BAB III

ANALISA ARTIKEL

3.1 Jenis
3.1.1 Nama Ilmiah
Semangka termasuk sebagai buah yang sering dijumpai dibanyak
daerah dan merupakan konsumsi favorit bagi masyarakat berbagai
kalangan. Oleh karena itu, tidak sulit jika mencari buah semangka di
pasaran. Pasar lokal dan swalayan besar banyak yang menjual buah
semangka. Komoditi semangka sangat cocok untuk dibudidayakan di
daerah Indonesia karena hampir tidak mengenal musim. Tanaman buah
semangka berasal dari wilayah Afrika, lalu menyebar ke wilayah tropis
dan subtropis, yang salah satunya adalah Indonesia. Berikut ini adalah
klasifikasi ilmiah dari semangka :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Super Divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Rosanae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Citrullus Schrad
Spesies : Citrullus Lanatus (Thunb)

Seperti dijelaskan bahwa semangka adalah buah yang sangat

umum di wilayah Indonesia, maka buah semangka memiliki sebutan atau
nama sendiri di wilayah tertentu. Nama Lokal: semangka, semongko,
 watesan, guleng guleng (Jawa); mandike, karamboja, kalambosa,
kamandriki (Sumatra);mendikal, semangka, pateka, (Maluku); lamuja,
karamujo, ramujo, samaka (Lampung); samaka, hamaka, hamaa
(Halmahera). Nama asing: pakuan (Filipina), taeng-mo (Thailand), wild
melon, wotermelon (Amerika), vesimeloni, arbuusi (Finlandia),
wassermelon (Jerman), karpouzi (Yunani), anguria (Italia), vanmelon
(Norwegia, arbuz (Polandia), melancia (Portugis) (Ismawan, 2011).

3.1.2 Ciri-ciri
Semangka adalah tanaman yang tumbuhnya merambat. Sekarang
ini, perkembangan teknologi yang semakain modern membawa pengaruh
juga pada perkembangan tanaman buah semangka. Beberapa teknologi
modern digunakan untuk menciptakan varietas buah semangka. Dari segi
warna, ada buah semangka yang berwarna kuning. Dari segi bentuk,
percobaan berhasil menciptakan buah semangka yang berbentuk kubus
dan oval. Berbagai bentuk dan warna dari buah semangka ini membuat
konsumsi buah semangka oleh masyarakat semakin tinggi. Secara
struktural dari keseluruhan tanaman buah semangka tidak jauh berbeda
dengan buah merambat yang lain. Berikut ini adalah ciri ciri morfologi
dari buah semangka:
1. Daun
Mempunyai pola daun yang selang seling dan terdapat tangkai
daun. Daun daun semngka relatif besar dan dilapisi oleh bulu bulu
halus. Berbentuk menjari dan memiliki ujung yang runcing. Rata
rat, panjang daun semangka berkisar 3-25 cm dengan panjang 1,5-5
cm.
2. Batang Semangka
Batang semangka memiliki stolon yaitu batang yang tumbuh
menyamping dan diruas ruasnya tumbuh bakal tanaman baru. Dapat
merambat hingga mencapai panjang 3-5 meter. Batangnya relatif
bersifat lunak, bersegi, dan berbulu yang panjangnya 1,5-5 cm.
3. Bunga
Muncul pada ketiak tangkai dan berwarna kuning cerah. Ada tiga
jenis bunga, yaitu bunga jantan (staminate), betina (pistilate), dan
sempurna (hermaphrodite). Pada umumnya semangka mempunyai
bunga jantan dan betina dengan perbandingan 7:1.
4. Buah
Semangka memiliki bentuk yang beragam, ada yang bulat
sempurna, bulat oval dan lonjong dengan diameter ukuran
umumnya 15-20 cm dan panjang 20-40 cm. Berat semangka yang
sudah matang umunya adalah 3-6 kg. Daging buah semangka ada
yang merah dan ada yang kuning dengan kandungan air yang
banyak. Kulit semangka sangat tebat jika digolongkan dengan buah
lain.
5. Biji
Berbentuk pipih, berwarna hitam, putih, atau coklat kemerahan,
permukaan mulus, membulat dibagian ujung dan meruncing disisi
lain.

