Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Nama :
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul: DAMPAK LINGKUNGAN DAN PERUSAHAAN
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
DAFTAR ISI
Kata pengantar.i
Daftar isi...ii
PENDAHULUAN
Latar belakang..1
Rumusan masalah..........1
PEMBAHASAN
Pengertian perusahaan2
Unsur-unsur perusahaan3
Lingkungan perusahaan..4
Class action..6
PENUTUP
Kesimpulan...11
Daftar pustaka12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis yang dilakukan oleh setiap manusia ada yang berskala besar dan kecil. Yang
berskala besar biasanya berbentuk sebuah perusahaan. Perusahaan diartikan sebagai sebuah
organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang
dan atau jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan para pembeli (konsumen) sedang
diharapkan akan memberikan laba kepada para pemiliknya.
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang
bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah
negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Banyak masalah yang menciptakan kesan negative tentang perusahaan, antara lain
menyangkut penyelewengan pajak, penyelundupan barang, penyogokan kepada pejabat
pemerintah, dan sebagainya. Kritik terhadap perusahaan tidak hanya terbatas pada
pertimbangan ekonomi, moral, etik, dan politik saja, tetapi juga menyangkut lingkungan fisik.
A. Pengertian Perusahaan
Dalam UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, yang dimaksud
perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat
tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah NKRI
untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
B. Unsur-unsur Perusahaan
Dari beberapa pengertian perusahaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur
perusahaan meliputi:
1. Badan Usaha
Bentuk legalitas sebuah badan usaha adalah mendapatkan ijin dari negara dengan dibuatnya
kata pendirian perusahaan yang disahkan oleh institusi terkait. Setelah disahkan oleh instansi
terkait, maka badan usaha tersebut mendapatkan status badan hokum
Kegiatan dalam bidang ekonomi ini, bisa berupa menghasilkan barang (produk) dan bisa
berupa jasa. Kedua bentuk kegiatan ekonomi ini tidak boleh bertentangan dengan norma
kesusilaan, tidak bertentangan dengan kepentingan umum, dan tidak boleh melawan hukum.
3. Terus-menerus
Maksud dari terus menerus ini adalah kegiatan ekonomi tersebut dilakukan secara terus
menerus tanpa henti sampai jangka waktu yang telah ditetapkan dalam akta pendirian maupun
dalam surat ijin usaha perusahaan
4. Terang-terangan
Maksud dari terang-terangan adalah dengan adanya pengakuan dari pemerintah dengan
mengesahkan anggaran dasar yang termuat dalam akta pendirian setrta diterbitkannnya surat
ijin usaha.
6. Melakukan Pembukuan
Pembukuan dalam perusahaan merupakan kewajiban yang dilakukan perusahaan, karena telah
diatur dalam KUHD, namun istilah pembukuan ini berubah menjadi dokumen perusahaan
setelah keluar UU No. 8 Tahun 1997. Adapun dokumen perusahaan terdiri dari 2 macam :
a. Dokumen keuangan, terdiri dari catatan, bukti pembukuan dan data administrasi
keuangan yang merupakan bukti adanya hak dan kewajiban serta kegiatan usaha suatu
perusahaan.
b. Dokumen lainnya, terdiri dari data atau setiap tulisan yang berisi keterangan yang
mempunyai nilai guna bagi perusahaan meskipun tidak terkait langsung dengan dokumen
keuangan.[2]
C. Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor ektern yang
mempengaruhi perusahaan, baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan secara luas
mencakup semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat.
Di lingkungan fisik berdampak negatif yaitu terjadinya pencemaran udara, pencemaran air,
atau pencemaran sampah. Dari sumber energi dan konservasi perusahaan harus melakukan
penghematan energi dan konservasi energi yang akan berpengaruh pada kelestarian sumber-
sumber yang ada untuk jangka panjang.
Kota sebagai industri yang banyak memberikan lapangan pekerjaan dan menjadi daerah
pemasaran. Berdirinya perusahaan dapat meningkatkan penghasilan pemerintah melalui
pembayaran pajak.
3. Lingkungan Hukum
Kegiatan perusahaan berada di dalam suatu kerangka hukum, sehingga faktor hukum
mempengaruhi keputusan-keputusan serta transaksi-transaksi dalam perusahaan.
4. Lingkungan Pemerintah
Hubungan antara perusahaan dan pemerintah telah berkembang dari usaha-usaha untuk
menggali dan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang ditujukan untuk menciptakan
kondisi perekonomian yang sehat.
