Sunteți pe pagina 1din 7

INFO TEKNIK

Volume 6 No. 2, Desember 2005 (64 70)

PERKUATAN DENGAN CERUCUK GALAM


DI ATAS TANAH LUNAK

Zainal Abidin Gaffar 1

Abstract Cerucuk galam is the answer for soil with soft clay condition which always soaked
under water as effort of soil reinforcement. The use of cerucuk galam is very suitable with
condition of alluvial soil that is widely spread in Kalimantan, especially in South Kalimantan.
There are many galam material in Kalimantan and its prices relatively cheap. The use of many
workers as galam wood seeker, distributor and driving pile cerucuk galam will reduce number
of unemployment.
This paper are based on observation and experience in the use of cerucuk galam to build up
stockpile for PT. Tanjung Alam in Sungai Puting. There has not been teories yet that support the
use of cerucuk galam as soil reinforcement. On this paper, the analysis is done with the use of
theories approximation from Pusat Litbang Jalan, Badan Litbang P. U. based on experience in
many soft clay soil location in Indonesia. The embankment on soft clay soil as coal truck traffic
and as coal stockpile is not cause soil fall and the cost for build it is relatively low. Soil
reinforcement with combination of cerucuk galam will bring good result on stabilization, safety
and economic for build constructions on soft clay soil

Keywords cerucuk galam, soil reinforcement, soft clay

PENDAHULUAN Tujuan dari usaha perbaikan tanah


secara objektif ialah untuk memperbaiki
Tanah liat lunak banyak dijumpai di daya dukung tanah dan peningkatan
daerah dataran rendah, dimuara sungai ketahanan tanah terhadap beban.
besar sebagai endapan alluvial, dirawa Banyak cara telah dikembangkan
dan sekitar pantai. Tanah alluvial orang dalam usaha stabilisasi lapisan
merupakan sedimentasi partikel tanah tanah namun prinsip dasar perbaikan
yang terbawa arus sungai menjadi tanah adalah dengan memilih cara yang
endapan bahkan menjadi delta seperti di paling efektif dari segi pelaksanaan dan
Banjarmasin. Seperti kita ketahui dengan biaya yang relatif murah.
kedalaman lapisan tanah kerasnya Cerucuk galam merupakan jawaban
cukup dalam, di beberapa kota di atas kondisi tanah lunak yang selalu
Kalimantan, misalnya kedalaman terendam air sebagai usaha perkuatan
lapisan tanah keras dikota : tanah lunak. Banyaknya rawa didaerah
Banjarmasin 25 - 40 m Kalimantan Selatan, merupakan media
Pontianak 25 - 30 m yang subur untuk tumbuh tanaman kayu
Samarinda dan Palangkaraya belum Galam. Ketersedian bahan yang cukup
terdata dengan baik. berlimpah untuk perkuatan tanah liat
1
Staff pengajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik UNLAM Banjarmasin

64
Zainal Abidin Gaffar, Perkuatan dengan Cerucuk Galam 65

lunak dan banyak tenaga kerja yang bisa


P
terserap serta harga yang relatif murah.
Sangat potensial untuk dimanfaatkan di
Kalimantan pada umumnya dan
Kalimantan Selatan pada khususnya. Qf
Cerucuk Galam digunakan sebagai
perkuatan tanah lunak antara lain:
Bangunan 3 lantai
Jalan : badan jalan, box culvet,
dinding penahan tanah (pasangan batu
kali), Penumpukan batubara (stockpile)
Permasalahan pada penelitian ini
adalah mengetahui bagaimana
pembuatan konstruksi di atas tanah Qe
lunak dengan menggunakan cerucuk
galam sebagai perkuatan tanah.
Tujuan penelitian ini adalah
mendapatkan hasil rancangan perkuatan
dengan cerucuk galam dan knopel yang Keterangan:
stabil, aman dan ekonomis untuk Ap = luas penampang tiang
pembuatan jalan raya di atas tanah c = kohesi
lunak. q = h
Nc , Nq = faktor daya dukung
KAJIAN TEORITIS = faktor adhesi
K = koefisien tekanan tanah
KAPASITAS DAYA DUKUNG lateral
TIANG PANCANG = sudut geser efektif
antara tanah
1. Static Analysis dengan material tiang
Berdasarkan rumus empiris
Laboratorium : US undisturbed Kelompok tiang berdasarkan Teori
sample yang ada:
Lapangan : Sondir, 3d s 6d untuk semua jenis tiang
didapat nilai konus (qc) dan geser 2d s untuk tanah dengan
(fs). Bor mesin, didapat nilai NSPT kekuatan geser relatif
kecil,
2. Dynamic Analysis tanah pasir lepas (loose
Berdasarkan jumlah pukulan pada sand). Atau
fundasi tiang pancang. 3d tanah liat lunak (soft clay)

