Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia yang telah diberikan,sehingga
saya selaku Penaggung Jawab (PJ) Program Kesehatan Lingkungan bisa menyelesaikan tugas dan
kewajiban kita selaku petugas pelaksana program dan pelayanan kesehatan di tahun 2017. Semoga
dengan adanya rencana kerja tahunan (RKT) Puskesmas Kedungdung tahun 2017 ini, kinerja
program dan pelayanan menjadi oleh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Selanjutnya RKT
ini menjadi pedoman petugas dalam menjalankan tanggung jawab yang diberikan oleh Pimpinan.
Penyusunan RKT program kesehatan lingkungan puskesmas Kedungdung tahun 2017
merupakan tanggung jawab saya kepada kepala puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Sampang serta instansi terkait.
PuskesmasKedungdung menjalankan tiga fungsipokok sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat yaitu
sebagai Pusat Pembangunan berwawasan Kesehatan,Pusat pemberdayaan Masyarakat dan Pusat
Pelayanan Kesehatan Strata Pertamapada kesempatan ini,saya menyampaikan terima kasihyang
sebesar-besarnya kepada:
1. Kepala dinas Kabupaten Sampang beserta Kepala Seksi dan staf penyehatan lingkungan
Dinas Kesehatan yang telah memberikan arahan dan bimbingan.
2. Kepala Puskesmas Kedungdung dan semua lintas Program Puskesmasdan semua pihak
yang telah membantu kinerja puskesmas Kedungdung
Semoga dengan adanya Rencana Kerja Tahunan (RKT) Puskesmas Kedungdung tahun 2017
ini,kinerja program dan pelayanan menjadi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya sehingga hasil
cakupan program akan meningkat dan fungsi pelayanan dapat berjalan dengan baik dan memuaskan
masyarakat. Selanjutnya RKT ini menjadi pedoman petugas dalam menjalankan tanggung jawab
yang diberikan oleh Pimpinan.
Kedungdung, januari 2017
Mengetahui
Kepala Puskesmas Kedungdung Pengelola Program PL
dr. NUR ANISAH FAUSIH
NIP.19781229 201001 2 006 NIP.19740404 200604 1 021
BAB I
1 RKT Kesling 2017
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
TUJUAN UMUM
Tujuan program: mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan
sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
2 RKT Kesling 2017
TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatnya derajat kesehatan melalui tata kelola lingkungan yang sehat
2. Menurunnya angka penyakit yang berbasis lingkungan di wilayah kerja Puskesmas
Kedungdung
3. Terbentuknya kerjasama antara pengelola dan pelaksaan program
4. Terciptanya pelaksana program yang baik
1.3 DATA SITUASI UMUM
No. Kode Puskesmas : 434.102.09
Nama Puskesmas : Kedungdung
Alamat : Jl. Kedungdung No. 10
Kecamatan : Kedungdung
Kabupaten : SAMPANG
Propinsi : JAWA TIMUR
Telepon : (0323) 322350
Email : puskesmas_kedungdungpkm@yahoo.com
Website : www.puskesmasKedungdung.com
BAB II
DEFINISI OPERASIONAL
PENGHITUNGAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN
TABEL 1 :
PERSENTASE RUMAH SEHAT
DEFINISI OPERASIONAL
Rumah : Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan
FORMULA
TABEL 2 :
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN
DEFINISI OPERASIONAL
Air Bersih : salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam
melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk di antaranya
adalah sanitasi (mandi, cuci, dan lain-lain)
Sumber Air Bersih : sungai, curah hujan, air permukaan dan air bawah tanah. Akibat
ketiadaan air bersih : penyakit Diare, kecacingan, dan lain-lain.
5 RKT Kesling 2017
Air Kemasan : Air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu perusahaan
dalam kemasan botol dan kemasan gelas serta air minum isi ulang
Air Ledeng : Air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan penyehatan
sebelum dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa
saluran air. Sumber air ini diusahakan oleh PAM, PDAM, atau
BPAM, baik dikelola pemerintah maupun swasta
SPT : Sumur Pompa Tangan
SGL : Sumur Galian
PAH : Penampungan Air Hujan
Keluarga Menurut Jenis : Jumlah Sumber Air Bersih (SAB) yang memenuhi syarat kesehatan
Sarana Air Bersih yang dibagi dengan SAB yang diperiksa periode/waktu tertentu
Digunakan
Catatan : - Jika 1 (satu) KK mengakses lebih dari 1 (satu) sarana, dipilih 1
(satu) sarana yang digunakan untuk aktifitas sehari-hari.
