Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pelajaran I
A. Menyimpulkan Isi Dialog Interaktif
Standar Kompetensi
1. Memahami dialog interaktif pada tayangan televisi/siaran radio
Kompetensi Dasar
1.2 Mengomentari pendapat narasumber dalam dialog interaktif pada tayangan
televisi/siaran radio
Dialog sering kita saksikan dalam tayangan televisi atau siaran radio. Topik
pembicaraan dalam dialog biasanya memperbincangkan masalah-masalahyang aktual
Dialog interaktif merupakan forum yang mendiskusikan masalah aktual dan penting untuk
dibahas. Dalam diskusi itu pemirsa atau pendengar dapat terlibat secara langsung dalam
diskusi. Apabila terdapat permasalahan yang perlu diketahui atau perlu disampaikan dalam
diskusi, pemirsa atau pendengar dapat mengajukan pertanyaan atau menyampaikan gagasan
melalui telepon.
Berikut mari kita ikuti bersama dialog dengan para narasumber mengenai alasan
orang menghindari olahraga dan tips mengatasinya
Reporter : Di studio kini telah hadir dua orang narasumber yang membidangi
olahraga. Mereka adalah Bapak Imam Sarjono dan Bapak Anton Syafei.
Pertama saya ingin mengetahui pendapat dari Bapak Imam, menurut
pendapat Bapak, apa penyebab orang malas berolahraga?
Imam Sarjono : Orang suka malas berolahraga karena merasa terlalu tua. Sebenarnya
hal ini bukan merupakan alasan. Anda bisa mencari tempat atau
klub kebugaran yang membuka kelas seusia Anda.
Reporter : Pak Imam tadi mengatakan bahwa alasan orang malas berolahraga adalah
karena terlalu tua. Bagaimana menurut Pak Anton, adakah alasan lain
yang mengakibatkan orang malas berolahraga?
Anton : Orang yang merasa terlalu gemuk biasanya juga malas berolahraga.
Reporter : Nah, kalau begitu bagaimana cara mengatasinya?
Anton : Tak perlu canggung atau malu. Umumnya, orang memang merasa malu
untuk memulai berolahraga padahal orang lain justru menghargai
sebagai individu berkomitmen dalam menjaga kesehatan tubuh. Lagi pula,
jika Anda sudah kelebihan berat badan, sebetulnya justru harus rajin
berolahraga. Aktivitas fisik sekecil apa pun pasti akan membantu menurunkan
berat badan. Jadi, mengapa tidak dari sekarang memulai berolahraga?
Reporter : Baiklah, mulai sekarang jangan kita malas berolahraga hanya karena
merasa canggung atau malu. Kita juga sering menjumpai di masyarakat,
orang yang terlalu lemah dan terlalu lelah biasanya juga malas
berolahraga. Bagaimana menurut pendapat Anda untuk mengatasinya?
Tugas Individu
1.Tuliskan pengertian dialog interaktif.
2.Jelaskan 3 unsur dialoq interaktif
3.Jelaskan pengertian Etika .menurut anda.
4.Tuliskan 7 Etika yang harus dilakukan oleh presenter pada waktu melaksanakan dialog
5. Tuliskan 7 Materi yang sering dibicarakan dalam dialog interaktif.
6.Tulislah / uraikan salah satu materi dialog interaktif minimal 4 paragraf.
7.Tuliskan dialog interaktifnya materi dialog interaktif diatas.
Pernahkan kamu membaca cerpen yang sangat menarik sehingga kamu sangat ingin
menceritakan isinya kepada orang lain? Apa yang harus kamu lakukan agar kamu dapat
menceritakan isi cerpen itu dengan baik? Lalu, apa saja yang harus kamu perhatikan agar
dapat menceritakan kembali dengan baik? Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan tersebut, ikutilah kegiatan-kegiatan berikut ini tahap demi tahap sehingga kamu
mampu menceritakan kembali secara lisan isi cerpen.
"Karena itu," ujarnya sambil menunjuk buku tipis yang saya pegang.
"Dari tadi saya lihat Anda tekun membaca di ruang tunggu itu. Anda orang
yang tahu menghargai waktu. Dan serius. Maaf, saya mengganggu
keasyikan Anda karena memilih duduk di sini. Silakan terus membaca,"
tuturnya sambil membungkuk mengeluarkan sebuah majalah berbahasa
Inggris dari tas yang dibawanya
Satu jam berlalu dan kami belum saling mengenal lebih jauh. Setelah
membaca tiga fiksi pendek dari kumpulan cerpen Garcia Marquez, saya
menutup buku tipis itu dan meletakkannya di meja samping cangkir kopi.
Pada waktu yang hampir bersamaan ia menutup majalahnya dan
memasukkannya kembali ke dalam tasnya.
"Marquez," katanya. "Saya suka juga dia. Cuma saya lebih sering
membaca Ortega Y Gasset dan Pablo Neruda. Karya-karya dari Ameria
Latin memang dekat dengan kita. Semangatnya sama, maklum dari dunia
ketiga," ujarnya melanjutkan
Ini orang penting, ujar saya dalam hati. Paling tidak orang kepercayaan
atasan. Berhadapan dengan orang seperti ini saya lebih suka mendengar
daripada berbicara.
"Sejak dua jam lalu saya pindah ke kursi ini," katanya. "Maksudnya
mau melanjutkan obrolan, eh, ternyata Anda tidur," lanjutnya sambil
terkekeh. Ia bisa pindah tempat seperti itu karena belasan kursi
Penumpang memang kosong. Ternyata orang itu benar-benar tidak
menghargai waktu, pikir saya.
Dalam perjalanan sejauh ini ia masih saja ingin mengobrol. Dan ia
masih saja duduk di kursi belakang itu walaupun ia tahu di sebelah saya
ada penumpang lain dan obrolan tidak mungkin dilakukan.
Tiba-tiba penumpang di sebelah saya menawarkan diri untuk
pindah
ke tempat Iskandar jika Iskandar memang ingin mengobrol dengan saya.
Celakanya, tawaran itu diterima Iskandar. Saya tidak mungkin
menyelamatkan diri lagi.
sampai ke telinga saya antara terdengar dengan tidak. Mata saya tiba-tiba
terbelalak ketika ia mengatakan di kursi belakang di tempatnya semula
duduk ada beberapa orang asing yang mencurigakan.
"Jangan-jangan mereka pembajak," katanya. Jantung saya berdebar keras.
"Sebagai aparat keamanan, tentunya Anda tahu bagaimana mengatasi
keadaan seandainya mereka jadi melakukan pembajakan atau bagaimana
mencegah jangan sampai pembajakan itu terjadi," tuturnya dengan
berbisik. Saya menatapnya dengan perasaan heran. Aparat keamanan?
Mengapa ia menduga saya aparat keamanan? Apakah karena itu ia
sejak di pelabuhan udara tadi senantiasa ingin berada di dekat saya?
Saya menggeleng karena tidak percaya kepada pendengaran saya dan
sekaligus membantah dugaannya.
"Coba Anda pura-pura ke belakang dan amati mereka, barangkali
dugaan saya benar."
"Saya bukan aparat keamanan," jawab saya singkat karena saya
keberatan dengan desakannya itu.
"Demi keselamatan semua penumpang, Anda harus berbuat sesuatu.
Cobalah ke belakang dan amati mereka," katanya sambil menarik lengan
saya.
"Saya bukan aparat keamanan," ujar saya agak keras."Cobalah," sahutnya
tanpa mempedulikan penjelasan saya.
Entah apa yang mendorong saya, permintaannya saya penuhi. Saya
melangkah ke jajaran kursi belakang pura-pura ingin ke toilet sambil
memperhatikan penumpang di setiap kursi yang saya lewati.
Dua penumpang kulit putih terdengar berdebat sambil berbisik
memperbincangkan sesuatu pada sebuah peta. Karena jarak kursi mereka
dengan toilet hanya satu meter dan mereka berbahasa Inggris, saya
menangkap sekilas pembicaraan mereka.
Keterlambatan pesawat, menurut yang seorang, membuat mereka
tak mungkin mencapai kota yang tertera pada peta itu seperti yang
direncanakan. Sementara yang seorang lagi dengan yakin mengatakan
mereka akan tiba di kota itu walaupun kecepatan mobil yang mereka
kendarai hanya 50 mil per jam.
Setelah masuk ke toilet sebentar dan keluar, saya melangkah ke
kursi saya dengan perasaan lega. Iskandar Zulkarnain si pengecut itu
telah mendramatisasi keadaan secara berlebihan. Akhirnya, ia sendiri
yang ketakutan. Karena itu, begitu saya duduk ia segera menyambut saya
dengan pertanyaan beruntun. "Apa yang harus saya lakukan?
Mungkinkah kita menyelamatkan diri? Apakah tidak perlu pilot segera
kita beritahu?" Saya memandang wajahnya yang ketakutan itu dengan
tenang.
"Jangan khawatir," jawab saya. "Mereka baru akan melakukan
pembajakan dalam penerbangan dari London ke Paris, bukan sekarang."
No Pokok Cerita
Latihan
Berdasarkan kerangka pokok cerita yang sudah kamu susun, secara
bergiliran ceritakan isi cerpen di atas dengan lafal, intonasi, ekspresi, dan pilihan
kata yang tepat sesuai isi cerita. Gunakan kalimat yang efektif, komunikatif
dan sertai dengan gerakan yang tepat, luwes, wajar, dan tidak berlebihan.
Diskusikan dalam kelompokmu hal apa saja yang harus dinilai dalam
menceritakan kembali isi cerpen. Berikan penilaian terhadap penampilan
temanmu dengan menggunakan format penilaian yang sudah disepakati dalam
diskusi atau dengan format penilaian berikut ini!
Iklan dapat kita temukan di media cetak (koran, majalah, tabloid) maupun
di media elektronika (radio, televisi). Hampir semua koran atau majalah
menyediakan ruang untuk memuat iklan. Setiap hari ada saja orang, lembaga,
atau perusahaan yang memasang iklan untuk berbagai keperluan. Dengan
demikian, setiap hari kita akan dapat menemukan informasi baru berupa
penawaran produk, jasa, lowongan kerja, atau informasi yang lain dalam kolom iklan.
Hal ini sebagai indikator bahwa komunikasi antara pemasang iklan dengan
pelanggan atau dengan pembaca dapat dijalin melalui media iklan. Oleh sebab
itu, dalam pembelajaran berikut ini kamu akan diajak untuk mencermati fakta
dan opini yang terdapat dalam iklan.
IKLAN
Pengertian Iklan
bisa di definisikan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal yang menjual pesan-pesan
persuasif dari sponsor yang jelas untuk mempengaruhi orang membeli produk dengan
membayar sejumlah biaya untuk media, iklan merupakan sebuah investasi yang dianggap
sangat menguntungkan, apalagi pemasangan dengan layanan Iklan Internet Murah Efektif
Berkualitas Indonesia akan sangat menguntungkan bisnis anda. Dengan demikian iklan dapat
didefinisikan sebagai salah satu jenis teknik komunikasi massa dengan membayar ruangan
atau waktu untuk menyiarkan informasi tentang barang dan jasa yang di tawarkan oleh si
pemasang iklan.
Iklan memiliki berbagai macam jenis, berdasarkan sifatnya iklan dibedakan atas iklan niaga
dan nonniaga. Iklan niaga dibuat untuk mempengaruhi khalayak/masyarakat supaya tertarik
untuk memiliki, membeli, dan mengunakan produk yang diiklankan. Sedangkan untuk Iklan
nonniaga / layanan masyarakat dibuat untuk menarik perhatian masyarakat sehingga
masyarakat mempunyai rasa simpati atau memberikan dukungan terhadap hal yang
diiklankan.
Menginformasikan
Iklan membuat konsumen sadar akan adanya produk baru, memberikan informasi
mengenai merk tertentu, dan menginformasikan karakteristik serta keunggulan suatu
produk. Pada tahap awal dari kategori produk, iklan sangat diperlukan untuk
membangun permintan primer (kotler). Iklan merupakan bentuk komunikasi yang
efisien karena mampu meraih khalayak luas dengan biaya yang relativ rendah.
Membujuk
Tujuan ini sangat penting pada tahap persaingan, dimana perusahaan ingin
membangun permintaan selektif untuk produk tertentu (Kotler, 2000:578). Bebrapa
iklan menggunakan comparative advertising yang memberikan perbandingan atribut
dari dua atau lebih merk/produk secara eksplisit. Iklan yang efektif akan membujuk
konsumen utnuk mencoba menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Kadang-
kadang iklan dapat mempengaruhi permintaan primer yang membentuk permintaan
untuk seluruh kategori produk. Seringkali iklan ditujukan untuk membangun
permintaan sekunder yaitu permintaan untuk merk perusahaan tertentu.
Mengingatkan
Iklan dapat membuat konsumen tetap ingat pada merk/produk perusahaan. Ketika
timbul kebutuhan yang berkaitan dengan produk tertentu, konsumen akan mengingat
iklan tentang produk tertentu. Maka konsumen tersebut akan menjadi kandidat
pembeli. Iklan dengan tujuan mengingatkan ini sangat penting unruk produk matang
(kotler, 2000:579)
Iklan memberikan nilai tambah terhadap produk dan merk tertentu dengan cara
mempengaruhi persepsi konsumen. Iklan yang efektif akan memberikan nilai tambah
produk sehingga produk dipersepsikan lebih mewah, lebih bergaya, lebih bergengsi,
bahkan melebihi apa yang ditawarkan oleh produk lain, dan secara keseluruhan
memberikan kualitas yang lebih baik dari produk lainnya.
Dapat digunakan sebagai alat pendukung usaha promosi lainnya seperti sebagai alat
untuk menyalurkan sales promotion, pendukung sales representative, meningkatkan
hasil dari komunikasi pemasaran lainnya.
Dari pengertian iklan diatas maka, iklan harus memenuhi syarat-syarat iklan yaitu sebagai
berikut
Syarat-syarat iklan
1. Bahasa Iklan
a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis
Bahan Pembelajaran rujukan bagi guru bahasa Indonesia
Disusun Oleh Rahim S.Pd. Page 11
b. ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif
c. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan
2. Isi iklan
a. objektif dan jujur
b. singkat dan jelas
c. tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain
d. menarik perhatian banyak orang.
Manfaat beriklan
Promosi adalah upaya penting untuk melakukan pemasaran atau menawarkan produk atau
jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.
Media periklanan adalah bentuk komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi individu
untuk membeli produk atau jasa selain itu juga dapat bersifat untuk membujuk calon
pelanggan untuk membeli atau mengkonsumsi merek tertentu produk atau jasa.
Media luar ruang adalah media yang tepat bagi perusahaan untuk melakukan promosi,
dengan karakter visualisasi yang menarik perhatian memudahkan orang untuk mengenal
suatu produk dan mudah dalam mengingatnya karena biasa ditempatkan di tempat-tempat
strategis dan mudah dilihat orang. Dan pastinya biayanya lebih murah.
Billboard
Billboard merupakan reklame yang berbentuk bidang yang dapat terbuat dari kayu, logam,
fiberglas, kain, kaca, plastik, dan sebagainya yang pemasangannya berdiri sendiri, menempel
bangunan dengan konstruksi tetap, dan reklame tersebut bersifat permanen.
Baliho
Baliho merupakan media promosi luar ruang yang digunakan untuk memberikan
informasi/promosi jangka pendek mengenai acara (event) tertentu dan pelincuran produk baru
atau kegiatan yang bersifat insidentil. Perbedaan baliho dengan billboard terletak pada
konstruksinya yang semi permanent.
Branding
Branding adalah sebuah proses pengenalan suatu brand tertentu sehingga dapat dikenal oleh
masyarakat, Branding sendiri biasanya dilakukan seperti: Branding pada mobil/kendaraan
umum (iklan berjalan), Branding pada toko, kios atau warung.
Manfaat beriklan
Tujuan beriklan
Menciptakan Awareness
Membangun Pengetahuan
Membangaun Persepsi
Pembelian (purchase)
Membangun Loyalitas Konsumen
2.Mempunyai fokus atas hal yang ingin di komunikasikan dariproduk dan jasa yang di
iklankan.
3.Mempunyai daya tarik tertentu hingga konsumen yang di sasarnya bisa berhenti
RUMAH DIJUAL-BODETABEK
Dijual Cepat, Rumah tipe 48/90 di perumahan Kota Wisata -
Cluster Montreal Blok YA 15 No 15. Bebas Banjir, Kondisi
standard dan bagus. Harga 220 jt, nego. Hubungi (021)
82482136, 081288731588 (Farah)
RUMAH DIJUAL-BODETABEK
Jl ry bdg km 7,5 chrg karate cianjur dpn htl ptri krmh, dijual
rmh ls tnh 350m, ls bgnn 100, tnp prntra,
hub 081318658053,0263264733
Tugas
Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat atau lima orang. Diskusikan untuk
mengidentifikasi fakta dan opini yang terdapat dalam teks iklan di atas. Tuliskan hasil
diskusi, seperti dalam kolom berikut ini!
Teks Iklan:
Cegah Infeksi Saat Terluka
Fungsi kulit antara lain untuk melindungi tubuh dari kuman penyebab infeksi,menjaga suhu serta kelembaban
tubuh, dan lain-lain.Seandainya kulit terluka, tubuh rentan terjadi infeksi. Oleh karena itu,pengobatan Wit yang
terluka perlu segera diberikan. Tanpa pengobatan yang tepat, luka kecil bisa terinfeksi dan jika sudah sangat
parah, organ yang terinfeksi bisa diamputasi padahal mengobati luka sangat mudah. Obat-obat yang digunakan
untuk mengatasi luka sebagian besar adalah obat yang dapat membunuh kuman, yaitu golongan antibiotik dan
antiseptik.Pengobatan pertama yang sering diberikan pada luka adalah antiseptik yang tergolong obat luar. Saat
ini tersedia obat-obatan antiseptik untuk mengatasi luka. Pengobatan yang tepat untuk luka terbuka adalah obat
yang dapat menghentikan perdarahan dan menutup luka dengan cepat.
Kini telah tersedia ALBOTHYL concentrate yang terbukti ampuh mencegah infeksi dan merawat luka. Untuk
luka baru, ALBOTHYL concentrate segera menghentikan perdarahan karena mempunyai efek vasokontriksi
pada pembuluh darah. ALBOTHYL concentrate juga mempunyai efek mengerutkan (astringent)sehingga
mencegah terbentuknya luka parut dan luka bisa tertutup sempurna tanpa menimbulkan bekas. ALBOTHYL
concentrate dapat digunakan sebagai antimikroba untuk mencegah kemungkinan infeksi pada kulit dengan luka
terbuka.Zat yang terkandung dalam ALBOTHYL concentrate dapat menghambat mikroorganisme dan efektif
Adapun keunggulan ALBOTHYL concentrate dibandingkan dengan povidone iodine adalah dapat merangsang
pembentukan jaringan baru menggantikan jaringan yang rusak sehingga penyembuhan luka lebih cepat. Selain
itu,ALBOTHYL concentrate memperbaiki jaringan yang rusak tanpa mengganggu jaringan yang sehat di
sekitarnya. Teteskan ALBOTHYL concentrate pada bagian yang luka yang telah dibersihkan, pastikan
ALBOTHYL concentrate meresap kedalam kulit. Untuk membersihkan luka, dapat digunakan ALBOTHYL
concentrate yang telah diencerkan efektif sebagai antiseptik, larut dalam air, tidak perih, bias dicuci dan tidak
menyebabkan iritasi pada kulit. ALBOTHYL concentrate tidak menimbulkan resistensi sehingga dapat
digunakan berulang kali dan tetap terjaga efektivitasnya. Di Indonesia, ALBOTHYL concentrate diproduksi PT
Pharos Indonesia sejak tahun 1988 di bawah lisensi ALTANA GERMANY. ALBOTHYL concentrate dapat
dibeli di Apotek dan Toko Obat di seluruh Indonesia
Cerita pendek apabila diuraikan menurut kata yang membentuknya berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : cerita artinya tuturan yang membentang bagaimana
terjadinya suatu hal, sedangkan pendek berarti kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) yang
memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam situasi
atau suatu ketika ( 1988 : 165 ).
Sementara itu, Sumardjo dan Saini (1997 : 37) mengatakan bahwa cerita pendek adalah cerita
atau parasi (bukan analisis argumentatif) yang fiktif (tidak benar-benar terjadi tetapi dapat
terjadi dimana saja dan kapan saja, serta relatif pendek).
Dari beberapa pendapat di atas penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan cerita
pendek adalah karangan nasihat yang bersifat fiktif yang menceritakan suatu peristiwa dalam
kehidupan pelakunya relatif singkat tetapi padat.
Di atas penulis kemukakan bahwa masih banyak orang belum mengetahui ciri-ciri sebuah
cerita pendek. Mengenai hal tersebut, di bawah ini penulis kemukakan ciri-ciri cerita pendek
menurut pendapat Sumarjo dan Saini (1997 : 36) sebagai berikut.
Ceritanya pendek ;
Pendapat lain mengenai ciri-ciri cerita pendek di kemukakan pula oleh Lubis dalam Tarigan
(1985 : 177) sebagai berikut.
Menurut Morris dalam Tarigan (1985 : 177), ciri-ciri cerita pendek adalah sebagai berikut.
Ciri-ciri utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif (brevity, unity, and
intensity).
Unsur-unsur cerita pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena, character, and
action).
Bahasa cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian (incicive,
suggestive, and alert).
SOAL CERPEN
1.Kuingin kau berbohong padaku. Seperti yang kau utarakan kemarin, dan yang
kemarin dulu itu. Ketika mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah barat
rumah dan ketika kerumunan itu tak lagi bersamamu, kau mulai dengan kisah
kebohonganmu yang pertama kepadaku.
Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar waktu sore adalah.
A. Mentari meredup
2. (1)"Apakah peranku bagimu, silumankah aku?" tak ada jawabmu, hanya angin
berdesir di sekeliling kita. (2)Bulan pucat tak bisa menyembunyikan senyumanmu
demi melihat kerutan di dahiku. (3)Biarlah menjadi rahasia alam akan apa yang kita
rasakan ini. (4)Jangan lagi memaknainya, menanyakannya atau mengharapkannya
esok hari.
Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar malam hari terdapat pada nomor .
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
Dengan memberanikan diri, aku pun bertanya, "Apa Ibu kenal dengan seorang anak
bernama Eric yang dulu tinggal di sana itu?" Ia menjawab, "Silakan masuk, Nyonya!
Kalau Anda ibunya Eric, sungguh Anda tak punya hati!. Ia membuka pintu tempat
tinggalnya. (1)
"Tolong katakan, di mana ia sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan
meninggalkannya lagi! (2)
Aku berlari memeluk tubuhnya yang bergetar keras. "Nyonya, semua sudah terlambat.
Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di
kolong jembatan, jawabnya dengan suara terbata-bata. (3)
Eric... maafkan Ibu, Nak! Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu
kutinggalkan. (4)
Bukti latar tempat pada kutipan cerita tersebut ditandai nomor ...
A. (1) C. (3)
B. (2) D. (4)
4.Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal nomor 4
s.d. 6
Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi hadiah
untuk Tommy, tetapi ia tidak enak hati meminta uang pada ibunya. Apalagi, ibu
hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang tahun Tommy kemarin. Saat
itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil memandangi matahari yang mulai
tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu belum punya uang untuk membeli hadiah.
Andi sadar, sejak ayahnya meninggal tiga tahun yang lalu, ia dan ibunya memang
harus hidup hemat.
Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku? gumam Andi
seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan. Ia beranjak menuju meja belajarnya.
Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu belajar. Ia mengambil
secarik kertas, pensil, dan spidol warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kini,
ada senyum menghiasi bibirnya, Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk
Tommy.
Bukti bahwa peristiwa tersebut terjadi pada malam hari adalah ....
7.(1) Boleh jadi, itu sikap angkuhnya seorang yang sukses dan kaya menghadapi
pemuda kere macam aku. (2) Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di negeri ini,
mungkin dia tak rela hati anak gadisnya kupacari. (3) Jadi, amat wajar dia kelihatan
tidak suka terhadapku. (4) Apalagi tampangku tidak keren kayak aktor Nicholas
Saputra, sementara wajah Mawar memang cakep. (5) Kamu sendiri bilang, Mawar
mirip Dian Sastro dengan bodi semampai macam Luna Maya (padahal menurutku,
Mawar lebih mirip penyanyi kesukaanmu, Mulan Jamila).
Bukti bahwa watak tokoh dia pada kutipan cepen tersebut sombong terletak pada
kalimat bernomor .
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)
8.Ku tak mungkin jatuh cinta kan? Tidak sekarang, tidak denganmu. Pesonamu
menjeratku tapi aku tak kan membiarkan diriku jatuh cinta kepadamu. Tak kan pernah
kupercaya segala tuturmu kepadaku, dan ku akan selalu menganggap bohong apa pun
yang kau ucapkan kepadaku sejak itu, termasuk yang itu ... yang dua kali kau
sampaikan padaku. Sampai kapan pun kau merayuku, aku tak akan pernah lagi
percaya padamu. Kebohongan-kebohonganmu telah merusak cintaku.
Bukti bahwa watak tokoh kamu pembohong dapat diketahui melalui .
