Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
SKRIPSI
Oleh:
ASRI AGUSARI
06310287
Kami selaku Pembimbing I dan Pembimbing II dari mahasiswa IKIP PGRI Semarang
NPM : 06310287
Judul skripsi : ”Efektivitas Penggunaan Model Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted
Dalam Hasil Belajar Materi Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII Semester 1
Skripsi ini dinyatakan telah siap diajukan di sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Matematika
Pembimbing I Pembimbing II
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi berjudul ”Efektivitas Penggunaan Model Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted
Individualization) dan Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) Dalam Hasil
Belajar Materi Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII Semester 1 SMP Agus Salim Semarang
Tahun Ajaran 2010 / 2011” ditulis oleh Asri Agusari telah dipertahankan di hadapan sidang
Ketua Sekretaris
Anggota penguji
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan membukakan jalan keluar baginya
(Q.S. Ath-Thalaq : 2)
2. Barang siapa menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan
4. Allah akan meninggikan orang – orang beriman di antara kamu dan orang – orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan allah maha mengetahui apa yang kamu
5. Sesungguhnya orang–orang yang berhijrah dan berjihad dijalan Allah, mereka itulah yang
mengharap rahmat allah. Allah maha pengampun dan maha penyayang (Q. S. Al
baqoroh: 218)
PERSEMBAHAN
1. Ayahanda (Almarhum) dan ibunda tercinta yang telah memberi semangat, kasih sayang,
dukungan dan selalu mendo’akanku.
2. Kakakku yang selalu memberi dukungan.
3. Teman – teman kelas H angkatan 2006
4. Teman – teman UKKI, Liqo’ (Mb Maria, Ukhti Zulikhah, Ukhti Rizka Oktaviani, Ukhti
Siti Istikomah, Ukhti Wijiyati, Ukhti Fitri Wijarini), BEM FPMIPA kabinet 09 / 10,
KAMMI Komisariat IKIP PGRI Semarang, BEM I kabinet pelangi 10 / 11
5. Karyawan perpustakaan ( Pak Usis, Pak Heni, Pak Heri, Pak Zul, Bu Ambar, Bu Yani,
Pak Nugroho, Pak Adi, Mas Ali, Tyo).
6. Temen – temen relawan Rumah Zakat Indonesia.
7. Ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat saya
sebutkan satu persatu.
iv
KATA PENGANTAR
Penulis
v
ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
B. Permasalahan ...................................................................................... 3
C. Penegasan istilah................................................................................. 3
A. Tinjauan Belajar.................................................................................. . 9
vii
F. Kerangka Berfikir .............................................................................. 20
G. Hipotesis ............................................................................................. 21
D. Instrumen penelitian............................................................................ 24
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
11. Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok eksperimen 1 (kooperatif tipe
12. Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok eksperimen II (VARMA) sebelum
perlakuan
13. Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok kontrol (ceramaah) sebelum
perlakuan
17. Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok eksperimen 1 (kooperatif tipe
x
19. Uji Anova satu jalur
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
modern, memiliki peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
matematika diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa
Dari tahun ke tahun sampai sekarang, masih banyak siswa yang beranggapan
bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dan bahkan menakutkan, sehingga
membuat minat belajar sangat rendah seperti orang yang kalah sebelum bertanding.
Penyebab dari masalah ini adalah pertama; kurangnya minat dan motivasi siswa untuk
minimnya alat bantu yang dapat memperjelas gambaran siswa tentang materi yang
dipelajari.
Guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Agus Salim Semarang
berhubungan dengan materi persamaan garis lurus. Dari hasil observasi yang telah
dilakukan oleh peneliti, maka satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil
1
2
Pemilihan metode pengajaran yang tepat akan membantu siswa memahami materi
pelajaran matematika. Guru diberi kebebasan dalam memilih metode pengajaran yang akan
diterapkan dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan.
Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan satu metode saja,
tetapi harus mampu menggunakan beberapa metode mengajar yang sesuai dengan materi
yang akan disampaikan. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa masih banyak guru yang
terjebak dalam corak pengajaran konvensional. Metode ini menempatkan guru sebagai inti
dalam keberlangsungan proses pembelajaran. Dalam metode ini, peran siswa dapat
dikatakan pasif. Siswa kurang diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan
Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah
pembelajaran TAI merupakan gabungan dari dua hal yaitu belajar dengan kemampuan
masing-masing individu dan belajar kelompok. Inti dalam pembelajaran kooperatif tersebut
adalah adanya kerjasama yang positif dan saling membantu antar anggota kelompok.
Model pembelajaran TAI juga dapat diterapkan pada pokok bahasan manapun. Dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TAI diharapkan siswa senang dan antusias selama
Model pembelajaran ceramaaah sering dipakai oleh para guru dalam kegiatan
belajar mengajar. Sedangkan model pembelajaran VARMA (Vector Auto Regresif Moving
dan Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) Dalam Hasil Belajar Materi
Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII Semester 1 SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran
2010 / 2011”
B. Permasalahan
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut : “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat
pembelajaran model kooperatif tipe TAI (Team Assised Individualization) dan model
varma (vector auto regresif moving average), serta model konvensional dalam materi
persamaan garis lurus pada kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010 /
2011?”
C. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahpahamaan istilah dalam judul di atas maka ada beberapa
istilah dan batasan - batasan ruang lingkup penelitian yang perlu dijelaskan oleh penulis
sebagai berikut:
1. Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti pengaruh atau akibat yang dapat
membawa suatu hasil. Jadi efektivitas adalah suatu pengaruh atau akibat dalam
kegiatan yang dapat membawa suatu hasil yang terbaik (Kamus Besar Bahasa
motivasi belajar, sikap belajar di kalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki
ketrampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal.(Isjoni, 2006:
146)
Menurut (Slavin, 1995 dalam Isjoni, 2007: 152), pembelajaran kooperatif adalah suatu
model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok – kelompok
kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 - 6 orang dengan struktur
dan kelompok tergantung pada kemamapuan dan aktifitas anggota kelompok baik
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah suatu model pembelajaran yang
dikemukakan oleh Slavin (1995). Model pembelajaran TAI ini merupakan teori belajar
kontruktivisme yang berdasarkan pada teori belajar kognitif. Dalam hal ini peran
pendidik hanya sebagai fasilitator dan mediator dalam proses belajar mengajar.
Pendidik cukup menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa.
3. Model Varma
Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) adalah model pembelajaran
ceramaah yang berbasis kecerdasan visual artinya dalam proses belajar mengajar
hampir sama dengan model pembelajaran ceramaah dengan media pembelajaran visual.
5
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah menjalani
aktifitas belajar. Makin tinggi proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus makin
tinggi pula hasil belajar yang dicapai. Hasil belajar dikategorikan menjadi tiga ranah
antara lain kognitif (berkenaan dengan hasil belajar intelektual), afektif (berkenaan
bertindak)
Dalam penelitian ini hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa dibidang
kognitif yang berupa prestasi yang diperoleh siswa, sikap atau tanggapan siswa, dan
keterampilan siswa menyelesaikan soal - soal setelah siswa mendapat perlakuan TAI
(Team Assised Individualization) dan VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average)
Materi pokok bahasan persamaan garis lurus adalah materi yang akan diberikan pada
penelitian tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka arti keseluruhan dari efektivitas penggunaan model
kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan model varma (vector auto
regresif moving average) dalam hasil belajar materi persamaan garis lurus pada kelas VIII
semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011 adalah membandingkan
hasil belajar matematika yang diperoleh siswa SMP Agus Salim Semarang sebagai subjek
tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan model pembelajaran VARMA (vector auto
regresif moving average) dan juga model pembelajaran ceramaah sebagai kelas kontrol.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan hasil perumusan masalah di atas jadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim pada materi
pokok persamaan garis lurus menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
2. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim pada materi
pokok persamaan garis lurus menggunakan model pembelajaran VARMA (Vector Auto
kooperatif tipe TAI lebih baik atau tidak daripada menggunakan model pembelajaran
VARMA dan model ceramaah pada pokok materi persamaan garis lurus.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat member manfaat yang berarti
bagi:
1. Siswa
2. Guru
3. Sekolah
4. Penulis
a. Dapat menguji perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran kooperatif tipe
F. Sistematika
Secara garis besar sistematika dapat dikelompokkan menajdi tiga bagian yaitu bagian
Dibagian awal skripsi ini berisi halaman judul, halaman pengesahan, motto dan
Bagian inti terdiri dari lima bab, yaitu BAB I Pendahuluan membahas tentang Latar
Skripsi, dan Sistematika Penulisan Skripsi. BAB II berisi Landasan teori dan Hipotesis,
yang terdiri dari pengertian belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, pengertian
VARMA, tinjauan materi persamaan garis lurus, Kerangka Berfikir dan Hipotesis.
8
Dalam BAB III berisi tentang metode penelitian yang meliputi metode penentuan
objek penelitian, metode penentuan variabel penelitian, metode pengumpulan data, uji
persiapan, pelaksanaan, membahas hasil penelitian, menganalisa data yang diperoleh dari
hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui apakah berhasil atau tidaknya
penelitian tersebut. Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian terletak dibagian Bab
Bagian akhir dalam skripsi ini memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Daftar
pustaka berisi buku-buku referesi yang digunakan sebagai rujukan dalam penelitian skripsi
ini. Lampiran-lampiran antara lain berisi instrument dan perhitungan - perhitungan statistic
LANDASAN TEORI
A. Belajar
kegemaran, sikap seorang terbentuk dimodifikasi dan berkembang disebabkan oleh belajar.
Karena itu seseorang dapat dikatakan belajar bila diasumsikan dalam dirinya terjadi suatu
proses yang menyebabakan suatu perubahan tingkah laku (Slameto, 2003). Belajar sebagai
tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
(Syah, 2005: 68). Perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan fisik,
keadaan mabuk, lelah dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar. W.S
Wingkel dalam Darsono dkk, (2001: 4) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu
aktifitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
nilai sikap. Psikologi Gestaet memandang bahwa belajar terjadi bila diperoleh pemahaman
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil dari berbagai bentuk seperti: perubahan pengetahuan,
pemahaman sikap, tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek
– aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Proses terjadinya belajar sangat sulit
diamati. Karena itu orang cenderung memverikasikan tingkah laku manusia untuk disusun
9
10
menjadi pola tingkah laku yang bermanfaat sebagai bekal untuk memahami, mendorong,
digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu: faktor intern dan faktor ekstern. Faktor
intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedang faktor
ekstern adalah faktor yang ada diluar individu. Menurut tim pengembangan MKDK IKIP
1) Faktor jasmani
Yaitu factor yang berhubungan dengan kondisi seseorang. Kondisi sehat adalah
kondisi dimana segenap bagan beserta bagian – bagiannya/ bebas dari penyakit. Bagian
lain dari factor jasmani yaitu cacat tubuh. Cacat tubuh adalah sesuatu yang
menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya bagian tubuh. Tidak dipenuhinya
dilaksanakan.
