Sunteți pe pagina 1din 30

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
1. Pengumpulan data
1. Identitas
1) Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 36 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status marital : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Tanggal masuk RS : 13 Mei 2005
Tanggal Pengkajiaan : 18 Mei 2005
No Medrec : 0000356655
Diagnosa Medis : Post Chest Thorako Tube a.i Pneumothorax
spontan sinistra e.c TB Paru dalam therapy
Alamat : Cilame Rt 04 Rw 20 Ngamprah Kab.
Bandung

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn.S
Umur : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Cilame Rt 04 Rw 20 Ngamprah Kab. Bandung
Hubungan dengan klien : Suami
2. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan utama saat masuk rumah sakit
Sejak tanggal 13 Mei 2005 sebelum masuk Rumah Sakit klien
mengeluh sesak nafas yang dirasakan semakin lama semakin berat.
Sesak nafas dirasakan tiba-tiba tanpa disertai bunyi mengi. Sesak
nafas tidak dipengaruhi cuaca atau aktifitas dan tidak berkurang
dengan istirahat. Keluhan disertai nyeri dada yang hilang timbul
pada dada sebelah kiri.
b) Keluhan utama saat dikaji
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18 Mei 2005 pukul
14.00 Klien mengeluh sesak di daerah dada sebelah kiri. Keluhan
ini dirasakan bertambah berat bila ia beraktivitas dan posisi tidur
telentang, berkurang dengan posisi tidur duduk, diganjal oleh
dua bantal atau duduk. Keluhan sesak dirasakan seperti tertindih
benda yang berat. Sesak dirasakan terus menerus.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Tanggal 10 Maret 2005 sebelum masuk Rumah Sakit klien menderita
batuk berdahak berwarna kekuningan tanpa darah, klien mengeluh
sering berkeringat di malam hari. Berat badan klien menurun sebanyak
10 kg selama 1 bulan panas badan kadang- kadang dirasakan oleh klien
serta hilang timbul.
Tanggal 31 April 2005 sebelum masuk Rumah Sakit klien dirawat di
rumah sakit Hasan Sadikin selama 13 hari karena keluhan tersebut.
Klien pulang dengan perbaikan dan diberi 6 macam obat.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut penuturan klien dan keluarga anggota keluarganya tidak ada
yang menderita penyakit TBC, hepatitis, hipertensi dan gula darah.

3. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak
ada sanosis, hidung kokoh, jalan nafas paten, sinus tidak nyeri, tidak
ada secret pada hidung, , mukosa berwarna merah muda, fibrisae ada,
Konka tidak membesar, tidak ada polip, tidak ada deviasi septum,
pada saat mengatakn ah uvula bergerak bebas dan letak simetris,
tidak ada pembesaran tonsil, leher tampak simetris, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada deviasi trakea, dada
simetris, Pergerakan dada tidak simetris, Diameter anterior : posterior
1: 2, tampak adanya retraksi interkostal, ekspansi paru kiri menurun,
vocal premitus paru kiri menurun, bunyi nafas saat diperkusi suara
paru bagian apek kiri hiperresonan, dan bagian basal pekak, Suara
paru vesikuler, frekuensi nafas 28 x/menit, terpasang WSD didada
sebelah kiri ats ICS 2, tampak undulasi, tidak ada buble air.
2) Sistem Cardiovaskuler
Konjungtiva berwarna pucat, tidak ada peningkatan JVP, akral teraba
dingin , tidak ada cyanosis pada ujung-ujung ekstrimitas, tidak
terdapat clubbing finger, CRT kembali dalam 3 detik, tidak ada
pembesaran KGB, palpasi arteri radialis teraba berdenyut cukup kuat
dan regular dengan frekuensi Nadi 120 x/ menit, Bunyi jantung S1
dan S 2 murni dan regular, point of maksimal impuls antara ICS 4
dan 5 Mid klavikula kiri. tekanan darah 120/70 mmHg.
3) Sistem Pencernaan
Sklera tidak ikterik, mata tidak cekung, bentuk bibir simetris,
mukosa bibir kering, tidak terdapat iritasi pada rongga mulut, gigi
lengkap, tidak terpasang gigi palsu, tidak terdapat caries, bentuk
lidah simetris. Susuna gigi lengkap, Abdomen tampak cekung pada
saat klien terlentang, bising usus 8-12 x/menit, pada saat diperkusi
terdengar timpani, pada saat dipalpasi tidak ada nyeri tekan dan nyeri
lepas, berat badan sebelum sakit 42 kg sedangkan saat sakit 32 kg,
tinggi badan 155 cm IMT 13,3.
4) Sistem Perkemihan
Tidak ada oedema periorbital, tidak ada bunyi bruit pada aorta dan
arteri renalis, pada saat diperkusi klien tidak mengeluh nyeri, Tidak
ada pembesaran ginjal, tidak ada distensi pada suprapubis, tidak ada
nyeri tekan. Pada saat diraba blass teraba kosong, klien dapat BAK di
pispot klien mengatakan tidak ada keluhan saat BAK.
5) Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada kelainan bentuk tulang belakang, curvature tulang
belakang lurus, tidak ada deformitas, pembengkakan, dan juga
kemerahan, tidak ada nyeri tekan, teraba hangat, tidak terdapat
krepitasi. Klien dapat membuka mulut dengan lebar dan menutupnya,
Rom servikal dapat, kien tidak dapat melakukan Rom lumbal Spine
karena pada ICS 2 terpasang Chest Thorako Tube, klien dapat
melakukan ROM bahu, ROM siku, Rom tangan, ROM panggul,
ROM lutut, ROM Angkle.
Kekuatan otot tangan 5 / 5, kekuatan otot kaki 5/5.
6) Sistem Integumen
Kulit kepala tampak bersih, rambut tidak lengket, distribusi rambut
merata, tidak mudah dicabut. Kuku tangan panjang kuku kaki
0.
pendek,kulit lengket dan berkeringat, suhu 37,3 Turgor kulit baik,
bila dicubit kembali dalam waktu waktu 3 detik. terpasang WSD
didada sebelah kiri tampak undulasi, klien mengatakan nyeri pada
dada kirinya. Tampak lingkaran hitam di kelopak mata.
7) Sistem Endokrin
Tidak ada edema, kelenjar tiroid tidak teraba dan tidak mengalami
pembesaran. klien tidak ada keluhan polipagi, polidipsi dan poliuri.
8) Sistem Persarafan
1. Tes Fungsi Cerebral
a) Tingkat Kesadaran
Kualitas : composmentis klien dapat berespon dengan tepat
terhadap stimulus yang diberikan melalui suara, taktil dan
visual
Kuantitas ; GCS 15 E = 5, M = 6, V= 4
b) Status mental
Orientasi klien terhadap orang waktu dan tempat baik
terbukti dengan klien mampu menjawab dimana dia berada,
kapan masuk RS dan siapa yang menemaninya.
Daya ingat : klien mampu menjawab kapan dia menikah
2. Tes Fungsi kranial
a) N I ( olfaktorius )
Klien dapat membedakan bau kayu putih dan kopi
b) N II ( optikus)
Klien dapat membaca papan nama perawat dalam jarak
kurang lebih 30 cm tanpa alat bantu
c) N III,IV,VI (okulomotoris, trokhealis, abdusen )
Respon cahaya terhadap pupil + Bola mata dapat digerakan
kesegala arah , tidak terdapat nistagmus atau diplopia
d) N V (trigeminus )
Mata klien berkedip pada saat pilinan kapas diusapkan pada
kelopak mata, klien merasakan sentuhan saat kapas
diusapkan kemaksila dengan mata tertutup
e) N VII ( Fasialis )
Klien dapat membedakan rasa manis dan asin, klien dapat
mengerutkan dahi, wajah klien tampak simetris saat klien
tersenyum.
f) N VIII (auditorius )
Kien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan baik
tanpa harus diulang
g) N IX, X ( glosofaringeus, vagus )
Uvula bergetar simetris saat kien mengatakan Ah, reflek
menelan bagus,
h) N XI (asesorius )
Klien dapat menoleh kekanan dan kekiri
i) N XII ( hipoglosus )
Lidah klien dapat digerakan secara bebas kesegala arah
3. Fungsi Motorik
Tidak terdapat kontraktur pada ekstrimitas atas dan bawah,
tonus otot cukup baik untukmenahan gravitasi, reflek bisep ++/
++, reflek trisep ++/++, reflek patella ++/++ reflek babinski
--/--
4. Fungsi Sensorik
Klien dapat membedakan sensai tumpul dan tajam.
4. Pola Aktivitas Sehari-hari
NO AKTIVITAS SEBELUM SAKIT SETELAH SAKIT
1 Nutrisi
a. Makan
Frekuensi 2 x/hari 3x/hari
Nafsu makan Baik, 1 porsi habis klien mengatakan tidak
nafsu makan , habis
porsi
Jenis Nasi,lauk pauk, sayuran Nasi, sayur bayam, tahu,
ayam, pisang. Diet
TKTP
b. Minum
Jenis Air putih dan air teh Air putih dan air teh
Jumlah 5-6 gelas/hari 5-6 gelas /hari
2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1 x/hari 3 x/hari
Konsistensi Lembek cair
Warna Kuning Kuning
b. BAK
Frekuensi 3-4 x/hari 3-4x/hari
Warna Kuning jernih Kuning kemerahan
3 Istirahat tidur
a. Siang Tidak/jarang tidur siang Jarang
b. Malam 21.00-05.00 00.00-04.00
c. Kualitas Nyenyak Sering terbangun karena
sesak
4 Personal hygine
a. Mandi 2 x/ hari diseka tanpa sabun
b. Keramas 3x / minggu Belum
c. Gosok gigi 2 x / hari Belum