3. Loading Test Kelompok tiang berdasarkan Bina


Uji pembebanan tiang Marga:
P Qtot 2,5 d < s 3 d
Qtot = Qe + Qf friction pile 3d
Tomlinson end bearing 2,5 d
Qe = Ap (c Nc + q Nq ) s minimum = 0,6 m maksimum = 2,0 m
Qf = icuipdL+ Kqitan Pdl
Qult = Qtot n Eg
66 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 2, Desember 2005

dimana qc 150 kg/cm2 tanah berpasir


(n 1)m (m 1)n qc 100 kg/cm2 tanah pasir kelanauan
Eg = 1 - Lapisan Tanah Keras
90.m.n
Yang disebut dengan lapisan tanah
Keterangan: keras adalah lapisan dimana fundasi
= arc tan d/s diletakkan atau kedalaman fundasi yang
n = jumlah baris dipakai. Lapisan tanah keras untuk uji
m = jumlah kolom sondir
d = diameter tiang qc > 150 kg/cm2.
s = jarak antara tiang Sedangkan dari bor mesin dengan
uji Standard Penetration Test NSPT >
SONDIR 50. Perhitungan dengan tiang cerucuk,
Alat ini telah lama populer di karena tidak sampai lapisan tanah keras,
Indonesia dan telah digunakan hampir nilai konus dianggap mendekati 0 atau
pada setiap penyelidikan tanah pada tidak diperhitungkan sama sekali (qc
pekerjaan teknik Sipil karena relatif =0).
mudah pemakaiannya, cepat dan
ekonomis. Pada uji sondir, alat ini BOR MESIN NSPT
ditekan kedalam tanah dan kemudian Pada perhitungan dengan NSPT dari
perlawanan tanah terhadap ujung sondir bor mesin, umumnya untuk tanah
disebut tahanan ujung qc dan gesekan berbutir kasar yang banyak terdapat
pada selimut silender disebut gesekan didaerah sub tropis.
selimut fs. Mayerhoff untuk Bor Mesin
Qult = 40 Nb Ab + 0,2 N As
Pada perhitungan kapasitas daya Keterangan:
dukung tiang dengan alat sondir, Qult = daya dukung batas fundasi
langkah yang diambil, adalah dengan tiang ton
menentukan : Nb = NSPT pada elevasi dasar tiang
1. data sondir yang mewakili Ab = luas penampang tiang (m2)
2. kedalaman tiang pancang N = harga NSPT rata rata
MAYERHOFF As = luas selimut tiang (m2)

q c . A JHP.O Small Displacement Pile


Qult = Perpindahan kecil akibat
SF1 SF2
pemancangan tiang seperti tiang baja H,
Qult = daya dukung batas fundasi tiang terbuka maka daya dukung
tiang (kg) selimut hanya diambil separoh dari
qc = nilai konus (kg/cm2) formula diatas.
JHP = jumlah hambatan pelekat Qul t = 40 Nb Ab + 0,1 N As
(kg/cm)
A = luas penampang tiang cm2 Harga batas
O = keliling tiang cm Nb 40
0,2 N 10 t/m2
SF1, SF2 angka keamanan untuk
Indonesia dengan nilai 3 dan 5 Kapasitas Daya Dukung Tiang
Schertman : qc = qc1 + qc2 / 2 Cerucuk Dari Data Sondir
Tahanan ujung yang diambil pada Karena pada perhitungan kapasitas
perhitungan dibatasi maksimum, daya dukung cerucuk nilai tahanan
Zainal Abidin Gaffar, Perkuatan dengan Cerucuk Galam 67

