Sunteți pe pagina 1din 22

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan
HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul Asuhan
Kebidanan nifas patologis Pada NyM
Dalam penyusunan askeb ini, penulis mendapat banyak pengarahan dan bantuan dari
berbagai pihak,untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
Semoga Allah SWT,memberi balasan pahala dan atas semua amal kebaikan yang di
berikan.Penulis menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan,untuk itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan,akhirnya penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.

Bukittinggi, Februari 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Tujuan....................................................................................................... 1
1.3. Metode Pembahasan................................................................................. 2
1.4. Ruang Lingkup............................................................................... .........2
1.5. Sistematika Penulisan............................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Definisi.......................................................................................................3
2.2 Etiologi.......................................................................................................3
2.3 Tanda dan Gejala.........................................................................................3
2.4 Penanganan.................................................................................................4

BAB III TINJAUAN KASUS ................................................................5

BAB IV PENUTUP
5.1 Kesimpulan.............18
5.2 Kritik dan Saran. 18
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa nifas merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun banyinya. Dimana masa nifas ini
berlangsung 6 minggu setelah kelahiran placenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Bagi banyak wanita pemulihan adalah suatu yang
berlangsung terjadi dan menjadi seorang ibu adalah proses fisiologis yang normal, walauipun
terkadang mengalami beberapa keluhan fisiologis seperti perut mules akibat proses involusi
uterus (Sarwono, 2002).
Namun, beberapa studi terbaru mengungkapkan bahwa masalah-masalah kesehatan jangka
panjang yang terjadi setelah melahirkan adalah masalah yang banyak ditemui dan dapat
berlangsung dalam waktu lama. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi
setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama, angaka mobiditas
pada ibu nifas salah satunga disebabkan oleh bendungan ASI, pada tahun 2009 ditemukan ibu
nifas dengan bendungan ASI sebanyak 28 orang dari 50 ibu nifas (Depkes, 2009).
Faktor yang mempengaruhi terjadinya terjadinya bendungan ASI yaitu puting susu datar
sehingga dapat menyukarkan bayi menyusu, kadang kadang pengeluaran susu juga terhalang
sebab duktuli laktiferi menyempit karena pembesaran vena serta pembuluh limfe (Manuaba,
I.Gde (2002) : 254)
Oleh karena itu, pengetahuan menyeluruh tentang perubahan fisiologis dan psikologis pada
masa Puerpurium adalah sangat penting untuk dimiliki oleh bidan/ petugas kesehatan yang
menilai kesehatan ibu secara akurat dan memastikan bahwa pemulihan sesuai dengan standar
yang diharapkan.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memberikan Asuhan Kebidanan pad ibu nifas Fisiologis.

1
1.2.2 Tujuan Khusus
1) Melaksanakan pengkajian pada klien
2) Menginterpretasikan data dasar klien
3) Antisipasi maslah potensial pada klien
4) Mengidentifiaksi kebutuhan segera klien
5) Membuat rencana tindakan yang akan dilakukan
6) Membuat tindakan perawatan pada klien
7) Mengevaluasi Asuhan Kebdianan yang telah dilakukan.
8) Mendokumentasikan Asuhan Kebudanan yang telah dilakukan
1.3 Metode penulisan
1.3.1 Metode penulisan ini adalah suatu kepustakaan dalam bentuk study kasus yaitu mencari
gambaran jelas dari proses kebidanan yang terjadi saat ini.
1.3.2 Teknik pengumpulan data
1.3.3 Wawancara / anamnesa
1.3.4 Pemeriksaan
1.3.5 Pengkajian catatan medik dan kepustakaan

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. DEFINISI
Bendungan ASI adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara yang
menyebabkan pengeluaran susu terhalang karna duktus lactiferus menyempit (Saifudin, AB.
2002).
Pembendungan air susu adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus
laktiferus atau oleh kelenjar kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena
kelainan pada putting susu (Mochtar, Rustam. 1998).
Bendungan ASI adalah masalah atau kelainan yang terjadi pada masa nifas yang
disebabkan oleh produksi ASI yang meningkat, adanya sumbatan pada saluran susu, dan ASI
kurang di hisap.(Wiknjosastro, Hanifa. 2007).

