Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
SKRIPSI
OLEH :
FITRIAH
NIM: 121010210010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah
meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun
2015 adalah mengurangi sampai resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil
1994-2007, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 1994 terdapat
hidup, tahun 2002 terdapat 307/100.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2007
pada tahun 2015 dibandingkan tahun 1990. Berdasarkan target MDGs berarti
tahun 2015 ditargetkan Angka Kematian Ibu maksimal 100 kematian per
27
terdapat 68/1000 kelahiran hidup, tahun 1994 terdapat 57/100 kelahiran hidup,
tahun 1997 terdapat 46/1000 kelahiran hidup, tahun 2002 terdapat 35/1000
kelahiran hidup, dan pada tahun 2007 terdapat 34/1000 kelahiran hidup
(Depkes, 2010).
faktor penentu angka kematian, meskipun masih banyak faktor yang harus
ada faktor lain yang juga cukup penting. Misalnya pemberdayaan perempuan
yang tak begitu baik, latar belakang pendidikan, social ekonomi keluarga,
lingkungan masyarakat dan politik, kebijakan. Kaum lelaki pun dituntut harus
berupaya ikut aktif dalah segala permasalahan bidang reproduksi untuk lebih
adalah peristiwa alamiah perlu diubah secara sosial kultur agar perempuan
terutama suami. Ada tiga faktor utama persentase penyebab kematian ibu
kematian ibu (28%), hipertensi saat hamil atau preeklamsia atau eklamsia
(11%) dan salah satu terjadinya infeksi yaitu akibat dari tetanus toxoid
(Depkes, 2008).
pada tajun 2004 terdapat 60,9%, pada tahun 2005 terdapat 62,5%, pada tahun
2006 terdapat 62,3%, pada tahun 2007 terdapat 82,6%, dan pada tahun 2008
pada tahun 2007 merupakan yang tertinggi, kemudian pada tahun berikutnya
hamil akan dibekali dengan tablet besi (Fe), hal ini merupakan upaya
penanggulangan anemia pada ibu hamil dan dalam pelayanan ANC ibu hamil
akan diberikan imunisasi TT sebagai upaya perlindungan ibu dan bayinya dari
(Depkes, 2009).
2005-2006 yang disusun oleh WHO yang berkerja sama dengan Departemen
berkembang 135 kali lebih tinggi dibanding negara maju. Di Indonesia sekitar
9,8 % (18032 bayi) dari 184 ribu kelahiran bayi menghadapi kematian :
27
masih mengacam siapa saja terutama bayi yang akan lahir. Untuk itu peran
sangat diperlukan. Tidak hanya tenaga kesehatan saja yang bertanggung jawab
masyarakat sangat diperlukan terutama bagi remaja putri yang akan menikah
toksoid.
Data diperoleh dari Puskesmas Tangse Kabupaten Pidie Tahun 2013 dari
bulan Januari sampai dengan Juni Tahun 2013 didapat ibu hamil yang
absolut pada bulan Januari 2013 ada 31 orang (2,50%), Februari 19 orang
(2,99%), Maret 11 orang (1,73%), April 15 orang (2,50%), Mai 8 (133%), Juni
orang (2,36%), Maret 16 orang (2,52%), April 12 orang (2,00%), Mai 7 orang
(1,17%), Juni 8 orang (1,33%) dan TT5 absolut pada bulan Januari 3 orang
sebanyak 7 orang (70%) ibu tidak mengetahui manfaat imunisasi dan 3 orang
lebih lanjut yaitu Perilaku ibu hamil terhadap imunisasi Tetanus Toxoid di
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimana perilaku ibu hamil terhadap imunisasi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
27
D. Manfaat Penelitian
TT (Tetanus Toxoid).
Toxoid).
E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini sudah pernah diteliti oleh Cut Yusni di Poltekes tahun
diteliti variabel pendidikan, paritas dan informasi sedangkan penelitian ini yang
Toxoid.
27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Perilaku
Perilaku merupakan suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri. Oleh
sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai bentangan yang sangat luas,
seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Skinner
sebagai berikut :
dibentuk.
B. Bentuk Perilaku
naluri
Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai
Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku organisme itu
d. Teori atribusi
C. Perilaku kesehatan
(organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistim
penyakit dan rasa sakit yang ada pada dirinya dan diluar dirinya, maupun
27
tersebut.
kesehatan manusia.