A. Tingkah laku tokoh kamu
B. Tingkah laku tokoh aku
C. Dialog tokoh kamu
D. Dialog tokoh aku
10.Sudut pandang yang digunakan pengarang pada kutipan cerpen tersebut adalah
a. Orang ketiga sebagai pengamat
b. Orang pertama tokoh utama
c. Orang campuran
d. Orang ketiga manatahu
11.Parjimin adalah tukang batu, tetangga Kurdi. Lumayan bagi mereka, mendapat
proyek baru. Rupanya, proyek rumah gedong itulah yang selalu diperbincangkan
Kurdi disetiap kesempatan. Di tempat perhelatan nikah, supitan, di tempat kerja bakti,
sarasehan kampung, sampai ronda malam. Dia senantiasa tidak lupa menceritakan
rencananya membangun rumah gedungnya itu.
Berdasarkan kutipan cerpen tersebut, Kurdi bersifat
a. pemberani
b. baik
c. egois
d. Sombong
Soal essey
Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat
1.Tuliskan pengertian cerpen
2.Tuliskan 3 ciri ciri cerpen
3.Jelaskan unsur cerpen berikut:
Alur,Tema ,Amanat.Setting,Perwatakan,Sudup pandang
4.Jelaskan pengertian Unsur Intrinsik dan unsur ekstrinsik cerpen
5.Tuliskan 5 fungsi cerpen
Musikalisasi puisi adalah puisi yang di nyanyikan sehingga seorang pendengar yang kurang
paham menjadi paham, yang tidak bisa menggambarkan sebuah isi puisi bisa tau isi puisi
tersebut. Dengan mengkoloborasikan antara sastra dan musik.
1. Baca Puisi.
2. Pahami isi puisi
3. jika sudah mengetahui isi puisi, coba mencari nada sesuai isi puisi (nada sedih,
senang, kemerdekaan dll)
4. setelah melakukan kedua tersebut satukan puisi yang kita baca dengan musik.
5. Musik harus sesuai dengan isi puisi agar pendengar paham dengan isi puisi karna
itulah tujuan Musikalisasi puisi.
Sanggar Matahari
Sanggar Kapas
Sanggar Seni SMA MUHAMMADIYAH 1 (SASEMUDISA)
Sanggar SAPTA
Sanggar Poros
Sanggar SapuLidi
Dan masih banyak sanggar-sanggar lain.
A. Musikalisasi Puisi
Musikalisasi puisi bukan barang baru di dunia seni. Kelompok musik Bimbo,
misalnya, mereka sangat ekspresif menyanyikan puisi-puisi Taufiq Ismail atau Wing Kardjo.
Sebut saja puisi Dengan Puisi Aku ciptaan Taufiq Ismail telah berhasil disenandungkan
dengan baik tanpa mengubah makna puisi tersebut. Atau puisi Salju karya Wing Kardjo yang
begitu manis dengan iringan dentingan gitar dan sedikit orkestrasi gaya khas Bimbo.
Bahan Pembelajaran rujukan bagi guru bahasa Indonesia
Disusun Oleh Rahim S.Pd. Page 23
Beberapa tahun kemudian muncul Ebiet G Ade yang mengusung puisi-puisi ciptaannya ke
dalam bentuk-bentuk melodi baladis. Masih banyak lagi tokoh-tokoh musik yang
memusikkan puisinya seperti : Yan Hartlan dan Rita Rubi Hartlan, juga Uli Sigar Rusady.
Jika kita mencermati lagu-lagu anak-anak muda masa kini, dengan tidak mengabaikan
proses kreatifitas mereka, kita dihadapkan pada ungkapan-ungkapan yang serba sederhana,
polos dan vulgar. Menangkap syair dalam lagu mereka hampir tidak memerlukan energi
untuk menafsirkan makna. Yang penting bagi mereka adalah pesannya capat sampai pada
sasaran. Musik rap adalah satu contoh bagaimana kata-kata disusun secara sederhana, tidak
perlu melalui proses kontemplasi terhadap nilai-nilai estetis. Perenungan terhadap nilai estetis
itulah yang kita harapkan bisa menambah wawasan berkesenian, sekaligus sebagai sarana
apresiasi terhadap suatu karya seni. Dari sinilah siswa dapat menghargai karya seni dan
mempunyai kepekaan terhadap sesuatu yang indah.
Jika hal ini dapat diterapkan, tidak sia-sia FX. Soetopo dan RAJ. Soedjasmin membuat
komposisi untuk dua puisi Chairil Anwar tersebut. Masalah yang dihadapi kemudian
adalah, bagaimana tanggapan sastrawan khususnya penyair, terhadap gagasan
melodisasi puisi ini. Pro dan kontra selalu terjadi terhadap sesuatu yang belum pernah
dicobakan. Lazim atau tidak, setuju atau menolak, yang jelas tidak semua penyair
mencak-mencak ketika puisinya menjadi populer ketika dinyanyikan. Ketika seorang
Ebiet G Ade menyanyikan puisi-puisinya dan laris di pasaran kaset, L. Tengsoe
Tjahjono berpendapat lain terhadap proses kreatif ini. Toh Ebiet, Bimbo, dan Taufiq
Ismail tetap berjalan beriringan. Segi intrinsik dan otoritas puisi sebagai karya sastra
tidak akan terganggu sebagaimana yang diutarakan pengamat sastra tadi. Jika ada cara
lain yang lebih menarik dan diminati siswa dalam mengapresiasi puisi, mengapa tidak
dicobakan dalam pembelajaran apresiasi sastra khususnya puisi. Uraian ini sekadar
mencari alternatif lain cara mengapresiasi puisi disamp C. Manfaat Yang Diperoleh
Musikalisasi puisi yang dimaksud pada buku ini bukan sekadar membacakan puisi
dengan diiringi permainan musik seperti kebanyakan orang melakukannya, tetapi sudah
melibatkan penggunaan unsur-unsur musik antara lain : melodi, irama/ritme, harmoni, yang
diwujudkan dalam bentuk lembaran musik (partitur).
1. Bentuk Karya
Bentuk fisik karya Musikalisasi Puisi ini ada 2 (dua), yakni teks lagu (partitur) dan
media Compact Disk (CD) atau kaset yang berisi rekaman puisi yang dibacakan dan
dilagukan.
a. Partitur musik : adalah teks lagu yang berisikan puisi-puisi yang diaransemen ke dalam
bentuk lembaran musik yang berupa : melodi, irama/ritme, dan harmoni, (teks
terlampir)
b. Compact Disk atau kaset rekaman : adalah hasil rekaman pembacaan puisi dan
nyanyian yang diambil dari puisi yang sudah dibacakan.
Kedua bentuk fisik tersebut akan sangat membantu baik guru maupun siswa dalam
mengapresiasi sebuah puisi.
Karya ini bermanfaat tidak saja bagi siswa dan guru, tetapi juga bagi komunitas
pencinta sastra khususnya apresian puisi.
b. mudah memahami isi puisi dari penggunaan tangga nada dan pola ritme,
c. memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memilih cara yang paling mudah untuk
mengapresiasi puisi,
d. memberikan tambahan khasanah lagu baru di samping lagu-lagu yang sudah biasa
dinyanyikan,
Bahan Pembelajaran rujukan bagi guru bahasa Indonesia
Disusun Oleh Rahim S.Pd. Page 25
e. mengajari siswa untuk menhargai karya orang lain,
c. memancing guru untuk kreatif dan inovatif dalam pembelajaran sastra dan Bahasa
Indonesia pada umumnya,
Dampak dan pengaruh yang ditimbulkan dari mengapresiasi karya sastra ini adalah :
1. Bagi siswa :
terbentuknya sikap dan moral siswa untuk menghargai karya orang lain,
menghargai alam ciptaan Tuhan, mencintai kedamaian, dll,
2. Bagi guru :
Dampak yang langsung dirasakan baik bagi siswa maupun guru adalah terciptanya
iklim yang sejuk dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia yang menggunakan pendekatan komunikatif bisa langsung dirasakan oleh
guru maupun siswa.
Metode Musikalisasi Puisi ini sifatnya universal dan sangat fleksibel dalam
penerapannya. Semua jenjang pendidikan, mulai SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA tentulah
mendapatkan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, oleh karena itu sangat tepat jika
metode ini diterapkan. Tentu saja puisi-puisi yang dijadikan bahan apresiasi serta tingkat
kesulitan lagunya disesuaikan dengan usia jenjang pendidikan.
Tentu tidak semua guru bahasa Indonesia dapat menerapkan metode ini karena tidak
semua guru bahasa bisa menyanyi apalagi mengajarkanya kepada siswa siswa. Cara paling
mudah adalah mendengarkan hasil rekaman yang berisi puisi-puisi yang sesuai untuk
diajarkan di jenjang pendidikan tertentu. Puisi-puisi Taufiq Ismail dan Wing Kardjo yang
penulis sebutkan di atas sesuai untuk usia SMP dan SMA dengan pertimbangan bahwa puisi
tersebut mudah untuk dipahami maknanya. Hasil rekaman berbentuk kaset sudah lama
dikenal orang. Cara kedua yakni dengan melibatkan guru kesenian yang ada untuk
mengajarkan bagaimana mengajarkan membaca notasi dan melagukannya. Tahap pemaknaan
tetap dilakukan oleh guru bahasa bersangkutan. Puisi Cintaku Jauh Di Pulau atau Aku
(Semangat) karya Chairil Anwar sudah digubah dalam bentuk lagu oleh FX. Soetopo dan
RAJ. Soedjasmin. Kedua puisi tersebut, menurut Situmorang sesuai diajarkan untuk tingkat
SMU.
Untuk mendukung penerapa teknik musikalisasi puisi perlu sedikit penguasaan unsur-
unsur musik secara umum. Unsur-unsur musik yang dimaksud adalah : nada, melodi, irama,
harmoni, serta unsur pendukung lain seperti ekspresi, dinamika, serta bentuk lagu.
1. Nada
2. Melodi
Nada-nada (tone) di atas akan bermakna jika disusun secara horizontal dengan
lompatan-lompatan (interval) tertentu. Nada-nada yang disusun secara
horizontal dengan lompatan (interval) tertentu itu dinamakan melodi. Melodi
inilah yang kemudian menjadi kalimat lagu dan terdiri dari frase-frase serta
tema tertentu. Deretan melodi kemudian menjadi lagu.
3. Irama
4. Tangga nada
5. Tempo
Tempo menentukan karakter lagu. Tempo secara umum adalah sesuatu yang
berhubungan dengan cepat lambatnya lagu dinyanyikan (musik dimainkan).
Dalam permainan musik, tempo dinyatakan dengan tanda yang merupakan
rambu-rambu yang harus ditepati dalam menyanyikan lagu. Pengelompokan
tempo terdiri dari golongan tempo cepat, tempo sedang, tempo lambat, serta
perubahannya. Kecepatan lagu diukur dengan alat pengukur yang disebut
Metronome buatan Maelzel. Metronome ini yang akan memberikan petunjuk
seberapa cepat dan seberapa lambat lagu dinyanyikan.
6. Tempo lambat
Lento = lambat
7. Tempo sedang
Moderato = sedang
8. Tempo cepat
Allegro = cepat
9. Tempo perubahan
6. Dinamik
Sekadar gambaran, secara garis besar dinamik dibagi menjadi 2 bagian yakni
a. Tanda dinamik keras :
Bahan Pembelajaran rujukan bagi guru bahasa Indonesia
Disusun Oleh Rahim S.Pd. Page 30
f = forte, berarti keras
c. Perubahan dinamik :
8. Harmoni
Pengertian praktis dan sederhana, harmoni dalam musik diatonis adalah dua
nada atau lebih (dwinada, trinada) pada tangga nada diatonis dibunyikan
secara bersamaan yang menghasilkan perpaduan nada yang harmonis.
Perkembangan berikutnya, gabungan nada-nada tersebut dikelompokkan
Penggunaan harmoni manual pada piano untuk musikalisasi puisi sering kita
dengarkan pada penyajian lagu-lagu seriosa Indonesia seperti festival
pemilihan bintang radio dan televisi tahun-tahun 80-an, sedangkan Bimbo,
Ulli Sigar Rusady, Ebiet G Ade, banyak menggunakan gitar dan orkestrasi.
9. Bentuk Lagu
Pada tahap pembacaan puisi ini, siswa diajak membaca puisi secara keseluruhan dengan
memperhatikan teknik baca puisi. Salah satu siswa diberi tugas membaca puisi dengan
teknik yang sudah pernah diajarkan dengan memperhatikan nada, irama, rima, intonasi,
serta artikulasi yang tepat. Dipilih puisi yang pendek serta relatif mudah memahami isi
yang terkandung di dalamnya. Puisi yang bertemakan pahlawan sangat disenangi oleh
anak-anak usia SD sampai SMP, ambillah contoh sajak Karangan Bunga karya Taufiq
Ismail atau sajak Pahlawan Tak Dikenal karya Toto Sudharto Bachtiar. Pengamatan
guru (pengamat) dipusatkan selain pada teknik pembacaan puisi juga pada sikap, minat,
serta motivasi siswa dalam mendengarkan pembacaan puisi tersebut. Jika terdapat
kegaduhan atau ketidakacuhan siswa berarti siswa tidak berminat terhadap teknik seperti
ini, walaupun demikian kegiatan ini harus tetap dilangsungkan. Dalam memberikan
motivasi terhadap siswa, seyogianya dihindarkan cara-cara pemaksaan dan tugas terlalu
berat karena akan semakin menjauhkan siswa dari puisi.
Kegiatan inti dari musikalisasi puisi adalah mengekspresikan puisi dengan menyanyikan
bait-bait puisi yang diapresiasi. Disebutkan di depan bahwa kegiatan paling mudah dalam
mengapresiasi puisi melalui metode musikalisasi puisi adalah mendengarkannya dari
kaset rekaman, VCD, atau perangkat elektronik lainnya. Dewasa ini sangat mudah
mencari rekaman grup Bimbo, Ebiet G Ade, atau grup-grup musik lain dengan
mengambil dari internet (download), jika sulit menemukan rekaman dalam bentuk kaset.
Namun demikian, akan lebih lengkap jika kepada siswa juga disajikan teks lagu (partitur
musik) dari puisi yang diapresiasi. Dalam hal ini, (seandainya guru bahasa Indonesia
tidak terampil membaca notasi musik), dapat melibatkan guru musik yang mempunyai
kompetensi di dalam membaca nada/melodi lagu.
Jika melodi lagu sudah dikuasai, tahap berikutnya adalah menyanyikan puisi sesuai
melodi. Kegiatan ini dilakukan dengan membagi dua kelompok. Kelompok satu
menyanyikan melodi, sedangkan kelompok lainnya menyanyikan syairnya secara
bergantian.
Setiap metode pembelajaran selalu dihadapkan pada masalah dalam penerapannya. Kendala
yang dihadapi dalam metode pembelajaran melagukan puisi ini adalah tidak semua guru bisa
membaca melodi. Jika demikian yang terjadi, guru bahasa perlu melibatkan guru seni musik
yang ada untuk mengajarkan lagu, sedangkan segi pemaknaan adalah hak guru bahasa. Cara
paling mudah adalah dengan mendengarkan kaset lagu-lagu yang berisi puisi-puisi, seperti :
Bimbo dengan puisi Taufiq Ismail dan Wing Kardjo, Ebiet G Ade dengan puisi-puisinya, dan
lain-lain.
Standar Kompetensi
6. Mengungkapkan kembali cerpen dan puisi dalam
bentuk yang lain
Kompetensi Dasar
1.2. Menceritakan kembali isi cerpen secara lisan
Pengertian Cerpen
Dalam dunia sastra kita mengenal prosa dan puisi. Prosa meliputi roman(novel), dan cerita
pendek(cerpen). Ada juga jenis prosa yang lebih pendek dari novel, tetapi lebih panjang dari
cerpen, yang disebut novelet. Cerpen, novelette atau novel, tergolong tulisan kreatif (creative
writing).
Menulis Cerpen
Lalu apakah yang disebut cerita pendek atau cerpen itu? Cerpen adalah cerita yang ditulis
pendek. Tetapi seberapa pendeknya? Bukankah panjang atau pendek itu relative? Karena itu
lalu dibuat patokan yang sudah umum berlaku. Sebagai patokan atau pedoman umum, ceroen
terdiri dari 2000 kata sampai dengan 10.000 kata. Penggolongannya adalah sebagai berikut:
Cerpen yang pendek hanya terdiri dari 750 sampai dengan 1000 kata. Cerpen jenis ini
biasanya disebut cerita mini yang lazaim disingkat cermin. Di Barat cermin disebut flash
Sedangkan cerpen yang ditulis sampai dengan 10.000 kata bisa disebut dengan cerpan(cerita
pendek yang panjang).Jenis cerpen ini bisa dikembangkan menjadi novelette atau novel
pendek. Karya-karya cerpen para sastrawan Eropa, Amerika Latin dan AS tahun 1940
1960-an pada umumnya ditulis begitu panjang dan layak disebut cerpan.
Ada dua tipe cerpen, yaitu cerpen yang ditulis dengan sempurna disebut well made short-
story dan cerpen yang ditulis tidak utuh disebut slice of life short-story. Tipe pertama adalah
cerpen yang ditulis secara fokus yaitu: satu tema dengan plot yang sangat jelas dan ending
yang mudah dipahami. Cerpen tersebut pada umunya bersifat kovensional dan berdasar pada
realitas /fakta. Maka cerpen tipe ini biasanya enak dibaca dan mudah dipahami. Pembaca
awam dapat membaca cerpen jenis ini kurang dari satu jam.
Sebaliknya, cerpen tipe kedua, yaitu slice of life short-story, tidak terfokus temanya,
memencar, sehingga plot tidak terstruktur. Plot(alur) ceritanya kadang dibuat mengambang
oleh pengarang.nya. Pada umumnya,cerpen jenis ini ditulis dengan gaya kontemporer dan
bersumber dari ide atau gagasan murni, maka disebut juga dengan cerpen gagasan. Dengan
demikian, cerpen tipe ini seringkali sulit dipahami sehingga perlu dibaca berulang-
ulang.Pembaca karya seperti itu adalah kalangan tertentu yang memang paham akan karya-
karya sastra.
Cerpen tipe mana pun, yang ditulis sebagai cerpen standar, cermin(flash) maupun cerpan
mempunyai beberapa persamaan:
Untuk menghindari terjadinya penyajian cerita campur aduk tidak karuan (muddle and
jumble), Laurie E. Rozakis, penulis buku berjudul Creative Writing(2004) memberi saran
agar sebelum memulai menulis cerpen hendaknya membuat diagram cerita terlebih dahulu.
Karena berbentuk mirip piramida maka diagram cerita ini disebut Story Triangle (Piramida
Cerita) dengan langkah-langkah untuk menyusunnya sebagai berikut:
Secara sederhana langkah-langkah diatas dapat dirumuskan dalam rangkaian sebagai berikut
ini:
Cerita pendek apabila diuraikan menurut kata yang membentuknya berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : cerita artinya tuturan yang membentang bagaimana
terjadinya suatu hal, sedangkan pendek berarti kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) yang
memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam situasi
atau suatu ketika ( 1988 : 165 ).
Sementara itu, Sumardjo dan Saini (1997 : 37) mengatakan bahwa cerita pendek adalah cerita
atau parasi (bukan analisis argumentatif) yang fiktif (tidak benar-benar terjadi tetapi dapat
terjadi dimana saja dan kapan saja, serta relatif pendek).
Dari beberapa pendapat di atas penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan cerita
pendek adalah karangan nasihat yang bersifat fiktif yang menceritakan suatu peristiwa dalam
kehidupan pelakunya relatif singkat tetapi padat.
Di atas penulis kemukakan bahwa masih banyak orang belum mengetahui ciri-ciri sebuah
cerita pendek. Mengenai hal tersebut, di bawah ini penulis kemukakan ciri-ciri cerita pendek
menurut pendapat Sumarjo dan Saini (1997 : 36) sebagai berikut.
Ceritanya pendek ;
Pendapat lain mengenai ciri-ciri cerita pendek di kemukakan pula oleh Lubis dalam Tarigan
(1985 : 177) sebagai berikut.
Menurut Morris dalam Tarigan (1985 : 177), ciri-ciri cerita pendek adalah sebagai berikut.
Ciri-ciri utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif (brevity, unity, and
intensity).
Unsur-unsur cerita pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena, character, and
action).
Bahasa cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian (incicive,
suggestive, and alert).
Memang dengan memberikan cerpen anak terlihat kita tidak serius untuk membuat anak
mengerti suatu materi, padahal jika kita tahu manfaatnya sangat tinggi. Dengan membaca
cerpen anak akan lebih terangsang untuk melakukan kativitas belajar, dan ia akan tahu bahwa
belajar bukan hal yang menyulitkan dan membosankan.
Setelah anak anda mulai tertarik dengan belajar gaya santai anda bisa coba sisipkan
pelajaran-pelajaran lain di dalmnya, tentu dengan metode pendekatan seperti ini akan
semakin baik di banding dengan harus memberikan paksaan untuk belajar. Anak yang di
paksa untuk belajar kejiwaannya justru akan tertekan dan sulit menerima materi.
Dengan hal di atas cerpen anak bukan hal yang tidak baik untuk di berikan pada anak, karena
anak kita rata-rata di usianya yang masih sangat dini masih senang bermain, jadi jangan
terlalu dipaksakan untuk serius melakukan sesuatu sehingga berdampak pada psikologinya.
Pentingnya memperhatikan psikologi atau kejiwaan anak adalah tanggung jawab terbesar
orang tua, karena jika tidak anak akan mengalami pertumbuhan kejiwaan yang tidak normal,
atau bisa terjadi efek trauma yang membuat ia tidak mau melakukan hal yang sama di
kemudian hari.
Jika ini dalam konteks membaca, tentunya sangat rugi bagi si anak jika ia trauma membaca,
dalam artian yang ia tahu membaca bukanlah hal yang menyenangkan baginya. Cobalah ubah
pola mendidik, terutama membaca dengan bantuan cerpen anak.
"Menulislah pada saat awal dengan hati. Setelah itu, perbaiki tulisan Anda dengan pikiran.
Kunci pertama dalam menulis adalah bukan berpikir, melainkan mengungkapkan apa saja yang
dirasakan."
- William Forrester -
Sebenarnya, tidak ada rumusan yang baku mengenai apa itu cerpen. Kalangan sasterawan
memiliki rumusan yang tidak sama. H.B. Jassin Sang Paus Sastra Indonesia- mengatakan
bahwa yang disebut cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, dan
penyelesaian. A. Bakar Hamid dalam tulisan "Pengertian Cerpen" berpendapat bahwa yang
disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai:
antara 500-20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, dan adanya satu kesan.
Sedangkan Aoh. KH, mendefinisikan bahwa cerpen adalah salah satu ragam fiksi atau cerita
rekaan yang sering disebut kisahan prosa pendek. Dan masih banyak sastrawan yang
A.Menyimak Syair
Standar Kompetensi
5. Memahami wacana sastra jenis syair melalui kegiatan mendengarkan syair
Kompetensi Dasar
1.2 Menemukan tema dan pesan syair yang diperdengarkan
Pengertian Syair
Syair adalah salah satu jenis puisi lama. Ia berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah
dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa
Arab syuur yang berarti perasaan. Kata syuur berkembang menjadi kata syiru yang berarti puisi
dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara
umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi
sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair
yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya,
antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai berikut.
1. Syair Panji :
Syair panji menceritakan tentang keadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang
berada atau berasal dari dalam istana.
Contoh syair panji adalah Syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang putri bernama
Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan.
2. Syair Romantis :
Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara, hikayat,
maupun cerita rakyat. Contoh syair romantis yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang
putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan (saudaranya)
untuk bertemu dengan ibunya. Pertemuan pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya,
yang telah membuang dirinya.
Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai berikut :
A. Syair Panji
Syair Panji menceritakan tentang keaadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang
berasal dari isana. Contoh syair panji adalah Syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang
putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan.
B. Syair Romantis
Syair Romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita alipur laram hikayat,
maupun cerita rakyat. Contoh syair romantis yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang
putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan (saudaranya)
untuk bertemu dengan ibunya, Pertemuan pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang
telah membuang dirinya.
C. Syair Kiasan
Syair Kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buah-buahan. Percintaan tersebut
merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung
Pungguk yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau
seperti perumpamaan "seperti pungguk merindukan bulan"
D. Syair Sejarah
E. Syair Agama
Syair Agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu: (a) syair sufi, (b)
syair tentang ajaran Islam, (c) syair riwayatcerita nabi, dan (d) syair nasihat.
Perlu kita ketahui, setiap syair pasti mengandung pesan tertentu. Pesan tersebut dapat kita simpulkan
setelah memahami isi sebuah syair.