2.2. ETIOLOGI
Progesteron dan estrogen turun selama 2-3 hari Setelah bayi lahir dan placenta lahir, oleh
karena itu hipotalamus yang menghalangi keluarnya hormon prolactin waktu hamil, dan
sangat di pengaruhi oleh hormon yang tidak di keluarkan lagi, dan terjadi sekresi prolactin
oleh hipofisis. Hormon ini menyebabkan alveolus-alveolus kelenjar mammae terisi air susu,
tetapi untuk mengeluarkannya di butuhkan rangsangan menghisap yang menyebabkan sel-sel
mioepitel, dan reflek ini akan timbul jika bayi menyusu.pada permulaan masa nifas, bayi
belum dapat menyusu dengan baik dan apabila kelenjar ini tidak segera di kosongkan dengan
sempurna akan menyebabkan terjadinya benduingan ASI (Wiknjosastro, Hanifa. 2002).

2.3. TANDA DAN GEJALA


Mamae panas serta keras pada perabaan dan nyeri, suhu badan tidak naik. Putting susu bisa
mendatar dan hal ini dapat menyukarkan bayi untuk menyusu. Kadang kadang pengeluaran
susu juga terhalang sebab duktus laktiferi menyempit karena pembesaran vena serta
pembuluh limfe (Wiknjosastro, Hanifa. 2007).
Ibu biasa mengeluh payudara bengkak, keras, panas dan nyeri (Mochtar, Rustam. 1998).
Kadang juga diikuti peningkatan suhu tubuh (Manuaba, IBG. 1998).
3
2.4. PENANGANAN
Penanganan pembendungan ASI dilakukan dengan jalan menyokong mamae dengan
kutang dan memberikan analgetika. Sebelum bayi menyusu, pengeluaran ASI dengan pijatan
yang ringan dapat diusahakan, kadang kadang perlu diberikan Stilbestrol 3x1/hari selama
2-3 hari untuk sementara waktu, untuk mengurangi pembendungan dan memungkinkan ASI
dikeluarkan dengan pijatan (Wiknjosastro, Hanifa. 2007).
Menurut Saifuddin, AB (2002), penanganan pada bendungan ASI adalah :
2.4.1. Menyusui
1. Jika ibu menyusui dan bayi tidak menetek, bantulah memerah air susu dengan tangan
dan pompa
2. Jika bayi menyusui dan bayi mampu menetek :
1) Bantu ibu agar meneteki lebih sering pada kedua payudara tiap kali meneteki
2) Berikan penyuluhan cara meneteki yang baik
3) Mengurangi nyeri setelah meneteki :
(1) Berikan kompres hangat pada dada sebelum meneteki atau mandi air hangat
(2) Pijat punggung dan leher
(3) Memeras susu cara manual sebelum meneteki dan basahi putting agar bayi
mudah menetek
3. Mengurangi nyeri setelah meneteki :
1) Gunakan bebat atau kutang
2) Kompres dingin pada dada untuk mengurangi bengkak
3) Terapi Paracetamol 500 mg/oral
2.4.2. Tidak menyusui
1. Jika ibu tidak meneteki
1) Berikan bebat dan kutang ketat
2) Kompres dingin pada dada untuk mengurangi bengkak dan nyeri
3) Hindari pijat atau kompres hangat
4) Berikan Paracetamol 500 mg/hari
2. Evaluasi 3 hari

4
BAB III
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
Pengkajian : 17-11-2013 Jam : 16.00 WIB
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama : Ny.M Nama Suami : Tn.N
Umur : 29 th Umur : 33 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat :Ds.Wanar Alamat : Ds.Wanar, Pucuk

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan payudaranya bengkak, keras, panas dan nyeri

3. Riwayat Keluhan Utama


Ibu mengatakan melahirkan anak pertamanya secara normal pada tanggal 13 -11 2013
jam 03:25 WIB, jenis kelamin perempuan dengan BB 3000 gram, PB 49 cm
langsung menangis. Ibu mengatakan payudaranya sebelah kanan bengkak sejak
tanggal 08 03 2011, payudara terasa keras, sakit, dan terasa panas. Rasa nyeri akan
bertambah berat bila payudara tersentuh dan saat dibuat menyusui. Asi yang keluar
juga sedikit, dan ibu tidak mau menyusui bayinya. Ibu belum melakukan apa-apa dan
akhirnya datang ke bidan.

