Sunteți pe pagina 1din 2

GPS Receiver

Dalam GPS, receiver berfungsi sebagai alat penerima sinyal atau gelombang yang dipancarkan oleh
satelit GPS. Berdasarkan jenisnya receiver dapat dibedakan menjadi 2 yaitu branded dan OEM. Receiver jenis
branded merupakan receiver yang telah dirangkai dan diproduksi di pabrik. Sedangkan receiver jenis OEM
merupakan receiver yang dirangkai secara sendiri (mandiri). Secara umum, ada 3 tipe receiver yaitu tipe
navigasi, tipe GIS (Geography Information System) dan tipe control geodetic.

Receiver tipe navigasi memiliki tingkat kesalahan dibawah 10 m. Rata-rata kesalahan dari tipe receiver
ini adalah 3-6 meter. Receiver tipe navigasi biasanya digunakan untuk mencari posisi dan menentukan arah
posisi titik yang ingin dituju. Receiver tipe ini sangat membantu dalam menentukan arah ketika orang sangat
membutuhkannya dalam perjalanan. Sehingga dengan orang menggunakan tipe ini, dapat meminimalisir
jumlah orang yang tersesat dalam perjalanannya. Tipe navigasi juga sering dikenal dengan tipe handheld atau
handy GPS karena dalam penggunaannya receiver GPS ini harus dipegang tangan.

Receiver tipe GIS digunakan untuk positioning dan capture suatu wilayah yang ingin diteliti.
Berdasarkan ketelitiannya receiver tipe control geodetic dapat dibedakan menjadi single frekuensi dan dual
frekuensi. Receiver tipe geodetic single frekuensi memiliki tingkat kesalahan dibawah 1 meter. Tipe ini
biasanya digunakan untuk kegiatan pemetaan suatu wilayah. Sedangkan Receiver tipe geodetic dual frekuensi
memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi dan tingkat kesalahan berada dibawah 1 cm. Receiver tipe ini
digunakan untuk mengamati dan mengukur gerakan tanah. Sedangkan berdasarkan titik acuannya, receiver
tipe control geodetic dapat dibedakan menjadi tipe temporary dan tipe pilar (fixed point). Pengukuran posisi
dengan tipe temporary bersifat episodik dimana dalam pemakaiannya titik yang digunakan sebagai acuan
harus ditandai dengan pathok. Sedangkan pengukuran posisi dengan tipe pilar (fixed point), titik acuannya
haruslah tetap (tidak berubah).

Komponen-komponen penyusun receiver pun bermacam-macam dimana setiap komponennya saling


mendukung kinerja satu dengan yang lainnya. Komponen penyusun receiver terdiri dari antenna, power
supply, conector, dan controller. Antena berfungsi untuk menangkap sinyal atau gelombang yang
dipancarkan satelit GPS. Selain sebagai alat penangkap sinyal, antenna juga berfungsi untuk
mengkonversikan energy yang dibawa oleh gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh satelit GPS
menjadi arus listrik yang dapat diproses oleh komponen di dalam receiver. Kualitas sinyal yang dapat
ditangkap antenna tergantung pada ukuran dan bentuk dari antenna. Semakin baik kualitas antenna maka
daya tangkap dan sensitivitasnya akan semakin baik. Selain antenna, komponen lainnya adalah RF section.
Komponen RF Section berfungsi untuk mengubah frekuensi sinyal yang tiba pada antenna menjadi frekuensi
yang paling kecil atau disebut frekuensi intermediate (IF) dimana frekuensi ini dapat dengan mudah diproses
oleh receiver. Hal ini dilakukan dengan cara mengkombinasikan sinyal yang datang dengan sinyal sinusoidal
murni yang dikeluarkan oleh komponen lokal osilator.

Power supply pada receiver berfungsi sebagai penyumbang daya listrik agar system yang terdapat
didalam receiver dapat hidup dan dapat beroperasi dengan baik. Pada receiver juga terdapat connector,
connector berfungsi untuk menghubungkan antar komponen penyusun receiver. Berdasarkan sifatnya,
connector dapat dibedakan menjadi dua yaitu connector bersifat hardware dan connector bersifat Bluetooth.
Contoh connector bersifat hardware adalah kabel. Dimana kualitas connector hardware kabel sangat
dipengaruhi oleh diameternya dan jenis bahan material yang menyusun. Sedangkan connector bersifat
bluetooth sangat dipengaruhi oleh parameter frekuensi dan jarak perangkat satu dengan lainnya.

Komponen yang tidak kalah penting pada receiver GPS adalah controller. Komponen controller sangat
erat kaitannya dengan media penyimpanan data (memory). Contoh-contoh memory adalah RAM, ROM,
flahsdisk, dll. Selain itu kualitas receiver juga sangat ditentukan oleh storage internal. Karena storage internal
sangat erat kaitannya dengan jenis operating system (OS) yang digunakan. Semakin baik kualitas komponen
receiver dan didukung semakin update OS yang mengisi receiver maka dapat dipastikan kinerja receiver akan
semakin handal. Komponen lain yang tergolong pada controller adalah monitor, tombol, dan kursor. Monitor
berfungsi untuk menampilkan perintah pada system receiver. Sedangkan tombol dan kursor berfungsi untuk
memasukkan perintah yang kita inginkan untuk dijalankan oleh system receiver.

Cara kerja dari receiver GPS sendiri adalah sebagai berikut. Setiap satelit GPS memancarkan sinyal-
sinyal gelombang mikro. GPS receiver menggunakan sinyal satelit yang diterima untuk melakukan triangulasi
posisi dengan cara mengukur lama perjalanan waktu sinyal dikirimkan dari satelit, kemudian mengalikannya
dengan kecepatan cahaya untuk menentukan secara tepat berapa jauh receiver dari satelit. Dengan mengunci
minumum 3 sinyal dari satelit yang berbeda, maka GPS receiver dapat menghitung posisi tetap sebuah titik
yaitu koordinat posisi lintang dan bujur. Penguncian sinyal satelit yang ke 4 membuat pesawat penerima GPS
dapat menghitung posisi ketinggian titik tersebut terhadap muka laut (Altitude).

GPS receiver akan terus menjaga dan mengunci sinyal satelit yang diperlukan untuk melakukan
triangulasi secara bersama dan paralel. Dengan sistem ini, informasi navigasi yang diterima akan selalu up to
date. GPS receiver juga akan terus mencari sinyal satelit sehingga mendapat 10 sampai 12 sinyal satelit
sekaligus. Tambahan channel sinyal satelit ini dapat diolah sehingga data koordinat yang diperoleh akan lebih
terpercaya serta akurasinya lebih baik.

S-ar putea să vă placă și