Sunteți pe pagina 1din 11

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sterilisasi adalah suatu proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan
semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia
atau fisika.
Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah resiko
terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam
pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah sakit. Untuk mencapai
keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian infeksi dan
berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi.
Pusat Sterilisasi sangat bergantung pada unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur
penunjang medik maupun instalasi antara lain perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana
rumah sakit, sanitasi dan lain lain. Selain itu perlu juga dibuat standar dan pedoman sehingga tidak
terjadi gangguan pada proses dan hasil sterilisasi.

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Terletak di kawasan Jalan Pangeran antasari no139 Banjarmasin, RS SARI MULIA menjadi salah
satu Rumah Sakit Swasta Modern di Indonesia yang menyediakan layanan Prima.Dengan kapastias
120 tempat tidur yang didukung oleh Tim Dokter Spesialis dan Sub Spesialis yang professional di
bidangnya dan Perawat yang berpengalaman serta didukung oleh peralatan berteknologi modern.
RS SARI MULIA hadir untuk memberikan jawaban pasti atas keinginan pasien untuk mendapatkan
pelayanan bermutu yang terbaik di bidang kesehatan. Mengukir identitas khas RS SARI MULIA
memberikan pelayanan bermutu dan terbaik dengan sentuhan pribadi baik dari para dokter,
perawat serta seluruh staf Rumah Sakit.
Pelayanan Medis
Layanan Rawat Jalan :
Poliklinik Umum
Poliklinik Spesialis
Poliklinik Spesialis :
Bedah Umum
Bedah Saraf
Bedah Tulang
Bedah Saluran Kemih
Bedah Anak
Bedah Saluran Pencernaan
Bedah Onkologi
Kandungan & Kebidanan
Anak
Penyakit Dalam
Jantung
Ginjal
Paru
Kulit & Kelamin
Mata
Telinga,HIdung & Tenggorokan
Gizi
Gigi Umum
Bedah Mulut
Penunjang Medis :
Laboratorium 24 Jam
Farmasi
Laparaskopii
EKG
Treadmill
Echocardiography
Hemodialisa
Fisioterapi
Medical Chek Up
CT Scan
General X-Ray
BAB III
VISI MISI
A. Visi
Menjadi Rumah Sakit pilihan utama yang melaksanakan pelayanan dengan memberikan hasil
layanan yang berkualitas dan terjangkau serta memastikan profitabilitas dalam jangka panjang.
B. Misi
1.Menyelenggarakan pelayanan kesehatan terpadu yang bermutu dan terjangkau masyarakat
dengan mengutamakan keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan.

2.menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dan berkualitas sesuai kebutuhandengan pelayanan


kesehatan dan perkembangan (IPTEK)

3.Mengembangkan potensi, kompetensi, etos, dan budaya kerja dan Sumber Daya Manusia agar
selalu siap menghadapi perubahan serta meningkatkan kesejahteraan Sumber Daya Manusia.

4.Mengembangkan sistem kerja yang efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan.
C. Motto
Mutu pelayanan terbaik adalah kewajiban kami

