. Menentukan kelas uji coba yaitu kelas VIIIC SMP Agus Salim Semarang.

8. Persiapan perangkat sebelum pembelajaran, terdiri atas: rencana pembelajaran

model kooperatif tipe TAI, rencana pembelajaran model VARMA, dan rencana

pembelajaran model ceramaah, uraian materi, buku – buku, soal uji coba serta

media pembelajaran

B. Hasil Uji Coba Instrumen Soal

Uji instrument soal bentuk uraian dengan cara: soal try out dan penentuan

instrument kompetensi dasar persamaan garis lurus.

1. Soal try-out

soal try out dilakukan pada tanggal 26 November 2010 dikelas VIIIC SMP

Agus Salim Semarang dengan jumlah sampel uji coba 40 siswa. Materi

persamaan garis lurus yang diberikan sama dengan siswa yang menjadi

sampel penelitian.

2. Penentuan instrument kompetensi dasar persamaan garis lurus

Instrument soal materi persamaan garis lurus yang diujicobakan dianalisis

untuk mengetahui: validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dari tiap – tiap

soal serta reliabilitas dari instrument penelitian.

a. Validitas soal
41

Perhitungan validitas dapat dilihat pada lampiran 5 setelah didapatkan

kemudian dikonsultasikan dengan yang dapat harga kritis r product

moment dengan N = 40 untuk taraf signifikan 5% diperoleh rtabel = 0,312

Contoh no. 3:

Diketahui:

N = 40 ∑X2 = 924

∑XY = 3113 ∑Y2 = 11488

∑X = 192 (∑X)2 = 36864

∑Y = 642 (∑Y)2 = 412164

NXY  X Y 


rXY 
NX 2

 X  NY 2  Y 
2 2

40.(3113)  (192)(642)
=  0,589
40(924)  3686440(11488)  412164

Koefisien validitas item nomor I adalah 0,589 untuk harga kritik dari r

product moment, dengan  = 5% dan N = 40. maka diperoleh rtabel = 0,312

sehingga harga rxy > r tabel atau 0,589 > 0,312. maka butir soal no 3

dinyatakan valid.

Hasil validitas terhadap 8 butir soal diperoleh 6 soal yang valid yaitu

nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8 dengan rhitung = 0,589; 0,580; 0,765; 0,791; 0,810;

0,665. Dan yang tidak valid (drop) soal nomor 1 dan 2


42

b. Raliabilitas soal

Perhitungan reliabilitas soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 6 hasil

perhitungan dengan koefisien alpha didapat α = 0,734 karena nilai α

terletak antara 0,600  r11  0,800 (0,600 < 0,734 < 0,800) maka

klasifikasinya tinggi. Oleh karena itu soal uji coba dapat dipergunakan

kembali pada orang yang sama atau berbeda dalam waktu berbeda dapat

menghasilkan hasil yang konstan.

c. Taraf kesukaran soal

Hasil perhitungan taraf kesukaran soal maka diperoleh satu soal untuk

katagori sedang nomor 6, enam soal termasuk katagori sukar yaitu nomor

1, 2, 4, 5, 7, 8. Serta satu soal katagori mudah nomor 3. Oleh karena itu

soal materi persamaan garis lurus layak digunakan sebagai soal tes karena

masuk dalam kurva distribusi normal. Perhitungan selengkapnya tersaji

pada lampiran 7.

Contoh no. 6

Diketahui:

JS = 40

G = 11

Banyaksiswayanggagal
P x100%
JS

11
P= x100%  28% → katagori soal sedang
40

d. Daya pembeda soal


43

Untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok

atas (kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok

bawah (kelompok siswa yang memperoleh skor terendah) soal no.8

Kelompok atas Kelompok bawah

No. X1 (X1 - MH)2 No. X1 (X1 - ML)2

1. 5 5,588 1. 0 0,033

2. 5 5,588 2. 0 0,033

3. 5 5,588 3. 0 0,033

4. 5 5,588 4. 0 0,033

5. 0 6,948 5. 0 0,033

6. 0 6,948 6. 0 0,033

7. 0 6,948 7. 1 0,669

8. 0 6,948 8. 1 0,669
D
9. 1 2,676 9. 0 0,033
a
10. 4 1,860 10. 0 0,033
r
11. 4 1,860 11. 0 0,033
i
Jumlah 29 53,864 Jumlah 2 1,635

Rata – rata 2,636 Rata – rata 0,636


T

abel di atas diperoleh bahwa :


44

MH  2,636  X1  MH  53,864 n 11


2

ML  0,636  X 2  ML  1,635
2

MH  ML
maka, t 
 x1   x 2
2 2

n i n i 1
(2,636 0,636)

53,864 1,635
11(111)
 3,456

Dari tebel distribusi t, untuk   5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20

diperoleh t tabel = 1,72 karena t hitung  t tabel yaitu 3, 456  1,72 maka daya

pembeda soal nomor 8 signifikan

Setelah dilakukan perhitungan daya pembeda terdapat signifikan 6 soal

yaitu 3, 4, 5, 6, 7, 8 yang dapat dipergunakan untuk menguji tes untuk

semua kelas penelitian ini. Hal ini berhubungan dengan kalayakan soal

yang mampu mengukur kemampuan siswa dalam mengerjakan soal yang

mudah dan sukar. Daya pembeda soal dapat dilihat di lampiran 8.

Kesimpulan penggunaan hasil uji coba instrument tes dari persyaratan

validitas, taraf kesukaran dan daya pembeda diperoleh 6 item soal dengan

nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8 yang akan digunakan sebagai instrument penelitian

dengan materi pokok persamaan garis lurus. Hasil rekapitulasi

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8. a.

C. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Sesuai dengan pokok yang diambil dalam penelitian ini, maka penelitian ini

dilakukan pada pengajaran materi pokok persamaan garis lurus .


45

1. Pelaksanaan pembelajaran sesuai materi pokok yang digunakan dalam

penelitian dilaksanakan tanggal 26 November 2010 sampai dengan tanggal 27

November 2010 di SMP Agus Salim Semarang. Untuk kelompok eksperimen

I menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI, kelompok eksperimen II

menggunakan pembelajaran VARMA, dan kelompok kontrol menggunakan

pembelajaran ceramaah

2. Pelaksanaan tes untuk mengetahui hasil belajar kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dilaksanakan pada tanggal 29 November 2010 di SMP

Agus Salim Semarang. Hasil belajar ini yang kemudian dianalisis untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat

pembelajaran kooperatif tipe TAI, pembelajaran VARMA dan siswa yang

mendapat pembelajaran ceramaah pada materi pokok persamaan garis lurus

kelas VIII semester 1 tahun ajaran 2010/2011baik tidaknya hasil belajar antara

siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe TAI, VARMA, dan siswa

yang mendapat pembelajaran ceramaah pada materi pokok persamaan garis

lurus kelas VIII semester 1 tahun pelajaran 2010/2011. dan efektif tidaknya

pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI, VARMA dan ceramaah

ditinjau dari ketuntasan belajar secara individu maupun klasikal pada materi

pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim

Semarang tahun pelajaran 2010/2011.

D. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis Awal
46

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada sampel yang diambil pada dilakukan dengan

menggunakan uji lillif dengan signifikan 5%. Kriteria uji normalitas yang

digunakan sebagai berikut:

Lo < L , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Lo ≥ L, maka sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Penyajian dan perhitungan data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

17 dan 18.

Pada kelompok eksperimen I (kooperatif tipe TAI), Didapat Lo = 0,1032

dan L = 0,1384. Berarti Lo < L maka Ho ditolak

Sedangkan kelompok eksperimen II (VARMA), Didapat Lo = 0,1352 dan

L = 0,1384. Berarti Lo < L maka Ho ditolak

Dan kelompok kontrol (ceramaah) Diketahui Lo = 0,1385 dan L = 0,1401.

Berarti Lo < L maka Ho ditolak

Hal ini berarti sampel dari kelompok eksperimen I, kelompok eksperimen

II, dan kelompok kontrol berasal dari populasi berdistibusi normal.

b. Uji Homoginitas

Homoginitas sampel menggunakan uji Barlett. Hasil yang diperoleh pada

lampiran 9 menunjukkan untuk α = 5% dengan dk = 2 didapat. Karena

 2 hitung   2 0,95( 2) yaitu 2,407 < 5,99 maka hipotesis Ho =  12   2 2   32


47

diterima. Kesimpulan yang diperoleh bahwa ketiga kelompok yang

digunakan untuk uji coba sampel bersifat homogen karena mempunyai

varians yang sama.

2. Analisis Akhir

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data hasil tes akhir (post tes)

berdistribusi normal atau tidak, sehingga kesimpulan yang diambil tidak

menyimpang dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk menggetahui

normalitas sampel dari populasi dilakukan dengan menggunakan uji

Lillifors, pada signifikan 5%. Kriteria pada normalitas ini adalah:

maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Lo < L, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Lo ≥ L, maka sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Penyajian dan perhitungan data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

12.

Kelompok eksperimen I (kooperatif tipe TAI), Didapat Lo = 0,0754 dan L

= 0,1384. Berarti Lo < L maka Ho ditolak.

Kelompok eksperimen II (VARMA), Didapat Lo = 0,1173 dan L = 0,1384.

Berarti Lo < L maka Ho ditolak

Dan kelompok kontrol (ceramaah) Didapat Lo = 0,1055 dan L = 0,1384.

Berarti Lo < L maka Ho ditolak


48

Hal ini berarti sampel dari ketiga kelompok tersebut berasal dari populasi

yang berdistribusi normal.

b. Uji Homoginitas

Uji homoginitas digunakan untuk mengetahui bahwa kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol benar – benar homogen. Dari lampiran

18 diperoleh, untuk α = 5% dengan dk = 2 didapat , karena

 2 hitung   20,95( 2 ) yaitu 5,618 < 5,99 maka hipotesis Ho =  12   2 2   32

diterima. Hal ini berarti ketiga kelompok bersifat homogen karena

mempunyai varians yang sama.

c. Uji Anova Satu Jalur (One Way Anova)

Perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatkan pembelajaran

menggunakan model kooperatif tipe TAI,pembelajaran menggunakan

model VARMA

Analisis uji anova satu jalur tersaji dalam lampiran 14 menghasilkan F

hitung = 4,02 dan F tabel pada taraf 5%, dk pembilang 2 dan dk penyebut

120 diperoleh = 3,072. Hasil perbandingan antara harga F hitung > F tabel

adalah 4,02 > 3,072 maka Ho ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatkan

pembelajaran menggunakan pembelajaran TAI, pembelajaran VARMA

dan pembelajaran ceramah pada materi pokok perasamaan garis lurus

siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang.


49

Di sini belum diketahui apakah yang berbeda itu yang mendapat

pembelajaran menggunakan TAI dengan pembelajaran VARMA,

mendapat pembelajaran menggunakan TAI dengan pembelajaran

ceramaah, atau yang mendapat pembelajaran menggunakan VARMA

dengan pembelajaran ceramaah. Untuk itu diperlukan pembuktian antar

dua sampel menggunakan t-test (related berpasangan).

d. Uji t - test

Dari lampiran 15 tentang uji t-test dimana ketentuannya thitung > ttabel

dengan dk = 80 diperoleh:

1.) Pengujian pertama ttabel = 1,99 dan thitung = 2,502 dengan demikian

2,502 > 1,99 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang

signifikan antara kelompok eksperimen I dan kelompok kontrol. Jadi

kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran

TAI lebih baik daripada yang mendapat pembelajaran ceramaah.

2.) Pengujian kedua ttabel = 1,99 dan thitung = 2,590 dengan demikian

2,590 > 1,99 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang

signifikan antara kelompok eksperimen II dan kelompok kontrol. Jadi

kesimpulannya bahwa hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran

VARMA lebih baik daripada yang mendapatkan pembelajaran

ceramaah.

3.) Pengujian ketiga dengan ttabel = 1,99 dan thitung = 0,275 dengan

demikian 0,275 < 1,99 maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada

perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen I dan


50

kelompok eksperimen II. Jadi kesimpulannya hasil belajar siswa yang

mendapat pembelajaran TAI dan pembelajaran VARMA sama – sama

baik.

e. Ketunasan belajar

Untuk mengetahui berapa banyak siswa yang dapat menuntaskan

belajarnya dapat dilihat pada lampiran 16. Dari lampiran 16 dapat dilihat

bahwa banyaknya siswa dari kelompok eksperimen I (kooperatif tipe TAI)

yang tuntas adalah 31 orang dengan persentase 75,61% dan nilai rata-rata

77,68. Dari lampiran 16 dapat dilihat bahwa banyaknya siswa dari

kelompok eksperimen II (VARMA) yang tuntas ada 34 orang dengan

persentase 82,92% dan nilai rata-rata 76,95. Sedangkan dari lampiran 16

dapat dilihat bahwa banyaknya siswa dari kelompok kontrol yang tuntas

ada 33 orang dengan persentase 80,48% dan nilai rata-rata 71,22.

Ketiganya mempunyai kriteria ketuntasan belajar yang sama yaitu

ketuntasan secara individu ≥ 65%. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok

eksperimen II (VARMA) lebih baik dibandingkan dengan kelompok

eksperimen II (TAI) dan kelompok kontrol (ceramaah). Jadi dapat diambil

kesimpulan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan VARMA lebih

efektif ditinjau dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Sedangkan

dilihat dari nilai rata – rata individu pembelajaran kooperatif tipe TAI

lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran VARMA maupun

ceramaah pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1

SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaan 2010/2011.


51

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis data seperti yang telah diuraikan di atas hasil

penelitian menunjukkan kelas eksperimen dan kelas kontrol berangkat dari

kondisi awal yang sama, yaitu setelah diadakan uji normalitas dan uji

homogenitas pada data awal nilai ulangan siswa pada materi bangun ruang yang

menunjukkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan

varians. Kemudian dilakukan uji kesamaan dua rata – rata menunjukkan bahwa

kedua kelompok sampel mempunyai kesepadanan atau kedudukannya setara.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10, 11, 12, 13, 14, 15

Hasil dari tes hasil belajar ketiga kelas dilakukan uji normalitas, uji

homogenitas, uji anova. Untuk perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran

17, 18 dan 19. Dari perhitungan uji normalitas dan homogenitas menunjukkan

bahwa kedua kelas berdistibusi normal dan tidak ada perbedaan varians atau

kedua kelas tersebut homogen.serta ditunjukkan bahwa Fhitung = 4,02 dan F tabel =

3,072. Karena Fhitung > F tabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Karena Ho

ditolak maka kesimpulannya terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang

mendapat pembelajaran kooperatif tipe TAI, pembelajaran VARMA,

pembelajaran ceramaah pada materi pokok persamaan garisa lurus kelas VIII

semester 1 SMP Agus Salim Semarang. Setelah dilakukan pembuktian dengan uji

t tersebut diperoleh:
52

(1) Nilai t1= 2,502 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan

bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dimana hasil belajar dengan

menggunakan kooperatif tipe TAI lebih baik daripada siswa yang dikenai

pembelajaran Ceramaah.

(2) Nilai t2= 2,590 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan

bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dimana hasil belajar dengan

menggunakan VARMA lebih baik daripada siswa yang dikenai pembelajaran

Ceramaah.

(3) Nilai t3= 0,275< ttabel = 1,990. Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan

bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan. Dimana hasil belajar dengan

menggunakan kooperatif tipe TAI maupun VARMA sama – sama baik.

Sedangkan untuk ketuntasan belajar kelompok eksperimen 1(kooperatif

tipe TAI) lebih banyak siswa yang tuntas belajarnya yaitu 31 orang dengan nilai

rata – rata 77,68, kelompok eksperimen II (VARMA) siswa yang tuntas ada 34

orang dengan nilai rata – rata 76,95, kelompok kontrol (Ceramaah) yang tuntas

belajarnya adalah 33 orang dengan persentase 71,22.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan model kooperatif tipe TAI lebih efektif dibandingkan dengan

menggunakan pembelajaran VARMA maupun ceramaah ditinjau dari ketuntasan

belajar pada materi persamaan garis lurus siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus

Salim Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Dimungkinkan terdapat beberapa hal

yang mempengaruhi antara lain:


53

1. Dalam pelajaran pembelajaran kooperatif tipe TAI guru berfungsi sebagai

mediator dan fasilitator yang menyediakan fasilitas dan situasi pendukung,

sedangkan siswa dituntut untuk aktif dan mengembangkannya sendiri

sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih bermakna.

2. Dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI sswa dikelompokkan secara

heterogen sehingga antara siswa dengan siswa saling membantu dalam prses

pembelajaran.

Sedangkan proses pembelajaranVARMA menyampaikan pelajaran dengan

cara berbicara diawal pelajaan, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya

jawab. Siswa hanya mendengar dan membuat catatan sehingga siswa cenderung

enerima dan sulit mngembangkan konsep yang telah diperolehnya yang akibatnya

siswa kurang menguasai materi yang diberikan. Selain itu siswa menjadi terpaku

dengan pola pengerjaan jawaban guru dan menganggapnya sebagai jawaban satu

– satunya jawaban yang benar. Adapun kesulitan - kesulitan yang dialami oleh

peneliti dalam menerapkan pembelajaran VARMA antara lain:

1. Ada beberapa siswa kurang tertarik dengan penyampaian materi yang hanya

transfer rumus dan penjelasan tanpa praktek.

2. Sebagian siswa masih ada yang tidak bisa menerima kehadiran peneliti

sebagai pengganti guru matematikanya, sehingga cenderung acuh.

Pengambilan taraf signifikan 5% dalam penelitian ini menunjukkan penarikan

kesimpulan kemungkinan salah 5%. Dengan kata lain kesimpulan tersebut

95% dapat dipercaya. Dengan demikian penelitian ini menunjukkan bahwa

pengajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe


54

TAI memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan pengajaran

matematika dengan menggunakan pembelajaran VARMA maupun ceramaah

pada materi pokok persamaan garis lurus pada siswa kelas VIII SMP Agus

Salim Semarang.
BAB V

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian eksperimen yang telah dilaksanaakan pada

tanggal 29 November 2010 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar

antara siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe TAI, pembelajaran

VARMA, pembelajaran ceramaah pada materi persamaan garis lurus siswa kelas VIII

SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011

Pada analisis hasil akhir dengan Uji Anova Satu Jalur diperoleh F hitung = 4,02

dan Ftabel = 3,072. Karena Fhitung > Ftabel, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

hasil belajar antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan

pembelajaran TAI, pembelajaran VARMA dan pembelajaran ceramah pada materi

pokok perasamaan garis lurus siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang.