5 Aktivitas Klien dapat melakukan Klien dapat beraktivitas


aktivitasnya secara mandiri dengan sedikit bantuan
5. Data Psikologis
1) Status Emosi
Klien tampak tenang, ekspresi wajah datar klien tampak pendiam
2) Konsep Diri
1) Gambaran Diri
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak malu dengan penyakit yang
dideritanya saat karena itu merupakan suatu penyakit yang akan
ditangani oleh tenaga kesehatan yang lebih ahli.
2) Identitas Diri
Klien adalah seorang anak ke 7 dari 8 bersaudara dan seorang ibu
dari 2 orang anak..
3) Peran
Klien berperan sebagai seorang istri dan sebagai ibu rumah tangga.
4) Ideal Diri
Klien berharap penyakitnya cepat sembuh dan berharap ingin cepat
pulang agar dapat melakukan kegiatannya seperti biasanya.
5) Harga Diri
Klien sadar sebagai manusia biasa klien memiliki banyak
kekurangan dan sadar bahwa semuanya ini merupakan cobaan dari
tuhan
3) Gaya komunukasi
Klien mampu berkomunikasi dengan baik secara verbal ataupun
nonverbal, Pada waktu diajak berkomunikasi Klien menjawab jika
ditanya saja.
4) Pola Interaksi
Klien kooperatif dapat berinteraksi dengan orang lain dan tim
kesehatan
5) Koping
Menurut klien jika jika ada masalah kien suka menceritakan pada
suaminya dan merasa lega setelah bercerita dengan suaminya
6. Data Sosial
Dilingkungan rumahnya klien berinteraksi baik dengan tetangga dan
saudara-saudaranya juga ketika klien sakit dan dirawat di RS klien mau
berinteraksi dengan keluarga dan klien lainnya.
7. Data Spiritual
Klien beragama islam, dalam kondisinya sekarang ibadah solat klien
terganggu. Klien meyakini sakitnya adalah cobaan dari Alloh. Sebagai
manusia biasa klien hanya bisa berusaha dan berdoa
8. Data Penunjang
Pemeriksaan labolatorium
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
Hematologi
Hemoglobin 9,2 13-18 gr/dl
Leukosit 9100 3,8-10 rb /mm 3
Hematokrit 27 40-52 %
Trombosit 499.000 150.000-440.000 /mm 3
Kimia klinik
SGOT 33 17-15 u /L
SGPT 31 21-72 u /L
Natrium 136 135-145 mEq/L
Kalium 3,5 3,6-5,3 mEq/L