2) Faktor psikologi
Ada beberapa factor yang termasuk dalam factor psikologis yaitu antara lain :
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan juga kelelahan. Intelegensi
merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi
dan menyelesaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui /
jiwa itu tertuju kepada suatu benda / hal. Minat merupakan kecenderungan yang tetap
untuk belajar. Motif sanagt erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai.
Kematangan adalah suatu tingkatan / fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat –
alat tubuhnya sudah siap untuk melakukan kecakapan baru. Kesiapan merupakan
3) Faktor kelelahan
Kelelahan seseorang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani
dan kelelahan ruhani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemahnya tubuh. Kelelahan
jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh sehingga
darah tidak / kurang lancar pada bagian – bagian tertentu. Kelelahan ruhani dapat
dilihat adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk
1) Faktor keluarga
Meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
2) Faktor sekolah
mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa, dan alat
pelajaran.
12
Model pembelajaran ini merupakan teori belajar konstruktivisme yang berdasarkan pada
teori belajar kognitif. Model pembelajaran TAI mempunyai delapan komponen. Kedelapan
komponen tersebut adalah sebagai berikut. (1) Teams, yaitu pembentukan kelompok
heterogen yang terdiri atas 4 sampai 5 siswa, (2) Flacement Test, yaitu pemberian Pre-tes
kepada siswa atau melihat rata - rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan
siswa pada bidang tertentu, (3) Student Creative, melaksanakan tugas dalam suatu
dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya, (4) Team Study, yaitu tahapan tindakan
belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara
individual kepada siswa yang membutuhkan, (5) Team Scores and Team Recognition, yaitu
pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan
kepada kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang
berhasil dalam menyelesaikan tugas, (6) Teaching Group, yaitu pemberian materi secara
singkat oleh guru menjelang pemberian tugas kelompok, (7) Fact Test, yaitu pelaksanaan
tugas kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa, dan (8) Whole Class Units, yaitu
pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pelajaran denagn stategi pemecahan
masalah.
menjelaskan kepada siswa tentang pola kerja sama antara siswa dalam
suatu kelompok.
Tahap III : Guru menyiapkan materi bahan ajar yang harus dikerjakan kelompok.
Tahap IV : Guru memberikan Pre-test kepada siswa tentang materi yang akan
diajarkan.
Tahap VII : Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok dengan bahan yang
sudah diajarkan.
Tahap IX : Ketua kelompok harus bisa menetapkan bahwa setiap kelompoknta telah
memehami materi bahan ajar yang diberikan guru, dan siap untuk diberi
(jika ada).
Tahap XII : Guru memberikan tes formatif dengan kompetensi yang ditentukan.
Model Vector Auto Regresif Moving Average (VARMA) adalah model ceramaah
yang berbasiskan kecerdasan visual. Model ceramaah sendiri adalah cara penyampaian
pelajaran (informasi) dengan lisan dari seorang guru kepada siswa didalam kelas. Kegiatan
berpusat pada guru dan komunikasi yang terjadi searah dari guru kepada siswa. Guru
mendominasi seluruh kegiatan sedang siswa hanya memperhatikan dan membuat catatan
seperlunya.
melengkapi model ceramaah tersebut digunakan media visual disebut dengan model varma.
15
Individu yang menonjolkan kecerdasan bervisual antara lain memiliki ciri-ciri yang
menonjolkan sebagai berikut: (a) berpikir dengan gambar, (b) menghasilkan image mental,
(c) menggunakan metafora, (d) memiliki indra konfiguratif, (e) menggemari seni, (f)
mudah membaca peta, grafik, dan diagram, (g) mengingat berdasarkan gambar, memiliki
kepekaan yang tajam terhadap warna dan struktur visual, serta (h) menggunakan seluruh
dirancang agar mampu mengkondisi pembelajar untuk selalu terlibat dalam aktifitas
pembelajaran.
Pembelajaran bermetode ceramaah bergantung pada dua faktor pokok yaitu sejauh
mana media tersebut diintergrasikan ke dalam skema pembelajar secara lebih luas serta
GRADIEN GARIS
1. Gradient suatu garis yang melalui pusat O(0,0) dan titik A(x1,y1)
y1
Gradient = m =
x1
Garis yang persamaannya y = mx adalah garis yang melalui titik pangkal O(0, 0) dan
gradiennya m (m = konstanta)
Contoh:
Tentukan gradien suatu garis yang melalui titik (0, 0) dan (3, 2)
16
Penyelesaian :
Gradient suatu garis yang melalui titik (0, 0)dan (3, 2) dapat dicari dengan rumus:
m = , dengan x = 3 dan y = 2
m=
jadi, gradient
y 2 y1
m=
x 2 x1
y – y1 = m (x – x1)
y 2 y1
y – y1 = (x – x1)
x 2 x1
y y1 x x1
y 2 y1 x2 x1
Contoh:
Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1)
Penyelesaian:
Cara 1:
y y1 x x1
y 2 y1 x2 x1
y (3) x3
1 (3) 2 3
y 3 x3
2 5
-5(y + 3) = 2(x - 3)
-5y -15 = 2x – 6
-5y = 2x + 9
2 9
y x
5 5
Cara 2:
Tentukan dahulu gradient yang melalui (3, -3) dan (-2, -1) yaitu
y 2 y1
m
x 2 x1
1 (3) 2
m
23 5
Persamaan garis:
y - y1 = m (x – x1)
18
2
y – (-3) = (x - 3)
5
2 6
y+3= x
5 5
2 6
y x 3
5 5
2 9
y x
5 5
2 9
Jadi, persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1) adalah y x
5 5
3. Gradient garis ax + by + c = 0
ke bentuk y = mx + c
ax + by + c = 0 ↔ by = -ax – c
a c
↔ y = x
b b
a c
Perhatikan bentuk y = x dan y = mx + c
b b
a
Gradient (m) = -
b
a
Gradient garis ax + by + c = 0 adalah m = -
b
Contoh:
Penyelesaian:
19
Cara 1:
y = mx + c
y = 4x + c
2 = 4(-4) + c
2 = -16 + c
c = 18
Cara 2:
Diketahui m = 4
y – y1 = m (x – x1)
y – 2 = 4(x – (-4))
y – 2 = 4x + 16
y = 4x + 18
20
F. Kerangka Berpikir
pembelajaran matematika menurut keaktifan peserta didik dan guru sebagai fasilitator
untuk membantu siswa dalam pembentukan pengetahuan dan penalaran. Guru merupakan
faktor intern yang mempengaruhi siswa dalam belajar. Guru dapat memilih model
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan varma
merupakan model pembelajaran yang menurut keaktifan siswa, siswa dituntut untuk
berpikir kritis dalam pembelajaran dalam proses pembelajaran, siswa dapat menyelesaikan
bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah, namun dalam proses pembelajaran berbeda.
Dalam hal ini, penulis ingin mengkaji apakahy dengan model pembelajaran yang
berbeda tersebut yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan VARMA juga akan
G. Hipotesis
peneliti sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 2002 : 64). Secara teknik,
hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya
melalui data yang diperoleh dari sample peneliti. Secara statistic, hipotesis merupakan
Ha = Ada perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran TAI dan varma serta
konvensional dalam materi persamaan garis lurus pada kelas VIII SMP Agus Salim
Ho = tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran TAI dan
varma serta konvensional dalam materi persamaan garis lurus pada kelas VIII SMP
Untuk mengetahui perbedaan itu berasal dari x 1 , x 2 , atau x 3 , maka dibuat hipotesis
minor
Ha 1 :Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran
kooperatif tipe TAI dan siswa yang mendapat model pembelajaran VARMA
Ha 2 :Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran
kooperatif tipe TAI dan siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah
Ha 3 :Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran
METODE PENELITIAN
1. Subjek penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti dengan melakukan pengukuran
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang.
a. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Sudjana, 2005: 5).
Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random
sampling, yaitu mengambil empat kelas dari kelas VIII SMP Agus Salim Semarang.
Dari dua kelas tersebut, ditentukan secara acak kelas yang diberi perlakuan, yaitu kelas
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualization) dan kelas yang diajar dengan model pembelajaran VARMA (Vector
Auto Regresif Moving Average). Satu kelas terpilih sebagai kelas kontrol dengan model
pembelajaran ceramaah dan satu kelas terpilih yang tersisa sebagai kelompok uji coba
instrumen penelitian.
B. Variabel Penelitian
23
24
1. Variabel Treatmen, model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran
Varma.
2. Variabel Respon, hasil belajar dalam materi pokok persamaan garis lurus pada siswa
1. Metode Dokumentasi
dan data nilai siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang semester gasal, kedua kelas
eksperimen. Data tersebut menunjukkan bahwa kedua kelompok penelitian berangkat dari
2. Metode Tes
Metode tes ini digunakan untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa padakelas
D. Instrumen Penelitian
Agar perangkat tes dikatakan baik sebagai alat pengukur maka dilakukan uji coba
perangkat tes. Uji tes berupa essay berjumlah 8 soal, uji coba ini dilakukan untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda butir tes.