Perbedaan lebih terlihat dengan menggunakan analisis uji t – test dengan hasil

sebagai berikut:

(1)t1= 2,502 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada

perbedaan. Dimana hasil belajar dengan menggunakan kooperatif tipe TAI lebih baik

daripada siswa yang dikenai pembelajaran Ceramaah.

(2)t2= 2,590 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada

perbedaan . Dimana hasil belajar dengan menggunakan VARMA lebih baik daripada

siswa yang dikenai pembelajaran Ceramaah.

55
56

(3)t3= 0,275< ttabel = 1,990. Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak

ada perbedaan . Dimana hasil belajar dengan menggunakan kooperatif tipe TAI

maupun VARMA sama – sama baik .

Sedangkan kriteria ketuntasan, kelompok eksperimen juga lebih baik

dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pembelajaran dengan menggunakan

VARMA lebih efektif ditinjau dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal.

Sedangkan dilihat dari nilai rata – rata individu pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih

efektif dibandingkan dengan pembelajaran VARMA maupun ceramaah pada materi

pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun

pelajaan 2010/2011.

Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan kooperatif tipe TAI lebih baik

dibandingkan dengan menggunakan VARMA, dan ceramaah.

Saran

Dari hasil penelitian, maka saran yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Karena pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI dan

VARMA memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa, maka

hendaknya guru mampu menerapkan pembelajaran dengan model tersebut dalam

proses belajar mengajar.

2. Guru perlu meningkatkan hasil belajar siswa dengan memilih model pembelajaran

yang tepat dan dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar dikelas.

3. Agar siswa lebih bersemangat dalam saat pembelajaran, hendaknya guru lebih

meningkatkan motivasi yang dimiliki oleh siswa misalny acara yang paling sering
57

digunakan adalah pemberian nilai tambahan untuk siswa yang telah berani

mengemukakan pendapatnya.

4. Agar lebih antusias atau semangat terhadap pelajaran matematika disamping

memilih model yang tepat, guru juga harus bisa memilih model yang kreatif dan

menyenangkan supaya siswa tidak bosan dalam menerima pelajaran.

5. Guru harus mengerti tingkat pemahaman siswa khususnya dalam pelajran

matematika supaya lebih mudah dalam menyampaikan pelajaran matematika.


Lampiran 1
DAFTAR NILAI HASIL TES UJI COBA
NO NAMA KODE NILAI
1 ADITYA YUSUF KURNIAWAN UC-01 7,75
2 AHMAD FAIZIN UC-02 7,5
3 AHMAD SOLEH MUGHOFIR UC-03 7,25
4 ALY SYAMSUDIN UC-04 7
5 ANA EKA SAPUTRI UC-05 6
6 ARIF MUDIANSYAH UC-06 5,25
7 ARIF SUMARDIONO UC-07 5
8 ARYA TRI PRASETYO UC-08 4,5
9 DANANG FIRMANSYAH UC-09 4,5
10 FEBRIANTO UC-10 4,25
11 HABIB MAULANA UC-11 4,25
12 HANDIKA PRATAMA UC-12 4,25
13 HANIKA GUNTUR CAKRABUANA UC-13 4,25
14 IIN UNDIRO WATRI UC-14 4
15 IMAM MARMO HIDAYAT UC-15 4
16 KODRI SETIYAWAN UC-16 4
17 LINARA LAMTIUR VLIEN UC-17 4
18 LUCKY SARTIKA DEWI UC-18 4
19 LUKMAN HANAFI UC-19 4
20 MALIK PRIHANDIKA UC-20 3,75
21 MEGA NOVITA UC-21 3,75
22 MOCHAMMAD RISNALDI UC-22 3,75
23 MONDYA KATON MAHARDIKA UC-23 3,5
24 NANANG NUGROHO UC-24 3,5
25 NOR ROMADON UC-25 3,5
26 ONGKY REYNALDI UC-26 3,25
27 PANCA NOVITA SARI UC-27 3,25
28 PRADHANA BAYU ANGGORO UC-28 3
29 REINDA BAWONO AJI UC-29 3
30 RIKE YUNI ARDELIA UC-30 3
31 RIKY YOHAN UC-31 3
32 RINDU MITRA HAQIQI UC-32 2,75
33 RISKI HARMANTO UC-33 2,75
34 RYAN SAIFI RUSDI UC-34 2,75
35 TRI LESTARI UC-35 2,75
36 TRI PURWANTO UC-36 2,75
37 TRIYANTO NUR HIDAYAT UC-37 2,75
38 VICA FITRIANA UC-38 2,75
39 VITA ISNAINI AGUSTINA UC-39 2,75
40 YUNITA MARIA PANDANWANGI UC-40 2,5
lampiran 2
TABEL TABULASI HASIL TES UJI COBA INSTRUMEN

Skor Yang Diperoleh


No Kode Siswa Y Y2
1 2 3 4 5 6 7 8
1 UC-21 2 1 5 3 5 5 5 5 31 961
2 UC-40 2 1 5 2 5 5 5 5 30 900
3 UC-39 2 1 5 3 3 5 5 5 29 841
4 UC-17 2 0 5 3 3 5 5 5 28 784
5 UC-11 2 5 5 2 3 5 2 0 24 576
6 UC-18 2 1 5 0 3 5 5 0 21 441
7 UC-37 2 0 5 2 3 5 3 0 20 400
8 UC-3 2 1 5 2 1 4 3 0 18 324
9 UC-15 1 1 5 1 2 5 2 1 18 324
10 UC-4 1 1 5 1 1 3 1 4 17 289
11 UC-5 1 1 5 1 1 3 1 4 17 289
12 UC-7 1 1 5 1 1 3 1 4 17 289
13 UC-9 2 1 5 2 2 4 1 0 17 289
14 UC-33 2 1 5 0 2 3 0 3 16 256
15 UC-34 2 1 5 2 2 3 1 0 16 256
16 UC-26 2 1 4 0 3 3 0 3 16 256
17 UC-30 2 1 5 0 3 3 2 0 16 256
18 UC-1 2 1 5 3 2 3 0 0 16 256
19 UC-10 1 1 5 1 2 4 1 1 16 256
20 UC-2 2 1 5 3 1 3 0 0 15 225
21 UC-22 2 1 5 2 1 3 1 0 15 225
22 UC-32 2 1 5 0 2 3 1 1 15 225
23 UC-16 1 1 5 1 2 1 2 1 14 196
24 UC-27 1 1 5 0 2 3 1 1 14 196
25 UC-20 2 0 5 0 2 2 3 0 14 196
26 UC-13 2 0 5 0 2 2 2 0 13 169
27 UC-36 2 1 5 0 2 3 0 0 13 169
28 UC-25 1 1 4 0 2 3 1 0 12 144
29 UC-28 1 1 5 0 2 1 1 1 12 144
30 UC-29 3 1 5 0 1 1 1 0 12 144
31 UC-38 2 1 2 2 2 3 0 0 12 144
32 UC-6 2 1 5 3 0 0 0 0 11 121
33 UC-8 1 0 5 0 1 2 2 0 11 121
34 UC-12 1 1 5 0 1 3 0 0 11 121
35 UC-19 1 1 4 0 2 3 0 0 11 121
36 UC-23 1 1 5 0 0 2 1 1 11 121
37 UC-24 1 1 3 1 1 3 0 1 11 121
38 UC-31 1 1 5 1 1 1 1 0 11 121
39 UC-35 2 1 5 0 2 1 0 0 11 121
40 UC-14 1 1 5 0 1 1 1 0 10 100
Validitas

1148
∑x 65 39 192 42 77 120 61 46 642
8
(∑x)2 4225 1521 36864 1764 5929 14400 3721 2116
∑xy 1051 652 3113 815 1412 2157 1255 990
rxy 0,067 0,155 0,589 0,580 0,765 0,791 0,810 0,665
rtabel 0,312
Kriteria Drop Drop valid valid valid valid valid valid
Var 0,284 0,599 0,06 1,248 1,119 1,8 2,449 3,027
Reliabilitas

vartotal 29,598
rhitung 0,734
N 8
Ket reliabel
∑x1 19 13 55 20 30 50 37 29
∑x2 13 10 49 7 12 20 6 2
MH 1,727 1,182 5 1,818 2,727 4,545 3,364 2,636
ML 1,455 0,107 0,455 0,165 0,248 0,413 0,306 0,240
daya pembeda

20,18 53,86
∑x12 2,187 17,635 0 9,635 6,727 28,54
7 4
∑x22 4,727 0,906 10,727 10,54 4,906 11,635 4,727 1,635
thitung 1,088 0,664 1,747 2,76 3,423 6,667 6,062 3,456
ttabel 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72
Tdk Tdk
Ket Sign Sign Sign Sign Sign Sign
Sign Sign
Gagal 39 39 1 34 31 11 32 31
Kesukaran

N 40 40 40 40 40 40 40 40
P 98% 98% 3% 85% 78% 28% 80% 78%
Kriteria Sukar sukar mudah sukar sukar Sedang sukar sukar
Lampiran 3

TABEL PERSIAPAN PERHITUNGAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES


UJI COBA

Butir
∑x ∑x2 (∑x)2 ∑xy ∑y ∑y2 (∑y)2
Soal
1 65 119 4225 1051
2 39 61 1521 652
3 192 961 36864 3113
4 42 94 1764 815
642 11488 412164
5 77 194 5929 1412
6 120 441 14400 2157
7 61 191 3721 1255
8 46 175 2116 990
Lampiran 4

TABEL PERSIAPAN PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL TES UJI COBA

Kode Skor Yang Diperoleh


Y Y2
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8
UC-21 2 1 5 3 5 5 5 5 31 961
UC-40 2 1 5 2 5 5 5 5 30 900
UC-39 2 1 5 3 3 5 5 5 29 841

Kelompok atas
UC-17 2 0 5 3 3 5 5 5 28 784
UC-11 2 5 5 2 3 5 2 0 24 576
UC-18 2 1 5 0 3 5 5 0 21 441
UC-37 2 0 5 2 3 5 3 0 20 400
UC-3 2 1 5 2 1 4 3 0 18 324
UC-15 1 1 5 1 2 5 2 1 18 324
UC-4 1 1 5 1 1 3 1 4 17 289
UC-5 1 1 5 1 1 3 1 4 17 289
∑x1 19 13 55 20 30 50 37 29
MH 1,727 1,182 5 1,818 2,727 4,545 3,364 2,636
∑x12 2,187 17,635 0 9,635 20,187 6,727 28,54 53,864

UC-26 3 1 5 0 1 1 1 0 12 144
UC-38 2 1 2 2 2 3 0 0 12 144
UC-6 2 1 5 3 0 0 0 0 11 121

Kelompok bawah
UC-8 1 0 5 0 1 2 2 0 11 121
UC-12 1 1 5 0 1 3 0 0 11 121
UC-19 1 1 4 0 2 3 0 0 11 121
UC-23 1 1 5 0 0 2 1 1 11 121
UC-24 1 1 3 1 1 3 0 1 11 121
UC-31 1 1 5 1 1 1 1 0 11 121
UC-35 2 1 5 0 2 1 0 0 11 121
UC-14 1 1 5 0 1 1 1 0 10 100
∑x2 16 10 49 7 12 20 6 2
ML 1,455 0,909 4,455 0,636 1,091 1,818 0,545 0,182
∑x22 4,727 0,906 10,727 10,54 4,906 11,635 4,727 1,635
Tabel bantu uji instrunem penelitian

No TABEL X2
X12 X22 X32 X42 X52 X62 X72 X82
1. 4 1 25 9 25 25 25 25
2. 4 1 25 4 25 25 25 25
3. 4 1 25 9 9 25 25 25
4. 4 0 25 9 9 25 25 25
5. 4 25 25 4 9 25 4 0
6. 4 1 25 0 9 25 25 0
7. 4 0 25 4 9 25 9 0
8. 4 1 25 4 1 16 9 0
9. 1 1 25 1 4 25 4 1
10. 1 1 25 1 1 9 1 16
11. 1 1 25 1 1 9 1 16
12. 1 1 25 1 1 9 1 16
13. 4 1 25 4 4 16 1 0
14. 4 1 25 0 4 9 0 9
15. 4 1 25 4 4 9 1 0
16. 4 1 16 0 9 9 0 9
17. 4 1 25 0 9 9 4 0
18. 4 1 25 9 4 9 0 0
19. 1 1 25 1 4 16 1 1
20. 4 4 25 9 1 9 0 0
21. 4 1 25 4 1 9 1 0
22. 4 1 25 0 4 9 1 1
23. 1 1 25 1 4 1 4 1
24. 1 1 25 0 4 9 1 1
25. 4 0 25 0 4 4 9 0
26. 4 0 25 0 4 4 4 0
27. 4 1 25 0 4 9 0 0
28. 1 1 4 0 4 9 1 0
29. 1 1 25 0 4 1 1 1
30. 9 1 25 0 1 1 1 0
31. 4 1 4 4 4 9 0 0
32. 4 1 25 9 0 0 0 0
33. 1 0 25 0 1 4 4 0
34. 1 1 25 0 1 9 0 0
35. 1 1 16 0 4 9 0 0
36. 1 1 25 0 0 4 1 1
37. 1 1 9 1 1 9 0 1
38. 1 1 25 1 1 1 1 0
39. 4 1 25 0 4 1 0 0
40. 1 1 25 0 1 1 1 0
∑X2 117 62 924 94 193 432 191 174
TABEL
No. X.Y
X1Y X2Y X3Y X4Y X5Y X6Y X7Y X 8Y
1. 62 31 155 93 155 155 155 155
2. 60 30 150 60 150 150 150 150
3. 58 29 145 87 87 140 140 140
4. 56 0 140 84 84 140 140 140
5. 48 120 120 48 72 120 48 0
6. 42 21 105 0 63 105 105 0
7. 40 0 100 40 60 100 60 0
8. 36 18 90 36 18 72 54 0
9. 18 18 90 18 36 90 36 18
10. 17 17 85 17 17 51 17 68
11. 17 17 85 17 17 51 17 68
12. 17 17 85 17 17 51 17 68
13. 34 17 85 34 34 68 17 0
14. 32 16 80 0 32 48 0 48
15. 32 16 80 32 32 48 16 0
16. 32 16 64 0 48 48 0 48
17. 32 16 80 0 48 48 32 0
18. 32 16 80 48 32 48 0 0
19. 16 16 80 16 32 64 16 16
20. 30 15 75 45 15 45 0 0
21. 30 15 75 30 15 45 15 0
22. 30 15 75 0 30 45 15 15
23. 14 14 70 14 28 14 28 14
24. 14 14 70 0 28 42 14 14
25. 28 0 70 0 28 28 42 0
26. 26 0 65 0 26 26 26 0
27. 26 13 65 0 26 39 0 0
28. 12 12 48 0 24 36 12 0
29. 12 12 60 0 24 12 12 12
30. 36 12 60 0 12 12 12 0
31. 24 12 24 24 24 36 0 0
32. 22 11 55 33 0 0 0 0
33. 11 0 55 0 11 22 22 0
34. 11 11 55 0 11 33 0 0
35. 11 11 44 0 22 33 0 0
36. 11 11 55 0 0 22 11 11
37. 11 11 33 11 11 33 0 11
38. 11 11 55 11 11 11 11 0
39. 22 11 55 0 22 11 0 0
40. 10 10 50 0 10 10 10 0
∑XY 1051 652 3113 815 1412 2157 1255 990
Lampiran 5

PERHITUNGAN VALIDITAS PADA TES UJI COBA

Rumus:

NXY  X Y 


rXY 
NX 2

 X  NY 2  Y 
2 2

Kriteria:

Apabila rhitung  rtabel , maka butir soal tersebut valid.

Perhitungan:

 Butir 1

Diketahui:

N = 40 ∑X2 = 117

∑XY = 1051 ∑Y2 = 11488

∑X = 65 (∑X)2 = 4225

∑Y = 642 (∑Y)2 = 412164

NXY  X Y 


rXY 
NX 2

 X  NY 2  Y 
2 2

40.(1051)  (65)(642)
=  0,067
40(117)  422540(11488)  412164
Koefisien validitas item nomor I adalah 0,067 untuk harga kritik dari r product

moment, dengan  = 5% dan N = 40. maka diperoleh rtabel = 0,312 sehingga harga

rxy < r tabel atau 0,067 < 0,312. maka butir soal no 1 dinyatakan drop (tidak valid).
Lampiran 6

PERHITUNGAN RELIABILITAS PADA TES UJI COBA

Rumus:

 2
 Y2 
 Y  2

  i  
 k  N
r11   1   dengan σ t 
2

 k  1   t
2
 N
 

Kriteria:

Apabila rhitung  rtabel , maka instrument tersebut reliabel.

