Sunteți pe pagina 1din 13

RELEVANSI NILAI INFORMASI ARUS KAS

DENGAN RASIO LABA HARGA


DAN PERUBAHAN LABA HARGA
SEBAGAI VARIABEL MODERASI: HUBUNGAN NONLINIER
Astuti Sri Sumarni
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Rahmawati
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
E-mail: rahmaw2005@yahoo.com

Abstract

The objective of this study is to examine the moderating impact of earnings


price ratio and change in earnings price ratio on the information content of
cashflows. This study used cashflows information from 41 samples of manufacture
firms listed in Jakarta Stock Exchange during 1999 until 2002.
Hypothesis state that there are relationship between cashflows and stock
return if they are moderated with earnings price ratio and also change in earnings
price ratio, are examined by Nonlinear Least Square Regression that significant at
5%. Assumption classic tests are done, there are normality test with Jarque-Bera
(JB) test of normality, linearity test with scatterplot, heteroscedasticity test with
White Heteroscedasticity test, and autocorrelation test with Durbin-Watson test.
The results of assumption classic shows that samples are not normal
distributed and nonlinear, the results also shows that there are some problems
heteroscedasticity but can be repaired with white heteroscedasticity consistent
variance and standard error. The result of hypothesis examination shows that if they
are moderated with earnings price ratio and also change in earnings price ratio,
cashflows have information content in nonlinear model. Cashflows data that
moderated with earnings price ratio have information relevant before, at the
publication date and after publication date of financial statement, but cashflows
data that moderated with change in earnings have information relevant before and
at the publication date of financial statement.

Keyword: cashflows, earnings price ratio, change in earnings price ratio, stock
return

PENDAHULUAN yang penting bagi investor sebab dengan


Penilaian investor akan prospek laba laporan keuangan ini investor dapat meng-
di masa yang akan datang dapat diperoleh analisis hasil kinerja manajemen dan
apabila investor memiliki informasi yang melakukan prediksi perolehan laba di masa
berhubungan dengan perusahaan. Laporan yang akan datang. Selain itu melalui laporan
keuangan perusahaan yang dipublikasikan keuangan ini para investor juga dapat
merupakan salah satu sumber informasi mengestimasi arus kas yang akan datang

21
JAAI VOLUME 11 NO. 1, JUNI 2007: 21 33

karena harga saham berhubungan dengan mengontrol informasi earnings. Dari peng-
arus kas masa mendatang. ujian tersebut didapatkan hasil bahwa arus
Salah satu jenis laporan keuangan kas operasi yang diestimasi mempunyai nilai
ialah laporan arus kas. Semenjak dikeluar- relevan tambahan melebihi earnings, namun
kannya PSAK No. 2 tahun 1994 yang aktif penelitian ini gagal menunjukan efek pasar
diberlakukan mulai 1 Januari 1995, laporan yang signifikan setelah disclosure SFAS No.
arus kas ini menjadi bagian yang tidak 95 dimasukkan ke dalam analisis tetapi data
terpisahkan dari laporan keuangan dan SFAS No. 95 mempunyai nilai relevan
menjadi keharusan bagi perusahaan untuk dalam pengujian asosiasi pasar melebihi
membuat laporan arus kas. Laporan arus kas arus kas operasi yang diestimasi.
ini diharapkan memiliki kandungan infor- Pengujian kandungan informasi
masi tambahan yang berguna bagi peng- komponen arus kas dengan menggunakan
ambilan keputusan investasi. Banyak model level menyatakan bahwa total arus
penelitian telah dilakukan untuk menguji kas tidak mepunyai kandungan informasi
dan menyelidiki kandungan informasi arus terhadap harga saham, sedangkan komponen
kas ini. arus kas baik itu arus kas operasi, arus kas
Hubungan antara unexpected return investasi maupun arus kas pendanaan
dan arus kas kejutan setelah mengontrol memiliki kandungan informasi tehadap
hubungan antara unexpected return serta harga saham. Penggunaan model return
earnings dan sebaliknya diselidiki oleh dalam pengujian kandungan informasi arus
Bowen et al. (1987). Hasilnya menyatakan kas mendapatkan hasil bahwa perubahan
bahwa (1) data arus aks memiliki kandungan total arus kas dan perubahan laba akuntansi
informasi tambahan melebihi earnings dan tidak mempunyai kandungan informasi
modal kerja dari operasi, (2) data arus kas dalam hubungannya dengan return saham
memiliki kandungan informasi tambahan (Triyono dan Jogiyanto, 1998). Hal ini kon-
relatif terhadap kandungan informasi dalam sisten dengan Kothari dan Zimmerman
earnings dan (3) data accrual baik secara (1995) yang menyatakan bahwa model
bersamaan ataupun terpisah memiliki kan- return hanya memberikan kemampuan pen-
dungan informasi tambahan relatif terhadap jelasan yang lemah dalam pengujian kan-
kandungan informasi dalam earnings. dungan informasi atas data akuntansi.
Pada tahun 1990, Livnat dan Zarowin Hodgson dan Clarke (1998), meneliti
menguji apakah komponen arus kas operasi, apakah terdapat hubungan non linier antara
investasi dan pendanaan secara berbeda earnings, arus kas dan return dalam kaitan-
berasosiasi dengan return tahunan. Hasil nya dengan ukuran perusahaan. Mereka
penelitian ini mengindikasikan bahwa mendapatkan hasil yaitu (1) hubungan non
pemisahan net income menjadi cash from linier memberikan kekuatan penjelas yang
operation dan accrual tidak mempunyai lebih besar baik itu untuk earnings maupun
kontribusi yang siginifikan dalam hubung- arus kas, (2) arus kas menambahkan ke-
annya dengan return disamping kontribusi kuatan penjelas tambahan yang lebih besar
dari net income itu sendiri, tetapi pemisahan untuk perusahaan ukuran besar sedangkan
arus kas pendanaan dan operasi meningkat- tingkat earnings lebih relevan untuk per-
kan tingkat asosiasi. usahaan ukuran kecil. Selanjutnya di tahun
Nilai relevansi arus kas operasi 1999, Supriyadi meneliti kemampuan earn-
diteliti oleh Cheng et al. (1997) dengan ings dan arus kas dalam menaksir arus kas di
menguji asosiasi disclosure dari SFAS No. masa yang akan datang. Supriyadi mene-
95 dan perubahan harga saham setelah mukan arus kas menyediakan informasi