konus dianggap nol, maka rumus dari 5,14.c u


Mayerhoff menjadi: Hk =
.t
JHP.O H + 0,8 < Hk tidak perlu cerucuk
Qult =
SF2 SF < 1 cari metoda perkuatan
lainnya
1 < SF < 1,5 perhitungan diulang jarak
cerucuk diperkecil
Jarak antara tiang cerucuk diambil
0,50 m. Jadi perhitungan berdasarkan
Waktu Penurunan
tiang tunggal bukan tiang kelompok.
Alasan tersebut berdasarkan h 2 .T
t =
pengalaman yaitu: tiang tidak lurus dan cv
seragam, merupakan produksi alam Keterangan:
pangkal dan ujung berbeda, kelurusan t = waktu penurunan
batang galam jadi perhatian. h = jarak terjauh dari jalan air keluar
Pemancangan tiang cerucuk tidak cv = 10-4 m/det2
dijamin tegak lurus yang T = faktor waktu
mengakibatkan Efisiensi menjadi kecil
atau mendekati 0,5 berarti lebih baik
dipakai tiang tunggal. ANALISIS
Perkuatan tanah dengan cerucuk
KAYU GALAM galam dan knopel pada stockpile PT.
Penempatan kayu galam selalu Tanjung Alam di Sungai Puting
dibawah muka air tanah yaitu kayu merupakan timbunan di atas tanah
galam harus selalu terendam air atau lunak. Pada stockpile terdapat aktifitas
paling tidak pada musim kemarau masih pengangkutan, pengolahan dan
lembab agar tidak lapuk oleh basah penumpukan batubara. Dibawah ini
kering. adalah contoh perhitungan perencanaan
Elastisitas : jalan khusus batubara milik PT.
E = 97,3 G + 13,1 Tanjung Alam di Satui dengan
Tegangan lentur : perkuatan cerucuk galam dan knopel.
lt = 173,3 G + 124,8 Penampang melintang jalan dapat
Berat jenis kayu : dilihat pada gambar berikut :
G = 0,4 - 0,6
q
l1 l
Perhitungan Cerucuk Untuk
Timbunan q H
Beban Timbunan 2
h
P = t ( H + 0,8 )
Keterangan: L
P = beban timbunan + beban lalu ga
lintas la
t = berat/volume tanah timbunan m
0,8 = Hek = beban lalu lintas ekivalen Penampang
H = tinggi timbunan melintang
Tinggi Timbunan Kritis jalan
dimana :
68 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 2, Desember 2005