1. Faktor kebudayaan
2.Faktor sosial
3 Faktor pribadi
Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang
Perilaku manusia itu sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang
sangat luas. Bloom (2008) dalam notoatmodjo, membagi perilaku itu kedalam
mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Ketiga domain ini diukur dari:
(knowledge)
diberikan (attitude)
a. Bentuk pasif adalah respons internal, yaitu yang terjadi di dalam diri
manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya
b. Bentuk aktif, yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara
langsung
Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi bila ada aspek penting
proses pertemuan antara sel telur dan sperma (konsepsi) kemudian hasil
sampai partus adalah 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43
27
bila lebih dari 43 minggu disebut kahamilan post matur. Kehamilan antara 28
dan 36 minggu disebut kehamilan prematur. Kehamilan yang terakhir ini akan
F.Kunjungan
minggu).
2. 1 (satu) kali selama trimester kedua (masa kehamilan antara minggu 14 s/d
28 minggu).
standar yaitu:
Tetanus toxoid merupakan antigen yang sangat aman dan juga aman untuk
wanita hamil. Tidak ada bahaya janin apabila ibu hamil mendapat imunisasi TT
dan tidak mendapatkan resiko cacat bawaan dengan ibu hamil yang tidak
mendapat imunisasi .Tetanus Toxoid (TT) merupakan vaksin yang terdiri dari
diberikan pada wanita hamil, wanita usia produktif atau calon pengantin
Tetanus disebabkan oleh toksin atau racun dari bakteri Clostridium Tetani
yang menular melalui debu dan kotoran binatang. Penyakit ini merusak system
saraf, sehingga sangat berbahaya bila menyerang bayi baru lahir. Penularan
terjadi biasanya saat pemotongan tali pusat dengan alat atau cara yang tidak
steril. Suraatmaja (2009) mengatakan bahwa tetanus adalah penyakit akut yang
disebabkan oleh infeksi Clostridium Tetani. Kuman ini bersifat anaerob yang
berarti kuman yang dapat hidup pada lingkungan yang tidak mengandung
oksigen (O2). Diluar tubuh manusia berubah menjadi bentuk spora, pada
keadaan lingkungan yang cocok, spora ini akan berubah manjadi bentuk aktif
darah pecah. Toksin yang merusak sel darah putih dan suatu toksin yang akan
kejang-kejang. Infeksi dapat terjadi bila spora masuk kedalam tubuh dan
yang baru lahir tidak dapat menyusui sehingga mengakibatkan uodema pada
27
otak. upaya menekan angka tetanus, antara lain dengan memberi vaksinasi
suntikan TT kepada ibu hamil dan mengajarkan bagaimana merawat tali pusat
H. Tujuan
bagi ibu dan bayi yang akan dilahirkan. Suntikan ini sangat diperlukan bagi ibu
yang beresiko tinggi, misalnya kelahiran tidak dirumah sakit atau dibidan
2009).
kedalam tubuh bayi melalui ari-ari, sehingga ibu dan bayi terlindung dari
I. Jadwal Pemberian
Suntikan tetanus toxoid (TT) pertama diberikan pada usia kehamilan 3(tiga)
26
kali pada wanita hamil. Bila hamil pertama telah mendapatkan TT 2 kali maka
L. Indikasi
kekebalan pada ibu hamil. Untuk ibu hamil yang belum pernah imunisasi
M. Kontraindikasi
Ibu hamil dengan penyakit jantung kronik, paru kronik dan penyakit
metabolik
N. Prosedur
27
5. Untuk obat cair masukkan udara sejumlah dosis (0.5ml). Tarik obat sesuai
dosis
7. Pilih dan kaji otot tempat penyuntikan (Lebih diutamakan otot deltoid).
keluar
10. Gunakan tangan non dominan lalu regangkan area penyuntikan. Untuk
klien kurus, cubit area penyuntikan. Untuk obat yang mengiritasi, lakukan
metode Z, track
12. Fiksasi jarum dengan tangan non dominan sementara tangan dominan
mengaspirasi spuit. Bila tampak darah dijarum suntik, angkat jarum dan
ulangi prosedur
Efek samping dari pemberian vaksin Tetanus Toxoid (TT) adalah reaksi
lokal berupa kemerahan, pembengkakan pada tempat penyuntikan dan rasa
sakit pada tempat penyuntikan, hal ini akan sembuh dengan sendirinya
(Syahlan, 2009).
melalui mata dan telinga, pengetahuan adalah segala sesuatu yang kita ketahui.
a. Tahu (Know)
Tahu artinya sebagai materi atau mengingat suatu materi yang telah
mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari.
b. Memahami ( Comprehension )
27
c. Aplikasi
d. Analisis ( Analisys )
e. Sintesis
f. Evaluasi
wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari
ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan tersebut diatas
(Notoadmodjo, 2007 ) .
