Sunteți pe pagina 1din 12

PENGEMBANGAN LKPD TEKANAN HIDROSTATIK BERBASIS KETERAMPILAN PROSES

SAINS

Herman
Prodi Pendidikan Fisika UNM, Jl. Dg.Tata. Jurusan Fisika Kampus UNM Parangtambung
Makassar 90223
e-mail:herman@unm.ac.id

Abstract: The Development of Students Worksheet (LKPD) Based on Scientific Process on


Hydrostatic Pressure. This article is result from Research and Development (R&D) which has
general objectives to produce Works sheets of students (LKPD) based on scientific process. Tool
development procedure follows 4-D development model up from Thiagrajan, etc. it includes with
define, design, develop, and disseminate. Model/structure of LKPD produces title, questions
(observation, analysis and discussion, and conclusion). This model/structure is minimalizing the guide
statement like on the experiment guide book (its like with cake recipe). Two professionals in
validation and two apprentices (physics teacher) showed that tool has been fulfilled with valid
criteria. Limited experiment tol (hydrostatic pressure) has been fulfilled the criteria and effective. The
smoothness of LKPD usage by the teacher in students science process skill in problem summarize,
hypothesize, apparatus identification, writing the process plot, and find the physics concept with
answering the question in LKPD can be determined. The experiment result shows that tools which
have been made had fulfilled the valid criteria, practice and effective until we can implement the
material in a learning process.

Abstrak: Pengembangan LKPD Tekanan Hidrostatik Berbasis Keterampilan Proses Sains.


Tulisan ini merupakan hasil Research and Development (R & D) yang bertujuan untuk menghasilkan
perangkat pembelajaran berupa Lembar kerja Peserta Didik (LKPD) fisika tingkat SMA berbasis
keterampilan proses sains. Prosedur pengembangan perangkat mengikuti model pengembangan 4-D
dari Thiagarajan dkk, yang terdiri dari define, design, develop, dan disseminate. Model/kerangka
LKPD yang dihasilkan terdiri dari judul, pertanyaan penyelidikan, pertanyaan analisis dan
pembahasan, dan pertanyaan penyimpulan. Model/kerangka ini meminimalkan pernyataan tuntunan
seperti dalam bentuk penuntun praktikum (yang mirip resep kue). Hasil validasi dua orang
pakar/ahli dan dua orang praktisi (guru fisika) menunjukkan perangkat telah memenuhi kriteria valid.
Uji coba terbatas LKPD menunjukkan bahwa perangkat memenuhi kriteria praktis dan efektif.
Kelancaran penggunaan LKPD oleh Guru dalam pembelajaran sangat didukung oleh buku panduan
penggunaan LKPD. Melalui LKPD tersebut, keterampilan proses sains peserta didik dalam
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi alat dan bahan, menuliskan langkah
kerja, dan menemukan konsep fisika dengan menjawab pertanyaan dalam LKPD dapat diukur. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perangkat yang telah dihasilkan telah memenuhi kriteria valid, praktis
dan efektif sehingga dapat diterapkan dalam pembelajaran.

Kata Kunci: fisika, keterampilan proses sains, LKPD, tekanan hidrostatik

Fisika sebagai salah satu bidang sains yang bagian penting dalam pengelolaan pembelajaran.
menekankan pada kegiatan ilmiah di Menurut pengamatan penulis isi lembar
laboratorium memerlukan perangkat yang dapat kerja/LKS ini, lebih menekankan pada latihan
dioperasionalkan dalam pembelajaran. Salah satu soal-soal, atau lebih hanya pada aspek kognitif
perangkat yang dimaksud adalah Lembar Kerja itu pun hanya pada penerapan/aplikasi konsep.
Peserta Didik yang disebut LKPD. Praktek Dengan demikian maka penulis berpendapat
penggunaan LKPD atau yang lebih umum bahwa kegiatan dalam lembar kerja/LKS yang
dikenal dengan nama LKS di lapangan (yang ada belum dapat mengakomodasi pengembangan
digunakan guru) merupakan kumpulan, materi, ranah sikap, pengetahuan secara utuh, dan
contoh soal, dan soal latihan. Tidak sedikit guru keterampilan. Lembar kerja/LKS yang ada belum
yang menggunakan lembar kerja/LKS ini sebagai