Sebuah data dapat dikatakan valid jika sesuai dengan keadaan nyatanya. Agar
N = Jumlah subyek
product moment. Butir soal tersebut dikatakan valid apabila rxy > rtabel , tetapi
jika rxy < rtabel maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid. Untuk
sebagai berikut :
Kata reliabilitas dalam bahasa indonesia diambil dari kata reliable yang artinya
dipercaya. Sebuah tes dikatakan reliable apabila hasil – hasil tes tersebut
Untuk menguji apakah instrumen tes reliabel atau tidak dilakukan uji reliabilitas
k b 2
r11 1
k 1 t2
Keterangan :
b2
= jumlah vs butir
t2 = Varians total
Kriteria pengumpulan reabilitas yaitu setelah di dapat harga r11 kemudian harga
Butir tes yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sulit. Taraf kesukaran ini di gunakan untuk mengetahui butir soal termasuk sukar,
sedang, atau mudah. Rumus yang digunakan untuk menguji taraf kesukaran
adalah:
B
P
JS
Keterangan:
P = Taraf kesukaran
Kriteria:
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang
BA BB
D PA PB
J A JB
Keterangan:
D : daya pembeda
Daya pembeda negatif berarti semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesa dalam rangka penarikan kesimpulan
mencapai tujuan penelitian. Analisa data merupakan suatu cara untuk mengolah data hasil
berikut:
Analisis tahap awal dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sebagai kelas
eksperimen mempunyai karakteristik yang sama atau tidak. Adapun data yang di
analisis tahap awal ini adalah data nilai matematika kelas eksperimen kelas VIII
Dalam penelitian ini menggunakan uji liliefors, misalnya sampel ini akan di uji
hipotesis nol (Ho) bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal dengan
hipotesa tandingan (Ha) bahwa sampel berdistribusi tidak normal. Untuk pengujian
xx
dengan menggunakan rumus: Z i ( x dan masing – masing merupakan
s
2. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,
3. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ….., Z11 ≤ Z i , jika proporsi ini
5. Ambil harga yang paling besar diantara harga – harga yang paling mutlak harga
tersebut. Sebutlah harga terbesar ini Lo. Untuk menerima dan menolak Ho
Uji homoginitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah ketiga kelas sampel
mempunyai varians yang homogeny atau tidak. Untuk menguji kesamaan k buah (k
1. Menentukan hipotesis
H O : 2 2 ... k
2 2
2. Menentukan
2
X hit
In10 B n i 1 log S i2
Dengan B = log S 2 n 1
i
n 1S
2
2 i i
S
n 1 i
Keterangan:
S 2 variasi gabungan
5. Menentukan simpulan
(Sudjana,1996: 261-263)
c. Uji t - matching
control yang ditetepkan memiliki perbedaan rata- rata yang signifikan. Rumus yang
digunakan:
x1 x2
t
1 1
S
n1 n2
dimana:
x2 : rata – rata hasil pembelajaran tidak dengan model kooperatif tipe TAI
S2 : varians gabungan
dengan dk = (n1 + n2 - 2) dan peluang dalam daftar nyata dengan = 5%. Untuk
(perbandingan) lebih dari dua rata – rata. Tujuan dari uji anova satu jalur adalah
untuk membandingkan lebih dari dua rata – rata. Sedangkan kegunaannya untuk
(anova satu jalur). Jika terbukti berbeda berarti kedua kelas tersebut dapat
Anova merupakan penjabaran lebih lanjut dari uji – t (thitung) uji - t atau uji – z
hanya dapat melihat perbandingan dua kelompok data saja. Sedangkan anova satu
jalur dapat melihat perbandingan lebih dari dua kelompok data, contohnya:
VARMA (Vector Auto Regresif Moving Averg)(x2). Anova lebih dikenal dengan uji
– F (fisher test) sedangkan arti variansi itu berasal dari pengertian konsep ”mean
JK
KR
db
Keterangan:
1) Uji atau asumsikan bahwa data masing - masing dipilih secara acak.
Responden
X1 X2 X3 ... Xn
35
n1 n2 n3 ... nn n
X1 X2 X3 ... Xn X
( X 1 X 2 X 3 ... X n )
JK R
n1 n2 n3 ... nn
JK A
X X X
1
2
2
2
3
2
...
X n
2
JK R
n1 n2 n3 nn
JK D X 2 JK R JK A
DKrata – rata = 1
DKA= k – 1
DKD = n - 1
13) Hitung rata – rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:
36
JK R
RK Rata rata
dk R
14) Hitung rata – rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:
JK R
RK A
dk A
15) Hitung rata – rata jumlah kuadart dalam kelompok dengan rumus:
JK D
RK D
dk D
RK A
Fhitung
RK A
19) Masukkan semua nilai yang telah didapat kedalam tabel anova berikut
kelompok
Dalam
JKD dkD RKD
kelompok
Jumlah ∑2 ∑
37
Dengan menggunakan uji 2 peubah akan diketahui dimana terdapat paling sedikit
sepasang perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran
kooperatif tipe TAI, model pembelajaran VARMA, dan model ceramaah, sehingga
didapat:
1. Hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran koperatif tipe TAI lebih
baik daripada siswa yang mendapat model pembelajaran VARMA pada materi
Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun
ajaran 2010/2011
2. Hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran koperatif tipe TAI
lebih baik daripada siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah pada
materi Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim
3. Hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran VARMA lebih baik
Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun
ajaran 2010/2011
c. Ketuntasan belajar
sebagai berikut:
jumlahnilaiyangdiperolehsiswa
x100%
jumlahnilaimaksimalseluruhnya
jumlahsiswayangtuntasbelajar
x100%
jumlahsiswayangmengikutites
yang ditetapkan.
BAB IV
A. Persiapan Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian sangat perlu diadakan persiapan agar hasil yang
1. Mendatangi Sekolah untuk meminta ijin kepada pihak Sekolah yaitu kepada
tersebut.
3. Pengambilan secara acak dengan teknik “Cluster Random Sampling“ pada tiga
kelas dari seluruh siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaran
2010 / 2011.
terpilih VIIIA, VIIIB sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIID sebagai kelas
kontrol.
5. Pencatatan nama – nama siswa kelas VIII D beserta nilai UAS pada kelas VII
39
40
6. Analisis data awal dimulai dari nilai UAS pada kelas VII mata pelajaran
7. Menentukan kelas uji coba yaitu kelas VIIIC SMP Agus Salim Semarang.
model kooperatif tipe TAI, rencana pembelajaran model VARMA, dan rencana
pembelajaran model ceramaah, uraian materi, buku – buku, soal uji coba serta
media pembelajaran
Uji instrument soal bentuk uraian dengan cara: soal try out dan penentuan
1. Soal try-out
soal try out dilakukan pada tanggal 26 November 2010 dikelas VIIIC SMP
Agus Salim Semarang dengan jumlah sampel uji coba 40 siswa. Materi
persamaan garis lurus yang diberikan sama dengan siswa yang menjadi
sampel penelitian.
untuk mengetahui: validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dari tiap – tiap
a. Validitas soal
41
Contoh no. 3:
Diketahui:
N = 40 ∑X2 = 924
Koefisien validitas item nomor I adalah 0,589 untuk harga kritik dari r
sehingga harga rxy > r tabel atau 0,589 > 0,312. maka butir soal no 3
dinyatakan valid.
Hasil validitas terhadap 8 butir soal diperoleh 6 soal yang valid yaitu
b. Raliabilitas soal
Perhitungan reliabilitas soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 6 hasil
terletak antara 0,600 r11 0,800 (0,600 < 0,734 < 0,800) maka
klasifikasinya tinggi. Oleh karena itu soal uji coba dapat dipergunakan
kembali pada orang yang sama atau berbeda dalam waktu berbeda dapat
Hasil perhitungan taraf kesukaran soal maka diperoleh satu soal untuk
katagori sedang nomor 6, enam soal termasuk katagori sukar yaitu nomor
soal materi persamaan garis lurus layak digunakan sebagai soal tes karena
pada lampiran 7.
Contoh no. 6
Diketahui:
JS = 40
G = 11
Banyaksiswayanggagal
P x100%
JS
11
P= x100% 28% → katagori soal sedang
40
1. 5 5,588 1. 0 0,033
2. 5 5,588 2. 0 0,033
3. 5 5,588 3. 0 0,033
4. 5 5,588 4. 0 0,033
5. 0 6,948 5. 0 0,033
6. 0 6,948 6. 0 0,033
7. 0 6,948 7. 1 0,669
8. 0 6,948 8. 1 0,669
D
9. 1 2,676 9. 0 0,033
a
10. 4 1,860 10. 0 0,033
r
11. 4 1,860 11. 0 0,033
i
Jumlah 29 53,864 Jumlah 2 1,635
ML 0,636 X 2 ML 1,635
2
MH ML
maka, t
x1 x 2
2 2
n i n i 1
(2,636 0,636)
53,864 1,635
11(111)
3,456
diperoleh t tabel = 1,72 karena t hitung t tabel yaitu 3, 456 1,72 maka daya
semua kelas penelitian ini. Hal ini berhubungan dengan kalayakan soal
validitas, taraf kesukaran dan daya pembeda diperoleh 6 item soal dengan
Sesuai dengan pokok yang diambil dalam penelitian ini, maka penelitian ini
pembelajaran ceramaah
Agus Salim Semarang. Hasil belajar ini yang kemudian dianalisis untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat
kelas VIII semester 1 tahun ajaran 2010/2011baik tidaknya hasil belajar antara
siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe TAI, VARMA, dan siswa
lurus kelas VIII semester 1 tahun pelajaran 2010/2011. dan efektif tidaknya
ditinjau dari ketuntasan belajar secara individu maupun klasikal pada materi
pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim
1. Analisis Awal
46
a. Uji Normalitas
menggunakan uji lillif dengan signifikan 5%. Kriteria uji normalitas yang
17 dan 18.
b. Uji Homoginitas
2. Analisis Akhir
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data hasil tes akhir (post tes)
12.
Hal ini berarti sampel dari ketiga kelompok tersebut berasal dari populasi
b. Uji Homoginitas
model VARMA
hitung = 4,02 dan F tabel pada taraf 5%, dk pembilang 2 dan dk penyebut
120 diperoleh = 3,072. Hasil perbandingan antara harga F hitung > F tabel
adalah 4,02 > 3,072 maka Ho ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan
d. Uji t - test
Dari lampiran 15 tentang uji t-test dimana ketentuannya thitung > ttabel
dengan dk = 80 diperoleh:
1.) Pengujian pertama ttabel = 1,99 dan thitung = 2,502 dengan demikian
2,502 > 1,99 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang
2.) Pengujian kedua ttabel = 1,99 dan thitung = 2,590 dengan demikian
2,590 > 1,99 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang
ceramaah.