22
Relevansi Nilai Informasi Arus Kas dengan Rasio Laba Harga dan Perubahan Harga ... (Astuti Srisumarni & Rahmawati)

yang lebih baik untuk menaksir arus kas di Hasil studi ini diharapkan dapat
masa yang akan datang. Hasil ini ber- memberi kontribusi terhadap literature
tentangan dengan Barth et al. (1999) yang penelitian akuntansi khususnya tentang
mendapati bahwa current dan past earnings pengujian relevansi nilai informasi arus kas
menjelaskan variasi arus kas di masa yang dan dapat digunakan sebagai acuan dalam
akan datang melebihi current dan past cash- penelitian lebih lanjut. Hasil penelitian ini
flow dan pemisahan komponen accrual dari diharapkan dapat juga digunakan sebagai
earnings secara signifikan meningkatkan bahan pertimbangan bagi para praktisi
kemampuan prediktif earnings untuk arus dalam pengambilan keputusannya khusus-
kas di masa yang akan datang. nya dengan menggunakan informasi arus
Pada tahun 1994, sebelumnya dilaku- kas. Hasil penelitian ini dapat digunakan
kan penelitian serupa oleh Ali Asiq. Ia sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat
memasukkan earnings, working capital from kebijakan atau peraturan yang berkaitan
operation dan arus kas sebagai variabel dengan informasi akuntansi.
dalam penelitiannya. Ali mengasumsikan
hubungan non linier antara return saham dan KAJIAN TEORI DAN
ketiga variabel penjelasnya. Dengan asumsi PENGEMBANGAN HIPOTESIS
tersebut diperoleh hasil yang menyatakan Laporan Arus Kas
bahwa terdapat kandungan informasi tam- Laporan arus kas sebagai bagian dari
bahan pada ketiga variabel, selain itu laporan keuangan merupakan salah satu
kekuatan penjelas dari beberapa data sumber informasi yang juga mendapatkan
nonearnings dapat ditingkatkan dengan banyak perhatian dari investor. Menurut
memasukkan security price responses pada PSAK No. 2, laporan arus kas merupakan
komponen data kejutan dari berbagai nilai laporan yang melaporkan arus kas yang
absolut. terjadi selama periode tertentu dan diklasi-
Penelitian tentang kandungan infor- fikasikan menurut aktivitas operasi, pen-
masi arus kas di Indonesia juga dilakukan danaan dan investasi. Hal ini senada dengan
oleh Sutopo (2002). Dalam penelitiannya, ia pernyataan Harahap yang memisahkan
memasukkan earnings price ratio sebagai transaksi arus kas kedalam tiga kategori
variabel moderasi dan hasilnya menyatakan yaitu kas yang berasal atau digunakan untuk
bahwa hanya arus kas pendanaan saja yang kegiatan operasional, kegiatan investasi dan
terbukti secara statistik memiliki kandungan kas yang berasal dan digunakan untuk
informasi. aktivitas keuangan atau pembiayaan.
Penelitian ini berbeda dengan pene- PSAK No. 2 menyatakan bahwa
litian sebelumnya karena dalam penelitian tujuan laporan arus kas yaitu Memberikan
ini digunakan asumsi hubungan non linier di informasi historis mengenai perubahan kas
antara variabel yang jarang dilakukan oleh dan setara kas perusahaan melalui laporan
peneliti di Indonesia. Selain itu, penelitian arus kas yang diklasifikasikan dalam ak-
ini juga memasukkan variabel change in tivitas operasi, aktivitas investasi maupun
earnings price ratio yang jarang dipertim- aktivitas pendanaan selama periode
bangkan sebagai variabel moderasi. Variabel akuntansi.
change in earnings price ratio dalam model
regresi ini diubah dalam bentuk variabel Alternatif Interpretasi Nilai Relevan
dummy yang nantinya akan menjadi pem- Menurut Francis dan Schipper ter-
beda antara perubahan yang bernilai positif dapat empat interpretasi dari construct nilai
dan perubahan yang bernilai negatif. relevan. Dalam interpretasi yang pertama,