Contoh syair agama : Syair Perahu, Syair Dagang (banyak yg bilang karangan Hamzah Fansuri, tapi
para ahli membantahnya), Syair Kiamat, Bahr An-Nisa, Syair Takbir Mimpi, Syair Raksi
Tema : "Syair Abdul Muluk" adalah kisah putra raja yang bijak. Pesan atau amanat hendaklah kita
menjadi orang yang bijak dan baik budi agar dicintai sesama. Syair ini termasuk Syair Panji
Pada saat menulis cerpen, kita harus cermat dalam pemilihan kata. Hal ini dikarenakan
terbatasnya durasi dan lingkup cerita dalam sebuah cerpen. Untuk itu ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, agar cerpen yang kita buat memiliki cerita yang jelas serta dipahami oleh
pembaca. Berikut ini adalah paparannya:
Pemilihan Topik/Tema
Topik atau tema adalah ide cerita dari sebuah tulisan, dan biasanya mengandung
pesan, nilai-nilai atau tujuan yang akan disampaikan kepada pembaca. Tema ini pula
yang menjadi benang merah yang menghubungkan awal dan akhir dari sebuah cerita.
Karena durasi cerpen yang pendek, maka apapun yang kita tulis harus disesuaikan
dengan tema agar cerita tidak melantur kemana-mana.
Penentuan Setting
Karena ini adalah cerita pendek, maka jumlah kata yang akan kita tulis juga terbatas.
Untuk itu setting atau lokasi kejadian yang kita tentukan haruslah tepat dan
mendukung jalannya cerita. Tidak perlu banyak membuat setting, karena akan
membuat jalan cerita mengambang alias tidak jelas. Misal untuk menulis cerita
tentang kisah cinta pertama, kita bisa mengambil lokasi di sekolah, atau kampus, atau
tempat kerja dan rumah si cewek. Jadi tidak perlu kita menceritakan kejadian saat
ketemu di toko buku, pasar, taman, mall, food court dan lainnya.
Pemilihan Tokoh
Sebuah cerpen cukup memiliki maksimal 4 tokoh saja untuk menjaga efektivitas
cerita. Terlalu banyak tokoh akan membuat cerita menjadi kabur. Dari tokoh-tokoh
tadi, kita harus memilih tokoh utama yang akan menjadi fokus cerita yang kita buat.
Tidak perlu terlalu panjang lebar dalam menjelaskan para tokoh, cukup singkat saja
karena ini hanyalah sebuah cerita dengan durasi yang pendek.
Penyisipan Dialog
Meski ini adalah sebuah cerita pendek, namun ceritanya menjadi kurang bermakna
Bahan Pembelajaran rujukan bagi guru bahasa Indonesia
Disusun Oleh Rahim S.Pd. Page 46
jika hanya berisi narasi tanpa dialog. Dialog adalah pendukung yang akan
menguatkan karakter tokoh dan mempertegas jalan cerita. Namun perlu berhati-hati
dalam menyisipkan dialog ini, jangan sampai terlalu panjang. Buat saja dialog yang
bisa sejalan dengan tema. Jika terlalu melebar, lebih baik dialog yang tidak penting
dihapus saja.
1. Plot keras, jika akhir cerita meledak keras di luar dugaan pembaca. Contohnya: cerpen-
cerpen Anton Chekov, pengarang Rusia legendaris, cerpen-cerpen Trisnoyuwono yang
terkumpul dalam Laki-laki dan Mesiu, cerpen-cerpen Subagio Sastrowardoyo dalam
kumpulannya Kejantanan di Sumbing.
2. Plot lembut, jika akhir cerita berupa bisikan, tidak mengejutkan pembaca, namun tetap
disampaikan dengan mengesan sehingga seperti terus tergiang di telinga pembaca. Contoh,
cerpen Seribu Kunang-kunang di Manhattan karya Umar Kayam, cerpen-cerpen Danarto
dalam Godlob, dan hampir semua cerpen Guy de Maupassant, pengarang Perancis
menggunakan plot berbisik.
3. Plot lembut-meledak, atau plot meledak-lembut adalah campuran plot keras dan lembut.
Contoh: cerpen Krawang-Bekasi milik Gerson Poyk, cerpen Bulan Mati karya R.
Siyaranamual, dan cerpen Putu Wijaya berjudul Topeng bisa dimasukkan di sini.
Adapun jika kita melihat sifatnya, maka ada cerpen dengan plot terbuka, plot tertutup dan
cempuran keduanya. Jadi sifat plot ada kalanya:
Terbuka. Jika akhir cerita merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita, di
samping masalah dasar persoalan.
Tertutup. Akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk meneruskan jalan cerita. Contoh
Godlobnya Danarto.
Campuran keduanya.
3. Penokohan
Yaitu penciptaan citra tokoh dalam cerita. Tokoh harus tampak hidup dan nyata hingga pembaca
merasakan kehadirannya. Dalam cerpen modern, berhasil tidaknya sebuah cerpen ditentukan oleh
berhasil tidaknya menciptakan citra, watak dan karakter tokoh tersebut. Penokohan, yang
didalamnya ada perwatakkan sangat penting bagi sebuah cerita, bisa dikatakan ia sebagai mata air
kekuatan sebuah cerita pendek.
Pada dasarnya sifat tokoh ada dua macam; sifat lahir (rupa, bentuk) dan sifat batin (watak,
karakter). Dan sifat tokoh ini bisa diungkapkan dengan berbagai cara, diantaranya melalui:
1. Sudut pandangan orang pertama. Lazim disebut point of view orang pertama. Pengarang
menggunakan sudut pandang aku atau saya. Di sini yang harus diperhatikan adalah
pengarang harus netral dengan aku dan sayanya.
2. Sudut pandang orang ketiga, biasanya pengarang menggunakan tokoh ia, atau dia. Atau
bisa juga dengan menyebut nama tokohnya; Aisha, Fahri, dan Nurul misalnya.
3. Sudut pandang campuran, di mana pengarang membaurkan antara pendapat pengarang dan
tokoh-tokohnya. Seluruh kejadian dan aktivitas tokoh diberi komentar dan tafsiran, sehingga
pembaca mendapat gambaran mengenai tokoh dan kejadian yang diceritakan. Dalam
Sekelumit Nyanyian Sunda Nasjah Djamin sangat baik menggunakan teknik ini.
4. Sudut pandangan yang berkuasa. Merupakan teknik yang menggunakan kekuasaan si
pengarang untuk menceritakan sesuatu sebagai pencipta. Sudut pandangan yang berkuasa
ini membuat cerita sangat informatif. Sudut pandanga ini lebih cocok untuk cerita-cerita
bertendens. Para pujangga Balai Pustaka banyak yang menggunakan teknik ini. Jika tidak
hati-hati dan piawai sudut pandangan berkuasa akan menjadikan cerpen terasa menggurui.
Setelah mengerti betul definisi cerpen, karakteristik cerpen dan unsur-unsur yang wajib ada dalam
membangun cerpen, maka sejatinya Anda sudah sangat siap untuk menciptakan sebuah cerpen.
Sebelum menulis cerpen ada baiknya anda mengetahui anatomi cerpen atau bisa juga disebut
struktur cerita. Umumnya anatomi cerpen, apapun temanya, di manapun settingnya, apapun jenis
sudut pandangan tokohnya, dan bagaimanapun alurnya memiliki anatomi sebagai berikut:
Atau, komposisi cerpen, sebagaimana ditandaskan H.B.Jassin dapat dikatakan sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Pertikaian
3. Penyelesaian
Jenis Iklan
Syarat-syarat Iklan
Syarat-syarat Iklan adalah sebagai berikut:
1. Dibuat dalam format kolom dan baris, hal ini untuk menghemat biaya pemasangan
karena penghitungan biaya berdasarkan jumlah baris
2. Menggunakan singkatan atau akronim yang lazim digunakan, seperti: dijual= djl,
cepat=cpt, murah=mrh, rumah=rmh.
3. Ditulis dengan ukuran yang sama, jumlah baris masimal 6 baris dan minimal 3 baris
Dari contoh iklan baris di atas ada beberapa istilah yang digunakan dan disingkat yaitu:
cpt = cepat
djl = dijual
hub = hubungi
nego = negosiasi
mls = mulus
bgs = bagus
Jika kita analisis berdasarkan 4 komponen yang selalu ada dalam iklan baris dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Menentukan Objek
Mendeskripsikan Objek
Objek yang akan ditulis dalam iklan baris sebaiknya dideskripsikan terlebih dahulu.
Mendeskripsikan objek dengan mempertanyakan apa, di mana, bagaimana, siapa, dan berapa.
Dengan mempertanyakan objek tersebut maka dapat dideskripsikan konsep untuk iklan
barisnya. Yang dimaksud dengan objek iklan dapat berupa benda ataupun jasa. Objek benda
seperti: sepeda motor, mobil, rumah, dan objek jasa seperti lowongan pekerjaan.
Dalam prakteknya lebih banyak orang langsung membuat buram iklan di biro iklan tanpa
mendeskripsikannya terlebih dahulu. Hal tersebut dapat dilakukan bila kita mengetahui
spesifikasi, kondisi, dan pasaran harga produk tersebut. erhatikan contoh berikut ini!
Spesifikasi produk yang akan dijual:
mobil Toyota Yaris
Tahun pembuatan 2007
Kondisi bagus 98 %
Harga bersaing
Warna silver
Interior kulit asli
Kelengkapan DVD, TV, dan audio sistem
Iklan baris yang tepat untuk deskripsi tersebut:
Memperbaiki Kesalahan
Menyunting iklan baris yang terdapat kesalahan dengan mengacu kepada ketentuan penggunaan
bahasa yang lazim digunakan dalam iklan baris. Contoh iklan baris yang kurang jelas.
Contoh iklan baris di atas kurang jelas karena tidak memenuhi 4 komponen penulisan iklan baris
yaitu, kegiatannya, barangnya, spesifikasinya, dan identitas penjualnya. Pada iklan di atas baru
ada 2 komponen yaitu kegiatan dan barangnya sedangkan spesifikasi dan identitasnya tidak ada
Maksudnya dijual sebuah rumah dalam kondisi bagus, peminat diharapkan menghubungi nomor
554387. Iklan ini tidak menyebutkan lokasi dan luas tanah serta bangunannya, juga status
tanahnya.
Sebaiknya:
Standar Kompetensi
4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk iklan baris, resensi, dan karangan
Kompetensi Dasar
4.1 Meresensi buku pengetahuan
1. 1. Pengertian dan Tujuan Resensi adalah tulisan timbangan suatu hasil karya atau
wawasan tentang baik dan kurang baiknya kualitas suatu tulisan yang terdapat dalam
suatu karya. Resensi dapat pula diartikan sebagai suatu tulisan yang memberikan
penilaian terhadap suatu karya baik fiksi maupun nonfiksi dengan cara
mengungkapkansegi keunggulan dan kelemahannya secara objektif.Tujuan penulisan
resensi adalah:
2. a. Menimbang agar suatu hasil karya memperoleh perhatian dari orang-orang yang
belum mengetahui atau membutuhkannya.
3. b. Memberikan penilaian dan penghargaan terhadap isi suatu hasil karya sehingga
penilaian itu diketahui khalayak.c. Melihat kesesuaian latar belakang
pendidikan/penguasaan ilmu pengarang dan kesesuaian karakteristik tokoh,
penokohan, atau setting dengan bahan yang disajikannya.d. Mengungkapkan
kelemahan suatu tuisan dan sistem penulisan atau alur suatu hasil karya.e.
Memberikan pujian atau kritikan yang konstruktif terhadap bobot ilmiah atau nilai
sastra karya tulis seseorang.
4. Cara Membuat ResensiPada saat kita akan membuat resensi nalar kita harus siap
bahwa bahan-bahan yang akan diresensi betul-belul diketahui dan dikuasai. Dengan
demikian hasil resensi kita bukan hanya mengungkapkan segalasesuatu yang terdapat
dalam karya tersebut, melainkan mencakup pula uraian perbandingan dengan karya-
karya lain yang sejenis. Hal-hal yang harus mendapat perhatian dari seorang
resentator untuk membuat resensi:a. Resentator harus bersikap objektif terhadap
sesuatu yang akan diresensi dan meninggalkan sepenuhnya sikap subjektif.b.
Resensator mempunyai wawasan yang cukup luas terhadap bahan yang akan
diresensi.c. Resensaor harus mencoba membandingkan dengan sajian bentuk lain
yang memiliki kesesuaian dengan bahan yang akan diresensi.d. Resensator harus
mencoba memberikan komentar dengan acuan yang jelas dan terarah pada bagian
yang diberi komentar agar tidak menimbulkan kesalahtafsiran antara resensator
dengan penulis.e. Resensator harus mengungkapkan data yang diresensi secara jelas
dan lengkap agar dapat dengan mudah dihibung-hubungkan di antarra keduanya oleh
Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan,
tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai.
Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
b. pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti
yang tertera pada buku.);
c. penerbit;
e. tebal buku;
f. harga buku (jika diperlukan).
3. Membuat pembukaan
b. membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang
sendiri maupun oleh pengarang lain;
h. memperkenalkan penerbit;
i. mengajukan pertanyaan;
j. membuka dialog.
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
c. keunggulan buku;
Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
6. Prinsip-prinsip Penulisan Resensi
RESENSI
Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, Resentie, yang berarti kupasan atau
pembahasan. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film,
atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau
majalah.
Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah
pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih
dikenal dengan istilah timbangan buku.
Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu
buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku
yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi
pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera
pribadi si pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang
dapat diambil hikmahnya.
Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus
membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan
yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi.
a. Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
b. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi
pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
c. Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
d. Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan
Umumnya resensi terdiri dari
a. Judul
Judul resensi harus menarik dan selaras dengan keseluruhan isi resensi
b. Identitas buku
meliputi judul buku(judul asli dan Modern.terjemahan),penulis, penerbit, tahun
terbit, tebal buku.
c. Isi
Meliputi
Bahan Pembelajaran rujukan bagi guru bahasa Indonesia
Disusun Oleh Rahim S.Pd. Page 58
- ulasan singkat isi
- keunggulan buku,
- kelemahan buku,
- rumusan kerangka
d. Penutup
Penutup resensi biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa. Selain itu
dapat juga berisi kelemahan buku.
Komponen resensi novel
Komponen yang dapat dibahas dalam menyusun resensi novel adalah sebagai
berikut.
a. Tema
Tema apakah yang diungkap dalam novel? Apakah tema yang diungkapkan itu
menarik pembaca secara umum? Apakah tema sudah sering diungkapkan dalam seri
cerita lain yang dibuatnya? Apakah tema dapat diterima sebagai kebenaran yang
umum?
b. Alur Cerita
Bagaimana peristiwa-peristiwa diatur dalam cerita? Apa keunikan susunan peristiwa
yang digunakan pengarang? Apakah ada pembaruan susunan peristiwa dalam cerita
itu?
c. Penokohan
Bagaimana pengarang memberi (menciptakan) watak atau karakter pada tokoh-
tokohnya? Bagaimana sifat tokoh tersebut? Adakah keunikan dalam menciptakan
watak tokoh?
d. Sudut Pandang
Sudut pandang apa yang dipakai pengarang untuk menyampaikan cerita?
Adakah keunikan sudut pandang dalam cerita?
e. Latar Cerita
Bagaimana latar cerita digunakan? Apakah latar ceritanya cocok dengan
peristiwa?
f. Nilai-nilai
Nilai-nilai apakah yang dapat diambil pembaca dari cerita? Adakah nilai-nilai baru
yang dikembangkan?
g. Bahasa dan Gaya Cerita
Bagaimana bahasa yang digunakan pengarang? Apakah cerita disampaikan dengan
cara humor, serius, atau sinisme?
h. Pengarang
Siapa pengarang cerita itu? Bagaimana latar belakang kehidupannya?
Bagaimana kreativitasnya?
Dalam sebuah resensi tidak semua cerita tersebut diulas oleh penulis. Biasanya
penulis hanya memilih aspek yang dianggap paling menarik. Pertimbangan tentang
kemenarikan itu bersifat relatif subjektif. Oleh karena itu, resensi novel itu bersifat
Bahan Pembelajaran rujukan bagi guru bahasa Indonesia
Disusun Oleh Rahim S.Pd. Page 59
subjektif pula.
Jika anda telah membaca novel secara keseluruhan, hal-hal yang harus dicatat untuk
membuat resensi bisa mengikuti cara seperti yang telah dikemukakan di atas, atau
mengikuti cara berikut.
a. Memberitahukan kepada masyarakat akan terbitnya buku baru dengan
menginformasikan data-data, seperti judul novel, pengarang, penerbit, dan jumlah
halaman.
b. Menginformasikan jenis novel, tema, alur cerita, penokohan, sudut pandang, latar
cerita, nilai-nilai, bahasa dan gaya cerita, reputasi pengarang, dan latar belakang
penerbitan.
c. Menyampaikan tujuan penulisan atau ringkasan novel.
d. Menegaskan keunggulan dan kelemahan novel, apakah bermanfaat bagi
masyarakat atau tidak. Apakah novel itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
atau tidak, bernilai bagi masyarakat atau tidak, dan seterusnya.
Kiat Praktis Menulis Resensi Buku
Resensi adalah tulisan yang menjelaskan kelebihan dan kekurangan sebuah karya
baik yang berupa buku maupun yang berupa karya seni. Tulisan ini biasanya dimuat
di media cetak seperti koran, majalah, atau tabloid. Dilihat dari segi isinya terdapat
berbagai macam resensi, antara lain resensi buku, resensi novel, resensi buku
kumpulan cerpen, resensi film, resensi, patung, dan sebagainya.
Penulis resensi adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang bidang yang
diresensi dan memiliki kemampuan untuk menganalisis sebuah karya secara kritis
sehingga dapat menjelaskan kelemahan dan kelebihan dari karya yang diresensi.
Resensi dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang
sebuah karya sehingga pembaca mengetahui apakah karya yang diresensi itu
merupakan karya yang bermutu atau tidak. Resensi akan sangat bermanfaat apabila
karya yang diresensi relatif masih baru. Semakin baru karya yang diresensi, semakin
baik. Hal itu dimaksudkan agar pembaca segera mengetahui apakah karya itu layak
untuk dinikmati atau tidak.
Sekurang-kurangnya dalam resensi terdapat hal-hal berikut ini:
a. Judul resensi
b. Identitas karya (buku) yang diresensi
c. Uraian tentang jenis karya yang diresensi
d. Uraian tentang kelebihan dan kekurangan karya yang diresensi
e. Kesimpulan yang berisi penegasan kembali mengenai layak tidaknya karya
tersebut untuk dinikmati oleh pembaca.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menulis resensi buku (novel) adalah:
a. Tahap Persiapan meliputi:
Membaca contoh-contoh resensi;
dan Menentukan buku yang akan diresensi.
b. Tahap Pengumpulan Data meliputi:
Bahan Pembelajaran rujukan bagi guru bahasa Indonesia
Disusun Oleh Rahim S.Pd. Page 60
Membaca buku yang akan diresensi;
Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai data meliputi hal-hal
yang menarik dan tidak menarik dari buku (novel) yang diresensi;
Mencatat data-data penulisan resensi yang telah diperoleh melalui membaca buku
yang diresensi.
c. Tahap Penulisan meliputi:
Menuliskan identis buku;
Mengemukakan isi buku (sinopsis novel dan unsur-unsur intrinsik lainnya );
Mengemukakan kelebihan dan kekurangan buku (novel) baik dari segi isi maupun
bahasa;
Merevisi resensi dengan memperhatikan susunan kalimatnya, kepaduan
paragrafnya, diksinya, ejaan dan tanda bacanya. Membuat judul resensi.
Catatan:
Judul resensi harus singkat, menarik, dan menggambarkan isi resensi.
Cara menemukan kekurangan dan kelebihan buku yang diresensi yaitu dengan cara
membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain yang sejenis baik oleh
pengarang yang sama maupun oleh pengarang lain yang meliputi segi isi atau pun
bahasanya (untuk novel meliputi semua unsur intrinsiknya);
Mencari hal-hal yang menarik atau disukai dan hal-hal yang tidak disukai dari buku
tersebut dan mencari alasan mengapa demikian.
Berikut ini adalah contoh resensi novel.
Identitas buku
1. judul buku
2. Penulis buku
3. Penerbit buku
4. kota terbit
5. tahun terbit
Bahan Pembelajaran rujukan bagi guru bahasa Indonesia
Disusun Oleh Rahim S.Pd. Page 61
6. tebal buku
Pelajaran V
D Menyunting Karangan
Standar Kompetensi
4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk iklan baris, resensi, dan karangan.
Kompetensi Dasar
4.3 Menyunting karangan dengan berpedoman pada ketepatan ejaan, tanda baca,
pilihan kata, keefektifan kalimat, keterpaduan paragraf, dan kebulatan wacana
Ejaan
Pilihan kata
Keefektifan kalimat
Keterpaduan paragraf
Ejaan meliputi :
Kode-kode menyunting/koreksi :
1. = mengubah huruf kecil/besar menjadi huruf besar/kecil
2. X menhilangkan tanda baca, huruf, kata/kalimat yang tidak terpakai
3. O digunakan untuk mengganti tanda baca, huruf,kata / kalimat
MENYUNTING KARANGAN
2. Kaidah-kaidah yang harus diperbaiki atau diperhatikan dalam sebuah karangan adalah sebagai
berikut.
b. Tanda baca, ketepatan penggunaan dan penempatan tanda baca, misalnyan tanda titik (.), tanda
koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda petik satu (.), tanda petik dua (.),
dan sebagainya.
f. Keterbacaan karangan.
g. Sistematika penyajian.
3. Kegiatan menyunting dilakukan salah satunya untuk mempersiapkan naskah yang baik dan benar
sebelum diterbitkan.
4. Naskah-naskah tersebuut biasanyan berupa buku, majalah, surat kabar, tabloid, dan sebagainya.
Tanaman hias adalaah merupakan tanaman yang berfungsi untuk menambah keindahan. Tanaman
hias dapat diletakkan didalam atau diluar ruangan baik dirumah, dikantor, atau dimana saja. Banyak
berbagai jenis tanaman hias yang dijualdengan harga bervaresi. Agar tanaman hias dapat tampil
dengan indah harus dirawat dengan baik.Dalam merawat harus mengeetahui karaakteristik dan
kebutuhan tanaman. Sebagai contoh misalnya merawat tanaman anggrek harus mengetahui sifat-sifat
dan kebutuhan tanaman anggrek tersebut sehingga tanaman anggrek itu dapat tumbuh dengan sehat.
Demikian juga untuk merawat tanaman hias yang lain juga harus mengetahui dan memahami sifat-
sifat serta kebutuhan tanaman. Pada dasarnya setiap jenis tanaman hias memiliki sifat-sifat dan
kebutuhan yang berlainan antara satu dengan tanaman lainnya. Misalnya tanaman teratai tanaman
bunga kamboja kedua jenis tanaman tersebut memiliki sifat dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Tanaman teratai seharusnya ditanam dikolam atau tempat berair sedangkan tanaman kamboja tidak
membutuhkan banyak air sehingga tidak ditanam didalam kolam seperti halnya tanaman teratai.
7. Karangan tersebut belum memenuhi standar karangan yang baik dan benar karena ada beberapa hal
yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan misalnya sebagai berikut.
a. Penulisan kalimat pada awal sebuah paragraph seharusnya sedikit menjorok masuk, bukan
rata kiri.
b. Penulisan judul karangan tersebut tidak tepat, judul karangan seharusnya ditulis
menggunakan huruf capital pada setiap awal kata. Judul karangan seharusnya diletakkan
ditengan atau centering. Penulisan judul yang benar untuk karangan tersebut adalah
Merawat Tanaman Hias.
c. Kalimat pertama pada karangan tersebut tidak efektif karena terdapat penggunaan kata
yang mubazir, yaitu kata adalah dan merupakan. Kedua kata tersebut bermakna sama
sehingga seharusnya digunakan salah satunya.
d. Pada kalimat kedua terdapat kesalahan penulisan kata didalam dan diluar. Penulisan yang
benar adalah dengan memisahkan antara kata di dan kata dalam dan di dengan kata luar.
e. Pada kalimat ketiga juga ditemukan kesalah ejaan pada penulidan kata bervareasi. Kata
tersebut tidak baku. Penulisan kata bervareasi yang benar adalah bervariasi.
Selain hal-hal tersebut, masih banyak ditemukan kesalahan penulisan yang lain.
8. Berikut ini adalah alur kerja seorang editor buku dalam sebuah perusahaan penerbit ketika
menyunting/mengedit sebuah naskah.
a. Membaca naskah secara tuntas dengan tujuan mengetahui gambaran keseluruhan isi naskah. Ini
penting agar sang penyunting juga memahami konsep naskah/ buku yang diinginkan oleh penulis.
Seorang editor tidak boleh begitu saja mengunabah sebuah naskah tanpa mengetahui konsep yang
diinginkan oleh penulis. Hal itu disebabkan, sebuah buku menunjukan identitas penulisnya. Jika
buku diubah terlalu dalam oleh sang editor, dikhawatirkan cirri khas penulis akan jilang. Hal ini
terutama berlaku bagi buku-buku umum.
b. Menandai bagian-bagian yang meragukan. Bagian-bagian yang meragukan ini bisa diberi
tanda dengan pensil berikut keterangan ataupun catatan singkat. Kemudian, seorang
editor perlu berkonsultasi dengan penulis untuk membahas temuan-temuan tersebut.
Tujuannya adalah untuk mencari titik temu.
d. Editor berdiskusi dengan bagian art kreatif untuk membahas konsep buku yang akan
diterbitkan tersebut berkaitan dengan naskah grafika : gambar, desain isi, desain kover,
dan tata letak.