120
Herman, Pengembangan LKPD Tekanan Hidrostatis Berbasis Keterampilan Proses Sains 121

mengakomodasi pendekatan ilmiah (scientific) laboratorium, guru fisika ternyata kurang


dalam kurikulum 2013. memunculkan kreativitasnya dalam menyusun
Uraian di atas bersesuaian dengan hasil desain praktikum maupun mengembangkan
penelitian Wattimena, et al. 2014 yang peralatan. Selain itu, sebagian guru fisika belum
mengindikasikan adanya penggunaan instruksi mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi,
praktikum yang berbentuk cookery book pada akibat pengalaman belajar ketika menjadi
penyelenggaraan praktikum fisika di beberapa mahasiswa, hal ini bersesuaian dengan hasil
sekolah yang ditempati penelitian. Selain itu, penelitian dari McDermot (1999) bahwa salah
hasil penelitian Cockman (2008) mengungkapkan satu faktor penting yang mempengaruhi
bahwa dalam praktikum fisika, peserta didik rendahnya kinerja guru fisika adalah kurang
perlu diberikan penekanan berupa latihan baiknya penyiapan mereka. Dengan demikian
keterampilan seperti mengamati, maka patut diduga, bahwa ketidaktersediaan
menggolongkan, mengukur, berkomunikasi, LKPD yang berorientasi pada kegiatan ilmiah
menafsirkan data, dan melakukan eksperimen dapat disebabkan oleh argumentasi di atas.
secara bertahap berdasarkan karakteristik materi. Hasil informasi yang penulis peroleh dari
Kondisi ini membutuhkan kreativitas guru fisika Forum MGMP pada beberapa Kabupaten/Kota di
dalam mengembangkan LKPD (kegiatan Sulawesi Selatan, penulis dapat menyimpulkan
praktikum). bahwa kegiatan pembelajaran untuk materi fluida
Kegiatan dalam LKPD tersebut tentunya statik dalam bentuk kegiatan praktikum hanyalah
berisi tagihan kegiatan ilmiah (berorientasi pada sebatas pada hukum Archimedes. Adapun
keterampilan proses sains). Melalui kegiatan praktikum tekanan hidrostatik yang dilaksanakan,
ilmiah sejumlah keterampilan dapat belum sepenuhnya diarahkan untuk menemukan
dilatihkan/dipelajari peserta didik. Bentuk konsep (dapat dalam bentuk persamaan
kegiatan ilmiah yang dilakukan, merupakan tahap matematis dari tekanan hidrostatik).
dan juga indikator dari Keterampilan Proses Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari
Sains. Keterampilan proses sains dikembangkan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan
bersama dengan fakta-fakta, konsep-konsep, dan karakteristik kerangka LKPD berbasis
prinsip-prinsip sains. Dengan merujuk pada buku keterampilan proses sains; (2) menghasilkan
Chiappetta, 2010, keterampilan proses sains model/kerangka LKPD Fisika SMA Berbasis
dibagi menjadi dua yaitu Basic Skills dan Keterampilan Proses Sains pada materi tekanan
Integrated Skils. Basic Skills terdiri dari kegiatan hidrostatik; (3) mengetahui profil LKPD Fisika
observing, classifying, space/time relations, using berbasis keterampilan proses sains yang telah
numbers, measuring, inferring, dan predicting, dihasilkan.
sedangkan Integrated Skills terdiri dari defining Indikator yang menjadi acuan pokok dalam
operationally, formulating models, controlling pengembangan LKPD ini meliputi aspek: format,
variabels, interpreting data, hypothesizing, dan bahasa, dan isi. Indikator format terdiri dari;
exsperimenting. kejelasan pembagian materi, sistem penomoran
Hasil penelitian terhadap kemampuan guru jelas, pengaturan ruang/tata letak, jenis dan
dalam merancang dan menyelenggarakan ukuran huruf yang sesuai dan kesesuaian ukuran
kegiatan praktikum fisika sekolah di beberapa fisik dengan siswa. Indikator bahasa meliputi
wilayah juga belum optimal (Wiyanto, 2005-b; adalah; kebenaran tata bahasa, kesesuaian
Gunawan, 2010; Wattimena, et al.2014). kalimat dengan tingkat perkembangan siswa,
Terlepas dari masalah sarana dan prasarana mendorong minat untuk bekerja, kesederhanaan
122 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2015, hal. 120 - 131

