Setelah mempelajarai bahasan ini diharapkan mampu :
1. Menjelasakan konsep dasar sistem
2. Menjelaskan manfaat pendekatan sistem 3. Menguraikan komponen-komponen sistem pembelajaran 4. Mengidentifikasi kriteria dan berbagai variabel yang dapat mempengaruhi sistem pembelajaran.
A. KONSEP DASAR SISTEM PEMBELAJARAN
1. Pengertian Sistem Sistem bukanlah cara atau metode seperti yang banyak dikatakan orang. Caranya hanyalah bagian kecil dari suatu sistem. Istilah sistem meliputi spektrum yang sangat luas. Misalnya manusia, binatang, alam semesta, mobil, motor, lembaga tertentu adalah suatu sistem. Manusia sebagai suatu sistem, karena manusia memiliki komponen-komponen tertentu yang satu sama lain saling berkaitan. Dalam tubuh manusia, ada komponen mata, hidung, mulut, tangan dan kaki dan lain sebagainya. Setiap komponen tersebut memilki fungsi yang pasti. Setiap komponen dalam tubuh manusia itu saling berhubungan satu sama lain. Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Ada tiga ciri utama suatu sistem : Pertama, suatu sistem memiliki tujuan tertentu; Kedua, untuk mencapai tujuan sebuah sistem mempunyai fungsi-fungsi tertentu; Ketiga, untuk menggerakkan fungsi, suatu sistem harus ditunjang oleh berbagai komponen. a. Setiap sistem bertujuan. Tujuan keberadaan lembaga pendidikan adalah agar dapat melayani setiap anak didik untuk mencapai tujuan pendidikannya. Jadi dengan demikian, setiap sistem mesti memiliki tujuan yang pasti. Tujuan itukah yang menggerakkan sistem. b. Setiap sistem memiliki fungsi Agar proses pendidikan berjalan dan dapat mencapai tujuan secara optimal diperlukan fungsi perencanaan, fungsi administrasi, fungsi kurikulum, fungsi bimbingan, dan lain sebagainya. Fungsi inilah yang terus menerus berproses hingga tercapainya tujuan. c. Setiap sistem memiliki komponen Untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, setiap sistem mesti memiliki komponen- komponen yang satu sama lain saling berhubungan. Komponen-komponen inilah yang dapat menetukan kelancaran proses suatu sistem. Agar fungsi perencanaan dapat berjalan dengan baik diperlukan komponen silabus dan RPP, agar fungsi administrasi dapat menunjang keberhasilan sistem pendidikan diperlukan komponen administrasi kelas, administrasi siswa, administrasi guru, dan lain sebagainya. Agar kurikulum berfungsi sebagai alat pendidikan diperlukan komponen tujuan, isi/materi pelajaran, stratedi pembelajaran serta komponen evaluasi pembelajaran. Ada beberapa sifat komponen dalam suatu sistem, sisfat sifat tersebut dijelaskan secara singkat : Pertama, dilihat dari fungsinya setiap komponen itu ada komponen yang bersifat integral. Komponen integral adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan sistem itu sendiri. Artinya manakala komponen itu hilang, maka akan hilanglah keberadaan suatu system. Komponen tidak integral sama dengan komponen pelengkap. Artinya, walaupun komponen itu tidak ada maka tidak akan mempengaruhi keberadaan suatu system, walaupun mungkin akan mengganggu perjalanan sistem itu sendiri. Misalnya komponen perpustakaan dalam suatu lembaga sekolah. Kedua, setiap komponen dalam suatu sistem saling berhubungan atau saling berinteraksi, saling mempengaruhi dan saling berkaitan. Semua komponen yang membentuk sistem harus berfungsi dengan baik. Ketiga, setiap komponen dalam suatu sistem merupakan keseluruhan yang bermakna. Dalam suatu sistem komponen-komponen itu bukan hanya bagian-bagian yang terpisah, akan tetapisatu kesatuan yang bermakna Keempat, setiap komponen dalam suatu system adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Komponen-komponen dalam suatu sistem pada dasarnya adalah subsistem dari suatu sistem. Ini berarti komponen-komponen itu pada dasarnya membentuk sistem tersendiri yang lebih kecil. 2. Sistem Pembelajaran Sistem pembelajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Hamalik, 2003). Unsur manusiawi dalam sistem pembelajaran terdiri atas siswa, guru/pengajar, serta orang-orang yang mendukung terhadap keberhasilan proses pembelajaran termasuk pustakawan. Sebagai suatu sistem seluruh unsur yang membentuk sistem itu memiliki ciri saling ketergantungan yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Keberhasilan sistem pembelajaran adalah keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Maka jelas tugas seorang desainer pembelajaran meliputi tiga hal pokok yaitu: Pertama, sebagai perencana, yakni mengorganisasikan semua unsur yang ada agar berfungsi dengan baik, sebab manakala salah satu unsur tidak bekerja dengan baik maka kan merusak sistem itu sendiri. Kedua, sebagai pengelola implementasi sesuai dengan prosedur dan jadwal yang direncanakan. Ketiga, mengevaluasi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan untuk menentukan efektivitas dan efisiensi sistem pembelajaran. B. MANFAAT PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMBELAJARAN Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem memiliki beberapa manfaat, di antaranya : Pertama, melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas. Mengajar adalah proses yang bertujuan. Melalui tujuan itulah kita dapat menetapkan arah dan sasaran dengan pasti. Kedua, pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis. Berpikir secara sistem adalah berpikir runtut, sehingga melalui langkah-langkah yang jelas dan pasti memungkinkan hasil yang diperoleh akan maksimal. Sebab melalui langkah yang sistematis kita dituntun untuk melakukan proses pembelajaran setahap demi setahap dari seluruh rangkaian kegiatan, sehingga kemungkinan kegagalan dapat dihindari. Ketiga, pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang tersedia. Sistem dirancang agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Keempat, pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik. Melalui proses umpan balik dalam pendekatan sistem, dapat diketahui apakah tujuan itu telah berhasil dicapai atau belum. Hal ini sangat penting sebab mencapai tujuan merupakan tujuan utama dalam berpikir sistemik. Misalnya, manakala berdasarkan umpan balik diketahui tujuan tidak berhasil dicapai, komponen mana yang perlu diperbaiki, dan komponen mana yang perlu dipertahankan.
