Sunteți pe pagina 1din 7

Topik: Mioma Uteri

Tanggal (kasus): 06 November 2016 Persenter: dr. Delfi Diantika


Pembimbing : dr. H. Errol Hamzah, Sp. OG
Tanggal (presentasi):-
Pendamping : dr. Dhayanti Agustina, dr. Darma Widjaya
Tempat Presentasi :
Obyektif Presentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran TinjauanPustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi : Wanita usia 50 tahun dengan keluahan perdaran pervaginam sebanyak 3-4 kali gati duek

Tujuan: - Mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinis mioma uteri


- Mampu mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kasus mioma uteri
- Mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penangan selanjutnya

Bahan bahasan:
TinjauanPustaka Riset Kasus
Audit

Cara membahas: Diskusi Presentasi dan diskusi Pos


Email
Data pasien: Nama: Ny. AM, 50 tahun Nomor Registrasi: 10. 99. 24
Nama klinik: RSUD IDI Telp: 082361091747 Terdaftar sejak : 06 November 2016
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/GambaranKlinis:
Ku: Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan selama 2 hari sebelum masuk rumah sakit, darah bergumpal berwarna hitam dengan
volume darah 3-4 kali ganti duek. Os mengatakan keluhan seperti ini sudah sering di alami dalam 1 tahun terakhir. Dan telah di rencanakan untuk
dilakukan operasi tetapi kondisi pasien tidak mendukung. Os mengaku mengalami menstruasi lebih banyak dan lebih lama disertai nyeri perut yang sangat
hebat. Nyeri seperti akan melahirkan. Mual (-), muntah (-), perdarahan pervaginam (+). Pasien juga mengeluh nyeri pinggang. BAK dan BAB dalam batas
normal.
2. Riwayat Pengobatan: -
3. Riwayat kesehatan/penyakit dahulu: -
4. Riwayat keluarga: -
5. Riwayat pekerjaan: ibu rumah tangga
6. Riwayat Menstruasi: Menarche pada usia 12 tahun, Haid Terakhir 5 November 2016
7. Riwayat Perkawinan: Menikah 2 x
8. Riwayat Penggunaan Alat Kontrasepsi: Pil KB lama 2 tahun , KB suntik 3 Bulan selama 1 tahun, KB Suntik 1 Bulan selama 1 tahun

9. Riwayat Persalinan :Anak I : Laki-Laki, Persalinan secara Normal Pervaginam, di bantu oleh Bidan
Anak II : Laki-Laki, Persalinan secara Normal Pervaginam, di bantu oleh Bidan
Anak III : Perempuan, Persalinan secara Normal Pervaginam, di bantu oleh Bidan
Anak IV : Laki-Laki, Persalinan secara Normal Pervaginam, di bantu oleh Bidan
Anak V : Laki-Laki, Persalinan secara Normal Pervaginam, di bantu oleh Bidan
Anak VI: Laki-Laki, Persalinan secara Normal Pervaginam, di bantu oleh Bidan
10. Status Present
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : compos mentis
- Tekanan Darah : 108/78 x/i
- Nadi : 87 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,5oC
. Pemeriksaan fisik :
Mata : konjunctiva inferior pucat (+/+), Skleraikterik (-/-), Edema palpebral (-/-)
Leher : Tidak ada Peningkatan Tekanan Vena Jugularis
Thorax:
I: pergerakan nafas simetris, retraksi costae -/-
P: teraba massa abnormal -/-, pembesaran kel. Axilla -/-
P: sonor +/+, hipersonor -/-, pekak -/-
A: vesikuler , Wh -/-, Rh -/-

Cor : BJ I> BJ II, bising (-), nadi irreguler


Abdomen
Inspeksi :
Palpasi : Soepel
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Bising usus + normal
Genetalia : Perdarahan pervaginam (+)

Extremitas : Edema pretibial (+/+), pucat (-), Akral hangat

PEMERIKSAAN PENUNJANG :
1. Laboratorium Darah (06 November 2016)
Pemeriksaan Hasil
Darah Lengkap
Hemoglobin 5,8
Leukosit 8,83 x 10 3
Thrombosit 330
Hematokrit 19,2
MCV 56,5
MCH 17,1
MCHC 30,2
CT 7
BT 4
KGD s 11

2. USG Abdomen
Uterus : Membesar dengan ukuran 84 mm x 76.90 mm x 83.99 mm
Kedua ovarium dalam batas normal
Kesimpulan : Mioma Uteri

11. Therapy
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Transamin 500 mg / 8 jam
Norestil 2x1
Asam Mefenamat 3x500 mg