Tanaman hias merupakan tanaman yang berfungsi untuk menambah keindahan. Tanaman hias dapat
diletakkan di dalam atau di luar ruanga, baik di rumah, di kantor, atau di mena saja. Berbagai jenis
tanaman hias dijual dengan harga bervariasi. Agar tamanan hias dapat tampil dengan indah, harus
dirawat dengan baik.
Pada dasarnya setiap jenis tanaman hias memiliki sifat-sifat dan kebutuhan yang berlainan. Misalnya,
tanaman teratai atau tanaman bunga kamboja. Kedua jenis tanaman tersebut memiliki sifat dan
kebutuhan yang berbeda. Tanaman teratai seharusnya ditanam di kolam atau tempat berair, sedangkan
tanaman kamboja tidak membutuhkan banyak air sehingga seharunya tidak ditanam di dalam kolam
seperti halnya tanaman teratai.
Abdul Chaer. 2000. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Ajip Rosidi. 1977. Laut Biru Langit Biru. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Asul Wiyanto. 2001. Terampil Pidato. Jakarta: Grasindo.
-------------. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo.
-------------. 2005. Kesusastraan Sekolah. Jakarta: Grasindo.
Daniel Samad. 1997. Dasar-Dasar Meresensi Buku. Jakarta: Grasindo.
Darwin S. Chaniago. 1997. Kata-Kata Mutiara. Bandung: Pustaka Setia.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Djiwandono, M. Soenardi. 1996. Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: ITB Bandung.
Effendi Usman. 1992. Hakikat Fungsi Bahasa dalam Kehidupan. Jakarta: PT. Bina Aksara.
Ensiklopedi Umum untuk Pelajar. 2005. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve.
Gorys Keraf. 2001. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Hasan Alwi, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Hassan Shadily. 1991. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Henry Guntur Tarigan. 1996. Membaca sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Herman J. Waluyo. 1987. Drama I. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
. 1987. Drama II. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
. 2002. Pengkajian Sastra Rekaan. Salatiga: Widya Sari Press.
Idrus. 2004. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Jakarta: Balai Pustaka.
J.S. Badudu. 1979. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.
Jawatan Kebudayaan Kementerian PP & K Yogyakarta. 1955. Catatan-Catatan tentang
Amir Hamzah. Yogyakarta PP & K.
M. Ramlan. 1985. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Karyono.
Made Sukada. 1987. Beberapa Aspek tentang Sastra. Denpasar: Kayumas dan Yayasan
Ilmu dan Seni Lesiba.
Maman Sumantri. 1995. Teknik Menyusun Pidato. Jakarta: Balai Pustaka.
McGlynn, John H. 2002. Indonesia Heritage: Bahasa dan Sastra. Jakarta: Buku Antarbangsa.
Nur Arifin Chaniago dan Arief Budiman. 2003. Kamus Lengkap Peribahasa Indonesia.
Bandung: Pustaka Grafika.
Pamusuk Eneste. 1995. Buku Pintar Penyuntingan Naskah. Jakarta: Obor.
. 2001. Buku Pintar Sastra Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Standar Kompetensi
9. Memahami isi pidato/khotbah/ceramah
Kompetensi Dasar
9.1 Memberi komentar tentang isi ceramah yang didengarkan
Pidato merupakan suatu bentuk perbuatan berbicara di depan umum atau berorasi
dalam situasi tertentu dan dengan pendengar tertentu pula, atau memberikan
gambaran tentang suatu hal. Pidato merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan.
Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi, dan
pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Oleh
sebab itu, unsur-unsur yang berupa intonasi (tempo, tekanan, dan panjang pendek
ucapan), gerak-gerik, dan mimik merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan pidato.
Ceramah adalah pidato yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk
sementara ada audiensi yang bertindah sebagai pendengar. Ceramah dapat
dilaksanakan kapan saja, tidak ada rukun dan syaratnya, tidak ada mimbar tempat
khusus pada pelaksaannya, waktu tidak dibatasi dan siapapun boleh berdakwah, dapat
dilakukan dengan cara kreatif dan inovatif seperti (seminar, lokakarya, pelatihan, atau
sarasehan). Ceramah dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Ceramah Umum
Ceramah adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk
sementara ada audiens yang bertindak sebagai pendengar. Sedangkan umum adalah
keseluruhan untuk siapa saja, khlayak ramai, masyrakat luas, atau lazim. Jadi ceramah
umum adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasehat kepada khalayak
umum atau maysrakat luas. Di dalam ceramah umum ini keseluruhannya bersifat
menyeluruh tidak ada batasan-batasan apapun baik dari audiens yang tua muapun
muda,materinya juga tidak ditentukan sesuai dengan acara.
2. Ceramah Khusus
Bahan Pembelajaran rujukan bagi guru bahasa Indonesia
Disusun Oleh Rahim S.Pd. Page 68
Pengertian ceramah sudah dipaparkan seperti yang diatas akan tetapi kali ini akan
dipaparkan pengertian dari ceramah khusus itu sendiri yang mana khusus adalah
tersendiri,istimewa, takkan ada yang lain, jadi ceramah khusus itu sendiri berarti
ceramah yang bertujuan untuk memberikan nasehat-nasehat kepada madu atau
khalayak tertentu dan juga abersifat khusus baik itu materi maupun yang lainnya.
Sedangkan dalam ceramah khusus banyak batasan-batasan yang dibuat mulai dari
audiens yang sesuai dengan yang diinginkan dan materi juga yng menyesuaikan
dengan keadaan. Contoh: Peringatan hari besar islam (PHBI) seperti Isramiraj,
maulid Nabi Muhammad SAW, bulan puasa dll.
PERBEDAAN
PIDATO CERAMAH
Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata- Pidato oleh seseorang dihadapan banyak
kata yang ditujukan kepada orang banyak. pendegar yang membicarakan suatu hal,
Pembawa pidato tidak diwajibakan pengetahuan, dan sebagainya.
mengarahkan audiens untuk memahami Pembawa pidato berkewajiban mengarahkan
sungguh-sunggu masalah yang disampaikan audiens untuk memahami sungguh-sunggu
Tidak ditindaklanjuti dengan tanya jawab masalah yang disampaikan.
lebih bersifat umum Diakhiri dengan tanya jawab
Pembukaan biasanya terdiri dari salam, Lebih bersifat khusus
ucapan syukur, ucapan terima kasih, tujuan
Isi biasanya terdiri dari gagasan-gagasan
yang hendak dicapai
Penutup terdiri dari simpulan, ajakan,
harapan, permintaan maaf, salam penutup
Standar Kompetensi
15. Memahami novel dari berbagai angkatan
Kompetensi Dasar
15.1 Mengidentifikasi kebiasaan, adat, etika yang terdapatdalam buku novel
angkatan 20-30an
"Jahanam," demikianlah perkataan yang keluar dari mulutnya, "Anjing tua yang tiada berbudi.
Ingat rupa dan
umurmu! Hendak meminta Nurbaya. Dengan hantu patut engkau kawin!" Setelah disabarkan
Samsu hatinya, lalu dibacanya pula surat
itu karena sangat ingin ia hendak mengetahui, apakah jadinya dengan kekasihnya itu. "Di dalam
sepekan itu", demikianlah sambungan surat Nurbaya, "Pergilah ayahku ke sana kemari mencari
uang, tetapi tiadalah seorang juga yang percaya lagi kepadanya karena ia
telah jatuh sengsara. Sedangkan sahabat karibnya yang acap kali ditolongnya di dalam
kesenangannya telah meninggalkannya
pula. Rupanya begitulah adat dunia ini, patut dikiaskan oleh orang Jakarta dengan sindiran. Ada
uang abang
sayang tak ada uang abang melayang. Ya, kawan gelak yang banyak, tetapi kawan menangis jarang
bersua. Rupanya uang
itulah yang dipandang, ditakuti, dihormati, dan dicintai orang; uang itulah sahabat kerabat, ibu-bapa,
dan sanak saudara. Yang
tak beruang akan yatim piatulah, sunyi daripada sekaliannya, hidup sebatang kara.
Aku tiada berkata-kata lagi, sejak terbakar toko ayahku, hatiku tak dapat kesenangan. Acap kali
menangislah aku pada
malam hari mengenangkan nasibku yang malang ini. Mimpimu selalu terbayang-bayang di mataku.
Setelah Datuk Meringgih
menagih piutangnya, tiadalah aku dapat tidur setiap malam, melainkan selalu menangis bersedih
hati. Kerap kali aku terkejut
karena sebagai kelihatan olehku Datuk Meringgih datang menguasai aku. Dengan demikian,
badanku menjadi kurus
kering tinggal kulit pambalut tulang. Jika engkau lihat aku sekarang ini, pastilah tak kenal lagi
engkau kepadaku.
Demikianlah perubahan badanku karena sedih, susah, takut, dan makan hati. "Aku tahu Nur bahwa
engkau tiada suka kepada Datuk
Meringgih, kata ayahku pada malam itu. Pertama umurnya telah ua, kedua karena rupanya tak elok,
ketiga karena tabiatnya
keji. Itulah sebabnya ia bukan jodohmu. Dan aku tahu pula bagaimana hatimu kepada Samsu dan
hatinya kepadamu. Aku
tiada lain, melainkan itulah yang kucita-citakan dan kuharapkan siang dan malam, yakni akan
melihat engkau duduk bersama
dengan Samsu kelak karena ialah jodohmu yang sebanding dengan engkau.
Mendengar bujukan ayahku ini, barulah dapat aku mengeluarkan suara lalu bertanya, "Tiadalah
cukup untuk
pembayar utang itu, kalau sekalian barang hamba jual dengan rumah dan tanah ayah? Karena hamba
lebih suka miskin
daripada jadi istri Datuk Meringgih." "Tanah tak laku tak ada orang yang hendak membelinya
dan harganya barang-barangmu dengan rumah ini tentulah tak lebih dari enam tujuh ribu rupiah. Di
mana dicari yang lain
dengan bunga uang utang itu? Tetapi sudahlah, jangan kaupikirkan lagi perkara ini, senangkanlah
hatimu, dan kita
dan hilanglah pikiranku dan dengan tiada kuketahui keluarla aku, lalu berteiak, "Jangan
dipenjarakan ayahku! Biarlah aku
jadi istri Datuk Meringgih!" Mendengar perkataan itu tersenyumlah Datuk Meringgih dengan
senyum yang pada penglihatanku sebagai senyum seekor harimau yang hendak menerkam
mangsanya dan terbayanglah suka citanya dan berahi serta hawa nafsu hewan
kepada matanya sehingga terpaksa aku menutup mataku. Ayahku tiada berkata apa-apa melainkan
datang memeluk
aku, sambil bertanya, "Benarkah katamu itu?" Seperti suatu perkakas mengangguklah aku karena
mengeluarkan perkataan
tak dapat lagi.
Tokoh Martini : Wanita setengah baya, seorang ibu rumah tangga, emosional,
rendah diri, dan sangat mencintai suami serta anak-anaknya
Pelukisan tokoh-tokoh cerita dapat dibedakan menjadi dua teknik, yaitu teknik
analitik dan teknik dramatik.
2) Teknik dramatik
Contoh; Maaf, saya sangat menyesal. Lampu itu terjatuh sendiri ketika saya senam pagi . .
. .
Kalimatnya terpotong. Kemudian ia menghambur ke kamar. Ia menunggu suaminya
Saya menyesal, kata Martini lagi, mencoba menekan perasaanya sampai wajahnya basah
bergetar menahan gejolak. Sesaat keheningan melayang sangat tajam. Kemudian terdengar
suara Suseno yang dingin penuh kepercayaan. Peristiwa ini tidak usah diributkan, bukan?
. . . .
3. Mengubah dialog/percakapan yang terdapat dalam cerpen menjadi dialog/ percakapan
dalam naskah drama.
Contoh:
Martini : (Masuk ke dalam ruangan dengan mata terbelalak dan napas tertahan) Maaf, saya
sangat menyesal. Lampu itu terjatuh sendiri ketika saya senam pagi . . . .
(Kalimat tidak diteruskan. Kemudian, lari ke kamar dan menunggu suaminya masuk ke
kamar)
Susen: (Mengikuti Martini dan duduk di sebelah Martini. Kemudian, berkata dengan
penuh kepercayaan) Peristiwa ini tidak usah diributkan, bukan?
Contoh: Setting : Menggambarkan sebuah rumah dalam suasana yang menegangkan. Ada
ruang keluarga dan ruang tidur. Di ruang keluarga terdapat sofa dan sebuah meja. Suseno
dan anaknya duduk di sofa. Suseno sedang membaca koran.
Rangkaikan tokoh, setting, dan dialog yang telah kamu buat menjadi sebuah naskah drama.
Agar tidak membingungkan, buatlah terlebih dahulu kerangka cerita. Kerangka cerita tersebut
berdasarkan tahapan alur cerita.
a. Tahap perkenalan adalah tahap atau bagian yang menceritakan atau membicarakan
waktu, tempat terjadinya cerita, dan tokoh dalam drama. Tahap perkenalan merupakan awal
cerita drama.
b. Tahap pertikaian adalah tahap mulai terjadinya pertikaian atau konflik antartokoh dalam
drama.
c. Tahap klimaks adalah tahap meruncing atau memuncaknya pertikaian atau perselisihan
dalam drama oleh para pelaku.
d. Tahap peleraian adalah munculnya peristiwa atau kejadian yang memecahkan persoalan
yang dihadapi oleh para pelaku.
Yani : Untuk apa, yah? Toh, aku tidak akan bisa membaca apa pun lagi disana.
(menghela napas dan berbicara dengan sabar)
Ayah : Yani, kamu perlu perubahan suasana. Kamu sudah setahun mengurung diri
dirumah seperti ini, mau sampai kapan? Suatu saat nanti kamu harus bisa hidup
sendiri tanpa sokongan siapapun.
(Tiga bulan kemudian, yani sekolah ddi sekolas khusus tunanetra dan
tunarungu yang sebelumnya ia sekolah dengan homeschooling. Lalu ia
berkenalan dengan salag satu temannya yaitu Fery.)
Fery : (menepuk bahu Yani dua kali) Kamu sudah selesai latihan?
Yani : (tersenyum kearah yang diperkirakan Yani adalah tempat Fery) Ada apa?
Fery : Ikut aku, yuk! (menarik tanganku dengan semangat)
(Di depan sebuah ruangan yang dikira Yani seperti Perpustakaan. Fery
menahan pintu untuk yani)
Pelajaran VII
A. Menyimak dan Memberi Komentar Isi
Pidato
Standar Kompetensi
9. Memahami isi pidato/khotbah/ceramah
Kompetensi Dasar
9.2 Memberi komentar tentang isi pidato
Ada sebuah cerita untuk kalian. Ketika diadakan upacara dalam rangka memperingati HUT
ke-62 Republik Indonesia, disampaikan pidato tertulis bupati dari sebuah kabupaten di Jawa
Tengah. Sambutan itu cukup panjang bahkan lebih panjang dari amanat pembina upacara biasanya.
Nah, setelah upacara selesai, para peserta upacara pun berkomentar. Aneka ragam komentar
mereka, ada yang mengomentari isi pidato, ada yang mengomentari isu menarik yang diungkap dalam
pidato tetapi ada pula yang mengomentari panjangnya pidato dan cara p e m b a c a a n n y a . M a n a
k a h komentar yang tepat di antara komentar-komentar yang diberikan oleh para peserta
upacara? Semua komentar yang mereka sampaikan benar dan tepat. Ketika sebuah pidato
disampaikan, maka akan melahirkan berbagai komentar.
Memberikan komentar mungkin merupakan hal yang sangat mudah jika komentar yang
disampaikan hanya sekadar komentar. Ketika seseorang mendengarkan pidato kemudian memberikan
komentar, diharapkan komentar-komentar yang disampaikan merupakan penilaian terhadap pidato
yang baru saja disampaikan. Baik itu mengenai materi pidato maupun penampilan pidatonya.
Bagaimana memberi komentar yang baik? Tengok saja pada saat ada acara pemilihan dai cilik di
salah satu stasiun televise swasta. Setelah seorang peserta menampilkan pidato dakwahnya,
kemudian para ustaz memberikan komentar tentangpenampilan peserta tadi.
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian
Agar dapat memberikan komentar pidato secara lengkap, maka pada saat mendengarkan pidato
harus dengan konsentrasi yang penuh. Perhatikan secara lengkap baik bagaimana penyampaian
pidatonya, bahasanya, gaya pidatonya, termasuk isi atau materi pidatonya.
2. Menilai dengan objektif
Memberikan komentar boleh dikatakan juga sebagai bentuk lain dari menilai. Apa yang
disampaikan oleh komentator adalah bentuk penilaian terhadap penampilan pidato. Oleh karena itu
sampaikan penilaian dengan objektif tanpa dicampuri rasa suka atau tidak suka dengan orang yang
berpidato. Selain itu jika penilaian diberikan secara objektif akan menjadi masukan yang
Untuk melatih kemampuan kalian dalam mendengarkan pidato dan kemampuan memberikan
komentar, berikut ini akan diputarkan rekaman pidato atau gurumu akan berpidato dengan
teks pidato berikut ini!
LESTARIKAN BUMIKU
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai,
Melalui sebuah momen yang sangat tepat ini, perkenankan
saya menyampaikan pidato dalam rangka
Hari Lingkungan Hidup, untuk dijadikan renungan bagi
Saudara-saudaraku semua. Namun sebelumnya marilah kita
memanjatkan rasa syukur kita kepada Tuhan YME atas segala
limpahan rahmatNya sehingga kita dikaruniai kesehatan dan
kesempatan untuk berkumpul di tempat ini.
Saudara-saudaraku,
Hampir setiap hari kita mendengar berita tentang adanya
penebangan-penebangan liar yang membabi buta yang
dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak punya kepedulian
terhadap kelestarian lingkungan. Sungguh hati ini merasa sangat
prihatin atas kebiasaan buruk yang dilakukan oleh orang-orang
yang mengatasnamakan bisnis kemudian mengesampingkan
kelestarian hutan yang merupakan titipan anak cucu kita nanti.
Berapa ribu meter kubik kayu telah mereka jarah.
Sementara setelah itu mereka tinggalkan lahan yang sudah
sedemikian kritis yang sangat membahayakan saudarasaudara
kita yang lain dengan kemungkinan bencana banjir yang siap
mengancam setiap saat.
Saudara-saudaraku
Sadarlah, sadarlah, bahwa lingkungan ini merupakan
sebuah sistem yang saling terkait antara yang satu dengan
yang lain. Jika salah satu bagiannya kita rusak maka bagian
yang lain juga akan merasakan akibatnya.
Maka dari itu, sudahilah kegiatan merusak hutan,
penebangan liar dan pembabatan hutan yang
hanyamementingkan aspek bisnis tanpa mau peduli terhadap
kelestarian lingkungan.
Bahan Pembelajaran rujukanlingkungan
Lestarikan bagi guru bahasa Indonesia
kita sebagai wujud syukur kita
Disusun Oleh Rahim S.Pd.
kepada Sang Maha Pencipta. Berikan hak-hak anak cucu Page 78
kita berupa alam yang lestari untuk kelangsungan hidup segenap
komponen alam.
Terima kasih atas perhatian Saudara-Saudaraku.
Setelah kalian mendengarkan pidato yang diperagakan guru, sekarang berikanlah komentar
kalian atas penyampaian pidato tersebut! Komentar yang disampaikan hendaknya lengkap baik isi
pidato, gaya pidato, maupun bahasa pidato.
Standar Kompetensi
10. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam pidato dan diskusi
Kompetensi Dasar
10.2 Menerapkan prinsip-prinsip diskusi
Pengertian Diskusi
a. Diskusi adalah salah satuu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam bimbingan. kegiatan
diskusi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu.
Kegiatan diskusi ini dapat menjadi alternatif dalam individu untuk memecahkan masalah.
b. Moh Surya (1975:107) mendefinisikan diskusi sebagai proses bimbingan dimana murid-
murid akan mendapat suatu kesempatan untuk menyumbangkan pikiran masing-masing dan
memecahkan masalah bersama.
c. Moh. Uzer Usman (2005:94) menyatakan bahwa diskusi adalah suatu proses yang
teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan
berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah.
d. Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih.
e. Pengertian umum diskusi adalah membicarakan suatu masalah oleh para peserta diskusi
dengan tujuan untuk menemukan pemecahan masalah yang paling baik berdasarkan berbagai
masukan. Diskusi merupakan bentuk komunikasi dua arah, yang di dalamnya melibatkan terjadinya
pertukaran pikiran atau pendapat tentang suatu masalah dalam suatu hal, yang dilakukan secara
teratur dan terarah.
Diskusi Panel
Pengertian Diskusi Panel
Bahan Pembelajaran rujukan bagi guru bahasa Indonesia
Disusun Oleh Rahim S.Pd. Page 79
Diskusi panel merupakan forum pertukaran pikiran yang dilakukan oleh sekelompok orang
dihadapan sekelompok hadirin mengenai suatu masalah tertentu yang telah
dipersiapkannya.
Diskusi Panel adalah sekelompok individu yang membahas topik tentang kelebihan pada
masyarakat atau pendengar diskusi.
Panel mungkin sangat terstruktur atau mungkin saja sangat tidak formal. Suatu panel yang
berstruktur mungkin membatasi panjang dan keleluasaan dalam menuturkan kata-kata
(sampai pendapat), panel yang tidak formal mungkin menekankan interaksi spontan yang
bebas, para peneliti diharapkan terlebih dahulu memberikan pidato tanpa text dan memiliki
pengetahuan / keahlian sebagai dasar komentar mereka. Keanggotaan panel biasanya terdiri
atas para ahli, orang-orang awam yang tertarik atau gabungan keduanya, tergantung pada
topik yang dibahas. Satu kriteria penting diskusi panel yang baik adalah adanya interaksi
antar para peserta diskusi panel.
Diskusi panel menjadi tidak menarik apabila semua peserta waswas untuk menyampaikan
pandangan secara terus terang dan semua peserta merasa sungkan untuk berbeda
pandangan.
Suasana dalam diskusi panel akan menjadi pincang atau tidak seimbang apabila ada peserta
yang jauh lebih tangkas dalam menyampaikan daripada yang lainnya.
Ada kalanya moderator terpaksa harus berusaha membuat kesimpulannya sendiri dan
menyampaikannya dalam diskusi itu.
Harus memilih moderator yang berani dan mampu turun tangan untuk menyelamatkan
diskusi agar jangan sampai pincang atau berat sebelah.
Ada kemungkinan terjadinya pencemaran nama baik dalam diskusi panel.
Tugas-tugas Peserta:
mengikuti jalannya diskusi dari awal sampai dengan akhir dan terbagi menjadi tim affirmatif
dan oposisi yang termasuk panelis,
mengajukan usul, pendapat, maupun komentar,
meminta panelis untuk memberikan pembuktian, contoh, maupun perbandingan.
Tugas-tugas Notula/penulis:
Tugas-tugas Penyaji/panelis:
Tugas-tugas Moderator:
membuka diskusi,
membacakan riwayat kehidupan panelis,
mempersilakan panelis untuk berbicara,
mengatur dan memimpin jalannya diskusi,
membacakan kesimpulan diskusi.
Tugas-tugas Penyanggah:
Diskusi
Sedang ada Konferensi "Together for the Gospel" pada Bulan April 2006
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya
komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang
akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang
awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya
akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
2. Sarasehan/Simposium
Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai suatu
hal/masalah dalam bidang tertentu.
3. Lokakarya/Sanggar Kerja
4. Santiaji
5. Muktamar
Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi
bersama.
6. Konferensi
7. Diskusi Panel
Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan/dihadiri oleh beberapa pendengar, serta
diatur oleh seorang moderator.
8. Diskusi Kelompok
A. Pengertian
Seminar merupakan suatu pembahasan masalah secara ilmiah, walaupun topik yang dibahas adalah
masalah sehari-hari. Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, oleh
karena itu suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang
merupakan hasil pendapat bersama, yang kadang-kadang diikuti dengan resolusi atau rekomendasi.
Pembahasan dalam seminar berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun
sebelumnya oleh beberapa orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta oleh
sesuatu panitia penyelenggara. Pokok-pokok bahasan yang diminta oleh suatu penitia
Pembahasan dalam seminar memakan waktu yang lebih lama karena sifatnya yang ilmiah. Apabila
para pembicara tidak dapat mengendalikan diri biasanya waktu banyak dipergunakan untuk
pembahasan yang kurang penting. Oleh karena itu dibutuhkan pimpinan kelompok yang menguasai
persoalan sehingga penyimpangan dari pokok persoalan dapat dicegah. Penyimpangan ini dapat
diatasi bila setiap kali ketua sidang menyimpulkan hasil pembicaraan sehingga apa yang akan
dibicarakan selanjutnya sudah terarah.
B. Penggunaan Seminar
7. Kelompok tidak terlalu besar sehingga memungkinkan setiap peserta mengambil bagian dalam
berpendapat.
a. Kelebihan :
b. Kelemahan :
II. SIMPOSIUM
A. Pengertian
Simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin.
Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek
pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi atas
beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu dari berbagai
sudut pandangan.
Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (pemrasaran
banding), dibawah pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator
hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan,
sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama
dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap
perlu saja.