23
JAAI VOLUME 11 NO. 1, JUNI 2007: 21 33

informasi laporan keuangan mengarahkan Review Penelitian Terdahulu


harga saham dengan menyerap nilai instrin- Bowen et al. (1987) mengadakan
sik saham berdasarkan pergerakan nilai pengujian mengenai hubungan antara unex-
saham. Laba yang dihasilkan dari imple- pected return dan enexpected cashflows
mentasi accounting based trading rules setelah mengontrol hubungan antara unex-
digunakan untuk mengukur nilai relevan. pected return dan earnings dan sebaliknya.
Penggunaan interpretasi pertama ini mem- Hasil dari pengujiannya menyatakan bahwa:
butuhkan beberapa penyesuaian salah (1) data arus kas memiliki kandungan in-
satunya ialah penyesuaian mengenai per- formasi tambahan melebihi earnings dan
ubahan resiko selama waktu yang diteliti. working capital from operation, (2) data
Menurut interpretasi yang kedua, arus kas mempunyai kandungan informasi
informasi finansial memiliki nilai relevan tambahan relatif terhadap kandungan infor-
jika mengandung variabel-variabel yang masi dalam earnings dan (3) data accrual
digunakan dalam model penilaian atau secara bersamaa ataupun terpisah memiliki
membantu memprediksi variabel-variabel ter- kandungan informasi tambahan melebihi
sebut. data arus kas, sedangkan working capital
Indikasi nilai relevan dalam inter- from operation tidak terbukti memiliki
pretasi ketiga dan keempat ialah asosiasi kandungan informasi tambahan relatif ter-
statis antara data akuntansi atau informasi hadap kandungan informasi dalam earnings.
finansial dengan nilai pasar modal yang Hasil studi Livnat dan Zarowin
dapat berupa harga saham atau return (1990) mengindikasikan bahwa pemecahan
saham. Nilai relevan dalam interpretasi laba bersih menjadi kas dari operasi dan
ketiga diukur dengan kemampuan informasi akrual tidak memberikan kontribusi yang
laporan keuangan untuk mengubah harga signifikan terhadap hubungan dengan return
saham karena informasi tersebut dianggap saham melebih kontribusi laba bersih itu
mempengaruhi investor untuk memperbaiki sendiri. Pemecahan arus kas menjadi arus
ekpektasinya. Sedangkan pada interpretasi kas operasi dan pendanaan ke dalam
yang keempat, nilai relevan diukur dengan komponen-komponennya secara signifikan
kemampuan informasi laporan keuangan mempertinggi tingkat hubungan sesuai
untuk menangkap atau mengikhtisarkan dengan teori, tetapi tidak ditemukan
informasi yang mempengaruhi nilai saham hubungan yang berbeda antar komponen
tanpa memperhatikan sumber informasi dari arus kas investasi.
tersebut. Arus kas operasi terbuklti memiliki
Pendekatan dalam operasionalisasi kekuatan penjelas untuk return sekuritas
construct nilai relevan menurut Francis dan setelah mengontrol informasi laba akuntansi.
Schipper (1990) antara lain: Selain itu, arus kas operasi juga memainkan
a) Pendekatan Return Based peranan tambahan dalam membentuk harga
Dalam pendekatan ini nilai relevan sekuritas setelah mengontrol earnings dan
diukur sebagai total return yang estimated cashflows, Cheng et al. (1997).
diperoleh dari informasi laporan Dengan menggunakan model level,
keuangan. Triyono (1998) menemukan bahwa kom-
b) Pendekatan Explanatory Power ponen-komponen laporan arus kas mem-
Kemampuan informasi laporan ke- punyai kandungan informasi, tetapi hasil
uangan dalam mempengaruhi variasi pengujian atas laba dan total arus kas
capital market value digunakan untuk menunjukkan bahwa laba mempunyai kan-
mengukur nilaiS relevan. dungan informasi sedangkan total arus kas

24
Relevansi Nilai Informasi Arus Kas dengan Rasio Laba Harga dan Perubahan Harga ... (Astuti Srisumarni & Rahmawati)

tidak. Dengan model return, Triyono tidak sejumlah absolut dari komponen tersebut.
menemukan bahwa komponen-komponen Hasil dari studi ini konsisten dengan
laporan arus kas, total arus kas dan laba hubungan nonlinier antara return dengan
mempunyai kandungan informasi. Hasil ini earnigs, modal kerja dari operasi dan arus
konsisten dengan hasil pengujian yang di- kas yang tak terduga yang diajukan semula
lakukan oleh Kothari dan Zimmerman dan dengan kandungan informasi incre-
(1995) yang menyatakan bahwa model mental dari semua variabel.
return hanya memberikan kemampuan pen- Pengujian dengan model non linier
jelas yang lemah dalam pengujian kandung- lainnya dilakukan oleh Hodgson dan Clarke
an informasi atas data akuntansi. (1998). Mereka menguji mengenai
Ali (1994) menguji tentang kandung- hubungan antara earnings, arus kas dan
an informasi dari laba, modal kerja dari return saham dalam kaitannya dengan
operasi dan arus kas dengan menggunakan ukuran perusahaan. Penelitian tersebut
model regresi linier dan nonlinier. Hasil memberikan simpulan bahwa (1) hubungan
menunjukkan bahwa arus kas memiliki non linier memberikan keuatan penjelas
kandungan informasi jika menggunakan yang lebih besar baik itu untuk earnings
model nonlinier tetapi hasil sebaliknya jika maupun arus kas, (2) arus kas menambahkan
digunakan model linier. Penelitian tersebut kekuatan penjelas tambahan yang lebih
memperlihatkan bahwa keberadaan baik besar untuk ukuran perusahaan besar
modal kerja dari operasi dan arus kas me- sedangkan tingkat earnings lebih relevan
nurun seiring dengan nilai absolut per- untuk perusahaan yang berukuran kecil.
ubahan dalam keduanya naik. Peneliti kem- Hasil ini sependapat dengan Sutopo (2002).
bali meneliti kandungan informasi tambahan Pada tahun 1998, Supriyadi malaku-
dalam earnings, modal kerja dari operasi kan penelitian tentang kemampuan earnings
dan arus kas dengan menggunakan model dan arus kas dalam menaksir arus kas di
multivariate yang memungkinkan turunnya masa yang akan datang. Supriyadi
respon harga marjinal pada komponen menemukan bahwa arus kas menyediakan
kejutan dari tiap variabel dari ketiga variabel informasi yang lebih baik untuk menaksir
dengan nilai absolut dari komponen-kom- arus kas di masa yang akan datang. Hasil
ponen tersebut. Hasilnya mendukung ke- penelitian ini bertentangan dengan Barth
mungkinan model nonlinier antara return (1999) yang mendapati bahwa current dan
dengan ketiga variabel kinerja. Sesuai past earnings menjelaskan secara lebih baik
dengan studi sebelumnya, hasil dengan variasi arus kas di masa yang akan datang
model linier tidak konsisten dengan ke- daripada current dan past cashflows.
nyataan bahwa arus kas memiliki kandungan Hasil dari penelitian Clinch dkk.
informasi inkremental jauh di atas earnings (2000) secara umum mendukung harapan
dan modal kerja dari operasi. Hasil ini bahwa komponen-komponen arus kas
menganjurkan bahwa mungkin saja terdapat operasi mempunyai kekuatan penjelasan
hubungan nonlinier antara return dengan tambahan dengan return untuk perusahaan-
data non earning lainnya juga. perusahaan industri dan pertambangan
Berdasarkan Freeman dan Tse karena mereka juga mempunyai kemampuan
(1992), studi Ali menggunakan model yang prediksi tambahan yang signifikan untuk
memungkinkan nonlinieritas dalam hu- arus kas operasi satu tahun kedepan.
bungan antara return dan ketiga variabel. Komponen akrual juga mempunyai kekuatan
Model ini menyebutkan bila komponen tak penjelasan tambahan dengan return. Hasil
terduga dari tiap variabel tetap turun dengan penelitian tersebut juga mengindikasikan

