Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
A. Manajemen Database
Data merupakan sumber daya yang penting bagi organisasi yang perlu dikelola seperti
aset penting bisnis lainnya. Manajemen sumber daya data adalah sebuah aktivitas manajerial
yang mengaplikasikan teknologi sistem informasi dalam tugas untuk mengelola sumber daya
data organisasi. Tujuannya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak-
pihak yang berkepentingan dalam bisnis, baik pihak internal maupun pihak eksternal.
1|Page
mendeskripsikan entitas dan hubungan antar entitas, serta menghubungkan
catatan yang disimpan dalam file-file terpisah.
- Contoh elemen data logik dalam sistem informasi. Khususnya hubungan antara
character, fields, records, files,dan databases -
C. Struktur Database
Hubungan antar elemen data di dalam database didasarkan atas suatu struktur
database (Database Structure) yang terdiri dari lima struktur :
Department Data
Element
Project A Project B
Data Element Data Element
Employee 1 Employee 2
Data Element Data Element
2|Page
Struktur Jaringan (Network Structure)
Struktur ini mewakili hubungan yang lebih kompleks dan masih digunakan oleh
beberapa mainframe DMBS. Pengembangan dari struktur hirarkis ini memungkinkan
hubungan pemetaan dari banyak ke banyak (many-to-many). Perlu diperhatikan,
baik struktur hirarkis maupun struktur jaringan sudah tidak banyak digunakan dalam
organisasi sekarang ini.
Relational Operations
Terdapat tiga basic operations yang dapat diterapkan pada relational database untuk
menciptakan seperangkat data yang berguna.
Select Operation
Dapat digunakan untuk membuat subset of records yang telah memenuhi
kriteria yang ada.
Join Operation
Dapat digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih temporary table
sehingga user dapat melihat relevant data dalam suatu bentuk tabel yang besar.
Project Operation
Dapat digunakan untuk membuat subset of column yang terdapat dalam
temporary table dengan cara select and join operations.
3|Page
masing dimensinya. Digunakan untuk memanipulasi data yang memiliki banyak
hubungan. Struktur ini mendukung aplikasi OLAP (Online Analytical Application).
Struktur data hirarkis digunakan untuk pemrosesan transaksi yang bersifat rutin
dan terstruktur, dan dapat dengan mudah disajikan dari sejumlah records yang memiliki
hubungan hirarkis. Namun, seiring berjalannya waktu, semakin banyak kasus dimana
informasi dari record yang dibutuhkan tidak memiliki hubungan hirarkis. Sebagai contoh, di
beberapa organisasi, karyawan dari beberapa departemen dapat bekerja pada lebih dari satu
proyek. Maka dari itu, muncullah struktur data jaringan yang dapat dengan mudah menangani
masalah ini. Selain lebih fleksibel daripada struktur hirarkis, struktur jaringan ini juga
mendukung hubungan many-to-many. Sama seperti halnya struktur hirarkis, struktur jaringan
juga memiliki kelemahan, yaitu tidak mampu menangani permintaan khusus dimana
hubungannya harus dispesifikasi lebih lanjut. Sehingga diperlukan suatu model relasional.
Model relasional mempermudah seorang pengguna (end user) untuk menerima
informasi sebagai respon dari permintaan-permintaan khusus. Hal ini dikarenakan tidak
semua hubungan antar elemen data perlu dispesifikasi ketika database diciptakan. Dengan
demikian, relational database lebih mudah untuk pekerjaan para progammer dan juga lebih
mudah dalam perawatannya dibandingkan struktur hirarkis dan struktur jaringan. Akan tetapi,
model relasional juga memiliki keterbatasan, yakni tidak dapat memproses transaksi-transaksi
bisnis dalam jumlah besar dengan cepat dan efisien seperti halnya struktur hirarkis dan
struktur jaringan. Model relasional juga tidak dapat memproses aplikasi yang kompleks dan
high-volume seperti model berorientasi objek. Maka dari itu, model berorientasi objek mulai
dikembangkan. Teknologi ini memainkan peran yang besar dalam menerapkan OLAP dan
aplikasi berbasis web.