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
- Terlampir

BAB V
VISI MISI FALSAFAH NILAI DAN TUJUAN UNIT KERJA

A. Visi
Menjadi Pusat pelayanan sterilisasi yang terpercaya dan bermutu.
B. Misi
Menyediakan pelayanan yang aman, tepat, dan akurat supaya tercapai produk steril yang
berkualitas untuk menunjang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Sari Mulia
C. Falsafah
Instalasi pusat sterilisasi memberikan pelayanan yang sebaik baiknya untuk melayani dan
membantu semua unit di rumah sakit yang membutuhkan barang dan alat medik dalam kondisi steril
D. Nilai dan Tujuan Unit Kerja
. Membantu unit lain di rumah sakit yang membutuhkan kondisi steril untuk mencegah terjadinya
infeksi.
. Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah serta menanggulangi infeksi
nosokomial. Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang
dihasilkan
E. Pengertian
1. Autoclave adalah suatu alat / mesin yang digunakan untuk sterilisasi dengan menggunakan uap
bertekanan.
2. Bacillus stearothermophyulus adalah mikroorganisme yang dapt membentuk spora serta
resistensi
terhadap panas dan digunakan untuk uji efektifitas sterilisasi uap.
3. Bowie Dick test adalah uji efektifitas pompa vakum pada mesin sterilisasi uap berpompa
vakum.
4. Dekontaminasi adalah proses untuk mengurangi jumlah pencemar mikroorganisme atau
substansi
lain yang berbahaya sehingga aman untuk penanganan lebih lanjut termasuk perendaman,
pencucian desinfeksi sampai sterilisasi.
5. Goggle adalah alat proteksi mata.
6. Indikator biologi adalah sediaan berisi sejumlah tertentu mikroorganisme spefisik dalm bentuk
spora yang paling resisten terhadap suatu proses sterilisasi tertentu dan digunakan untuk
menunjukkan bahwa sterilisasi telah tercapai.
7. Indikator kimia adalah suatu alat berbentuk strip ata tape yang menandai terjadinya pemaparan
sterilan pada obyek yang disterilkan, ditandai dengan adanya perubahan warna.
8. Indikator mekanik adalah penunjuk suhu, tekanan, waktu dan lain lain pada mesin sterilisasi
yang menunjukkan mesin berjalan normal.
9. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh di rumah sakit dimana pada saat masuk rumah
sakit tidak ada tanda / gejala atau tidak dalam masa inkubasi.
10. Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme termasuk spora.
11. Sterilisasi adalah proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk spora melalui cara
fisika
atau kimia.
12. Sterilan adalah zat yang mempunyai karakteristik dapat mensterilkan.
F. Ruang Lingkup Pelayanan
Di CSSD RS. Sari Mulia saat ini hanya melayani kebutuhan sterilisasi dilingkungan RS. Sari Mulia
yang meliputi rawat inap, rawat jalan, kamar bedah, IGD, dan farmasi
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA CSSD

KEPALA PELAYANAN MEDIS

DR.HARIADI YUSRAN SPOG.(K) ONK

KEPALA RUANG

PARSO, S.KEP

PENANGGUNG JAWAB

DALIWATI,AMK

SHIFT CSSD
PAGI & SIANG

STAFF CSSD

HERU KURNIAWAN

MULIA SARI
BAB VII
URAIAN JABATAN CSSD

A. Nama dan Jabatan CSSD

B. Hasil Kerja CSSD


Alur aktivitas hasil kerja dari pusat sterilisasi secara umum dapat di gambarkan sebagai berikut:
Pembilasan : Pembilasan alat alat yang telah di gunakan di ruang perawatan
Pembersihan : Semua perawatan pakai ulang harus dibersihkan secara baik sebelum dilakukan
proses didinfeksi dan sterilisasi
Pengeringan : Dilakukan sampai kering
Pengemasan : Setiap alat bongkar pasang harus diperiksa kelengkapanya, sementara untuk bahan
linen harus diperhatikan identitas maksimumnya
Memberi Label : Setiap kemasan harus mempunyai label yang menjelaskan isi dari kemasan, cara
sterilisai, tanggal sterilisasi, dan kadaluarsa proses steril
Pembuatan : Membuat dan mempersiapkan kertas serrta kassa yang kemudian akan disterilkan
Sterilisasi : Sebaiknya diberikan tanggumnag jawab kepada staff yang terlatih
Penyimpanan : Harus diatur secara baik dengan memperhatikan kondisi penyimpanan yang baik
Distribusi : Alat yang sudah berada di ruang steril atau di ruang prnyimpana siap untuk di
distribusikan ke tiap tiap ruangan
Untuk melaksanakan hasil kerja CSSD diatas dengan lancar dan baik sesuai dengan tujuan Pusat
Sterilisasi maka diperlukan kontrol dan pemeliharaan yang teratur terhadap mesin dan alat
sterilisasi
C. Uraian Tugas CSSD
Kualifikasi tenaga yang bekerja di pusat sterilisasi dibedakan sesuai dengan kapasitas tugasdan
tanggung jawab.

Kepala Instalasi CSSD


Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:
- Mengarahkan semua aktifitas staff yang berkaitan dengan supply alat medis yang steril bagi
perawatan pasien di rumah sakit.
- Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, keterampilan pengembangan diri / personel
lainya
- Bertanggung jawab agar staff mengerti akan prosedur dan penggunaan mesin sterilisasi secara
benar
- Kerja sama dengan unit lain di rumah sakit dan melakukan koordinasi yang bersifat intern dan
ekstern
- Membuat perencanaan kerja dan membuat laporan kinerja pusat sterilisasi

Kualifikasi Tenaga :
- Pendidikan terakhir D3 di bidang kesehatan, atau D3 umum dengan minimal masa kerja 5
tahun di bidang CSSD
- Telah mendapat kursus tambahan tentang prosedur dan teknis pelayanan sterilisasi
- Telah mendapat kursus tambahan tentang manajemen
- Berpengalaman di bidang kamar operasi dan pengsterilan
- Mempunyai kemampuan mengajar dan menulis tentang sterilisasi

