Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
NIM : 4102.0214.A.003
PRODI : Kesehatan Masyarakat
Tugas Pengolahan Limbah
Carilah aturan tentang plastik berbayar, lalu apakah hal tersebut pengelolaan atau tidak.
Kemudian program tersebut efektif atau tidak untuk dapat mengurangi sampah ? sertakan
alasannya.
Jawab :
1
masyarakat lebih terbebani dan berinisiatif untuk membawa tas belanja sendiri dari
rumah. Seperti halnya Pemprov DKI Jakarta yang memberlakukan harga Rp5.000,-.
Sementara itu, Balikpapan menerapkan harga Rp1.500,- dan Makassar Rp 4500,- per
kantong plastik.
Pengendalian pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup akibat sampah kantong
plastik tersebut, sebagaimana dimaksud perundang-undangan dan surat edaran KLHK,
tersebut harus dilaksanakan pemerintah, penanggung jawab usaha atau kegiatan ekonomi
serta masyarakat luas sesuai dengan kewenangan, peran, dan tanggung jawab masing-
masing.
2
ekosistem sungai dan estetika sungai. Pengelolaan tidak harus dari program pemerintah
seharusnya masyarakat juga bisa mengelola sampah plastik diantaranya didaur ulang
menjadi kerajinan tangan sehingga apabila ada kerjasama antara program pemerintah
dengan kesadaran masyarakat maka harapan dari pengurangan sampah di Indonesia akan
tercapai.
3
Manajemen dana seperti ini merupakan praktik yang kurang baik ditinjau dari segi
tata kelola kepemerintahan. Selain itu. penggunaan dana tersebut juga potensial dapat
menimbulkan masalah. Ternyata dana tersebut digunakan oleh pengusaha gerai ritel untuk
memberikan insentif kepada konsumen, pengelolaan sampah, dan pengelolaan lingkungan
hidup melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility, CSR) dengan mekanisme yang akan diatur oleh masing-masing pengusaha
ritel.
Selain itu ada upaya penggantian plastik dengan tas kertas. Ketika peraturan ini
mulai diberlakukan, ada banyak cara yang dilakukan pelaku bisnis pasar modern untuk
tetap melayani pelanggannya. Salah satunya adalah mengganti plastik dengan kardus
bekas untuk pelanggan yang berbelanja dalam jumlah cukup besar. Ketika plastik
dikurangi penggunaannya, bahan lain seperti kertas atau kardus malah diperbanyak.
Padahal, bahan baku pembuat material tersebut adalah kayu atau pohon. Secara tidak
langsung kebijakan ini selain menekan penggunaan plastik, justru malah mematikan
banyak pohon.
Meskipun kebijakan kantong plastik berbayar ini belum efektif ada beberapa hal baik
terhadap segi ekonomi. Kebijakan kantong plastik berbayar ini pada akhirnya dapat menekan
penggunaan kantong plastik secara efektif. Hal ini kemudian dapat mendorong berbagai
alternatif penggunaan kantong plastik, salah satunya ialah kerajinan tas belanja dan tas go
green. Kerajinan tas belanja dan tas go green pada saat ini mulai dilirik oleh berbagai
kalangan untuk menggantikan peran kantong plastik. Permintaan kerajinan tas belanja dan
tas go green ini diprediksi akan meningkat seiring pemberlakuan kebijakan kantong plastik
berbayar.
Dalam mendorong konversi penggunaan kantong plastik menjadi kerajinan tas belanja dan
tas go green yang diproduksi oleh UMKM, maka perlu adanya campur tangan dari
pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam menggalakan penggunaan tas belanja sehingga
terciptanya permintaan baru yang signifikan di pasar.
Kesimpulan :
Indonesia adalah salah satu negara dengan penghasil sampah terbanyak di dunia. Oleh karena
itu pemerintah terus berupaya mencari alternatif untuk menangani permasalahan sampah
yang tidak kunjung usai. Beberapa kebijakan sudah pernah dilakukan diantaranya bank
ampah tetapi sampai saat ini program tersebut belum menunjukan hasil yang signifikan dalam
4
pengurangan sampah. Sampah yang paling banyak dihasilkan dari masyarakat indonesia
dikehidupa sehari-hari adalah plastik. Setiap harinya ada jutaan tn sampah plastik yang tidak
bisa dikelola dengan baik sehingga menimbulkan beberapa permasalahan. Pemerintah
menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar sebagai upaya penanggulangan sampah
plastik sesuai dengan UU No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Setiap sau kantong
plastik masyarakat diharuskan membayar akan tetapi kebijakan ini dinilai belum efektif
karena timbulnya permasalahan baru diantaranya adalah ketidak jelasan aliran dana hasil
pembayaran kantong plastik dan pergantia kanton plastik ke tas dari kertas dapat mengurangi
jumlah pohon di Indonesia akibat penebangan hutan untuk pembuatan tas kertas tersebut.
Meskipun kebijakan tersebut belum efektif, ada dampak positif dari segi ekonomi yaitu
produksi tas go green meningkat sehingga dapat membangung usaha UMKM di Indonesia.
Memang, jika dilihat dalam kajian ilmu pengetahuan, plastik adalah material yang sulit untuk
diurai oleh tanah. Butuh waktu bertahun-tahun lamanya untuk melebur material ini secara
tuntas. Oleh karena itu, agar sampah plastik tidak terus menggunung, dibutuhkan peranan
seluruh lapisan masyarakat untuk ikut mengurangi penggunaan kantong plastik. Selain itu
pemerintah diharapkan dapat menciptakan alternatif baru dalam upaya penanggulangan
sampah plastik ini tanpa harus membebani ke masyarakat.
Terimakasih...