DaftarPustaka:
1. Sudung O.P. Mikofenolat Mofetil sebagai Terapi Sindrom Nefrotik Relaps Sering dan Resisten Steroid pada Anak. Sari Pediatri,
2007;9:23-3.
2. Nilawati. Profil Sindrom Nefrotik Pada Ruang Perawatan Anak RSUP Sanglah Denpasar, Sari Pediatri, 2012;14:269-272.
3. Davin LC, Rutjes NW. Nephrotic Syndrome In Children: From Bench to Treatment. International Journal of Nephrology, 2011;10:H1-6.
4. Wigati Reni, Laksmi Eka. Alternatif Terapi Inisial Sindrom Nefrotik Untuk Menurunkan Kejadian Relaps. Sari Pediatri, 2010;11:415-
419.
Handayani I, Rusli B, Hardijono.Gambaran Kada Kolesterol, Albumin dan Sedimen Urin Penderita Anak Sindroma Nefrotik, Indonesian
Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, 2007;13:49-52
Hasil pembelajaran:
1. Definisi Mioma Uteri

Mioma Uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat sehingga disebut juga leiomioma, fibromioma, atau
fibroid.Mioma uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya.

Mioma uteri dapat terletak tepat di bawah endometriumatau desidua rongga uterus (submukosum), tepat di abawah serosa uterus (subserosa), atau
terbatas di miometrium (intramural).

2. Mendiagnosis Mioma Uteri


Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
I. Anamnesis
Perdarahan pervaginam dengan volume yang sangat banyak. Nyeri perut seperti ingin melahirkan, haid memanjang.
II. Pemeriksaan fisik
Keluar darah dari vagina yang berlebihan di sertai nyeri perut yang hebat.
Terdapat benjolan di uterus
III. Pemeriksaan penunjang
Darah lengkap, untuk melihat kadar hemoglobin dalam darah
Plano Test
Test ini dilakukan untuk memastikan kehamilan.
USG, untuk menentukan jenis tumor, lokasi tumor, dan keadaan ovarium.
3. Penatalaksanaan terapi pada Mioma Uteri
1) Medikamentosa
Pemberian anti nyeri jika terjadi nyeri perut yang hebat
Pemberian obat anti perdarahan
Jika terjadi anemia (Hb <8 mg/dl) transfusi PRC
Agonis GnRH
2) Operatif
Miomektomi
Histerektomi
1. Subjektif:
Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan selama 2 hari sebelum masuk rumah sakit, darah bergumpal berwarna hitam dengan
volume darah 3-4 kali ganti duek. Os mengatakan keluhan seperti ini sudah sering di alami dalam 1 tahun terakhir. Dan telah di rencanakan untuk
dilakukan operasi tetapi kondisi pasien tidak mendukung. Os mengaku mengalami menstruasi lebih banyak dan lebih lama disertai nyeri perut yang
sangat hebat. Nyeri seperti akan melahirkan. Mual (-), muntah (-), perdarahan pervaginam (+). Pasien juga mengeluh nyeri pinggang. BAK dan BAB
dalam batas normal.

2. Objektif:
Pada pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 108/70 mmHg, frekuensi jantung 87 x/menit, pernafasan 20 x/menit ,
suhu 36,5 0C, pemeriksaan mata ditemukan konjungtiva pucat (+/+), edema palpebra (-/-). Pada pemeriksaan genitalia di dapatkan
perdarahan pervaginam. Pemeriksaan laboratorium : Hb: 5,8 g/dl, Ht: 19,2 g/dl, Leu: 8,83 x 10-3 UL, MCV: 56,5 g/dl, MCH: 17,1 g/dl,
MCHC: 30,2 g/dl, bleeding time 4 , clothing time 7 menit, KGDs 120 mg/dl.