Koordinator CSSD
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:
- Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi CSSD
- Bertanggung jawab sebagai kepala Instalasi CSSD apa bila kepala Instalasi CSSD berhalangan
hadir
- Membantu Kapala Instalasi CSSD dalam pengendalian dan penaganan alat, mengajar,
merevisi prosedur baru, mengevaluasi staff dan melaporkanya kepada kepala Instalasi CSSD
- Membuat program orientasi untuk tenaga tenaga baru
- Membuat rencana perbaikan dan penggantian alat yang rusak
- Membuat rencana kebutuhan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan di CSSD dan ruangan
terkait

Kualifikasi Tenaga:
- Pendidikan minimal D3 dibidang kesehatan dengan masa kerja 3 tahun di bidang CSSD
- Pernah mengikuti kursus tambahan tentang CSSD
- Dapat bekerja baik dalam berbagai kondisi

Staff CSSD
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:
- Bertanggung jawab terhadap kepala CSSD
- Tidak alergi terhadap bahan bahan yang digunakan di CSSD
- Dapat mengerti perintah dan menerapkanya menjadi aktivitas
- Dapat menerapkan apa yang sudah di ajarkan
- Mengikuti Standart Operasional Prosedur yang telah dibuat
- Dapat menjalankan pekerjaan baik perintah langsung maupun tidak langsumg / telepon
- Dapat mengerjakan pekerjaan rutin / berulang ulang yang relatif membosankan
- Dapat menerima tekanan kerja dan kadang kadang lembur
- Memakai pelindung seperti apron, masker, penutup kepala, sandal khusus, kaca mata
pelindung dan sarung tangan.
- Memelihara peralatan yang ada di CSSD, alat dan bahan steril

Kualifikasi Tenaga :
- Minimal Llulusan SMA / SMU / SMEA yang berpengalan atau tidak berpengalaman
- Harus mengikuti pelatiahan CSSD yang bersertifikat
- Dapt bekerja dengan cepat
- Mempunyai keterampilan yang baik
- Mempunyai sikapyang baik
- Disiplin dalam mengerjakan tugas keseharian

Kesimpulanya bahwa tenaga yang bertugas di pusat sterilisasi pada rumah sakit harus
mampu untuk memberikan pelatiha teknis tentang pelayanan CSSD di rumah sakit

BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

Logistik Farmasi
Kebutuhan penunjang alat kesehatan CSSD diperoleh dari bagian logistik farmasi dengan
menggunakan form permintaan

2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di CSSD, diperoleh dari logistik umum
dengan menggunakan form permintaaan

3. Kamar Operasi ( O K )
Sebagian besar Alat yang di gunakan untuk kebutuhan operasi, semuanya di sterilkan di
CSSD dengan cara serah terima untuk dekumentasi dari mulai alat kotor sampai alat steril
yang kembalkan lagi ke ruangan operasi untuk di gunakan kembali

4. Ruangan Rawat Jalan dan Rawat Inap


Kebutuhan alat atau instrumen habis pakai seperti set Angkat jahitan, Set angkat perban
dibersihkan dan disterilkan di CSSD, dengan cara pendokumentasian menggunakan buku
ekspedisi atau buku serah terima alat dan instrumen.

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONEL

A. Pola Ketenagaan dan kualifikasi CSSD adalah:


1 KEPALA CSSD D3 Keperawatan Minimal Masa kerja 5 thn di CSSD
2 KOORDINATOR CSSD D3 Keperawatan Masa kerja 3 tahun di CSSD
3 ADMINISTRASI SMA / SMU / SMEA Dapat mengoperasikan komputer
4 STAFF PELAKSANA SMA / SMU / SMEA Harus mengikuti pelatihan CSSD

B. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi tenaga yang bekerja di CSSD RS. Sari Mulia dibedakan sesuai dengan kapasitas tugas
dan tanggung jawabnya, yang dibagi atas tenaga manajer dan teknis pelayanan sterilisasi.CSSD RS
Sari Mulia bagian dari Kamar Bedah, dan ada dibawah Departemen Pelayanan Medis, dan staff CSSD
meliputi : 1 Orang PJS ( Penanggung Jawab Shift ) dan 3 staff Pelaksana dengan pengalaman di
bidang CSSD, dengan format 2 shift pagi dan 2 shift siang,
C. Distribusi Ketenagaan
Dalam memberikan pelayanan, ketenagaan di bagian CSSD dibagi dalam 2 ( dua ) shift. Shift
pagi dimulai pada pukul 07.45 sampai dengan pukul 14.45 dan shift siang dimulai pukul 14.00 sampai
dengan pukul 20.30. Dimana setiap shift pagi terdiri dari 2 ( dua ) personel dan shift siang 1 personel.
Pengaturan ketenagaan di CSSD disesuaikan dengan beban kerja. Apabila ada permintaan diluar jam
kerja tersebut diatas maka staff CSSD akan lembur atau on call apabila di hari libur.