5. Lingkungan Internasional
Merupakan suatu konsep keseluruhan yang luas meliputi kegiatan dan masalah
perekonomian. Kekuatan ekonomi Negara-negara tersebut di dukung oleh kegiatan dari
perusahaan-perusahaan internasional, yaitu membuat barang dan jasa untuk melayani
konsumen di seluruh dunia.[3]
1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah semua kejadian di luar perusahaan yang memiliki potensi untuk
mempengaruhi perusahaan (Chuck Williams, 2001; 51)
- Pelanggan (customer)
- Pesaing (competitors)
- Pemasok (supplier)
- Perwakilan-perwakilan pemerintah
- Lembaga keuangan
b. Lingkungan ekstern makro, yang merupakan unsur-unsur tindakan tak langsung atau
lingkungan umum. Lingkungan ekstern makro terdiri dari :
- Ekonomi
- Teknologi
- Politik hukum
- Sosial budaya
2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah kejadian dan kecenderungan dalam suatu organisasi yang
mempengaruhi manajemen, karyawan dan budaya organisasi.
a. Tenaga kerja
Tanggung jawab sosial adalah komitmen perseroan untuk perperan serta dalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada
umumnya. (UU No. 40 Tahun 2007)
Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) adalah suatu konsep
bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu
tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan
dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, dimana ada argumentasi bahwa
suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus berdasarkan keputusannya tidak
semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga
harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini dan maupun jangka
panjang.
Secara umum, alasan bisnis untuk melaksanakan CSR biasanya berkisar satu ataupun lebih
dari argumentasi dibawah ini:
Program CSR berwujud rekrutmen tenaga kerja dan mempekerjakan masyarakat sekitar. CSR
juga digunakan untuk membentuk kenyamanan diantara para staf, terutama apabila mereka
dapat dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang mereka percayai bisa mendatangkan manfaat
bagi masyarakat luas.
2. Manajemen Resiko
Manajemen resiko merupakan suatu hal paling penting dari strategi perusahaan. Membentuk
suatu budaya kerja yang mengerjakan sesuatu dengan benar, baik itu terkait dengan aspek
kata kelola perusahaan, sosial, maupun lingkungan-yang semuanya merupakan komponen
CSR-pada perusahaan dapat mengurangi resiko terjadinya hal-hal negatif tersebut.
3. Membedakan Merk
Ditengah hiruk pikuknya pasar maka perusahaan berupaya keras untuk membuat suatu cara
penjualan yang unik sehingga dapat membedakan produknya dari para pesaingnya di benak
konsumen. CSR dapat berperan untuk menciptakan loyalitas konsumen atas dasar nilai
khusus dari etika perusahaan yang juga merupakan nilai yang dianut masyarakat.
4. Ijin Usaha
Perusahaan selalu berupaya agar menghindari gangguan dalam usahanya melalui perpajakan
atau peraturan. Perusahaan yang membuka usaha di luar negara asalnya dapat memastikan
bahwa mereka diterima dengan baik selaku warga perusahaan yang baik dengan
memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja dan akibat terhadap lingkungan hidup, sehingga
dengan demikian keuntungan yang mencolok dan gaji dewan direksinya yang sangat tinggi
tidak dipersoalkan.
Kritik atas CSR akan menyebabkan suatu alasan dimana akhirnya bisnis perusahaan
dipersalahkan.[5] Contohnya, ada kepercayaan bahwa program CSR seringkali dilakukan
sebagai suatu upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat atas masalah etika dari bisnis
utama perseroan.[6]
E. Class Action
Menurut UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud
class action adalah hak kelompok kecil masyarakat untuk bertindak mewakili masyarakat
dalam jumlah besar yang dirugikan atas dasar kesamaan permasalahan, fakta hukum dan
tuntutan yang ditimbulkan karena pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup.
PERMA No. 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok di Indonesia
terminologi class action diubah menjadi Gugatan Perwakilan Kelompok PERMA No. 1
Tahun 2002 merumuskan Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action) sebagai suatu
prosedur pengajuan gugatan untuk dirinya sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok orang
yang jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau kesamaan dasar hukum antara
wakil kelompok dan anggota kelompoknya.