B. Penggunaan Simposium
4. Jika ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).
a. Kelebihan :
3. Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang lebih
menarik.
b. Kelemahan :
1. Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.
8. Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang tepat.
B. Pengertian
Panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik di depan
para pengunjung. Diskusi panel dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh
seorang moderator.
Para panelis berdiskusi sedemikian rupa, sehingga para pengunjung dapat mengikuti pembicaraan
mereka. Pengunjung hanya berfungsi sebagai pendengar, oleh karena itu pengunjung yang begitu
besar jumlahnya dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu guru. Tetapi panel tidak
boleh hanya sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan harus dapat merangsang cara
berpikir massa dengan memberikan berbagai perspektif.
Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para panelis oleh moderator, kemudian disampaikan
persoalan umum kepada para panelis tersebut, untuk didiskusikan. Mereka seharusnya adalah
orang-orang yang pandai berbicara dengan lancar dan menarik. Moderator juga memegang penanan
dalam diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan dengan sekali-kali menyimpulkan apa yang
dikemukakan oleh para panelis. Perbedaan pendapat tidak menjadi persoalan, karena pada diskusi
panel tidak perlu dicapai suatu kesatuan pendapat atau keputusan. Bahkan perbedaan pendapat
itulah yang diharapkan dapat memberikan stimulus bagi pendengar untuk dapat berpikir lebih jauh.
Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi, melainkan dapat mengikuti proses
pemikiran para panelis jalannya diskusi. Setelah diskusi selesai, pendengar dapat membentuk
kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya lebih lanjut. Akan tetapi selama diskusi panel,
pendengar tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangan.
C. PENGGUNAAN PANEL
2. Ingin memberi stimulus para pendengar akan adanya suatu persoalan yang perlu dipecahkan.
5. Ingin mengajak pendengar melihat ke dalam tetapi tidak menginginkan tanggapan secara
verbal.
6. Ada moderator yang cakap, yang dapat menguasai segala aspek dan persoalan yang dibicarakan.
a. Kelemahan :
1. Membangkitkan pikiran.
4. Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat membelajarkan
orang lain.
b. Kelebihan :
IV. RAPAT
A. Pengertian
1. Rapat, merupakan suatu bentuk media komunikasi kelompok resmi yang bersifat tatap muka,
yang sering diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah.
3. Rapat merupakan media yang dapat dipakai unttuk pengambilan keputusan secara musyawarah
untuk mufakat.
kepentingan bersama.
Rapat merupakan alat/media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan sangat penting,
diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah untuk mendapatkan
mufakat melalui musyawarah untuk pengambilan keputusan. Jadi rapat merupakan bentuk
komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orang untuk membicarakan dan memecahkan
permasalahan tertentu, dimana melalui rapat berbagai permasalahan dapat dipecahkan dan
berbagai kebijaksanaan organisasi dapat dirumuskan.
Walaupun rapat merupakan aktivitas yang sangat penting, namun sering kita temukan beberapa
permasalahan dalam rapat, dimana kita sering mendengar adanya keluhan dari pengawai,Apa sih,
gunanya rapat?. Artinya adanya keterpaksaan anggota organisasi untuk mengikuti rapat karena
rapat dianggap tidak perlu, membuang-buang waktu.
Hal ini terjadi karena pengelolaan rapat yang kurang tepat antara lain:
1. Para anggota organisasi terlalu sering diminta mengikuti rapat tanpa dipertimbangkan, siapa yang
sebenarnya dan seharusnya terlibat dalam rapat.
3. Hasil rapat tidak pernah ditindak-lanjuti atau hanya berhenti pada tataran ide saja, tanpa pernah
diusahakan untuk direalisasikan
Adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah
tertentu dan mencari solusinya.
Contoh lain debat yang diselenggarakan secara formal adalah debat antar kandidat legislatif dan
debat antar calon presiden/wakil presiden yang umum dilakukan menjelang pemilihan umum.
1. Whole Group, merupakan bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal,paripurna dsb.)
2. Buz Group, merupakan diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (4-5) orang.
3. Panel, merupakan diskusi kelompok kecil (3-6) orang yang mendiskusikan objek tertentu dengan
cara duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang moderator. Jika dalam diskusi tersebut melibatkan
partisipasi audience/pengunjung disebut panel forum.
4. Syndicate Group, merupakan bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa
kelompok kecil yang terdiri dari (3-6) orang yang masing-masing melakukan tugas-tugas yang
berbeda.
5. Brainstorming, merupakan diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan ide baru
tanpa dinilai, dikritik, dianalisis yang dilaksanakan
6. Simposium, merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan membahas berbagai aspek
dengan subjek tertentu. Dalam kegiatan ini
sering menggunakan sidang paralel, karena ada beberapa orang penyaji. Setiap penyaji menyajikan
karyanya dalam waktu 5-20 menit diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari audience/peserta.
Bahasan dan sanggahan dirumuskan oleh panitia sebagai hasil simposium. Jika simposium
melibatkan partisipasi aktif pengunjung disebut simposium forum. 7. Colloqium, strategi diskusi yang
dilakukan dengan melibatkan satu atau beberapa nara sumber (manusia sumber) yang berusaha
menjawab pertanyaan dari audience. Audience menginterview nara sumber selanjutnya diteruskan
dengan mengundang pertanyaan dari peserta (audience) lain Topik dalam diskusi ini adalah topik
baru sehingga tujuan utama dari diskusi ini adalah ingin memperoleh informasi dari tangan pertama.
tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya
tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara sistematis disebut diskusi
informal. Adapun langkah dalam diskusi informal adalah : (1). menyampaikan problema; (2).
pengumpulan data; (3). alternatif penyelesaian; (4). memlilih cara penyelesaian yang terbaik.
9. Fish Bowl, merupakan diskuasi dengan beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua
mengadakan diskusi untuk mengambil keputusan. Diskusi model ini biasanya diatur dengan tempat
duduk melingkar dengan 2 atau 3 kursi kosong menghadap peserta diskusi. Kelompok pendengar
duduk mengelilingi kelompok diskusi sehingga seolah-olah peserta melihat ikan dalam mangkok.
10. Seminar, merupakan kegiatan diskusi yang banyak dilakukan dalam pembelajaran. Seminar pada
umumnya merupakan pertemuan untuk
membahas masalah tertentu dengan prasaran serta tanggapan melalui diskusi dan pengkajian untuk
mendapatkan suatu konsensus/keputusan
bersama. Masalah yang dibahas pada umumnya terbatas dan spesifik/tertentu, bersifat ilmiah dan
subject approach.
11. Lokakarya/widya karya, merupakan pengkajian masalah tertentu melalui pertemuan dengan
penyajian prasaran dan tanggapan serta diskusi secara teknis mendalam. Dalam diskusi ini bila perlu
diikuti dengan demonstrasi/peragaan masalah tersebut. Peserta lokakarya pada umumnya
Kata Kunci: diskusi, lokakarya, widya karya, Seminar, Fish Bowl, Informal Debate, Simposium,
Brainstorming, Syndicate Group, Panel, Buz GrouP
Seperti yang anda lihat dari namanya, Focus Group Discussion atau FGD adalah media bagi
sekelompok orang untuk mendiskusikan satu topik tertentu secara lebih mendalam.
Biasanya Diskusi Kelompok Terarah ini mencakup 7 9 orang peserta (ada yang mengatakan 9 12
orang peserta) yang tertarik pada satu topik atau program tertentu. Di dalamnya terdapat seorang
moderator yang akan memandu peserta untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan sesuai dengan
topik yang dibicarakan.
Artinya, di dalam Diskusi Kelompok Terarah harus tersedia buku catatan dan atau tape recorder yang
anda gunakan untuk membuat semacam deskripsi dan analisa setelah diskusi berakhir. Sudah ada
pandangan mengenai FGD sekarang? Ok, mari kita bahas kelebihan dan kelemahannya.
Meskipun Diskusi Kelompok Terarah mempunyai beberapa kelemahan, tapi anda dapat
mengeliminer kelemahan tersebut dengan melakukan 2 hal.
Pertama, proses diskusi kelompok terarah ini sangat tergantung pada moderator untuk memandu
proses diskusi dan menganalisa hasilnya. Kelemahan-kelemahan pada Focus Group Discussion dapat
anda atasi jika sebelumnya sang moderator secara hati-hati menyusun pertanyaan panduan diskusi,
melakukan ujicoba pertanyaan dan secara seksama mencatat atau merekam pernyataan serta reaksi
yang muncul selama proses diskusi.
Kedua, seleksi dan mengumpulkan peserta memang bisa jadi dapat menyulitkan anda. Solusinya,
anda harus mempersiapkan dan menyebarkan undangan secara hati hati agar diskusi hanya diikuti
oleh orang orang yang benar-benar dapat berdiskusi bersama sama. Hal itu juga untuk
menghindari datangnya orang orang yang tidak diharapkan hadir datang dan membuat suasana
diskusi terganggu.
1. Mengumpulkan data untuk memahami apa saja kebutuhan konsumen yang akan anda
pecahkan melalui produk anda sebelum anda membuat sebuah produk inovatif atau produk
kreatif . Termasuk jika jenis usaha anda adalah usaha jasa.
2. Melakukan ujicoba program pemasaran atau produk baru. Anda dapat menggali tanggapan
dan pendapat konsumen terhadap materi iklan atau produk anda yang baru.
3. Melakukan evaluasi terhadap strategi pemasaran untuk mengevaluasi pelaksanaan dan efek
dari program pemasaran anda tersebut.
Bahan Pembelajaran rujukan bagi guru bahasa Indonesia
Disusun Oleh Rahim S.Pd. Page 91
Definisi Moderator :
Adalah seseorang yang bertugas untuk memoderasi dan mengawasi jalannya
diskusi yang menjadi tanggung jawabnya dengan Tujuan utamanya adalah agar
diskusi dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan topiknya serta
berlangsung secara kondusif.
Tugas dan Tanggung Jawab Moderator :
1. Mengawal dan Mengawasi jalannya diskusi yang menjadi tanggung jawabnya
agar berjalan sesuai dengan topiknya.
3. Moderator harus dapat menciptakan ide atau topik baru agar diskusi menjadi
lebih hidup dan dinamis.
Sejarah sastra Indonesia mencatat bahwa pada kurun waktu 1920-1930 telah dihasilkan
novel-novel yang menjadi tonggak sejarah sastra Indonesia. Para pakar sastra menggolongkan novel
angkatan 20-30an sebagai novel tradisi Balai Pustaka. Disebut novel tradisi Balai Pustaka karena
novel-novel itu merupakan kelanjutan dari karya-karya sastra terbitan Balai Pustaka.
Sedang angkatan tahun 1920 sendiri lebih dikenal sebagai Angkatan Siti Nurbaya, karena
ditandai dengan novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli yang sangat terkenal.
Periodisasi
Sastra Indonesia terbagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:
lisan
tulisan
Secara urutan waktu maka sastra Indonesia terbagi atas beberapa angkatan:
Pujangga Lama
Pujangga lama merupakan bentuk pengklasifikasian karya sastra di Indonesia yang dihasilkan
sebelum abad ke-20. Pada masa ini karya satra di dominasi oleh syair, pantun, gurindam dan
hikayat. Di Nusantara, budaya Melayu klasik dengan pengaruh Islam yang kuat meliputi
sebagian besar negara pantai Sumatera dan Semenanjung Malaya. Di Sumatera bagian utara
Sejarah
Hikayat
Hikayat Abdullah
Hikayat Kalila dan Damina
Hikayat Aceh
Hikayat Masydulhak
Hikayat Amir Hamzah
Hikayat Pandawa Jaya
Hikayat Andaken Penurat
Hikayat Pandja Tanderan
Hikayat Bayan Budiman
Hikayat Putri Djohar Manikam
Hikayat Djahidin
Hikayat Sri Rama
Hikayat Hang Tuah
Hikayat Tjendera Hasan
Hikayat Iskandar Zulkarnain
Tsahibul Hikayat
Hikayat Kadirun
Syair
Syair Bidasari
Syair Ken Tambuhan
Syair Raja Mambang Jauhari
Syair Raja Siak
Kitab agama
Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit sejak tahun 1920,
yang dikeluarkan oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa (roman, novel, cerita pendek dan drama)
dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat dalam
khazanah sastra di Indonesia pada masa ini.
Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul dan
liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah yang banyak menyoroti kehidupan pernyaian
(cabul) dan dianggap memiliki misi politis (liar). Balai Pustaka menerbitkan karya dalam tiga
Nur Sutan Iskandar dapat disebut sebagai "Raja Angkatan Balai Pustaka" oleh sebab banyak
karya tulisnya pada masa tersebut. Apabila dilihat daerah asal kelahiran para pengarang,
dapatlah dikatakan bahwa novel-novel Indonesia yang terbit pada angkatan ini adalah "novel
Sumatera", dengan Minangkabau sebagai titik pusatnya.[2]
Pada masa ini, novel Siti Nurbaya dan Salah Asuhan menjadi karya yang cukup penting.
Keduanya menampilkan kritik tajam terhadap adat-istiadat dan tradisi kolot yang
membelenggu. Dalam perkembangannya, tema-teman inilah yang banyak diikuti oleh
penulis-penulis lainnya pada masa itu.
Merari Siregar
Marah Roesli
Muhammad Yamin
Djamaluddin Adinegoro
Pertemuan (1927)
Abdul Muis
Pujangga Baru
Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang dilakukan oleh Balai
Pustaka terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap karya sastra
yang menyangkut rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan. Sastra Pujangga Baru adalah
sastra intelektual, nasionalistik dan elitis.
Pada masa itu, terbit pula majalah Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir
Alisjahbana, beserta Amir Hamzah dan Armijn Pane. Karya sastra di Indonesia setelah zaman
Balai Pustaka (tahun 1930 - 1942), dipelopori oleh Sutan Takdir Alisyahbana. Karyanya
Layar Terkembang, menjadi salah satu novel yang sering diulas oleh para kritikus sastra
Indonesia. Selain Layar Terkembang, pada periode ini novel Tenggelamnya Kapal van der
Wijck dan Kalau Tak Untung menjadi karya penting sebelum perang.
Chairil Anwar
o Kerikil Tajam (1949)
o Deru Campur Debu (1949)
Idrus
o Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma (1948)
o Aki (1949)
o Perempuan dan Kebangsaan
Achdiat K. Mihardja
o Atheis (1949)
Trisno Sumardjo
o Katahati dan Perbuatan (1952)
Angkatan 50-an ditandai dengan terbitnya majalah sastra Kisah asuhan H.B. Jassin. Ciri
angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi.
Majalah tersebut bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan dengan majalah sastra lainnya,
Sastra.
Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam
Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) yang berkonsep sastra realisme-sosialis. Timbullah
perpecahan dan polemik yang berkepanjangan di antara kalangan sastrawan di Indonesia
pada awal tahun 1960; menyebabkan mandegnya perkembangan sastra karena masuk
kedalam politik praktis dan berakhir pada tahun 1965 dengan pecahnya G30S di Indonesia.
Angkatan ini ditandai dengan terbitnya Horison (majalah sastra) pimpinan Mochtar Lubis.[3]
Semangat avant-garde sangat menonjol pada angkatan ini. Banyak karya sastra pada
Beberapa satrawan pada angkatan ini antara lain: Umar Kayam, Ikranegara, Leon Agusta,
Arifin C. Noer, Darmanto Jatman, Arief Budiman, Goenawan Mohamad, Budi Darma,
Hamsad Rangkuti, Putu Wijaya, Wisran Hadi, Wing Kardjo, Taufik Ismail, dan banyak lagi
yang lainnya.
Taufik Ismail
Djamil Suherman
o Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia
o Perjalanan ke Akhirat (1962)
o Tirani dan Benteng
o Manifestasi (1963)
o Buku Tamu Musim Perjuangan
o Sajak Ladang Jagung
Titis Basino
o Kenalkan
o Dia, Hotel, Surat Keputusan
o Saya Hewan
(1963)
o Puisi-puisi Langit
o Lesbian (1976)
o Bukan Rumahku (1976)
Sutardji Calzoum Bachri
o Pelabuhan Hati (1978)
o O
o Pelabuhan Hati (1978)
o Amuk
o Kapak
Leon Agusta
o Monumen Safari (1966)
Abdul Hadi WM
o Catatan Putih (1975)
o Meditasi (1976)
o Di Bawah Bayangan Sang
o Potret Panjang Seorang
Kekasih (1978)
Pengunjung Pantai Sanur (1975)
o Hukla (1979)
o Tergantung Pada Angin (1977)
Iwan Simatupang
Sapardi Djoko Damono
o Ziarah (1968)
o Dukamu Abadi (1969)
o Kering (1972)
o Mata Pisau (1974)
o Merahnya Merah (1968)
o Keong (1975)
Goenawan Mohamad
o RT Nol/RW Nol
o Parikesit (1969)
o Tegak Lurus Dengan Langit
o Interlude (1971)
M.A Salmoen
o Potret Seorang Penyair Muda
o Masa Bergolak (1968)
Sebagai Si Malin Kundang
(1972)
Parakitri Tahi Simbolon
o Seks, Sastra, dan Kita (1980)
o Ibu (1969)
Umar Kayam
Chairul Harun
o Seribu Kunang-kunang di
Hilman Hariwijaya penulis cerita remaja pada dekade 1980 dan 1990
Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan banyaknya
roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa tersebut yaitu Marga
T. Karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan
penerbitan umum.
Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an ini antara lain adalah:
Remy Sylado, Yudistira Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira Ajidarma, Pipiet
Nh. Dini (Nurhayati Dini) adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada
dekade 1980-an dengan beberapa karyanya antara lain: Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko,
La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri khas yang menonjol
pada novel-novel yang ditulisnya adalah kuatnya pengaruh dari budaya barat, di mana tokoh
utama biasanya mempunyai konflik dengan pemikiran timur.
Mira W dan Marga T adalah dua sastrawan wanita Indonesia yang menonjol dengan fiksi
romantis yang menjadi ciri-ciri novel mereka. Pada umumnya, tokoh utama dalam novel
mereka adalah wanita. Bertolak belakang dengan novel-novel Balai Pustaka yang masih
dipengaruhi oleh sastra Eropa abad ke-19 dimana tokoh utama selalu dimatikan untuk
menonjolkan rasa romantisme dan idealisme, karya-karya pada era 1980-an biasanya selalu
mengalahkan peran antagonisnya.
Namun yang tak boleh dilupakan, pada era 1980-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran
pop, yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman Hariwijaya dengan
serial Lupusnya. Justru dari kemasan yang ngepop inilah diyakini tumbuh generasi gemar
baca yang kemudian tertarik membaca karya-karya yang lebih berat.
Ada nama-nama terkenal muncul dari komunitas Wanita Penulis Indonesia yang
dikomandani Titie Said, antara lain: La Rose, Lastri Fardhani, Diah Hadaning, Yvonne de
Fretes, dan Oka Rusmini.
Y.B Mangunwijaya
o Burung-burung Manyar (1981)
Darman Moenir
o Bako (1983)
o Dendang (1988)
Budi Darma
o Olenka (1983)
o Rafilus (1988)
Sindhunata
o Anak Bajang Menggiring Angin (1984)
Arswendo Atmowiloto
Hilman Hariwijaya
o Lupus - 28 novel (1986-2007)
o Lupus Kecil - 13 novel (1989-2003)
o Olga Sepatu Roda (1992)
o Lupus ABG - 11 novel (1995-2005)
Gustaf Rizal
o Segi Empat Patah Sisi (1990)
o Segi Tiga Lepas Kaki (1991)
o Ben (1992)
o Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta (1999)
Remy Sylado
o Ca Bau Kan (1999)
o Kerudung Merah Kirmizi (2002)
Afrizal Malna
o Tonggak Puisi Indonesia Modern 4 (1987)
o Yang Berdiam Dalam Mikropon (1990)
o Cerpen-cerpen Nusantara Mutakhir (1991)
o Dinamika Budaya dan Politik (1991)
o Arsitektur Hujan (1995)
o Pistol Perdamaian (1996)
o Kalung dari Teman (1998)
Angkatan Reformasi
Seiring terjadinya pergeseran kekuasaan politik dari tangan Soeharto ke BJ Habibie lalu KH
Abdurahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Sukarnoputri, muncul wacana tentang
"Sastrawan Angkatan Reformasi". Munculnya angkatan ini ditandai dengan maraknya karya-
karya sastra, puisi, cerpen, maupun novel, yang bertema sosial-politik, khususnya seputar
reformasi. Di rubrik sastra harian Republika misalnya, selama berbulan-bulan dibuka rubrik
sajak-sajak peduli bangsa atau sajak-sajak reformasi. Berbagai pentas pembacaan sajak dan
penerbitan buku antologi puisi juga didominasi sajak-sajak bertema sosial-politik.
Sastrawan Angkatan Reformasi merefleksikan keadaan sosial dan politik yang terjadi pada
akhir tahun 1990-an, seiring dengan jatuhnya Orde Baru. Proses reformasi politik yang
dimulai pada tahun 1998 banyak melatarbelakangi kelahiran karya-karya sastra -- puisi,
cerpen, dan novel -- pada saat itu. Bahkan, penyair-penyair yang semula jauh dari tema-tema
sosial politik, seperti Sutardji Calzoum Bachri, Ahmadun Yosi Herfanda, Acep Zamzam
Widji Thukul
o Puisi Pelo
o Darman
Angkatan 2000-an
Andrea Hirata salah satu novelis tersukses pada dekade pertama abad ke-21
Setelah wacana tentang lahirnya sastrawan Angkatan Reformasi muncul, namun tidak
berhasil dikukuhkan karena tidak memiliki juru bicara, Korrie Layun Rampan pada tahun
2002 melempar wacana tentang lahirnya "Sastrawan Angkatan 2000". Sebuah buku tebal
tentang Angkatan 2000 yang disusunnya diterbitkan oleh Gramedia, Jakarta pada tahun 2002.
Seratus lebih penyair, cerpenis, novelis, eseis, dan kritikus sastra dimasukkan Korrie ke
dalam Angkatan 2000, termasuk mereka yang sudah mulai menulis sejak 1980-an, seperti
Afrizal Malna, Ahmadun Yosi Herfanda dan Seno Gumira Ajidarma, serta yang muncul pada
akhir 1990-an, seperti Ayu Utami dan Dorothea Rosa Herliany.
Ahmad Fuadi
o Negeri 5 Menara (2009)
o Ranah 3 Warna (2011)
Andrea Hirata
o Laskar Pelangi (2005)
o Sang Pemimpi (2006)
o Edensor (2007)
o Maryamah Karpov (2008)
o Padang Bulan dan Cinta Dalam Gelas (2010)
Ayu Utami
o Saman (1998)
o Larung (2001)
Dahta Gautama
o Ular Kuning (2011)
o Silsilah Keluarga Kutukan (2012)
Habiburrahman El Shirazy
o Ayat-Ayat Cinta (2004)
o Diatas Sajadah Cinta (2004)
o Ketika Cinta Berbuah Surga (2005)
o Pudarnya Pesona Cleopatra (2005)
o Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007)
o Ketika Cinta Bertasbih 2 (2007)
o Dalam Mihrab Cinta (2007)
Herlinatiens
o Garis Tepi Seorang Lesbian (2003)
o Dejavu, Sayap yang Pecah (2004)
o Jilbab Britney Spears (2004)
o Sajak Cinta Yang Pertama (2005)
o Malam Untuk Soe Hok Gie (2005)
o Rebonding (2005)
o Broken Heart, Psikopop Teen Guide (2005)
o Koella, Bersamamu dan Terluka (2006)
o Sebuah Cinta yang Menangis (2006)
Tosa
o Lukisan Jiwa (puisi) (2009)
o Melan Conis (2009)
Tulislah sebuah naskah drama satu babak dari sebuah peristiwa atau kejadian yang
kalian lihat atau kalian alami sendiri lengkap dengan penggambaran tata panggung dan petunjuk
ekspresi bagi pelaku!.
Pada penjelasan sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa sebuah film dan sinetron
pada dasarnya juga merupakan sebuah drama. Sebuah drama merupakan tiruan
kehidupan manusia yang dilakonkan. Nah, berikut ini, akan kita lihat pengertian drama
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
1. Komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan
dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.
2. Cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater.
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa kejadian pada sebuah drama adalah
gambaran kisah kehidupan manusia yang dipentaskan. Karena drama adalah
penggambaran kehidupan manusia, tentu ada pelibatan konflik yang akan melahirkan
reaksi emosi di dalamnya. Itulah sebabnya mengapa saat kamu menyaksikan adegan
demi adegan dalam drama (film, sinetron), secara tidak sadar perasaanmu juga
terlibat. Jika aktor/aktris yang menjadi tokoh idolamu bersedih, kamu pun ikut
bersedih, bahkan menitikkan air mata. Jika tokoh idolamu senang/gembira, kamu pun
akan gembira. Nah, itulah drama.
Jadi, drama adalah salah satu ragam sastra (prosa) yang berbentuk cerita atau kisah
yang melibatkan konflik atau emosi dalam bentuk dialog dan gerak yang disusun untuk
dipentaskan.