Misalnya : 1 (satu) KK memiliki Ledeng dan SGL, yang
digunakan sehari-hari adalah ledeng sedangkan SGL
digunakan sebagai cadangan bila ledeng tidak mengalir, maka
KK tersebut dikategorikan mengakses Ledeng
- Jumlah KK yang ada adalah jumlah KK yang ada di wilayah
kerja Puskesmas
- Jumlah KK yang diperiksa adalah jumlah KK yang diperiksa
tahun berjalan di wilayah kerja Puskesmas
- Jumlah Jenis Sarana Ibadah jenis sarana yang digunakan
tahun sebelumnya ditambah jenis sarana tahun berjalan
FORMULA
a = Jumlah KK yang ada
b = Jumlah KK diperiksa tahun berjalan
c = Jumlah jenis sarana air bersih
c1 = Jumlah KK yang menggunakan Air kemasan untuk aktivitas sehari-hari.
c2 = Jumlah KK yang menggunakan Ledeng untuk aktivitas sehari-hari.
c3 = Jumlah KK yang menggunakan SPT untuk aktivitas sehari-hari.
c4 = Jumlah KK yang menggunakan SGL untuk aktivitas sehari-hari.
c5 = Jumlah KK yang menggunakan Mata Air untuk aktivitas sehari-hari.
c6 = Jumlah KK yang menggunakan PAH untuk aktivitas sehari-hari.
c7 = Jumlah KK yang menggunakan sarana lainnya yang tidak disebutkan diatasuntuk aktivitas
sehari-hari
c = c1 + c2 + c3 + c4 + c5 + c6 + c7
Persentase Akses Air : Jumlah jenis sarana air bersih di suatu wilayah tertentu x 100 %
Bersih pada kurun waktu tertentu
TABEL 3 :
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN
DEFINISI OPERASIONAL
Air Minum : Air untuk diminum, yaitu tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak mengandung logam berat (memenuhi syarat Fisik, Kimia
& Biologi)
Air Minum yang : Air minum yang terlindung meliputi air ledeng (keran), keran umum,
Berkualitas (Layak) hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH) atau
mata air dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa, yang
jaraknya minimal 10 m dari pembuangan kotoran, penampungan
limbah dan pembuangan sampah. Tidak termasuk air kemasan, air
dari penjual keliling, air yang dijual melalui tangki, air sumur dan
mata air tidak terlindung
Air Kemasan : Air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu perusahaan
dalam kemasan botol dan kemasan gelas serta air minum isi ulang
Air Ledeng : Air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan penyehatan
sebelum dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa
saluran air. Sumber air ini diusahakan oleh PAM, PDAM, atau
BPAM, baik dikelola pemerintah maupun swasta
Sumur Terlindung : Sumur yang lingkar mulutnya dilindungi oleh tembok paling sedikit
0,8 meter di atas tanah dan sedalam 3 meter di bawah tanah dan di
sekitar mulut sumur ada lantai semen sejauh 1 meter dari lingkar
mulut sumur
Keluarga dengan Sumber : Jumlah SAB yang memenuhi syarat kesehatan dibagi dengan SAB
Air Minum Terlindung yang diperiksa periode/kurun waktu tertentu
Keluarga dengan Sumber : Terdiri dari air kemasan, air isi ulang, leding, dan (sumur bor/pompa,
Air Bersih sumur terlindung, dan mata air terlindung dengan jarak ke tempat
penampungan akhir tinja)
Catatan : - Jika 1 (satu) KK mengakses lebih dari 1 (satu) jenis sarana air
minum, dipilih 1 (satu) sarana air minum yang digunakan untuk
minum sehari-hari. Misalnya : 1 (satu) KK memiliki Ledeng dan
SGL, yang digunakan sehari-hari untuk minum adalah Ledeng
sedangkan SGL digunakan sebagai cadangan bila ledeng tidak
mengalir, maka KK tersebut kita kategorikan mengakses
Ledeng.