3.) Pengujian ketiga dengan ttabel = 1,99 dan thitung = 0,275 dengan
demikian 0,275 < 1,99 maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada
baik.
e. Ketunasan belajar
belajarnya dapat dilihat pada lampiran 16. Dari lampiran 16 dapat dilihat
yang tuntas adalah 31 orang dengan persentase 75,61% dan nilai rata-rata
dapat dilihat bahwa banyaknya siswa dari kelompok kontrol yang tuntas
dilihat dari nilai rata – rata individu pembelajaran kooperatif tipe TAI
ceramaah pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1
kondisi awal yang sama, yaitu setelah diadakan uji normalitas dan uji
homogenitas pada data awal nilai ulangan siswa pada materi bangun ruang yang
menunjukkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan
varians. Kemudian dilakukan uji kesamaan dua rata – rata menunjukkan bahwa
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10, 11, 12, 13, 14, 15
Hasil dari tes hasil belajar ketiga kelas dilakukan uji normalitas, uji
17, 18 dan 19. Dari perhitungan uji normalitas dan homogenitas menunjukkan
bahwa kedua kelas berdistibusi normal dan tidak ada perbedaan varians atau
kedua kelas tersebut homogen.serta ditunjukkan bahwa Fhitung = 4,02 dan F tabel =
3,072. Karena Fhitung > F tabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Karena Ho
ditolak maka kesimpulannya terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang
pembelajaran ceramaah pada materi pokok persamaan garisa lurus kelas VIII
semester 1 SMP Agus Salim Semarang. Setelah dilakukan pembuktian dengan uji
t tersebut diperoleh:
52
(1) Nilai t1= 2,502 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan
menggunakan kooperatif tipe TAI lebih baik daripada siswa yang dikenai
pembelajaran Ceramaah.
(2) Nilai t2= 2,590 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan
Ceramaah.
(3) Nilai t3= 0,275< ttabel = 1,990. Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan. Dimana hasil belajar dengan
tipe TAI) lebih banyak siswa yang tuntas belajarnya yaitu 31 orang dengan nilai
rata – rata 77,68, kelompok eksperimen II (VARMA) siswa yang tuntas ada 34
orang dengan nilai rata – rata 76,95, kelompok kontrol (Ceramaah) yang tuntas
belajar pada materi persamaan garis lurus siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus
heterogen sehingga antara siswa dengan siswa saling membantu dalam prses
pembelajaran.
cara berbicara diawal pelajaan, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya
jawab. Siswa hanya mendengar dan membuat catatan sehingga siswa cenderung
enerima dan sulit mngembangkan konsep yang telah diperolehnya yang akibatnya
siswa kurang menguasai materi yang diberikan. Selain itu siswa menjadi terpaku
dengan pola pengerjaan jawaban guru dan menganggapnya sebagai jawaban satu
– satunya jawaban yang benar. Adapun kesulitan - kesulitan yang dialami oleh
1. Ada beberapa siswa kurang tertarik dengan penyampaian materi yang hanya
2. Sebagian siswa masih ada yang tidak bisa menerima kehadiran peneliti
pada materi pokok persamaan garis lurus pada siswa kelas VIII SMP Agus
Salim Semarang.
BAB V
PENUTUP
Simpulan
tanggal 29 November 2010 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
VARMA, pembelajaran ceramaah pada materi persamaan garis lurus siswa kelas VIII
Pada analisis hasil akhir dengan Uji Anova Satu Jalur diperoleh F hitung = 4,02
dan Ftabel = 3,072. Karena Fhitung > Ftabel, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
pokok perasamaan garis lurus siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang.
Perbedaan lebih terlihat dengan menggunakan analisis uji t – test dengan hasil
sebagai berikut:
(1)t1= 2,502 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada
perbedaan. Dimana hasil belajar dengan menggunakan kooperatif tipe TAI lebih baik
(2)t2= 2,590 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada
perbedaan . Dimana hasil belajar dengan menggunakan VARMA lebih baik daripada
55
56
(3)t3= 0,275< ttabel = 1,990. Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak
ada perbedaan . Dimana hasil belajar dengan menggunakan kooperatif tipe TAI
VARMA lebih efektif ditinjau dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
Sedangkan dilihat dari nilai rata – rata individu pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih
pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun
pelajaan 2010/2011.
Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan kooperatif tipe TAI lebih baik
Saran
Dari hasil penelitian, maka saran yang diajukan adalah sebagai berikut:
VARMA memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa, maka
2. Guru perlu meningkatkan hasil belajar siswa dengan memilih model pembelajaran
3. Agar siswa lebih bersemangat dalam saat pembelajaran, hendaknya guru lebih
meningkatkan motivasi yang dimiliki oleh siswa misalny acara yang paling sering
57
digunakan adalah pemberian nilai tambahan untuk siswa yang telah berani
mengemukakan pendapatnya.
memilih model yang tepat, guru juga harus bisa memilih model yang kreatif dan
1148
∑x 65 39 192 42 77 120 61 46 642
8
(∑x)2 4225 1521 36864 1764 5929 14400 3721 2116
∑xy 1051 652 3113 815 1412 2157 1255 990
rxy 0,067 0,155 0,589 0,580 0,765 0,791 0,810 0,665
rtabel 0,312
Kriteria Drop Drop valid valid valid valid valid valid
Var 0,284 0,599 0,06 1,248 1,119 1,8 2,449 3,027
Reliabilitas
vartotal 29,598
rhitung 0,734
N 8
Ket reliabel
∑x1 19 13 55 20 30 50 37 29
∑x2 13 10 49 7 12 20 6 2
MH 1,727 1,182 5 1,818 2,727 4,545 3,364 2,636
ML 1,455 0,107 0,455 0,165 0,248 0,413 0,306 0,240
daya pembeda
20,18 53,86
∑x12 2,187 17,635 0 9,635 6,727 28,54
7 4
∑x22 4,727 0,906 10,727 10,54 4,906 11,635 4,727 1,635
thitung 1,088 0,664 1,747 2,76 3,423 6,667 6,062 3,456
ttabel 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72 1,72
Tdk Tdk
Ket Sign Sign Sign Sign Sign Sign
Sign Sign
Gagal 39 39 1 34 31 11 32 31
Kesukaran
N 40 40 40 40 40 40 40 40
P 98% 98% 3% 85% 78% 28% 80% 78%
Kriteria Sukar sukar mudah sukar sukar Sedang sukar sukar
Lampiran 3
Butir
∑x ∑x2 (∑x)2 ∑xy ∑y ∑y2 (∑y)2
Soal
1 65 119 4225 1051
2 39 61 1521 652
3 192 961 36864 3113
4 42 94 1764 815
642 11488 412164
5 77 194 5929 1412
6 120 441 14400 2157
7 61 191 3721 1255
8 46 175 2116 990
Lampiran 4
Kelompok atas
UC-17 2 0 5 3 3 5 5 5 28 784
UC-11 2 5 5 2 3 5 2 0 24 576
UC-18 2 1 5 0 3 5 5 0 21 441
UC-37 2 0 5 2 3 5 3 0 20 400
UC-3 2 1 5 2 1 4 3 0 18 324
UC-15 1 1 5 1 2 5 2 1 18 324
UC-4 1 1 5 1 1 3 1 4 17 289
UC-5 1 1 5 1 1 3 1 4 17 289
∑x1 19 13 55 20 30 50 37 29
MH 1,727 1,182 5 1,818 2,727 4,545 3,364 2,636
∑x12 2,187 17,635 0 9,635 20,187 6,727 28,54 53,864
UC-26 3 1 5 0 1 1 1 0 12 144
UC-38 2 1 2 2 2 3 0 0 12 144
UC-6 2 1 5 3 0 0 0 0 11 121
Kelompok bawah
UC-8 1 0 5 0 1 2 2 0 11 121
UC-12 1 1 5 0 1 3 0 0 11 121
UC-19 1 1 4 0 2 3 0 0 11 121
UC-23 1 1 5 0 0 2 1 1 11 121
UC-24 1 1 3 1 1 3 0 1 11 121
UC-31 1 1 5 1 1 1 1 0 11 121
UC-35 2 1 5 0 2 1 0 0 11 121
UC-14 1 1 5 0 1 1 1 0 10 100
∑x2 16 10 49 7 12 20 6 2
ML 1,455 0,909 4,455 0,636 1,091 1,818 0,545 0,182
∑x22 4,727 0,906 10,727 10,54 4,906 11,635 4,727 1,635
Tabel bantu uji instrunem penelitian
No TABEL X2
X12 X22 X32 X42 X52 X62 X72 X82
1. 4 1 25 9 25 25 25 25
2. 4 1 25 4 25 25 25 25
3. 4 1 25 9 9 25 25 25
4. 4 0 25 9 9 25 25 25
5. 4 25 25 4 9 25 4 0
6. 4 1 25 0 9 25 25 0
7. 4 0 25 4 9 25 9 0
8. 4 1 25 4 1 16 9 0
9. 1 1 25 1 4 25 4 1
10. 1 1 25 1 1 9 1 16
11. 1 1 25 1 1 9 1 16
12. 1 1 25 1 1 9 1 16
13. 4 1 25 4 4 16 1 0
14. 4 1 25 0 4 9 0 9
15. 4 1 25 4 4 9 1 0
16. 4 1 16 0 9 9 0 9
17. 4 1 25 0 9 9 4 0
18. 4 1 25 9 4 9 0 0
19. 1 1 25 1 4 16 1 1
20. 4 4 25 9 1 9 0 0
21. 4 1 25 4 1 9 1 0
22. 4 1 25 0 4 9 1 1
23. 1 1 25 1 4 1 4 1
24. 1 1 25 0 4 9 1 1
25. 4 0 25 0 4 4 9 0
26. 4 0 25 0 4 4 4 0
27. 4 1 25 0 4 9 0 0
28. 1 1 4 0 4 9 1 0
29. 1 1 25 0 4 1 1 1
30. 9 1 25 0 1 1 1 0
31. 4 1 4 4 4 9 0 0
32. 4 1 25 9 0 0 0 0
33. 1 0 25 0 1 4 4 0
34. 1 1 25 0 1 9 0 0
35. 1 1 16 0 4 9 0 0
36. 1 1 25 0 0 4 1 1
37. 1 1 9 1 1 9 0 1
38. 1 1 25 1 1 1 1 0
39. 4 1 25 0 4 1 0 0
40. 1 1 25 0 1 1 1 0
∑X2 117 62 924 94 193 432 191 174
TABEL
No. X.Y
X1Y X2Y X3Y X4Y X5Y X6Y X7Y X 8Y
1. 62 31 155 93 155 155 155 155
2. 60 30 150 60 150 150 150 150
3. 58 29 145 87 87 140 140 140
4. 56 0 140 84 84 140 140 140
5. 48 120 120 48 72 120 48 0
6. 42 21 105 0 63 105 105 0
7. 40 0 100 40 60 100 60 0
8. 36 18 90 36 18 72 54 0
9. 18 18 90 18 36 90 36 18
10. 17 17 85 17 17 51 17 68
11. 17 17 85 17 17 51 17 68
12. 17 17 85 17 17 51 17 68
13. 34 17 85 34 34 68 17 0
14. 32 16 80 0 32 48 0 48
15. 32 16 80 32 32 48 16 0
16. 32 16 64 0 48 48 0 48
17. 32 16 80 0 48 48 32 0
18. 32 16 80 48 32 48 0 0
19. 16 16 80 16 32 64 16 16
20. 30 15 75 45 15 45 0 0
21. 30 15 75 30 15 45 15 0
22. 30 15 75 0 30 45 15 15
23. 14 14 70 14 28 14 28 14
24. 14 14 70 0 28 42 14 14
25. 28 0 70 0 28 28 42 0
26. 26 0 65 0 26 26 26 0
27. 26 13 65 0 26 39 0 0
28. 12 12 48 0 24 36 12 0
29. 12 12 60 0 24 12 12 12
30. 36 12 60 0 12 12 12 0
31. 24 12 24 24 24 36 0 0
32. 22 11 55 33 0 0 0 0
33. 11 0 55 0 11 22 22 0
34. 11 11 55 0 11 33 0 0
35. 11 11 44 0 22 33 0 0
36. 11 11 55 0 0 22 11 11
37. 11 11 33 11 11 33 0 11
38. 11 11 55 11 11 11 11 0
39. 22 11 55 0 22 11 0 0
40. 10 10 50 0 10 10 10 0
∑XY 1051 652 3113 815 1412 2157 1255 990
Lampiran 5
Rumus:
Perhitungan:
Butir 1
Diketahui:
N = 40 ∑X2 = 117
∑X = 65 (∑X)2 = 4225
moment, dengan = 5% dan N = 40. maka diperoleh rtabel = 0,312 sehingga harga
rxy < r tabel atau 0,067 < 0,312. maka butir soal no 1 dinyatakan drop (tidak valid).