Gambar 3.1 Tanaman dan Buah Semangka

3.2 Kandungan Dalam Obat Tradisional: Zat-Zat Yang Terkandung Beserta
Fungsi/Indikasinya.

Buah semangka termasuk buah yang multifungsi karena semua

bagian buahnya mengandung mineral yang berguna bagi tubuh. Biji
dan daging buah semangka kaya akan flavonoid. Kulit dan buahnya
mengandung alkaloid, tanin, dan venol lebih tinggi dibandingkan
dengan biji dan daging buah. Bijinya mengandung phytat dan oksalat
lebih tinggi dibandingkan pada daging dan kulit buah (Ismawan,
2011)

Kombinasi kadar air dan kalium yang tinggi menjadikan

semangka dapat diandalkan sebagai makanan diuretika, guna
merangsang keluarnya air seni lebih keras. Hal ini sangat baik sekali
untuk membantu penyembuhan gangguan sulit kencing (anyang-
anyangan) dan membantu mencegah gangguan pada kandung kemih,
seperti kencing batu (Gemilang, 2012).

Semangka dapat menjadi senjata alami yang sangat efektif untuk

melawan hipertensi. Kandungan air dan kalium yang sangat tinggi
pada semangka dapat menetralisir tekanan darah dalam tubuh.
Kandungan karotenoid dalam semangka juga berfungsi untuk
mencegah pengerasan pada dinding arteri maupun pembuluh vena.
Suplementasi potasium dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Menurut Hakimah (2012) (dalam Gustomi, 2014), semangka
mengandung phyto-nutrient berupa sitrulin. Sitrulin ini akan diubah
menjadi arginin melalui reaksi beberapa enzim. Adanya kandungan
arginin akan meningkatkan kadar nitrat oksida yang berkasiat untuk
merelaksasikan pembuluh darah sehingga dapat membantu dalam
terapi hipertensi, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Daging buah
semangka rendah kalori dan mengandung banyak air, protein,
karbohidrat, lemak, serat, vitamin A, B, dan C, asam aminoasetat,
 asam malat, asam fosfat, betain, karoten, bromine, natrium, silvit,
lisin, fruktosa, dekstrosa, dan sukrosa. Sitrulin dan arginin berperan
dalam pembentukan urea di hati dari amonia dan CO2 sehingga
keluarnya urin dapat meningkat. Likopen merupakan anti oksidan
yang lebih unggul dari vitamin C dan E.

3.3 Farmasetika
Beberapa buah buahan yang digunakan sebagai obat tradisional
diolah dalam betuk jus atau diekstrakkan menjadi minuman.
Begitupun buah semangka sendiri, yang diolah menjadi jus untuk
kemudian diminum menjadi obat hipertensi. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa jus buah semangka sangat efektif untuk
mengobati hipertensi karena salah satu faktor yang berpengaruh
adalah tidak hilangnya kandungan buah semangka sendiri saat
pengolahan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Arturo (2012)
yang menyatakan bahwa jus semangka dapat menurunkan tekanan
darah dimana salah satu kandungannya yaitu sitrulin yang diubah
menjadi arginin oleh beberapa enzim. Semangka yang hanya dijus
tanpa adanya proses pengolahan yang lain akan menjaga atau
memelihara kandungan dari enzim yang ada pada buah semangka.
Proses pengolahan dengan di jus tentu juga tidak mengurangi
kandungan air dan kalium dari buah semangka. Sehingga kombinasi
air dan kalium buah semangka tetap dapat menjalankan fungsinya
sebagai diuretika.