1. Baik : 76-100 %
2. Cukup : 56-75 %
3. Kurang : < 56
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
terhadap stimulus atau objek, sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya
merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial seperti halnya
dengan pengetahuan.
yang kemudian diasumsikan bahwa adanya hubungan langsung antara sikap dan
perilaku, satu cara untuk mengukur atau menilai sikap seseorang dapat
(total attitude) dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan pikiran,
Seperti halnya dengan pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tindakan
(Notoatmodjo, 2009).
1. Menerima
27
2. Merespon (responding)
3. Menghargai (valuing)
a. Bertanggung jawab
adanya hubungan langsung antara sikap dan perilaku, satu cara untuk
3.Persepsi
Menurut Leavie persepsi (perception) dalam arti sempit ialah
persepsi sebagai proses seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam
atau tanggapan adalah proses mental yang terjadi pada diri manusia yang
tentang hal-hal yang ada dalam diri individu yang bersangkutan (Sunaryo,
2009).
1. Macam-macam Persepsi
27
berasal dari dalam individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah
2. Ciri-Ciri Persepsi
3. Proses Persepsi
b. Rasa dan nalar bukan merupakan bagaian yang perlu dari situasi
sadar dan bebas terhadap satu rangsangan atau terhadap satu bidang
berbagai factor seperti pengalaman masa lalu, system nilai yang dianut,
sederhana.
laku sebagai reaksi yaitu bertindak sehubungan dengan apa yang telah
seleksi rangsangan itu, yaitu faktor intern dan faktor ekstern (Sobur, 2009).
a. Faktor internal
1. Kebutuhan psikologis
2. Latar belakang
27
3. Pengalaman
4. Kepribadian
6. Penerimaan diri
menerima kenyataan diri akan lebih tepat menyerap sesuatu dari pada
b. Faktor eksternal
rangsangan ialah:
1) Intesitas
2) Ukuran
perhatiannya.
3) Kontras
26
Hal lain yang biasa kita lihat akan cepat menarik perhatian.
4) Gerakan
Hal-hal yang bergerak lebih menarik perhatian dari pada hal-hal yang
diam.
5) Ulangan
6) Keakraban
Hal-hal yang akrab atau dikenal lebih menarik perhatian. Hal ini
hal- hal baru juga menarik perhatian Faktor ini. Jika orang sudah biasa
perhatian.
a. Faktor fungsional
b. Faktor struktural
Faktor struktural berarti faktor yang timbul atau dihasilkan dari bentuk
stimuli dan efek-efek netral yang ditimbulkan dari sistem saraf individu.
c. Faktor situasional
27
paralinguistik.
d. Faktor personal
(Sobur, 2009).
7. Pengukuran Persepsi
fenomena social ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
2. Sangat Setuju: SS
3. Setuju: S
4. Ragu-ragu: R
5. Tidak Setuju:TS
a. Persepsi positif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner
> T mean.
b. Persepsi negatif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner
< T mean..
26
1. Stereotyping
atau jabatan.
2. Hallo effect
mudah terkena penyakit daripada anak yang lebih banyak diam atau
penyakit.
3. Projection
Azzahy, 2008 ).
Q. Kerangka Konsep
Kerangka konsep
27
antara konsep-konsep yang ingin diamati atau di ukur melalui penelitian yang
Pengetahuan
Perilaku
Sikap Pemberian
Imunisasi TT
Persepsi
R. Hipotesis
Tetanus Toxoid.
26
2. Ada hubungan Sikap dengan Prilaku Ibu Hamil terhadap Imunisasi Tetanus
Toxoid.
3. Ada hubungan persepsi dengan Prilaku Ibu Hamil terhadap Imunisasi Tetanus
Toxoid.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dependen dinilai secara simultan pada suatu saat dan tidak ada tindak lanjut
(Arikunto,S. 2010).
1. Populasi
27
penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang
2. Sampel
dari populasi berdasarkan tujuan tertentu atau sesuai dengan kriteia yang
N
n = ---------
1 + N(d)
Keterangan:
N = Besar populasi
n = Besar sampel
3708
n = --------
1 + 3708(0,1)
3708
n = ---------
1 + 3708(0,01)
3708
26
n = ---------
1 + 37,08
3708
n = ---------
38,08
n = 97,3
n = 97
1. Tempat
Kabupaten Pidie.
2. Waktu
Pengumpulan Data
data sekunder diperoleh dari puskesmas Tangse yaitu data diperoleh dari
berkunjung.
