Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Oleh:
NOVITA RATNASARI
(140351600729)
Cara merujuk :
Menurut Kurniawati (2014), IPA merupakan suatu pengetahuan sistematis yang
harus memuat tiga aspek hakikat sains yaitu sikap ilmiah, proses dan produk.
Cara merujuk :
Berkaitan dengan perangkat pendukung kegiatan belajar-mengajar, Arda
(2015:69) menyimpulkan sebagai berikut.
Media merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan proses
pembelajaran di sekolah karena dapat membantu proses penyampaian
informasi dari guru kepada siswa ataupun sebaliknya. Penggunaan media
secara kreatif dapat memperlancar dan meningkatkan efesiensi
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Cara merujuk :
Arywiantari (2015:1) menyatakan, Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah membawa perubahan hampir pada semua aspek kehidupan
manusia. Berbagai permasalahan yang muncul dapat dipecahkan dengan upaya
penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Cara merujuk :
Kebutuhan akan tersedianya program pengajaran berbasis komputer saat ini
semakin meningkat. .... Maka dengan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk
merancang dan membangun suatu pembelajaran yang diharapkan dapat mengatasi
kendala-kendala yang ada (Marianda, 2014:112).
Marianda, G., Johar, A., & Risdianto, E. 2014. Rancang Bangun Media
Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Konsep Gaya pada Mata
Pelajaran Fisika SMP Kelas VIII. Jurnal Rekursif, 2(2), 112 120. Dari
http://repository.unib.ac.id/id/eprint/11561
Analisis jurnal :
Di era globalisasi ini, kebutuhan program pengajaran berbasis komputer
semakin meningkat. Hal ini karena kemajuan teknologi yang semakin pesat serta
pembelajaran di sekolah terkadang kurang menarik minat belajar siswa. Salah satu
media yang sangat menarik dan konkrit adalah media pembelajaran berbasis
multimedia interaktif. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada guru mata
pelajaran Fisika pada beberapa Sekolah Menengah Pertama di Kota Bengkulu,
dapat disimpulkan bahwa guru masih banyak mengalami kesulitan dalam
penyampaian materi Fisika. Hal ini disebabkan banyaknya materi dan kurangnya
alat bantu guru dalam penyampaian materi sehingga diperlukan pembuktian
dengan visualisasi dalam pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini
bertujuan untuk merancang dan membangun suatu pembelajaran yang diharapkan
dapat mengatasi kendala-kendala yang ada. Dengan menggunakan platform
Adobe Flash Professional CS5 dan Action Scripst sebagai bahasa
pemrogramannya. Penelitian ini menggunakan model pengembangan sekuensial
linieryang sistematis dan berurutan serta melakukan uji kelayakan dengan teknik
likert scale.
Media pembelajaran berbasis multimedia interaktif ini menghasilkan
media pembelajaran dengan mengintegrasikan teks, gambar, suara, animasi dan
video ke dalam penyajian informasi. Dari hasil uji kelayakan menggunakan
angket pada 3 Sekolah Menengah Pertama diketahui bahwa pada media
pembelajaran berbasis multimedia interaktif ini aspek tampilan media termasuk
dalam kategori baik, aspek keterbacaan materi termasuk dalam kategori sangat
baik, aspek kesesuaian komponen termasuk dalam kategori sangat baik,
kemudahan guru dalam penyampaian materi termasuk dalam kategori sangat baik
dan aspek kemudahan guru dalam pengoperasian media juga termasuk dalam
kategori sangat baik. Sehingga disimpulkan media pembelajaran berbasis
multimedia interaktif ini sudah layak untuk diimplementasikan dan dapat
digunakan sebagai alat bantu guru dalam menyampaikan materi, dibuktikan dari
hasil uji kelayakan yang telah diperoleh dengan rata-rata tingkat kelayakan media
pembelajaran ini sebesar 4,34 yang apabila dikonversi ke tabel kategori penilaian
maka nilai tersebut berada pada interval 4,2-5,0 dengan kategori sangat baik.
5. Judul jurnal : Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Seni Musik
untuk Siswa SMP.
Cara merujuk :
Diperlukan media pembelajaran berupa produk multimedia pembelajaran ... yang
dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, memfo-kuskan perhatian
siswa, menjadikan siswa aktif dalam proses pembelajaran dan men-ciptakan
suasana belajar yang menyenang-kan bagi siswa sehingga pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif, efisien, dan menarik untuk membantu siswa da-lam
mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan (Rusdewanti, 2014:155).