Dalam sebuah pementasan drama terdapat istilah-istilah berikut :
Adegan merupakan bagian dari babak yang ditandai dengan pergantian formasi atau
posisi pemain di atas pentas.
Aktor adalah pria yang berperan sebagai pelaku dalam pementasan cerita, drama, dsb.
di panggung, radio, televisi, atau film.
Aktris adalah wanita yang berperan sebagai pelaku dalam pementasan cerita, drama,
dsb. di panggung, radio, televisi, atau film.
-Jenis-jenis Drama
Jika kamu pernah menonton sinetron atau film, pernahkah kamu
menonton sebuah pertunjukan wayang atau lenong? Nah, sinetron, film,
wayang, dan lenong juga merupakan drama. Sinetron dan film merupakan
jenis drama modern, sedangkan wayang dan lenong merupakan jenis
drama klasik. Agar kamu lebih memahaminya, bacalah pembagian drama
berikut ini
1. Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu
Drama Baru/Drama Modern Drama baru adalah drama yang memiliki
tujuan memberikan pendidikan kepada masyarakat yang umumnya
bertema kehidupan manusia sehari-hari. Contoh drama baru/modern
adalah sinetron, opera, dan film.
Pada kutipan di atas dapat dilihat bahwa puncak masalah itu adalah
Anton tidak menyetujui tindakan Trisno yang mencoba membelanya.
Anton menganggap Trisno telah menghinanya, seperti terlihat pada
kutipan dialog yang dicetak tebal di atas.
4.Penyelesaian
Pada tahap ini dilukiskan bagaimana sebuah drama berakhir dengan
penyelesaian yang menggembirakan atau menyedihkan. Bahkan dapat pula
diakhiri dengan hal yang bersifat samar sehingga mendorong penonton untuk
mengira-ngira dan memikirkan sendiri akhir sebuah cerita.
Dari dialog antara Pak Lurah dengan Pak Jagabaya di atas dapat dilihat
bahwa perwatakan atau karakter kedua tokoh tersebut langsung
diceritakan oleh pengarang, seperti gabungan kata yang tercetak tebal
pada teks drama di atas.
3. Dialog
Ciri khas suatu drama adalah naskah tersebut berbentuk percakapan atau
dialog. Penulis naskah drama harus memerhatikan pembicaraan yang
akan diucapkan. Ragam bahasa dalam dialog antartokoh merupakan
ragam lisan yang komunikatif.
Perhatikan penggalan teks drama berikut ini!
Disebut dialog karena percakapan itu minimal dilakukan oleh dua orang.
Nah, kutipan teks drama di atas dapat disebut sebagai dialog karena
diucapkan secara bergantian oleh tokoh yang bernama Yanti dan Asdiarti.
Selain dialog, dalam drama juga dikenal istilah monolog (adegan
sandiwara dengan pelaku tunggal yang membawakan percakapan seorang
diri; pembicaraan yang dilakukan dengan diri sendiri), prolog (pembukaan
atau pengantar naskah yang berisi keterangan atau pendapat pengarang
tentang cerita yang akan disajikan), dan epilog (bagian penutup pada
3. Menyusun Sinopsis/Kerangka
Contoh identifikasi peristiwa yang umumnya pernah dialami, yaitu
1. Saat pertama kali belajar naik sepeda,
2. Saat menanti pengumuman kelulusan dari Sekolah Dasar,
3. Saat orang tua sedang dirawat di rumah sakit.
Setelah mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang pernah dialami, datalah satuan-
satuan peristiwa tersebut.
Agar lebih jelas, perhatikan contoh satuan-satuan peristiwa berikut ini!
Peristiwa yang dialami adalah Saat akan menerima berita kelulusan dari Sekolah
Dasar
1. Aku dan teman- teman telah mengikuti ujian akhir sekolah berstandar nasional
pada tanggal 12 Mei 2007.
2. Kami tak sabar ingin mengetahui hasil ujian tersebut.
3. Pengumuman hasil ujian tersebut masih lama, kira-kira tanggal 26 Juni 2007.
4. Kami hanya bisa berdoa dan berserah diri kepada-Nya.
5. Hari yang dinantikan itu pun tiba.
6. Pagi itu, 26 Juni 2007, aku terus memohon kepada-Nya agar aku dan teman-
temanku lulus dari SD.
7. Ternyata aku lulus. Semua temanku juga lulus. Senangnya hatiku.
Nah, sekarang satuan-satuan peristiwa tersebut telah menjadi kerangka dasar. Setelah
langkah ini, satuan-satuan peristiwa tersebut dapat dibuat menjadi sebuah sinopsis.
Data satuan peristiwa yang sudah disusun kemudian dikembangkan menjadi sinopsis
atau kerangka naskah yang selanjutnya disusun menjadi naskah drama satu babak.
Setiap karangan biasanya terdiri atas tiga bagian struktur pokok atau kerangka
Nah, kamu bisa melanjutkan naskah drama tersebut hingga menjadi naskah drama satu
babak.
Ada beberapa kesalahan pada latar/setting drama pada penggalan teks drama di
atas. Agar kamu lebih memahami kesalahan-kesalahan yang terdapat pada
latar/setting, bandingkanlah teks drama di atas dengan teks drama yang ada di
halaman berikut yang tidak sesuai dengan latar cerita secara keseluruhan. Latar yang
tidak sesuai tersebut dicetak berwarna merah.
Kesalahan latar/setting pada penggalan teks drama di atas dapat diperbaiki seperti
contoh berikut ini !
Ada beberapa kesalahan pada latar/setting drama pada penggalan teks drama di
atas. Agar kamu lebih memahami kesalahan-kesalahan yang terdapat pada
latar/setting, bandingkanlah teks drama di atas dengan teks drama yang ada di
halaman berikutnya yang tidak sesuai dengan latar cerita secara keseluruhan. Latar
yang tidak sesuai tersebut dicetak berwarna merah.
Kesalahan petunjuk laku pada penggalan teks drama di atas dapat diperbaiki seperti
contoh berikut ini.
Pelajaran VIII
A. Menerangkan Sifat-Sifat Tokoh dari
Kutipan Novel
Standar Kompetensi
13. Memahami wacana sastra melalui kegiatan mendengarkan pembacaan
kutipan/sinopsis novel.
Kompetensi Dasar
13.2 Menjelaskan alur peristiwa dari suatu sinopsis novel yang dibacakan
3. Rising Action. Pada tahap ini mulai dimunculkannya konflik yang memperkuat ketegangan
yang kita suguhkan pada cerita yang dibuat. Tahap ini disebut juga tahap ketegangan atau
perumitan. Untuk dapat menimbulkan ketegangan, kita dapat memperparah konflik utama
yang telah kita tentukan dengan konflik-konflik lain sehingga permasalahan yang dialami
tokoh cerita semakin kompleks. Yang perlu diingat bahwa jangan terlalu banyak konflik-
konflik kecil kita ungkapkan di sini karena keterbatasan jumlah halaman sebuah cerita
pendek.
4. Klimaks atau puncak konflik. Pada klimaks ini pembaca digiring secara emosi untuk
mengikuti peristiwa cerita sampai puncak permasalahan. Ciri sebuah klimaks adalah
munculnya ketegangan pada pembaca untuk segera mengetahui akhir penyelesaian konflik
yang disajikan. Untuk menciptakan sebuah klimaks yang bagus, buatlah klimaks yang tidak
seperti biasanya. Klimaks yang tidak terduga juga merupakan daya tarik tersendiri. Sebuah
cerita yang akhir ceritanya sangat terbuka untuk ditebak oleh pembaca terkadang kurang
diminati. Buatlah pembaca merasa puas setelah membaca cerita kita dari awal sampai akhir.
5. Ending atau penyelesaian. Setalah cerita sampai pada puncaknya, cerita membutuhkan
penyelesaian. Buatlah penyelesaian yang bijaksana. Pada umumnya penyelesaian ini akan
menentukan amanat atau pesan moral yang ingin kita sampaikan pada pembaca cerita kita.
Berikut ini adalah contoh bagian ending sebuah cerpen
Saat kereta melaju kembali ke Jakarta, aku merasa lebih tegar dan tenang. Jiwaku telah
terlepas dari himpitan satu kesedihan yang mendalam karena semuanya telah kupasrahkan
pada Illahi Robbi. Tempat kembali yang paling indahadalah di sisi-Nya. Dia adalah pencipta
dan pemilik keabadian.
Dilihat dari pola urutan bagian alur dalam sebuah novel atau cerita pada umumnya, alur
terbagi menjadi beberapa yaitu:
1. Alur maju yang menggambarkan urutan peristiwa secara urut dari awal sampai akhir.
2. Alur mundur atau flash back atau juga dikenal dengan sorot balik. Yaitu sebuah cerita yang
diawali dari ending cerita kemudian dilanjutkan dengan peristiwa awal sehingga ending
tersebut terjadi. Flash back tersebut diceritakan dengan cara membayangkan kejadian
sebelumnya, melalui mimpi, lamunan, atau penceritaan tokoh.
3. Alur campuran yaitu alur cerita yang diawali dari awal cerita sampai tengah. Sesampainya
di tengah cerita, cerita mundur ke belakang menceritakan peristiwa yang telah lalu. Setelah
LATIHAN
Bacalah novel Dalam Mihrab Cinta karya Habiburohman el Shirazy kemudian tentukan
peristiwa yang terdapat bagian alur berikut ini!
1. Introduce (pengenalan tokoh)
2. Muncul konflik
3. Konflik memenas
4. Klimaks
5. Ending
Tapi aku tak perlu menjawabnya lagi. Sebab aku tahu, kalau Kakek sudah membuka
mulutnya, dia takkan diam lagi. Aku biarkan Kakek dengan pertanyaannya sendiri.
"Sedari muda aku di sini, bukan? Tak kuingat punya isteri, punya anak, punya keluarga
seperti orang lain, tahu? Tak kupikirkan hidupku sendiri. Aku tak ingin cari kaya, bikin
rumah. Segala kehidupanku, lahir batin, kuserahkan kepada Allah Subhanahu wataala. Tak
pernah aku menyusahkan orang lain. Lalat seekor enggan aku membunuhnya. Tapi kini aku
dikatakan manusia terkutuk. Umpan neraka. Marahkah Tuhan kalau itu yang kulakukan,
sangkamu? Akan dikutukinya aku kalau selama hidupku aku mengabdi kepada-Nya? Tak
kupikirkan hari esokku, karena aku yakin Tuhan itu ada dan pengasih dan penyayang kepada
umatnya yang tawakal. Aku bangun pagi-pagi. Aku bersuci. Aku pukul beduk
membangunkan manusia dari tidurnya, supaya bersujud kepada-Nya. Aku sembahyang setiap
waktu. Aku puji-puji Dia. Aku baca Kitab-Nya. Alhamdulillah kataku bila aku menerima
karunia-Nya. Astagfirullah kataku bila aku terkejut. Masya Allah kataku bila aku
kagum. Apa salahnya pekerjaanku itu? Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk."
LATIHAN
....
Saya ingin cari pengalaman sekaligus cari uang di liburan panjang ini.
Tapi, kamu bisa nggak jaga anak umur tiga tahun?
Bisa, Bu.
Telaten nggak?
Telaten dong, Bu. Masa nggak, sih?
Kamu sabar nggak, orangnya?
Vera mengangguk.
....
1. Bagaimana watak tokoh di atas?
2. Bukti watak tokoh seperti yang anda kemukan terdapat pada baris.
3. Perwatakan tokoh di atas digambarkan melalui..
Kutipan 1
Bobi suka sekali membaca majalah. Dia tidak mau diganggu. Setiap hari ia selalu mencoba
untuk menulis pada secarik kertas. Di ruang belajarnya terdapat tumpukan kertas yang berisi
tulisan. Ternyata yang ditulis sebuah cerpen.
Kutipan 2
Savitri sering terlambat. Biar dia buru-buru lari toh terlambat juga karena berangkatnya
memang sudah siang. Pak Rahmat seperti punya indera keenam. Meski jaraknya masih
semeter lebih dari pintu, tahu-tahu suara besar Pak Rahmat sudah menggelegar.
4. Karakter Boby adalah
5. Karakter savitri adalah.
6. Penggambaran perwatakan tokoh tersebut dilakukan dengan cara
Iwan kepergok penjaga tebu ketika bersama adiknya sedang mencuri tebu sebatang. Adiknya
sangat takut bersembunyi di belakangnya. Penjaga itu menegurnya mengapa ia mencuri tebu.
Sambil membujuk-bujuk adiknya supaya berhenti menangis, ia menjawab bahwa adiknya
ingin sekali makan tebu. Mendengar itu penjaga tersenyum sambil menjawab agar tebu itu
segera dibawa pulang.
9. Karakter penjaga tebu yang bijaksana ditunjukkan pada kalimat
10. Penggambaran karakter tersebut dilakukan melalui
RINGKASAN MATERI
Tema merupakan ide pokok sebuah karangan. Dalam kata yang lain, Teguh wibowo
mengatakan bahwa tema adalah ide dasar sebuah cerita(2005:144). Dalam sebuah novel,
untuk mengetahui tema yang ada kita tinggal melihat permasalahan utama yang dihadapi oleh
si tokoh cerita. Hal itu disebabkan permasalahan atau konflik menjadi sesuatu yang
mengakibatkan cerita berjalan dengan menarik. Tanpa konflik, cerita tidak akan terbentuk.
Lain halnya dengan latar atau setting. Latar atau setting adalah sesuatu yang menjadi latar
suatu peristiwa cerita terjadi. Setting selalu berkaitan dengan waktu, tempat, dan suasana. Hal
tersebut terjadi karena sebuah cerita tidak terlepas dari ketiga unsure tersebut. Perhatikan
contoh berikut ini:
Angin sahara kembali menerpa wajahku. Aku melangkah keluar lalu menuruni tangga satu
per satu. Flat kami ada di tingkat tiga. Gedung apartemen ini hanya enam tingkat dan tidak
punya lift. Sampai di halaman apartemen, jilatan panas matahari seakan menembus topi hitam
dan kopiah putih yang menempel di kepalaku. Seandainya tidak memakai kaca mata hitam,
sinarnya yang benderang akan terasa perih menyilaukan mata.
Kulangkahkan kaki ke jalan.
Psst..psst...Fahri! Fahri!
Kuhentikan langkah. Telingaku menangkap ada suara memanggil-manggil namaku dari atas.
Suara yang sudah kukenal. Kupicingkan mataku mencari asal suara. Di tingkat empat. Tepat
di atas kamarku. Seorang gadis Mesir berwajah bersih membuka jendela kamarnya sambil
tersenyum. Matanya yang bening menatapku penuh binar.
Hei Fahri, panas-panas begini keluar, mau ke mana?
Shubra.
Talaqqi Al-Quran ya?
Aku mengangguk.
Pulangnya kapan?
Jam lima, insya Allah.
Bisa nitip?
Nitip apa?
Belikan disket. Dua. Aku malas sekali keluar.
Kalau kita baca kutipan novel tersebut, kita ketahui bahwa setting novel tersebut adalah:
Setting tempat : halaman apartemen
Bukti : Sampai di halaman apartemen
Setting waktu : siang
Bukti : panas matahari seakan menembus topi hitam dan kopiah putih yang menempel di
kepalaku.
Setting suasana: panas
Bukti : panas matahari seakan menembus topi hitam dan kopiah putih yang menempel di
kepalaku.
Pernahkah kalian melakukan diskusi? Bagus, diskusi memang merupakan sarana bertukar
informasi maupun bertukar pendapat untuk mencari jalan keluar dari suatu permasalahan. Baik
dalam situasi resmi maupun tidak resmi, diskusi masih menjadi pilihan ketika terjadi kebuntuan
menghadapi permasalahan. Diskusi akan berjalan lancar dan menghasilkan simpulan yang bermanfaat
bila para peserta diskusi mengetahui tatacara dan prinsip-prinsip diskusi.
Perangkat diskusi
Praktikkanlah prinsip-prinsip diskusi tersebut dalam diskusi kelas untuk membahas program
kelas ketika ada teman sekelas yang sakit. Guru akan menunjuk salah satu di antara kalian untuk
bertugas sebagai penyampai masalah, moderator, dan sebagai penulis. Lakukanlah diskusi dengan
sebaik-baiknya
RAHIM
Pengertian Gagasan Utama, Kalimat Utama dan Kesimpulan, Sebelum bisa membedakan
antara ketiganya, saya akan mengingatkan lagi pengertian dari gagasan utama, kalimat
utama, dan kesimpulan sebagai berikut.
Kalimat Utama
Realisasi dari ide pokok yang berupa pernyataan atau kalimat yang terletak di awal dan di
akhir paragraph. Kalimat Utama merupakan kalimat inti yang digunakan sebagai acuan
pengembangan menjadi sebuah paragraf.
Kesimpulan
Suatu pernyataan yang dibuat berdasarkan ide pokok dan kata kunci dari kalimat penjelas
dengan kalimat sendiri.
Untuk lebih jelasnya, langsung saya akan berikan contohnya dibawah ini.
Bacaan yang baik untuk anak berisi contoh yang baik-baik pula. Cara yang dapat dilakukan
dengan menampilkan tokoh kartun, boneka, badut yang lucu, tetapi mengandung unsure
pendidikan. Tokoh binatang yang cerdik pun dapat pula mewakili pesan moral. Misalnya,
kancil menipu buaya atau sejenisnya. Tokoh orang bertubuh raksasa, tetapi sangat baik
terhadap sesama.
Gagasan Utamanya : Bacaan yang baik untuk anak
Bahan Pembelajaran rujukan bagi guru bahasa Indonesia
Disusun Oleh Rahim S.Pd. Page 123
Kalimat Utamanya : Bacaan yang baik untuk anak berisi contoh yang baik-baik pula.
Kesimpulannya : Bacaan yang baik untuk anak sebaiknya menceritakan tokoh kartun yang
mengandung unsur pendidikan dan pesan moral
Contoh Paragraf Induksi
Sudah ada ide tetapi sukar untuk dituangkan. Selalu dihadapkan dengan persoalan apa yang
hendak ditulis? Seberapa panjang tulisan yang akan ditulis. Keringnya pengetahuan terhadap
topik yang hendak dikembangkan. Demikianlah pengalaman seseorang pada awal belajar
menulis.
Gagasan Utamanya : Pengalaman belajar menulis
Kalimat Utamanya : Demikianlah pengalaman seseorang pada awal belajar menulis.
Kesimpulannya : Pengalaman awal belajar menulis yaitu ketidaktahuan mengenai topik
yang akan ditulis atau bingung dalam memilih topik.
Kebiasaan mencontek justru akan memadamkan semangat belajar. Para pencontek biasa
berpikir untuk menyiapkan bahan-bahan untuk membuat contekan, nilai yang diperoleh pun
kadang lebih bagus dari siswa yang jujur. Nilai boleh saja bagus, namun sebenarnya ia tidak
tahu apa-apa dan tidak ada apa-apanya. Ilmu pengetahuannya tidak pernah bertambah karena
rajin mencontek. Lalu apa bedanya dengan mereka yang tidak pernah sekolah?
Dari kutipan paragraf tersebut, kita dapat tentukan ide pokok, simpulan, rangkuman, saran,
kritikan, maupun sanggahannya, yakni sebagai berikut.
Ide Pokok : Kebiasaan mencontek memadamkan semangat belajar
Jadi secara garis besar ada dua cara untuk menentukan ide pokok, yaitu sesuai
dengan jenis paragrafnya.
Kalimat utama, ide pokok, gagasan utama, dan pikiran utama? Ada empat istilah yang
sebetulnya bisa dipangkas menjadi dua saja; Kalimat utama dan ide pokok/gagasan
utama/pikiran utama.
Ide pokok, gagasan utama, dan pikiran utama merupakan tiga istilah berbeda yang
menunjuk pada persoalan yang sama. Ide dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) diartikan sebagai rancangan yang tersusun di dalam pikiran. Sementara,
gagasan artinya hasil pemikiran. Dan pikiran adalah hasil berpikir. Tetapi dalam
bahasa inggris ketiga istilah tersebut menunjuk satu istilah Idea walaupun tentunya
secara etimologi akan berbeda. Dalam hal ini, saya simpulkan bahwa ide
merupakan bahasa serapan untuk arti yang juga di sebut sebagai gagasan atau
pikiran. Gagasan utama, ide pokok, dan pikiran utama dalam bahasa inggris disebut
main idea . Jadi kita akan membahas pengertian kalimat utama dan ide
pokok/gagasan utama/pikiran utama (dalam tulisan ini, kita sebut ketiga istilah utama
tersebut sebagai gagasan utama).
Kalimat utama adalah kalimat yang menjadi inti/dasar suatu paragraf. Jika kalimat
tersebut sengaja dihilangkan, maka isi paragraf tersebut akan hilang. Hal ini tidak
terjadi dengan kalimat-kalimat lain yang memang hanya berfungsi sebagai penjelas.
Kalimat utama berupa ringkasan dari sebuah paragraf yang rupakan pandangan
mendalam dari ide pokok penulis dalam paragraf tersebut.
Kalimat utama pada paragraf tersebut adalah Anda bisa menemukan sendiri tanda-
tanda infeksi dengan mengamati kulit anak dari dekat. Ketika kalimat tersebut
dihapus, maka isi dari paragraf tersebut akan buyar atau bahkan hilang. Tetapi itu
tidak akan terjadi pada kalimat pertama dan kedua. Kalimat tersebut mengandung
permasalahan yang diuraikan kalimat penjelas.Dalam Bahasa Inggris, kalimat
utama/kalimat pokok/pokok kalimat, ini disebut sebagai topic sentence atau focus
sentence.Jadi secara garis besar, kalimat utama akan memiliki point-point berikut.
Gagasan Utama
Gagasan utama atau dalam bahasa inggris main idea secara sederhana dapat
diartikan sebagai inti dari kalimat utama. Pengertian ini merupakan hasil pendekatan
dari aplikasinya, bukan pada proses kreatif kepenulisan. Karena pada dasarnya,
gagasan utama akan secara paksa atau alami tertuang secara jelas dalam kalimat
utama.Pada contoh paragraf di atas, gagasan utamanya adalah bahwa tanda-tanda
infeksi bisa ditemukan sendiri dengan mengamati kulit anak dari dekat.Gagasan
utama bersifat abstrak. Artinya, gagasan utama tidak melulu tertuang secara konkret
dalam sebuah paragraf. Gagasan utama ini akan tertuang dalam bentuk kalimat utama.
Sementara kalimat bisa beragam bentuk dan sudut pandangnya.Dari uraian di atas,
kita akan dengan mudah menemukan gagasan utama sebuah paragraf ketika kalimat
utama sudah ditemukan. Begitu juga sebaliknya, kalimat utama akan mudah
ditemukan, ketika gagasan utama sudah bisa ditangkap. Namun, karena kalimat
utama lebih bersifat aplikatif, maka, akan lebih objektif jika pencarian kalimat utama
didahulukan daripada gagasan utamaPemahaman terhadap dua hal di atas hanya
mungkin didapat melalui proses latihan yang terus menerus. Dalam proses
pembelajaran di sekolah hendaknya siswa diarahkan untuk terus berlatih menemukan
dua hal tersebut dalam satu atau tiga wacana penuh. Wacana bisa diambil dari surat
kabar terpercaya atau media lainnya.
Perbedaan Gagasan Utama, Kalimat Utama, dan Kesimpulan Tahukan anda,
perbedaan antara gagasan utama (ide pokok), kalimat utama, dan kesimpulan?
Sebelum bisa membedakan antara ketiganya, saya akan mengingatkan lagi pengertian
dari gagasan utama, kalimat utama, dan kesimpulan sebagai berikut
Gagasan Utama/ide pokok Pokok masalah yang mendasari cerita yang bersifat
abstrak/implisit atau katakata kunci yang terdapat dalam kalimat utama. Cara untuk
mengetahui ide pokok yakni dengan cara: Bacalah sebuah wacana kemudian tutuplah wacana
tersebut. Cobalah jawab pertanyaan ini "Paragraf tersebut membahas mengenai apa?" Nah,
Kalimat Utama merupakan kalimat inti yang digunakan sebagai acuan pengembangan
menjadi sebuah paragraf.
Kesimpulan Suatu pernyataan yang dibuat berdasarkan ide pokok dan kata kunci dari
kalimat penjelas dengan kalimat sendiri. Untuk lebih jelasnya, langsung saya akan berikan
contohnya.
Contoh 1 Paragraf Deduksi
Bacaan yang baik untuk anak berisi contoh yang baik-baik pula. Cara yang dapat
dilakukan dengan menampilkan tokoh kartun, boneka, badut yang lucu, tetapi mengandung
unsure pendidikan. Tokoh binatang yang cerdik pun dapat pula mewakili pesan moral.
Misalnya, kancil menipu buaya atau sejenisnya. Tokoh orang bertubuh raksasa, tetapi sangat
baik terhadap sesama.
Gagasan Utamanya : Bacaan yang baik untuk anak Kalimat Utamanya : Bacaan yang
baik untuk anak berisi contoh yang baik-baik pula.
Kesimpulannya : Bacaan yang baik untuk anak sebaiknya menceritakan tokoh kartun
yang mengandung unsur pendidikan dan pesan moral
Contoh 2 Paragraf Induksi
Sudah ada ide tetapi sukar untuk dituangkan. Selalu dihadapkan dengan persoalan apa
yang hendak ditulis? Seberapa panjang tulisan yang akan ditulis. Keringnya pengetahuan
terhadap topik yang hendak dikembangkan. Demikianlah pengalaman seseorang pada awal
belajar menulis.