25
JAAI VOLUME 11 NO. 1, JUNI 2007: 21 33

bahwa disklosure arus kas yang dimandat- price ratio sebagai variabel pemoderasi.
kan untuk perusahaan-perusahaan di Dalam penelitian tersebut memberikan bukti
Australia direfleksikan dalam return, yang empiris bahwa dengan menggunakan
mana hal ini konsisten dengan apa yang earnings price ratio sebagai variabel
dibuat oleh standar setters akuntansi. pemoderasi, arus kas pendanaan mempunyai
Sejak diterbitkannya PSAK no. 2 kandungan informasi sedangkan arus kas
tentang laporan arus kas, beberapa penelitian operasi dan arus kas investasi tidak. Adanya
telah dilakukan di Indonesia untuk menguji variabel pemoderasi akan memperkuat
kandungan informasi arus kas. Pada kandungan informasi arus kas dengan return
umumnya, penelitian-penelitian tersebut saham.
yang dilakukan di Indonesia kecuali Sutopo Penelitian tentang hubungan antara
(2002) menggunakan regresi cross-sectional return saham, earnings dan arus kas penting
yang mengasumsikan hubungan linier antara karena secara langsung diarahkan pada isu
arus kas (laba) dengan return saham. Sutopo apakah data akuntansi menyediakan
(2002) menemukan bahwa kandungan informasi yang bernilai penting. Penelitian
informasi arus kas lebih baik jika dalam ini menggunakan model yang mengasumsi-
pengujiannya yang menggunakan model kan hubungan nonlinier antara arus kas dan
regresi cross-sectional tidak mengasumsikan return saham, yaitu menguji kandungan
hubungan linier antara arus kas (laba) informasi inkremental arus kas dengan
dengan return saham. Kemudian pada tahun menggunakan earnings price ratio dan
2002 Sutopo menguji kandungan informasi change in earnings-price ratio sebagai
arus kas dengan menggunakan earnings variabel pemoderasi (moderating variable).

Kerangka Hipotesis

Arus kas Return


Saham

Rasio laba harga


Rasio perubahan laba
harga

Gambar 1. Kerangka Hipotesis

26
Relevansi Nilai Informasi Arus Kas dengan Rasio Laba Harga dan Perubahan Harga ... (Astuti Srisumarni & Rahmawati)

Hipotesis Pengukuran Variabel


H1 : Dalam hubungan nonlinier variabel 1. Return merupakan hasil yang diperoleh
pemoderasi rasio laba harga mem- dari investasi. Return yang dipakai
perkuat pengaruh arus kas terhadap dalam penelitian ini adalah return
return saham. realisasi atau actual return. Actual
H2 : Dalam hubungan nonlinier variabel Return adalah return yang telah terjadi
pemoderasi rasio perubahan laba pada hari ke t yang merupakan selisih
harga memperkuat pengaruh arus kas harga saham pada hari t terhadap haraga
terhadap return saham. saham sebelumnya atau hari t-1. Secara
sistematis return dapat dirumuskan
METODE PENELITIAN sebagai berikut:
Populasi dan Sampel P Pit 1
R it it
Penelitian ini menggunakan seluruh
Pit 1
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta sebagai populasi. Dari populasi ini Rit adalah return saham perusahaan i
diambil sampel dengan menggunakan pada waktu ke t , Pit adalah harga saham
metode purposive sampling untuk mem- perusahaan i pada waktu ke t saat
peroleh sampel yang representatif atau closing price dan Pit-1 adalah harga
mewakili populasi yang ada sesuai dengan saham perusahaan i pada waktu t-1 saat
kriteria yang telah dibuat. Berikut ini adalah closing price (Jogiyanto, 1998).
kriteria-kriteria yang digunakan dalam Return harian dihitung dengan meng-
memilih sampel penelitian: gunakan window period tiga (3) hari
1. Sampel merupakan perusahaan yang sebelum tanggal publikasi laporan
terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) keuangan sampai dengan tiga (3) hari
untuk tahun 1998 sampai dengan tahun sesudah tanggal publikasi laporan
2003. keuangan.
2. Sampel ini termasuk dalam industri 2. Arus kas operasi adalah arus kas yang
pemanufakturan berdasarkan klasifikasi berasal dari aktivitas utama perusahaan
Indonesian Capital Market Directory dan aktivitas lain yang bukan me-
2003 (ICMD 2003). rupakan aktivitas investasi dan aktivitas
Kriteria ini ditetapkan untuk menghindari pendanaan. Arus kas yang dipakai
perbedaan karakteristik antara industri dalam penelitian ini ialah arus kas
manufaktur dengan industri non manufaktur. operasi kejutan dengan menggunakan
Perusahaan mempublikasikan laporan ke- model random walk.
uangan auditan yang menggunakan 31 3. Arus kas investasi ialah arus kas yang
Desember sebagai tanggal tutup tahun buku berasal dari perolehan dan pelepasan
selam periode tahun 1998 samapi dengan aktiva jangka panjang serta investasi
tahun 2003. Data harga saham perusahaan lain yang tidak termasuk setara kas.
tersebut tersedia selama peride pengamatan 4. Arus kas pendanaan merupakan arus
yaitu antara tahun 1999 sampai tahun 2003 kas yang berasal dari aktivitas yang
dengan window period 3 hari sebelum mengakibatkan perubahan dalam
tanggal publikasi laporan keuangan sampai jumlah serta komposisi modal dan
dengan 3 hari sesudah tanggal publikasi pinjaman jangka panjang perusahaan.
laporan keuangan. 5. Rasio laba harga (EPR) yang secara
sistematis dapat dirumuskan sebagai
berikut:

27
JAAI VOLUME 11 NO. 1, JUNI 2007: 21 33

Earningsit 3. Data harga saham setiap emiten yang


EPRit termasuk dalam sampel penelitian
priceit
selama window period antara tahun
6. Rasio perubahan laba harga (EPR) 1998-2003. Data harga saham selama
yang dapat dirumuskan sebagai berikut: periode pengamatan didapat dari Pusat
EPR =EPRit-EPRit-1 Pengembangan Akuntansi (PPAK)
EPRit adalah rasio perubahan laba Universitas Gajah Mada.
harga perusahaan i pada tahun t, EPRit 4. Data return saham realisasi (actual
adalah rasio laba harga perusahaan i return) selama periode pengamatan.
pada tahun t dan EPRit-1 adalah rasio Return saham ini diperoleh dari Pusat
laba harga perusahaan i pada tahun t-1. Pengembangan Akuntansi (PPAK)
Baik rasio laba harga maupun Universitas Gajah Mada.
perubahan laba harga dihitung secara
harian selama periode pengamatan HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan menggunakan window period Hasil pengujian pengaruh arus kas
yang sama untuk menghitung return dengan return saham tanpa variabel mode-
saham. EPR ini diubah menjadi rasi menunjukkan bahwa adanya variabel
variabel dummy. pemoderasi akan memperkuat pengaruh arus
kas dengan return saham (ada kenaikan nilai
Sumber Data dan Metode Pengumpulan R square yang signifikan). Hasil dari analisis
Data regresi berganda nonlinier sebelum adanya
Data yang digunakan untuk menguji variabel moderasi, nilai rata-rata R square-
relevansi informasi arus kas ini merupakan nya pada tahun 1999: 0,9%; 2000: 1%;
data sekunder yang terdiri dari. 2001: 0,5%; 2002: 5%.
1. Laporan keuangan auditan untuk tutup Tabel 1 menunjukkan bahwa pada
tahun buku 31 Desember dan sudah tahun 2000 arus kas pendanaan memiliki
menyertakan laporan arus kas kedalam pengaruh yang signifikan terhadap return
pelaporan keuangannya. Laporan saham baik itu sebelum tanggal publikasi
keuangan ini diperoleh dari pojok BEJ laporan keuangan maupun sesudah tanggal
program Magister Manajemen Univer- publikasi laporan keuangan. Hal ini dapat
sitas Gajah Mada. dibuktikan dengan nilai signifikansi arus kas
2. Data tanggal publikasi laporan keuang- sebelum diinteraksikan dengan rasio laba
an yang digunakan untuk menentukan harga dan sesudah diinteraksikan dengan
harga saham dan return saham disekitar rasio laba harga. Nilai signifikansi arus kas
tanggal publikasi laporan keuangan. pendanaan tiga hari sebelum tanggal
Window period yang digunakan yaitu 3 publikasi laporan keuangan sebesar 0,0235
hari sebelum tanggal publikasi laporan (sebelum diinteraksikan dengan EPR) dan
keuangan sampai dengan 3 hari sesudah 0,0423 (sesudah diinteraksikan dengan
tanggal publikasi laporan keuangan. EPR). Satu hari sebelum tanggal publikasi
Window period yang pendek ini dipilih laporan keuangan, nilai signifikansi arus kas
untuk mengurangi confounding effect pendanaan adalah 0,0037 (sebelum diinter-
yang nantinya dapat mempengaruhi aksikan) dan 0,0005 (sesudah diinteraksikan
data. Data tanggal publikasi laporan dengan EPR). Sedangkan satu hari setelah
keuangan diperoleh dari harian Bisnis tanggal publikasi laporan keuangan nilai
Indonesia dan Pojok BEJ universitas tersebut menjadi 0,0412 (sebelum diinterak-
Sebelas Maret. sikan dengan EPR) dan 0,0285 (sesudah

28
Relevansi Nilai Informasi Arus Kas dengan Rasio Laba Harga dan Perubahan Harga ... (Astuti Srisumarni & Rahmawati)

diinteraksikan dengan EPR). Selain itu, arus signifikan 0,03 (sebelum diinteraksikan
kas investasi juga memiliki pengaruh yang dengan EPR) dan 0,0458 (sesudah diinter-
signifikan pada hari kedua setelah tanggal aksikan dengan EPR).
publikasi laporan keuangan dengan nilai

