Sunteți pe pagina 1din 4

Adapun untuk bacaan ketika sujud syukur yaitu sama seperti bacaan sujud ketika

sholat, yaitu :

Setelah membaca doa diatas, dapat juga ditambahkan dengan bacaan doa apapun yang
kita kehendaki, misalnya bacaan doa berikut ini :

Artinya :
"Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat- Muyang telah
Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat
kebajikan yang Engkau ridai, dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai
kepada anak cucuku. Sungguh aku bertaubat kepada Engkau dan sungguh aku termasuk
orang muslim." (Q.S. Al-Ahqaf: 15)

Pengertian Sujud Syukur, Tatacara dan Alasan


Melakukannya

Sujud Syukur adalah Sujud yang dilakukan karena mensyukuri


nikmat Allah disebabkan telah dikaruniai nikmat (keberhasilan) atau
telah terlepas dari bahaya (musibah), Baik kenikmatan atau musibah
yang bersifat individu atau yang bersifat umum (menimpa umat
Islam).
Jumhur ulama sependapat ikhwal sunatnya mengerjakan Sujud
Syukur.
Sujud syukur disunnahkan dalam dua kondisi:
1. Ketika adanya anugerah atau nikmat yang baru seperti seseorang
mendapat hidayah, masuk Islam, atau umat Islam mendapat
pertolongan atau kelahiran anak, dll.
2. Ketika tercegah atau terhindarnya musibah seperti selamat dari
kecelakaan tenggelamnya kapal, jatuhnya pesawat atau selamat dari
pembunuhan, dan lain-lain.

1. Hadits-Hadits yang Meriwayatkan Sujud Syukur

Diriwayatkan dari Abu Bakrah bahwa Nabi saw. apabila


mendapatkan sesuatu yang disenangi atau diberi kabar gembira,
segeralah tunduk bersujud sebagai tanda syukur kepada Allah
swt.[1].
Baihaqi meriwayatkan dengan sanad menurut syarat Bukhari:
"Bahwa Ali r.a. ketika menulis surat kepada Nabi saw. untuk
memberitahukan masuk Islamnya Suku Hamdzan, beliau pun
sujud dan setelah mengangkat kepalanya terus bersabda:
'Selamat sejahtera atas Suku Hamdzan! Selamat sejahtera atas
Suku Hamdzan'!"
Dari Abdurrahman bin 'Auf: "Bahwa Rasulullah saw. pada suatu
hari keluar dan saya mengikutinya sampai kami tiba di Nakhl.
Beliau lalu sujud dan lama sekali sujudnya itu hingga saya takut
kalau-kalau Allah akan mendatangkan ajalnya di sana. Saya lalu
datang mendapatkannya, tiba-tiba beliau mengankat kepala dan
bertanya: 'Mengapa wahai Abdurrahman?' Saya menceritakan
perasaan saya tadi, maka beliau pun bersabda:'Sesungguhnya
Jibril a.s. datang kepadaku tadi dan berkata:




:
:

' Sukakah Anda kuberi kabar gembira ? Sesungguhnya Allah
berfirman kepada Anda: Barang siapa membacakan shalawat
padamu, maka Aku akan memberinya rahmat. Dan berang siapa
membacakan salam kepadamu, maka Aku akan memberinya
keselamatan. Oleh karena itu saya sujud sebagai tanda syukur
kepada Allah Ta'ala. [2].
Hakim juga meriwayatkan hadits seperti ini dan mengatakan:
"Hadits ini sah menurut syarat Bukhari dan Muslim, dan dalam
soal sujud syukur ini, belum pernah saya jumpai sebuah hadits
yang lebih sah dari ini."
Bukhari meriwayatkan bahwa ka'ab bin Malik melakukan sujud
syukur ketika menerima berita bahwa tobatnya diterima Allah.
Ahmad mengatakan bahwa Ali r.a. juga sujud ketika
menemukan mayat Dzats-Tsudaiyan diantara orang-orang
Khawarij yang tewas dalam peperangan dengannya.
Sa'ad bin Manshur juga menyebutkan bahwa Abu Bakar
melakukan sujud syukur ketika mendengar kematian
Musailimah, yakni Nabi palsu.
2. Tatacara Sujud Syukur

Suci lebih afdhal. Sujud syukur itu juga memerlukan syarat-


syarat sebagai syarat-syarat shalat, tetapi ada pula ulama yang
berpendapat bahwa syarat-syarat itu tidak diperlukan sebab
memang bukan termasuk dalam shalat. Dalam kitab Fat-hul
'Allam disebutkan bahwa pendapat kedua inilah yang lebih
tepat. Syaukani berkata: "Dalam sujud Syukur tidak terdapat
sebuah hadits pun yang menjelaskan bahwa untuk
melakukannya itu disyaratkan berwudhu, suci pakaian dan
tempat."
Takbir diperlukan (?) . imam Yahya dan Abu Thalib. berpendapat
bahwa tidak terdapat keterangan dari Nabi saw. yang
menjelaskan bahwa dalam sujud syukur itu diharuskan
bertakbir, hanya saja disebutkan dalam kitab Bahr bahwa dalam
sujud syukur itu takbir diperlukan.
Tata caranya. Seperti sujud tilawah. Yaitu dengan sekali sujud.
Ketika akan sujud hendaklah dalam keadaan suci, menghadap
kiblat, lalu bertakbir, kemudian melakukan sekali sujud. Saat
sujud, bacaan yang dibaca adalah seperti bacaan ketika sujud
dalam shalat. Kemudian setelah itu bertakbir kembali dan
mengangkat kepala. Setelah sujud tidak ada salam dan tidak
ada tasyahud.
Tidak di waktu shalat. Imam Yahya berkata bahwa sujud syukur
dalam shalat tidak dibolehkan, dan memang tidak ada seorang
ulama pun yang memperkenankannya, sebab tidak ada sangkut-
pautnya sama sekali.

3. Catatan:

1. Tidak untuk nikmat yang kontinyu. Sujud syukur tidak


disunnahkan untuk nikmat yang terjadi terus menerus karena
anugerah Allah tiada putusnya, seperti nikmat nafas, nikmat
hidup, dan bisa merasakan nikmatnya shalat. Mungkin kita
pernah melihat sebagian orang yang rutin melakukan sujud
syukur setelah selesai dzikir atau ba'da shalat fardhu.Ulama
Syafiiyah dan ulama Hambali berpendapat,
Tidak disyariatkan (disunnahkan) untuk sujud syukur
karena mendapatkan nikmat yang sifatnya terus menerus yang
tidak pernah terputus.
2. Jarak waktunya. Bagaimana Jika Luput dari Sujud Syukur? Ar

Ramli rahimahullah mengatakan,
Sujud syukur itu jadi luput jika sudah berlalu waktu yang
lama dengan waktu adanya sebab sujud. Berarti sujud syukur
dilakukan ketika mendapatkan nikmat atau selamat dari bencana
(musibah), jangan sampai ada selang waktu yang lama. Allaahu
a'lam.

Sebarkan !!! insyallah bermanfaat.








Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan
Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.

S-ar putea să vă placă și