D. Pengembangan Database
Organisasi-organisasi besar biasanya menyerahkan kontrol pengembangan database
perusahaan kepada database administators (DBAs) dan spesialis database lainnya. Delegasi
ini memperbaiki integritas dan sekuritas terhadap database organisasi. Para pengembang
database menggunakan data definition language (DDL) dalam sistem manajemen database,
seperti Oracle 11 g atau IBMs DB2 untuk mengembangkan dan menetapkan isi data,
hubungan, dan struktur dari setiap database, serta memodifikasi rincian database saat
diperlukan. Informasi ini dikatalogkan dan disimpan dalam database definisi dan rincian data
yang disebut data dictionary atau metadata repository.
Data dictionary adalah sebuah katalog manajemen database atau petunjuk yang
berisi metadata. Data dictionary ini mengandalkan komponen perangkat lunak khusus untuk
4|Page
mengatur database definisi data, yakni metadata tentang struktur, elemen data, dan
karakteristik database organisasi lainnya.
Administrasi database dapat meminta data dictionary untuk melaporkan keadaan
dari segala aspek metadata perusahaan. Beberapa active (versus passive) data dictionary
dapat menjalankan definisi elemen data standar secara otomatis kapanpun end user dan
program-program aplikasi mengakses database organisasi.
Proses perencanaan ini dimulai dari atas ke bawah. Para DBA awalnya bekerja sama
dengan manajer dari end user untuk mengembangkan enterprise model yang mendefinisikan
proses bisnis dasar suatu perusahaan. Kemudian, para end user harus mengidentifikasi kunci
elemen data yang diperlukan untuk menunjukkan aktivitas-aktivitas bisnis tertentu.
5. Physical Design
Enterprise model of business
Determines the data storage
processes with documentation
structures and access methods
3. Conceptual Design
Conceptual Data Models
Expresses all information
Often expressed as entity
requirement in the form of a
relationship models
high-level model
Pembuatan model ini dapat menggunakan ERD (entity relationship diagrams), dimana setiap
model data mewakili hubungan logis dari data dan hubungan database.
5|Page
Purchase
Product Supplier
Order Item
Purchase Product
Warehouse
Order Stock
Setiap data model mendefinisikan hubungan logik antar elemen data yang dibutuhkan
untuk mendukung proses bisnis. Data model ini berfungsi sebagai logical design frameworks
(disebut schema dan subschema). Framework tersebut menentukan desain fisik (physical
design) dari database dan pengembangan program aplikasi untuk mendukung proses-proses
bisnis di organisasi. Perlu diingat bahwa data model menyajikan pandangan logik mengenai
data dan hubungan database.
Checking
Checking Saving
and Savings
Application Application
Data Model
Software Interface
Database Management System
DMBS menyediakan akses ke database bank
6|Page
E. Mengelola sumber data
Data merupakan sumber daya fital organisasi yang perlu dikelola seperti aset penting
bisnis lainnya. Di zaman ini tidak ada perusahaan yang dapat bertahan atau mencapai sukses
tanpa data yang berkualitas mengenai operasi internal mereka dan lingkungan eksternal.
Itulah sebabnya mengapa organisasi dan para manager perlu mempraktekkan manajemen
sumber data.
Manajemen sumber data merupakan aktivitas manajerial yang menerapkan sistem
teknologi informasi seperti manajemen database, data warehousing, dan data manajemen
lainnya sebagai alat untuk mengelola sumber data organisasi dalam memenuhi kebutuhan
informasi dari stakeholder mereka.
Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau
perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode
tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para
pengguna
1. Operational database
Database ini menyimpan data rinci yang diperlukan untuk mendukung operasi dari seluruh
organisasi. Mereka juga disebut subject-area databases (SADB), transaksi
database, dan produksi database. Contoh: database pelanggan, database pribadi, database
inventaris, akuntansi database.