Lampiran 6
Rumus:
2
Y2
Y 2
i
k N
r11 1 dengan σ t
2
k 1 t
2
N
Kriteria:
Perhitungan:
Diketahui:
N = 40
( X 1 ) 2 4225
X1 117
2
1
2 N 40 0,284
N 40
( X 2 ) 2 1521
X2 62
2
2
2 N 40 0,599
N 40
( X 3 ) 2 36864
X3 924
2
3
2 N 40 0,06
N 40
( X 4 ) 2 1764
X 94
2
4
4
2 N 40 1,248
N 40
( X 5 ) 2 5929
X 193
2
5
5
2 N 40 1,119
N 40
( X 6 ) 2 14400
X 432
2
6
6
2 N 40 1,8
N 40
( X 7 ) 2 3721
X7 191
2
7
2 N 40 2,45
N 40
( X 8 ) 2 2116
X8 174
2
8
2 N 40 3,027
N 40
b 1 2 3 4 5 6 7 8
2 2 2 2 2 2 2 2 2
( Y ) 2 412164
Y 2 N
11488
40 29,598
t
2
N 40
n b 8 10,586
2
r11 1 2 1 1,143.0,642 0,734
(n 1) t (8 1) 29,598
Karena harga r11 terletak pada selang 0,600 r11 0,800 sehingga didapat 0,600
Rumus:
Banyaksiswayanggagal
P x100%
JS
Kriteria:
Perhitungan:
1. 39 40 98% Sukar
2. 39 40 98% Sukar
3. 1 40 3% Mudah
4. 34 40 85% Sukar
5. 31 40 78% Sukar
6. 11 40 28% Sedang
7. 32 40 80% Sukar
8. 31 40 78% Sukar
Lampiran 8
Rumus:
MH ML
t
X a X b
2 2
ni ni 1
Kriteria:
Butir soal mempunyai daya beda yang signifikan jika t hitung t tabel
Perhitungan:
Tabel 1:
Tabel 1 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi ) dan kelompok bawah (kelompok
ML 1,455 X 2 ML 4,727
2
MH ML
maka, t
x1 x 2
2 2
n i n i 1
(1,727 1,455)
2,187 4,727
11(111)
1,088
1,72 karena t hitung t tabel yaitu 1,088 1,72 maka daya pembeda soal nomor 1 tidak
signifikan
Tabel 2:
Tabel 2 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa
ML 0,909 X 2 ML 0,906
2
MH ML
maka, t
x1 x 2
2 2
n i n i 1
(1,182 0,909)
2,187 4,727
11(111)
0,664
1,72 karena t hitung t tabel yaitu 0,664 1,72 maka daya pembeda soal nomor 2 tidak
signifikan
Tabel 3:
Tabel 3 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa
MH 5 X1 MH 0 n 11
2
ML 4,455 X 2 ML 10,727
2
MH ML
maka, t
x1 x 2
2 2
n i n i 1
(5 4,455)
010,727
11(111)
1,747
1,72 karena t hitung t tabel yaitu 1, 747 1,72 maka daya pembeda soal nomor 3
signifikan
Tabel 4:
Tabel 4 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa
ML 0,636 X 2 ML 10,54
2
MH ML
maka, t
x1 x 2
2 2
n i n i 1
(1,8180,636)
9,63510,54
11(111)
2,67
1,72 karena t hitung t tabel yaitu 2,76 1,72 maka daya pembeda soal nomor 4 signifikan
Tabel 5:
Tabel 5 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa
ML 1,091 X 2 ML 4,906
2
MH ML
maka, t
x1 x 2
2 2
n i n i 1
(2,727 1,091)
20,187 4,906
11(111)
3,423
1,72 karena t hitung t tabel yaitu 3, 423 1,72 maka daya pembeda soal nomor 5
signifikan
Tabel 6:
Tabel 6 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa
ML 1,818 X 2 ML 11,635
2
MH ML
maka, t
x1 x 2
2 2
n i n i 1
(4,5451,818)
6,727 11,635
11(111)
6,667
1,72 karena t hitung t tabel yaitu 6,667 1,72 maka daya pembeda soal nomor 6
signifikan
Tabel 7:
Tabel 7 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa
ML 0,545 X 2 ML 4,727
2
MH ML
maka, t
x1 x 2
2 2
n i n i 1
(3,364 0,545)
28,54 4,727
11(111)
6,062
1,72 karena t hitung t tabel yaitu 6,062 1,72 maka daya pembeda soal nomor 7
signifikan
Tabel 8:
Tabel 8 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
(kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa
ML 0,636 X 2 ML 1,635
2
MH ML
maka, t
x1 x 2
2 2
n i n i 1
(2,636 0,636)
53,864 1,635
11(111)
3,456
1,72 karena t hitung t tabel yaitu 3, 456 1,72 maka daya pembeda soal nomor 8
signifikan
Lampiran 8. a
.
Lampiran 9
DAFTAR NAMA KELAS SAMPEL
Kelas Eksperimem model kooperatif tipe TAI Kelas Eksperimen model VARMA
No Kode Nama siswa No Kode Nama siswa
ANALISIS AWAL
a. Uji Normalitas
|F(Zi) -
No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi)|
1 4 -2,13 0,0168 0,0488 0,0320
2 4 -2,13 0,0168 0,0488 0,0320
3 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
4 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
5 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
6 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
7 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
8 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
9 5 -1,19 0,1163 0,2195 0,1032
10 5,5 -0,73 0,2334 0,3171 0,0836
11 5,5 -0,73 0,2334 0,3171 0,0836
12 5,5 -0,73 0,2334 0,3171 0,0836
13 5,5 -0,73 0,2334 0,3171 0,0836
14 6 -0,26 0,3969 0,4390 0,0422
15 6 -0,26 0,3969 0,4390 0,0422
16 6 -0,26 0,3969 0,4390 0,0422
17 6 -0,26 0,3969 0,4390 0,0422
18 6 -0,26 0,3969 0,4390 0,0422
19 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
20 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
21 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
22 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
23 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
24 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
25 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
26 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
27 6,5 0,20 0,5811 0,6585 0,0775
28 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
29 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
30 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
31 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
32 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
33 7 0,67 0,7488 0,8049 0,0561
34 7,5 1,14 0,8722 0,9024 0,0302
35 7,5 1,14 0,8722 0,9024 0,0302
36 7,5 1,14 0,8722 0,9024 0,0302
37 7,5 1,14 0,8722 0,9024 0,0302
38 8 1,60 0,9455 1,0000 0,0545
39 8 1,60 0,9455 1,0000 0,0545
40 8 1,60 0,9455 1,0000 0,0545
41 8 1,60 0,9455 1,0000 0,0545
Jumlah 257,5 Lo 0,1032
Rata-
rata 6,280488 L(5%) 0,1384
s2 1,151
s 1,073 Ket Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL
(SEBELUM PERLAKUAN)
1. Menetapkan Hipotesis
3. Mencari Nilai-nilai
N = 41 X i 257,5 X i 1663,25
x
X i
252,25
6,280
n 41
n X i X i
2 2
41.1663,25 (257,5) 2 68193,25 63755,25
S
2
1,151
n(n 1) 41(41 1) 41.40
S 1,151 1,073
( xi x)
Zi
S
Contoh: i = 1
Zi
4 6,280 2,13
1,645
Contoh: i = 1
Zi = -2,13 pada tabel distribusi normal baku = 0,4049
Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384
5. Menentukan Lo
6. Kesimpulan
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 12
(SEBELUM PERLAKUAN)
1. Menetapkan Hipotesis
3. Mencari Nilai-nilai
N = 41 X i 239 X i 1428,75
x
X i
239
5,829
n 41
n X i X i
2 2
41.1428,75 (239) 2 58578,75 57121
S
2
0,758
n(n 1) 41(41 1) 41.40
S 0,758 0,870
( xi x)
Zi Contoh: i = 1
S
Zi
4,5 5,829 1,53
0,870
Contoh: i = 1
Zi = -1,53 pada tabel distribusi normal baku = 0,4366
Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384
5. Menentukan Lo
6. Kesimpulan
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 13
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK KONTROL (CERAMAAH)
SEBELUM PERLAKUAN
(SEBELUM PERLAKUAN)
1. Menetapkan Hipotesis
3. Mencari Nilai-nilai
N = 41 X i 220,5 X i 1189
x
X i
220,5
5,378
n 41
n X i X i
2 2
41.1189 (220,5) 2 48745 48620,25
S
2
0,760
n(n 1) 41(41 1) 41.40
S 0,760 0,872
( xi x)
Zi Contoh: i = 1
S
Zi
4 5,317 1,524
0,864
Contoh: i = 1
5. Menentukan Lo
6. Kesimpulan
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 14
b. Uji Homogenitas
UJI HOMOGENITAS
2
Dari lampiran, lampiran, lampiran diperoleh s1 = 1,151; s22 = 0,75; s32 = 0,760
2
Dimana: s1 = varians kelompok eksperimen 1(TAI) sebelum perlakuan
Ho = 1 2 3
2 2 2
s2
(n 1)s
i i
2
(n 1)
i
B = (log s2)∑(ni – 1)
B = (-0,051)(120) = -6,112
__ __
x 1 = 6,280 x 2 = 5,829
N1 = 41 N2 = 41
SD 2 46,024
SDMe1
2
= 1,151
(ne 1) 40
SD 2 30,305
2
SDMe 2 = 0,758
(nk 1) 40
M e1 M e 2
t =
1 SD Me 2
2 2
SDMe
6,280 5,829
=
46,024 30,305
= 0,327
Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
__ __
x 1 = 6,280 x kontrol = 5,378
N1 = 41 Nk = 41
SD 2 46,024
SDMe1
2
= 1,151
(ne 1) 40
SD 2 30,390
SDMk
2
= 0,760
(nk 1) 40
Mk Me
t =
1 SD Mk
2 2
SDMe
6,280 5,378
=
1,151 0,760
= 0,653
Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
__ __
x 2 = 5,829 x kontrol = 5,378
N2 = 41 Nk = 41
SD 2 30,305
2
SDMe 2 = 0,758
(nk 1) 40
SD 2 30,390
SDMk
2
= 0,760
(nk 1) 40
M k M e2
t =
2 SD Mk
2 2
SDMe
5,829 5,378
=
0,758 0,760
= 0,366
thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan
kelompok kontrol.