Sedangkan Ahcmad Santosa menyebutkan class action pada intinya adalah gugatan perdata
(biasanya terkait dengan permintaan injuntction atau ganti kerugian) yang diajukan oleh
sejumlah orang (dalam jumlah yang tidak banyak misalnya satu atau dua orang) sebagai
perwakilan kelas (class repesentatif) mewakili kepentingan mereka, sekaligus mewakili
kepentingan ratusan atau ribuan orang lainnya yang juga sebagai korban. Ratusan atau ribuan
orang yang diwakili tersebut diistilahkan sebagai class members. (Mas Ahcmad Santosa,
1997; 25)
Gugatan dalam class action masuk dalam lapangan hukum perdata. Istilah gugatan dikenal
dalam hukum acara perdata sebagai suatu tindakan yang bertujuan untuk memperoleh
perlindungan hak yang diberikan oleh pengadilan untuk menghindari adanya upaya main
hakim sendiri (eigenechting). Gugatan yang merupakan bentuk tuntutan hak yang
mengandung sengketa, pihak-pihaknya adalah penggugat dan tergugat. Pihak di sini dapat
berupa orang perseorangan maupun badan hukum. Umumnya tuntutan dalam gugatan perdata
adalah ganti rugi berupa uang.
2. Wakil Kelompok
Adalah satu orang atau lebih yang menderita kerugian yang mengajukan gugatan sekaligus
mewakili kelompok orang yang lebih banyak jumlahnya. Untuk menjadi wakil kelompok
tidak disyaratkan adanya suatu surat kuasa khusus dari anggota kelompok. Saat gugatan class
action diajukan ke pengadilan maka kedudukan dari wakil kelompok sebagai penggugat aktif.
Adalah sekelompok orang dalam jumlah yang banyak yang menderita kerugian yang
kepentingannya diwakili oleh wakil kelompok di pengadilan. Apabila class action diajukan ke
pengadilan maka kedudukan dari anggota kelompok adalah sebagai penggugat pasif.
4. Adanya Kerugian
Untuk dapat mengajukan class action, baik pihak wakil kelompok (class repesentatif) maupun
anggota kelompok (class members) harus benar-benar atau secara nyata mengalami kerugian
atau diistilahkan concrete injured parties.
Terdapat kesamaan fakta (periistiwa) dan kesamaan dasar hukum (question of law) antara
pihak yang mewakili (class repesentatif) dan pihak yang diwakili (class members)
Ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dalam menggunakan prosedur class action.
Tidak terpenuhinya persyaratan-persyaratan ini dapat mengakibatkan gugatan yang diajukan
tidak dapat diterima.
Di beberapa negara yang menggunakan prosedur class action pada umunya memiliki
persyaratan umum yang sama yaitu :
Jumlah anggota kelompok (class members) harus sedemikian banyak sehingga efektif dan
efisien.
Terdapat kesamaan fakta (periistiwa) dan kesamaan dasar hukum (question of law) antara
pihak yang mewakili (class repesentatif) dan pihak yang diwakili (class members). Wakil
kelmpok dituntut untuk menjelaskan adanya kesamaan ini.
3. Sejenis (typicality)
Tuntutan (bagi plaintiff class action) maupun pembelaan (bagi defedant class action) dari
seluruh anggota yang diwakili (class members) haruslah sejenis.
Wakil kelompok harus memiliki kejujuran dan kesungguhan untuk melindungi kepentingan
anggota kelompok yang diwakili.[7]
Dari masalah-masalah ekonomi dan sosial, salah satu masalah yang sangat sulit diatasi dan
memerlukan biaya besar adalah yang berkaitan dengan lingkungan fisik. Di beberapa
Indonesia, seperti jakartadan Surabaya.
Dampaknya dapat dirasakan dalam jangka waktu lama karena munculnya penyakit-penyaakit
yang diakibatkan oleh pencemaran tersebut.
EKOLOGI
Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan
lingkungannya. Kualitas lingkungan kita sudah semakin menurun. Hal ini terutama
disebabkan oleh kombinasi dari tiga faktor :
Macam-macam Polusi
Polusi merupakan pengrusakan lingkungan alam diman kita hidup dan bekerja.
Pencemaran Udara
Polusi udara ini menimbulkan dampak negative yang biasanya di kaitkan dengan penyakit
jantung dan pernapasan. Tetapi, dapat diduga bahwa pencemaran udara seperti ini
berpengaruh negative pada kesehatan badan setiap orang.
