Sunteți pe pagina 1din 2

ANALISIS KASUS

Telah diperiksa pasien bernama Tn.S berumur 25 tahun, bertempat tinggal di


Labuhan Maringgai yang dinyatakan telah meninggal dunia. Hal ini dikarenakan
ditemukannya tanda- tanda pasti kematian berupa kaku mayat pada otot sekitar
mata, tengkuk dan kedua sendi lutut pasien. Dijumpai pula lebam mayat pada
punggung bagian atas, tengkuk, daerah pinggang dan saat dilakukan penekanan
masih menghilang.

Kematian pada korban bersifat tidak wajar. Karena ditemukan tanda- tanda
kekerasan berupa 1 luka tembak dan 5 luka lecet, dan tidak ditemukan adanya
kematian alamiah pada riwayat penyakit pasien sebelumnya serta pada saat
pemeriksaan.

Pada mayat, sudah ditemukan tanda pasti kematian, yaitu kaku mayat dan lebam
mayat. Kaku mayat ditemukan pada otot sekitar mata, tengkuk dan lutut, belum
ada kekakuan menyeluruh. Pada pasien juga ditemukan lebam mayat pada
punggung bagian atas, tengkuk, daerah pinggang dan saat dilakukan penekanan
masih menghilang. Pada umumnya lebam mayat sudah timbul dalam waktu 15-20
menit setelah orang meninggal. Lokalisasinya pada bagian tubuh yang rendah,
kecuali pada bagian tubuh yang tertekan alas atau tertekan pakaian. Pada jenazah
dengan posisi terlentang, lebam mayat ditemukan pada bagian kuduk, punggung,
pantat dan bagian felksor tungkai. Empat jam setelah orang meninggal akan
terjadi hemolysa, sehingga pigmen darah keluar dan masuk kedalam jaringan
sekitarnya. Akibatnya lebam mayat tidak akan hilang bila posisi jenazah diubah.
Pada korban didapatkan lebam mayat yang masih menghilang saat dilakukan
penekanan. Sehingga diperkirakan waktu kematian terjadi 2-4 jam yang lalu mulai
dari saat mayat diperiksa.

Pada pasien ditemukan luka tembak masuk pada dada kiri, hal ini dikarenakan
ditemukannya tanda karakteristik luka tembak dimana ditemukan luka terbuka
berbentuk bulat dengan klim lecet. Serta dikatakan luka tembak masuk
dikarenakan jaringan disekitar luka masuk ke arah dalam.

Mekanisme timbulnya lubang luka tembak masuk yaitu bila peluru menghantam
kulit, peluru akan mendorong kulit sedemikian sehingga melampaui daya
renggang kulit dan kulit akan robek. Akibat adanya rifling dari laras maka anak
peluru bergerak berputar dan tidak hanya menyebabkan lubang luka tembak
berbentuk bulat tetapi juga menimbulkan suatu lecet disekitar lubang luka. Pada
waktu anak peluru melewati luka, diameter luka lebih besar dari diameter anak
peluru. Karena elastisitas kulit, maka sesudah anak peluru lewat kulit akan
mengkerut, sehingga diameternya lebih kecil.

Pada mayat, disimpulkan jarak penembakan dilakukan dari jarak jauh. Hal ini
dikarenakan tidak ditemukannya klim tatto atau klim jelaga. Luka tembak masuk
jarak jauh berbentuk bulat atau oval tanpa adanya kotoran/noda-noda yang
disebabkan nyala api, asap atau sisa-sisa mesiu/tattoage. Satu-satunya komponen
yang terlibat dalam terjadinya luka ini hanyalah anak peluru saja. Tepi luka
umumnya menunjukkan gelang kontusi dengan jelaga di sekitar luka. Dapat juga
ditemukan kemerahan pada tepi luka disebabkan karena ekimosis akibat
perdarahan didalam kulit.

Luka tembak tersebut diperkirakan sampai menembus jantung. Hal ini


dikarenakan luka tersebut berjarak 4cm dari ketiak dan 25cm dari garis tengah
dada. Dimana letak jantung sendiri berada di ruang mediastinum diantara kedua
paru. 1/3 bagiannya terletak disebelah kanan dari midline sternum dan 2/3 nya
disebelah kiri dari midline sternum. Jantung merupakan organ vital yang berperan
penting dalam sistem peredaran darah. Sebab kematian pada pasien ini
diakibatkan perdarahan hebat akibat luka tembak yang menembus jantung.
Didapatkan kelopak mata dan bibir pasien tampak pucat pada pemeriksaan.
Volume darah didalam tubuh manusia, sekitar 7-10% atau 1/3 dari berat badan.
Kehilangan darah yang banyak secara tiba-tiba dapat mengakibatkan kematian
akibat terjadinya syok.

S-ar putea să vă placă și