Gagasan Utamanya : Pengalaman belajar menulis Kalimat Utamanya : Demikianlah
pengalaman seseorang pada awal belajar menulis. Kesimpulannya : Pengalaman awal belajar
menulis yaitu ketidaktahuan mengenai topik yang akan ditulis atau bingung dalam memilih
topik.
Perhatikan teks wacana berikut!!!
Kebiasaan mencontek justru akan memadamkan semangat belajar. Para pencontek biasa
berpikir untuk menyiapkan bahan-bahan untuk membuat contekan, nilai yang diperoleh pun
kadang lebih bagus dari siswa yang jujur. Nilai boleh saja bagus, namun sebenarnya ia tidak
tahu apa-apa dan tidak ada apa-apanya. Ilmu pengetahuannya tidak pernah bertambah karena
rajin mencontek. Lalu apa bedanya dengan mereka yang tidak pernah sekolah?
Dari kutipan paragraf tersebut, kita dapat tentukan ide pokok, simpulan, rangkuman,
saran, kritikan, maupun sanggahannya, yakni sebagai berikut
Ide Pokok : Kebiasaan mencontek memadamkan semangat belajar Simpulan :
Kebiasaan mencontek dapat merugikan jati diri pelajar
Rangkuman :
Kebiasaan mencontek dapat memadamkan semangat belajar karena hanya sibuk
membuat contekan, tidak memiliki pengetahuan, dan tidak ada bedanya dengan mereka yang
tidak sekolah. Saran : Para siswa harus menghindari perilaku mencontek Kritikan : Tidak
sepantasnya seorang pelajar mencontek Lebih lanjut,
Secara garis besar ada dua cara untuk menentukan ide pokok, yaitu sesuai dengan jenis
paragrafnya
.( 1.) Paragraf yang memiliki kalimat utama Cara menentukan ide pokok pada paragraf yang
memiliki kalimat utama sangatlah mudah, yaitu dengan mengambil isi kalimat utama itu
sendiri. Contoh Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Kekayaan alam
tersebut terdiri dari kekayaan alam yang bersumber dari darat, laut, dan dari dalam perut
Menyampaikan buah pemikiran kepada orang lain dapat dilakukan melalui berbagai
cara, baik secara lisan maupun tertulis. Baik penyampaian secara lisan maupun tertulis,
keduanya memerlukan latihan agar gagasan yang ingin kita sampaikan dapat dengan mudah dipahami
orang lain.
Salah satu bentuk penyampaian gagasan secara tertulis adalah dengan menyusun karya
tulis, atau karya ilmiah. Biasanya, baik karya tulis maupun karya ilmiah didahului dengan kegiatan
penelitian. Namun demikian, pada pembelajaran ini kalian akan diminta berlatih menyusun karya tulis
sederhana tanpa melakukan penelitian. Kalian cukup mencari bahan dari pustaka atau buku-buku yang
ada di perpustakaan sekolah maupun koleksi pribadi.
Berikut ini beberapa langkah yang dapat kalian ikuti sebagai bentuk bimbingan
menyusun karya tulis sederhana.
1. Memilih Topik
Topik adalah permasalahan pokok yang akan dibahas dalam karya tulis. Topik ini berguna sebagai
pengendali agar apa yang disampaikan dalam karya tulis lebih fokus atau lebih terarah. Pemilihan
topik harus tepat, menarik, dan bermanfaat baik bagi penyusun maupun pembaca. Pada bagian
pendahuluan karya tulis harus diuraikan alasan pemilihan topik tersebut. Kalian dapat melakukan
pembatasan topik agar tidak terlalu luas pembahasannya.
Misalnya :
Topik : Lingkungan
Pembatasan topik : Penghijauan di lingkungan sekolah
Berikut ini contoh karakterisasi tokoh dengan penilaian tokoh lain terhadap tokoh yang
dimaksud.
Dr. Corne menyapaku dengan dingin, seperti biasa dokterdokter
anak lain yang praktek, penuh dengan canda dan
sepertinya selalu menyunggingkan senyum tapi Dr. Corne
tidak. Kurasa aku memang tidak pernah melihatnya
tersenyum. Ia bukan galak. Ia hanya serius.
Sumber: Novel Miranda, Carol Matas, Penerbit Kaifa 1999
Dengan mengenali teknik karakterisasi tokoh tersebut akan membantu kalian dalam mengenali
tokoh novel yang akan diperdengarkan dalam petikan novel.
2. Penokohan
Tiga jenis tokoh dalam cerita rekaan sebagai berikut.
a. Tokoh protagonis
Tokoh utama yang diidolakan, tokoh pahlawan pembela kebenaran, berkarakter baik.
b. Tokoh antagonis
Tokoh utama yang dibenci, tokoh lawan dari protagonis, berkarakter jahat.
c. Tokoh tritagonis Tokoh pembantu, bersifat netral, tokoh penengah.
Dengarkan dengan baik, guru kalian akan membacakan petikan sebuah novel. Setelah kalian
mendengarkan petikan novel tersebut, jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan tokoh-tokoh dalam novel tersebut!
2. Sebutkan karakter masing-masing tokoh dengan diikuti alasan atau bukti!
Pada kegiatan pembelajaran ini, kalian akan diminta untuk menyampaikan penilaian
pementasan sebuah drama. Aspek yang ditekankan adalah keterampilan berbicara, yaitu teknik
penyampaian penilaian kalian terhadap sebuah pementasan drama.
1. Unsur-Unsur yang Dinilai dari Pementasan Drama
Unsur-unsur yang harus dinilai dari sebuah pementasan drama sebagai berikut.
a. Tata panggung
Panggung merupakan tempat latar sebuah drama dimainkan. Tata panggung yang
baik merupakan pendukung keberhasilan permainan drama.
b. Tata busana
Keberhasilan seorang pelaku memerankan lakon didukung busana atau kostum.
Perlu dipertimbangkan , apakah busana atau kostum sudah sesuai dengan lakon
Berikut ini akan diputarkan video sebuah pementasan drama yang sudah direkam beberapa
waktu yang lalu. Nikmatilah pementasan drama tersebut, tetapi jangan lupa bahwa setelah
selesai kalian menikmati pementasan drama, kalian harus memberikan penilaian tentang pementasan
drama tersebut disertai alasan dan keterangan yang logis.
Tampilan sebuah grafik di mana pun kalian temukan, tidaklah dibuat sekadar melengkapi
teks, namun lebih dari itu, grafik merupakan bagian tak terpisahkan dari teks yang disajikan.
Pemunculan grafik pada sebuah teks dimaksudkan untuk mendukung kemudahan dalam memahami
isi informasi teks tersebut.
Berikut akan diuraikan secara singkat tentang hal tersebut :
Berhubung aku dapet tugas seperti ini mendingan langsung aku post aja ya, siapa tau ada
gunanya untuk kepentingan kita semua. Demi kelangsungan hidup, demi menghidupi
keluarga, demi... (haha, lebai)
nah, kali ini saya akan membahas tentang pengertian dan contoh gambar dari Tabel Diagram
dan Grafik. Silahkan cekidot!
1.Tabel:
Tabel adalah, daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data-data informasi yang biasanya berupa
kata-kata maupun bilangan yang tersusun dengan garis pembatas sebagai kolom-kolom.
Contoh gambar Tabel:
2.Diagram:
Diagram adalah, gambaran untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu. Data atau
informasi yang disampaikan direalisasikan melalui sebuah gambar. Diagram mempunyai
bentuk yang beragam, antara lain: diagram lingkaran, garis, pohon, dan batang.
Contoh gambar Diagram:
-Diagram Lingkaran:
-Diagram Garis:
-Diagram Batang:
Diagram merupakan sketsa untuk menunjukkan atau menerangkan sesuatu. Data disampaikan
melalui gambar. Diagram memiliki bentuk yang beraneka ragam. Bentuk diagram, antara lain
diagram gambar, diagram lingkaran, diagram batang, diagram garis, dan diagram pohon. Cara
membaca diagram adalah:
Tabel adalah daftar berisi ikhtisar sejumlah (besar) data informasi yang biasanya berupa kata-
kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem urut ke bawah di lajur dan deret tertentu
dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.
Bagan adalah gambar rancangan, skema, alat peraga grafik untuk menyajikan data agar
mempermudah penafsiran.
Menguraikan Isi Grafik, Tabel, atau Bagan ke Dalam Beberapa Kalimat
Agar dapat memahami informasi yang terdapat dalam grafik, tabel, ataupun bagan secara
tepat, kalian harus banyak berlatih. Salah satu caranya adalah dengan menguraikan isi
grafik, tabel, dan bagan ke dalam beberapa kalimat.
Grafik
Langkah yang kita lakukan untuk membaca grafik, yaitu:
1. Mengamati judul grafik itu.
2. Mengamati lajur kanan, kiri, dan bawah yang biasanya berkenaan dengan jumlah,
bulan, tahun, dan sebagainya.
3. Menemukan perbedaan yang mencolok pada data tersebut, baik tertinggi, terendah,
atau rata-rata.
4. Menarik kesimpulan dari data yang disampaikan dalam grafik.
Ada beberapa jenis grafik, di antaranya adalah grafik batang, grafik lingkaran, dan
grafik garis.
Berikut ini adalah contoh-contoh informasi yang disajikan
dalam bentuk grafik.
1. Grafik lingkaran
Grafik Batang
3. Grafik garis
Amatilah ketiga grafik di atas dengan cermat! Ketiga grafik di atas berisi informasi mengenai
status kesehatan senam pernafasan di Kota A. Grafik lingkaran menggambarkan status
kesehatan sebelum latihan senam pernafasan di Kota A. Grafik batang menggambarkan status
kesehatan sesudah latihan senam pernafasan di Kota A. Sementara, grafik garis
menggambarkan pertumbuhan sejumlah peserta senam pernafasan di Kota A.
Untuk menguji pemahaman kalian mengenai informasi yang terkandung di dalam ketiga
grafik di atas, kerjakanlah latihan berikut!
Latihan
1. Berapa persenkah jumlah peserta senam pernafasan yang sebelum latihan memiliki
dua penyakit?
2. Berapa persenkah jumlah peserta senam pernafasan yang sebelum latihan tidak
memiliki penyakit?
3. Berapa persenkah jumlah peserta senam pernafasan dengan dua penyakit yang
mengalami sembuh total setelah senam pernafasan?
4. Berapa persenkah jumlah peserta senam pernafasan dengan tiga penyakit yang
tidak mengalami perubahan apapun setelah senam pernafasan?
5. Berapakah jumlah peserta senam pernafasan yang tercatat pada tahun 2000?
9. Uraikan berbagai informasi yang dapat kalian temukan mengenai pertumbuhan jumlah
peserta senam di Kota A yang terdapat pada grafik di atas! Buatlah uraian ke dalam beberapa
kalimat dalam kolom di bawah ini!
Tabel
Tabel di atas memuat informasi mengenai jumlah peserta senam pernafasan di Kota A
berdasarkan usia dan jenis kelamin. Amati kembali table di atas dengan cermat! Kemudian,
jawablah pertanyaan-pertanyaan dalam latihan berikut ini! Latihan
Berapakah jumlah peserta di atas usia 60 tahun yang mengikuti senam pernafasan?
Berapa banyak peserta perempuan di atas usia 60 tahun yang mengikuti senam
pernafasan?
3. Antara usia 31-40 tahun, berapakahh jumlah peserta laki-laki dan perempuan?
4. Adakah peserta perempuan yang berusia di bawah 10 tahun? Bila ada, berapa
jumlahnya?
5. Uraikan berbagai iinformasi yang dapat kalian temukan mengenai jumlah peserta
senam pernafasan di Kota A berdasarkan usia dan jenis kelamin! Buatlah uraian ke
dalam beberapa kalimat dalam kolom di bawah ini!
Contoh Bagan:
1. Dilihat dari struktur organisasi, siapakah yang berada di kedudukan paling tinggi?
2. Sebutkan bidang-bidang yang terdapat dalam bagan pengurus senam pernafasan!
3. Di antara ketiga bidang yang ada, manakah yang lebih tinggi kedudukannya?
4. Jelaskan keberadaan posisi penasihat dalam bagan pengurus senam pernafasan di
atas!
5. Uraikan bagan pengurus senam pernafasan di Kota A ke dalam beberapa kalimat!
Persiapan Pidato
Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut
ini :
1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.
PIDATO
Pidato adalah kegiatan berbicara satu arah di depan umum untuk menyampaikan pikiran
atau gagasan atau gambaran kepada pendengar yang disampaikan dalam situasi formal
ataupun non formal melalui rangkaian kata yang tersusun sistematis dengan bahasa lisan
sebagai media utama yang bertujuan memberi pamahaman atau informasi dengan rasa
percaya diri untuk mempengaruhi pendengar agar mengikuti ajakan pembicara secara
sukarela.
Pidato merupakan penampilan diri seseorang di hadapaan pendengar untuk
menyampaikan isi hati atau buah pikiran dengan rangkaian kata-kata dengan harapan agar
pendengar tergugah hati nuraninya dan tergerak pikirannya.
Pidato merupakan bentuk wicara individual yang banyak ragamnya. Akan tetapi, secara
umum pidato dapat digolongkan atas:
1) pidato memorial, misalnya pidato untuk menyambut Hari Kartini, Hari Kemerdekaan;
2) pidato perpisahan, misalnya pidato perpisahan karena tamat sekolah, perpisahan
karena pensiun, dan sebagainya;
3) pidato penerimaan hadiah, misalnya piato penerimaan suatu medali kejuaraan olah raga;
4) pidato pidato penyambutan tamu, misalnya pidato penyambutan tamu kenegaraan;
5) pidato persembahan, misalnya pidato penyerahan cindera mata kepada tamu;
6) pidato persuasif, misalnya pidato kampanye partai politik;
7) pidato informatif, misalnya pidato penyuluhan kepada ibu-ibu PKK;
Alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa yang membentuk satu kesatuan cerita yang
utuh. Ibarat kata, alur adalah jalannya cerita yang ingin kita tampilkan. Apakah cerita itu
berjalan mulus atau berbelok-belok tergantung dari bentuk alur yang akan kita tampilkan.
Secara umum alur sebuah cerita terdiri dari beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut adalah:
1. Introduce atau tahap memperkenalkan tokoh cerita. Pada tahap ini tokoh-tokoh cerita mulai
kita munculkan terutama tokoh utama.
2. Action. Tahap action ini berisi mulai dimunculkannya konflik awal sebuah cerita. Yang
perlu diingat, usahakan pada tahap ini menimbulkan pembaca penasaran terhadap Cerpen
yang kita buat. Tahap ini akan menentukan tindakan yang akan dilakukan oleh para pembaca
Cerpen kita. Apabila tahap ini kurang greget, pada umumnya pembaca tidak akan
meneruskan membaca Cerita yang kita suguhkan. Berikut ini adalah contoh dari tahap
introduce yang dilanjutkan dengan action.
Duduk termangu seorang diri dalam sebuah kereta malam yang melaju kencang menuju
Yogyakarta membuat perasaanku hanyut dalam masa silam. Kenangan manis silih berganti
menyulam benakku. Putriku Salma yang baru berusia tiga tahun, tergolek di pangkuan dalam
keletihan.
Sesaat ingatan pada Retno mengoyak pilu hatiku. Kugigit bibirku kuat-kuat menahan tangis.
Badai kesediahan mengalir deras. Anakku yang masih kecil ini tak akan mengerti mengapa
tante No yang sangat menyayanginya dan selalu memberinya hadiah tak akan pernah
berkunjung lagi kerumah.
(Mimpi yang Dibawa Pergi, Dewi Priatni)
Pada penggalan cerpen di atas tampak pengarang memperkenalkan tokoh-tokoh ceritanya
pada pembaca. Di situ tampak ada tokoh aku dan Retno yang akan menjadi tokoh sentral. Di
samping itu pengarang juga menampilkan tokoh lain yaitu Salma. Yang tidak kalah
pentingnya adalah di awal bagian cerita pengarang sudah mulai memunculkan suatu awal
konflik yang membuat pembaca bertanya-tanya. Apa sebenarnya yang terjadi?; Siapa
sebenarnya Retno dan Aku? Pertanyaan-pertanyaan ini akan membuat pembaca penasaran
dan akan terus membaca cerita sampai selesai.
3. Rising Action. Pada tahap ini mulai dimunculkannya konflik yang memperkuat ketegangan
yang kita suguhkan pada cerita yang dibuat. Tahap ini disebut juga tahap ketegangan atau
perumitan. Untuk dapat menimbulkan ketegangan, kita dapat memperparah konflik utama
yang telah kita tentukan dengan konflik-konflik lain sehingga permasalahan yang dialami
tokoh cerita semakin kompleks. Yang perlu diingat bahwa jangan terlalu banyak konflik-
Dilihat dari pola urutan bagian alur dalam sebuah novel atau cerita pada umumnya, alur
terbagi menjadi beberapa yaitu:
1. Alur maju yang menggambarkan urutan peristiwa secara urut dari awal sampai akhir.
2. Alur mundur atau flash back atau juga dikenal dengan sorot balik. Yaitu sebuah cerita yang
diawali dari ending cerita kemudian dilanjutkan dengan peristiwa awal sehingga ending
tersebut terjadi. Flash back tersebut diceritakan dengan cara membayangkan kejadian
sebelumnya, melalui mimpi, lamunan, atau penceritaan tokoh.
3. Alur campuran yaitu alur cerita yang diawali dari awal cerita sampai tengah. Sesampainya
di tengah cerita, cerita mundur ke belakang menceritakan peristiwa yang telah lalu. Setelah
itu dilanjutkan dengan kondisi sebelumnya. Demikian seterusnya sampai cerita berakhir.
LATIHAN
Bacalah novel Dalam Mihrab Cinta karya Habiburohman el Shirazy kemudian tentukan
peristiwa yang terdapat bagian alur berikut ini!
1. Introduce (pengenalan tokoh)
2. Muncul konflik
3. Konflik memenas
4. Klimaks
5. Ending
Kompetensi dasar : 13.1 Mengidentifikasi karakter tokoh novel remaja (asli atau
terjemahan) yang dibacakan
Indikator : 1. Mampu mendata tokoh utama dan sampingan dalam cuplikan novel
2. Mampu mengidentifikasi karakter tokoh disertai dengan bukti/alasan yang logis
RINGKASAN MATERI
TOKOH DAN PERWATAKAN
Dalam sebuah cerita baik novel maupun cerpen, terdapat minimal du jenis tokoh dilihat dari
perannya dalam cerita. Kedua tokoh tersebut adalah tokoh utama dan tokoh pendamping.
Tapi aku tak perlu menjawabnya lagi. Sebab aku tahu, kalau Kakek sudah membuka
mulutnya, dia takkan diam lagi. Aku biarkan Kakek dengan pertanyaannya sendiri.
"Sedari muda aku di sini, bukan? Tak kuingat punya isteri, punya anak, punya keluarga
seperti orang lain, tahu? Tak kupikirkan hidupku sendiri. Aku tak ingin cari kaya, bikin
rumah. Segala kehidupanku, lahir batin, kuserahkan kepada Allah Subhanahu wataala. Tak
pernah aku menyusahkan orang lain. Lalat seekor enggan aku membunuhnya. Tapi kini aku
dikatakan manusia terkutuk. Umpan neraka. Marahkah Tuhan kalau itu yang kulakukan,
sangkamu? Akan dikutukinya aku kalau selama hidupku aku mengabdi kepada-Nya? Tak
LATIHAN
....
Saya ingin cari pengalaman sekaligus cari uang di liburan panjang ini.
Tapi, kamu bisa nggak jaga anak umur tiga tahun?
Bisa, Bu.
Telaten nggak?
Telaten dong, Bu. Masa nggak, sih?
Kamu sabar nggak, orangnya?
Vera mengangguk.
....
1. Bagaimana watak tokoh di atas?
2. Bukti watak tokoh seperti yang anda kemukan terdapat pada baris.
3. Perwatakan tokoh di atas digambarkan melalui..
Kutipan 1
Bobi suka sekali membaca majalah. Dia tidak mau diganggu. Setiap hari ia selalu mencoba
untuk menulis pada secarik kertas. Di ruang belajarnya terdapat tumpukan kertas yang berisi
tulisan. Ternyata yang ditulis sebuah cerpen.
Kutipan 2
Savitri sering terlambat. Biar dia buru-buru lari toh terlambat juga karena berangkatnya
memang sudah siang. Pak Rahmat seperti punya indera keenam. Meski jaraknya masih
semeter lebih dari pintu, tahu-tahu suara besar Pak Rahmat sudah menggelegar.
4. Karakter Boby adalah
5. Karakter savitri adalah.
6. Penggambaran perwatakan tokoh tersebut dilakukan dengan cara
Dan akhirnya Kang Dasrip memang tidak menikmati hasil apa-apa, kecuali nama yang
memalukan. Bahkan lebih dari itu. Di tengah malam, ia gelisah karena genting rumahnya ada
yang melempar berkali-kali. Kang Dasrip naik pitam. Ia keluar rumah dan hendak berlari
mengejar pelaku-pelakunya. Tapi tentu saja ini sia-sia. Akhirnya ia masuk kembali dan
terengah-engah di kursi.
7. Watak Kang Dasrip adalah.
8. Bukti watak kang Dasrip seperti jawaban anda adalah kalimat.
Iwan kepergok penjaga tebu ketika bersama adiknya sedang mencuri tebu sebatang. Adiknya
sangat takut bersembunyi di belakangnya. Penjaga itu menegurnya mengapa ia mencuri tebu.
Sambil membujuk-bujuk adiknya supaya berhenti menangis, ia menjawab bahwa adiknya
ingin sekali makan tebu. Mendengar itu penjaga tersenyum sambil menjawab agar tebu itu
segera dibawa pulang.
Kompetensi Dasar : 13.2 Menjelaskan tema dan latar novel remaja (asli atau terjemahan)
yang dibacakan.
Indikator :
1. Mampu menyimpulkan tema cuplikan
2. Mampu mendata latar-latar yang ada dalam cuplikan novel
RINGKASAN MATERI
Tema merupakan ide pokok sebuah karangan. Dalam kata yang lain, Teguh wibowo
mengatakan bahwa tema adalah ide dasar sebuah cerita(2005:144). Dalam sebuah novel,
untuk mengetahui tema yang ada kita tinggal melihat permasalahan utama yang dihadapi oleh
si tokoh cerita. Hal itu disebabkan permasalahan atau konflik menjadi sesuatu yang
mengakibatkan cerita berjalan dengan menarik. Tanpa konflik, cerita tidak akan terbentuk.
Lain halnya dengan latar atau setting. Latar atau setting adalah sesuatu yang menjadi latar
suatu peristiwa cerita terjadi. Setting selalu berkaitan dengan waktu, tempat, dan suasana. Hal
tersebut terjadi karena sebuah cerita tidak terlepas dari ketiga unsure tersebut. Perhatikan
contoh berikut ini:
Angin sahara kembali menerpa wajahku. Aku melangkah keluar lalu menuruni tangga satu
per satu. Flat kami ada di tingkat tiga. Gedung apartemen ini hanya enam tingkat dan tidak
punya lift. Sampai di halaman apartemen, jilatan panas matahari seakan menembus topi hitam
dan kopiah putih yang menempel di kepalaku. Seandainya tidak memakai kaca mata hitam,
sinarnya yang benderang akan terasa perih menyilaukan mata.
Kulangkahkan kaki ke jalan.
Psst..psst...Fahri! Fahri!
Kuhentikan langkah. Telingaku menangkap ada suara memanggil-manggil namaku dari atas.
Suara yang sudah kukenal. Kupicingkan mataku mencari asal suara. Di tingkat empat. Tepat
di atas kamarku. Seorang gadis Mesir berwajah bersih membuka jendela kamarnya sambil
tersenyum. Matanya yang bening menatapku penuh binar.
Hei Fahri, panas-panas begini keluar, mau ke mana?
Shubra.
Talaqqi Al-Quran ya?
Aku mengangguk.
Pulangnya kapan?
Jam lima, insya Allah.
Bisa nitip?
Nitip apa?
Belikan disket. Dua. Aku malas sekali keluar.
Baik, insya Allah.
Aku membalikkan badan dan melangkah.
Fahri, istanna suwayya!
Fi eh kaman?
Aku urung melangkah.
Uangnya.
Sudah, nanti saja, gampang.
Syukran Fahri.
Kalau kita baca kutipan novel tersebut, kita ketahui bahwa setting novel tersebut adalah:
Setting tempat : halaman apartemen
Bukti : Sampai di halaman apartemen
Setting waktu : siang
Bukti : panas matahari seakan menembus topi hitam dan kopiah putih yang menempel di
kepalaku.
Setting suasana: panas
Bukti : panas matahari seakan menembus topi hitam dan kopiah putih yang menempel di
kepalaku.