3.4 Farmakokinetik
Semangka dengan kandungan L-sitrulin akan diubah menjadi L-
arginin oleh dengan bantuan reaksi enzim enzim dalam tubuh. Arginin
adalah sejenisasam amino yang memiliki kasiat untuk jantung dan
sistem peredaran darah. Adanya kandungan sitrulin inilah sebagai
komponen yang paling utama untuk menurunkan tekanan darah.
 Penyerapan dan pencernaan sitrulin terjadi di lambung, usus 12 jari
dan jejunum melalui rekasi hidrolisa menjadi asam amino (argini).
Setelah diserap dan diubah menjadi asam amino, kemudia
dimetabolisme ke jaringan yang memerlukan, dlam hal ini adalah
pembuluh darah.
3.5 Farmakodinamik
Kandungan sitrulin dalam buah semangka berkhasiat bagi sistem
peredaran darah dan kekebalan tubuh yang terbukti menurunkan
tekanan darah penderita hipertensi. Efek spesifik sitrulin bagi
pembuluh darah menjadikan buah semangka sangat efektif sebagai
obat hipertensi. Penelitian yang dilakukan oleh Arturo (2012) yang
fokus pada tekanan darah pada mata kaki menggunakan indeks
brakialis mata kaki. Sitrulin dan arginin dari sintesis semangka dapat
menurunkan tekanan darah brakialis, tekanan darah pada aorta.
Penelitian ini menggunakan 14 subjek usia setengah baya dengan
perbandingan 11 wanita dan 3 laki laki. Kriteria dari indeks brakialis
ini antara 1.0 sampai 1,5 dan tekanan darah sistolik brakialis pada
lebih dari 120 mmHg. Setelah dilakukan suplementasi jus semangka,
subjek atau responden terjadi toleransi yang baik dan tidak terdapat
efek buruk. Melalui penelitian ini, jus semangka dapat menurunkan
tekanan darah secara efektif tanpa ada gejala atau efek samping yang
lain.
Penelitian lain yang hampir mirip yaitu penelitian Widodo dan
Sutanta (2014) dimana penelitian bertujuan untuk mecari pengaruh
konsumsi jus semangka bagi penderita hipertensi. Penelitian
menggunakan 20 responden dengan riwayat hipertensi. Tekanan darah
pada penderita hipertensi sebelum mengkonsumsi jus buah semangka
antara 140/90 mmHg sampai 185/100 mmHg. Setelah dilakukan
tindakan dengan pemberian jus buah semangka pada responden,
didapatai tekanan darah hipertensi antara 130/80 mmHg sampai
170/100 mmHg. Berikut ini tabel perbandingan takanan darah dan
frekuensi sebelum dan sesudah pemberian jus buah semangka.
Tabel 1. Sebelum pemberian jus buah semangka
No Tekanan Darah Frekuensi Prosentase
1 140/90 - 150/100 8 40%
2 155/90 - 165/100 7 35%
3 170/90 - 185/100 5 25%
Jumlah 20 100%

Tabel 2. Sesudah pemberian jus buah semangka

No Tekanan Darah Frekuensi Prosentase
1 130/80 - 140/90 7 35%
2 150/80 - 160/100 10 50%
3 165/100 - 170/100 3 15%
Jumlah 20 100%

Penelitian Arturo (2012) juga dikuatkan oleh penelitian yang

dilakukan oleh Fridalni dan Sapardi (2013) dimana penelitian
dilakukan kepada 28 responden fokus pada usia lansia. Perbedaan
tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian jus semangka dapat
dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3. Rata rata tekanan darah responden sebelum pemberian jus

semangka

Tekanan Standar Min- Standar

Mean Median
Darah Deviasi max eror
Sistol 173,57 170 11,69 160-200 2,21
Diastol 96,79 95 5,3 85-105 1,03
 Tabel 3. Rata rata tekanan darah responden sesudah pemberian jus
semangka

Tekanan Standar Min- Standar

Mean Median
Darah Deviasi max eror
Sistol 142,07 140 10,35 130-170 1,95
Diastol 90,14 90 5,97 80-100 1,13

Tabel 3 menunjukkan bahwa sebelum responden diberikan jus

semangka, rata rata tekanan darah menunjukkan pada angka
173,57/96,79. Sedangkan ketika responden sudah diberikan jus
semangka, rata rata tekanan darah menunjukkan angaka 142,07/90,14.