Analisa gas Darah


PH 7,34 7,35-7,45
PCO2 31,9 35-45 MmHg
PO2 61,1 75-100 MmHg
HCO3 16,7 24-26 mEq/L
Total CO 17,7
BE -8,1 -2,5 - +2,5
Saturasi O2 92,7 95-100 %
Terapi
Ceftriaxon 1x1 gr iv
Ranitidine 2x 1 amp iv
Pronalges 2x1 supp
HRZE 1 X 600 mg per oral

2. Analisa Data
NO DATA KEMUNGKINAN PEYEBAB MASALAH
DAN DAMPAK
1 2 3 4
1 DS : Pecahnya Bleb dekat pleura viseralis Gangguan oksigenasi :
- Klien mengeluh sesak Ventilasi
nafas. Robeknya kantong udara
- Klien mengatakan
sesak dirasakan Udara masuk kedalam rongga
bertambah berat bila pleura
ia beraktivitas dan
posisi tidur telentang Akumulasi udara dalam rongga
dan berkurang dengan pleura
posisi tidur duduk
atau duduk Peningkatkan tekanan intra paru
- Klien mengeluh sesak yang melebihi tekanan atmosfer
dirasakan terus
menerus O2 tidak dapat masuk kedalam
rongga paru
DO :
- Keadaan umum lemah Kolaps paru
- Frekuensi nafas 28
x/menit Ekspansi paru menurun
- Bunyi nafas menurun
terutama pada dada Sesak nafas
kiri
- Ekspansi paru kiri Gangguan oksigenasi : ventilasi
menurun
- Terdapat retraksi
interkostalis
- Perkusi terdengar
resonan pada bagian
afek paru dan pekak
pada daerah basal
- Terdapat selang WSD
di dada kiri

2 DS : Intake nutrisi yang Sesak nafas Gangguan Oksigenasi :


- Klien mengeluh tidak adequate transportasi
Oksigen yang
sesak nafas Penurunan kadar masuk ke paru-
- Makan habis Hb paru menurun
porsi
- Klien Menurunnya factor
mengatakan tidak yang mengangkut
oksigen dalam
nafsu makan darah
DO :
- Akral teraba
dingin
- Nilai AGD
tanggal 4 April 2005 :
Ph = 7,34 Penurunan kadar oksigen dalam
PCO2 = 31,9 mmhg darah
PO2 = 61,1 mmhg
HCO2 =16,7 mEq/L Penurunan perfusi jaringan perifer
Total CO = 17,7
- Hb = 9,2 gr/dl

3 Menurunnya kadar O2 dalam darah Perubahan nutrisi


kurang dari kebutuhan
Suplai O2 ke jaringan dan organ tubuh
DS : berkurang terutama ke usus
- klien mengatakan
tidak nafsu makan Motilitas usus menurun dan
- klien mengatakan Sekresi kelenjar pencernaan
makan pagi habis menurun
porsi
Merangsang nervus vagus sebagai
DO : reflek vasopagal
- BB sebelum sakit 42
kg Anoreksia
- BB sesudah Sakit 32
Kg Intake nutrisi kurang
- TB : 155 cm
- Konjungtiva pucat
- Klien penderita TBC
dalam terapi
- IMT =13,3 ( kurus
tingkat berat )
4 - Haemoglobin 9,2 Stimulasi sesak Ganguan pemenuhan
istirahat tidur
Merangsang susunan saraf pusat
DS : otonom mengaktivasi noreefineprin
- Klien mengeluh
tidurnya sering
terbangun karena Merangsang saraf simpatis untuk
sesak mengaktivasi RAS
- Klien mengatakan
mulai bisa tidur dari Mengaktifkan kerja organ tubuh
jam 00.00-04.00
REM menurun
DO :
- Tampak bayangan Klien terjaga
hitam dikelopak mata
- Konjungtiva pucat Pemenuhan istirahat tidur klien
- Klien tampak lemas terganggu

5 Gangguan pemenuhan
Penurunan kadar Hb Sesak nafas ADL :
Personal Hygiene

Penurunan factor Penurunan O2 yang
DS : pengikat O2 masuk ke dalam paru
- Klien mengeluh sesak
- Klien mengatakan
sesak dirasakan
bertambah berat bila Penurunan kadar O2 dalam darah
ia beraktivitas
- Klien mengatakan Penurunan suplai O2 kedalam jaringan, sel-
sudah 3 hari belum sel dan otot
pernah keramas
Menurunnya metabolisme disel otot
- Klien mengatakan
belum gosok gigi dari Perubahan ATP menjadi ADP
pagi
Menurunnya energi tubuh yang dihasilkan
DO :
Lemah
- Kulit klien tampak
lengket berkeringat Gangguan pemenuhan ADL :
- Kuku klien panjang PersonahlHygiene
dan kotor
- Aktivitas klien
dibantu oleh
keluarga dan
perawat
- Lidah dan gigi klien
tampak kotor
- Tercium bau mulut
- Hb 4 april 2005 =
9,2 gr/dl
- PO2 = 61,1 Mmhg

3. Diagnosa Keperawatan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN DITEMUKAN DIPECAHKAN
TANGGAL PARAF TANGGAL PARAF
1 Gangguan oksiganasi : ventilasi 18-05- 2005 Plantika
b.d penurunan ekspansi paru
akibat akumulasi udara di dalam
rongga pleura
2 Gangguan oksigenasi : 18-05- 2005 Plantika
transportasi b.d penurunan kadar
haemoglobin
3 Gangguan pemenuhan kebutuhan 18-05- 2005 Plantika
nutrisi : kurang dari kebutuhan b.d
anoreksia
4 Gangguan pemenuhan istirahat 18-05- 2005 Plantika
tidur b.d terakstivasinya RAS
5 Gangguan pemenuhan ADL : 18-05- 2005 plantika
Personal Higiene b.d kelemahan

