Sunteți pe pagina 1din 12

RSU Dr.

SAIFUL ANWAR
MALANG
SOP
PEMASANGAN TORAKS DRAIN
No. Dokumen
.
No. Revisi
.
Halaman

Pemegang jarum dan pinset bedah.


Pelaksanaan:
Tempat Insisi dan Posisi Penderita
Prinsip:
Pada pnemotoraks pemasangan toraks drain di toraks
bagian atas atau di lokasi pneumotoraks.
Pada Pnemotoraks general-total dipasang pada:
ICS 2-3/ mid clavicula.
ICS 4-5/ anterior axiller line.
Pada pnemotoraks localized: ini tergantung pada
pemeriksaan fisik dan foto torak PA/ lat.
Pada efusi pleura dan empyema pemasangan toraks drain
di bagian bawah yaitu:
ICS 6-7 atau 7-8/ mid axiller line agak anterior.
atau di lokasi cairan.
Posisi penderita:
Duduk dan merangkul bantal atau posisi setengah duduk.
1. Prosedur Trocar Tube Thoracostomy (Outer Trocar)
Tindakan aseptik atau antiseptik.
Anastesi lokal.
Insisi kulit sepanjang 2 cm, jahit berbentuk U, pelebaran
tumpul sampai tembus pleura.
Trocar dimasukkan ke dalam rongga pleura, stylet
dicabut, ibu jari operator menutup lubang trocar.
Masukkan chest tube yang telah di klem ujung
proksimalnya (buka ibu jari operator terlebih dahulu).
Tahan chest tube lalu trocar ditarik keluar (kearah
proksimal chest tube).
Klem dipasang diantara trocar dan dinding dada, trocar
ditarik keluar lalu klem proksimal dibuka.
Klem dapat dibuka setelah chest tube disambungkan ke
pleura drainage system untuk mencegah masuknya
udara ke dalam rongga pleura.
Balut dan rawat luka.
2. Prosedur Trocar Tube Thoracostomy (Inner Trocar)
Tindakan aseptik atau antiseptik.
Anastesi lokal.
Insisi kulit sepanjang 2 cm, jahit berbentuk U, pelebaran
tumpul sampai tembus pleura.
Trocar dimasukkan ke dalam rongga pleura, inner trocar
pelan-pelan dicabut.
Klem dipasang diantara dinding dada dan trocar, klem
dapat dibuka setelah chest tube disambungkan ke pleural
drainage system untuk mencegah masuknya udara ke
dalam rongga pleura.
2

RSU Dr. SAIFUL ANWAR


MALANG
SOP
PEMASANGAN TORAKS DRAIN
No. Dokumen
.
No. Revisi
.
Halaman

Balut dan rawat luka


3. Prosedur Operative Tube Thoracostomy (Tanpa
Troicar)
Berikan obat narkotik atau ansiolitik 10 sampai 15 menit
sebelum tindakan(bila diperlukan).
Tindakan aseptik atau antiseptik.
Anastesi lokal.
Insisi kulit sepanjang 3-4 cm, jahit berbentuk U, pelebaran
tumpul sampai tembus pleura.
Jari operator dimasukkan kedalam rongga pleura untuk
melepaskan perlekatan antara paru dan dinding dada dan
memastikan posisi chest tube.
Masukkan chest tube yang telah diklem ujung
proksimalnya ke dalam rongga pleura dengan tuntunan
hemostat.
Klem dapat dibuka setelah chest tube disambungkan ke
pleural drainage system untuk mencegah masuknya
udara ke dalam rongga pleura.
Balut dan rawat luka.
Foto toraks PA dan Lateral setelah pemasangan toraks drain.
Unit Terkait
Patologi Anatomi, Radiologi.
Referensi
1. Pulmonolgi Intervensi dan Gawat Darurat napas, FKUI, 2010.
2. British Thoracic Society Guidelines, Guidelines for insertion of
a chest drain, Thorax, 2003
Pemasangan Nidel Dan Pemasangan WSD (Water Seal Drainage)

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Mar
16

pemasangan Nidel dan WSD


LAPORAN TINDAKAN TRAUMA DADA
PEMASANGAN NEEDLE THORACOSTOMI

A. Pengertian
Menusukan jarum dengan lumen yang besar ke rongga pleura
B. Tujuan
a. Mengurangi rasa sesak
b. Mengeluarkan udara dari rongga pleura
c. Mengurangi rasa sakit
C. Indikasi
Pasien dengan tension pneumotorak
D. Persiapan
I. Alat
Alat pelindung diri (masker, handscoen)
Jarum IV line no. 14
Betadine
Kassa
Handscoen
Plester
II. Pasien
Inform consent
Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan di lakukan
Pasien tidur telentang / sesuai kebutuhan
III. Petunjuk
v 2 orang petugas