Lampiran 16
Nilai Akhir Test
Kelas Eksperimen I (Kooperatif tipe TAI)
Item soal
No. Kode Jumlah
1 2 3 4 5 6
1 A – 01 10 15 15 20 20 20 100
2 A – 02 10 15 15 20 15 10 85
3 A – 03 10 15 15 15 15 15 85
4 A – 04 10 15 15 20 20 0 80
5 A – 05 10 0 5 20 20 20 75
6 A – 06 10 15 15 15 20 5 80
7 A – 07 10 10 10 15 10 10 65
8 A – 08 10 10 10 20 20 10 80
9 A – 09 10 15 10 5 20 5 65
10 A – 10 10 15 0 15 20 20 80
11 A – 11 10 15 5 10 20 20 80
12 A – 12 10 10 15 15 20 15 85
13 A – 13 10 15 15 20 5 5 70
14 A – 14 10 10 5 15 15 20 75
15 A – 15 10 5 15 20 15 20 85
16 A – 16 10 5 5 15 10 10 55
17 A – 17 10 15 15 5 20 20 85
18 A – 18 10 10 10 15 10 5 60
19 A – 19 10 15 15 15 15 15 85
20 A – 20 10 15 15 20 20 10 90
21 A – 21 10 10 15 15 15 10 75
22 A – 22 10 15 15 20 15 20 95
23 A – 23 10 10 10 10 10 5 55
24 A – 24 10 15 15 10 20 20 90
25 A – 25 10 15 15 10 10 10 70
26 A – 26 10 15 15 20 10 20 90
27 A – 27 10 15 15 20 15 0 75
28 A – 28 10 5 5 10 15 15 60
29 A – 29 10 15 15 10 0 20 70
30 A – 30 10 15 10 20 20 20 95
31 A – 31 10 15 15 10 10 10 70
32 A – 32 10 15 15 15 20 20 95
33 A – 33 10 15 15 5 20 20 85
34 A – 34 10 15 10 15 15 0 65
35 A – 35 10 15 15 15 15 15 85
36 A – 36 10 15 15 20 10 10 80
37 A – 37 10 15 15 20 20 20 100
38 A – 38 10 15 15 20 20 20 100
39 A – 39 10 5 5 10 10 10 50
40 A – 40 10 10 15 15 5 5 60
41 A – 41 10 15 15 5 5 5 55
Jumlah 3185
Rata – rata 77,683
Nilai min 55
Nilai max 100
Nilai Akhir Test
Kelas Eksperimen II (VARMA)
Item soal
No. Kode Jumlah
1 2 3 4 5 6
1 B – 01 10 15 15 15 10 15 80
2 B – 02 10 10 15 20 20 15 90
3 B – 03 10 15 15 20 10 5 75
4 B – 04 10 10 15 10 20 20 85
5 B – 05 10 10 15 10 15 15 75
6 B – 06 10 15 15 20 20 20 100
7 B – 07 10 15 15 15 5 5 65
8 B – 08 10 15 15 20 10 10 80
9 B – 09 10 15 5 20 15 10 75
10 B – 10 10 15 15 20 20 20 100
11 B – 11 10 15 15 0 20 20 80
12 B – 12 10 5 15 15 15 20 80
13 B – 13 10 15 15 20 15 10 85
14 B – 14 10 15 15 20 5 5 70
15 B – 15 10 15 10 15 10 5 65
16 B – 16 10 15 15 15 0 15 70
17 B – 17 10 5 5 20 20 20 80
18 B – 18 10 5 15 10 20 20 80
19 B – 19 10 10 15 20 20 20 95
20 B – 20 10 15 15 20 5 5 70
21 B – 21 5 15 15 20 0 5 60
22 B – 22 10 10 10 10 15 10 65
23 B – 23 10 15 15 10 10 10 70
24 B – 24 10 5 15 15 20 20 85
25 B – 25 10 15 15 10 15 15 80
26 B – 26 10 15 15 15 5 20 80
27 B – 27 10 10 15 5 15 20 75
28 B – 28 10 10 15 5 10 15 65
29 B – 29 5 15 15 5 5 10 55
30 B – 30 10 15 15 20 15 5 80
31 B – 31 10 5 15 20 15 5 70
32 B – 32 5 10 5 15 10 10 55
33 B – 33 10 15 15 20 5 15 80
34 B – 34 10 15 10 20 20 10 85
35 B – 35 10 15 15 5 15 15 75
36 B – 36 10 10 15 20 20 10 85
37 B – 37 10 15 5 20 20 15 85
38 B – 38 10 15 15 20 5 5 70
39 B – 39 10 15 15 20 5 10 75
40 B – 40 10 15 10 20 20 15 90
41 B – 41 10 15 15 15 15 0 70
Jumlah 3155
Rata – rata 76,95
Nilai min 65
Nilai max 100
Nilai Akhir Test
Kelas Kontrol
Item soal
No. Kode Jumlah
1 2 3 4 5 6
1 K – 01 10 15 10 10 5 10 60
2 K – 02 10 15 15 15 15 10 80
3 K – 03 10 15 15 15 15 10 80
4 K – 04 10 15 15 10 20 0 70
5 K – 05 5 0 5 20 20 20 70
6 K – 06 10 15 15 15 20 10 85
7 K – 07 10 10 10 15 10 10 65
8 K – 08 10 10 10 20 20 10 80
9 K – 09 10 15 10 5 20 5 65
10 K – 10 10 15 0 15 15 20 75
11 K – 11 5 15 5 10 20 20 75
12 K – 12 10 10 15 15 20 15 85
13 K – 13 10 15 15 20 5 5 70
14 K – 14 10 10 5 15 15 20 75
15 K – 15 10 5 15 10 15 20 75
16 K – 16 5 5 5 15 10 10 50
17 K – 17 10 15 15 5 15 20 80
18 K – 18 10 10 10 15 10 5 60
19 K – 19 10 15 15 15 10 15 80
20 K – 20 10 15 15 15 10 5 70
21 K – 21 10 10 15 15 15 10 75
22 K – 22 10 15 15 15 15 10 80
23 K – 23 10 10 10 10 10 5 55
24 K – 24 5 15 10 10 20 15 75
25 K – 25 10 15 15 10 10 10 70
26 K – 26 10 15 15 10 10 15 75
27 K – 27 10 15 15 20 15 0 75
28 K – 28 10 5 5 10 15 15 60
29 K – 29 10 15 15 10 0 20 70
30 K – 30 10 15 10 15 10 15 75
31 K – 31 10 15 15 10 10 10 70
32 K – 32 5 15 15 10 15 10 70
33 K – 33 10 15 15 5 20 10 75
34 K – 34 10 15 10 15 15 0 65
35 K – 35 10 15 15 15 15 15 85
36 K – 36 10 15 15 15 10 10 75
37 K – 37 10 15 15 20 10 10 80
38 K – 38 10 15 15 10 10 20 80
39 K – 39 5 5 5 10 10 10 45
40 K – 40 10 10 15 15 5 5 60
41 K – 41 10 15 15 5 5 5 55
Jumlah 2920
Rata – rata 71,22
Nilai min 45
Nilai max 85
Lampiran 17
ANALISIS AKHIR
a. Uji Normalitas
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN I
(KOOPERATIF TIPE TAI)
No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 50 -2,05 0,0203 0,0244 0,0041
2 55 -1,68 0,0466 0,0976 0,0509
3 55 -1,68 0,0466 0,0976 0,0509
4 55 -1,68 0,0466 0,0976 0,0509
5 60 -1,31 0,0953 0,1707 0,0754
6 60 -1,31 0,0953 0,1707 0,0754
7 60 -1,31 0,0953 0,1707 0,0754
8 65 -0,94 0,1740 0,2439 0,0699
9 65 -0,94 0,1740 0,2439 0,0699
10 65 -0,94 0,1740 0,2439 0,0699
11 70 -0,57 0,2848 0,3415 0,0566
12 70 -0,57 0,2848 0,3415 0,0566
13 70 -0,57 0,2848 0,3415 0,0566
14 70 -0,57 0,2848 0,3415 0,0566
15 75 -0,20 0,4213 0,4390 0,0177
16 75 -0,20 0,4213 0,4390 0,0177
17 75 -0,20 0,4213 0,4390 0,0177
18 75 -0,20 0,4213 0,4390 0,0177
19 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
20 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
21 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
22 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
23 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
24 80 0,17 0,5681 0,5854 0,0173
25 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
26 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
27 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
28 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
29 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
30 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
31 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
32 85 0,54 0,7059 0,7805 0,0746
33 90 0,91 0,8190 0,8537 0,0347
34 90 0,91 0,8190 0,8537 0,0347
35 90 0,91 0,8190 0,8537 0,0347
36 95 1,28 0,9000 0,9268 0,0268
37 95 1,28 0,9000 0,9268 0,0268
38 95 1,28 0,9000 0,9268 0,0268
39 100 1,65 0,9507 1,0000 0,0493
40 100 1,65 0,9507 1,0000 0,0493
41 100 1,65 0,9507 1,0000 0,0493
Jumlah 3185 Lo 0,0754
Rata-rata 77,68293 L(5%) 0,1384
s2 182,622
S 13,514 Ket Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL
(SETELAH PERLAKUAN)
1. Menetapkan Hipotesis
3. Mencari Nilai-nilai
N = 41 X i 3185 X i
2
234725
x
X i
3185
77,682
n 41
n X i X i
2 2
41.234725 (3185) 2 9623725 10144225
S
2
182,622
n(n 1) 41(41 1) 41.40
S 182,622 13,514
( xi x)
Zi Contoh: i = 1
S
Zi
50 77,682 2,05
13,514
Contoh: i = 1
5. Menentukan Lo
6. Kesimpulan
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA)
SETELAH PERLAKUAN
No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 55 -2,09 0,0181 0,0488 0,0307
2 55 -2,09 0,0181 0,0488 0,0307
3 60 -1,62 0,0529 0,0732 0,0203
4 65 -1,14 0,1271 0,1707 0,0436
5 65 -1,14 0,1271 0,1707 0,0436
6 65 -1,14 0,1271 0,1707 0,0436
7 65 -1,14 0,1271 0,1707 0,0436
8 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
9 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
10 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
11 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
12 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
13 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
14 70 -0,66 0,2536 0,3415 0,0879
15 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
16 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
17 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
18 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
19 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
20 75 -0,19 0,4262 0,4878 0,0616
21 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
22 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
23 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
24 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
25 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
26 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
27 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
28 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
29 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