5
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 Tahun
Siklus : 28 Hari
Lama : 7 hari
Banyak : 3-4 pembalut /hari pada hari ke 1-3
2-3 pembalut /hari pada hari ke 4-7
Teratur/tidak : Teratur
Disminore : ya, hari pertama menstruasi
Konsistensi : Encer, kadang gumpalan
Flour Albus : Tidak
5. Riwayat Obstetri
a) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas, KB yang lalu
Kehamilan Persalinan Anak nifas ASI KB
Ke UK Pylt Jenis pnol Pen se BB/PB H/M
g ylt x
1 9bln - nor Bida - L 3200 H nor 2th suntik
mal n k gram/ mal
48cm
2 9bln - nor Bida - lk 3100 H - - -
mal n gram/
49cm
NI FAS INI

b) Riwayat Kehamilan
Riwayat kehamilan sekarang
Hamil
Ke : 2
UK : 9 bulan lebih

6
TM I : Ibu mengatakan mengeluh mual- muntah dan nafsu makan
menurun, ibu periksa 2 x di bidan, ibu mendapat vitamin dan Fe.
TM II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa-apa nafsu makan ibu sudah mulai
membaik, ibu periksa di bidan 1x, ibu mendapat vitamin dan Fe, ibu juga
mendapatkan tentang pola nutrisi yang benar.
TM III : Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa-apa ibu periksa di bidan 2x, ibu
mendapat vitamin, Fe dan kalk, ibu juga mendapat penyuluhan tentang tanda-
tanda persalinan dan persiapan dalam kelahiran bayinya.
6. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seksual seperti gonorhae,
HIV/AIDS, infeksi genetalia eksterna/ interna dan tidak ada tumor genetalia.
7. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular (Hepatitis, TBC), menahun
(darah tinggi, kencing manis), dan menurun (asma, kencing manis)
8. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular (Hepatitis, TBC), menahun
(darah tinggi, kencing manis), dan menurun (kencing manis dan asma)
9. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular
(Hepatitis, TBC), menahun (darah tinggi, kencing manis), dan menurun (kencing
manis dan asma)
10. Keadaan Psikososial
Ibu mengatakan senang dengan kelahiran anak pertamanya, ibu mengatakan
keluarga / suami senang dengan kelahiran anaknya
11. Kebiasaan Konsumsi Obat abatan, Minuman Keras, Merokok
Ibu mengatakan tidak pernah mengonsunsi obat obatan terlarang (narkoba), tidak
pernah minum minuman keras juga tidak pernah merokok

7
12. Riwayat Sosial Budaya
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada tradisi tarak makanan selama hamil dan
masa nifas, ibu di perbolehkan banyak minum, boleh tidur siang, ibu juga tidak
minum jamu jamuan.
13. Pola Kebiasaan Sehari hari
a. Pola Nutrisi
4 hari PP : Ibu makan 3x/hari, 1 porsi piring dengan komposisi nasi, lauk,
sayur dan minum air putih 7-8 gelas/hari
b. Pola Eliminasi.
4 hari PP : Ibu BAB 1x/hari , BAK 5-6/hari warna kuning jernih,
tidak nyeri , bau khas.
c. Pola Tidur dan Istirahat
4 hari PP : Ibu mengatakan tidur siang 1 jam/hari, tidur malam 5-6 jam/hari
d. Pola Aktivitas
4 hari PP : Ibu sudah bisa berjalan-jalan.menyapu, mencuci.
e. Pola Personal Hygiene
4 hari PP : Ibu mandi 2x sehari, ganti baju 2x, ganti pembalut dan celana
dalam apabila dirasa sudah tidak nyaman, cara cebok ibu daer depan kebelakang.
f. Pola seksual
4 hari PP : Ibu belum melakukan hubungan seksual
14. Pengetahuan dan Kemampuan Ibu Tentang :
a.Ibu belum tahu tentang tanda bahaya nifas.
b.Ibu belum mengetahui cara perawatan payudara.
c.Ibu sudah mengerti tentang nutrisi ibu nifas yaitu makan makanan yang bergizi
tinggi protein dan kalori, tidak boleh tarak makan dan minum yang banyak.
d.Ibu sudah tahu perawatan bayi dan tali pusat yaitu dalam memandikan bayi 2
kali/hari dengan air hangat, menggantikan baju 2 kali/hari, atau apabila basah
diganti, menutupi dan menyelimuti bayi dengan kain kering, dan membersihkan
tali pusat dengan sabun dan air bersih dan membungkusnya dengan kasa steril