C. Perencanaan

Diagnosa PERENCANAAN
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1. Gangguan oksigenasi: Tupan : 1. Pertahankan 1. Meningkatkan
ventilasi b.d. Dalam waktu 5 posisi tidur inspirasi
penurunan ekspansi hari perawatan semi fowler maksimal,
paru ditandai oksigenasi dengan miring mengurangi
dengan : ventilasi klien kearah yang penekanan
DS : lancar terkena pada sisi yang
- Klien mengeluh normal, serta
sesak nafas Tupen : ekspansi paru
- Klien mengeluh Setelah dan ventilasi
sesak di rasakan dilakukan pada sisi yang
bertambah berat intervensi selama tidak sakit.
bila ia beraktivitas 2 X 24 jam, 2. latih klien 2. dengan nafas
dan posisi tidur ekspansi paru nafas dalam: dalam paru-
telentang tanpa optimal dengan diafragma paru
sandaran bantal dan criteria evaluasi : mengembang
berkurang sejak - Sesak dengan
terpasang selang berkurang optimal
didada kirinya dan - Klien tidak sehingga
posisi tidur menjadi tampak lemah jumlah
duduk atau dan pucat oksigen yang
duduk serta diberi - Vocal premitus masuk
oksigen. meningkat adekuat
- Klien mengeluh - Frekuensi 3. jaga agar 3. posisi loop
sesak dirasakan nafas dalam selang tube dapat
terus menerus batas normal tidak menyebabkan
DO : (16- membentuk akumulasi air
- Keadaan umum 20x/menit) posisi loop diselang
lemah - Bunyi nafas sehingga
- Frekuensi nafas 28 meningkat menurunkan
x/menit terutama pada tekanan
- Bunyi nafas area dada kiri negative,
menurun terutama - Tidak terdapat menimbulkan
pada dada kiri retraksi tekanan balik
- Ekspansi paru interkostalis ke rongga
menurun pleura
- vocal premitus 4. tandai tingkat 4. sebagai
menurun cairan asal indicator bila
- Terdapat retraksi pada botol terdapat
interkostalis dengan penambahn
menggunakan cairan yang
plestre yang terakumulasi
- Perkusi terdengar ditempelkan
resonan pada diluar botol
bagian afek parau 5. jamin posisi 5. mencegah
dan pekak pada klien yang tertariknya
daeerah basal nyaman tube secara
- Terdapat selang tidak
WSD didada kiri terkontrol
akibat
pergerakan
klien
6. lakukan 6. dengan
exercise pada exercise dapat
lengan dan meningkatkan
bahu pada sisi aliran darah
yang terkena ke sisi yang
terkena
sehingga
oksigen
tersampaikan
7. awasi adanya 7. kebocoran
kebocoran udara akan
udara pada memperberat
sistem drainage kondisi klien
yang karena
diindikasikan akumulasi
dengan adanya udara pada
gelembung intrapleura
udara pada meningkat
botol
8. observasi, 8. sebagai
catat, dan deteksi dini
laporkan bila terhadap
timbul komplikasi
pernafasan CTT
yang cepat,
dangkal,
cyanosis,
subcutaneous
emphysema,
atau gejala
perdarahan
9. anjurkan dan 9. meningkatkan
Bantu klien tekanan
untuk nafas intrapleural,
dalam dan pengosonmga
efektif n akumulasi
zat di rongga
pleura,
mengeluarkan
secret
trakeobronkia
l, mencegah
atelektasis
10. stabilisasi botol 10. mencegah
drainage di botol pecah,
lantai, karena jiak
peringatkan pecah dapat
pengunjung / mnegakibatka
penunggu klien n kebocoran
udara
11. kolaborasi 11. untuk
pemeriksasan melihat
torak apakah posisi
drainage sudah
tepat
12. observasi 12. Bunyi nafas
frekuensi, dapat menurun
kedalaman atau tidak ada
pernafasan, pada lobus,
suara paru dan segmen paru,
ekspansi dada atau seluruh
area paru
(unilateral),
mengetahui
kemampuan
ekspansi paru
sehingga
memudahkan
dalam
melakukan
perawatan
13. Observasi 13. Suara dan
vocal premitus taktil fremitus
(vibrasi)
menurun pada
jaringan yang
berisi cairan /
konsilidasi.
14. Berikan 14. alat untuk
oksigen menurunnkan
tambahan kerja nafas,
melalui kanula meningkatkan
atau masker penghilang
distress
respirasi dan
sianosis
sehubungan
dengan
hipoksemia
Tupan :
2 Gangguan Setelah 1. jelaskan 1. makanan
oksigenasi : dilakukan mengenai yang
transportasi b.d perawatan pentingnya mengandung
penurunan kadar selama 5 hari nutrisi yang protein dapat
haemoglobin ditandai oksigenasi mengandung meningkatka
dengan : transportasi tinggi protein n kadar
DS : adekuat haemoglobin
- Klien Tupen : 2. anjurkan klien 2. meningkatkan
mengeluh sesak Setelah untuk motivasi
nafas dilakukan mengkonsumsi pada klien
- Makan habis intervensi selama makanan yang sehingga
porsi 3 X 24 jam kandungan klien mau
- Klien kadar proteinnya mengkonsum
mengatakan tidak haemoglobin banyak si makanan
nafsu makan meningkat 3. kolaborasi lagi 3. menilai
DO : dengan criteria untuk kondisi
- Akral teraba evaluasi pemeriksaan Oksigenasi :
dingin - Akral Sysmek transfortasi
- Konjungtiva teraba hangat oksigen ke
pucat - Konjungtiva jaringan
- Nilai AGD merah muda 4. Kolaborasi 4. indicator
tanggal 4 April - haemoglobin untuk asidosis
2005 : mendekati pemeriksaan metabolic
Ph = 7,34 batas normal nilai AGD lebih lanjut
PCO2 = 31,9 (13-18) 5. kolaborasi 5. transfuse
mmhg - nilai AGD pemberian darah dapat
PO2 = 61,1 mmhg dalam batas transfuse darah meningkatka
HCO2 =16,7 normal n kadar Hb
mEq/L Ph = 7,35-7,45 dengan cepat
BE = -8,1 PCO2 = 35-45
- Hb = 9,2 gr/dl mmhg
PO2 = 75-100
mmhg
HCO2 =24-26
mEq/L
- BE = -2,5 -
+2,5