30 80 0,29 0,6144 0,7317 0,1173
31 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
32 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
33 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
34 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
35 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
36 85 0,77 0,7787 0,8780 0,0993
37 90 1,25 0,8934 0,9268 0,0334
38 90 1,25 0,8934 0,9268 0,0334
39 95 1,72 0,9575 0,9512 0,0063
40 100 2,20 0,9861 1,0000 0,0139
41 100 2,20 0,9861 1,0000 0,0139
Jumlah 3155 Lo 0,1173
Rata-
rata 76,95122 L(5%) 0,1384
s2 109,848
s 10,481 Ket Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL
(SETELAH PERLAKUAN)
1. Menetapkan Hipotesis
3. Mencari Nilai-nilai
N = 41 X i 3155 X i 237175
x
X i
3155
76,95
n 41
n X i X i
2 2
41.237175 (3155) 2 9724175 9954025
S
2
109,848
n(n 1) 41(41 1) 41.40
S 109,848 10,481
( xi x)
Zi Contoh: i = 1
S
Zi
5,5 5,829 2,09
10,481
Contoh: i = 1
Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384
5. Menentukan Lo
6. Kesimpulan
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK KONTROL
(CERAMAAH)
No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi) - S(Zi)|
1 45 -2,75 0,0030 0,0244 0,0214
2 50 -2,22 0,0131 0,0488 0,0357
3 55 -1,70 0,0445 0,0976 0,0530
4 55 -1,70 0,0445 0,0976 0,0530
5 60 -1,18 0,1197 0,1951 0,0754
6 60 -1,18 0,1197 0,1951 0,0754
7 60 -1,18 0,1197 0,1951 0,0754
8 60 -1,18 0,1197 0,1951 0,0754
9 65 -0,65 0,2572 0,2683 0,0111
10 65 -0,65 0,2572 0,2683 0,0111
11 65 -0,65 0,2572 0,2683 0,0111
12 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
13 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
14 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
15 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
16 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
17 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
18 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
19 70 -0,13 0,4491 0,4634 0,0143
20 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
21 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
22 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
23 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
24 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
25 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
26 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
27 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
28 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
29 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
30 75 0,40 0,6541 0,7317 0,0776
31 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
32 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
33 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
34 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
35 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
36 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
37 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
38 80 0,92 0,8214 0,9268 0,1055
39 85 1,44 0,9257 1,0000 0,0743
40 85 1,44 0,9257 1,0000 0,0743
41 85 1,44 0,9257 1,0000 0,0743
Jumlah 2920 Lo 0,1055
Rata-
rata 71,21951 L(5%) 0,1384
s2 90,976
s 9,538 Ket Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL
1. Menetapkan Hipotesis
3. Mencari Nilai-nilai
N = 41 X i 2920 X i 211600
x
X i
2920
71,219
n 41
n X i X i
2 2
41.211600 (71,219) 2 8675600 5072,146
S
2
90,976
n(n 1) 41(41 1) 41.40
S 90,976 9,538
( xi x)
Zi Contoh: i = 1
S
Zi
4,5 5,378 2,75
9,538
Contoh: i = 1
Zi = -2,75 pada tabel distribusi normal baku = 0,497
Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384
5. Menentukan Lo
6. Kesimpulan
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 18
b. Uji Homoginitas
2
Dari lampiran, lampiran, lampiran diperoleh s1 = 182,622; s22 =109,848; s32 =
90,976
2
Dimana: s1 = varians kelompok eksperimen 1(TAI) setelah perlakuan
Ho = 1 2 3
2 2 2
s 2
(n 1)s
i i
2
(n i 1)
B = (log s2)∑(ni – 1)
B = (2,107)(120) = 252,84
X 2 ( In10)B ( n i 1)log s i
2
5,618
Jika α = 0,05 dari daftar distribusi chi kuadrat dengan dk = (k-1) = 3 - 1 = 2
didapat X 2 0,95 ( 2 ) 5,99 ternyata bahwa yaitu X 2 X 2 0 ,95 ( 2 ) yaitu 5,618 < 5,99
(homogen)
Lampiran 19
c. Uji Anova Satu jalur (One way Anova)
Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model
materi Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester I SMP Agus Salim
Semarang.
Ha : Paling sedikit terdapat sepasang perbedaan hasil belajar antara siswa yang
model caramah pada materi Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP
180
Jmlh ∑X1 =3185 ∑X2 =3155 ∑X3 =2920 ∑Xi=9260 ∑Y2 =713500
n1 = 41 n2 = 41 n3 = 41 ∑N = 123
x1 x2 x3 xn 2
JK R =
n1 n2 n3 n n
(9260) 2
=
123
= 697134,96
( x1 ) 2 x 2
2
x3 xn
2 2
JK A = + JK R
n1 n2 n3 nn
= 1027,24
= 713500
JK D = x 2 JK R JK A
= 15337,80
dk rata rata = 1
dk A =k–1 =3–1=2
dk D = N – k = 123 – 3 = 120
JK R 697134,96
RK rata rata = = = 697134,96
dk R 1
JK A 1027,24
RK A = = = 513,61789
dk A 2
JK D 15337,80
RK D = = = 127,815
dk D 120
RK A 513,61789
Fhitung = = = 4,02
RK D 127,815
Avalisis Varians
Untuk = 5%, dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 120 diperoleh Ftabel = 3,072.
Karena Fhitung > Ftabel, maka dapat disimpulkan tiap perlakuan akan memberikan hasil
No. X1 X2 Xk
1 100 80 60
2 85 90 80
3 85 75 80
4 80 85 70
5 75 75 70
6 80 100 85
7 65 65 65
8 80 80 80
9 65 75 65
10 80 100 75
11 80 80 75
12 85 80 85
13 70 85 70
14 75 70 75
15 85 65 75
16 55 70 50
17 85 80 80
18 60 80 60
19 85 95 80
20 90 70 70
21 75 60 75
22 95 65 80
23 55 70 55
24 90 85 75
25 70 80 70
26 90 80 75
27 75 75 75
28 60 65 60
29 70 55 70
30 95 80 75
31 70 70 70
32 95 55 70
33 85 80 75
34 65 85 65
35 85 75 85
36 80 85 75
37 100 85 80
38 100 70 80
39 50 75 45
40 60 90 60
41 55 70 55
Jumlah 3185 3155 2920
Rata-
rata 77,683 76,951 71,220
si2 182,622 109,848 90,976
s2 146,235 100,412 136,799
s 12,093 10,021 11,696
t 0,274 2,590 2,502
ttabel 1,990
PERHITUNGAN UJI - T
__ __
x 1 = 77,683 x kontrol = 71,220
N1 = 41 N2 = 41
= 136,799
s = 136,799
= 11,696
__ __
x 1 x kontrol
t =
1 1
s
n1 n kontrol
77,683 71,220
=
1 1
11,696
41 41
= 2,502
ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang
__ __
x 2 = 76,951 x kontrol = 71,220
N2 = 41 N2 = 41
= 100,412
s = 100,412
= 10,021
__ __
x 2 x kontrol
t =
1 1
s
n 2 n kontrol
76,951 71,220
=
1 1
10,021
41 41
= 2,590
ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang
__ __
x 1 = 77,683 x 2 = 76,951
N1 = 41 N2 = 41
(n1 1) s12 (n2 1) s22
s2gab =
n1 n2 2
= 146,255
s = 146,255
= 12,09
__ __
x1 x 2
t =
1 1
s
n1 n2
77,683 76,951
=
1 1
12,09
41 41
= 0,275
ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan
x
x 3185 77,68
N 41
2. Ketuntasan individu
jumlahskoryangdiperolehsiswa
Prosentase (%) = x100%
jumlahskormaksimal
x
x 3155 76,95
N 41
2. Ketuntasan individu
jumlahskoryangdiperolehsiswa
Prosentase (%) = x100%
jumlahskormaksimal
x
x 2920 71,22
N 41
2. Ketuntasan individu
jumlahskoryangdiperolehsiswa
Prosentase (%) = x100%
jumlahskormaksimal
jadi, gradient
LATIHAN 1.1
1. Tentukan gradient garis yang memiliki persamaan berikut!
a. y = x d. y = - x
b. y = -x e. y = - x
c. y = x f. y = x
2. Tentukan gradient garis yang melalui titik 0(0, 0) dan titik berikut!
a. (3, -4) d. (5, -3)
b. (-2, 4) e. (-10, -5)
c. (-3, -5) f. (2, 3)
y y1 x x1
y 2 y1 x2 x1
Contoh:
1. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1)
Penyelesaian:
Cara 1:
(3, -3) artinya x = 3 dan y = -3
(-2, -1) artinya x = -2 dan y = -1, sehingga
y y1 x x1
y 2 y1 x2 x1
y (3) x3
1 (3) 2 3
y 3 x3
2 5
-5(y + 3) = 2(x - 3)
-5y -15 = 2x – 6
-5y = 2x + 9
2 9
y x
5 5
Cara 2:
Tentukan dahulu gradient yang melalui (3, -3) dan (-2, -1) yaitu
y 2 y1
m
x 2 x1
1 (3) 2
m
23 5
Persamaan garis:
y - y1 = m (x – x1)
2
y – (-3) = (x - 3)
5
2 6
y+3= x
5 5
2 6
y x 3
5 5
2 9
y x
5 5
2 9
Jadi, persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1) adalah y x
5 5
LATIHAN 1.2
1. Dengan menggunakan rumus, tentukan gradient suatu garis yang melalui titik
tersebut!