2. Analytical database
Database ini menyimpan data dan informasi yang diambil dari operasional yang dipilih dan
eksternal database. Mereka terdiri dari catatan informasi yang dirangkum (paling
dibutuhkan) oleh sebuah organisasi manajemen dan End-user lainnya. Beberapa orang
menyebut analitis database sebagai multidimensi database, manajemen database, atau
informasi database.
3. Data warehouse
Sebuah data warehouse menyimpan data dari saat ini dan tahun-tahun sebelumnya data
yang diambil dari berbagai database operasional dari sebuah organisasi. Data
7|Page
warehouse menjadi sumber utama data yang telah diperiksa, di edit, standar dan terintegrasi
sehingga dapat digunakan oleh para manajer dan pengguna akhir lainnya di
seluruh organisasi profesional.
4. Distributed database
Dalam sebuah database terdistribusi, database disimpan pada beberapa komputer. Komputer-
komputer dalam sebuah sistem terdistribusi berhubungan satu sama lain melalui bermacam-
macam media komunikasi seperti high-speed buses atau telephone line
8|Page
Kerugian distributed database :
Database ini terdiri dari berbagai file data yang dikembangkan oleh end-user di workstation
mereka. Contoh dari ini adalah: koleksi dokumen dalam spreadsheet, word processing dan
bahkan download file.
6. External database
Database ini menyediakan akses ke eksternal, tersedia untuk pengguna akhir dan organisasi
dari layanan komersial. Akses ke kekayaan informasi dari database eksternal tersedia dengan
biaya dari layanan online komersial atau tanpa biaya dari banyak sumber di Internet.mis :
search engine seperti google,yahoo,dll
Dalam navigasi database, queries menemukan benda terutama dengan mengikuti referensi
dari objek lain.
9. In-memory databases
Database di memori terutama bergantung pada memori utama untuk penyimpanan data
komputer. Ini berbeda dengan sistem manajemen database yang menggunakan disk
berbasis mekanisme penyimpanan.Dengan database memori utama optimasi algoritma
internal menjadi lebih sederhana dan lebih sedikit CPU mengeksekusi instruksi. Mengakses
data lebih cepat dan lebih dapat diprediksi kinerja dari disk. Dalama plikasi di mana waktu
respon sangat penting, seperti peralatan jaringan telekomunikasi yang mengoperasikan
sistem darurat, database memori utama yang sering digunakan.
adalah sistem pengolahan dirancang untuk menangani beban kerja yang dapat berubah terus-
menerus. Ini berbeda dari database tradisional yang mengandung data yang terus-menerus,
sebagian besar tidak terpengaruh oleh waktu. Sebagai contoh, pasar saham berubah dengan
cepat dan dinamis. Real-time processing berarti bahwa transaksi diproses cukup cepat bagi
hasil untuk kembali dan bertindak segera. Real-time database yang berguna
untuk akuntansi, perbankan, hukum, catatan medis, multi-media, kontrol proses,
sistemreservasi, dan analisis data ilmiah.
Standar komputasi bisnis sejak tahun 2009, relational database adalah database yang
paling umum digunakan saat ini. Relational database adalah suatu model basis data yang
menggunakan tabel dua dimensi, yang terdiri atas baris dan kolom untuk menggambarkan
sebuah berkas data.
G. Data Warehouse
Data Warehouse menyimpan berbagai data yang telah diekstraksi dan diambil dari berbagai
database operasional, database eksternal dan database organisasi lainnya. Data telah diubah
dan dikatalogkan agar nanti bisa dipakai oleh manager dan praktisi bisnis lainnya untuk
penambangan data dan analisis data bisnis.
10 | P a g e
- Sumber Data untuk Data Warehouse -
1. Data operasional dalam organisasi, misalnya basis data pelanggan dan produk
2. Sumber eksternal yang diperoleh misalnya melalui Internet, basis data
komersial, basis data pemasok atau pelanggan.
