Sunteți pe pagina 1din 3

Jalan, ketiga, dengan membungkus objek yang dijadikan sasaran, yaitu

memperindahnya ke dalam suatu ideal. Wujudnya adalah nilai-nilai seni, sastar


mitologi yang bermuatan etis, moral, maupun agama

Aksiologi mulai dikenal marsyarakat pada pertengahan abad ke-19. Aksiologi


berasal dari dua kata dalam bahasa yunani, axio yang berarti nilai dan logos yang
berarti teori. Jadi aksiologi adalah teori tentang imlmu. Menurut bramel,
aksiologi terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, moral conduct yaitu tindakan
moral. Bidang ini melahirkan disiplin khusus, yakni etika. Kedua, esthetic
expression, yaitu ungkapan keindahan. Bidang ini melahirkan keindahan. Ketiga,
social political life, yaitu kehidupan social politic yang akan melahirkan filsafat
sosio politik.
Aksiologi adalah bagian dari filsafat yang mempersoalkan penilaian,
terutama berhubungan dengan masalah atau teori umum formal mengenai nilai.
Menurut mautner, aksiologi mulai digunakan sebagaimana adanya saat ini oleh
lotze, kemudian Brentano, Husserl scheeler, dan Nicolai martmann. Aksilogi
digunakan terutama sebagai teori umum mengenai nilai.

Aksiologi (nilai/value) adalah cabang filsafat yang lahir di abad ke-19.


Axiology is the greatest philoshycal achievement in the 29th century (benten,
1968,vol.22). nilai selalu berkonotasi positif. Nilai memiliki makna klasik,
fundamental, dan actual. Klasik karena nilai sudah di jadikan bahan diskusi sejak
zaman aristoteles dan Socrates. Fundamental karena menyangkut segi-segi
mendasar; sesuatu yang imperative dan seharusnya dimiliki dan dimiliki dan
diamalkan setiap orang dalam perbuatan. Actual karena kondisi kehidupan saat
ini sedang mengalami penurunan mental dan spiritual.
BAB II
TINJAUAN ONTOLOGIS TERHADAP AKUNTANSI

Ontology berasal dari bahasa yunani ontos yang artinya hakikat, being atau
science. Koentom dalam salah satu makalahnya, menuliskan pengertian ontology
sebagai berikut:

Ontology ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan
kenyataan yang inheren. Dengan pengetahuan ilmiah yang tidak terlepas dari
persepsi filosofis tentang apa dan bagaimana yang ada itu (siswomihardjo, hand
out)

Analogi dengan kutipan di atas, kita bias padankan untuk ilmu akuntansi.
Apa hakikat ilmu akuntansi dan bagaimana seharusnya akuntansi itu? Lebih
jauh,kita akan membahas pengertian akuntansi, fungsi akuntansi, dan sejarah
perkembangan akuntansi untuk mencari hakikat ilmu akuntansi.
KESIMPULAN

Akuntansi sebagai ilmu cabang harus di damping dengan filsafat ilmu dalam
pengembangaanya agar tidak terjadi pergeseran hakikatnya. Pemahaman atas
tinjauan ontology, epistemalogi, dan aksiologi terhadap akuntansi sangat penting
bagi akuntan dan badan regulator.

Pemahaman yang benar mengenai hakikat akuntansi, cara-cara untuk


menginterprestasi fenomena akuntansi, dan tata nilai yang mendampingi
akuntansi sangat membantu dalam menjaga kualitas akuntansi dan kepercayaan
masyarakat terhadap profesi akuntansi. Bagi badan regulator terkait,
pemahaman yang tepat mengenai hal-hal di atas dapat digunakan untuk
menyusun aturan yang efektif sehingga berbagai penyimpangan yang mungkin
terjadi dan merugikan masyarakat dapat dicegah atau dikurangi.

Akuntansi adalah disiplin ilmu yang tidak bebas nilai, tetapi penuh
dengan muatan nilai-nilai social tempat utmbuh dan dikembangkannya
akuntansi. Pragmatism sangat dominan dalam mempengaruhi arah
pengembangan akuntansi dan perilaku akuntan. Nilai dan etika sangat penting
selalu dipergunakan dalam menghadapi dilemma keputusan.

Epistemology dari bahasa yunani berarti ilmu pengetahuan. Epistemology


merupakan gabungan dua kata episteme atau pengetahuan dan logos yang
berarti teori. Epistemology adalah cabang ilmu filsafat yang menangani masalah-
masalah filosofis yang mengitari teori ilmu pengetahuan.
Epistemology bertalian dengan definisi dan konsep-konsep ilmu, ragam
ilmu yang bersifat nisbi dan niscaya, dan relasi eksak antar subjek dan objek.
Atau dengan kata lain, epistemology adalah bagian dari filsafat yang meniliti
asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimana pengetahuan. Epistemology
menentukan kebenaran macam apa yang harus diterima dan apa yang sebaiknya
ditolak.
Aspek epistemology adalah kebenaran dari sudut pandang mengapa dan
bagaimana fakta yang benar dan dapat di verifikasi atau dibuktikan
kebenarannya. Ada tiga macam epistemology (siswomihardjo, hand out, hlm.13)
yaitu, pertama secara sadar dan berkelanjutan orang menempuh cara untuk
menguasai serta mengubah objek, melalui upaya konkret dan langsung menuju
pada kemajuan. Kedua, dengan cara mengasingkan diri baik secara fisik maupun
rohani, dengan bertapa di suatu tempat hingga saat merasa mendapat wangsit
yang dianggap sebagai petunjuk.

S-ar putea să vă placă și