a. (-5, 2) dan (3, 2) d. (3, 0) dan (4, 2)
b. (-6, -4) dan (-4, 2) e. (4, -3) dan (0, 2)
c. (0, 3) dan (2, 4) f. (-5, 2) dan (3, 0)
2. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik
a. (2, 1) dan (5, 4) d. (-2, -1) dan (3, -2)
b. (3, -2) dan (5, 4) e. (5, 3) dan (2, 1)
c. (3, -1) dan (4, 3) f. (4, -3) dan (1, 2)
3. Tentukan persamaan garis yang bergradien 4 dan melalui titik:
a. (-4, 2) d. (2, 2)
b. (-7, 0) e. (8, 3)
c. (-3, 4) f. (1, 7)
C. Gradient garis ax + by + c = 0
Dalam menentukan gradient garis yang berbentuk ax + by + c = 0, kita harus
mengubah ke bentuk y = mx + c
ax + by + c = 0 ↔ by = -ax – c
a c
↔ y = x
b b
a c
Perhatikan bentuk y = x dan y = mx + c
b b
a
Gradient (m) = -
b
a
Gradient garis ax + by + c = 0 adalah m = -
b
Contoh:
2. Tentukan persamaan garis yang bergradien 4 dan melalui titik (-4, 2)
Penyelesaian:
Cara 1:
Secara umum persamaan garis adalah y = mx + c
y = mx + c
y = 4x + c
2 = 4(-4) + c
2 = -16 + c
c = 18
jadi, persamaan garis yang bergradien 4 adalah y = 4x + 18
Cara 2:
Diketahui m = 4
Titik (-4, 2) artinya x1 = -4 dan y1 = 2
y – y1 = m (x – x1)
y – 2 = 4(x – (-4))
y – 2 = 4x + 16
y = 4x + 18
LATIHAN 1.3
1. Tentukan persamaan garis berikut:
b. y = x + 9 e. 4x – y = 8
c. 8 = 3x + y f. y = x + 2
y 4 1
2. a. m = 1
x 3 3
y 4
b. m = 2
x 2
y 5 5
c. m =
x 3 3
y 3
d. m =
x 5
y 5 1
e.m =
x 10 2
y 3 1
f. m = 1
x 2 2
3. a. 3y = 2x
2
y x
3
2
m=
3
b. 2y = x
1
y x
2
1
m=
2
c. 3y = -9x
9
y x
3
y = -3x
m = -3
d. 2y - 5x = 0
2y = 5x
2
y x
5
1
m= 2
2
e. 4x + y = 0
y = -4x
m = -4
f. 7x –y =0
7x = y
y = 7x
m=7
LATIHAN 1.2
y 2 y1 22 0
1. a. m =
x 2 x1 3 (5) 8
y 2 y1 2 (4) 6
b. m = 3
x 2 x1 4 (6) 2
y 2 y1 4 3 1
c. m =
x 2 x1 2 0 2
y 2 y1 2 0 2
d. m = 1
x 2 x1 4 3 1
y 2 y1 2 (3) 5
e. m =
x 2 x1 04 4
y 2 y1 02 2
f. m =
x 2 x1 3 (5) 8
2. a. ( x1 , y1 ) = (2, 1)
(x 2 , y 2 ) = (5, 4)
y y1 x x1
y 2 y1 x 2 x1
y 1 x 2
4 1 5 2
y 1 x 2
3 3
3x - 6 = 3y - 3
3y - 3 = 3x – 6
3y = 3x – 3
y=x–1
b.(x 1 , y 1 ) = (5, 4)
(x 2 , y 2 ) = (3, -2)
y y1 x x1
y 2 y1 x 2 x1
y4 x5
2 4 35
y 4 x5
6 2
-2y + 8 = -6x + 30
-2y = -6x + 30 – 8
-2y = -6x + 22
6 22
y=
2
y = 3x – 11
c. (x 1 , y 1 ) = (3, -1)
(x 2 , y 2 ) = (4, 3)
y y1 x x1
y 2 y1 x 2 x1
y (1) x3
2 (1) 4 3
y 1 x 3
3 1 1
y + 1 = 4x – 12
y = 4x -12 -1
y = 4x -13
d. (x 1 , y 1 ) = (-2, -1)
(x 2 , y 2 ) = (3, -2)
y y1 x x1
y 2 y1 x 2 x1
y (1) x (2)
2 (1) 3 (2)
y 1 x2
2 1 3 2
y 1 x 2
1 5
5y + 5 = -x – 2
5y = -x - 2 – 5
x7
y=
5
e. (x 1 , y 1 ) = (5, 3)
(x 2 , y 2 ) = (2, 1)
y y1 x x1
y 2 y1 x 2 x1
y 3 x5
1 3 2 5
-3y + 9 = -2x + 10
-3y = -2x + 1
2x 1
y
3
Kisi – kisi angket siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TAI
12. Saya senang mengikuti pelajaran ini, sehingga saya ingin tahu lebih banyak
tentang materi ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
13. Penampilan guru yaang mengajar matematika pada hari ini, menurut pendapat
saya
a. Sangat menyenangkan b. Menyenangkan c. Tidak menyenangkan
14. Kesan saya terhadap cara mengajar guru matematika
a. Sangat baik b. Baik c. Tidak baik
15. Materi gradien lebih mudah dipahami bila menggunakan pembelajaran VARMA
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
16. Materi pelajaran lebih mudah diingat dengan menggunakan pembelajaran
VARMA
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
17. Interaksi belajar yang terjadi pada saat proses belajar mengajar menjadi efektif
apabila menggunakan pembelajaran VARMA
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
18. Saya mengerjakan semua soal dengan senang hati
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
19. Jika guru sering memberikan PR matematika, maka saya:
a. Sangat senang b. Senang c. Tidak senang
20. Masalah yang berhubungan dengan matematika merupakan suatu hal yang sangat
menarik bagi saya, karena saya ditantang untuk memecahkannya
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
21. Menurut saya guru sudah memberikan bimbingan pada saat pelajaran sesuai
dengan keinginan
a. Sudah b. Cukup c. Belum
22. Pelajaran matematika sangat perlu dipelajari karena bermanfaat dalam kehidupn
sehari-hari
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
23. Matematika merupakan pelajaran yang sangat sulit
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
24. Saya lebih senang belajar matematika jika gurunya tidak galak
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
25. Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dari pembelajaran ini
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju
ANGKET TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
Nama siswa:
Kelas/ No. Absen :
Petunjuk !
Pilihlah salah satu jawaban dengan member tanda silang (X) pada huruf a, b, c sesuai
pilihanmu!
Guru, Peneliti,
Guru, Peneliti,
Lampiran 28
SOAL TES
1. Buktikan bahwa persamaan garis yang melalui A(x1, y1) dan B(x2, y2) adalah
(x2 – x1)y - (y2 – y1)x = x1y2 – x2y1
2. Diketahui persamaan garis y + p + 20 = (p - 1)x, melalui titik (7, p - 2). Tentukan
gradien tersebut?
3
3. Jika titik A(-8, a) terletak pada garis yang persamaannya y 15 . Tentukan
4
nilai a
4. Gradient garis pada gambar di samping adalah
y
A (0, 2)
B (2, 0)
X
1
5. Gambarlah garis yang memenuhi persamaan y = 1 x 1
2
6. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (5, 3) dan (2, 1)
7. Tentukan nilai a, jika garis melalui titik (8, a) dan titik (1, 3) bergradien 2
8. Tentukan gradient dari garis -3x – 6y – 4 = 0
Lampiran 29
KUNCI JAWABAN
y y1 x x1
1.
y 2 y1 x2 x1
↔(x2 – x1)(y – y1) = (x – x1)(y2 - y1)
↔ (x2 – x1)y - y1(x2 – x1) = (y2 - y1)x - x1(y2 - y1)
↔(x2 – x1)y – y1x2 + x1y1 = (y2 - y1)x – x1y2 + x1y1
↔ (y2 - y1)x - (x2 – x1)y - x1y2 + y1x2 = 0
(y2 - y1)x - (x2 – x1)y = x1y2 - y1x2
2. ax+ by + c = 0
(p - 1)x – y – (p + 20) = 0
a ( p 1)
m ( p 1)
b 1
Titik (7, p - 2) →(p - 1)x – y – (p + 20) = 0
(p - 1) . 7 – (p - 2) – (p + 20) = 0
7p – 7 - (p - 2) – (p + 20) = 0
7p – 7 – p + 2 – p – 20 = 0
5p – 25 = 0
5p = 25
p=5
m = (p - 1) = (5 - 1) = 4
3. A(-8, a), maka x = -8 dan y = a
3
y 15
4
3
a = (8) 15
4
= 6 + 15 = 21
y 2 y1
4. Titik A(0, 2) dan titik B (2, 0), subtitusikan ke m
x 2 x1
02
m 1
20
1
5. y = 1 x 1 melalui titik (0, -1) Y
2
1 3
m= 1
2 2
komponen y = 3 (0, -1) X
komponen x = 2
6. (x 1 , y 1 ) = (5, 3)
(x 2 , y 2 ) = (2, 1)
y y1 x x1
y 2 y1 x 2 x1
y 3 x5
1 3 2 5
-3y + 9 = -2x + 10
-3y = -2x + 1
2x 1
y
3
y 2 y1
7. m =
x 2 x1
3a
2=
1 8
3a
2 =
7
-14 = 3 – a
-14 -3 = - a
-17 = - a
a = 17
8. Garis dengan persamaan -3x – 6y – 4 = 0, berarti a = -3, b = -1, dan c = 2
a (3)
Gradient m = 3
b 1
T A B E L