8
e. Ibu sudah tahu cara meneteki yang benar, yaitu memberi ASI harus kedua
payudara, menyusui tiap 2 jam atu sesuai keinginan bayi.
f. Ibu mengetahui kapan hubungan seksual boleh dilakukan yaitu apabila ibu
sudah merasa nyaman dan luka jahitan sudah sembuh.

B. Data obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : composmenthis
BB :68 kg
TB : 150 cm
TTV TD : 110/ 70 mmHg N : 88x/ menit
S : 36,5 C RR : 20x/ menit

2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut hitam, distribusi merata, kulit kepala bersih, tidak ada
kutu, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan abnormal.
Wajah : Simetris, tidak pucat, tidak odema.
Mata : Simetris, sclera putih terdapat gambaran tipis pembuluh darah,
conjungtiva merah muda, tidak ada hematom pada palpebra, tidak ada strabismus /
juling, luas lapang pandang normal.
Hidung :Tidak ada pernapasan cuping hidung, mukosa hidung lembab, warna
merah muda, bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan sinus.
Mulut : Bibir lembab, warna merah muda, tidak ada stomatitis, tidak ada caries
gigi, lidah bersih, tidak ada perdarahan pada gusi, tidak ada pembesaran tonsil.
Telinga : Simetris, mukosa lembab, warna merah muda, bersih, tidak ada Serumen/
benda asing, membrane timpani utuh, warna putih mengkilat.
Leher : Tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, idak ada
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada bendungan vena jugularis.

9
3. Riwayat persalinan sekarang
Tgl/Jam melahirkan: 13-11-2013 jam: 03.25 WIB
Tempat : BPS Ny.Dyna Viliana
Ditolong oleh : Bidan
Jenis persalinan : Spontan
Komplikasi/Kelainan/Persalinan : Tidak ada
Catatan persalinan:
Kala I
Mulai mules : Tanggal 12-11-2013 jam : 22.03 WIB
Lama kala 1 : 4 jam
Pembukaan lengkap : tanggal 13-11-2013 jam : 02.17 WIB
Keadaan ketuban
Pecah : Tanggal 13-11-2013 jam : 02.30 WIB
Warna : jernih
Bau : anyir
Banyak : 300cc

Kala II
Tanggal/jam persalinan : 13-11-2013 jam: 02.53
Tempat/penolong : BPS Ny.Dyna Viliana
Lama kala II : 45 menit
Kelainan/penyulit selama persalinan: tidak ada

Kala III
Lama kala III : 15 menit
Keadaan placenta
Lahir : Tanggal 13-11-2013 jam: 03.40 wib
Berat : 500 gram
Robekan selaput : tidak ada
Kelengkapan : lengkap
10
Insersi tali pusat : sentralis
Pengobatan yang diberikan : oksitosin 10 IU/IM, lidocain 1 ampul

Kala IV
Lama kala IV : 2 jam
TTV
TD :110/80 mmHg suhu : 36,5 C
Nadi :80x/menit RR :20 x/menit
Kontraksi uterus : keras dan bulat
TFU : 2 jari di bawah pusat
Perdarahan : 300cc
Kandung kemih : kosong
Keadaan bayi
Jenis kelamin : laki-laki
BB/ PB : 3100 gram/ 49 cm
Hidup/ mati : Hidup
Apgar score : 7-8
Cacat bawaan : tidak ada

4. Pemeriksaan Penunjang : tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA DASAR


DX: Ny M P2002 4 Hari post partum patologis dengan Bendungan ASI
Masalah : Tidak ada
Keluhan fisiologis : Tidak ada
Kebutuhan yang belum terpenuhi :Tanda-tanda bahaya nifas