Tupan :
3 Setelah di 1. Berikan 1. Menambah
lakukan informasi pengetahuan
perawatan tentang sehingga
selama 5 hari pentingmya meningkatkan
kebutuhan nutrisi nutrisi yang motivasi klien
klien terpenuhi TKTP yang untuk
Gangguan berhubungan mengkonsums
pemenuhan Tupen : dengan i makan
kebutuhan nutrisi : Setelah penyakit yang ayang TKTP
kurang dari dilakukan diderita klien
kebutuhan b.d perawatan 2. anjurkan klien 2. air hangat
anoreksia ditandai selama 3 X 24 untuk minum akan
dengan : jam, intake air hangat mengurangi
DS : nutrisi klien sebelum makan rasa mual saat
- klien mengatakan adequate makan
tidak nafsu makan ditandai dengan : 3. anjurkan klien 3. memberikan
- klien mengatakan - Klien mampu untuk makan kesempatan
makan pagi habis mengungkapk sedikit demi pada lambung
porsi an pentingnya sedikit tapi untuk
nutrisi yang sering mencerna
TKTP dengan baik
DO : - Nafsu makan serta
- BB sebelum sakit klien mengurangi
42 kg meningkat ketidaknyama
- BB sesudah Sakit - Makan habis nan
32 Kg porsi 4. Motivasi klien 4. membantu
- TB : 155 cm - Klien untuk dalam
- Konjungtiva pucat mengkonsums menghabiskan memenuhi
- Klien penderita i nutrisi yang diet yang intake nutrisi
TBC dalam terapi TKTP diberikan selain dari diit
- IMT =13,3 ( kurus - BB yang
tingkat berat ) Meningkat(33 diberikan
kg) 5. anjurkan klien 5. memberikan
untuk kesegaran
menggosok pada muut
gigi sebelum dan
dan sesudah meningkatkan
makan kenyamanan
Tupan
4 Setelah 1. Identifikasi 1. Dapat
dilakukan penyebab klien mengidentifik
perawatan tidak bisa tidur asi penyeban
selama 5 hari klien tidak
kebutuhan bisa tidur dan
Istirahat tidur untuk
Gangguan klien terpenuhi menentukan
pemenuhan istirahat intervensi
tidur b.d Tupen selanjutnya
teraktivasinya RAS Setelah 2. Meganjurk 2. susu
ditandai dengan : dilakukan an klien untuk mengandung
DS : intervensi selama berelaksasi triptopan yang
- Klien mengeluh 2 hari klien dapat dengan minum mempunyai
tidurnya sering istirahat tidur segelas susu efek sedative
terbangun karena dengna criteria hangat sebelum
sesak evaluasi : tidur
- Klien mengatakan - Klien 3. Menganjur 3. dapat
mulai bisa tidur mengatakan kan klien untuk meningkatkan
dari jam 00.00- tidurnya tidur dengan ekspansi paru
04.00 nyenyak tanpa posisi yang yang
DO : sering nyaman maksimal
- Tampak bayangan terbangun 4. Menganjur 4. meningkatkan
hitam dikelopak - Klien dapat kan klien untuk relaksasi dan
mata tidur malam melakukan kesiapan tidur
- Konjungtiva pucat selama 8 jam kebiasaannya
- Klien tampak lemas - Tidak tampak sebelum tidur
banyangan 5. Menciptaka 5. lingkungan
hitam n lingkungan yang nyaman
dikelopak yang nyaman dapat
mata menstimulasi
RAS sehingga
klien mudah
Tupan tidur
5 Setelah di 1. tanyakan 1. mengetahui
lakukan pengetahuan tingkat
perawatan klien tentang pemahaman
selama 3 hari perawatan diri klien sehingga
Klien dapat dalam keadaan memudahkan
melakukan sakit dalam
Gangguan personal hygine memberikan
pemenuhan ADL : secara mandiri informasi
Personal Hygiene b.d Tupen : 2. jelaskan 2. meningkatkan
kelemahan Setelah pentingnya wawasan klien
DS : dilakukan perawatan diri sehingga
- Klien mengeluh intervensi selama menambah
sesak 1 X 24 jam motivasi untuk
- Klien mengatakan personal hygine melakukan
sesak dirasakan klien terpenuhi perawatan diri
bertambah berat dengan criteria 3. Bantu dan 3. memudahkan
bila ia beraktivitas evaluasi : fasilitasi klien klien dalam
- Klien mengatakan - Klien dalam melakukan
sudah 3 hari belum menyebutkan melakukan perawatan diri
pernah keramas kembali personal
- Kien mengatakan pentingnya hygine
belum gosok gigi perawatan diri 4. anjurkan 4. meningkatkan
dari pagi - Klien mau klien untuk harga diri dan
DO : melakukan senantiasa motivasi klien
- Kulit klien aktivitas menggosok
tampak lengket sesuai gigi tiap hari,
berkeringat kemampuanny cuci rambut
- Kuku klien a secara teratur
panjang dan kotor - Rambut klien dan mandi tiap
- Aktivitas klien bersih dan hari,
dibantu oleh rapih menggunting
keluarga dan - Lidah dan gigi kuku secara
perawat bersih teratur
- Lidah dan gigi - -Tidak
klien tampak tercium bau
kotor mulut
- Tercium bau - Kulit klien
mulut tidak lengket
- Hb 4 april 2005 = - Kuku pendek
9,2 gr/dl dan bersih
- PO2 = 61,1 - Hb meningkat
Mmhg ( 10 gr/dl )