Tabel 1: Hasil Pengujian Hipotesis Pertama


Rit= a.ABSDCFOt-1b1.ABSDCFIt-1b2.ABSDCFFt-1b3+(ABSDCFOt-
b4 b5 b6
1.ABSEPRIt) +(ABSDCFIt-1.ABSEPRit) +(ABSDCFFt-1.ABSEPRit)
Window
CFO CFI CFF CFO.EPR CFI.EPR CFF.EPR R2
Period
2000
t-3 0,6857 0,4189 0,0235* 0,8388 0,5255 0,0423* 0,23
t-2 0,6989 0,8802 0,3334 0,6265 0,9720 0,4466 0,06
t-1 0,8781 0,6047 0,0037* 0,71 0,3837 0,0005* 0,25
t 0,9980 0,9946 0,9997 0,9991 0,9947 0,9994 0,04
t+1 0,6304 0,5783 0,0412* 0,6937 0,6817 0,0285* 0,06
t+2 0,6701 0,03* 0,8618 0,6818 0,0458* 0,7535 0,08
t+3 0,7060 0,6145 0,9955 0,7054 0,6881 0,9791 0,02
2001
t-3 0,9777 0,9928 0,9974 0,9476 0,9999 0,9999 0,14
t-2 0,8252 0,9524 0,9151 0,7248 0,9760 0,8172 0,10
t-1 0,9623 0,7149 0,4412 0,9886 0,7928 0,5236 0,11
t 0,9957 0,9973 1 0,9998 0,9992 0,9996 0,04
t+1 0,7130 0,9496 0,5639 0,6022 0,9540 0,4579 0,10
t+2 0,8558 0,0000* 0,6990 0,7593 0,0001* 0,6563 0,36
t+3 0,9957 0,996 0,9978 0,9998 0,9964 0,9997 0,06
2002
t-3 0,9953 0,9795 0,9898 0,9953 0,9856 0,9955 0,21
t-2 0,4319 0,7182 0,9913 0,3135 0,7435 0,9635 0,18
t-1 0,0041* 0,6939 0,7285 0,0023* 0,7109 0,7464 0,11
t 0,7128 0,8506 0,0365* 0,8024 0,8818 0,0211* 0,14
t+1 0,8932 0,7515 0,6379 0,9822 0,7657 0,6691 0,09
t+2 0,0041* 0,7089 0,5380 0,0131* 0,6747 0,5883 0,30
t+3 0,9814 0,9867 0,9996 0,9949 0,9875 0,9950 0,18
2003
t-3 0,9967 0,9480 0,9958 0,996 0,9897 0,9917 0,13
t-2 0,9997 0,997 0,9982 0,9997 0,9991 0,9999 0,10
t-1 0,1158 0,005* 0,0681 0,1580 0,0008* 0,1272 0,28
t 0,9188 0,5949 0,4079 0,9462 0,5339 0,4548 0,02
t+1 0,0015* 0,1063 0,9213 0,006* 0,062 0,8712 0,15
t+2 0,9712 0,7434 0,8081 0,9827 0,7952 0,8109 0,15
t+3 0,7845 0,9215 0,6609 0,8419 0,9276 0,5277 0,15
Sumber: data yang diolah
*: signifikan pada tingkat signifikansi 5%

29
JAAI VOLUME 11 NO. 1, JUNI 2007: 21 33

Tabel 2: Hasil Pengujian Hipotesa Kedua


Rit=a.ABSDCFOt-1b1.ABSDCFIt-1b2.ABSDCFFt-1b3+(ABSDCFOt-
b4 b5 b6
1.DEPRit) +(ABSDCFIt-1.DEPRit) +(ABSDCFFt-1.DEPRit)
Window
CFO CFI CFF CFO*DEPR CFI*DEPR CFF*DEPR R2
Period
2000
t-3 0,0144* 0,0361* 0,0002* 0,0333* 0,0482* 0,0000* 0,32
t-2 0,2117 0,972 0,8073 0,2496 0,999 0,7612 0,11
t-1 0,8897 0,9053 0,4596 0,9385 0,9642 0,5793 0,13
t 0,0053* 0,6365 0,5495 0,0049* 0,5882 0,5182 0,08
t+1 0,9672 0,9172 0,6598 0,9795 0,9496 0,695 0,04
t+2 0,9336 0,646 0,7856 0,9496 0,6659 0,6888 0,06
t+3 0,6720 0,4523 0,9188 0,6769 0,5024 0,9005 0,02
2001
t-3 0,9068 0,8337 0,8777 0,8591 0,8799 0,8830 0,10
t-2 0,0884 0,9610 0,0228 0,1121 0,9422 0,0125* 0,12
t-1 0,064 0,4901 0,5410 0,0469 0,4212 0,9940 0,13
t 0,9937 0,9727 0,9998 0,9980 0,9795 0,9980 0,06
t+1 0,1767 0,5267 0,8730 0,1207 0,5021 0,8611 0,12
t+2 0,9496 0,9661 0,9760 0,9724 0,8955 0,975 0,21
t+3 0,7431 0,6272 0,9856 0,7085 0,5839 0,971 0,06
2002
t-3 0,5861 0,5285 0,9409 0,6424 0,5511 0,9272 0,05
t-2 0,0192* 0,1127 0,2102 0,0312* 0,0999 0,2024 0,24
t-1 0,744 0,9638 0,8339 0,728 0,9889 0,7916 0,09
t 0,9575 0,9963 0,5977 0,927 0,9887 0,5699 0,02
t+1 0,0260* 0,416 0,8827 0,0103* 0,4178 0,8679 0,12
t+2 0,771 0,96 0,4779 0,704 0,9679 0,4848 0,08
t+3 0,6719 0,08 0,9972 0,6028 0,0834 0,9975 0,05
2003
t-3 0,9849 0,9745 0,9972 0,9885 0,9892 0,9975 0,16
t-2 0,0572 0,0894 0,6337 0,0495 0,1164 0,7154 0,10
t-1 0,9562 0,9912 0,9828 0,9539 0,9953 0,9842 0,03
t 0,8442 0,1794 0,0414* 0,8956 0,4648 0,0226* 0,15
t+1 0,5140 0,9811 0,3717 0,5062 0,9987 0,3366 0,06
t+2 0,6397 0,2359 0,0879 0,7423 0,1775 0,0555 0,21
t+3 0,1978 0,9414 0,7209 0,2344 0,9778 0,6221 0,23
Sumber: data yang diolah
*: signifikan