4. Defenisi Operasional
27
N Definisi Alat Skala Hasil
Variabel Cara Ukur
o Operasional Ukur Ukur Ukur
Variabel Dependen
Variabel Independen
27
atau pengambilan data. Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan
baru.
memberikan kode tertentu. Pada tahap ini data yang telah diperoleh
pengenalan data.
(c) Transferring, data yang telah diberi kode disusun secara berurutan
katagori.
(b) Bivariat
Square Test (x) pada tingkat kemaknaannya adalah 95% (P < 0,05)
selanjutnya ditarik suatu kesimpulan bila nilai P lebih kecil atau sama
variabel bebas.
27
KUESIONER PENELITIAN
Tanggal Penelitian :
Kode Responden :
Petunjuk:
26
A. Ada
B. Tidak Ada
(e) PENGETAHUAN:
infeksi tetanus.
B. Hamil 7 bulan
27
C. Sewaktu remaja
B. Interval 2 minggu
C. Interval 1 minggu
a. Diberikan 4 kali
b. Diberikan 2 kali
c. Diberikan 1 kali
III. SIKAP
a. Setuju
b. Tidak setuju
26
kembar
a. Setuju
b. Tidak setuju
IV. PERSEPSI
a. Setuju
b. Tidak Setuju
a. Setuju
b. Tidak Setuju
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pidie dengan luas wilayah kurang lebih 2.578 M, jumlah desa 60 dengan
jumlah penduduk 16.77 jiwa, terdiri dari laki-laki 9.675 jiwa dan perempuan
kesehatan yang ada di kecamatan Tangse terdiri dari satu Puskesmas, ada
beberapa Pustu dan Polindes dan Bidan Praktek Swasta (BPS) Adapun batasan-
B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
a. Prilaku
26
No Perilaku Frekuensi %
1 Ada 38 39,2
60,8
2 Tidak Ada 59
Total 97 100
Tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 97 responden yang dianalisis yang tidak
b. Pengetahuan
No Pengetahuan Frekuensi %
1 Tinggi 3 3,1
20,6
2 Sedang 20
3 Rendah 74 76,3
Total 97 100
Sumber: Diolah Tahun 2013
Tabel 4.2 menunjukan bahwa dari 97 responden ternyata dominan
27
c. Sikap
No Sikap Frekuensi %
1 Positif 16 16,5
2 Negatif 81 83,5
100
Total 97
d. Persepsi
No Persepsi Frekuensi %
1 Positif 12 12,4
2 Negatif 85 87,6
100
Total 97
Sumber: Diolah Tahun 2013
26
2. Analisa Bivariat
2 Cukup 10 50 10 50 20 100
kurang ada 29 responden (38%), yang melakukan imunisasi TT. Hasil analisis
statistik dengan menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p = 0,038 hal ini
berarti hipotesis yang muncul ada hubungan pengetahuan dengan prilaku ibu
27
Total 38 59 97
Sumber Diolah Tahun 2013
Total 38 59 97
26
analisis statistik dengan menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p = 0,016
hal ini berarti hipotesis yang menyatakan ada hubungan Persepsi dengan
C. Pembahasan
tetanus toxoid.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p =
0,038 hal ini berarti hipotesis yang muncul ada hubungan pengetahuan dengan
hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap
27
yang diamatinya, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan
telinga, dengan kata lain manusia merupakan domain yang sangat penting
maka semakin baik pula seseorang ibu dalam melakukan tindakan atau
Berdasarkan hal tersebut di atas maka peneliti berasumsi bahwa ibu hamil
uji Chi square diperoleh nilai p = 0,00 hal ini berarti hipotesis yang
menyatakan ada hubungan Sikap dengan prilaku ibu hamil terhadap imunsasi
TT.
terhadap suatu stimulasi atau objek. Menurut Newcomb seorang yang ahli
suatu tindakan atau perilaku tetapi merupakan reaksi tertutup bukan merupakan
Sikap merupakan reaksi dari respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulasi atau objek. Sikap itu tidak dapat langsung dilihat
tetapi hanya dapat ditafsirkan dahulu dan perilaku tertutup. Sikap mempunyai
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu tindakan indikasi dari sikap,
maka semakin baik pula bentuk karakteristik orang tersebut hal ini bertolah
27
analisis statistik dengan menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p = 0,016
.hal ini berarti hipotesis yang menyatakan ada hubungan Persepsi dengan
dan menghayati tentang hal yang di amati, baik yang ada diluar maupun di
Menurut asumsi peneliti dalam hal segi penilaian ibu hamil, pentingnya
imunisasi TT maka dalam hal ini ibu hamil tahu tentang kegunaan imunisasi
hamil.
26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
masyarakat luas.
27