E. Pelaksanaan
a) Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, handscoen)
b) Petugas I mengamankan jalan nafas sambil mengamankan servicall
c) Petugas II mendesinfeksi daerah yang akan di lakukan penusukan yaitu pada
daerah dada yang mengalami tension pnemothorax
d) Melakukan penusukan dengan jarum yang sudah di siapkan di daerah mid servicula
pada sela iga ke tiga
e) Setelah jarum ditusukan pada sela iga ketiga miringkan jarum 30-45 derajat kea rah
atas
f) Jika jarum sudah masuk di tandai oleh suara keluarnya udara. Mandrain di cabut
dan kateternya ditinggal
g) Tutup ujung IV cat. Dengan klap buatan dari potongan sarung tangan telah di
berikan lubang pada ujungnya
h) Fiksasi IV cath dengan memberikan plaster pada persambungan antara sarung
tangan dengan IV cath
i) Catat seluruh tindakan yang sudah di lakukan dan monitor respon pasien

F. Hal hal yang perlu di perhatikan


a) Jumlah nafas dan kualitas pernafasan
b) Keluhan pasien
c) Segera lanjutkan dengan pemasangan WSD
Pemasangan WSD (Water Seal Drainage)

A. Definisi
Tindakan invasif dengan cara memasukkan selang atau tube kedalam rongga
toraks dengan menembus muskulus intercostalis
Pemasangan WSD (Water Seal Drainage)
B. TUJUANNYA :
Mengalirkan / drainage udara atau cairan dari rongga pleura untuk
mempertahankan
tekanan negatif rongga tersebut
Dalam keadaan normal rongga pleura memiliki tekanan negatif dan hanya terisi
sedikit
cairan pleura / lubrican.
C. INDIKASI PEMASANGAN WSD :
Hemotoraks, efusi pleura
Pneumotoraks ( > 25 % )
Profilaksis pada pasien trauma dada yang akan dirujuk
Flail chest yang membutuhkan pemasangan ventilator
D. KONTRA INDIKASI PEMASANGAN :
Infeksi pada tempat pemasangan
Gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol.
E. Pemasangan WSD
v Persiapan Alat
a) Alat-alat kecil
1. Klem pean bengkok besar : 1 buah
2. Klem pean bengkok kecil : 1 buah
3. Klem kocher : 1 buah
4. Gagang pisau No. 3 : 1 buah
5. Troicard : 1 buah
6. Pincet chirurgis : 1 buah
7. Needle holder : 1 buah
8. Gunting benang : 1 buah
9. Gunting jaringan : 1 buah
10. Ring tang : 1 buah
11. Jarum jahit : 1 buah
12. Pipa dada sesuai ukuran yang diperlukan
13. Mata pisau no. 11
14. Kasa sesuai kebutuhan
15. Semprit 10 cc/5 cc
16. Benang zyde No. 0 dan No. 1
17. Sarung tangan
18. Duk lubang
19. Botol WSD sudah berisi cairan aquadest dan desinfektan dan
diberi tanda.
b) Alat tidak steril
1. Plester
2. Gunting balutan
c) Obat-obatan dan cairan
1. Obat lokal anasthesi
2. Obat luka
3. Cairan desinfektan
v Persiapan pasian
a) Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tujuan dan tindakan yang
akan
dilakukan sehingga kooperatif.
b) Pasien/keluarga menyetujui dan menandatangani surat izin operasi
v Teknik operasi
Pemasangan WSD

1. Mengatur posisi semi fowler, kedua tangan pasien di atas kepala


untuk
memudahkan operasi.
2. Memberikan kasa dan desinfektan (antiseptik) untuk desinfeksi bila
operator
sudah memakai sarung tangan
3. Menutup daerah operasi dengan duk lubang
4. Memberikan obat anastesi lokal kepada dokter
5. Memberikan pisau bedah kepada operatopr untuk menoreh kulit
6. Membuat lubang pada sisi dada dengan menggunakan troicard.
7. Pangkal drain WSD diklem, kemudian ujung drain dimasukkan ke
dalam
lubang dinding dada yang dibuat dan difiksasi
8. Pangkal drain disambung ke botol, kemudian klem dibuka
9. Bekerjasama dengan dokter selama melakukan tindakan
pemasangan WSD,
sesuai kebutuhan
10. Mengobservasi tanda-tanda vital :
a) Tekanan darah, nadi, pernafasan
b) Undulasi udara dalam botol
c) Adanya geloimbang udara pada saat batuk dan pernafasan
biasa.
v Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Perhatikan pipa WSD jangan sampai tercabut dari dinding dada
2. Pangkal pipa WSD dalam botol harus selalu berada 2,5 cm di
bawah
permukaan cairan
3. Botol jangan sampai terbalik
4. Lapor segera bila ada tanda-tanda :
a) Cyanosis
b) Pernafasan cepat dan dangkal
c) Perhatikan timbulnya batuk-batuk
5. Cairan yang keluar :
a) Warna
b) Jumlah
c) Bila botol penuh, slang WSD segera klem dan lapor dokter.
6. Bila kotor, balutan diganti
F. Perawatan WSD