Perhitungan:

Diketahui:

N = 40

∑X12 = 117 (∑X1)2 = 4225

∑X22 = 62 (∑X2)2 = 1521

∑X32 = 924 (∑X3)2 = 36864

∑X42 = 94 (∑X4)2 = 1764

∑X52 = 193 (∑X5)2 = 5929

∑X62 = 432 (∑X6)2 = 14400

∑X72 = 191 (∑X7)2 = 3721

∑X82 = 174 (∑X8)2 = 2116

(∑Y)2 = 412164 (∑Y2) = 11488

( X 1 ) 2 4225
 X1  117 
2

1 
2 N  40  0,284
N 40
( X 2 ) 2 1521
 X2  62 
2

2 
2 N  40  0,599
N 40

( X 3 ) 2 36864
 X3  924 
2

3 
2 N  40  0,06
N 40

( X 4 ) 2 1764
X  94 
2
4
4 
2 N  40  1,248
N 40

( X 5 ) 2 5929
X  193 
2
5
5 
2 N  40  1,119
N 40

( X 6 ) 2 14400
X  432 
2
6
6 
2 N  40  1,8
N 40

( X 7 ) 2 3721
 X7  191 
2

7 
2 N  40  2,45
N 40

( X 8 ) 2 2116
 X8  174 
2

8 
2 N  40  3,027
N 40

 b  1   2   3   4   5   6   7   8
2 2 2 2 2 2 2 2 2

= 0,284 + 0,599 + 0,06 + 1,248 + 1,119 + 1,8 + 2,449 + 3,027 = 10,586

( Y ) 2 412164
Y 2  N
11488 
40  29,598
t  
2

N 40

n  b  8  10,586 
2
r11  1  2   1    1,143.0,642  0,734
 
(n  1)   t  (8  1)  29,598 

Karena harga r11 terletak pada selang 0,600  r11  0,800 sehingga didapat 0,600

< 0,734 < 0,800, maka tingkat reliabiltas termasuk tinggi.


Lampiran 7

PERHITUNGAN TARAF KESUKARAN PADA TES UJI COBA

Rumus:

Banyaksiswayanggagal
P x100%
JS

Kriteria:

0%<P<27% : soal mudah

27%  P≤72% : soal sedang

72%<P<100% : soal sukar

Perhitungan:

No. G JS P Keterangan soal

1. 39 40 98% Sukar

2. 39 40 98% Sukar

3. 1 40 3% Mudah

4. 34 40 85% Sukar

5. 31 40 78% Sukar

6. 11 40 28% Sedang

7. 32 40 80% Sukar

8. 31 40 78% Sukar
Lampiran 8

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL PADA TES UJI COBA

Rumus:

MH  ML
t
 X a  X b
2 2

ni ni  1

Kriteria:

Butir soal mempunyai daya beda yang signifikan jika t hitung  t tabel

Perhitungan:

Tabel 1:

Tabel 1 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas

(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi ) dan kelompok bawah (kelompok

siswa yang memperoleh skor terendah) soal no.1

Kelompok atas Kelompok bawah


No. X1 (X1 - MH)2 No. X1 (X1 - ML)2
1. 2 0,075 1. 3 2,387
2. 2 0,075 2. 2 0,297
3. 2 0,075 3. 2 0,297
4. 2 0,075 4. 1 0,207
5. 2 0,075 5. 1 0,207
6. 2 0,075 6. 1 0,207
7. 2 0,075 7. 1 0,207
8. 2 0,075 8. 1 0,207
9. 1 0,529 9. 1 0,207
10. 1 0,529 10. 2 0,297
11. 1 0,529 11. 1 0,207
Jumlah 19 2,187 Jumlah 16 4,727
Rata – rata 1,727 Rata – rata 1,455
Dari Tabel 1 di atas diperoleh bahwa :

MH  1,727  X1  MH   2,187 n 11


2

ML  1,455  X 2  ML   4,727
2

MH  ML
maka, t 
 x1   x 2
2 2

n i n i 1
(1,727 1,455)

2,187  4,727
11(111)
 1,088

Dari tebel distribusi t, untuk   5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =

1,72 karena t hitung  t tabel yaitu 1,088  1,72 maka daya pembeda soal nomor 1 tidak

signifikan

Tabel 2:

Tabel 2 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas

(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa

yang memperoleh skor terendah) soal no.2

Kelompok atas Kelompok bawah


No. X1 (X1 - MH)2 No. X1 (X1 - ML)2
1. 1 0,033 1. 1 0,008
2. 1 0,033 2. 1 0,008
3. 1 0,033 3. 1 0,008
4. 0 1,397 4. 0 0,826
5. 5 14,577 5. 1 0,008
6. 1 0,033 6. 1 0,008
7. 0 1,397 7. 1 0,008
8. 1 0,033 8. 1 0,008
9. 1 0,033 9. 1 0,008
10. 1 0,033 10. 1 0,008
11. 1 0,033 11. 1 0,008
Jumlah 13 17,635 Jumlah 10 0,906
Rata – rata 1,182 Rata – rata 0,909
Dari Tabel 2 di atas diperoleh bahwa :

MH  1,182  X1  MH  17,635 n 11


2

ML  0,909  X 2  ML   0,906
2

MH  ML
maka, t 
 x1   x 2
2 2

n i n i 1
(1,182 0,909)

2,187  4,727
11(111)
 0,664

Dari tebel distribusi t, untuk   5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =

1,72 karena t hitung  t tabel yaitu 0,664  1,72 maka daya pembeda soal nomor 2 tidak

signifikan

Tabel 3:

Tabel 3 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas

(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa

yang memperoleh skor terendah) soal no.3

Kelompok atas Kelompok bawah


No. X1 (X1 - MH)2 No. X1 (X1 - ML)2
1. 5 0 1. 5 0,297
2. 5 0 2. 2 6,027
3. 5 0 3. 5 0,297
4. 5 0 4. 5 0,297
5. 5 0 5. 5 0,297
6. 5 0 6. 4 0,207
7. 5 0 7. 5 0,297
8. 5 0 8. 3 2,117
9. 5 0 9. 5 0,297
10. 5 0 10. 5 0,297
11. 5 0 11. 5 0,297
Jumlah 55 0 Jumlah 49 10,727
Rata – rata 5 Rata – rata 1,455
Dari Tabel 3 di atas diperoleh bahwa :

MH  5  X1  MH   0 n 11
2

ML  4,455  X 2  ML  10,727
2

MH  ML
maka, t 
 x1   x 2
2 2

n i n i 1
(5 4,455)

010,727
11(111)
 1,747

Dari tebel distribusi t, untuk   5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =

1,72 karena t hitung  t tabel yaitu 1, 747  1,72 maka daya pembeda soal nomor 3

signifikan

Tabel 4:

Tabel 4 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas

(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa

yang memperoleh skor terendah) soal no.4

Kelompok atas Kelompok bawah


No. X1 (X1 - MH)2 No. X1 (X1 - ML)2
1. 3 1,397 1. 0 0,404
2. 2 0,033 2. 2 1,860
3. 3 1,397 3. 3 5,588
4. 3 1,397 4. 0 0,404
5. 2 0,033 5. 0 0,404
6. 0 3,305 6. 0 0,404
7. 2 0,033 7. 0 0,404
8. 2 0,033 8. 1 0,132
9. 1 0,669 9. 1 0,132
10. 1 0,669 10. 0 0,404
11. 1 0,669 11. 0 0,404
Jumlah 20 9,635 Jumlah 7 10,54
Rata – rata 1,818 Rata – rata 0,636
Dari Tabel 4 di atas diperoleh bahwa :

MH  1,818  X1  MH  9,635 n 11


2

ML  0,636  X 2  ML  10,54
2

MH  ML
maka, t 
 x1   x 2
2 2

n i n i 1
(1,8180,636)

9,63510,54
11(111)
 2,67

Dari tebel distribusi t, untuk   5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =

1,72 karena t hitung  t tabel yaitu 2,76  1,72 maka daya pembeda soal nomor 4 signifikan

Tabel 5:

Tabel 5 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas

(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa

yang memperoleh skor terendah) soal no.5

Kelompok atas Kelompok bawah


No. X1 (X1 - MH)2 No. X1 (X1 - ML)2
1. 5 5,167 1. 1 0,008
2. 5 5,167 2. 2 0,826
3. 3 0,075 3. 0 1,190
4. 3 0,075 4. 1 0,008
5. 3 0,075 5. 1 0,008
6. 3 0,075 6. 2 0,826
7. 3 0,075 7. 0 1,190
8. 1 2,983 8. 1 0,008
9. 2 0,529 9. 1 0,008
10. 1 2,983 10. 2 0,826
11. 1 2,983 11. 1 0,008
Jumlah 30 20,187 Jumlah 12 4,906
Rata – rata 2,727 Rata – rata 1,091

Dari Tabel 5 di atas diperoleh bahwa :


MH  2,727  X1  MH   20,187 n 11
2

ML  1,091  X 2  ML   4,906
2

MH  ML
maka, t 
 x1   x 2
2 2

n i n i 1
(2,727 1,091)

20,187  4,906
11(111)
 3,423

Dari tebel distribusi t, untuk   5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =

1,72 karena t hitung  t tabel yaitu 3, 423  1,72 maka daya pembeda soal nomor 5

signifikan

Tabel 6:

Tabel 6 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas

(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa

yang memperoleh skor terendah) soal no.6

Kelompok atas Kelompok bawah


No. X1 (X1 - MH)2 No. X1 (X1 - ML)2
1. 5 0,207 1. 1 0,404
2. 5 0,207 2. 3 1,860
3. 5 0,207 3. 0 5,588
4. 5 0,207 4. 2 0,404
5. 5 0,207 5. 3 0,404
6. 5 0,207 6. 3 0,404
7. 5 0,207 7. 2 0,404
8. 4 0,297 8. 3 0,132
9. 5 0,207 9. 1 0,132
10. 3 2,387 10. 1 0,404
11. 3 2,387 11. 1 0,404
Jumlah 50 6,727 Jumlah 20 11,635
Rata – rata 4,545 Rata – rata 1,818
Dari Tabel 6 di atas diperoleh bahwa :
MH  4,545  X1  MH  6,727 n 11
2

ML  1,818  X 2  ML  11,635
2

MH  ML
maka, t 
 x1   x 2
2 2

n i n i 1
(4,5451,818)

6,727 11,635
11(111)
 6,667

Dari tebel distribusi t, untuk   5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =

1,72 karena t hitung  t tabel yaitu 6,667  1,72 maka daya pembeda soal nomor 6

signifikan

Tabel 7:

Tabel 7 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas

(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa

yang memperoleh skor terendah) soal no.7

Kelompok atas Kelompok bawah


No. X1 (X1 - MH)2 No. X1 (X1 - ML)2
1. 5 2,676 1. 1 0,207
2. 5 2,676 2. 0 0,297
3. 5 2,676 3. 0 0,297
4. 5 2,676 4. 2 2,117
5. 2 1,860 5. 0 0,297
6. 5 2,676 6. 0 0,297
7. 3 0,132 7. 1 0,207
8. 3 0,132 8. 0 0,297
9. 2 1,860 9. 1 0,207
10. 1 5,588 10. 0 0,297
11. 1 5,588 11. 1 0,207
Jumlah 37 28,54 Jumlah 6 4,727
Rata – rata 3,364 Rata – rata 0,545
Dari Tabel 7 di atas diperoleh bahwa :
MH  3,364  X1  MH   28,54 n 11
2

ML  0,545  X 2  ML   4,727
2

MH  ML
maka, t 
 x1   x 2
2 2

n i n i 1
(3,364 0,545)

28,54 4,727
11(111)
 6,062

Dari tebel distribusi t, untuk   5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =

1,72 karena t hitung  t tabel yaitu 6,062  1,72 maka daya pembeda soal nomor 7

signifikan

Tabel 8:

Tabel 8 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas

(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa

yang memperoleh skor terendah) soal no.8

Kelompok atas Kelompok bawah


No. X1 (X1 - MH)2 No. X1 (X1 - ML)2
1. 5 5,588 1. 0 0,033
2. 5 5,588 2. 0 0,033
3. 5 5,588 3. 0 0,033
4. 5 5,588 4. 0 0,033
5. 0 6,948 5. 0 0,033
6. 0 6,948 6. 0 0,033
7. 0 6,948 7. 1 0,669
8. 0 6,948 8. 1 0,669
9. 1 2,676 9. 0 0,033
10. 4 1,860 10. 0 0,033
11. 4 1,860 11. 0 0,033
Jumlah 29 53,864 Jumlah 2 1,635
Rata – rata 2,636 Rata – rata 0,636
Dari Tabel 8 di atas diperoleh bahwa :
MH  2,636  X1  MH  53,864 n 11
2

ML  0,636  X 2  ML  1,635
2

MH  ML
maka, t 
 x1   x 2
2 2

n i n i 1
(2,636 0,636)

53,864 1,635
11(111)
 3,456

Dari tebel distribusi t, untuk   5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =

1,72 karena t hitung  t tabel yaitu 3, 456  1,72 maka daya pembeda soal nomor 8

signifikan
Lampiran 8. a

Penentuan butir soal yang digunakan

No.item Validitas Tingkat kesukaran Daya pembeda Keterangan

1. Drop Sukar Tidak signifikan Tidak dipakai

2. Drop Sukar Tidak signifikan Tidak dipakai

3. Valid Mudah Signifikan Dipakai

4. Valid Sukar Signifikan Dipakai

5. Valid Sukar Signifikan Dipakai

6. Valid Sedang Signifikan Dipakai

7. Valid Sukar Signifikan Dipakai

8. Valid Sukar Signifikan Dipakai

.
Lampiran 9
DAFTAR NAMA KELAS SAMPEL
Kelas Eksperimem model kooperatif tipe TAI Kelas Eksperimen model VARMA
No Kode Nama siswa No Kode Nama siswa

1. A-01 ABDUL AZIZ KAP. LAUT 1. B-01 ADEK SETIYATNO


2. A-02 ADE AGUNG WIBOWO 2. B-02 ADITYA NURULHUDA
3. A-03 AGINSARA AYUNING AGUNG 3. B-03 AGUS YONGKI SETIAWAN
4. A-04 AGUSTI TOPAZ PRANADA 4. B-04 AHMAD RIFQI AINULYAQIN
5. A-05 AHMAD KHOERUDIN 5. B-05 AJI MUTIARA ABIDIN
6. A-06 AINUN APRILIANA 6. B-06 ANA SARI
7. A-07 AISYAH AINUN ISROURROHMAH 7. B-07 ANDRATMAJA TIRTA PALGUNA
8. A-08 AJI FAJAR NUGROHO 8. B-08 BAGAS RISKI YUNIAR
9. A-09 ANGGA WIBOWO 9. B-09 BAGUS FIRDAUS ALFALAH
10. A-10 ANJAS SAPUTRA 10. B-10 DANI FATAKHI
11. A-11 ARIF RAMANG DARMAWAN 11. B-11 DANU NUGROHO
12. A-12 DAMARJATI WICAKSANA 12. B-12 DEVI NOVIA
13. A-13 DENI IRAWAN 13. B-13 DEWI AGUSTINA
14. A-14 DESIANA DIYAH NOVITASARI 14. B-14 DIMAS HERNOWO SAPUTRO
15. A-15 DWI PORYANTI 15. B-15 DIMAS PUJIARTO NUGROHO
16. A-16 FAISAL ARDINSYAH 16. B-16 FAHRIZAL BHAKTI RAMADHAN
17. A-17 IIS NUR LAELA SARI 17. B-17 FAJAR ADI SUSANTO
18. A-18 INNA SATUTI INTAN CAHYA P 18. B-18 FERA SAMUDRA
19. A-19 IRFAN IBNU FAHMI 19. B-19 FITRI NUR LAILI
20. A-20 IRFAN NUGROHO 20. B-20 GISKA PUTRA PRATAMA
21. A-21 KARTIKA DWI WIDIASTUTI 21. B-21 INAYA TIARA KUSUMA
22. A-22 KHABUL BUDI HANDONO 22. B-22 INDAH WAHYU LESTARI
23. A-23 KHARISMA FAWZIA 23. B-23 ISNAENIDINA ARDIYANI
24. A-24 KHARISMA TIAS IZAKY 24. B-24 IQBAL AZHAR
25. A-25 LAELA 25. B-25 JOKO MULYONO
26. A-26 MISBACHUL CHOIR 26. B-26 LUTFI ADIGUNO
27. A-27 MUHAMAD LUTFIL KHAKIM 27. B-27 MUHAMMAD KHORUDDIN
28. A-28 NENENG KHOERUNNISA 28. B-28 MUHAMMAD HABIB HISBULLAH
29. A-29 NISSA NUR AULLYA 29. B-29 NOVITASARI
30. A-30 NOVITA SARI 30. B-30 OCTAVIANA EKA PUTRI
31. A-31 OCTAVIA WULANDARI 31. B-31 PANJI ASMORO WIBOWO
32. A-32 POPI PUSPITASARI 32. B-32 PATER LUIS MEGA NANDA
33. A-33 RENALDI TYASDIANTO 33. B-33 PRABELLA YUNISTIA
34. A-34 RICKY AJI SETIAWAN 34. B-34 SARI ALFAIDAH
35. A-35 RIVO ARDIANTO 35. B-35 SELLA ANJARISMA
36. A-36 RIZKY WAHYU NUGROHO 36. B-36 SEPTIAN AAN GITA PRATAMA
37. A-37 SATRIA ADI PURNAMA 37. B-37 SRI UTAMI
38. A-38 SRIYANI INDAH PERTIWI 38. B-38 SRI UTAMI RETNO NENGSEH
39. A-39 TYAS INDAH PRATIWI 39. B-39 SUSILAWATI
40. A-40 VALENTICO PARDINATA 40. B-40 UDIN SISWANTO SARI
41. A-41 YUNO TRI WIDIANTO 41. B-41 YUDI ADI WIBOWO
DAFTAR NAMA KELAS KONTROL
NO NAMA KODE
1 AHMAD HIJRIYANTO K – 01
2 AHMAD LATIF K – 02
3 AJFA AINUN NIZA K – 03
4 ANGGUN SUPRIYONO K – 04
5 ANINDIA AVIB SAFITRI K – 05
6 ANISA PUTRI DAMAYANTI K – 06
7 ANJAR KENANG MAULANA K – 07
8 ANNAS PRIKOLIDA K – 08
9 ARDHIAN PUTRA PERDANA K – 09
10 ARDI BAYU AJI SURYA K – 10
11 ARDI WAHYU ARYANTO K – 11
12 AVIN SETYABUDI K – 12
13 BAGAS PRAKOSO K – 13
14 BELLA KRYSTAL K – 14
15 DANANG ARIF WIJANARKO K – 15
16 DAVID PRASETYO K – 16
17 DESY KURNIASIH K – 17
18 DITA JULIA RESKI K – 18
19 DONI MUCHAMAD ARIFIN K – 19
20 DONI SETIAWAN PRATAMA K – 20
21 EKO SUGI WIDIANTORO K – 21
22 ELIN OKA LIVIA K – 22
23 IBNU HERMAWAN K – 23
24 ISNAENI DYAH HABSARI K – 24
25 IVAN BUDI ANNUR K – 25
26 KURNIA MAHFIROH K – 26
27 MAULANA HARFIAN SARWONO K – 27
28 MAY PRASETYO SANTOSO K – 28
29 METRI SETYANING BUDI K – 29
30 NITA SETIAWATI K – 30
31 RENDY ANGGA MAHARDIKA K – 31
32 RICKY PADOVANO K – 32
33 RIFANDRIYANTO K – 33
34 ROHMAD EFENDI K – 34
35 RONY SUSENO K – 35
36 SYU’RINA MUTIA AGUSTIN K – 36
37 TIKA AYU ANANDA K – 37
38 TIRA ANGGITA ARUM SARI K – 38
39 UVAERA KAMILIA KHANSA K – 39
40 WIDIA SUMEKAR HUNINGTIAS K – 40
41 YOGA WAHYU PRASETYO K – 41
Lampiran 10
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN PADA KELOMPOK EKSPERIMEN
(SEBELUM PERLAKUAN)