11
Cara perawatan payudara
DS : Ibu mengatakan melahirkan anak keduanya tanggal 13-11-2013 jam : 03.25 WIB,
jenis kelamin laki-laki. Ibu merasakan payudaranya bengkak, keras, panas, dan nyeri
sejak kemarin sampai sekarang.
DO :
KU : Baik
Kesadaran : composmenthis
TTV
TD : 110/ 70 mmHg N : 88x/ menit
S : 36,5 C RR : 20x/ menit
Mata :Simetris, sclera putih terdapat gambaran tipis pembuluh darah, Conjungtiva
merah muda, reflek lapang pandang normal.
Wajah : Simetris, tidak pucat, tidak odem.
Payudara: Simetris, hyperpigmentasi areola dan putting susu datar, keras, bengkak,
tidak ada benjolan abnormal, kolastrum sudah keluar pada kedua payudara,
konsistensi padat.
Abdomen : GIT :Tidak ada pembesaran hepar dan lien.
Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi , terdapat linea nigra dan strie albican,
Palpasi : TFU pertengahan pusat sympisis, uterus berkontraksi baik (bulat,keras),
kandung kemih kosong.
Genetalia :Terdapat luka jahitan pada perineum , lochea sanguinolenta berwarna
merah, bau anyir pembalut penuh , tidak ada odema dan varises.

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL


Infeksi
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada

12
V. INTERVENSI
Tujuan jangka panjang
Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan 3 hari diharapkan kondisi ibu baik
dan tidak terjadi komplikasi dengan kriteria hasil :
K : Ibu mampu mengungkapkan kembali penjelasan dari bidan.
A : Ibu bersedia melakukan anjuran dari bidan.
P : Ibu bisa berjalan-jalan dan cukup istirahat
P : TTV : : TD : 120/80-140/90 mmhg S : 36oC 37,5oC
N : 60-100x/menit R : 16 - 20x/menit

Payudara : ASI keluar lancar


Abdomen : TFU pertengahan antara simpisis dan pusat, kontraksi uterus baik
(bulat,keras)
Vagina : bersih tidak ada tanda-tanda infeksi ( kemerahan,berbau, ada pus ),
terdapat lochea sanguinolenta,
Bengkak, keras,nyeri pada payudara berkurang
ASI ekslusif

Tujuan jangka pendek


Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 jam diharapkan ibu memahami
penjelasan petugas kesehatan dan kondisi serta kebutuhannya dengan kriteria hasil :
K : Ibu mampu mengungkapkan kembali penjelasan bidan tentang :
- Tanda-tanda bahaya nifas
- cara perawatan payudara
A : Ibu bersedia melakukan anjuran bidan
- segera ke petugas kesehatan jika ada Tanda-tanda bahaya nifas
- cara perawatan payudara

13
Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga.
R/ Dengan melakukan pendekatan terapeutik maka hubungan saling percaya antara ibu
dan bidan bisa terjalin.
2. Anjurkan Ibu untuk diet rendah lemak, tinggi protein, rendah karbohidrat
R / dengan konseling terseut menjaga kondisi Ibu agar tetap stabil dan tidak menjadi
lebih parah
3. Jelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya nifas
R/ dengan pengetahuan yang adekuat melatih ibu untuk mendeteksi kelainan sejak dini
4. Lakukan perawatan payudara
R / dengan melakukan perawatan payudara yang benar ibu bisa melakukan perawatan
mandiri dirumah
5. Berikan terapi oral antibiotik
R / dengan pemberian terapi antibiotic dapat mencegah terjadinya infeksi.
6. Berikan terapi oral analgetik
R/ dengan pemberian terapi analgetik dapat mengurangi nyeri

VI. Implementasi
Tgl : 17-11-2013
Jam Implementasi Para
f
16.3 - Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dengan komunikasi yang
0 jelas dan mudah dimengerti ibu dan keluarga.
- Menganjurkan Ibu untuk diet rendah lemak, tinggi protein, tinggi
karbohidrat, dan tidak makan yang asin.
16.3 - Melakukan perawatan payudara :
5 1. Menyangga payudara dengan menggunakan BH
2. Mengompres dingin
16.4 3. Memompa dan mengosongkan payudara
0 - Memberikan terapi Amox 3x1, paracetamol 3x1, Asam mefenamat
3x1.