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Program Orientasi Karyawan Baru CSSD di RS Sari Mulia


1. Pengenalan Visi-Misi Tujuan CSSD
2. Pengenalan Pengelolaan CSSD
2.1. Struktur Organisasi
2.2. Uraian Tugas, Formulir-formulir yang di gunakan
2.3. Hubungan Kerja dengan unit lain
3. Orientasi Mesin Sterilisasi dan Kegiatan Rutin
4. Melakukan Prosedur CSSD sesuai dengan SOP
5. Diikut sertakan dalam dinas / gilir jaga sore dan kegiatannya
6. Pemantapan pelaksanaan prosedur dasar
7. Pemantapan prosedur dasar , lanjut, CSSD dengan bimbingan minimal

8 . Melaksanakan Perawatan dan Penaganan alat alat CSSD dasar dengan


bimbingan penuh
9. Evaluasi Perawatan dan Penaganan alat alat CSSD dasar
10. Melakukan prosedeur CSSD dengan bimbingan minimal
11. Perawatan dan Penanganan alat alat CSSD dasar dengan
bimbingan minimal
12 Evaluasi Hasil Bimbimgan

BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
A. . Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepentingan
dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu.CSSD
melakukan Rapat setiap akhir bulan dengan materi membahas kinerja mutu, masalah dan
pemecahanya dan evaluasi.
B. Tujuan
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan Sterilisasi yang propesional di CSSD
C. Tujuan khusus
- Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di CSSD
- Dapat menemukan jalan keluar atau pemecahan permasalahan

BAB XI
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk
kegiatan dokumentasi yang ada terkait dengan pemberian pelayanan Sterilisasi CSSD
B. Jenis Laporan
- Laporan di buat oleh Penanggung Jawab CSSD
- Jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan ini dibuat secara tertulis oleh Penanggung Jawab shift setiap hari dan pada setiap
shift.mengenai : Jumlah Operasi , Jumlah Cycle mesin, jumlah item steril ,Serta keadaan yang terjadi
pada pasien pada shift Pagi dan siang
Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat oleh dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada
Kepala Departemen Pelayanan Medik , paling telat setiap tanggal 10 bulan berjalan. Adapun hal-hal
yang dilaporkan adalah
- Jumlah Cycle mesin, jumlah item steril, pemakaian alkes selama 1 bulan
- Perbandingan Jumlah Cycle mesin, jumlah item steril, pemakaian alkes dengan periode
sebelumnya
- Masalah dan tindakan evaluasi
- Rencana CSSD
2. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab CSSD dalam bentuk tertulis setiap tahun
dan diserahkan kepada Kepala Departemen Pelayanan Medik tiap tanggal 5 Adapun hal-hal
yang dilaporkan adalah :
- Jumlah Cycle mesin, jumlah item steril, pemakaian alkes selama 1 Tahun
- Perbandingan Jumlah Cycle mesin, jumlah item steril, pemakaian alkes dengan periode
sebelumnya
- Masalah dan tindakan evaluasi
- Rencana CSSD

BAB XII
PENUTUP

Sterilisasi merupakan salah satu bagian dari pencegahan infeksi nosokomial, karena saat ini infeksi
nosokomial merupakan persoalan serius bagi rumah sakit dan bagi pasien. Dimana dapat menjadi
penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Memang beberapa kejadian
menunjukkan bahwa infeksi nosokomial tidak menyebabkan kematian, namun menyebabkan pasien
dirawat lebih lama sehingga harus mengeluarkan biaya lebih banyak.
Oleh karena itu pelayanan sterilisasi sangat dibutuhkan dan berperan dalam menekan kejadian
infeksi nosokomial. Dengan adanya pedoman ini diharapkan personel di CSSD dapat bekerja secara
profesional, karena di dalam pedoman ini terdapat ketentuan ketentuan pelayanan sterilisasi.
Selain itu personel di CSSD hendaknya selalu mengasah diri dan mau berkembang dengan mengikuti
pelatihan pelatihan sehing tidak ketinggalan perkembangan ilmu pengetahuan tentang CSSD.

S-ar putea să vă placă și