No Kode xe xe 2 No Kode xk xk2


1 A - 01 6.5 42.25 1 B – 01 4.5 20.25
2 A - 02 7 49 2 B – 02 4.5 20.25
3 A - 03 7 49 3 B – 03 5 25
4 A - 04 6.5 42.25 4 B – 04 6 36
5 A - 05 5 25 5 B – 05 5.5 30.25
6 A - 06 5 25 6 B – 06 7.5 56.25
7 A - 07 6 36 7 B – 07 7.5 56.25
8 A - 08 8 64 8 B – 08 5.5 30.25
9 A - 09 6.5 42.25 9 B – 09 5 25
10 A - 10 6 36 10 B – 10 8 64
11 A - 11 6 36 11 B – 11 6.5 42.25
12 A - 12 7.5 56.25 12 B – 12 6.5 42.25
13 A - 13 5 25 13 B – 13 6.5 42.25
14 A - 14 5 25 14 B – 14 6.5 42.25
15 A - 15 6.5 42.25 15 B – 15 6 36
16 A - 16 4 16 16 B – 16 6 36
17 A - 17 5.5 30.25 17 B – 17 6.5 42.25
18 A - 18 5 25 18 B – 18 4.5 20.25
19 A - 19 7.5 56.25 19 B – 19 5 25
20 A - 20 6.5 42.25 20 B – 20 7 49
21 A - 21 7 49 21 B – 21 4.5 20.25
22 A - 22 7.5 56.25 22 B – 22 6 36
23 A - 23 6.5 42.25 23 B – 23 5 25
24 A - 24 8 64 24 B – 24 5 25
25 A - 25 8 64 25 B – 25 5.5 30.25
26 A - 26 8 64 26 B – 26 5 25
27 A - 27 6.5 42.25 27 B – 27 6 36
28 A - 28 6.5 42.25 28 B – 28 6.5 42.25
29 A - 29 6.5 42.25 29 B – 29 5.5 30.25
30 A - 30 6 36 30 B – 30 6 36
31 A - 31 7 49 31 B – 31 5.5 30.25
32 A - 32 6 36 32 B – 32 5.5 30.25
33 A - 33 5.5 30.25 33 B – 33 5 25
34 A - 34 5.5 30.25 34 B – 34 7 49
35 A - 35 5 25 35 B – 35 5.5 30.25
36 A - 36 7 49 36 B – 36 5.5 30.25
37 A - 37 7,5 56,25 37 B – 37 6 36
38 A - 38 7 49 38 B – 38 6.5 42.25
39 A - 39 4 16 39 B – 39 6.5 42.25
40 A - 40 5.5 30.25 40 B – 40 6 36
41 A - 41 5 25 41 B – 41 5 25
Jumlah 257,5 Jumlah 239
Rata – rata 6,280 Rata – rata 5,829
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN PADA KELOMPOK KONTROL
(SEBELUM PERLAKUAN)

No Kode Xk Xk2 No Kode Xk Xk2


1 K – 01 6,5 42,25 33 K – 33 5,5 30,25
2 K – 02 6,5 42,25 34 K – 34 5 25
3 K – 03 5 25 35 K – 35 7 49
4 K – 04 5 25 36 K – 36 4,5 20,25
5 K – 05 5 25 37 K – 37 6 36
6 K – 06 4,5 20,25 38 K – 38 5,5 30,25
7 K – 07 4,5 20,25 39 K – 39 5,5 30,25
8 K – 08 5 25 40 K – 40 6,5 42,25
9 K – 09 5,5 30,25 41 K – 41 6 36
10 K – 10 4,5 20,25 Jumlah 220,5
11 K – 11 4,5 20,25 Rata – rata 5,378
12 K – 12 5 25
13 K – 13 4,5 20,25
14 K – 14 6 36
15 K – 15 5,5 30,25
16 K – 16 5 25
17 K – 17 4,5 20,25
18 K – 18 4 16
19 K – 19 7,5 56,25
20 K – 20 4 16
21 K – 21 6,5 42,25
22 K – 22 5,5 30,25
23 K – 23 6,5 42,25
24 K – 24 4,5 20,25
25 K – 25 5,5 30,25
26 K – 26 5,5 30,25
27 K – 27 6 36
28 K – 28 6 36
29 K – 29 5,5 30,25
30 K – 30 4 16
31 K – 31 4,5 20,25
32 K – 32 6,5 42,25
Lampiran 11

ANALISIS AWAL

a. Uji Normalitas

DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN 1


(KOOPERATIF TIPE TAI)
SEBELUM PERLAKUAN

|F(Zi) -
No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi)|
1 4 -2,13 0,0168 0,0488 0,0320
2 4 -2,13 0,0168 0,0488 0,0320
3 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
4 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
5 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
6 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
7 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
8 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
9 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
10 5,5 -0,73 0,2334 0,3171 0,0836
11 5,5 -0,73 0,2334 0,3171 0,0836
12 5,5 -0,73 0,2334 0,3171 0,0836
13 5,5 -0,73 0,2334 0,3171 0,0836
14 6 -0,26 0,3969 0,4390 0,0422
15 6 -0,26 0,3969 0,4390 0,0422
16 6 -0,26 0,3969 0,4390 0,0422
17 6 -0,26 0,3969 0,4390 0,0422
18 6 -0,26 0,3969 0,4390 0,0422
19 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
20 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
21 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
22 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
23 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
24 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
25 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
26 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
27 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
28 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
29 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
30 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
31 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
32 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
33 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
34 7,5 1,14 0,8722 0,9024 0,0302
35 7,5 1,14 0,8722 0,9024 0,0302
36 7,5 1,14 0,8722 0,9024 0,0302
37 7,5 1,14 0,8722 0,9024 0,0302
38 8 1,60 0,9455 1,0000 0,0545
39 8 1,60 0,9455 1,0000 0,0545
40 8 1,60 0,9455 1,0000 0,0545
41 8 1,60 0,9455 1,0000 0,0545
Jumlah 257,5 Lo 0,1032
Rata-
rata 6,280488 L(5%) 0,1384
s2 1,151
s 1,073 Ket Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL

KELOMPOK EKSPERIMEN I (KOOPERATIF TIPE TAI)

(SEBELUM PERLAKUAN)

Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:

1. Menetapkan Hipotesis

Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal

Ha = Sampel berasal dari distribusi normal

2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%)

3. Mencari Nilai-nilai

No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi) |F(Zi) -(Zi)|

Berdasarkan lampiran 16 diperoleh

N = 41 X i  257,5 X i  1663,25

x
X i

252,25
 6,280
n 41

n  X i   X i 
2 2
41.1663,25  (257,5) 2 68193,25  63755,25
S 
2
   1,151
n(n  1) 41(41  1) 41.40

S  1,151  1,073

Karena X i dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:

( xi  x)
Zi 
S

Contoh: i = 1

Zi 
4  6,280  2,13
1,645

Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.

Contoh: i = 1
Zi = -2,13 pada tabel distribusi normal baku = 0,4049

F(Zi) = 0,5 – 0,4032 = 0,0168

4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors

Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384

5. Menentukan Lo

Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,1032

6. Kesimpulan

Diketahui Lo = 0,1032 dan L = 0,1384

Berarti Lo < L maka Ho ditolak

Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 12

DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA)


SEBELUM PERLAKUAN
No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 4,5 -1,53 0,0634 0,0976 0,0342
2 4,5 -1,53 0,0634 0,0976 0,0342
3 4,5 -1,53 0,0634 0,0976 0,0342
4 4,5 -1,53 0,0634 0,0976 0,0342
5 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
6 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
7 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
8 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
9 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
10 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
11 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
12 5 -0,95 0,1704 0,2927 0,1223
13 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
14 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
15 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
16 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
17 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
18 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
19 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
20 5,5 -0,38 0,3526 0,4878 0,1352
21 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
22 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
23 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
24 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
25 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
26 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
27 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
28 6 0,20 0,5778 0,6829 0,1052
29 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
30 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
31 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
32 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
33 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
34 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
35 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
36 6,5 0,77 0,7795 0,8780 0,0985
37 7 1,35 0,9107 0,9268 0,0161
38 7 1,35 0,9107 0,9268 0,0161
39 7,5 1,92 0,9725 0,9756 0,0031
40 7,5 1,92 0,9725 0,9756 0,0031
41 8 2,49 0,9937 1,0000 0,0063
Jumlah 239 Lo 0,1352
Rata-rata 5,829268 L(5%) 0,1384
s2 0,758
s 0,870 Ket Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL

KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA)

(SEBELUM PERLAKUAN)

Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:

1. Menetapkan Hipotesis

Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal

Ha = Sampel berasal dari distribusi normal

2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%)

3. Mencari Nilai-nilai

No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi) |F(Zi) -(Zi)|

Berdasarkan lampiran 16 diperoleh

N = 41 X i  239 X i  1428,75

x
X i

239
 5,829
n 41

n X i   X i 
2 2
41.1428,75  (239) 2 58578,75  57121
S 
2
   0,758
n(n  1) 41(41  1) 41.40

S  0,758  0,870

Karena X i dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:

( xi  x)
Zi  Contoh: i = 1
S

Zi 
4,5  5,829  1,53
0,870

Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.

Contoh: i = 1
Zi = -1,53 pada tabel distribusi normal baku = 0,4366

F(Zi) = 0,5 – 0,4366 = 0,0634

4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors

Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384

5. Menentukan Lo

Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,1352

6. Kesimpulan

Diketahui Lo = 0,1352 dan L = 0,1384

Berarti Lo < L maka Ho ditolak

Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 13
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK KONTROL (CERAMAAH)
SEBELUM PERLAKUAN

No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi) - S(Zi)|


1 4 -1,58 0,0569 0,0732 0,0162
2 4 -1,58 0,0569 0,0732 0,0162
3 4 -1,58 0,0569 0,0732 0,0162
4 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
5 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
6 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
7 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
8 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
9 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
10 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
11 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
12 4,5 -1,01 0,1569 0,2927 0,1358
13 5 -0,43 0,3322 0,4634 0,1312
14 5 -0,43 0,3322 0,4634 0,1312
15 5 -0,43 0,3322 0,4634 0,1312
16 5 -0,43 0,3322 0,4634 0,1312
17 5 -0,43 0,3322 0,4634 0,1312
18 5 -0,43 0,3322 0,4634 0,1312
19 5 -0,43 0,3322 0,4634 0,1312
20 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
21 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
22 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
23 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
24 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
25 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
26 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
27 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
28 5,5 0,14 0,5556 0,6829 0,1273
29 6 0,71 0,7622 0,7073 0,0549
30 6 0,71 0,7622 0,7073 0,0549
31 6 0,71 0,7622 0,7073 0,0549
32 6 0,71 0,7622 0,7073 0,0549
33 6 0,71 0,7622 0,8049 0,0426
34 6,5 1,29 0,9010 0,9512 0,0502
35 6,5 1,29 0,9010 0,9512 0,0502
36 6,5 1,29 0,9010 0,9512 0,0502
37 6,5 1,29 0,9010 0,9512 0,0502
38 6,5 1,29 0,9010 0,9512 0,0502
39 6,5 1,29 0,9010 0,9512 0,0502
40 7 1,86 0,9686 0,9756 0,0070
41 7,5 2,43 0,9925 1,0000 0,0075
Jumlah 220,5 Lo 0,1358
Rata-
rata 5,378049 L(5%) 0,1401
s2 0,760
S 0,872 Ket normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL

KELOMPOK KONTROL (CERAMAAH)

(SEBELUM PERLAKUAN)

Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:

1. Menetapkan Hipotesis

Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal

Ha = Sampel berasal dari distribusi normal

2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%)

3. Mencari Nilai-nilai

No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi) |F(Zi) -(Zi)|

Berdasarkan lampiran 16 diperoleh

N = 41 X i  220,5 X i  1189

x
X i

220,5
 5,378
n 41

n X i   X i 
2 2
41.1189  (220,5) 2 48745  48620,25
S 
2
   0,760
n(n  1) 41(41  1) 41.40

S  0,760  0,872

Karena X i dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:

( xi  x)
Zi  Contoh: i = 1
S

Zi 
4  5,317   1,524
0,864

Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.

Contoh: i = 1

Zi = -1,524 pada tabel distribusi normal baku = 0,4357

F(Zi) = 0,5 – 0,4357 = 0,0643

4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors


Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1401

5. Menentukan Lo

Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,1385

6. Kesimpulan

Diketahui Lo = 0,1385 dan L = 0,1401

Berarti Lo < L maka Ho ditolak

Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 14
b. Uji Homogenitas

UJI HOMOGENITAS

2
Dari lampiran, lampiran, lampiran diperoleh s1 = 1,151; s22 = 0,75; s32 = 0,760

2
Dimana: s1 = varians kelompok eksperimen 1(TAI) sebelum perlakuan

s22 = Varians kelompok eksperimen 2 (VARMA) sebelum perlakuan

s32 = Varians kelompok control sebelum perlakuan

Harga - harga yang perlu untuk Uji Barlet

Ho =  1   2   3
2 2 2

Sampel ke dk 1/dk si2 dk.si2 log si2 (dk)log si2


1 40 0,0250 1,151 46,0244 0,0609 2,4371
2 40 0,0250 0,758 30,3049 -0,1205 -4,8219
3 40 0,0250 0,760 30,3902 -0,1193 -4,7730
Jumlah 120 0,075 2,6680 106,7195 -0,1789 -7,1578

1) Varians gabungan dari tiga sampel adalah:

s2 
 (n  1)s 
i i
2

 (n  1)
i

40(1,151)  40(0,758)  40(0,760)


s2  = 0,889
40  40  40

Sehingga log s2 = log 0,889 = - 0,051

2) Harga satuan B dengan rumus:

B = (log s2)∑(ni – 1)

B = (-0,051)(120) = -6,112

Untuk Uji Barlet digunakan statistic chi kuadrat :

X 2  ( In10)B   ( ni  1)log si  2,407


2

Jika α = 0,05 dari daftar distribusi chi kuadrat dengan dk = (k-1) = 3 - 1 = 2didapat
X 2 0,95 ( 2 )  5,99 ternyata bahwa yaitu X 2  X 2 0 ,95 ( 2 ) yaitu 2,407 < 5,99 sehingga hipotesis Ho =
 1   2   3 diterima dengan taraf nyata 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok
2 2 2

mempunyai varians yang sama (homogen)


TABEL BANTU UJI MATCHING

No. X1 X2 Xk SD12 SD22 SDk2


1 6,5 4,5 6,5 0,048 1,767 1,259
2 7 4,5 6,5 0,518 1,767 1,259
3 7 5 5 0,518 0,688 0,143
4 6,5 6 5 0,048 0,029 0,143
5 5 5,5 5 1,640 0,108 0,143
6 5 7,5 4,5 1,640 2,791 0,771
7 6 7,5 4,5 0,079 2,791 0,771
8 8 5,5 5 2,957 0,108 0,143
9 6,5 5 5,5 0,048 0,688 0,015
10 6 8 4,5 0,079 4,712 0,771
11 6 6,5 4,5 0,079 0,450 0,771
12 7,5 6,5 5 1,487 0,450 0,143
13 5 6,5 4,5 1,640 0,450 0,771
14 5 6,5 6 1,640 0,450 0,387
15 6,5 6 5,5 0,048 0,029 0,015
16 4 6 5 5,201 0,029 0,143
17 5,5 6,5 4,5 0,609 0,450 0,771
18 5 4,5 4 1,640 1,767 1,899
19 7,5 5 7,5 1,487 0,688 4,503
20 6,5 7 4 0,048 1,371 1,899
21 7 4,5 6,5 0,518 1,767 1,259
22 7,5 6 5,5 1,487 0,029 0,015
23 6,5 5 6,5 0,048 0,688 1,259
24 8 5 4,5 2,957 0,688 0,771
25 8 5,5 5,5 2,957 0,108 0,015
26 8 5 5,5 2,957 0,688 0,015
27 6,5 6 6 0,048 0,029 0,387
28 6,5 6,5 6 0,048 0,450 0,387
29 6,5 5,5 5,5 0,048 0,108 0,015
30 6 6 4 0,079 0,029 1,899
31 7 5,5 4,5 0,518 0,108 0,771
32 6 5,5 6,5 0,079 0,108 1,259
33 5,5 5 5,5 0,609 0,688 0,015
34 5,5 7 5 0,609 1,371 0,143
35 5 5,5 7 1,640 0,108 2,631
36 7 5,5 4,5 0,518 0,108 0,771
37 7,5 6 6 1,487 0,029 0,387
38 7 6,5 5,5 0,518 0,450 0,015
39 4 6,5 5,5 5,201 0,450 0,015
40 5,5 6 6,5 0,609 0,029 1,259
41 5 5 6 1,640 0,688 0,387
Jumlah 257,5 239 220,5 46,024 30,305 30,390
Rata-rata 6,280 5,829 5,378
SD2m 1,151 0,758 0,760 Ftabel 1,6928
S 1,073 0,870 0,872 F12 1,5187
T 0,327 0,366 0,653 F2k 1,003
ttabel 1,990 F1k 1,514
Lampiran 15
PERHITUNGAN UJI T – MATCHING

1. Antara Kelas Eksperimen 1 dengan Kelas Eksperimen 2

__ __
x 1 = 6,280 x 2 = 5,829

SD12= 46,024 SD22 = 30,305

N1 = 41 N2 = 41

SD 2 46,024
SDMe1  
2
= 1,151
(ne  1) 40

SD 2 30,305
 
2
SDMe 2 = 0,758
(nk  1) 40

M e1  M e 2
t =
1  SD Me 2
2 2
SDMe

6,280  5,829
=
46,024  30,305

= 0,327

Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1,990.

Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara

kelompok 1 dan kelompok 2.

2. Antara Kelas Eksperimen 1 dengan Kelas Kontrol

__ __
x 1 = 6,280 x kontrol = 5,378

SD12= 46,024 SDk2 = 30,390

N1 = 41 Nk = 41

SD 2 46,024
SDMe1  
2
= 1,151
(ne  1) 40

SD 2 30,390
SDMk  
2
= 0,760
(nk  1) 40
Mk  Me
t =
1  SD Mk
2 2
SDMe

6,280  5,378
=
1,151  0,760

= 0,653

Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1,990.

Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara

kelompok 1 dan kelompok kontrol.

3. Antara Kelas Eksperimen 2 dengan Kelas Kontrol

__ __
x 2 = 5,829 x kontrol = 5,378

SD22= 30,305 SDk2 = 30,390

N2 = 41 Nk = 41

SD 2 30,305
 
2
SDMe 2 = 0,758
(nk  1) 40

SD 2 30,390
SDMk  
2
= 0,760
(nk  1) 40

M k  M e2
t =
2  SD Mk
2 2
SDMe

5,829  5,378
=
0,758  0,760

= 0,366

Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1,990. Karena

thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan

kelompok kontrol.
Lampiran 16
Nilai Akhir Test
Kelas Eksperimen I (Kooperatif tipe TAI)
Item soal
No. Kode Jumlah
1 2 3 4 5 6
1 A – 01 10 15 15 20 20 20 100
2 A – 02 10 15 15 20 15 10 85
3 A – 03 10 15 15 15 15 15 85
4 A – 04 10 15 15 20 20 0 80
5 A – 05 10 0 5 20 20 20 75
6 A – 06 10 15 15 15 20 5 80
7 A – 07 10 10 10 15 10 10 65
8 A – 08 10 10 10 20 20 10 80
9 A – 09 10 15 10 5 20 5 65
10 A – 10 10 15 0 15 20 20 80
11 A – 11 10 15 5 10 20 20 80
12 A – 12 10 10 15 15 20 15 85
13 A – 13 10 15 15 20 5 5 70
14 A – 14 10 10 5 15 15 20 75
15 A – 15 10 5 15 20 15 20 85
16 A – 16 10 5 5 15 10 10 55
17 A – 17 10 15 15 5 20 20 85
18 A – 18 10 10 10 15 10 5 60
19 A – 19 10 15 15 15 15 15 85
20 A – 20 10 15 15 20 20 10 90
21 A – 21 10 10 15 15 15 10 75
22 A – 22 10 15 15 20 15 20 95
23 A – 23 10 10 10 10 10 5 55
24 A – 24 10 15 15 10 20 20 90
25 A – 25 10 15 15 10 10 10 70
26 A – 26 10 15 15 20 10 20 90
27 A – 27 10 15 15 20 15 0 75
28 A – 28 10 5 5 10 15 15 60
29 A – 29 10 15 15 10 0 20 70
30 A – 30 10 15 10 20 20 20 95
31 A – 31 10 15 15 10 10 10 70
32 A – 32 10 15 15 15 20 20 95
33 A – 33 10 15 15 5 20 20 85
34 A – 34 10 15 10 15 15 0 65
35 A – 35 10 15 15 15 15 15 85
36 A – 36 10 15 15 20 10 10 80
37 A – 37 10 15 15 20 20 20 100
38 A – 38 10 15 15 20 20 20 100
39 A – 39 10 5 5 10 10 10 50
40 A – 40 10 10 15 15 5 5 60
41 A – 41 10 15 15 5 5 5 55
Jumlah 3185
Rata – rata 77,683
Nilai min 55
Nilai max 100
Nilai Akhir Test
Kelas Eksperimen II (VARMA)
Item soal
No. Kode Jumlah
1 2 3 4 5 6
1 B – 01 10 15 15 15 10 15 80
2 B – 02 10 10 15 20 20 15 90
3 B – 03 10 15 15 20 10 5 75
4 B – 04 10 10 15 10 20 20 85
5 B – 05 10 10 15 10 15 15 75
6 B – 06 10 15 15 20 20 20 100
7 B – 07 10 15 15 15 5 5 65
8 B – 08 10 15 15 20 10 10 80
9 B – 09 10 15 5 20 15 10 75
10 B – 10 10 15 15 20 20 20 100
11 B – 11 10 15 15 0 20 20 80
12 B – 12 10 5 15 15 15 20 80
13 B – 13 10 15 15 20 15 10 85
14 B – 14 10 15 15 20 5 5 70
15 B – 15 10 15 10 15 10 5 65
16 B – 16 10 15 15 15 0 15 70
17 B – 17 10 5 5 20 20 20 80
18 B – 18 10 5 15 10 20 20 80
19 B – 19 10 10 15 20 20 20 95
20 B – 20 10 15 15 20 5 5 70
21 B – 21 5 15 15 20 0 5 60
22 B – 22 10 10 10 10 15 10 65
23 B – 23 10 15 15 10 10 10 70
24 B – 24 10 5 15 15 20 20 85
25 B – 25 10 15 15 10 15 15 80
26 B – 26 10 15 15 15 5 20 80
27 B – 27 10 10 15 5 15 20 75
28 B – 28 10 10 15 5 10 15 65
29 B – 29 5 15 15 5 5 10 55
30 B – 30 10 15 15 20 15 5 80
31 B – 31 10 5 15 20 15 5 70
32 B – 32 5 10 5 15 10 10 55
33 B – 33 10 15 15 20 5 15 80
34 B – 34 10 15 10 20 20 10 85
35 B – 35 10 15 15 5 15 15 75
36 B – 36 10 10 15 20 20 10 85
37 B – 37 10 15 5 20 20 15 85
38 B – 38 10 15 15 20 5 5 70
39 B – 39 10 15 15 20 5 10 75
40 B – 40 10 15 10 20 20 15 90
41 B – 41 10 15 15 15 15 0 70
Jumlah 3155
Rata – rata 76,95
Nilai min 65
Nilai max 100
Nilai Akhir Test
Kelas Kontrol
Item soal
No. Kode Jumlah
1 2 3 4 5 6
1 K – 01 10 15 10 10 5 10 60
2 K – 02 10 15 15 15 15 10 80
3 K – 03 10 15 15 15 15 10 80
4 K – 04 10 15 15 10 20 0 70
5 K – 05 5 0 5 20 20 20 70
6 K – 06 10 15 15 15 20 10 85
7 K – 07 10 10 10 15 10 10 65
8 K – 08 10 10 10 20 20 10 80
9 K – 09 10 15 10 5 20 5 65
10 K – 10 10 15 0 15 15 20 75
11 K – 11 5 15 5 10 20 20 75
12 K – 12 10 10 15 15 20 15 85
13 K – 13 10 15 15 20 5 5 70
14 K – 14 10 10 5 15 15 20 75
15 K – 15 10 5 15 10 15 20 75
16 K – 16 5 5 5 15 10 10 50
17 K – 17 10 15 15 5 15 20 80
18 K – 18 10 10 10 15 10 5 60
19 K – 19 10 15 15 15 10 15 80
20 K – 20 10 15 15 15 10 5 70
21 K – 21 10 10 15 15 15 10 75
22 K – 22 10 15 15 15 15 10 80
23 K – 23 10 10 10 10 10 5 55
24 K – 24 5 15 10 10 20 15 75
25 K – 25 10 15 15 10 10 10 70
26 K – 26 10 15 15 10 10 15 75
27 K – 27 10 15 15 20 15 0 75
28 K – 28 10 5 5 10 15 15 60
29 K – 29 10 15 15 10 0 20 70
30 K – 30 10 15 10 15 10 15 75
31 K – 31 10 15 15 10 10 10 70
32 K – 32 5 15 15 10 15 10 70
33 K – 33 10 15 15 5 20 10 75
34 K – 34 10 15 10 15 15 0 65
35 K – 35 10 15 15 15 15 15 85
36 K – 36 10 15 15 15 10 10 75
37 K – 37 10 15 15 20 10 10 80
38 K – 38 10 15 15 10 10 20 80
39 K – 39 5 5 5 10 10 10 45
40 K – 40 10 10 15 15 5 5 60
41 K – 41 10 15 15 5 5 5 55
Jumlah 2920
Rata – rata 71,22
Nilai min 45
Nilai max 85
Lampiran 17
ANALISIS AKHIR
a. Uji Normalitas
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN I
(KOOPERATIF TIPE TAI)
No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 50 -2,05 0,0203 0,0244 0,0041
2 55 -1,68 0,0466 0,0976 0,0509
3 55 -1,68 0,0466 0,0976 0,0509
4 55 -1,68 0,0466 0,0976 0,0509
5 60 -1,31 0,0953 0,1707 0,0754
6 60 -1,31 0,0953 0,1707 0,0754
7 60 -1,31 0,0953 0,1707 0,0754
8 65 -0,94 0,1740 0,2439 0,0699
9 65 -0,94 0,1740 0,2439 0,0699
10 65 -0,94 0,1740 0,2439 0,0699
11 70 -0,57 0,2848 0,3415 0,0566
12 70 -0,57 0,2848 0,3415 0,0566
13 70 -0,57 0,2848 0,3415 0,0566
14 70 -0,57 0,2848 0,3415 0,0566
15 75 -0,20 0,4213 0,4390 0,0177
16 75 -0,20 0,4213 0,4390 0,0177
17 75 -0,20 0,4213 0,4390 0,0177
18 75 -0,20 0,4213 0,4390 0,0177
19 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
20 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
21 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
22 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
23 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
24 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
25 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
26 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
27 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
28 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
29 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
30 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
31 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
32 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
33 90 0,91 0,8190 0,8537 0,0347
34 90 0,91 0,8190 0,8537 0,0347
35 90 0,91 0,8190 0,8537 0,0347
36 95 1,28 0,9000 0,9268 0,0268
37 95 1,28 0,9000 0,9268 0,0268
38 95 1,28 0,9000 0,9268 0,0268
39 100 1,65 0,9507 1,0000 0,0493
40 100 1,65 0,9507 1,0000 0,0493
41 100 1,65 0,9507 1,0000 0,0493
Jumlah 3185 Lo 0,0754
Rata-rata 77,68293 L(5%) 0,1384
s2 182,622
S 13,514 Ket Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL

KELOMPOK EKSPERIMEN I (KOOPERATIF TIPE TAI)

(SETELAH PERLAKUAN)

Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:

1. Menetapkan Hipotesis

Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal

Ha = Sampel berasal dari distribusi normal

2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%)

3. Mencari Nilai-nilai

No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi) |F(Zi) -(Zi)|

Berdasarkan lampiran 16 diperoleh

N = 41 X i  3185 X i
2
 234725

x
X i

3185
 77,682
n 41

n X i   X i 
2 2
41.234725  (3185) 2 9623725  10144225
S 
2
   182,622
n(n  1) 41(41  1) 41.40

S  182,622  13,514

Karena X i dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:

( xi  x)
Zi  Contoh: i = 1
S

Zi 
50  77,682  2,05
13,514

Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.

Contoh: i = 1

Zi = -2,05 pada tabel distribusi normal baku = 0,4797

F(Zi) = 0,5 – 0,4797 = 0,0203

4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors


Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384

5. Menentukan Lo

Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,0754

6. Kesimpulan

Diketahui Lo = 0,0754 dan L = 0,1384

Berarti Lo < L maka Ho ditolak

Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA)
SETELAH PERLAKUAN
No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 55 -2,09 0,0181 0,0488 0,0307
2 55 -2,09 0,0181 0,0488 0,0307
3 60 -1,62 0,0529 0,0732 0,0203
4 65 -1,14 0,1271 0,1707 0,0436
5 65 -1,14 0,1271 0,1707 0,0436
6 65 -1,14 0,1271 0,1707 0,0436
7 65 -1,14 0,1271 0,1707 0,0436
8 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
9 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
10 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
11 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
12 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
13 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
14 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
15 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
16 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
17 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
18 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
19 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
20 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
21 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
22 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
23 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
24 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
25 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
26 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
27 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
28 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
29 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
30 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
31 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
32 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
33 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
34 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
35 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
36 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
37 90 1,25 0,8934 0,9268 0,0334
38 90 1,25 0,8934 0,9268 0,0334
39 95 1,72 0,9575 0,9512 0,0063
40 100 2,20 0,9861 1,0000 0,0139
41 100 2,20 0,9861 1,0000 0,0139
Jumlah 3155 Lo 0,1173
Rata-
rata 76,95122 L(5%) 0,1384
s2 109,848
s 10,481 Ket Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL

KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA)

(SETELAH PERLAKUAN)

Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:

1. Menetapkan Hipotesis

Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal

Ha = Sampel berasal dari distribusi normal

2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%)

3. Mencari Nilai-nilai

No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi) |F(Zi) -(Zi)|

Berdasarkan lampiran 16 diperoleh

N = 41 X i  3155 X i  237175

x
X i

3155
 76,95
n 41

n X i   X i 
2 2
41.237175  (3155) 2 9724175  9954025
S 
2
   109,848
n(n  1) 41(41  1) 41.40

S  109,848  10,481

Karena X i dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:

( xi  x)
Zi  Contoh: i = 1
S

Zi 
5,5  5,829  2,09
10,481

Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.

Contoh: i = 1

Zi = -2,09 pada tabel distribusi normal baku =0,4819


F(Zi) = 0,5 – 0,4819 = 0,0181

4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors

Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384

5. Menentukan Lo

Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,1173

6. Kesimpulan

Diketahui Lo = 0,1173 dan L = 0,1384

Berarti Lo < L maka Ho ditolak

Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK KONTROL
(CERAMAAH)
No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 45 -2,75 0,0030 0,0244 0,0214
2 50 -2,22 0,0131 0,0488 0,0357
3 55 -1,70 0,0445 0,0976 0,0530
4 55 -1,70 0,0445 0,0976 0,0530
5 60 -1,18 0,1197 0,1951 0,0754
6 60 -1,18 0,1197 0,1951 0,0754
7 60 -1,18 0,1197 0,1951 0,0754
8 60 -1,18 0,1197 0,1951 0,0754
9 65 -0,65 0,2572 0,2683 0,0111
10 65 -0,65 0,2572 0,2683 0,0111
11 65 -0,65 0,2572 0,2683 0,0111
12 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
13 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
14 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
15 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
16 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
17 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
18 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
19 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
20 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
21 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
22 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
23 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
24 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
25 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
26 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
27 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
28 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
29 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
30 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
31 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
32 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
33 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
34 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
35 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
36 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
37 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
38 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
39 85 1,44 0,9257 1,0000 0,0743
40 85 1,44 0,9257 1,0000 0,0743
41 85 1,44 0,9257 1,0000 0,0743
Jumlah 2920 Lo 0,1055
Rata-
rata 71,21951 L(5%) 0,1384
s2 90,976
s 9,538 Ket Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL

KELOMPOK KONTROL (CERAMAAH)

Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:

1. Menetapkan Hipotesis

Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal

Ha = Sampel berasal dari distribusi normal

2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%)

3. Mencari Nilai-nilai

No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)- S(Zi) |F(Zi) -(Zi)|

Berdasarkan lampiran 16 diperoleh

N = 41 X i  2920 X i  211600

x
X i

2920
 71,219
n 41

n X i   X i 
2 2
41.211600  (71,219) 2 8675600  5072,146
S 
2
   90,976
n(n  1) 41(41  1) 41.40

S  90,976  9,538

Karena X i dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:

( xi  x)
Zi  Contoh: i = 1
S

Zi 
4,5  5,378  2,75
9,538

Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.

Contoh: i = 1
Zi = -2,75 pada tabel distribusi normal baku = 0,497

F(Zi) = 0,5 – 0,497 = 0,003

4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors

Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384

5. Menentukan Lo

Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,1055

6. Kesimpulan

Diketahui Lo = 0,1055 dan L = 0,1384

Berarti Lo < L maka Ho ditolak

Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 18

b. Uji Homoginitas

PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS

2
Dari lampiran, lampiran, lampiran diperoleh s1 = 182,622; s22 =109,848; s32 =

90,976

2
Dimana: s1 = varians kelompok eksperimen 1(TAI) setelah perlakuan

s22 = Varians kelompok eksperimen 2 (VARMA) setelah perlakuan

s32 = Varians kelompok kontrol setelah perlakuan

Harga - harga yang perlu untuk Uji Barlet

Ho =  1   2   3
2 2 2

Sampel ke dk 1/dk si2 dk.si2 log si2 (dk)log si2

1 40 0,0250 182,622 7304,88 2,26 90,4

2 40 0,0250 109,848 4393,92 2,04 81,6

3 40 0,0250 90,976 3639,04 1,96 78,4

Jumlah 120 0,075 383,446 15337,84 6,26 250,4

1) Varians gabungan dari tiga sampel adalah:

s 2

 (n 1)s 
i i
2

 (n i  1)

40(182,622)  40(109,848)  40(90,976)


s2  = 127,82
40  40  40

Sehingga log s2 = log 127,82 = 2,107

2) Harga satuan B dengan rumus:

B = (log s2)∑(ni – 1)
B = (2,107)(120) = 252,84

Untuk Uji Barlet digunakan statistic chi kuadrat :

X 2  ( In10)B   ( n i  1)log s i
2
 5,618
Jika α = 0,05 dari daftar distribusi chi kuadrat dengan dk = (k-1) = 3 - 1 = 2

didapat X 2 0,95 ( 2 )  5,99 ternyata bahwa yaitu X 2  X 2 0 ,95 ( 2 ) yaitu 5,618 < 5,99

sehingga hipotesis Ho =  1   2   3 diterima dengan taraf nyata 0,05. Maka


2 2 2

dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok mempunyai varians yang sama

(homogen)
Lampiran 19
c. Uji Anova Satu jalur (One way Anova)

Hipotesis

Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model

pembelajaran TAI(Somatic, Audio,Visual and Intelektual), model pembelajaran

VARMA (Contextual, Teachingand Learning), dan model caramah pada

materi Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester I SMP Agus Salim

Semarang.