D. Implementasi,Evaluasi
Tanggal Waktu DP Tindakan Keperawatan dan Evaluasi Paraf
1 2 3 4 5
18-05-2005 15.00 1 Mempertahankan posisi tidur dengan Plantica
diganjal 2 bantal.
Hasil jam 15.05
Dengan posisi 2 bantal klien mengatakan
sesak berkurang.
15.10 1 Melatih klien nafas dalam: diafragma Plantica
Hasil jam 15.13
Klien mengatakan nyaman dan sesak
berkurang
15.15 1 Menjaga agar selang tube tidak membentuk Plantica
posisi loop
Hasil jam 15.16
Tidak ada akumulasi cairan dalam selang
15.18 1 Menandai tingkat cairan asal pada botol Plantica
dengan menggunakan plester yang
ditempelkan diluar botol
Hasil jam 15.18
Cairan berada pada posisi asal
15.25 1 Menjamin posisi klien yang nyaman Plantica
Hasil 15.25
Selang drain tidak tertarik oleh klien ketika
dia bergerak
15.26 1 Melakukan exercise pada lengan dan bahu Plantica
pada sisi yang terkena.
Hasil jam 15.31
Klien mengatakan badannya terasa lebih
nyaman setelah melakuakan latihan
16.00 1 Mengawasi adanya kebocoran udara pada Plantica
sistem drainage yang diindikasikan dengan
adanya gelembung udara pada botol
Hasil 16.05
Tidak ada gelembung udara pada botol
16.05 1 Mengobservasi, mencatat, dan melaporkan Plantica
bila timbul pernafasan yang cepat, dangkal,
cyanosis, subcutaneous emphysema, atau
gejala perdarahan
Hasil jam 16.10
Tidak ada pernafasan yang cepat, dangkal,
cyanosis, subcutaneous emphysema, atau
gejala perdarahan
16.11 1 Mengobservasi frekuensi, kedalaman Plantica
pernafasan, suara paru dan ekspansi dada
Hasil jam 16.20
Frekuensi nafas 24x/menit, pernafasan
dangkal, suara paru menurun pada area kiri,
ekspansi dada menurun pada paru kiri
16.21 1 Mengobservasi vocal premitus Plantica
Hasil jam 16.25
Vocal premitus menurun
16.25 1 Menganjurkan dan membantu klien untuk Plantica
nafas dalam dan efektif
Hasil jam 16.30
Klien mengatakan sesak berkurang
16.31 1 Menstabilkan posisi botol drainage di Plantica
lantai, peringatkan penunggu klien
Hasil jam 16.32
Botol berada pada posisi yang stabil
botol
16.35 2,3 Memberikan informasi tentang pentingmya Plantica
nutrisi yang TKTP yang berhubungan
dengan penyakit yang diderita klien
Dan pentingnya nutrisi yang mengandung
tinggi protein
Hasil jam 16.40
Klien mampu menyebutkan kembali
pentingnya makanan yang bergizi untuk
kesembuhannya
16.40 2,3 Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi Plantica
makanan yang kandungan proteinnya
banyak dan TKTP
Hasil
Klien berjanji akan memakan makanan
yang tinggi protein
3 Menganjurkan klien untuk minum air Plantica
hangat sebelum makan
Hasil
Klien mengatakan minum air hangat
sebelum makan meningkatkan rasa nyaman
dan nafsu makan
3 Menganjurkan klien untuk makan sedikit Plantica
demi sedikit tapi sering
Hasil
Klien mangatakan makan sedikit-sedikit
membuat dia tidak cepat kenyang sehingga
tanpa disadari makanan masuk
3 Memotivasi klien untuk menghabiskan diet Plantica
yang diberikan
Hasil
klien berjanji akan menghabiskan
makanannya demi kesembuhan
dirinya,makanan habis porsi
3 Menganjurkan klien untuk menggosok gigi Plantica
sebelum dan sesudah makan
Hasil :
Klien mengatakan akan mengosok gigi
sehabis makan
19.00 4 Menanyakan penyebab klien tidak bisa tidur Plantica
Hasil jam 19.01
Klien mengatakan dia tidak bisa tidur
dikarenakan sesak
19.05 4 Meganjurkan klien untuk berelaksasi Plantica
dengan minum segelas susu hangat
sebelum tidur
Hasil jam 19.06
Klien mengatakan dia akan minum susu
nanti menjelang tidur
19.06 4 Menganjurkan klien untuk tidur dengan Plantica
posisi yang nyaman
Hasil jam 19.10
Klien mengatakan tidur dengan posisi
duduk terasa lebih nyaman karena
mengurangi sesak
19.10 4 Menganjurkan klien untuk melakukan Plantica
kebiasaannya sebelum tidur
Hasil jam 19.13
Klien mengatakan sebelum tidur dia biasa
berdoa dan membaca solawat
19.14 4 Menciptakan lingkungan yang nyaman Plantica
Hasil jam 19.16
Klien bisa tidur bila jendela ditutup, lampu
dimatikan, kurangi pengunjung/ penunggu
diluar