- Jumlah KK diperiksa adalah jumlah KK diperiksa tahun
sebelumnya ditambah tahun berjalan di wilayah kerja
Puskesmas
- Jumlah sumber air minum keluarga adalah jumlah sumber air
minum keluarga tahun sebelumnya ditambah jumlah sumber
air minum keluarga tahun berjalan
- Jumlah sumber air minum yang berkualitas (layak) = (Ledeng
Meteran + Ledeng Eceran + Pompa + Sumur Terlindung +
7 RKT Kesling 2017
Mata Air Terlindung + Air Hujan)
FORMULA
a = Jumlah keluarga diperiksa sumber air minumnya
b = Sumber air minum keluarga
b1 = Air kemasan
b2 = Air isi ulang
b3 = Ledeng meteran
b4 = Ledeng eceran
b5 = Pompa
b6 = Sumur terlindung
b7 = Mata air terlindung
b8 = Air hujan
b9 = Sumur tak terlindung
b10 = Mata air tak terlindung
b11 = Air sungai
b12 = Lain-lain
c = Jumlah sumber air minum keluarga berkualitas
b = b1 + b2 + b3 + ... + b 12
c = b3 + b4 + b5 + b6 + b7 + b8
Jumlah sumber air minum keluarga berkualitas di
Persentase Sumber Air
suatu wilayah tertentu pada kurun waktu tertentu
Minum Keluarga : x 100 %
Jumlah sumber air minum keluarga yang ada di
Berkualitas
wilayah dan pada kurun waktu yang sama
TABEL 4 :
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR
DEFINISI OPERASIONAL
Jamban Sehat : Tempat buang air besar yang konstruksinya memenuhi syarat-
syarat kesehatan, antara lain berleher angsa dan menggunakan
tangki septik
Tempat Sampah Sehat : Tempat pembuangan sampah yang konstruksinya memenuhi
syarat-syarat kesehatan (tidak menimbulkan bau, tidak ada lalat dan
tidak berserakan)
8 RKT Kesling 2017
Pengelolaan Air Limbah : Tempat pembuangan air limbah keluarga yang konstruksinya
Sehat memenuhi syarat-syarat kesehatan (ketentuan program). Air limbah,
air kotoran atau air bekas adalah air yang tidak bersih dan
mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan
manusia atau hewan
Jumlah Keluarga : Jumlah KK yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Jumlah Keluarga yang : Jumlah keluarga yang diperiksa pada tahun berjalan di wilayah
Diperiksa kerja Puskesmas
Jumlah Keluarga Memiliki : Jumlah keluarga yang memiliki tahun sebelumnya ditambah jumlah
keluarga memiliki tahun berjalan
Jumlah (Jamban, : Jumlah sehat tahun sebelumnya ditambah jumlah sehat tahun
Sampah dan Pengelolaan berjalan
Air Limbah) Sehat
FORMULA
TABEL 5 :
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT
DEFINISI OPERASIONAL
Tempat-Tempat Umum : Suatu tempat di mana umum (semua orang) dapat masuk ke
tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik secara
insidentil maupun terus menerus
Tempat Pengolahan : perorangan atau badan usaha yang menyelenggarakan usaha tetap
Makanan dan Minuman pembuatan dan pengolahan makanan dan minuman untuk dijual
atau dipasarkan baik di tempat pengolahan tersebut maupun di
tempat lain
TUPM : Meliputi Hotel, Restoran/Rumah Makan, Pasar dan TUPM lainnya
Jumlah TUPM yang Ada : Jumlah TUPM yang ada di wilayah puskesmas
Jumlah TUPM yang : Jumlah TUPM yang diperiksa di wilayah puskesmas
Diperiksa
TUPM Sehat : TUPM yang memenuhi syarat kesehatan
FORMULA
Jumlah TUPM yang memenuhi syarat kesehatan di
suatu wilayah pada periode tertentu
Persentase TUPM Sehat : x 100 %
Jumlah TUPM yang ada di wilayah dan pada periode
yang sama
TABEL 6 :
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA
DEFINISI OPERASIONAL
Institusi yang Dibina : Unit kerja yang dalam memberikan pelayanan/jasa potensial
menimbulkan risiko/dampak kesehatan; mencakup RS, Puskesmas,
Sekolah, Instalasi pengolahan air minum, perkantoran, industri
rumah tangga, dan industri kecil serta tempat penampungan
pengungsi
Instalasi Pengolahan Air : Instalasi yang telah melaksanakan pengawasan internal dan
Minum eksternal (oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota) sesuai dengan
FORMULA
Jumlah institusi yang dibina kesehatan lingkungannya
Persentase Institusi
di suatu wilayah pada periode tertentu
dibina Kesehatan : x 100 %
Jumlah institusi yang ada di wilayah dan pada periode
Lingkungannya
yang sama
BAB III
PROFIL PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN
4.2.PENGAWASAN
Merupakan proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian
tujuan Puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai
TABEI 1
TABEL IDENTIFIKASI MASALAH
PUSKESMAS KEDUNGDUNG
Tabel 3.1 Identifikasi masalah
RUMUSAN MASALAH
1. Rendahnya cakupan penyehatan air di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kedungdung pada tahun
2016 yaitu sebesar 1,5% dari target 78,5%;
2. Rendahnya cakupan Penyehatan makanan dan minuman di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kedungdung pada tahun 2016 sebesar 15,5% dari target 80%;
3. Rendahnya cakupan penyehatan Perumahan dan sanitasi dasar di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kedungdung pada tahun 2016 yaitu sebesar 2,4% dari target 80%.
Kurangnya keasadaran 9 9
masyarakat akan
2 7 7 7 6 4 49
pentingnya perilaku
hidup sehat
Keadaan geografis 3 3
3 2 4 1 3 2 18
yang sulit terjangkau
Kurangnya peran dan 2 2
4 fungsi kader atau mitra 3 3 4 7 3 24
informasi
Rendahnya pendidikan 8 8
5 1 8 9 5 6 45
masyarakat
Budaya yang ada di 6 6
6 4 6 5 4 5 36
masyarakat
Faktor Ekonomi 7 7
7 masyarakat yang 8 5 6 1 8 42
kurang
20 RKT Kesling 2017
Minimnya Alokasi dana 1 1
8 6 2 3 2 9 24
untuk kegiatan kesling
Kurangnya sarana 4 4
9 5 9 8 9 7 46
promosi