struktur kalimat, kalimat soal tidak bermakna (disseminate). Alur pelaksanaan penelitian ini
ganda, kejelasan petunjuk atau arahan, sifat diberikan dalam Gambar 1.
komunikatif bahasa yang digunakan, dan Instrumen yang digunakan dalam penelitian
Indikator isi LKPD adalah: kebenaran materi/isi, ini adalah, lembar validasi, lembar observasi,
merupakan materi/tugas yang esensial, kuesioner, dan lembar penilaian kinerja
dikelompokkan dalam bagian-bagian yang logis, praktikum. Lembar validasi oleh dua orang ahli
kesesuaian dengan pembelajaran fisika, peranan dan praktisi. Subjek penelitian ini adalah
LKPD dalam mendorong siswa dalam mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika semester VI
menemukan konsep/prosedur dengan cara tahun akademik 2014/2015 berjumlah 32 orang
mereka sendiri, dan kelayakan kelengkapan yang memprogramkan mata kuliah Praktikum
belajar. Fisika Sekolah Menengah. Subjek ini merupakan
subjek tempat dilakukan uji keterbacaan dan
simulasi. Prosedur. Pelaksanaan penelitian hanya
sebatas pada tahap pengembangan. Hal ini
dikarenakan beberapa keterbatasan seperti biaya
dan waktu pelaksanaan. Khusus pada tahap
perancangan dikembangkan kerangka LKPD
berupa diagram alur kerja. Hasil dari tahap
perancangan diberikan seperti pada Gambar 2.

Sederhana, menarik
Judul perhatian, baru, dll

Gambar, pernyataan
Informasi Umum dan atau Ilustrasi,

Pertanyaan
Penyelidikan

Pertanyaan Analisis
dan pembahasan
Pertanyaan
Produktif
Pertanyaan
Penyimpulan

Pertanyaan Penerapan
Gambar 1. Alur Pelaksanaan Penelitian. Konsep

METODE
LKPD
Penelitian ini dilakukan, mengacu pada Berbasis Keterampilan Proses Sains
desain penelitian dan pengembangan (Research
(Sumber:herman, 2015)
and Development) dari Tiagarajan, Semmel dan
Gambar 2. Bagan model/kerangka LKPD
Semmel yang dikenal dengan 4-D yang terdiri Berbasis Keterampilan Proses Sains.
dari pendefinisian (define), perancangan (design),
pengembangan (develop), dan penyebaran LKPD yang dikembangkan khusus untuk
topik materi Fluida Statis dengan judul LKPD
Herman, Pengembangan LKPD Tekanan Hidrostatis Berbasis Keterampilan Proses Sains 123