19-05-2005 07.10 5 Menanyakan kepada klien mengenai Suci


perawatan diri dalam keadaan sakit
Hasil jam 07.11
Kien mengatakan pada saat sakit biasanya
jarang keramas karena takut memperberat
sakitnya
07.12 5 menjelaskan pentingnya perawatan diri Suci
Hasil jam 07.17
Klien menyebutkan kembali pentingnya
perawatan diri pada saat sakit yaitu untuk
mencegah timbulnya infeksi yang baru,
meningkatkan rasa nyaman, dan
meningkatkan kepercayaan diri
07.30 5 Menganjurkan klien untuk senantiasa Suci
menggosok gigi tiap hari, cuci rambut
secara teratur dan mandi tiap hari,
menggunting kuku secara teratur
Hasil jam 07.32
Klien mengatakan akan menggosok gigi
minimal 2 kali sehari sehabis makan,
keramas 3 kali seminggu, mandi sehari
sekali, menggunting kuku bila sudah
panjang dan kotor
08.00 5 Membantu dan memfasilitasi klien dalam Suci
melakukan personal hygine
Hasil 08.30
- Klien melakukan perawatan diri mandi,
gosok gigi, keramas, dan gunting kuku
dengan fasilitas yang disediakan
- Klien tampak bersih dan segar
08.50 3 menganjurkan klien untuk minum air hangat Suci
sebelum makan
Hasil jam 08.55
Klien mengatakan sebelum makan pagi dia
minum air hangat gelas
09.00 2,3 Menganjurkan klien untuk makan sedikit Suci
demi sedikit tapi sering
Hasil jam 09.15
Klien mangatakan makannya habis porsi
3 Memotivasi klien untuk menghabiskan diet Suci
yang diberikan
Hasil jam 09.15
Klien mengatakan makan porsi juga
sudah merasa kenyang
10.00 1 Mempertahankan posisi tidur duduk Suci
diganjal dengan 2 bantal
Hasil jam 10.15
Klien mengatakan sesak berkurang
10.10 1 Menjaga agar selang tube tidak membentuk Suci
posisi loop
Hasil jam 10.11
Tidak ada akumulasi cairan dalam selang
10.13 1 Menjamin posisi klien yang nyaman Suci
Hasil 10.15
Selang drain tidak tertarik oleh klien ketika
dia bergerak
10.30 1 Mengawasi adanya kebocoran udara pada Suci
sistem drainage yang diindikasikan dengan
adanya gelembung udara pada botol
Hasil jam 10.17
Tidak ada gelembung udara pada botol
11.00 1 Mengobservasi, mencatat, dan melaporkan Suci
bila timbul pernafasan yang cepat, dangkal,
cyanosis, subcutaneous emphysema, atau
gejala perdarahan
Hasil jam 10.50
Tidak ada pernafasan yang cepat, dangkal,
cyanosis, subcutaneous emphysema, atau
gejala perdarahan
11.15 1 Mengobservasi frekuensi, kedalaman Suci
pernafasan, suara paru dan ekspansi dada
Hasil 10.50
Frekuensi nafas 24x/menit, pernafasan
dangkal, suara paru menurun pada area kiri,
ekspansi dada menurun pada paru kiri
11.19 1 Mengobservasi vocal premitus Suci
Hasil jam 10.50
Vocal premitus menurun
12.00 1 Menganjurkan dan membantu klien untuk Suci
nafas dalam dan efektif
Hasil 11.05
Klien mengatakan sesak berkurang
13.00 1 Menstabilkan posisi botol drainage di Suci
lantai, peringatkan penunggu klien
Hasil jam 11.24
Botol berada pada posisi yang stabil
13.30 2,3 Menganjurkan klien untuk makan sedikit Suci
demi sedikit tapi sering
Hasil jam 13.10
Klien mangatakan makannya habis porsi
3 Memotivasi klien untuk menghabiskan diet Suci
yang diberikan
Hasil jam 13.13
Klien mengatakan makan porsi juga
sudah merasa kenyang
4 Menganjurkan klien untuk tidur dengan Suci
posisi yang nyaman
Hasil jam 13.40
Klien mengatakan tidur dengan posisi
duduk terasa lebih nyaman karena
mengurangi sesak
4 Menganjurkan klien untuk melakukan Suci
kebiasaannya sebelum tidur
Hasil jam 13.40
Klien mengatakan sebelum tidur dia biasa
berdoa dan membaca solawat
4 Menciptakan lingkungan yang nyaman Suci
Hasil jam 13.40
Klien bisa tidur bila jendela ditutup, lampu
dimatikan, kurangi pengunjung/ penunggu
diluar
20-052005 08.00 3 Menganjurkan klien untuk menggosok gigi Siti
sebelum dan sesudah makan
Hasil : jam 08.30
Klien mengatakan akan mengosok gigi
sehabis makan
3 Menganjurkan klien untuk minum air Siti
hangat sebelum makan
Hasil 08.30
Klien mengatakan minum air hangat
sebelum makan meningkatkan rasa nyaman
dan nafsu makan
3 Menganjurkan klien untuk makan sedikit Siti
demi sedikit tapi sering
Hasil 08.30
Klien mangatakan makan sedikit-sedikit
membuat dia tidak cepat kenyang sehingga
tanpa disadari makanan masuk
2.3 Memotivasi klien untuk menghabiskan diet Siti
yang diberikan yang mengandung tinggi
kalori dan protein
Hasil 08.30
klien berjanji akan menghabiskan
makanannya demi kesembuhan
dirinya,makanan habis porsi
12.00 3 Menganjurkan klien untuk minum air Siti
hangat sebelum makan
Hasil 12.30
Klien mengatakan minum air hangat jadi
tidak mual
3 Menganjurkan klien untuk makan sedikit Siti
demi sedikit tapi sering
Hasil 12.30
Klien mangatakan tidak cepat kenyang dan
tidak mual
2,3 Memotivasi klien untuk menghabiskan diet Siti
yang diberikan yang mengandung tinggi
kalori dan protein

Hasil 12.30
klien berjanji akan menghabiskan
makanannya demi kesembuhan
dirinya,makanan habis porsi

E. Catatan Perkembangan

No Tanggal Dp Catatan Perkembangan Paraf


1 2 3 4 5
1 20-05-2005 4 S: Plantica
- Klien mengatakan tidurnya nyenyak tanpa
sering terbangun
- Klien mengatakan tidurnya mulai dari jam
21.00-05.00
O:
- Tidak tampak lingkar hitam pada kelopak
mata
- Klien tampak lebih segar
A:
- Masalah teratasi

2 20-05-2005 1 Plantica
S:
- Klien mengatakan Sesak berkurang dengan
posisi tidur duduk
O:
- Klien tidak tampak lemah dan pucat
- Vocal premitus Masih menurun
- Frekuensi nafas dalam batas normal
24x/menit
- Bunyi nafas menurun terutama pada area
dada kiri
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
I:
- Menjamin posisi klien yang nyaman
- Melakukan milking tube
- Mengawasi adanya kebocoran udara pada
sistem drainage yang diindikasikan dengan
adanya gelembung udara pada botol
- Mengobservasi, mencatat, dan melaporkan
bila timbul pernafasan yang cepat, dangkal,
cyanosis, subcutaneous emphysema, atau
gejala perdarahan
- Mengobservasi frekuensi, kedalaman
pernafasan, suara paru dan ekspansi dada
- Mengobservasi vocal premitus
- Menganjurkan dan membantu klien untuk
nafas dalam dan efektif
- Menstabilkan posisi botol drainage di lantai,
peringatkan / penunggu klien
E:
- Selang drain tidak tertarik oleh klien ketika
dia bergerak
- Tidak ada kebocoran udara
- Tidak ada gelembung udara pada botol
- Tidak ada pernafasan yang cepat, dangkal,
cyanosis, subcutaneous emphysema, atau
gejala perdarahan
- Frekuensi nsfas 24x/menit, pernafasan
dangkal, suara paru menurun pada area kiri,
ekspansi dada menurun pada paru kiri
- Vocal premitus menurun
- Klien mengatakan sesak berkurang
- Tidak ada kebocoran udara
- Botol berada pada posisi yang stabil
R:-