C. KOMPONEN SISTEM PEMBELAJARAN
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Perencanaan pembelajaran mengarah pada proses penerjemahan kurikulum yang berlaku. Desain pembelajaran menekankan pada merancang program pemeblajaran untuk membantu proses belajar siswa. Komponen sistem pembelajaran yakni: 1. Siswa Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian, maka proses pengembangan perencanaan dan desain pembelajaran, siswa harus dijadikan pusat dari segala kegiatan. Artinya, keputussan-keputusan yang diambil dalam perencanaan dan desian pembelajaran disesuaikan dengan kondisi siswa yang bersangkutan, baik sesuai dengan kemampuan dasar, minat dan bakat, motivasi belajar, dan gaya belajar siswa itu sendiri. 2. Tujuan Tujuan adalah komponen terpenting dalam pembelajaran setelah komponen siswa sebagai subjek belajar. Dalam kotek pendidikan, persoalan tujuan merupakan persoalan tentang misi dan visi suatu lembaga pendidikan itu sendiri. Artinya tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan dari visi dan misi lembaga pendidikan itu sendiri. Tujuan yang bersifat umum itu diterjemahkan menjadi tujuan yang lebih spesifik, misalnya: Mempersiapkan siswa agar menguasai bidang permesinan X (contohnya mesin diesel). Memberikan pelajaran agar siswa memiliki kemampuan dalam membaca, menulis dan berhitung. Menjamin agar lulusan memiliki kemampuan untuk dapat berkarier atau bekerja dalam bidang ekonomi, consumer information, musik dan seni, serta bidang olahraga. Tujuan-tujuan khusus yang direncanakan oleh guru meliputi: a. Pengetahuan, informasi, serta pemahaman sebagai bidang kognitif. b. Sikap dan apresiasi sebagai tujuan bidang afektif. c. Berbagai kemampuan sebagai bidang psikomotoriki. 3. Kondisi Kondisi adalah berbagai pengalaman belajar yang dirancang agar siswa dapat mencapai tujuan khusus seperti yang telah dirumuskan. Pengalaman belajar harus mendorong agar siswa aktif belajar baik secara fisik maupun nonfisik. Merencanakan pembelajaran salah satunya adalah menyediakan kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya sendiri. 4. Sumber-sumber Belajar Sumber belajar berkaitan dengan segala sesuatu yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengalaman belajar. Di dalamnya meliputi lingkungan fisik seperti tempat belajar, bahan dan alat yang dapat digunakan, personal seperti guru, petugas perpustakaan dan ahli media, dan siapa saja yang berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung untuk keberhasilan dalam pengalaman belajar. 5. Hasil Belajar Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. D. KRITERIA DAN VARIABEL-VARIABEL YANG DAPAT MEMPENGARUHI SISTEM PEMBELAJARAN 1. Hasil Belajar sebagai Kriteria Keberhasilan Sistem Pembelajaran 2. Variabel yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Sistem Pembelajaran a. Faktor guru Keberhasilan suatu sistem pembelajaran, guru merupakan komponen yang menentukan. Hal ini disebabkan guru merupakan orang yang secara langsung berhadapan dengan siswa. Dalam sistem pembelajaran guru bisa berperan sebagai perencana (planer) atau desainer (designer) pembelajaran, sebagai implementator dan atau mungkin keduanya. Dalam melaksanakan perannya sebagai implementator rencana dan desain pembelajaran guru bukanlah hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang diajarnya akan tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran (manager of learning). Dengan demikian efektivitas proses pembelajaran terletak di pundak guru. Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. Norman Kirby (1981) menyatakan : One underlying emphasis should be noticeable: that the quality of the teacher is the essential, constant feature in the success of any education system. Teacher formative experience, meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial mereka. Teacher properties, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat yang dimiliki guru misalnya sikap guru terhadap profesinya, sikap guru terhadap siswa, kemampuan atau intelegensi guru, motivasi dan kemampuan mereka baik kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran termasuk di dalamnya kemampuan dalam merencanakan dan evaluasi pembelajaran maupun kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran. b. Faktor siswa Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembanganya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu, di samping karakteristik lain yang telah melekat pada diri anak. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi aspek latar belakang siswa yang menurut Dunkin disebut pupil experiences serta faktor sifat yang dimiliki siswa (pupil properties). c. Faktor sarana dan prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya; sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran misalnya, jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil, dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran; dengan demikian sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat memengaruhi proses pembelajaran. d. Faktor lingkungan Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat memengaruhi proses pembelajaran yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial-psikologis. Faktor organisasi kelas yang di dalamnya meliputi jumlah siswa dalam kelas merupakan aspek penting yang dapat memengaruhi proses pembelajaran. Organisasi kelas yang terlalu bbesar akan kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.