B. Menilai Pementasan Drama .
Standar Kompetensi
14. Mengungkapkan tanggapan terhadap pementasan drama.
Kompetensi Dasar
14.2 Menilai pementasan drama yang ditulis siswa
Pengantar
Pada penjelasan sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa sebuah film dan
sinetron pada dasarnya juga merupakan sebuah drama. Sebuah drama
-Jenis-jenis Drama
Jika kamu pernah menonton sinetron atau film, pernahkah kamu
menonton sebuah pertunjukan wayang atau lenong? Nah, sinetron, film,
wayang, dan lenong juga merupakan drama. Sinetron dan film
merupakan jenis drama modern, sedangkan wayang dan lenong
merupakan jenis drama klasik. Agar kamu lebih memahaminya, bacalah
pembagian drama berikut ini
1. Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu
Drama Baru/Drama Modern Drama baru adalah drama yang memiliki
tujuan memberikan pendidikan kepada masyarakat yang umumnya
bertema kehidupan manusia sehari-hari. Contoh drama baru/modern
adalah sinetron, opera, dan film.
Pada kutipan di atas dapat dilihat bahwa puncak masalah itu adalah
Anton tidak menyetujui tindakan Trisno yang mencoba membelanya.
Anton menganggap Trisno telah menghinanya, seperti terlihat pada
kutipan dialog yang dicetak tebal di atas.
4.Penyelesaian
Pada tahap ini dilukiskan bagaimana sebuah drama berakhir dengan
penyelesaian yang menggembirakan atau menyedihkan. Bahkan dapat pula
diakhiri dengan hal yang bersifat samar sehingga mendorong penonton untuk
mengira-ngira dan memikirkan sendiri akhir sebuah cerita.
Dari dialog antara Pak Lurah dengan Pak Jagabaya di atas dapat dilihat
bahwa perwatakan atau karakter kedua tokoh tersebut langsung
diceritakan oleh pengarang, seperti gabungan kata yang tercetak tebal
pada teks drama di atas.
3. Dialog
Ciri khas suatu drama adalah naskah tersebut berbentuk percakapan
atau dialog. Penulis naskah drama harus memerhatikan pembicaraan
yang akan diucapkan. Ragam bahasa dalam dialog antartokoh
merupakan ragam lisan yang komunikatif.
Perhatikan penggalan teks drama berikut ini!
Disebut dialog karena percakapan itu minimal dilakukan oleh dua orang.
Nah, kutipan teks drama di atas dapat disebut sebagai dialog karena
diucapkan secara bergantian oleh tokoh yang bernama Yanti dan
Asdiarti. Selain dialog, dalam drama juga dikenal istilah monolog
(adegan sandiwara dengan pelaku tunggal yang membawakan
Dari penggalan teks drama di atas dapat diketahui bahwa latar cerita
tersebut adalah di salah satu ruang yang ada di sekolah. Hal ini
ditunjukkan dengan kata-kata tercetak tebal yang menunjukkan
bahwa dialog tersebut dilakukan di sebuah kelas.
6. Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung di dalam drama.
Tema dikembangkan melalui alur dramatik melalui dialog tokoh-
tokohnya. Tema drama misalnya kehidupan, persahabatan, kesedihan,
dan kemiskinan.
Perhatikan penggalan teks drama berikut ini
7. Amanat
Dalam karyanya, pengarang pasti menyampaikan sebuah amanat.
Amanat merupakan pesan atau nilai-nilai moral yang bermanfaat yang
terdapat dalam drama. Amanat dalam drama bisa diungkapkan secara
langsung (tersurat), bisa juga tidak langsung atau memerlukan
pemahaman lebih lanjut (tersirat). Apabila penonton menyaksikan
drama dengan teliti, dia dapat menangkap pesan atau nilai-nilai moral
tersebut. Amanat akan lebih mudah ditangkap jika drama tersebut
dipentaskan.
Perhatikan penggalan teks drama berikut ini.
Tema kutipan teks drama di atas adalah tentang persahabatan tiga orang,
yaitu Fani, Gina, dan Hana. Tema dalam sebuah cerita, baik novel,
maupun drama, tidak semua seperti contoh di atas yang langsung
diungkapkan oleh pengarang. Namun, lebih banyak tema sebuah cerita
dapat ditentukan setelah membaca keseluruhan cerita
3. Menyusun Sinopsis/Kerangka
Contoh identifikasi peristiwa yang umumnya pernah dialami, yaitu
4. Saat pertama kali belajar naik sepeda,
5. Saat menanti pengumuman kelulusan dari Sekolah Dasar,
6. Saat orang tua sedang dirawat di rumah sakit.
Setelah mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang pernah dialami, datalah
satuan-satuan peristiwa tersebut.
Nah, kamu bisa melanjutkan naskah drama tersebut hingga menjadi naskah
drama satu babak.
LAKON
BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH
Para Pemain
Bawang putih :maaf pangeran. Tadi aku mengambil baju ibu tiriku yang hanyut di aliran sungai
belakang istana ini.
Ibu bawang :bawang putih? Kenapa kau ada di sini ? seharusnya kau membersihkan rumah!
Bawang merah :dasar kau ! malah keluyuran !
Bawang putih :maafkan aku. Aku akan segera pulang bu.
Pangeran :oh jadi benar bwang putih adalah saudara kalian. Kenapa kalian memperlakukannya
seperti itu?
Bawang bombay :tidak pangeran! Sungguh dia adalah pesuruh di rumah bawang merah.
Bawang merah :yang dikatakan bawang bombay benar! Lihatlah pengaran! Bawang outih mencuri
kota perhiasanku, berikan !!
Bawang putih :jangan bawang merah , jangan !
Ibu bawang :dasar kau ! anak tak punya malu !!
Bawang merah :lihat pangeran, perhiasan ini lebih cocok dipakai olehku dan ibu ku.
Ibu bawang :nih karna aku baik hati aku berikan satu perhiasan untukmu bawang bombay !
Bawang Bombay :oh...terimakasih.
Bawang merah, ibu bawang, dan bawang bombay pun memakai perhiasan itu.
Bawang merah :ah tidak ! kenapa kulitku gatal gatal begini perih pula !! ada apa ini.
Ibu bawang :kulitku gatal sekali !!
Bawang bombay :aah...... kulitku..
Pangeran :kalian pasti selalu jahat pada bawang putih. Dan itu ganjaran untuk kalian. Sekarang cepat
minta maaf pada bawang putih !!
Peri :apa yang kalian lakukan pada bawang putih selama ini sungguh sangat jahat. Dan sekarang
C. Membaca Cepat
Standar Kompetensi
11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif cepat
Kompetensi Dasar
11.3 Menyimpulkan gagasan utama suatu teks dengan membaca cepat
kurang lebih 200 kata per menit
Ada tiga hal yang dapat menentukan kecepatan baca seseorang, yaitu gerak mata, penguasaan
kosakata, dan konsentrasi. Selain itu, berikut ini ada beberapa faktor yang menjadi
penghambat dalam membaca cepat yang perlu kalian ketahui.
1. Vokalisasi, yaitu menyuarakan setiap kata yang dibaca.
2. Subvokalisasi, yaitu mengucapkan kata-kata dalam bacaan secara berbisik/batin.
3. Regresi, yaitu membaca mundur, kebiasaan mengulang kata/kalimat yang telah dibaca
karena merasa kurang dapat menangkap arti atau terasa ada sesuatu yang hilang.
4. Membaca dengan menggerakkan kepala mengikuti baris-baris bacaan.
5. Membaca dengan menunjuk baris-baris bacaan dengan jari, pensil, atau alat yang lain.
6. Membaca kata demi kata.
7. Ketidaksiapan mental.
8. Susah untuk berkonsentrasi sewaktu membaca.
9. Ketiadaan atau kurang motivasi.
10. Tidak dapat cepat menemukan pikiran pokok bacaan, dan lain-lain.
1. Teknik Membaca
Berikut ini adalah teknik membaca untuk mengembangkan Kecepatan Efektif Membaca
(KEM).
a. Skimming
Adalah membaca teks secara cepat, menyeluruh untuk memperoleh gambaran umum, bagian
penting, dan menyegarkan ingatan akan apa yang pernah kita baca.
Bahan Pembelajaran rujukan bagi guru bahasa Indonesia
Disusun Oleh Rahim S.Pd. Page 165
b. Scanning
Adalah membaca cepat, tetapi teliti. Teknik ini bertujuan memperoleh fakta atau informasi
tertentu, misalnya kata-kata tertentu dalam kamus atau nomor telepon.
c. Selecting
Adalah memilih teks dan bagian teks yang dibaca berdasarkan kebutuhan. Teknik ini
dilakukan sebelum kegiatan membaca, misalnya saat membaca judul-judul berita di surat
kabar.
d. Skipping
Adalah kegiatan membaca yang mengabaikan atau melompati bagian yang tidak diperlukan
atau bagian yang sudah dimengerti.
Setelah mengetahui beberapa teknik membaca, kamu dapat menghitung sendiri KEM dengan
rumus sebagai berikut.
Contoh:
Jumlah kata dalam teks: 300, waktu baca: 2 menit, persentase pemahaman 70% (angka 70%
ini merupakan angka untuk pemahaman minimal).
Maka, KEM = 300 : 2 X 70% = 105 kpm
7 Langkah Membaca Cepat
Banyak orang yang bertanya harus mulai dari mana jika akan membaca cepat. Berikut saya sarikan 7
langkah yang akan membuat Anda menjadi seorang Speed Reader.
1. Rileks
Tubuh dan pikiran yang rileks sebelum membaca akan membantu Anda membaca dengan
nyaman dan tanpa tekanan. Kendurkan otot-otot tubuh yang tegang dan buat diri Anda
senyaman mungkin sebelum membaca. Hilangkan seluruh kekhawatiran karena buku yang
Anda baca terlalu tebal, bahasanya sulit, atau tidak menarik perhatian.
2. Tentukan Tujuan
Pepatah mengatakan Malu bertanya, sesat di jalan. Sama halnya dengan membaca, jika
Anda tidak memiliki tujuan untuk apa Anda membaca, maka jangan heran jika tersesat di
dalam buku yang dibaca. Tentukan tujuan Anda dalam membaca buku dan camkan baik-baik
tujuan tersebut. Jika Anda membaca buku tentang perencanaan keuangan misalnya, tentukan
tujuan bahwa Anda ingin mengatur keuangan bulanan rumah tangga sehingga bisa menabung
minimal 500 ribu sebulan. Tujuan yang jelas akan membuat seluruh indra memasuki fase
alert yang membantu memahami bahan bacaan.
Sebelum membaca keseluruhan, kenali materi yang akan dibaca. Periksa ada berapa bab buku
tersebut. Bagaimana bab disusun. Apakah ada diagram dalam setiap bab yang membantu
penjelasan. Atau mungkin ada tabel yang disajikan untuk menjelaskan fakta dan data. Lihat
Ingat, Anda membaca untuk memahami, bukan menghafal. Apa yang dipahami akan terus
diingat sementara apa yang dihafal akan gampang sekali lupa. Karena itu dalam membaca
berpeganglah pada tujuan yang telah Anda tetapkan dalam langkah dua. Kenali ide pokok dan
dapatkan pemahaman. Mungkin ada beberapa detail di sana. Kuasai detail tersebut
secukupnya dan tinggalkan sementara jika membuat Anda bingung. Banyak orang langsung
terjebak dengan detail dan kesulitan menyelesaikan 1 paragraf dan terus menerus
mengulangnya. Dengan menguasai ide pokok bacaan setidaknya Anda memahami 80% isi.
Sisanya adalah detail yang bersifat referensi yang dapat Anda cari kembali dengan cepat dan
mudah jika menguasai ide besarnya.
Agar bisa membaca cepat dan efektif, semua kebiasaan buruk dalam membaca harus
dihilangkan mulai dari membaca sambil bersuara, bibir yang bergerak, gerakan kepala, dan
mengulang-ulang kembali apa yang sudah dibaca (regresi). Jika Anda masih memiliki
kebiasaan buruk tersebut maka latihlah untuk menghilangkannya. Anda akan memiliki
kecepatan baca yang signifikan jika bisa menghilangkan seluruh kebiasaan buruk tadi.
Membaca cepat dilakukan dengan mengenali beberapa kata sekaligus dalam sekali lihat. Jika
kebanyakan orang membaca kata per kata, maka usahakan agar Anda membaca dua kata
sekaligus. Jika sudah lancar, tingkatkan dengan 3, 4 bahkan 5 kata sekaligus. Dengan
demikian, kecepatan baca Anda menjadi sangat tinggi dan Anda dapat membaca dengan
efisien.
Selain jumlah kata yang bisa dikenali dalam sekali lihat, faktor penting berikutnya dalam
menentukan kecepatan baca seseorang adalah seberapa cepat mata bergerak menyusuri baris
demi baris, halaman demi halaman. Otak memiliki kapasitas dan kemampuan yang luar biasa.
Jika saja mata Anda bisa bergerak lebih cepat dan mengenali kata-kata yang dibaca, otak
sangat mampu untuk memprosesnya menjadi sebuah pengertian. Lakukan latihan untuk
membuat pergerakan mata menjadi teratur, berirama serta cepat.
Itulah 7 langkah membaca cepat yang akan menjadikan Anda seorang pembaca cepat dan
efektif. Jika Anda ingin mengetahui detail dari ketujuh langkah tersebut, silakan lihat artikel
sebelumnya tentang membaca cepat dan download buku Speed Reading for Beginners
yang akan mengajarkan kepada Anda cara mudah belajar membaca cepat.
Pemahaman seseorang terhadap isi bacaan saat membaca cepat, dapat dinilai dari ketepatan
menemukan gagasan utamanya. Selain itu, dapat dinilai dari ketepatan menjawab pertanyaan
yang ada. Oleh karena itu, setiap pelaku baca cepat harus mampu untuk memahami apa-apa
yang dibacanya, sehingga ketika diminta untuk menceritakan ulang dia mampu untuk
melakukannya. Atau ketika diminta untuk menjawab berbagai soal pertanyaan, dia pun
mampu untuk menjawab dengan benar. Hal ini sangat berguna bagi Anda atau putera-puteri
Anda ketika mereka harus menghadapi ulangan tengah semester, ulangan akhir semester atau
ujian akhir nasional.
Satuan pengukur kemampuan membaca seseorang dinyatakan dalam satuan KPM (kata per
menit).
Contoh:
Vira membaca cepat suatu teks selama 5 menit. Jumlah kata dalam teks berjumlah 450 kata.
Persentase Vira dalam menjawab soal yang benar 80%. Berapa kecepatan bacacepat efektif
Vira?
(Silakan tuliskan komentar Anda pada area di bawah ini. Bila Anda suka dengan artikel-
artikel bacacepat, silakan klik tanda suka di bagian Please Like Us dan bila Anda ingin
menerima kiriman tulisan-tulisan bacacepat silakan klik tombol ikuti di area paling bawah
halaman ini).
Sebelum melakukan latihan bacacepat, ada beberapa kebiasaan buruk yang harus diwaspadai
dan usahakan untuk dihilangkan. Kebiasaan buruk ini mungkin tanpa disadari sering kita atau
putera-puteri kita lakukan. Apa saja kebiasaan buruk itu?
Merupakan kebiasaan kita yang suka membunyikan kata-kata atau menyebutkan kata-kata
yang dibaca di dalam hati seakan-akan mendengar bunyi kata-kata tersebut di dalam pikiran
kita. Hal ini menyebabkan waktu membaca yang lebih lama dari seharusnya. Otak kita
sebenarnya mampu mencerna / memahami kata-kata tanpa harus menyebutkan kata-kata
tersebut di dalam hati. Bila hal ini dilatih terus menerus, niscaya kita akan mampu membaca
400 sampai 500 kata per menit.
Kebiasaan Buruk No.3: Gerakan mata dan kepala yang tidak efisien / tidak perlu
Ada kebiasaan buruk lain yang sering terjadi ketika seseorang membaca yaitu kalau
diperhatikan ketika membaca tersebut kepalanya cenderung bergerak dari kiri ke kanan dan
seterusnya berulang-ulang hingga akhir bacaan. Hal ini tidak perlu karena menyebabkan
waktu baca menjadi lebih lama. Di samping itu, jangkauan mata kita sebenarnya bisa
mencapai 4 cm sampai 5 cm dalam sekali baca atau setara dengan 5 sampai 7 kata dalam
suatu kalimat. Bahkan bila sudah terlatih, kita bisa membaca beberapa kalimat sekaligus
dalam suatu paragraf dalam waktu sangat cepat. Sehingga dalam bacacepat bukanlah gerakan
kepala dari kiri ke kanan yang dipercepat, tetapi latihan gerakan mata yang dipercepat.
Beberapa orang juga sering melakukan baca ulang terhadap kalimat-kalimat yang sudah
dibacanya karena khawatir ada bagian-bagian yang terlewatkan atau lupa. Rasa khawatir ini
sebenarnya tidak perlu karena mengindikasikan kurang percaya diri atau kurang konsentrasi
sehingga memperlambat proses bacacepat. Sebaiknya kebiasaan ini dihilangkan dan apabila
ada hal-hal yang mengganggu konsentrasi seperti suara radio atau TV, agar gangguan
tersebut bisa dihilangkan terlebih dahulu sebelum membaca. Dengan hilangnya gangguan,
maka konsentrasi menjadi lebih baik dan membaca pun bisa menjadi lebih cepat.
-Skimming, yaitu melihat sekilas pada bagian awal dan akhir sebuah tulisan. hal ini didasari "teori
menulis" yang mengajarkan untuk memuat gagasan utama pada awal tulisan dan kesimpulan
pada akhir tulisan.
ini juga digunakan untuk memahami uraian yang sulit dan kompleks.
SQ3R
Bagaimana caranya menyerap esensi bacaan secara efektif? dlm bukunya effective study, Francis
Pleasent Robinson (1946) mengintroduksi strategi membaca yang dikenal sebagai "SQ3R". Nama
tersebut adalah singkatan dari 5 (lima) langkah dalam strategi membaca
2. Question
3. Read
5. Review.
Strategi ini kemudian sangat populer dan diadopsi menjadi bagian dari cara belajar efektif yang
dianjurkan di banyak perguruan tinggi di Amreika Serikat.
-Survey, Sebelum memulai membaca, ambil waktu 1 menit untuk melakukan survey untuk
mendapatkan gambaran yang terkandung didalam buku yang dibaca. Simak bab yang
hendak di baca secara keseluruhan; apasaja judul dan sub judulnya, bagaimana struturnya
yang kira kira mudah dicerna, perhatikan apakah ada ringkasan, rujukan atau kesimpulan.
perhatikan apakah kita dapat menemukan sekurang kurangnya tiga pikiran / topik utama
dalam bab tersebut.
-Question (bertanya), memakan waktu kurang dari 30 detik. Masalah apa yang akan dibahas
dalam bab tersebut dan dalam sub-sub judulnya? masalah apa yang sedang kita pikirkan dan
dijawab oleh baba ini? Dengan demikian, anda sudah terlibat dan memasuki esensi dari bab
tersebut.
-Read, lakukan dengan cepat yang nyaman bagi kita, tidak perlu terlalu cepat. Bacalah setiap
bagian satu kali dan temukan jawaban dari pertanyaan yang telah ada di benak kita (active
reading) membutuhkan konsentrasi yang baik.
-Recite (bacakan) atau tuliskan kalimat kunci yang meringkas semua maksud dari bagian yang
kita baca dengan kata kata kita sendiri. Hal ini penting krn dengan demikian berarti kita
telah menangkap esensi bacaan
KOMPETENSI DASAR :
Setiap orangtua tentu tidak ingin anaknya mengalami kegagalan dalam jalur pendidikannya.
Semua ingin agar anak-anaknya menjadi manusia cerdas dan berbudi pekerti yang luhur sehingga
kehidupannya kelak dapat bahagia.
Oleh karena itulah setiap orangtua selalu ingin menyekolahkan anaknya setinggi mungkin.
Melalui tulisan ini saya ingin membagi informasi kepada segenap orangtua dan sekaligus
menyampaikan
saran agar kondisinya tidak semakin mengkhawatirkan. Informasi ini berkait dengan adanya anak-
anak usia sekolahdan berseragam sekolah namun saya melihat mereka berada
Bahkan satu hal yang lebih membuat saya prihatinadalah di antara mereka adalah anak
perempuan. Hal ini tentu tidak sekadar kekhawatiran dari sisi ilmu dan kedisiplinan sekolah, namun
masalah kerawanan salah pergaulan harus menjadi perhatian semua pihak. Apalagi mereka berada di
situ tanpa tujuan yang jelas, hanya sekadar nongkrong, ngobrol, dan bahkan merokok. Saya menduga
bahwa orangtua mereka tidak tahu jika
mereka berbuat seperti itu hampir setiap hari. Pada saat jam sekolah mereka pun bubaran sehingga
terkesan mereka tidak membolos sekolah karena sampai di rumah pada jam pulang sekolah.
Sebenarnya pemerintah kota juga sudah berkali-kali mengambil tindakan terhadap siswa-siswa
yang demikian melalui operasi ketertiban. Namun demikian perlu juga dijalin kerja sama dengan
orangtua anak-anak yang terjaring operasi agar orangtua mengetahui kebiasaan anaknya.
Apakah kalian mengenali jenis apakah teks tersebut? Teks tersebut adalah salah satu jenis teks yang
sering ditemukan sebagai salah satu rubrik di media cetak. Teks itu dikenal dengan
nama rubrik surat pembaca. Digolongkan sebagai surat karena isi teks tersebut biasanya ditujukan
kepada seseorang atau sebuah instansi atau organisasi. Teks itu ditulis oleh para pembaca dari media
cetak tersebut. Itulah sebabnya dikenal dengan rubric surat pembaca. Isi surat pembaca sangat
beragam. Sebagian besar isi surat pembaca berisi keluhan atau komplain atas sebuah permasalahan.
Di samping itu ada juga orang yang mengirim surat pembaca berisi saran atau kritikan, baik kepada
media cetak
itu sendiri maupun kepada pribadi atau instansi tertentu. Seperti yang tertulis pada contoh surat
pembaca di atas adalah surat pembaca yang berisi saran untuk menertibkan kebiasaan sekelompok
pelajar yang suka bermain-main di mall ketika jamjam sekolah.
Hal-hal yang secara nyata membedakan surat pembaca dariteks yang lain sebagai berikut.
1. Struktur
Susunan surat pembaca memang berbeda dari suratmenyurat biasa. Dalam surat pembaca alamat
tujuan surat pembaca tidak ditulis dalam bagian tersendiri sebagaimana surat biasa. Namun demikian
secara tersirat dapat diketahui surat pembaca itu ditujukan kepada siapa.
2. Gaya bahasa
Gaya bahasa surat pembaca sangat beragam, tergantung pada gaya masing-masing pengirim surat.
Ada surat pembaca dengan gaya mempertanyakan, menyindir, mengimbau, bahkan ada yang menulis
surat pembaca berbentuk puisi atau anekdot.
3. Kesantunan
Buatlah surat pembaca ! Adapun permasalahan yang diungkap dalam surat pembaca tersebut adalah
mohon adanya kepedulian pada pendidikan masa kini bagi siswa smp bagi pengembangan
pendidikan di Indonesia. Panjang tulisan minimal 4 paragraf..kemudia tentukan kalimat utamanya dan
gagasan pokonya. Atau pilih judul sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Chaer. 2000. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Ajip Rosidi. 1977. Laut Biru Langit Biru. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Asul Wiyanto. 2001. Terampil Pidato. Jakarta: Grasindo.
-------------. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo.
-------------. 2005. Kesusastraan Sekolah. Jakarta: Grasindo.
Daniel Samad. 1997. Dasar-Dasar Meresensi Buku. Jakarta: Grasindo.
Darwin S. Chaniago. 1997. Kata-Kata Mutiara. Bandung: Pustaka Setia.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Djiwandono, M. Soenardi. 1996. Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: ITB Bandung.
Effendi Usman. 1992. Hakikat Fungsi Bahasa dalam Kehidupan. Jakarta: PT. Bina Aksara.
Ensiklopedi Umum untuk Pelajar. 2005. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve.
Gorys Keraf. 2001. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Hasan Alwi, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Hassan Shadily. 1991. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Henry Guntur Tarigan. 1996. Membaca sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Herman J. Waluyo. 1987. Drama I. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
. 1987. Drama II. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
. 2002. Pengkajian Sastra Rekaan. Salatiga: Widya Sari Press.
Idrus. 2004. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Jakarta: Balai Pustaka.
J.S. Badudu. 1979. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.
Jawatan Kebudayaan Kementerian PP & K Yogyakarta. 1955. Catatan-Catatan tentang
Amir Hamzah. Yogyakarta PP & K.
M. Ramlan. 1985. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Karyono.
Made Sukada. 1987. Beberapa Aspek tentang Sastra. Denpasar: Kayumas dan Yayasan
Ilmu dan Seni Lesiba.
Maman Sumantri. 1995. Teknik Menyusun Pidato. Jakarta: Balai Pustaka.
McGlynn, John H. 2002. Indonesia Heritage: Bahasa dan Sastra. Jakarta: Buku Antarbangsa.
Nur Arifin Chaniago dan Arief Budiman. 2003. Kamus Lengkap Peribahasa Indonesia.
Bandung: Pustaka Grafika.
Pamusuk Eneste. 1995. Buku Pintar Penyuntingan Naskah. Jakarta: Obor.
. 2001. Buku Pintar Sastra Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.