3 20-05-2005 3 S: Plantica
- Klien menyebutkan kembali pentingnya
nutrisi yang TKTP yaitu untuk proses
penyembuhan penyakitnya
O:
- Nafsu makan klien meningkat
- Makan habis porsi
- Klien mengkonsumsi nutrisi yang TKTP
- BB 32 kg
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi
I:
- menganjurkan klien untuk minum air hangat
sebelum makan
- Menganjurkan klien untuk makan sedikit
demi sedikit tapi sering
- Memotivasi klien untuk menghabiskan diet
yang diberikan
- Menganjurkan klien untuk menggosok gigi
sebelum dan sesudah makan
E:
- Sebelum makan klien minum air hangat
gelas dan gosok gigi
- Klien makan habis porsi
R:-

4 20-05-2005 S:
-Klien mengatakan merasa lebih segar.
5 O: Plantica
- - Kulit klien tampak lengket berkeringat
- Kuku klien panjang dan kotor
- Aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan
perawat
- Lidah dan gigi klien tampak kotor
- Tercium bau mulut
- Hb = 9,2 gr/dl
- PO2 = 61,1 Mmhg
A:
- Masalah teratasi sebagian.
P:Lanjutkan intervensi :
- tanyakan pengetahuan klien tentang
perawatan diri dalam keadaan sakit
-jelaskan pentingnya perawatan diri
-Bantu dan fasilitasi klien dalam melakukan
personal hygine
-anjurkan klien untuk senantiasa menggosok
gigi tiap hari, cuci rambut secara teratur dan
mandi tiap hari, menggunting kuku secara
teratur .
I:
- mengetahui tingkat pemahaman klien
sehingga memudahkan dalam memberikan
informasi
-meningkatkan wawasan klien sehingga
menambah motivasi untuk melakukan
perawatan diri
-memudahkan klien dalam melakukan
perawatan diri
-meningkatkan harga diri dan motivasi klien
R:

5 20-05-2005 S:
- klien mengatakan sesak berkurang
2 Plantica
O:
- Akral teraba hangat
- Konjungtiva pucat
- haemoglobin 9,2 gr/dl
- nilai AGD tanggal 4 April 2005
Ph = 7,34
PCO2 = 31,9 mmhg
PO2 = 61,1 mmhg
HCO3 =16,7 mEq/L
- BE = -8,1
A:
masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Cek analisa gas darah dan hematology
- Kolaborasi pemberian transfuse darah
- Anjurkan pada klien untuk mempertahankan
asupan nutrisi tinggi protein yang adekuat

I:
- Menganjurkan pada klien untuk
mempertahankan asupan nutrisi tinggi
protein yang adekuat
E:
- Klien makan habis 3/4 porsi
R:-
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada klien Ny. S dengan gangguan
Sistem Pernafasan Akibat Pneumothoraks Spontan selama 4 hari (tanggal 06-09
April 2005). Pada proses pelaksanaannya didukung oleh teori yan penuis dapatkan
dari berbagai sumber dan diterapkan dengan menggunakan proses keperawatan
yan terdiri dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Setelah dilakukan proses asuhan keperawatan penulis mengambil
kesimpulan yaitu :
1. Pengkajian. Pada tahapan pengumpulan data penulis tidak menemukan
hambatan yang berarti meski ditemukan data-data yang secara teori ada
sedangkan pada klien tidak ditemukan ataupun sebaliknya, hal ini disebabkan
karena respon tiap manusia akan berbeda terhadap gejala yang ditimbulkan,
sehingga penulis dapat menyusun analisis dari data-data yang dikumpulkan
yang kemudian dirumuskan menjadi diagnosa keperawatan.
2. Perencanaan. Pada tahapan ini penulis dapat menyusun rencara tindakan
keperawatan yang dibantu dengan berbagai sumber serta bimbingan perawat
ruangan dan dosen
3. Pelaksanaan. Pada tahapan ini penulis tidak dmenemukan hambatan ksrena
didukung oleh partisipasi klien yan aktif dan peran serta keluarga sehingga
memudahkan penulis dalam melakukan tindakan.
4. Evaluasi. Pada tahapan ini penulis menaglami kesulitan untuk mengetahui
respon klien saat malam hari dikarenakan proses pelaporan pada saat dinas
tidak lengkap dan terlalu global
5. Pendokumentasian. Pada tahapan ini penulis telah berhasil melakukan
dokumentasi dalam bentuk laporan lengkap serta penulis dapat
mendokumentasikan tindakan yang dilakukan dengan format yang digunakan
di ruangan sebagai alat komunikasi antara perawat dan mahasiswa sehingga
memudahkan perawat dalam melakukan tindakan selanjutnya.
B. Rekomendasi
1. Perawat
Diharapkan bagi perawat agar dapat melaksanakan asuhan keperawatan
secara komprehensif melalui pendekatan holistic sehingga akan dihasilkan
asuhan keperawatan yang professional. Dan meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan yang diberikan sehingga dapat mencapai misi yang di emban
rumah Sakit yaitu dan berkualitas dengan demikian akan meningkatkan
2. Dosen pembimbing
Diharapkan pada seluruh dosen pembimbing agar dapat meningkatkan
bimbingannya
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart Alih Bahasa . 1996. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi
8 vol 1. Jakarta : EGC.
Brunner & Suddart. 1982. The Lipincott Manual of Nursing Practic fourth edition.
Philadelphia :J.B lipincott Company.
Corwm, Elizabeth. 1997 Alih Bahasa dr. Brahm U, Pendit. Buku Saku Patofisiologi.
Jakarta : EGC.
Doengoes, Marilynn E e.a. 1993. Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3. Jakarta :
EGC.
Hudak & Gallo. 1997. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik edisi 6 volume 1.
Jakarta : EGC.
Ignatavicius,Donna D e.a. 1995. Medical Surgical Nursing a Nursing Proces
Approach Second Edition Volume 1. USA: W.B. Saunders Company.
M Van De Graaff, Kent. 1984. Human Anatomy. Dubuque Lowa : Wm.C Brown
Publisher.
Pearce, Evelyn C. 1979. Anatomi dan Fisiologi untuk Para Medis. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2001. Ilmu Penyakit Dalam
Jilid II Edisi ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Price, Sylvia A alih bahasa Adji Dharma. 1995. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-
Proses Penyakit edis 4. Jakarta : EGC.
Rokhaeni, Heni dkk. 2001. Buku Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta : Bidang
Pendidikan dan Pelatihan Pusat Kesehatan Jantung dan pembuluh Darah
Nasional Harapan Kita.

S-ar putea să vă placă și