Pencemaran Air
Cukup banyak kasus pencemaran air di Indonesia yang berasal dari berbagai macam sumber,
seperti lingkungan industri, pemukiman,dan lingkungan pertanian. Penggunaan pupuk yang
mempunyai kandungan nitrat cukup banyak dapat menyebabkan polusi air baik dipermukaan
maupun di bawah tanah.
Hal-hal yang berkaitan dengan sampah awet akan selalu menjadi persoalan.
Di Indonesia data tentang sampah awet ini belum tersedia sehingga tidak kita ketahui
volumenya.
Di Indonesia sumber energi minyak bumi sudah lama di gunakan di smping batu bara dan air.
Namun demikian orang tetap melakukan penghematan energi yang kenyataannya dapat
menghemat pengeluaran cukup banyak. Untuk jangka panjang penhematan seperti ini juga
akan berpengaruh pada kelestarian sumber-sumber yang ada.
Tidak bisa ditampikkan bahwa kehadiran perusahaan pada suatu daerah akan membawa angin
segar bagi perkembangan daerah tersebut. Harapan akan peningkatan taraf hidup menjadi
harapan penduduk sebagai dampak kehadiran perusahaan. Baik terkena dampaknya secara
langsung maupun tidak langsung. Sehingga peran perusahaan dirasa memiliki peranan yang
cukup tinggi terhadap perkembangan daerah dalam segi ekonomi dan sosial.
Tapi juga tidak dapat dipungkiri dampak negatifnya terhadap daerah. Contohnya perusahaan-
perusahaan tambang yang melakukan eksploitasi seperti di Kalimantan, Sumatra, Irian Jaya
dan lainnya. Tidak terbayangkan oleh kita dampak ke depan yang ditimbulkan oleh
perusahaan tersebut jika sudah tidak beroperasi lagi. Dampak ekonomi, sosial maupun
lingkungan yang terkena imbasnya secara langsung akibat operasional pertambangan.
Entah bagaimana bentuk medan hasil operasional pertambangan mereka. Kawasan yang
dulunya dipenuhi pepohonan kini musnah, hanya tinggal hamparan tanah kosong yang
tandus. Gunung-gunung yang pernah berdiri dengan kokoh kini hanya sebuah lubang laksana
lautan yang kering tak terisi air, tunduk di bawah alat-alat berat yang menggerogoti tubuhnya
dengan cakarnya yang besar dan tajam, diinjak-injak mobil-mobil pengangkut mineral-
mineral hasil bumi.
Mungkin bayangan seperti itu jarang terlintas dalam benak mereka yang merasakan dampak
kehadiran perusahaan, atau lebih sedihnya lagi jika tidak pernah terpikirkan oleh mereka
walau sedetik pun. Karena dibungkam uang yang mengisi kocek mereka setiap bulan, barang-
barang mewah yang kini mengisi rumah mereka dan pakaian yang menghiasi tubuh mereka
yang dulunya lusuh.
Sesungguhnya, hal-hal negatif yang akan terjadi akibat operasional pertambangan dapat
diminimalisir sedini mungkin jika ada antisipasi dari awal. Hendaknya pemerintah daerah
maupun organisasi masyarakat dapat menekan perusahaan agar melaksanakan pengelolaan
dan pengendalian lingkungan yang baik dan ikut melakukan pengawasan serta evaluasi.
Sehingga ada lingkungan baru sebagai pengganti lingkungan yang terkena dampak
eksploitasi. Walaupun hal ini tidak dapat menggantikan kondisi awal, tapi setidaknya hal
yang nampak kecil ini dapat menjadi awal terbentuknya kesadaran terhadap lingkungan demi
masa depan kita.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perusahaan adalah suatu organisasi produksi atau bentuk usaha yang menjalankan kegiatan
secara tetap
Kemampuan perusahaan untuk menutupi implikasi lingkungan yang berasal dari; produk
operasi dan fasilitas, menghilangkan limbah dan emisi, memaksimalkan efisiensi dan
produktivitas sumber daya alam dan meminimalkan praktek-praktek yang buruk dapat
mempengaruhi kenikmatan sumber daya alam suatu negara bagi generasi mendatang
dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan merupakan
hal yang penting bagi setiap perusahaan untuk dapat mengatur, mengolah dan
mempergunakan lingkungan sebaik-baiknya untuk tidak hanya menguntungkan dan
meningkatan efisiensi bisnis setiap perusahaan, namun juga bagi lingkungan dan dampak
sosial di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/tanggung_jawab_sosial_perusahaan