Berdasarkan analisa hasil penelitian diatas, sesudah pemberian

jus semangka memberikan dampak penurunan tekanan darah
responden dari tekanan darah 173,57/96,79 menjadi 142,07/90,14.
Penurunan ini juga dipengaruhi oleh perbaikan pola makan dan
perbaikan gaya hidup selama penelitian berlangsung.

3.6 Dosis
3.5.1 Dosis Letal
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Widodo dan Sutanta
(2014), tidak disebutkan jumlah (dalam ml) secara spesifik jus
buah semangka yang dapat beresiko terjadi efek samping jika
dikonsumsi secara berlebih. Namun disebutkan bahwa
pengonsumsian jus semangka harus seimbang dan di sesuaikan
dengan rentang waktu pengonsumsian. Penelitian ini juga
didukung oleh penelitian yang secara prosedural dan tujuan nya
yang hampir sama, yaitu yang dilakukan oleh Fridalni dan Sapardi
(2013), yang menyatakan bahwa pengonsumsian juga harus
seimbang dengan lama waktu pemberian 7 kali selama 7 hari atau
dengan rataan sehari sekali.
 3.5.1 Dosis maksimum
Menurut penelitian yang dilakukan Santhi dan Zuraida (
2016), mengkonsumsi jus semangka dapat efektif jika dikonsumsi
2 kali sehari sebanyak 300-350 ml. Dengan percobaan ini, peneliti
berhasil menyimpulkan bahwa dengan dosis ini tekanan darah
responden mampu turun dan tidak terjadi efek samping. Penelitian
yang hampir sama dilakukan oleh Widodo dan Sutanta (2014),
dimana dalam percobaan juga memberikan jus semangka kepada
responden dengan kisaran 2 kali sehari sebanyak 300 ml.
3.7 Indikasi dan Kontraindikasi
3.7.1 Indikasi
Hipertensi merupakan penyakit yang disebabkan oleh
berbagai faktor seperti usia dan penyakit obesitas. Dengan
bertambahnya umur, maka tekanan darah juga akan meningkat.
Pada umur 45 tahun keatas, dinding arteri akan mengalami
penebalan karena terjadi penumpukan zat kolagen pada lapisan
otot, sehingga pembuluh darah berangsur angsur akan mengalami
penyempitan dan menjadi kaku (Oktara,2007 dalam Anggraeni,et
all 2009). Pemberian jus semangka pada orang yang menginjak
usia setengah baya baik dilakukan. Hal ini karena pemberian jus
semangka dapat mencegah terjadinya penyakit tekanan darah
tinggi sebelum menjadi kronis.
Penelitian yang dilakukan oleh Gustomi dan Roikha
(2013) fokus pada pasien prehipertensi. Penelitian dilakukan pada
penderita prehipertensi sebanyak 24 orang. Dari penelitian
dihasilkan sebelum pemberian jus semangka tekanaan darah
responden prehipertensi 100% dan sesudah diberikan jus
semangka tekanan darah responden sebagian besar mengalami
tekanan darah normal 62,5%. Penelitian ini menunjukkan bahwa
 jus semangka diindikasikan bagi orang yang mengalami
prehipertensi.

3.7.2 Kontraindikasi
Kandungan air dan gula yang cukup tinggi dari daging
buah semangka dapat memberikan efek yang tidak baik terutama
bagi orang yang mengalami penyakit diabetes militus jika buah
semangka ini dikonsumsi secara berlebih. Oleh karena itu perlu
pengontrolan yang tepat dalam pengonsumsian buah semangka
bagi penderita diabetes militus.