Ha : Paling sedikit terdapat sepasang perbedaan hasil belajar antara siswa yang

mendapat modelpembelajaran TAI (Somatic, Audio,Visual and Intelektual),

model pembelajaran VARMA (Contextual, Teaching and Learning), dan

model caramah pada materi Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP

Agus Salim Semarang.

Tabel penolong untuk perhitungan anova


No. TAI VARMA CERAMAAH Jumlah total
2 2
X1 X1 X2 X2 X3 X32 X X2
1 100 10000 80 6400 60 3600 240 20000

2 85 7225 90 8100 80 6400 255 21725

3 85 7225 75 5625 80 6400 240 19250

4 80 6400 85 7225 70 4900 235 18525

5 75 5625 75 5625 70 4900 220 16150

6 80 6400 100 10000 85 7225 265 23625

7 65 4225 65 4225 65 4225 195 12675

8 80 6400 80 6400 80 6400 240 19200

9 65 4225 75 5625 65 4225 205 14075

10 80 6400 100 10000 75 5625 255 22025

11 80 6400 80 6400 75 5625 18425


12 85 7225 80 6400 85 7225 235 20850

13 70 4900 85 7225 70 4900 250 17025

14 75 5625 70 4900 75 5625 225 16150

15 85 7225 65 4225 75 5625 220 17075

16 55 3025 70 4900 50 2500 225 10425

17 85 7225 80 6400 80 6400 175 20025

18 60 3600 80 6400 60 3600 245 13600

19 85 7225 95 9025 80 6400 200 22650

20 90 8100 70 4900 70 4900 260 17900

21 75 5625 60 3600 75 5625 230 14850

22 95 9025 65 4225 80 6400 210 19650

23 55 3025 70 4900 55 5625 240 10950

24 90 8100 85 7225 75 5625 180 20950

25 70 4900 80 6400 70 4900 250 16200

26 90 8100 80 6400 75 5625 220 20125

27 75 5625 75 5625 75 5625 245 16875

28 60 3600 65 4225 60 3600 225 11425

29 70 4900 55 3025 70 4900 185 12825

30 95 9025 80 6400 75 5625 195 21050

31 70 4900 70 4900 70 4900 250 14700

32 95 9025 55 3025 70 4900 210 16950

33 85 7225 80 6400 75 5625 220 19250

34 65 4225 85 7225 65 4225 240 15675

35 85 7225 75 5625 85 7225 215 20075

36 80 6400 85 7225 75 5625 245 19250


37 100 10000 85 7225 80 6400 240 23625

38 100 10000 70 4900 80 6400 265 21300

39 50 2500 75 5625 45 2025 250 10150

40 60 3600 90 8100 60 3600 170 15300

41 55 3025 70 4900 55 3025 210 10950

180

Jmlh ∑X1 =3185 ∑X2 =3155 ∑X3 =2920 ∑Xi=9260 ∑Y2 =713500
n1 = 41 n2 = 41 n3 = 41 ∑N = 123

x1 = 3185 x2 = 3155 x3 = 2920


x12 = 254725 x22 = 247175 x32 = 211600
n1 = 41 n2 = 41 n3 = 41

 x1   x2   x3     xn 2
JK R =
n1  n2  n3    n n

(3185  3155  2920) 2


=
41  41  41

(9260) 2
=
123

= 697134,96

( x1 ) 2  x 2 
2
 x3    xn 
2 2

JK A = +     JK R
n1 n2 n3  nn

(3185) 2 (3155) 2 (2920) 2


=   - 697134,96
41 41 41

= 247420,12 + 242781,10 + 207960,98 - 697134,96

= 1027,24

x2 = x12 + x22 + x32

= 254725+ 247175+ 211600

= 713500
JK D =  x 2  JK R  JK A

= 713500- 697134,96 - 1027,24

= 15337,80

dk rata rata = 1

dk A =k–1 =3–1=2

dk D = N – k = 123 – 3 = 120

JK R 697134,96
RK rata rata = = = 697134,96
dk R 1

JK A 1027,24
RK A = = = 513,61789
dk A 2

JK D 15337,80
RK D = = = 127,815
dk D 120

RK A 513,61789
Fhitung = = = 4,02
RK D 127,815

Avalisis Varians

Sumber variasi dk JK KT F Ftabel


Rata-rata 1 697134,96 697134,96
Antar Kelompok 2 1027,24 513,61789
4,02 3,072
Dalam
Kelompok 120 15337,80 127,815
Total 123 713500,00

Untuk = 5%, dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 120 diperoleh Ftabel = 3,072.

Karena Fhitung > Ftabel, maka dapat disimpulkan tiap perlakuan akan memberikan hasil

yang berbeda pula.


Lampiran 20
TABEL UJI – T

No. X1 X2 Xk
1 100 80 60
2 85 90 80
3 85 75 80
4 80 85 70
5 75 75 70
6 80 100 85
7 65 65 65
8 80 80 80
9 65 75 65
10 80 100 75
11 80 80 75
12 85 80 85
13 70 85 70
14 75 70 75
15 85 65 75
16 55 70 50
17 85 80 80
18 60 80 60
19 85 95 80
20 90 70 70
21 75 60 75
22 95 65 80
23 55 70 55
24 90 85 75
25 70 80 70
26 90 80 75
27 75 75 75
28 60 65 60
29 70 55 70
30 95 80 75
31 70 70 70
32 95 55 70
33 85 80 75
34 65 85 65
35 85 75 85
36 80 85 75
37 100 85 80
38 100 70 80
39 50 75 45
40 60 90 60
41 55 70 55
Jumlah 3185 3155 2920
Rata-
rata 77,683 76,951 71,220
si2 182,622 109,848 90,976
s2 146,235 100,412 136,799
s 12,093 10,021 11,696
t 0,274 2,590 2,502
ttabel 1,990
PERHITUNGAN UJI - T

1. Antara Kelas Eksperimen 1 dengan Kelas Kontrol

__ __
x 1 = 77,683 x kontrol = 71,220

s12 = 182,662 s2kontrol = 90,976

N1 = 41 N2 = 41

(n1  1) s12  (n kontrol  1) s kontrol


2
s2gab =
n1  nkontrol  2

(40 x182,662)  (40 x90,976)


=
41  41  2

= 136,799

s = 136,799

= 11,696

__ __
x 1  x kontrol
t =
1 1
s 
n1 n kontrol

77,683  71,220
=
1 1
11,696 
41 41

= 2,502

Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh

ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang

signifikan antara kelompok 1 dan kelompok kontrol.


2. Antara Kelas Eksperimen 2 dengan Kelas Kontrol

__ __
x 2 = 76,951 x kontrol = 71,220

s22 = 109,848 s2kontrol = 90,976

N2 = 41 N2 = 41

2 (n2  1) s 22  (n kontrol  1) s kontrol


2
s gab =
n 2  n kontrol  2

(40 x109,848)  (40 x90,976)


=
41  41  2

= 100,412

s = 100,412

= 10,021

__ __
x 2  x kontrol
t =
1 1
s 
n 2 n kontrol

76,951  71,220
=
1 1
10,021 
41 41

= 2,590

Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh

ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang

signifikan antara kelompok 2 dan kelompok kontrol.

3. Antara Kelas Eksperimen 1 dengan Kelas Kontrol

__ __
x 1 = 77,683 x 2 = 76,951

s12 = 182,662 s22 = 109,848

N1 = 41 N2 = 41
(n1  1) s12  (n2  1) s22
s2gab =
n1  n2  2

(40 x182,662)  (40 x109,848)


=
41  41  2

= 146,255

s = 146,255

= 12,09

__ __
x1 x 2
t =
1 1
s 
n1 n2

77,683  76,951
=
1 1
12,09 
41 41

= 0,275

Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh

ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan

yang signifikan antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen II.


Lampiran 21
ANALISIS HASIL TES BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN I
(KOOPERATIF TIPE TAI)

1. Rata – rata nilai

x
 x  3185  77,68
N 41
2. Ketuntasan individu
jumlahskoryangdiperolehsiswa
Prosentase (%) = x100%
jumlahskormaksimal

Nomor soal % Tuntas Belum


No. Kode Jumlah
1 2 3 4 5 6
1 A – 01 10 15 15 20 20 20 100 100 Tuntas
2 A - 02 10 15 15 20 15 10 85 85 Tuntas
3 A - 03 10 15 15 15 15 15 85 85 Tuntas
4 A - 04 10 15 15 20 20 0 80 80 Tuntas
5 A - 05 10 0 5 20 20 20 75 75 Tuntas
6 A - 06 10 15 15 15 20 5 80 80 Tuntas
7 A - 07 10 10 10 15 10 10 65 65 Belum
8 A - 08 10 10 10 20 20 10 80 80 Tuntas
9 A - 09 10 15 10 5 20 5 65 65 Belum
10 A - 10 10 15 0 15 20 20 80 80 Tuntas
11 A - 11 10 15 5 10 20 20 80 80 Tuntas
12 A - 12 10 10 15 15 20 15 85 85 Tuntas
13 A - 13 10 15 15 20 5 5 70 70 Tuntas
14 A - 14 10 10 5 15 15 20 75 75 Tuntas
15 A - 15 10 5 15 20 15 20 85 85 Tuntas
16 A - 16 10 5 5 15 10 10 55 55 Belum
17 A - 17 10 15 15 5 20 20 85 85 Tuntas
18 A - 18 10 10 10 15 10 5 60 60 Belum
19 A - 19 10 15 15 15 15 15 85 85 Tuntas
20 A - 20 10 15 15 20 20 10 90 90 Tuntas
21 A - 21 10 10 15 15 15 10 75 75 Tuntas
22 A - 22 10 15 15 20 15 20 95 95 Tuntas
23 A - 23 10 10 10 10 10 5 55 55 Belum
24 A - 24 10 15 15 10 20 20 90 90 Tuntas
25 A - 25 10 15 15 10 10 10 70 70 Tuntas
26 A - 26 10 15 15 20 10 20 90 90 Tuntas
27 A - 27 10 15 15 20 15 0 75 75 Tuntas
28 A – 28 10 5 5 10 15 15 60 60 Belum
29 A – 29 10 15 15 10 0 20 70 70 Tuntas
30 A – 30 10 15 10 20 20 20 95 95 Tuntas
31 A – 31 10 15 15 10 10 10 70 70 Tuntas
32 A – 32 10 15 15 15 20 20 95 95 Tuntas
33 A - 33 10 15 15 5 20 20 85 85 Tuntas
34 A - 34 10 15 10 15 15 0 65 65 Belum
35 A - 35 10 15 15 15 15 15 85 85 Tuntas
36 A - 36 10 15 15 20 10 10 80 80 Tuntas
37 A - 37 10 15 15 20 20 20 100 100 Tuntas
38 A - 38 10 15 15 20 20 20 100 100 Tuntas
39 A - 39 10 5 5 10 10 10 50 50 Belum
40 A - 40 10 10 15 15 5 5 60 60 Belum
41 A - 41 10 15 15 5 5 5 55 55 Belum
Jumlah 3185
3. Ketuntasan klasikal
jumlahsiswayangtuntas
Prosentase (%) = x 100%
jumlahsiswa
31
= x100%  75,61%
41
Karena ketuntasan klasikal 75,61 % maka KBM menggunakan model
pembelajaran TAI berhasil.
ANALISIS HASIL TES BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA)

1. Rata – rata nilai

x
 x  3155  76,95
N 41
2. Ketuntasan individu
jumlahskoryangdiperolehsiswa
Prosentase (%) = x100%
jumlahskormaksimal

Nomor soal % Tuntas Belum


No. Kode Jumlah
1 2 3 4 5 6
1 B - 01 10 15 15 15 10 15 80 80 Tuntas
2 B - 02 10 10 15 20 20 15 90 90 Tuntas
3 B - 03 10 15 15 20 10 5 75 75 Tuntas
4 B - 04 10 10 15 10 20 20 85 85 Tuntas
5 B - 05 10 10 15 10 15 15 75 75 Tuntas
6 B - 06 10 15 15 20 20 20 100 100 Tuntas
7 B - 07 10 15 15 15 5 5 65 65 Belum
8 B - 08 10 15 15 20 10 10 80 80 Tuntas
9 B - 09 10 15 5 20 15 10 75 75 Tuntas
10 B - 10 10 15 15 20 20 20 100 100 Tuntas
11 B - 11 10 15 15 0 20 20 80 80 Tuntas
12 B - 12 10 5 15 15 15 20 80 80 Tuntas
13 B - 13 10 15 15 20 15 10 85 85 Tuntas
14 B - 14 10 15 15 20 5 5 70 70 Tuntas
15 B - 15 10 15 10 15 10 5 65 65 Belum
16 B - 16 10 15 15 15 0 15 70 70 Tuntas
17 B - 17 10 5 5 20 20 20 80 80 Tuntas
18 B - 18 10 5 15 10 20 20 80 80 Tuntas
19 B - 19 10 10 15 20 20 20 95 95 Tuntas
20 B - 20 10 15 15 20 5 5 70 70 Tuntas
21 B - 21 5 15 15 20 0 5 60 60 Belum
22 B - 22 10 10 10 10 15 10 65 65 Belum
23 B - 23 10 15 15 10 10 10 70 70 Tuntas
24 B - 24 10 5 15 15 20 20 85 85 Tuntas
25 B - 25 10 15 15 10 15 15 80 80 Tuntas
26 B - 26 10 15 15 15 5 20 80 80 Tuntas
27 B - 27 10 10 15 5 15 20 75 75 Tuntas
28 B - 28 10 10 15 5 10 15 65 65 Belum
29 B - 29 5 15 15 5 5 10 55 55 Belum
30 B - 30 10 15 15 20 15 5 80 80 Tuntas
31 B - 31 10 5 15 20 15 5 70 70 Tuntas
32 B - 32 5 10 5 15 10 10 55 55 Belum
33 B - 33 10 15 15 20 5 15 80 80 Tuntas
34 B - 34 10 15 10 20 20 10 85 85 Tuntas
35 B - 35 10 15 15 5 15 15 75 75 Tuntas
36 B - 36 10 10 15 20 20 10 85 85 Tuntas
37 B - 37 10 15 5 20 20 15 85 85 Tuntas
38 B - 38 10 15 15 20 5 5 70 70 Tuntas
39 B - 39 10 15 15 20 5 10 75 75 Tuntas
40 B - 40 10 15 10 20 20 15 90 90 Tuntas
41 B - 41 10 15 15 15 15 0 70 70 Tuntas
3. Ketuntasan klasikal
jumlahsiswayangtuntas
Prosentase (%) = x 100%
jumlahsiswa
34
= x100%  82,92%
41
Karena ketuntasan klasikal 82,92 % maka KBM menggunakan model
pembelajaran VARMA berhasil.
ANALISIS HASIL TES BELAJAR KELOMPOK KONTROL (CERAMAAH)

1. Rata – rata nilai

x
 x  2920  71,22
N 41
2. Ketuntasan individu
jumlahskoryangdiperolehsiswa
Prosentase (%) = x100%
jumlahskormaksimal