Hasil pengujian dengan model regresi kas operasi sebelum diinteraksikan dengan
non linier yang dimoderasi dengan Change EPR memiliki nilai signifikansi sebesar
In Earnings Price Ratio (EPR) menun- 0,0144 dan sesudah diinteraksikan dengan
jukkan bahwa pada tahun 2000 ketiga kom- EPR nilai signifikansinya menjadi 0,0333.
ponen arus kas, baik itu arus kas operasi, Arus kas investasi menunjukan nilai signifi-
arus kas investasi maupun arus kas pen- kansi sebesar 0,0361 sebelum diinteraksikan
danaan memiliki angka yang signifikan ter- dengan EPR dan 0,0482 setelah diinter-
hadap return saham di hari ketiga sebelum aksikan dengan EPR, sedangkan arus kas
tanggal publikasi laporan keuangan. Arus pendanaan sebelum diinteraksikan dengan

30
Relevansi Nilai Informasi Arus Kas dengan Rasio Laba Harga dan Perubahan Harga ... (Astuti Srisumarni & Rahmawati)

EPR memiliki nilai signifikansi 0,0002, memiliki hubungan yang signifikan ter-
namun setelah diinteraksikan dengan EPR hadap return saham, namun nilai R
menjadi 0,0000. square dari setiap pengujian menghasil-
kan angka yang relatif kecil yaitu
SIMPULAN DAN SARAN kurang dari 50% sehingga hanya se-
Kesimpulan bagian kecil dari variasi return saham
1. Penelitian ini memberikan bukti empiris yang dijelaskan oleh komponen arus kas
bahwa dengan menggunakan rasio laba dan lebih dari 50% dijelaskan oleh fak-
harga dan rasio perubahan laba harga tor lain diluar model yang telah ditetap-
sebagai variabel pemoderasi, komponen kan. Dengan kata lain komponen arus
arus kas baik itu arus kas operasi, arus kas hanya memiliki kekuatan penjelas
kas investasi dan arus kas pendanaan yang relatif kecil terhadap return saham.
memiliki kandungan informasi. 5. Berbeda dengan hasil penelitian Sutopo
2. Ketiga komponen arus kas tersebut apa- (2001) yang menujukkan hanya arus kas
bila dimoderasi dengan menggunakan pendanaan yang memiliki kandungan
rasio laba harga menunjukkan angka informasi, penelitian dengan mengguna-
yang signifikan baik sebelum tanggal kan model hubungan non linier ini
publikasi laporan keuangan maupun memberikan bukti bahwa ketiga kom-
setelah tanggal publikasi laporan ponen arus kas apabila dimoderasi
keuangan meskipun tingkat signifikansi dengan rasio laba harga ataupun
komponen arus kas ini selalu berubah perubahannya memiliki kandungan
disetiap tahun dalam periode pang- informasi. Hasil penelitian ini sesuai
amatan. Hal ini berarti komponen arus dengan hasil penelitian Hodgson dan
kas memiliki kandungan informasi baik Clarke (1998) yang menyatakan bahwa
sebelum, pada tanggal publikasi laporan hubungan non-linier memberikan
keuangan maupun sesudah tanggal kekuatan penjelas yang lebih besar baik
publikasi laporan keuangan kecuali itu untuk earnings maupun arus kas.
pada tahun 2001. Pada tahun 2001, hasil
pengujian menunjukkan bukti bahwa Keterbatasan Dan Saran
hanya arus kas investasi yang memiliki Disamping hasil yang telah diuraikan
relevansi nilai informasi terhadap return diatas, penelitian ini juga mengandung
saham yaitu pada hari kedua sesudah beberapa keterbatasan yaitu:
tanggal publikasi laporan keuangan. 1. Penelitian ini hanya menggunakan
perusahaan manufaktur sebagai sampel
3. Apabila ketiga komponen arus kas dalam penelitian sehingga hasil peneli-
dimoderasi dengan rasio perubahan laba tian ini tidak dapat digeneralisasi untuk
harga EPR , maka ketiga komponen perusahaan non manufaktur.
arus kas ini akan cenderung signifikan 2. Penelitian ini juga tidak membedakan
sebelum tanggal publikasi laporan perusahaan yang sahamnya aktif diper-
keuangan dan pada tanggal publikasi dagangkan di Bursa Efek Jakarta
laporan keuangan, sedangkan sesudah maupun perusahaan yang sahamnya
tanggal publikasi laporan keuangan tidak aktif diperdagangkan di Bursa
tidak ada komponen arus kas yang Efek Jakarta.
menunjukkan hasil yang signifikan. 3. Penelitian ini hanya memasukkan
4. Meskipun secara statistik ditunjukkan variabel rasio laba harga dan rasio
bahwa ketiga komponen arus kas perubahan laba harga sebagai variabel