3. Asessment (penalaran klinis):

Mioma Uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat sehingga disebut juga leiomioma, fibromioma, atau
fibroid.Mioma uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya.Mioma uteri dapat terletak tepat di bawah endometriumatau desidua
rongga uterus (submukosum), tepat di abawah serosa uterus (subserosa), atau terbatas di miometrium (intramural). Mioma intramural, seiring
dengan pertumbuhan nya, dapat membentuk komponen subserosa atau submukosa, atau kedua nya.
Mioma Uteri Submukosa terletak dibawah endometrium. Dapat pula bertangkai maupun tidak. Mioma bertangkai dapat menonjol melalui kanalis
servikalis, dan pada keadaan ini mudah terjadi torsi atau infeksi. Tumor ini memperluas permukaan ruang rahim. Dari sudut klinik mioma uteri
submukosa mempunyai arti yang lebih penting dibandingkan dengan jenis yang lain. Pada mioma uteri subserosa ataupun intramural walaupun
ditemukan cukup besar tetapi sering kali memberikan keluhan yang tidak berarti. Sebaliknya pada jenis submukosa walaupun hanya kecil selalu
memberi keluhan perdarahan melalui vagina. Perdarahan sulit berhenti sehingga sebagai terapinya dilakukan histerektomi.
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumor, disamping faktor predisposisi genetik, adalah estrogen, progesteron dan human growth
hormone. Mioma uteri dijumpai setelah manarke. Sering kali terdapat pertumbuhan tumor yang cepat selama kehamilan dan terapi estrogen
eksogen. Mioma uteri akan mengecil pada saat menopause dan pengangkatan ovarium. Di karenakan Progesteron merupakan antagonis natural dari
estrogen. Maka jika kadar progesteron menurun maka resiko terjadinya mioma kembali emningkat. Karena Progesteron menghambat pertumbuhan
tumor dengan dua cara yaitu: mengaktifkan 17B hidroxydesidrogenase dan menurunkan jumlah reseptor estrogen pada tumor. Tumot ini jarang
terjadi pada usia di bawah 20 tahun dan paling sering memberikan gejala klinis antara umur 35-45 tahun.
Patofisiologi Mioma uteri karena adanya sel sel yang belum matang dan pengaruh estrogen yang menyebabkan sub mukosa yang ditandai dengan
pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kontraksi otot uterus yang menyebabkan perdarahan pervaginan lama dan banyak. Dengan adanya
perdarahan pervaginan lama dan banyak akan terjadi resiko kekurangan volume cairan dan gangguan peredaran darah ditandai dengan adanya
nekrosa dan perlengketan sehingga timbul rasa nyeri.
Gejala klinik terjadi pada sekitar 35 % - 50 % dari pasien yang terkena. Adanya gejala klinik yang dapat timbul pada mioma uteri : Perdarahan
abnormal, merupakan gejala klinik yang sering ditemukan (30%). Bentuk perdarahan yang ditemukan berupa : menoragi, metroragi, dan
hipermenorrhea. Perdarahan dapat menyebabkan anemia defisiensi Fe. Perdarahan abnormal ini dapat dijelaskan oleh karena bertambahnya area
permukaan dari endomertium yang menyebabkan gangguan kontraksi otot rahim, distorsi dan kongesti dari pembuluh darah disekitarnya dan
ulserasi dari lapisan endometrium. Penekanan rahim membesar : Terasa berat di abdomen bagian bawah, Gejala traktus urinarius : urine frekuensi,
retensi urine, obstruksi ureter dan hidronefrosis, Gejala intertinal : konstipasi dan obstruksi intestinal, Terasa nyeri karena tertekannya saraf.
Nyeri dapat disebabkan oleh : Penekanan saraf, Torsi bertangkai, Submukosa mioma terlahir, Infeksi pada mioma.
Untuk pemeriksaan baku emas pada mioma uteri, di anjurkan melakukan pemeriksaan USG abdomen untk melihat jenis tumor,ukuran dan lokasi
tumor.
Pengobatan yang dapat di berikan pada pasien mioma uteri adalah pengobatan konservatif yaitu pemberin anti nyeri jika terjadi nyeri perut yang
sangat hebat, pemberian anti perdarahan untuk menghentikan perdarahan pervaginam, dan dilakukan transfusi darah jika hemoglobin <8 mg/dl, dan
juga pemberian agonis GnRH selama 3-6 bulan untuk mengecilkan tumor pada mioma dengan ukuran kecil. Dapat juga dilakukan radioterapi agar
ovarium tidak berfungsi lagi jika terdapat kontraindikasi terhadap tindakan operasi. Sedangkan tindakan bedah untuk mioma menurut American
Colllege of OG dan American Society of Reproductive Medicine dilakukan jika perdarahan uterus yang tidak respon terhadap terapi konservatif,
sangkaan adanya keganasan, pertumbuhan mioma pada masa menoupause, ukuran tumor > ukuran uterus 12-14 mgg kehamilan, pertumbuhan tumor
cepat, mioma subserosum bertangkai dan torsi, hipermenorhea, penekanan pada organ sekitar. Histerektomi total di lakukan untuk mencegah
timbulnya kambuhan dan Ca serviks.
Komplikasi dari mioma ini adalah Perdarahan sampai terjadi anemi.
Prognosis umumnya baik jika penanganan cepat dilakukan.

Saran :

Pemberian terapi konservatif


Rujuk pasien ke spesialis OBSGYN untuk dilakukan tindakan lanjutan jika keluahn memberat

S-ar putea să vă placă și