Nomor soal % Tuntas Belum


No. Kode Jumlah
1 2 3 4 5 6
1 K - 01 10 15 10 10 5 10 60 70,58 Tuntas
2 K - 02 10 15 15 15 15 10 80 94,12 Tuntas
3 K - 03 10 15 15 15 15 10 80 94,12 Tuntas
4 K - 04 10 15 15 10 20 0 70 82,35 Tuntas
5 K - 05 5 0 5 20 20 20 70 82,35 Tuntas
6 K - 06 10 15 15 15 20 10 85 100 Tuntas
7 K - 07 10 10 10 15 10 10 65 76,47 Belum
8 K - 08 10 10 10 20 20 10 80 94,12 Tuntas
9 K - 09 10 15 10 5 20 5 65 76,47 Belum
10 K - 10 10 15 0 15 15 20 75 88,24 Tuntas
11 K - 11 5 15 5 10 20 20 75 88,24 Tuntas
12 K - 12 10 10 15 15 20 15 85 100 Tuntas
13 K - 13 10 15 15 20 5 5 70 82,35 Tuntas
14 K - 14 10 10 5 15 15 20 75 88,24 Tuntas
15 K - 15 10 5 15 10 15 20 75 88,24 Tuntas
16 K - 16 5 5 5 15 10 10 50 58,82 Belum
17 K - 17 10 15 15 5 15 20 80 94,12 Tuntas
18 K - 18 10 10 10 15 10 5 60 70,58 Belum
19 K - 19 10 15 15 15 10 15 80 94,12 Tuntas
20 K - 20 10 15 15 15 10 5 70 82,35 Tuntas
21 K - 21 10 10 15 15 15 10 75 88,24 Tuntas
22 K - 22 10 15 15 15 15 10 80 94,12 Tuntas
23 K - 23 10 10 10 10 10 5 55 64,71 Belum
24 K - 24 5 15 10 10 20 15 75 88,24 Tuntas
25 K - 25 10 15 15 10 10 10 70 82,35 Tuntas
26 K - 26 10 15 15 10 10 15 75 88,24 Tuntas
27 K - 27 10 15 15 20 15 0 75 88,24 Tuntas
28 K - 28 10 5 5 10 15 15 60 70,35 Belum
29 K - 29 10 15 15 10 0 20 70 82,35 Tuntas
30 K - 30 10 15 10 15 10 15 75 88,24 Tuntas
31 K - 31 10 15 15 10 10 10 70 82,35 Tuntas
32 K – 32 5 15 15 10 15 10 70 82,35 Tuntas
33 K – 33 10 15 15 5 20 10 75 88,24 Tuntas
34 K – 34 10 15 10 15 15 0 65 76,47 Tuntas
35 K – 35 10 15 15 15 15 15 85 100 Tuntas
36 K – 36 10 15 15 15 10 10 75 88,24 Tuntas
37 K – 37 10 15 15 20 10 10 80 94,12 Tuntas
38 K – 38 10 15 15 10 10 20 80 94,12 Tuntas
39 K – 39 5 5 5 10 10 10 45 52,94 Belum
40 K – 40 10 10 15 15 5 5 60 70,59 Tuntas
41 K – 41 10 15 15 5 5 5 55 64,71 Belum
3. Ketuntasan klasikal
jumlahsiswayangtuntas
Prosentase (%) = x 100%
jumlahsiswa
33
= x100%  80,48%
41
Karena ketuntasan klasikal 80,48 % maka KBM menggunakan model
pembelajaran ceramaah berhasil.
Lampiran 22
SKOR HASIL ANGKET TANGGAPAN SISWA
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
Nomor Angket
No. Kode Jmlh %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 A - 01 3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 2 1 3 3 2 3 1 2 1 3 3 3 3 3 61 81%
2 A - 02 2 1 2 2 1 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 1 3 56 75%
3 A - 03 2 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 1 3 1 1 3 3 2 1 3 3 3 2 2 1 56 75%
4 A - 04 2 3 2 2 1 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 58 77%
5 A - 05 1 1 2 3 3 3 2 3 2 1 3 2 1 3 3 1 1 3 3 2 1 3 2 1 1 51 68%
6 A - 06 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 1 1 2 2 1 3 3 2 2 2 1 3 2 56 75%
7 A - 07 1 3 3 2 3 1 3 2 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 3 59 79%
8 A - 08 2 3 1 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 2 1 3 2 2 3 1 2 3 3 59 79%
9 A - 09 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 2 1 2 1 3 2 1 3 1 3 3 3 1 3 3 57 76%
10 A - 10 3 3 2 3 1 3 2 3 3 2 1 3 3 1 2 2 3 2 3 1 3 2 2 1 2 56 75%
11 A - 11 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 1 3 1 3 1 3 2 2 3 2 3 3 60 80%
12 A - 12 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 1 2 3 2 2 1 3 3 3 1 2 3 3 2 59 79%
13 A - 13 2 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 1 1 3 2 3 3 1 3 3 3 1 1 2 57 76%
14 A - 14 1 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 63 84%
15 A - 15 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 2 3 1 3 2 3 1 2 3 3 3 3 1 57 76%
16 A - 16 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 1 3 3 2 3 2 3 3 2 61 81%
17 A - 17 1 1 2 3 2 2 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 62 83%
18 A - 18 2 1 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 1 3 3 3 61 81%
19 A - 19 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 2 3 1 2 2 1 2 3 1 2 1 1 1 3 1 50 67%
20 A - 20 3 3 3 3 2 2 2 1 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 63 84%
21 A - 21 2 3 3 2 3 1 1 3 2 2 1 3 3 1 2 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 57 76%
22 A - 22 2 3 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 62 83%
23 A - 23 1 1 2 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 59 79%
24 A - 24 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 63 84%
25 A - 25 1 3 3 3 3 1 3 3 3 1 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 1 1 2 3 60 80%
26 A - 26 2 1 2 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 61 81%
27 A - 27 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 1 3 1 2 3 3 2 1 3 3 1 2 3 3 2 59 79%
28 A - 28 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 66 88%
29 A - 29 2 1 3 3 1 1 1 3 2 3 3 3 1 2 1 3 1 3 2 3 2 1 2 3 1 51 68%
30 A - 30 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 2 2 2 3 3 3 1 2 3 3 3 63 84%
31 A - 31 1 3 2 2 3 2 1 1 3 2 1 3 3 2 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 3 57 76%
32 A - 32 2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 67 89%
33 A - 33 2 3 2 1 2 1 2 3 3 2 3 1 3 1 2 3 3 2 1 3 3 2 1 2 2 53 71%
34 A - 34 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 2 66 88%
35 A - 35 2 2 2 3 1 3 2 1 3 2 3 3 2 2 3 2 3 1 1 2 2 3 3 2 1 54 72%
36 A - 36 2 1 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 2 1 3 2 1 59 79%
37 A - 37 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 66 88%
38 A - 38 1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 67 89%
39 A - 39 1 1 3 1 3 2 1 3 1 3 1 1 2 2 3 1 3 3 3 1 1 3 1 3 3 50 67%
40 A - 40 1 3 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 64 85%
41 A - 41 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 1 1 3 3 3 1 2 3 2 3 63 84%
Klasikal 2429 79%
SKOR HASIL ANGKET TANGGAPAN SISWA
MODEL PEMBELAJARAN VARMA
Nomor Angket
No. Kode Jmlh %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
B-
3 3 3 2 1 3 2 1 3 2 3 1 3 3 2 3 2 1 3 3 2 1 3 2 3
1 01 58 77%
B-
2 3 1 3 3 3 2 1 3 3 3 2 1 3 2 1 3 2 3 1 2 3 3 1 2
2 02 56 75%
B-
1 3 3 3 1 1 3 3 3 1 2 3 2 1 2 2 3 1 1 2 3 3 2 1 2
3 03 52 69%
B-
3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3
4 04 64 85%
B-
3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 1 3 2 1 2 3 2 1
5 05 61 81%
B-
2 1 3 3 3 3 3 3 2 1 3 1 1 2 1 1 2 1 2 3 3 3 3 3 2
6 06 55 73%
B-
2 1 2 3 3 1 3 1 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 2 1 3 2 1 1 3
7 07 53 71%
B-
2 3 3 3 2 3 1 3 2 1 1 3 2 1 1 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3
8 08 56 75%
B-
1 3 2 1 3 3 2 1 3 2 3 2 3 2 1 2 3 1 3 3 1 1 3 3 3
9 09 55 73%
B-
3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 10 70 93%
B-
3 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 3 2 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1
11 11 52 69%
B-
2 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 1 3 3 2 1 1 2 1 3 3 3
12 12 55 73%
B-
2 2 3 1 2 1 3 1 2 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 1 1
13 13 55 73%
B-
2 3 1 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 2 1 3 3
14 14 60 80%
B-
3 2 3 2 1 3 2 2 1 2 3 3 1 2 3 2 1 3 1 3 3 2 3 3 3
15 15 57 76%
B-
3 2 1 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 3 1 1 3 3 3 3 2 1 3 2 1
16 16 50 67%
B-
2 2 2 2 1 3 3 2 2 1 1 1 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 3 3 2
17 17 54 72%
B-
1 1 3 2 1 2 3 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 1 3
18 18 55 73%
B-
2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3
19 19 68 91%
B-
3 3 3 2 1 3 3 3 1 3 1 3 2 3 3 2 1 3 3 1 3 3 3 1 3
20 20 60 80%
B-
3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 3 3 2 1 3 3 2 1 3 1 3 2
21 21 58 77%
B-
2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 1 2 3 2 1 3 3 2 1
22 22 57 76%
B-
3 3 3 2 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 2 1
23 23 62 83%
B-
3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 2 1 2 3 3 2 1 2 3
24 24 61 81%
B-
2 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 2
25 25 60 80%
B-
3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 1 3 3 3 2 1 3 2
26 26 59 79%
B-
2 2 3 3 1 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 3 1 2 3 3 1 3 1 3
27 27 58 77%
B-
2 1 3 1 3 3 3 3 1 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 2 1
28 28 56 75%
B-
3 2 2 3 2 3 3 2 1 3 2 3 3 2 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3
29 29 62 83%
B-
2 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 1 2 3 1 3 1 2
30 30 59 79%
B-
3 1 2 3 3 1 3 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 1 3 2 3 3
31 31 53 71%
B-
2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 2
32 32 63 84%
B-
3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 1 2 1 3 3 1 3 3 3 3 1 3 2 3
33 33 61 81%
B-
2 3 1 2 2 3 1 3 3 3 2 1 3 1 3 2 1 3 2 1 2 3 2 2 2
34 34 53 71%
B-
3 3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 1 3 3 3 1 2 1 3 3 1 1 3
35 35 58 77%
B-
3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 3 3
36 36 64 85%
B-
2 3 3 1 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 2 1 1 3 3 3 1 3 3 3
37 37 61 81%
B-
1 2 3 2 3 2 3 2 3 1 1 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 1
38 38 58 77%
B-
3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 3 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 1 3
39 39 59 79%
B-
3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 1 3 3 1 1 3 2 3
40 40 60 80%
B-
2 1 1 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2
41 41 59 79%
Klasikal 2387 78%
Lampiran 23
LEMBAR DISKUSI
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / I
Pokok bahasan : Gradien
Alokasi Waktu : 40 Menit
A. Petunjuk bagi siswa
 Tulislah nama pada lembar jawab yang sudah disediakan.
 Kerjakan soal sesuai kelompoknya masing-masing.
 Baca soal dengan teliti.
B. Kompetensi Dasar
 Memahami dan menyelesaikan persamaan garis lurus.
C. Indikator
 Menerapkan konsep untuk menyelesaikan soal – soal tentang gradien.
 Menentukan penyelesaian dari gradien
Kelompok:
Anggota: 1. ………………………..
2. ………………………..
3. ………………………..
4. ………………………..
D. Uraian Materi
GRADIEN GARIS
Gradien suatu garis adalah kemiringan garis terhadap suatu mendatar
A. Gradient suatu garis yang melalui pusat O(0,0) dan titik A(x1,y1)
y1
Gradient = m =
x1
Garis yang persamaannya y = mx adalah garis yang melalui titik pangkal O(0, 0)
dan gradiennya m (m = konstanta)
Contoh:
1. Tentukan gradien suatu garis yang melalui titik (0, 0) dan (3, 2)
Penyelesaian :
Gradient suatu garis yang melalui titik (0, 0)dan (3, 2) dapat dicari dengan rumus:
m = , dengan x = 3 dan y = 2
m=

jadi, gradient

LATIHAN 1.1
1. Tentukan gradient garis yang memiliki persamaan berikut!

a. y = x d. y = - x

b. y = -x e. y = - x

c. y = x f. y = x

2. Tentukan gradient garis yang melalui titik 0(0, 0) dan titik berikut!
a. (3, -4) d. (5, -3)
b. (-2, 4) e. (-10, -5)
c. (-3, -5) f. (2, 3)

3. Tentukan gradient garis dengan persamaan


a. 3y = 2x d. 2y – 5x = 0
b. 2y = x e. 4x + y = 0
c. 3y = -9x f. 7x – y = 0
B. Gradient yang melalui titik A(x1,y1) dan B(x2,y2)
y 2  y1
m=
x 2  x1
persamaan garis y – y1 = m (x – x1)
disubtitusikan ke persamaan menjadi
y – y1 = m (x – x1)
y 2  y1
y – y1 = (x – x1)
x 2  x1

y  y1 x  x1

y 2  y1 x2  x1
Contoh:
1. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1)
Penyelesaian:
Cara 1:
(3, -3) artinya x = 3 dan y = -3
(-2, -1) artinya x = -2 dan y = -1, sehingga
y  y1 x  x1

y 2  y1 x2  x1
y  (3) x3

 1  (3)  2  3
y 3 x3

2 5
-5(y + 3) = 2(x - 3)
-5y -15 = 2x – 6
-5y = 2x + 9
2 9
y  x
5 5
Cara 2:
Tentukan dahulu gradient yang melalui (3, -3) dan (-2, -1) yaitu
y 2  y1
m
x 2  x1
 1  (3) 2
m 
23 5
Persamaan garis:
y - y1 = m (x – x1)
2
y – (-3) = (x - 3)
5
2 6
y+3=  x
5 5
2 6
y   x 3
5 5
2 9
y  x
5 5
2 9
Jadi, persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1) adalah y   x
5 5
LATIHAN 1.2
1. Dengan menggunakan rumus, tentukan gradient suatu garis yang melalui titik
tersebut!
a. (-5, 2) dan (3, 2) d. (3, 0) dan (4, 2)
b. (-6, -4) dan (-4, 2) e. (4, -3) dan (0, 2)
c. (0, 3) dan (2, 4) f. (-5, 2) dan (3, 0)
2. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik
a. (2, 1) dan (5, 4) d. (-2, -1) dan (3, -2)
b. (3, -2) dan (5, 4) e. (5, 3) dan (2, 1)
c. (3, -1) dan (4, 3) f. (4, -3) dan (1, 2)
3. Tentukan persamaan garis yang bergradien 4 dan melalui titik:
a. (-4, 2) d. (2, 2)
b. (-7, 0) e. (8, 3)
c. (-3, 4) f. (1, 7)

C. Gradient garis ax + by + c = 0
Dalam menentukan gradient garis yang berbentuk ax + by + c = 0, kita harus
mengubah ke bentuk y = mx + c
ax + by + c = 0 ↔ by = -ax – c
a c
↔ y = x
b b
a c
Perhatikan bentuk y =  x  dan y = mx + c
b b
a
Gradient (m) = -
b
a
Gradient garis ax + by + c = 0 adalah m = -
b
Contoh:
2. Tentukan persamaan garis yang bergradien 4 dan melalui titik (-4, 2)
Penyelesaian:
Cara 1:
Secara umum persamaan garis adalah y = mx + c
y = mx + c
y = 4x + c
2 = 4(-4) + c
2 = -16 + c
c = 18
jadi, persamaan garis yang bergradien 4 adalah y = 4x + 18
Cara 2:
Diketahui m = 4
Titik (-4, 2) artinya x1 = -4 dan y1 = 2
y – y1 = m (x – x1)
y – 2 = 4(x – (-4))
y – 2 = 4x + 16
y = 4x + 18
LATIHAN 1.3
1. Tentukan persamaan garis berikut:

a. Titik (1, -3) dan gradient 1

b. Titik (0, -1) dan gradient -2


c. Titik (3, -2) dan gradient 4
d. Titik (3, -2) dan gradient 4
e. Titik (2, 4) dan gradient -3
f. Titik (0, 3) dan gradient -2
2. Tentukan gradient dari masing – masing garis berikut ini:
a. 2x + 3y = 2 d. y = 5 – 4x

b. y = x + 9 e. 4x – y = 8

c. 8 = 3x + y f. y = x + 2

3. Tentukan nilai a, jika garis melalui:


a. (1, a) dan (2, 9) bergradien 4

b. (2, 7) dan (a, 16) bergradien

c. (8, a) dan (1, 3) bergradien 2


d. (2, 3) dan (4, a) bergradien 3

e. (4, 3) dan (a, 5) bergradien

f. (a, -3) dan (-2, -1) bergradien -


Lampiran 24
Kunci jawaban
LATIHAN 1.1
1.a. m = 1
b. m = -1
1
c. m =
3
5
d. m = -
4
1
e. m = -
2
3
f. m =
4

y 4 1
2. a. m =   1
x 3 3
y 4
b. m =   2
x 2
y 5 5
c. m =  
x 3 3
y 3
d. m = 
x 5
y 5 1
e.m =  
x  10 2
y 3 1
f. m =  1
x 2 2

3. a. 3y = 2x
2
y x
3
2
m=
3
b. 2y = x
1
y x
2
1
m=
2
c. 3y = -9x
9
y x
3
y = -3x
m = -3
d. 2y - 5x = 0
2y = 5x
2
y x
5
1
m= 2
2
e. 4x + y = 0
y = -4x
m = -4
f. 7x –y =0
7x = y
y = 7x
m=7
LATIHAN 1.2
y 2  y1 22 0
1. a. m =  
x 2  x1 3  (5) 8
y 2  y1 2  (4) 6
b. m =   3
x 2  x1  4  (6) 2

y 2  y1 4  3 1
c. m =  
x 2  x1 2  0 2
y 2  y1 2  0 2
d. m =   1
x 2  x1 4  3 1

y 2  y1 2  (3) 5
e. m =  
x 2  x1 04 4
y 2  y1 02 2
f. m =  
x 2  x1 3  (5) 8

2. a. ( x1 , y1 ) = (2, 1)

(x 2 , y 2 ) = (5, 4)

y  y1 x  x1

y 2  y1 x 2  x1
y 1 x  2

4 1 5  2
y 1 x  2

3 3
3x - 6 = 3y - 3
3y - 3 = 3x – 6
3y = 3x – 3
y=x–1
b.(x 1 , y 1 ) = (5, 4)

(x 2 , y 2 ) = (3, -2)

y  y1 x  x1

y 2  y1 x 2  x1
y4 x5

 2 4 35
y 4 x5

6 2
-2y + 8 = -6x + 30
-2y = -6x + 30 – 8
-2y = -6x + 22
 6  22
y=
2
y = 3x – 11
c. (x 1 , y 1 ) = (3, -1)

(x 2 , y 2 ) = (4, 3)

y  y1 x  x1

y 2  y1 x 2  x1
y  (1) x3

 2  (1) 4  3
y 1 x  3

3 1 1
y + 1 = 4x – 12
y = 4x -12 -1
y = 4x -13
d. (x 1 , y 1 ) = (-2, -1)

(x 2 , y 2 ) = (3, -2)

y  y1 x  x1

y 2  y1 x 2  x1
y  (1) x  (2)

 2  (1) 3  (2)
y 1 x2

 2 1 3  2
y 1 x  2

1 5
5y + 5 = -x – 2
5y = -x - 2 – 5
 x7
y=
5
e. (x 1 , y 1 ) = (5, 3)

(x 2 , y 2 ) = (2, 1)

y  y1 x  x1

y 2  y1 x 2  x1
y 3 x5

1 3 2  5
-3y + 9 = -2x + 10
-3y = -2x + 1
 2x  1
y
3

3. a. m = 4 dengan titik (-4, 2)