16.4
5

16.5 Menjelaskan pada ibu tanda tanda bahaya nifas adalah :


0o Sakit kepala yang hebat
o Nyeri perut yang hebat
o Pandangan kabur / berkunang kunang
o Perdarahan
o Demam
o Keluar cairan pervanan dengan bau busuk
Tanda-tanda bahaya nifas pada bayi
o Tidak mau menyusu
o Cyanosis
o BAK kurang dari 4-6x/hari

VII. EVALUASI
Tanggal : 17-11-2013 Jam : 17.00 WIB
S : Ibu mengatakan sudah mengerti penjelasan dari bidan tentang:
- Tanda-tanda bahaya nifas
- cara perawatan payudara
O : Ibu mampu mengulang kembali tentang semua penjelasan bidan
- Tanda-tanda bahaya nifas
- cara perawatan payudara
A : Ny. M P2002 post partum Spt. B hari ke 4 dengan bendungan ASI, masalah belum
teratasi.
P : lanjutkan intervensi
Lanjutkan obs. TTV, involusi, lokhea

15

Tanggal/jam Tindakan Paraf


18-11-2013
Mengobservasi TTV :
16.00 WIB
TD : 110/70 mmhg
S : 36,5oC
N : 88x/menit
R : 20x/menit
Observasi
TFU : pertengahan pusat dan sympisis, teraba
keras dan bulat
16.15 WIB
Kandung kemih : kosong
Lochea : sanguinolenta berwarna merah segar ,
bau anyir pembalut penuh
mengompres hangat pada kedua payudara ibu

16.30WIB

EVALUASI
Tanggal : 18-11-2013 Jam : 16.45 WIB
S : Ibu mengatakan keadaannya sudah membaik
Ibu mengatakan sudah mengerti anjuran bidan tentang :
- Tanda-tanda bahaya nifas
- cara perawatan payudara
O : KU : baik
Kesadaran : komposmentis
TFU pertengahan pusat dan sympisis
Bengkak pada kedua payudara berkurang
A : Ny. M P2002 post partum Spt. B hari ke 4 dengan bendungan ASI, masalah teratasi sebagian.

P : lanjutkan intervensi
Lanjutkan obs. TTV, involusi, lokhea
16
Tanggal/jam Tindakan Paraf
19-11-2013
Mengobservasi TTV :
16.00 WIB
TD : 110/70 mmhg
S : 36,5oC
N : 88x/menit
R : 20x/menit
Observasi
TFU : pertengahan pusat dan sympisis, teraba
keras dan bulat
16.15 WIB
Kandung kemih : kosong
Lochea : sanguinolenta berwarna merah segar ,
bau anyir pembalut penuh
mengompres hangat pada kedua payudara ibu
16.30WIB

EVALUASI
S : Ibu mengatakan keadaannya sudah membaik dan payudaranya sudah tidak bengkak lagi
Ibu mengatakan sudah mengerti anjuran bidan tentang :
- cara perawatan payudara
O : KU : baik
Kesadaran : komposmentis
TFU pertengahan pusat dan sympisis
Bengkak pada kedua payudara hilang
A : Ny. M P2002 post partum Spt. B hari ke 4 dengan bendungan ASI, masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi
Anjurkan ibu untuk kontrol 3 hari lagi yaitu tanggal 20 november 2013 atau sewaktu- waktu jika
ada tanda bahaya nifas pada ibu dan bayi.

17
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan asuhan kebudanan pada Ny M P2002 4 Hari post partum patologis
dengan Bendungan ASI, didapatkan kesamaan antara teori dan kasus.

B. SARAN
Bagi Mahasisiwa
Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam melaksanakan dan menerapkan
asuhan kebidanan.
Bagi lahan praktek
Dapat menyesuaikan antara asuhan kebidanan ilmu teori dan praktek terutama dalam
melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin patologis.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Wiknjosastro. 2007. Ilmu Kebidanan Jakarta: YBPSP.


2. Bag Obstetri dan Ginekologi FK UnPad.1988. Obstetri Fisiologi. Bandung: Eleman
3. Mochtar , Rustam. 1998 . Sinopsis Obstetri Jilid 1 dan 2 . Jakarta : EGC
4. Manuaba , IBG . 1998 . Ilmu Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan . Jakarta : EGC

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. A G1P0A0 POST PARTUM HARI KE TIGA


DENGAN BENDUNGAN ASI
OLEH : MULTIYA MEIRINA
1615301226

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN


STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI
2016/2017

S-ar putea să vă placă și