Data warehouse memberikan model data umum untuk semua kepentingan tanpa
mempedulikan dari mana sumber datanya. Hal ini mempermudah untuk membuat laporn
dan menganalisis informasi dibandingkan dengan model data yang beragam seperti faktur
penjualan, kuitansi penerimaan barang, buku besar.
Sebelum memuat data ke dalam gudang data, segala bentuk inkonsistensi diidentifikasi
dan diselesaikan. Ini sangat mempermudah pelaporan dan analisis.
Informasi dalam data warehouse yang berada di bawah kontrol data warehouse, sehingga
meskipun sistem sumber data berubah seiring waktu, informasi dalam gudang tetap dapat
disimpan dengan aman selamanya. Karena terpisah dari sistem operasional, data
warehouse menyediakan media data tanpa memperlambat sistem operasional.
Data warehouse dapat bekerja bersama-sama karena itu dapat meningkatkan nilai aplikasi
operasional bisnis, terutama sistem manajemen hubungan pelanggan.
Data warehouse dapat memfasilitasi sistem pendukung keputusan aplikasi seperti laporan
kecenderungan (misalnya, dengan barang yang paling bagus penjualannya di wilayah
tertentu dalam waktu dua tahun terakhir), melaporkan penyelewengan, dan laporan yang
perbandingan antara kinerja sebenarnya dengan tujuan yang telah ditetapkan.
- Datamart -
Ada juga yang dinamakan datamart yang berisi kumpulan kecil data dari gudang data yang
berfokus pasa aspek-aspek tertentu dalam perusahaan.
11 | P a g e
2. Data mart biasanya tidak mengandung data operasional yang rinci seperti pada data
warehouse
3. Data mart hanya mengandung sedikit informasi dibandingkan dengan data warehouse
4. Data mart lebih mudah dipahami dan dinavigasi
Ada juga istilah metadata yaitu data yang mendefinisikan data yang ada di gudang data.
H. Data mining
Merupakan penggalian data yang tidak dapat diperoleh melalui pelaporan dan dianalisis
untuk mengungkap pola dan hubungannya tersembunyi dalam aktivias bisnis yang telah lalu.
Hal ini dipakai untuk membantu manajemen mengambil keputusan mengenai perubahan
strategis dalam operasi bisnis untuk mencari peluang keunggulan kompetetif baru.
12 | P a g e
I. Pemrosesan File secara Tradisional
File-file bersifat independen dalam sebuat catatan/record. Setiap file digunakan oleh aplikasi
yang berbeda.
13 | P a g e
c) Ketergantungan data
Ketergantungan program data mengacu pada penggabungan dari data yang disimpan
dalam file dan program khusus yang diperlukan untuk memperbarui dan memelihara
file tersebut sehingga perubahan program memerlukan perubahan terhadap data.
Setiap program komputer tradisional harus menggambarkan lokasi dan sifat data
dimana itu bekerja. Dalam lingkungan file tradisional, setiap perubahan dalam
program perangkat lunakdapat memerlukan perubahan dalam data yang diakses oleh
program itu. Salah satu program dapat dimodifikasi dari lima digit untuk ZIP kode
sembilan digit. Jika file asli diubah dari lima digit untuk ZIP kode sembilan digit,
maka program lain yang dibutuhkan kode ZIP lima digit tidak lagi bekerja dengan
baik. Perubahan tersebut bisa menghabiskan biaya jutaan dolar untuk menerapkan
dengan benar.
Masalah pada pemrosesan file secara tradisional dicoba diatasi oleh pendekatan database
management system (DBMS). Di sini, data dikonsolidasikan yang sebelumnya berada dalam
file-file terpisah. DBMS berfungsi sebagai interface software antara pemakai dan database.
14 | P a g e
Database Interrogation (Interogasi Database)
15 | P a g e
KATA PENUTUP
Kesimpulan
Makalah ini membahas mulai dari pengertian manajemen database, yaitu sebuah
aktivitas manajerial yang mengaplikasikan teknologi sistem informasi dalam tugas untuk
mengelola sumber daya data organisasi, dimana hal ini dilakukan dengan tujuan agar dapat
memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam bisnis, baik
pihak internal maupun pihak eksternal. Kemudian sumber data itu sendiri terbagi lagi
menjadi lima level, meliputi character, record, field, file, dan terakhir adalah database.