v Persiapan Alat :
a. Satu buah meja dengan satu set bedah minor
b. Botol WSD berisi larutan bethadin yang telah diencerkan dengan
NaCl
0,9% dan ujung selang terendam sepanjang dua cm.
c. Kasa steril dalam tromol
d. Korentang
e. Plester dan gunting
f. Nierbekken/kantong balutan kotor
g. Alkohol 70%
h. Bethadin 10%
i. Handscoon steril
v Persiapan Pasien dan Lingkungan
a. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
b. Memasang sampiran disekeliling tempat tidur
c. Membebaskan pakaian pasien bagian atas
d. Mengatur posisi setengah duduk atau sesuai kemampuan pasien
e. Alat-alat didekatkan ke tempat tidur pasien.

v pelaksanaan
a. Perawat mencuci tangan, kemudian memasang handscoon
b. Membuka set bedah minor steril
c. Membuka balutan dengan menggunakan pinset secara hati-
hati,balutan
kotor dimasukkan ke dalam nierbekken
d. Mendisinfeksi luka dan selang dengan bethadin 10% kemudian
dengan
alkohol 70%
e. Menutup luka dengan kasa steril yang sudah dipotong tengahnya
kemudian
diplester
f. Selang WSD diklem
g. Melepaskan sambungan antara selang WSD dengan selang botol
h. Ujung selang WSD dibersihkan dengan alkohol 70%, kemudian
selang
WSD dihubungkan dengan selang penyambung botol WSD yang
baru
i. Klem selang WSD dibuka
j. Anjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan bimbing pasien cara
batuk
efektif
k. Latih dan anjurkan pasien untuk secara rutin 2-3 kali sehari
melakukan
latihan gerak pada persendian bahu daerah pemasangan WSD
l. Merapikan pakaian pasien dan lingkungannya, kemudian membantu
pasien
dalam posisi yang paling nyaman
m. Membersihkan alat-alat dan botol WSD yang kotor, kemudian di
sterilisasi
kembali
n. Membuka handscoon dan mencuci tangan
o. Menulis prosedur yang telah dilakukan pada catatan perawatan.

G. Pedoman Pencabuta/Aff WSD


Kriteria pencabutan
Sekrit serous, tidak hemorage
o Dewasa: jumlah < 100cc/24jam
o Anak-anak: jumlah < 25-50cc/24jam
o Paru mengembang
Klinis ; suara paru mengembang kanan = kiri
Evaluasi foto toraks
Pada trauma:
Hemato/pneumothorak yang sudah memenuhi kedua kriteria, langsung
dicabut dengan cara air-tight (kedap udara).
Pada thoracotomi
1. Infeksi: klem dahulu 24 jam untuk mencegah resufflasi, bila baik cabut.
2. Post operatif: bila memenuhi kedua kriteria, langsug dicabut (air-tight)
3. Post pneumonektomi: hari ke-3 bila mediastinum stabil (tak perlu air-
tight)
4. Alternatif
5. Paru tetap kolaps, hisap sampai 25 cmH20 :
bila kedua kriteria dipenuhi, klem dahulu 24 jam, tetap baik cabut.
Bila tidak berhasil, tunggu sampai 2 minggu dekortikasi
Sekrit lebih dari 200cc/24 jam: curiga adanya Chylo toraks (pastikan
dengan pemeriksaan laboratorium), pertahankan sampai dengan 4 minggu.
bila tidak berhasil Toracotomi
bila sekrit < 100cc/24jam, klem, kemudian dicabut.


See you next time
THANK YOU J

created
By : Yusliana
Diposkan 16th March 2013 oleh yusliana jamal
Label: Pemasangan WSD dan Nidel

0 Tambahkan komentar

Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan
oleh Blogger .

S-ar putea să vă placă și