Sunteți pe pagina 1din 4

NO.

SOAL PILIHAN DAN KUNCI PENJELASAN


JAWABAN
154. Seorang apoteker yang bertugas di instalasi farmasi RS X a. Amoksisilin kaplet 500 Analisa ABC
sedang melakukan pengendalian persediaan farmasi mg a) A (Always)
menggunakan pendekatan analisa ABC-VEN. Berikut ini adalah b. Garam oralit 200 ml Obat harus ada karena berhubungan dengan
data persediaan farmasi yang dianalisis. c. Metampiron tablet 500 pengendalian dalam pengadaannya. Persentase
mg kumulatifnya antara 75%-80%. Kategori A tersebut
Nama obat Kategori ABC Kategori VEN d. Kalsium laktat tablet
Amoksisilin kaplet 500 mg A E menunjukkan 10%-20% macam persediaan memiliki
500 mg
Garam oralit 200 ml C V 70%-80% dari total biaya persediaan. Hal ini berarti
e. Klorokuin tablet 150
Metampiron tablet 500 mg B E persediaan memiliki nilai jual yang tinggi sehingga
mg
Kalsium laktat tablet 500 mg C N memerlukan pengawasan ekstra dan pengendalian
Klorokuin tablet 150 mg B V yang harus baik (Quick, 1997).
b) B (Better)
Apakah obat yang tidak perlu dikendalikan secara ketat? Kategori B, 20-40% item obat di rumah sakit dengan
alokasi dana 10-15% dari keseluruhan anggaran
obat.Persentase kumulatifnya antara 80-95% (Quick,
1997).
c) C (Control)
Obat mempunyai nilai yang rendah, yaitu sekitar 5%
namun jumlah obat sangat banyak, yaitu mencapai
60%. Karena obat selalu tersedia maka pengendalian
pada tingkat ini tidak begitu berat. Persentase
kumulatifnya antara 95%-100% (Quick, 1997).

Analisa VEN
Kategori V atau vital yaitu obat yang harus ada yang
diperlukan untuk menyelamatkan kehidupan, kategori
E atau essensial yaitu obat yang tergolong efektif
untuk menyembuhkan penyait, dan kategori N atau
non essensial yaitu meliputi berbagai bacam obat yang
digunakan untuk penyakit yang dapat sembuh sendiri,
obat yang diragukan manfaatnya dibandigkan obat lain
yang sejenis.
Jenis obat yang termasuk kategori A (dalam
analisis ABC) adalah benar-benar yang diperlukan
untuk menanggulangi penyakit terbanyak dan obat
tersebut statusnya harus E dan sebagain V (dari analisa
VEN) sehingga perlu dikendalikan secara ketat.
Sebaliknya jenis obat dengan status N harusnya masuk
dalam kategori C dan menjadi prioritas pertama untuk
dikurangi atau dihilangkan dari rencana kebutuhan.

*jadi, obat yang tidak perlu dikendalikan secara ketat


adalah kategori NC yaitu Kalsium laktat tablet 500
mg

(- Depkes RI. 2008. Pedoman Pengelolaan Perbekalan


Farmasi di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
- Quick,J. The Selection, P, Distribution and use of
pharmaceuticals. In Managing Drug Supply. Second
Edition. Kumarian Press Book on International
Development. 1997)

155. Seorang apoteker di apotek menyerahkan obat tablet salbutamol a. 1 jam sebelum makan Tablet salbutamol sebaiknya diberikan 1 jam sebelum
4 mg (S. 3. d.d ac) sebanyak 30 tablet atas resep dokter kepada b. 30 menit sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
seorang pasien asma kronis (perempuan, usia 28 tahun), apoteker makan
memberikan informasi obat kepada pasien. Kapankah waktu c. Saat makan (sumber: MIMS edisi 15, th 2015/2016)
yang tepat bagi pasien untuk meminum obat tersebut? d. 30 menit setelah makan
e. 1 jam setelah makan

156. Seorang apoteker di industri farmasi sedang melakukan a. A Tabel klasifikasi kelas ruangan berdasarkan jumlah
pengisian sediaan injeksi ondansentron ke dalam vial dalam b. B partikel.
sebuah LAF. Apoteker tersebut menggunakan pakaian dan sepatu c. C (sumber: BPOM, CPOB 2012)
yang tidak melepaskan partikel. Spesifikasi ruangan telah diatur d. D
dimana partikel ukuran 0,5m = <20 partikel/m. Apakah e. E
klasifikasi kelas ruangan tempat apoteker tersebut bekerja?
Catatan:
Kelas A,B,C dan D adalah kelas kebersihan ruang untuk
pembuatan produk steril.
Kelas E adalah kelas kebersihan ruang untuk pembuatan produk
nonsteril.

S-ar putea să vă placă și