q1 = Beban lalu-lintas (Truk H + 0,8 Hk


Batubara) 0,4 + 0,8 m 0,43 m
q2 = Beban timbunan badan jalan 1,2 m 0,43 m
H = Tinggi timbunan
L galam = panjang galam Karena H Hk dengan
l = Lebar jalan + bahu jalan untuk bertambahnya tinggi timbunan maka
jalan Klas I = 5 m kemungkinan akan terjadi keruntuhan
h = kedalam cerucuk galam dari pada tanah dasar. Dalam pembuatan
muka air tanah = 1 m timbunan hal yang penting adalah
kemantapan lereng timbunan terhadap
Data Tanah Timbunan bahaya kelongsoran. Untuk mengatasi
Data tanah timbunan berupa tanah hal itu, alternatif yang dipakai adalah
lempung berplastisitas sedang yang dengan memakai cerucuk galam sebagai
diambil di Banjarbaru Km 36. data ini perkuatan.
diambil dari hasil penelitian mahasiswa
Fakultas Teknik UNLAM. Pembebanan
Data tanah timbunan : Cerucuk galam harus kuat memikul
Kohesi c = 0,06 kg/cm tinggi timbunan 1,50 m dan beban lalu
Sudut geser dalam = 31,50 lintas yang besarnya ekivalen dengan
Berat volume tanah t = 1,67 gr/cm3 timbunan setinggi Hek = 0,8 m.
Indek Plastis IP = 4,11 % Beban yang dipikul oleh cerucuk
per meter persegi :
Rencana Timbunan Pvu = t x (H + 0,8)
Timbunan badan jalan dibuat diatas = 1670 kg/m3 x (1,5 + 0,8)
tanah dasar yang lunak dimana lapisan = 3841 kg/m2
tanah keras baru ditemukan setelah Pvu = 3,84 t/m2
mencapai kedalaman 17,00 m dengan
nilai perlawanan konos 150 kg/cm2. N S S S S S S
Depth
No .4 .5 .6 .7 .10 .11
Tinggi Timbunan
J 3 5 5 6 3 2
Tinggi timbunan (H) direncanakan 3,5 m
JHP 4 0 0 0 2 4
sebesar 0,40 m dengan pertimbangan 1 2 2 2 1 2
tinggi air pasang atau tinggi air banjir 6,5 m
94 58 78 42 88 06
dan tinggi air surut. Tinggi timbunan
kritis dihitung dengan rumus : L JHP O JHP.O Qult
5,14.cu ' 0,22
Hk = 3 35 31,4 1,099
.t ton/tiang
cu = krc . cu 6 200 31,4 6,280 1,2 ton/tiang
= 0,70. (0,5 . 0,040 kg/cm2)
= 0,0140 kg/cm2
5,14 x0,014 kg / cm 2 Cerucuk galam
Hk = Panjang L = 6 m
1,67.10 3 kg / cm 2
Diameter = 10 cm
= 43,09 cm
Qtot = n. Qult = 9 x 1,2 =0,8 ton/ m2
= 0,43 m
Pvu = 3,84 t/m2
Jadi tinggi timbunan kritis adalah
Qtot > Pvu
0,43 m
Zainal Abidin Gaffar, Perkuatan dengan Cerucuk Galam 69

Penurunan Akibat Konsolidasi karena tanah yang tidak homogen dan


tekanan air pori dapat juga kita
HL P P masukkan dalam perhitungan.
Sc1 = Cc log 0 Pada penulisan ini cara yang dipakai
1 e0 P0
untuk menghitung kemantapan lereng
4 3.02 3.84 adalah dengan metode irisan
= 0.775 log
1 1.766 3.02 menggunakan program komputer
= 0.41 m = 40 cm. XSTABLE.
6 4.53 3.84 Hasil yang didapat pada program
Sc2 = 0.465 log
1 1.766 4.53 komputer XSTABLE.
= 0.27 m = 27 cm. - Sebelum adanya perkuatan
SF = 1.379
Sc Total = Sc1 + Sc2 - Sesudah adanya perkuatan
= 40 cm + 27 cm = 67 cm. SF = 2.533
- Sesudah adanya perkuatan
Waktu Penurunan SF = 2.02 (terhadap gaya vertikal )
( H L / 2) 2 SF = 2.37 ( terhadap gaya lateral )
t1 = .T90
Cv
(4 / 2) 2 KESIMPULAN
= X 0.848
3.03 10 3
= 1119.5 hari. Berdasarkan data dan hasil analisa yang
(6 / 2) 2 telah dilakukan maka dapat disimpulkan
t2 = X 0.848
2.37 10 3 sebagai berikut :
= 3220.2 hari. Perkuatan tanah dengan cerucuk
T Total = 1119.5 + 3220.2 = 4339.7 hari galam
= 11.9 tahun. Panjang galam ( L ) : 6 m
Diameter ( ) : 10 cm
Kemantapan Lereng Daya dukung satu tiang
Pada umumnya, prosedur analisa ( Q ) : 1.2 ton
stabilitas dapat dibagi dalam dua Jumlah Tiang dalam kelompok
kelompok besar, yaitu: (n ): 9 Buah/m2
Daya dukung kelompok tiang
Metode friction. (Qug ) : 10.8 ton/ m2
Dalam hal ini, massa tanah yang Beban yang dipikul cerucuk galam
berada diatas bidang gelincir sebagai (Pvu ) : 3.84 ton/ m2
suatu kesatuan. Metode ini berguna bila
tanah yang membentuk talud dianggap Syarat : Pvu < Qug
homogen, walaupun hal ini jarang 3.84 ton/ m2 < 10.8 ton/ m2
dijumpai pada talud sesungguhnya yang
ada dilapangan. - Kestabilan lereng timbunan
SF = 1.379
Metode irisan. - Sesudah adanya perkuatan
Pada metoda ini, tanah yang berada SF = 2.533
diatas bidang gelincir dibagi menjadi - Sesudah adanya perkuatan
beberapa irisan irisan parallel tegak. SF = 2.02 (terhadap gaya vertikal)
Stabilitas dari tiap tiap irisan dihitung SF = 2.37 (terhadap gaya lateral)
secara terpisah. Metode ini lebih teliti
70 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 2, Desember 2005

