Sunteți pe pagina 1din 3

HIPERTENSI ESENSIAL

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

PUSKESMAS Arkadius Dominggo


ONEKORE NIP :197601131997031004

1. Pengertian Hipertensi esensial merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyababnya.


2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengobati pasien hipertensi
sesuai dengan prosedur.
3. Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas Onekore No.
Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi KMK RI Nomor 514 Tahun 2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur / Langkah - 1. Dokter menganamnesa keluhan pasien :
langkah a. Sakit atau nyeri kepala
b. Gelisah
c. Jantung berdebar-debar
d. Pusing
e. Leher kaku
f. Penglihatan kabur
g. Rasa sakit di dada
2. Dokter menanyakan faktor resiko :
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi:
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam keluarga.
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi:
a. Riwayat pola makan (konsumsi garam berlebihan)
b. Konsumsi alkohol berlebihan
c. Aktivitas fisik kurang
d. Kebiasaan merokok
e. Obesitas
f. Dislipidemia
g. Diabetus Melitus
h. Psikososial dan stres
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
a. Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat bila terjadi
komplikasi hipertensi ke organ lain.
b. Tekanan darah meningkat sesuai kriteria JNC VII.
c. Pada pasien dengan hipertensi, wajib diperiksa status neurologis
dan pemeriksaan fisik jantung (tekanan vena jugular, batas jantung,
dan ronki).
Klasifikasi tekanan darah berdasarkan Joint National Committee
VII (JNC VII)
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal < 120 mmHg < 80 mm Hg
Pre-Hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi stage -1 140-159 mmHg 80-99 mmHg
Hipertensi stage -2 160 mmHg 100

4. Dokter menegakkan diagnosa


5. Dokter memberikan terapi :
Hipertensi tanpa compelling indication
a. Hipertensi stage1 dapat diberikan diuretik (HCT 12.5-50 mg/hari, atau
pemberian penghambat ACE (captopril 3x12,5- 50 mg/hari), atau nifedipin
long acting 30-60 mg/hari) atau kombinasi.
b. Hipertensi stage2
Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2 minggu, dapat
diberikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan diuretik, tiazid dan
penghambat ACE atau penyekat reseptor beta atau penghambat kalsium.
c. Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi dari
masing-masing antihipertensi diatas. Sebaiknya pilih obat hipertensi yang
diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali sehari.
Kondisi khusus lain
a. Lanjut Usia
1) Diuretik (tiazid) mulai dosis rendah 12,5 mg/hari.
2) Obat hipertensi lain mempertimbangkan penyakit penyerta.
b. Kehamilan
1) Golongan metildopa, penyekat reseptor , antagonis kalsium,
vasodilator.
2) Penghambat ACE dan antagonis reseptor AII tidak boleh digunakan
selama kehamilan.
6. Dokter memberikan edukasi kepada pasien
7. Dokter mendokumentasikan kegiatan ke dalam rekam medis
8. Petugas akan melakukan konsul khusus untuk pasien anak-anak kepada
dokter apabila dokter tidak berada di tempat
9. Petugas yang melakukan konsulan,mendokumentasikan kegiatan ke dalam
kajian

10. Bagan Alir -

11. Unit terkait Poli Umum

S-ar putea să vă placă și