(y - y1 ) = m(x - x 1 )
(y - 2) = 4 (x - (-4))
y - 2 = 4(x + 4)
y – 2 = 4x + 16
y = 4x + 16 + 2
y = 4x + 18
b. m = 4 dengan titik (-7, 0)
(y - y1 ) = m(x - x 1 )
(y - 0) = 4(x –(-7))
(y - 0) = 4x + 28
y = 4x + 28
c. m = 4 dengan titik (-3, 4)
(y - y1 ) = m(x - x 1 )
(y - 4) = 4(x – (-3))
(y - 4) = 4(x + 3)
y = 4x + 12 + 4
y = 4x +16
d. m = 4 dengan titik (2, 2)
(y - y1 ) = m(x - x 1 )
(y - 2) = 4(x - 2)
y – 2 = 4x – 8
y = 4x – 8 + 2
y = 4x – 6
e. m = 4 dengan titik (8, 3)
(y - y1 ) = m(x - x 1 )
(y - 3) = 4(x - 8)
y – 3 = 4x – 32
y = 4x -32 + 3
y = 4x – 29
f. m = 4 dengan titik (1, 7)
(y - y1 ) = m(x - x 1 )
(y - 7) = 4(x - 1)
y – 7 = 4x – 4
y = 4x - 4 + 7
y = 4x +3
LATIHAN 1. 3
1
1.a. (1, -3), m = 1
2
y = mx + c
1
-3 = 1 .1 + c
2
3
-3 - =c
2
1
-4 =c
2
1 1
y=1 x-4
2 2
b. (0, -1), m = -2
y = mx + c
(-1) = -2 . 0 + c
-1 = 0 + c
y = -2x -1
c. (3, -2), m = 4
y = mx + c
-2 = 4 . 3 + c
-2 = 12 + c
-14 = c
y = 4x - 14
d. (3, 3), m = 4
y = mx + c
5=4.3+c
5 -12 = c
-7 = c
y = 4x – 7
e. (2, 4), m = -3
y = mx + c
4 = (-4) . 2 + 2
4 = -8 + c
4+8=c
12 = c
Yy = -3x + 12
f. (0, 3), m = -2
y = mx + c
3 = (-2) . 0 + c
3=0+c
c=3
y = -2x + 3
2. a. 2x + 3y = 2
2x + 3y – 2 = 0
ax + by + c = 0
a 2
m=- 
b 3
2
b. y  x9
3
y = mx + c
2
m=
3
c. 8 = 3x + y
3x + y – 8 = 0
a 3
m=-    3
b 1
d. y = -4x + 5
y = mx + c
m = -4
e. 4x - y = 8
4x - y – 8 = 0
ax + by + c = 0
a 4
m=-  4
b 1
1
f. y  x2
2
1
x y20
2
ax + by + c = 0
1
a 1
m=-  2 
b 1 2
y 2  y1
3. a. m =
x 2  x1
9d
4
2 1
9d
4=
1
9-d=4
9-4=d
d=5
y 2  y1
b. m =
x 2  x1
d 3
3=
42
d 3
3=
2
6=d–3
6+3=d
9=d
y 2  y1
c. m =
x 2  x1
3d
2=
1 8
3d
2=
7
-14 = 3 – d
-14 -3 = - d
-17 = - d
d = 17
y 2  y1
d. m =
x 2  x1
d 3
3=
42
d 3
3=
2
6=d–3
d=9
y 2  y1
e. m =
x 2  x1
4 53

3 d 4
4 2

3 d 4
4d -16 = 6
4d = 6 + 16
22
d=
2
d = 5,5
y 2  y1
f. m =
x 2  x1
2  1  (3)
 
5 2d
2 2
 
5 2d
10 = 4 + d
d=6
Lampiran 25
Kisi – kisi angket siswa terhadap model pembelajaran VARMA

No. Indikator No.item


1. Motivasi belajar siswa 2, 3, 4, 5, 6
2. Tanggapan terhadap model pembelajaran 7, 10, 17, 25
VARMA
3. Siswa berminat dengan pelajaran matematika 1, 11, 12, 18, 19, 20, 23
4. Kesiapan guru saat menyampaikan materi 13, 14, 21, 22, 24
5. Siswa dalam proses pembelajaran 8, 9, 15, 16
berlangsung

Kisi – kisi angket siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TAI

No. Indikator No.item


1. Motivasi belajar siswa 2, 3, 4, 5, 6
2. Tanggapan terhadap model pembelajaran 7, 10, 11, 12, 18, 19
kooperarif tipe TAI
3. Siswa berminat dengan pelajaran matematika 1, 13, 14, 17, 21, 22, 23,
25
4. Kesiapan guru saat menyampaikan materi 15, 16, 24
5. Siswa dalam proses pembelajaran 8, 9, 20
berlangsung
Lampiran 26
ANGKET TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN VARMA
Nama siswa:
Kelas/ No. Absen :
Petunjuk:
Pilihlah salah satu jawaban dengan member tanda silang (X) pada huruf a, b, c sesuai
pilihanmu!

1. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling saya sukai


a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
2. Agar saya dapat menjadi bintang kelas maka saya harus belajar dengan giat dan
sungguh-sungguh
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
3. Saya belajar dengan giat karena ingin mendapatkan pujian dan sanjungan dari
orang lain
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
4. Karena keinginan dan kebutuhan sendiri, maka saya selalu bersemangat dalam
belajar matematika
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
5. Tanpa disuruh orang tua, saya akan rajin belajar demi terwujudnya cita-cita saya
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
6. Apabila saya ditegur guru karena kesalahan saya, saya akan menerima teguran
tersebut dengan lapang dada
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
7. Dengan menggunakan pembelajaran saat ini sangat membantu saya dalam
memahami materi
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
8. Semua siswa dituntut aktif dalam pembelajaran ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
9. Keadaan kelas lebih menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran
VARMA
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
10. Materi yang disampaikan guru lebih menyenangkan apabila menggunakan
pembelajaran saat ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
11. Saya merasa senang pada saat pelajaran matematika
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju

12. Saya senang mengikuti pelajaran ini, sehingga saya ingin tahu lebih banyak
tentang materi ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
13. Penampilan guru yaang mengajar matematika pada hari ini, menurut pendapat
saya
a. Sangat menyenangkan b. Menyenangkan c. Tidak menyenangkan
14. Kesan saya terhadap cara mengajar guru matematika
a. Sangat baik b. Baik c. Tidak baik
15. Materi gradien lebih mudah dipahami bila menggunakan pembelajaran VARMA
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
16. Materi pelajaran lebih mudah diingat dengan menggunakan pembelajaran
VARMA
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
17. Interaksi belajar yang terjadi pada saat proses belajar mengajar menjadi efektif
apabila menggunakan pembelajaran VARMA
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
18. Saya mengerjakan semua soal dengan senang hati
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
19. Jika guru sering memberikan PR matematika, maka saya:
a. Sangat senang b. Senang c. Tidak senang
20. Masalah yang berhubungan dengan matematika merupakan suatu hal yang sangat
menarik bagi saya, karena saya ditantang untuk memecahkannya
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
21. Menurut saya guru sudah memberikan bimbingan pada saat pelajaran sesuai
dengan keinginan
a. Sudah b. Cukup c. Belum

22. Pelajaran matematika sangat perlu dipelajari karena bermanfaat dalam kehidupn
sehari-hari
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
23. Matematika merupakan pelajaran yang sangat sulit
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
24. Saya lebih senang belajar matematika jika gurunya tidak galak
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
25. Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dari pembelajaran ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
ANGKET TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
Nama siswa:
Kelas/ No. Absen :
Petunjuk !
Pilihlah salah satu jawaban dengan member tanda silang (X) pada huruf a, b, c sesuai
pilihanmu!

1. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling saya sukai


a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
2. Agar saya dapat menjadi bintang kelas maka saya harus belajar dengan giat dan
sungguh-sungguh
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
3. Saya belajar dengan giat karena ingin mendapatkan pujian dan sanjungan dari
orang lain
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
4. Karena keinginan dan kebutuhan sendiri, maka saya selalu bersemangat dalam
belajar matematika
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
5. Tanpa disuruh orang tua, saya akan rajin belajar demi terwujudnya cita-cita saya
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
6. Apabila saya ditegur guru karena kesalahan saya, saya akan menerima teguran
tersebut dengan lapang dada
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
7. Dengan menggunakan pembelajaran saat ini sangat membantu saya dalam
memahami materi
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
8. Semua siswa dituntut aktif dalam pembelajaran ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
9. Siswa cenderung kerjasama dengan teman kelompok masing – masing
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
10. Keadaan kelas lebih menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
11. Guru memberikan pendampingan setiap ada diskusi
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
12. Materi yang disampaikan guru lebih menyenangkan apabila menggunakan
pembelajaran saat ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
13. Saya merasa senang pada saat pelajaran matematika
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
14. Saya senang mengikuti pelajaran ini, sehingga saya ingin tahu lebih banyak
tentang materi ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
15. Penampilan guru yaang mengajar matematika pada hari ini, menurut pendapat
saya
b. Sangat menyenangkan b. Menyenangkan c. Tidak menyenangkan
16. Kesan saya terhadap cara mengajar guru matematika
b. Sangat baik b. Baik c. Tidak baik
17. Matematika pelajaran yang sangat sulit
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
18. Materi gradien lebih mudah dipahami bila menggunakan pembelajaran tipe TAI
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
19. Materi pelajaran lebih mudah diingat dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe TAI
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
20. Interaksi belajar yang terjadi pada saat proses belajar mengajar menjadi efektif
apabila menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
21. Saya mengerjakan semua soal dengan senang hati
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
22. Jika guru sering memberikan PR matematika, maka saya:
b. Sangat senang b. Senang c. Tidak senang
23. Masalah yang berhubungan dengan matematika merupakan suatu hal yang sangat
menarik bagi saya, karena saya ditantang untuk memecahkannya
b. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
24. Menurut saya guru sudah memberikan bimbingan pada saat pelajaran sesuai
dengan keinginan
b. Sudah b. Cukup c. Belum
25. Pelajaran matematika sangat perlu dipelajari karena bermanfaat dalam kehidupn
sehari-hari
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
Lampiran 27
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Kontrol
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / semester : VIII / 1
Materi Pokok : Persamaan Garis Lurus
Pokok Bahasan : Gradien
Alokasi Waktu : 1 X 45 Menit
Standar Kompetensi :
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
Kompetensi Dasar :
1.b. Membentuk gradien persamaan garis lurus
Indikator :
1. Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus dalam berbagai bentuk
2. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui satu titik dengan gradien tertentu
Model Pembelajaran : ceramaah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas
Metode : Ekspositori
Pendekatan : Induktif
Sumber Belajar : Matematika untuk SMP kelas VIII, Sukino, Erlangga
Langkah – langkah Pembelajaran:

1.) Kegiatan Awal:


a. Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya
mempelajari materi ini
2.) Kegiatan Inti:
a. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru
mengenai pengertian gradien kemudian antara siswa dan guru mendiskusikan
materi tersebut
b. Siswa mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai
pengertian gradien
c. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas contoh soal dalam buku
paket
d. Siswa mengerjakan beberapa latihan soal dari buku paket
e. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas beberapa jawaban latihan
soal dari buku paket
3.) Kegiatan Akhir:
a. Siswa membuat rangkuman yang telah dipelajari
b. Siswa diberikan pekerjaan rumah (PR)
Penilaian:
a. Hasil kerja individu
b. Tes formatif

Guru, Peneliti,

Agus Tri Waluyo,S.Pd Asri Agusari


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen I
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / semester : VIII / 1
Materi Pokok : Persamaan Garis Lurus
Pokok Bahasan : Gradien
Alokasi Waktu : 1 X 45 Menit
Standar Kompetensi :
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
Kompetensi Dasar :
1.b. Membentuk gradien persamaan garis lurus
Indikator :
1. Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus dalam berbagai bentuk
2. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui satu titik dengan gradien tertentu
Model Pembelajaran : VARMA
Metode : Ekspositori, pemecahan masalah
Pendekatan : Induktif
Sumber Belajar : Matematika untuk SMP kelas VIII, Sukino, Erlangga
Langkah – langkah Pembelajaran:
1.) Kegiatan Awal:
a. Mengucapkan salam
b. Mengontrol kehadiran siswa
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan model VARMA
d. Mengingatkan kembali materi tentang persamaan garis lurus
2.) Kegiatan Inti:
a. Siswa diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
pengertian gradien kemudian antara siswa dan guru mendiskusikan materi
tersebut
b. Siswa mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai
pengertian gradien
c. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas contoh soal dalam buku
paket
d. Siswa mengerjakan beberapa latihan soal dari buku paket
e. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas beberapa jawaban latihan
soal dari buku paket
3.) Kegiatan Akhir:
a. Siswa membuat rangkuman yang telah dipelajari
b. Siswa diberikan pekerjaan rumah (PR)
Penilaian:
a. Hasil kerja individu
b. Tes formatif

Guru, Peneliti,

Agus Tri Waluyo, S. Pd Asri Agusari


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen II
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / semester : VIII / 1
Materi Pokok : Persamaan Garis Lurus
Pokok Bahasan : Gradien
Alokasi Waktu : 1 X 45 Menit
Standar Kompetensi :
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
Kompetensi Dasar :
1.b. Membentuk gradien persamaan garis lurus
Indikator :
1. Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus dalam berbagai bentuk
2. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui satu titik dengan gradien tertentu
Model Pembelajaran : Kooperatif tipe TAI
Metode : Ekspositori, pemecahan masalah
Pendekatan : Deduktif
Sumber Belajar : Matematika untuk SMP kelas VIII, Sukino, Erlangga
Langkah – langkah Pembelajaran :
1.) Kegiatan Awal:
a. Guru membuka pelajaran dan mengucapkan salam
b. Guru mengecek kehadiran siswa
c. Guru mengkomunikasikan indikator
d. Guru menyampaikan apersepsi, mengingatkan kembali tentang materi
sebelumnya
2.) Kegiatan Inti:
a. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh siswa
b. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis
berdasarkan nilai dari tes awal, setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa
c. Guru menjelaskan tentang pengertian gradien, kedudukan garis dua garis
lurus, membuat persamaan garis lurus
d. Guru memberi lembar kerja siswa kepada setiap kelompok
e. Masing – masing siswa dengan kemampuannya sendiri mengerjakan soal
tersebut siswa yang mengalami kesulitan bisa minta bantuan teman
sekelompoknya sebelum minta bantuan guru
f. Guru berkeliling membimbing, mengawasi dan membantu siswa yang
kesulitan memecahkan masalah
g. Guru memotivasi siswa untuk melakukan diskusi dalam kelompoknya
h. Guru meminta kepada siswa untuk mempresentasikan jawaban dari soal tes
yang telah mereka kerjakan
i. Guru bersama siswa membahas jawaban dari soal yang telah dipresentasikan
siswa
3.) Kegiatan Akhir:
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah di ajarkan
b. Guru mengadakan evaluasi dengan memberikan soal tes
c. Guru menutup peajaran dengan memberikan salam penutup
Penilaian:
a. Ketepatan siswa dalam mengerjakan soal
b. Kerjasama dalam kelompok
Guru, Peneliti,

Agus Tri Waluyo, S. Pd Asri Agusari

Lampiran 28
SOAL TES
1. Buktikan bahwa persamaan garis yang melalui A(x1, y1) dan B(x2, y2) adalah
(x2 – x1)y - (y2 – y1)x = x1y2 – x2y1
2. Diketahui persamaan garis y + p + 20 = (p - 1)x, melalui titik (7, p - 2). Tentukan
gradien tersebut?
3
3. Jika titik A(-8, a) terletak pada garis yang persamaannya y    15 . Tentukan
4
nilai a
4. Gradient garis pada gambar di samping adalah
y

A (0, 2)

B (2, 0)
X

1
5. Gambarlah garis yang memenuhi persamaan y = 1 x  1
2
6. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (5, 3) dan (2, 1)
7. Tentukan nilai a, jika garis melalui titik (8, a) dan titik (1, 3) bergradien 2
8. Tentukan gradient dari garis -3x – 6y – 4 = 0
Lampiran 29
KUNCI JAWABAN
y  y1 x  x1
1. 
y 2  y1 x2  x1
↔(x2 – x1)(y – y1) = (x – x1)(y2 - y1)
↔ (x2 – x1)y - y1(x2 – x1) = (y2 - y1)x - x1(y2 - y1)
↔(x2 – x1)y – y1x2 + x1y1 = (y2 - y1)x – x1y2 + x1y1
↔ (y2 - y1)x - (x2 – x1)y - x1y2 + y1x2 = 0
(y2 - y1)x - (x2 – x1)y = x1y2 - y1x2
2. ax+ by + c = 0
(p - 1)x – y – (p + 20) = 0
a ( p  1)
m   ( p  1)
b 1
Titik (7, p - 2) →(p - 1)x – y – (p + 20) = 0
(p - 1) . 7 – (p - 2) – (p + 20) = 0
7p – 7 - (p - 2) – (p + 20) = 0
7p – 7 – p + 2 – p – 20 = 0
5p – 25 = 0
5p = 25
p=5
m = (p - 1) = (5 - 1) = 4
3. A(-8, a), maka x = -8 dan y = a
3
y    15
4
3
a =  (8)  15
4
= 6 + 15 = 21
y 2  y1
4. Titik A(0, 2) dan titik B (2, 0), subtitusikan ke m 
x 2  x1
02
m  1
20
1
5. y = 1 x  1 melalui titik (0, -1) Y
2
1 3
m= 1 
2 2
komponen y = 3 (0, -1) X
komponen x = 2

6. (x 1 , y 1 ) = (5, 3)
(x 2 , y 2 ) = (2, 1)

y  y1 x  x1

y 2  y1 x 2  x1
y 3 x5

1 3 2  5
-3y + 9 = -2x + 10
-3y = -2x + 1
 2x  1
y
3
y 2  y1
7. m =
x 2  x1
3a
2=
1 8
3a
2 =
7
-14 = 3 – a
-14 -3 = - a
-17 = - a
a = 17
8. Garis dengan persamaan -3x – 6y – 4 = 0, berarti a = -3, b = -1, dan c = 2
a  (3)
Gradient m =   3
b 1
T A B E L

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

N Taraf Signifikan N Taraf Signifikan N Taraf Signifikan


5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 28 0,374 0,479 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317

6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306


7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286
9 0,666 0,798 33 0,544 0,442 85 0,213 0,278
10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270

11 0,602 0,735 35 0,344 0,430 95 0,202 0,263


12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194

16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181


17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105

21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097


22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086
24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081
25 0,396 0,505 49 0,281 0,364
26 0,388 0,496 50 0,279 0,361

S-ar putea să vă placă și