SARAN DAFTAR PUSTAKA

Untuk jalan masuk menuju ke Citra A., Novie H., 2004, Perkuatan
Pelabuhan Khusus Batu bara di Satui, Jalan Khusus Batubara dengan
penulis menyarankan: Cerucuk Galam Di Satui,
- Pada saat datang /masuk dengan Kabupaten Tanah Bumbu, Skripsi
beban yang berat(truk dengan F.T. Sipil UNLAM Banjarbaru.
muatan penuh), perkuatan tanahnya Kelompok C Pendidikan Pasca Sarjana
dapat menggunakan cerucuk dengan Jalan Raya, DPU ITB, 1984
knopel. 1985, Pembangunan dan
- Pada saat pulang / keluar dengan peningkatan jalan Surabaya
tidak ada beban (truk dalam
Malang, Peningkatan jalan
keadaan kosong), perkuatan Ngimbang Jombang
tanahnya cukup dengan cerucuk Kandangan, Pembangunan dan
saja. Peningkatan jalan Jakarta
Fluktuasi air 0,50 m dan areal Cikampek, Laporan Pengenalan
daerah aliran sungai cukup luas maka, Kerja Lapangan
dibuat sarana untuk lewat air yaitu
jembatan atau box culvet. Jangan Pradoto S.,1995, Selintas Tentang
sampai jalan tersebut menjadi tanggul Tanah Liat Lunak dan
air jika hujan. Hubungannya dengan Fundasi
Untuk mengatasi penurunan yang yang Sesuai, 3 13 September
cukup besar pembuatan jalan dilakukan 1995 UNLAM HEDS/JIKA -
preloading bertahap. Setelah penentuan ITB
trase jalan, pembersihan lahan dari akar Suryolelono K. B., 1997, Soil
tumbuhan dan pemasangan cerucuk,atau Stabilisation and Reinforcement
cerucuk dengan knopel. Pemadatan Compaction Accelersted
dilakukan lapis demi lapis setebal 20 Consolidation Soil Improvement
cm padat. Setiap 3 atau 4 lapis and Reinforced Earth,10 20
dihampar pasir atau sirtu sebagai Agustus 1997 UNLAM
penguat dan drainase yang baik sampai HEDS/JIKA ITB UGM
elevasi yang ditentukan. Setelah
beberapa bulan atau 3 bulan lakukan Syarifuddin N., 2003, Perbaikan Tanah,
pengamatan, pemadatan dilakukan lagi ITB
lapis demi lapis sampai elevasi yang
ditentukan. Jika penurunan kurang dari Soemartono M., Pedoman penggunaan
5 cm maka preloading bertahap cerucuk di bawah timbunan pada
dianggap selesai, baru dilakukan tanah lunak, Pusat Litbang Jalan,
struktur perkerasan pada lapis Badan Litbang P. U. Bandung.
timbunan.

S-ar putea să vă placă și