3.8 Efek Samping Obat

Kandungan suplementasi potasium dapat membantu menurunkan
tekanan darah, namun jika pengonsumsian buah semangka yang
berlebih maka akan beresiko mengalamai kelebihan potasium atau yang
disebut hiperkalemia (www.getaransehat.com). Terjadinya gangguan
pencernaan juga sangat beresiko jika pengonsumsian semangka tidak
terkontrol karena akan memicu naiknya kadar likopen dengan gejala
seperti diare, mual mual kemudian muntah muntah.

3.9 Hal-hal yang harus diperhatikan

Berdasarkan penelitian (Wibowo, 2017), buah semangka rata rata
memiliki nilai indeks glikemik 72. Artinya, nilai ini menunjukkan
bahwa buah semangka memiliki indeks glikemik yang tinggi (70-100).
Oleh karena indeks glikemiknya tinggi, pengonsumsian buah semangka
harus memperhatikan jumlah (dalam ml) karena jika pengonsumsian
secara berlebih dapat memicu pelepasan insulin dari pankreas sehingga
menyebabkan gula darah menjadi rendah.
3.10 Implikasi Keperawatan
Hipertensi adalah penyakit asimptomatis, yaitu penyakit tanpa
adanya gejala sebelumnya. Hipertensi juga disebut sebagai penyakit
silent killer karena dapat menyerang penderitanya secara diam diam.
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab timbulnya tekanan darah
tinggi,seperti misalnya stress dan gaya hidup tidak baik (Astuti, 2011).
Hipertensi dapat menjadi pencetus timbulnya berbagai penyakit bahaya
lainnya, seperti jantung dan stroke. Meskipun hipertensi adalah
penyakit tanpa gejala, namun bukan berarti hipertensi tidak dapat
dicegah dan ditanggulangi. Upaya pencegahan dan penanggulangan
hipertensi dapat dimulai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat
dan perubahan gaya hidup menjadi lebih baik. Disinilah peran perawat
sebagai edukator dan fasilitator pelayanan kesehatan dasar perlu
melakukan pencegahan primer yaitu dengan melakukan promosi
kesehatan. Sosialisai terkait manfaat buah semangka untuk mengobati
hipertensi dapat juga dilakukan sehingga pengetahuan masyarakat
semakin tinggi bahwa buah semangka dapat dijadikan sebagai obat
hipertensi tanpa menggantungkan pada obat kimia.
 BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang ada dan sudah dilakukan, membuktikan

bahwa buah semangka dapat dijadikan sebagai obat herbal tradisional
yang sangat efektif untuk mencegah dan mengobati hipertensi.
Penggunaan obat kimia yang terkontrol memang tidak disalahkan, namun
dengan adanya jus buah semangka sebagai obat hipertensi ini dapat
menjadi alternatif yang baik mengingat proses pengolahannya yang
mudah dan tidak memakan biaya yang banyak.

4.2 Saran

Mengingat bahwa hipertensi adalah penyakit yang sangat

berbahaya, perlu adanya peran aktif setiap tenaga medis, khususnya
dalam hal ini adalah perawat untuk lebih giat meniformasikan kepada
masyarakat bahwa penggunaan obat tradisional yaitu salah satunya jus
semangka dapat membatu mengobati hipertensi. Kerja sama dari setiap
individu juga diharapkan seperti misalnya peningkatan produksi buah
semangka sehingga penggunaan dan pengkonsumsian buah semangka
sebagai obat hipertensi juga meningkat. Sampai saat ini, produk pabrikan
jus semangka, misalnya jus semangka yang sudah dikemas dan diolah
khusus sebagai obat hipertensi masih sulit untuk dijumpai. Oleh karena
itu peran aktif para ahli dibidangnya sangat diharapkan untuk selanjutnya
menghasilkan produk jus semangka yang sudah terstandar sehingga dapat
terjamin mutu dan kualitasnya.
Daftar Pustaka
Lampiran