Hubungan antar elemen data di dalam database didasarkan atas suatu struktur
database (Database Structure) yang terdiri dari lima struktur, yakni struktur hirarkis
(hierarchical structure), struktur jaringan (network structure), struktur relasional (relational
structure), struktur multidimensional (multidimensional structure), dan struktur berorientasi
objek (object-oriented structure).
Organisasi-organisasi besar biasanya menyerahkan kontrol pengembangan database
perusahaan kepada database administators (DBAs) dan spesialis database lainnya. Delegasi
ini memperbaiki integritas dan sekuritas terhadap database organisasi. Para pengembang
database menggunakan data definition language (DDL) dalam sistem manajemen database.
Informasi ini dikatalogkan dan disimpan dalam database definisi dan rincian data yang
disebut data dictionary atau metadata repository.
Ada pun yang disebut dengan perencanaan dan desain database yang dimulai dari atas
ke bawah. Dalam pembuatannya, kita dapat menggunakan ERD, yaitu suatu graphical model
sederhana mengenai macam-macam file beserta hubungannya yang terdapat dalam suatu
sistem database.
Data modelling process mendefinisikan hubungan logik antar elemen data yang
dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis.
Pengelolaan sumber data sangat penting bagi perusahaan karena di zaman ini tidak
ada perusahaan yang dapat bertahan atau mencapai sukses tanpa data yang berkualitas
mengenai operasi internal mereka dan lingkungan eksternal.
Tipe-tipe database ada dua belas, yaitu:
a) Operational Database g) Hypermedia Databases on the Web
b) Analytical Database h) Navigational Database
c) Data Warehouse i) In-Memory Databases
d) Distributed Database j) Document-Oriented Databases
e) End-user Database k) Real-time Database
f) External Database l) Relational Database
Data Warehouse menyimpan berbagai data yang telah diekstraksi dan diambil dari
berbagai database operasional, database eksternal dan database organisasi lainnya. Di
dalamnya adalah yang disebut dengan datamart yang berisi kumpulan kecil data dari gudang
data yang berfokus pasa aspek-aspek tertentu dalam perusahaan. Sedangkan Data Mining
merupakan penggalian data yang tidak dapat diperoleh melalui pelaporan dan dianalisis untuk
mengungkap pola dan hubungannya tersembunyi dalam aktivias bisnis yang telah lalu.
Beberapa solusi yang diberikan Data Mining antara lain menebak target pasar; melihat pola
beli dari waktu ke waktu; cross-market analysis; profil pelanggan; dan information summary.
Pemrosesan file secara tradisional adalah suatu pemrosesan file yang bersifat
independen dalam sebuat catatan/record. Setiap file digunakan oleh aplikasi yang berbeda.
Namun proses tradisional ini memiliki kelemahan, di antaranya adalah Data Redundancy
16 | P a g e
(penumpukan data), kurangnya integrasi data, ketergantungan data, dan ketidakkonsistenan
data serta masalah keamanan data.
Masalah pemrosesan file secara tradisional dapat diatasi melalui pendekatan
manajemen data yang disebut dengan Database Management System (DMBS). DMBS
adalah software utama dalam pendekatan manajemen database. Software ini mengendalikan
pembuatan, pemeliharaan dan penggunakaan database organisasi dan end users. Ada pun
yang disebut dengan Database Interrogation, dimana end user menggunakan database untuk
meminta informasi dari database dengan menggunakan fitur query atau report generator.
17 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
OBrien, James A., George Marakas. Management Information System, 10th Edition.
McGraw-Hill: NewYork.
http://catatannana.blogspot.com/2010/11/manajemen-data-resources.html
http://www.mdp.ac.id/materi/2011-2012-1/.../TI307-051041-690-8.ppt
18 | P a g e