Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
malformasi
3) Angiografi serebral
ventrikel kiri yang merupakan salah satu tanda hipertensi kronis pada
penderita stroke.
B. Pemeriksaan Laboratorium
1) Fungsi lumbal
serebral dan TIA tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada
inrakranial.
Pada stroke akut dapat terjadi hiperglikema, gula darah dapat mencapai 250
4) HB = 13,8, leu : 22.400, IFD : 3, Na :: 135, Kal : 4.4, BSS : 143, DIFF :
6/1/4/8/1/14/0
1. Penatalaksanaan Medik
Penatalalaksanaan medik yang dapat dilakukan pada pasien dengan stroke antara
lain :
c. Diet, puasa jika refleks menelan mengalami gangguan, rendah sodium atau
lemak
h. Pemberian obat-obatan
j. Foto thorax
k. CT Scan kepala
Pengkajian Keperawatan
a. Pengkajian primer
b. Pengkajian sekunder
1) Keadaan umum
2) Riwayat penyakit
A. PENGKAJIAN
Adapun hal-hal yang perlu dikaji pada pasien dengan gangguan sistem neurologi
2. Keluhan utama
6. Riwayat psikososial
Aktivitas / Istirahat
2. Merasa mudah lelah, susah untuk beristirahat (nyeri / kejang otot) yang
ditandai dengan :
a. Gangguan penglihatan
Tanda :
Integritasf EKG
Gejala :
Tanda :
- Emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk marah, sedih dan gembira
Eliminasi :
Tanda :
Makanan / Cairan
Gejala :
resiko)
Neurosensori
Gejala :
- Sinkope / pusing
- Kelemahan/kesemutan
Tanda :
- Kejang-kejang
Nyeri /ketidaknyamanan
Tanda : tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan pada otot fasia
Pernafasan :
Tanda :
Keamanan
Interaksi sosial
Diagnosa Keperawatan :
Identitas Klien
Nama : Ny.M
Umur : 60 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Status kawan : Kawin
Alamat : Jl.Yos Sudarso No.50 Kel. Sei Buah Kec. Komplek
Pelabuhan
Diagnosa medik : CVD
Penanggung Jawab
Nama : Tn.N
Umur : 63 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Status pernikahan : Kawin
Hubungan dengan klien : Suami klien
Pengkajian
Keluhan Utama :
Keluarga klien mengatakan klien dibawa ke Rs tanggal 15 Juli 2013 jam 05.40
dikarenakan pingsan di kamar mandi. Setelah bangun dari pingsan klien sulit
menggerakkan tubuh sebelah badan, bicara pelan, dan sulit berkomunikasi.
Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaan Umum :
(vital sign RR : 32 x/m, oksigen 3 liter/menit, TD : 180/90 mmHg)
- Kesadaran :
Umumnya mengalami penurunan kesadaran
- Suara bicara
Kadang mengalami gangguan yaitu bicaranya sulit dimengerti / pelo, kadang-
kadang tidak bisa bicara.
b. Pemeriksaan Intergumen
- Kulit :
Jika klien kekurangan O2 kulit akan tampak pucat dan jika kekurangan cairan
maka turgor kulit akan jelek (tidak elastis) selain itu juga perlu dikaji tanda-
tanda dekubitus terutama pada daerah yang menonjol karena pada klien
stroke seperti stroke hemorogik harus bedrest 2-3 minggu.
- Kuku : perlu dilihat adanya clubing finger, oyanosis
- Rambut : umumnya tidak ada kelainan
c. Pemeriksaan kepala dan leher
- Kepala : bentuk normocephalik
- Muka : tidak simetris yaitu moncong ke salah satu sisi
- Leher : kaku kuduk jarang berdiri
d. Pemeriksaan Dada
Pada pernapasan kadang-kadang didapatkan suara nafas terdengar ronchi,
wheezing, atau pun suara nafas tambahan, pernapasan tidak teratur akibat
penurunan refleks batuk dan menelan.
e. Pemeriksaan abdomen
Didapatkan penurunan peristaltik usus akibat bedrest yang lama dan kadang
terdapat kembung.
f. Pemeriksaan inguinal, genetalia, anus
Kadang terdapat retensio urin (inkontinensia)
g. Pemeriksaan ekstermitas
Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh
h. Pemeriksaan neurologi
- Pemeriksaan motorik
Hampir selalu terjadi kelumpuhan atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh
- Pemeriksaan serson
- Pemeriksaan refleks
Pada fase akut refleks fisiologis sisi yang lumpuh akan menghilang. Setelah
beberapa hari refleks fisiologis akan muncul kembali didahului oleh refleks
patologis.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan radiologi
- CT Scan : didapatkan hiperdens fokal. Kadang-kadang masuk ventrikel atau
menyebar kepermukaan otak.
- MRI : untuk menunjukkan area yang mengalami stroke
- Angiografi serebral : untuk mencari pendarahan
- Pemeriksaan foto thorax : dapat memperlihatkan keadaan jantung, apakah
terdapat pembesaran ventrikel kiri yang merupakanj salah satu tanda
hipertensi kronis pada penderita stroke.
2. Pemeriksaan laboratorium
- Fungsi lumbal : pemeriksaan yang biasanya dijumpai pada pendarahan,
sedangkan perdarahan yang kecil biasanya warna likuor masih normal
(cantokhrom) sewaktu hari-hari pertama.
- Pemeriksaan darah rutin
- Pemeriksaan kimia darah : pada stroke akut dapat terjadi hiperglikemia. Gula
darah dapat mencapai 250 mg dalam serum dan kemudian berangsur-angsur
turun kembali
- Pemeriksaan darah lengkap : untuk mencari kelainan pada darah.
AKTIVITAS SEHARI-HARI
2. Pola eliminasi
BAK
- Frekuensi 7x sehari 5x sehari
- Warna Kuning pekat Kuning pekat
Tidak berbau Berbau
- Masalah Tidak ada masalah Terpasang urin
BAB kateter
- Frekuensi 2x sehari 1x sehari
- Warna Kuning Kuning
- Konsistensi Lunak Lunak
- Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
3. Personal hygiene
Mandi :
- Frekuensi 2x sehari 1x sehari
Gigi dan mulut
- Frekuensi 2x sehari 1x sehari
- Masalah Tidak ada Ekstremitas lemah,
aktivitas dibantu
4. Pola istirahat & tidur
- Lama 8 jam sehari
- Masalah Tidak ada masalah
DI SUSUSN OLEH :
NIM : A.11.11.027
DOSEN PEMBIMBING
PALEMBANG
2013