31
JAAI VOLUME 11 NO. 1, JUNI 2007: 21 33

moderasi tanpa mempertimbangkan 4. Untuk rasio perubahan laba harga perlu


pengaruh ukuran perusahaan maupun dipertimbangkan arah perubahan
siklus hidup perusahaan yang nantinya apakah perubahannya menunjukkan
mungkin akan berpengaruh dalam arah yang meningkat atau menurun dan
hubungan komponen arus kas terhadap tidak hanya menggunakan hasil akhir
return saham. rasio perubahan laba harga dalam
4. Penelitian ini juga hanya menggunakan variabel dummy.
variabel dummy dalam rasio perubahan
laba harga sebagai pembeda antara per- REFERENSI
ubahan yang menghasilkan hasil akhir Ali, A. (1994). The Incremental Informa-
positif dan hasil akhir negatif tanpa tion Content of Earnings, Working
memperhatikan arah perubahannya, Capital From Operations, and
apakah perubahannya cenderung meng- Cashflows. Journal Of Accounting
alami peningkatan atau mengalami pe- Research. 32 (1), pp. 61-74.
nurunan sehingga hasil penelitian ini
Ali, Ashiq, April Klein dan James
tidak dapat mengetahui besarnya
Rosenfeld. (1992). Analysts Use
hubungan komponen arus kas terhadap
of Information About Permanent
return saham dengan arah rasio per-
and Transitory Earnings Compo-
ubahan laba harga.
nents In Forecasting Annual EPS.
The Accounting Review. Vol. 67.
Dari uraian keterbatasan tersebut
maka untuk penelitian yang akan datang Asyik, Nur Fadjrih. (1999). Tambahan
perlu mempertimbangkan beberapa hal Kandungan Informasi Rasio Arus
berikut ini: Kas. Jurnal Riset Akuntansi
1. Penelitian selanjutnya sebaiknnya juga Indonesia. Vol. 2 no. 2.
memasukkan perusahaan non manufak-
Atmini, Sari. (2002). Asosiasi Siklus Hidup
tur sebagai sampel dalam penelitian se-
hingga hasil dari penelitian selanjutnya Perusahaan Dengan Incremental
dapat digeneralisasi baik untuk per- Value-Relevance Informasi Laba
usahaan manufaktur maupun per- dan Arus Kas. Jurnal Riset
usahaan non manufaktur. Akuntansi Indonesia. Vol. 5 No. 3.
2. Penelitian selanjutnya juga lebih baik Ball, R. and P. Brown. (1968). An Empiri-
membedakan antara perusahaan yang cal Evaluation of Accounting In-
sahamnya aktif diperdagangkan di come Numbers. Journal of
Bursa Efek Jakarta dan perusahaan yang Accounting Research. 6 (2), Pp.
sahamnya tidak aktif diperdagangkan di 159-178.
Bursa Efek Jakarta.
3. Supaya mendapatkan hasil yang lebih Baridwan, Zaki. (1997). Analisis Nilai
spesifik maka perlu dipertimbangkan Tambah Infromasi Laporan Arus
ukuran perusahaan ataupun siklus hidup Kas. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
perusahaan sehingga dapat diketahui Indonesia. Vol. 12.
hubungan komponen arus kas terhadap Black. L. Ervin. (1998). Which Is More
return saham dimasing-masing tahap Value Relevant: Earnings Or Cash
dalam siklus hidup perusahaan atau Flows? A Life Cycle
dalam setiap ukuran perusahaan. Examination. Working Paper
University of Arkansas.

32
Relevansi Nilai Informasi Arus Kas dengan Rasio Laba Harga dan Perubahan Harga ... (Astuti Srisumarni & Rahmawati)

Cheng, CSA, Hopwood W.S dan J.C Mc tion Model for Cash Flow Data.
Keown. (1932). Nonlinierity and The accounting Review 71.
Specification Problems In Unex-
Sekaran, Uma. (2000). Research Methods
pected Earnings Response Regres-
For Business. Singapore: John
sion Models. The Accounting
Willey and Sons, Inc.
review 67 (3).
Stephens G. Ray dan Viajy Govindarajan.
Das, Somnath dan Baruch Lev. (1994).
(1990). On Asessing A Firms
Nonlinierity In The returns-earn-
Cash Generating Ability. The
ings Relation: Test of Alternative
Accounting Review. Vol. 65.
Specifications and Explanations.
Contemporary Accounting Re- Suadi, Arif. (1998). Penelitian Tentang
search. Vol. 11. Manfaat Laporan Arus Kas.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Freeman, N. Robert dan S.Y. Tse. (1992).
Indonesia. Vol. 13.
A Nonlinierity Model of Security
Price Responses To Unexpected Supriyadi. (1998). The Association Between
Earnings. Journal of Accounting Accounting Infromation and Future
Research 30 (2). Cash Flows: An Indonesian Case
Study. Dissertation, Lexington,
Hodgson Allan dan Peta Stevenson-Clarke.
Kentucky.
(1998). Earnings, Cashflows and
Returns: Nonlinier Relationship Sutopo, Bambang. (2002). Earnings-Price
and The Impact of Firm Size. Ratio dan Kandungan Informasi
Working Paper. Arus Kas. Perspektif. Vol. 7 no.2.
Livnat Joshua dan Paul Zarowin. (1990). Triyono. (1998). Hubungan Kandungan
The Incremental Information Informasi Arus Kas Dari Aktivitas
Content of Cash Flow Compo- Pendanaan, Investasi, Operasi dan
nents. Journal of Accounting and Laba Akuntansi dengan Harga atau
Economics. 13. Return Saham. Tesis S2. UGM,
Yogyakarta.
Lorek, K. S. dan G. L. Willinger. (1996).
Multivariate Time Series Predic-

33

S-ar putea să vă placă și