adalah rangkaian Tekanan Hidrostatik. Profil keterampilan proses sains memuat kerangka yang
LKPD dideskripsikan melalui hasil validasi ahli terdiri dari: (1) Identitas berisi Judul dengan
dan praktisi (untuk melihat tingkat validitas karakteristik spesifik, ringkas, jelas dan menarik
perangkat yang dihasilkan), hasil ujicoba perhatian (2) informasi umum berupa gambar dan
perangkat (melihat kepraktisan dan keefektifan atau narasi deskripsi; (3) pertanyaan produktif
perangkat). Data kepraktisan diperoleh dari hasil yang terdiri dari, pertanyaan penyelidikan,
analisis lembar observasi penggunaan perangkat pertanyaan analisis dan pembahasan, pertanyaan
oleh pengajar yang dilakukan oleh dua orang penyimpulan dan pertanyaan penerapan konsep
observer, sedangkan data keefektifan perangkat seperti pada Gambar 2.
diperoleh melalui hasil analisis angket respons Pertanyaan produktif yang dimaksud yaitu
peserta didik terhadap perangkat, lembar rumusan pertanyaan di dalam LKPD yang hanya
observasi keterlaksanaan perangkat oleh peserta dapat diselesaikan setelah dilakukan
didik, dan nilai kinerja praktikum peserta didik. penyelidikan/ pengamatan. Rumusan-rumusan
Berdasarkan hasil revisi dan saran dari ahli pertanyaan disajikan sesuai dengan urutan-urutan
dan praktisi, dihasilkan draft awal perangkat, kegiatan ilmiah. Bentuk kegiatan ilmiah yang
yang selanjutnya dilakukan uji keterbacaan dan dilakukan, merupakan tahap dan juga indikator
simulasi pada mahasiswa semester VI Prodi keterampilan proses sains dengan merujuk pada
Pendidikan Fisika UNM yang memprogramkan buku Chiappetta, 2010.
mata kuliah Praktikum Fisika Sekolah Menengah 1. Hasil Validasi Ahli dan Praktisi
Tahun 2015. Saran dan perbaikan dijadikan Proses validasi LKPD dilakukan dengan
sebagai draf I. memberikan naskah kepada masing-masing dua
(2) orang ahli dan dua orang praktisi. Hasil
HASIL DAN DISKUSI
penilaian ahli dan praktisi terhadap perangkat
Bentuk Lembar Kerja Peserta Didik
yang dihasilkan berada pada kategori sangat valid
(LKPD) diberikan dalam Gambar 3.
(nilai rata-rata 3,85). Meskipun demikian, penulis
Sejauh pengamatan penulis, belum ada
menerima beberapa saran perbaikan dari
LKPD yang digunakan Guru dalam pembelajaran
validator. Dari hasil validasi ini maka dapat
yang berisi tagihan kegiatan dalam bentuk
disimpulkan bahwa LKPD yang dihasilkan telah
kegiatan ilmiah. Umumnya LKPD dibuat dalam
dikembangkan berdasarkan teori-teori
bentuk kegiatan berupa manual/penuntun
pendukung, sehingga layak diujicobakan.
praktikum, yang bagi sebagian orang dan penulis
2. Hasil Ujicoba Kepraktisan
pandang sangat tidak efektif, karena/ibarat resep
Draft awal kemudian diujicobakan (ujicoba
kue. Untuk itu diperlukan suatu model/kerangka
terbatas) pada pada subjek penelitian yaitu
LKPD yang dapat melibatkan semua aspek
mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika yang
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari peserta
memprogramkan mata kuliah praktikum fisika
didik.
sekolah menengah. Berdasarkan analisis data,
Berdasarkan hasil kajian literatur (Guilford,
diperoleh bahwa reliabilitas percentange of
1988; Reif, 1995; McDermott, 2010; Santyasa,
agreement (PA) = 100% dan semua aspek dalam
2003; Etkina, 2005; Popper, 2005; Wenning,
perangkat memenuhi aspek keterbacaan, dan
2006; Brewe, et al. 2009; Abrahams & Milar,
keterlaksanaan dari pengajar. Meskipun demikian
2008; Danielson, 2011; Nivalainen, et al. 2013;
observer masih melihat ada aktivitas pengajar
Putra, 2013) diperoleh informasi karakteristik
yang muncul tiba-tiba (ini perlu dituangkan
perangkat Lembar Kerja Peserta Didik berbasis
124 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2015, hal. 120 - 131

dalam pedoman penggunaan LKPD). Hasil revisi LKPD dari ujicoba ini, kemudian disebut draft I.

Gambar 3. Hasil LKPD Tekanan Hidrostatik


Penilaian kinerja praktikum, diperoleh keterampilan proses sains. Variabel-variabel yang
melalui penilaian terhadap laporan hasil diselidiki dalam praktikum ini adalah:
praktikum yang berbasis keterampilan proses 1. Kegiatan 1. Pengaruh kedalaman zat cair (h)
sains. Hasil praktikum diuraikan sebagai berikut: terhadap tekanan hidrostatik (Ph)
Perumusan masalah Variabel manipulasi : kedalaman zat cair (h)
Peserta didik merumuskan masalahnya Variabel respon : tekanan hidrostatik (Ph)
sendiri berdasarkan informasi dalam LKPD. Variabel kontrol : massa jenis zat cair ()
Dalam pelaksanaannya masih perlu dipandu agar 2. Kegiatan 2. Pengaruh massa jenis zat cair
dapat merumuskan masalah dengan benar. () terhadap tekanan hidrostatik (Ph)
Merumuskan masalah merupakan salah satu Variabel manipulasi : massa jenis zat cair ()
indikator dalam keterampilan proses sains. Variabel respon : tekanan hidrostatik (Ph)
Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah: Variabel kontrol : kedalaman zat cair (h)
1. Bagaimana pengaruh kedalaman (h) terhadap Definisi operasional variabel
tekanan hidrostatik? Mendefinisikan variabel dalam kegiatan
2. Bagaimana pengaruh massa jenis zat cair praktikum biasanya tidak dilakukan di sekolah,
terhadap tekanan hidrostatik? namun melalui LKPD ini peserta didik diberikan
Secara umum peserta didik telah mampu tagihan untuk mendefinisikan masing-masing
merumuskan masalah dengan baik. variabel secara operasional (bukan definisi secara
Rumusan Hipotesis konsep). Berikut ini definisi variabel-variabel
Peserta didik merumuskan hipotesisnya secara operasional:
sendiri berdasarkan rumusan masalah yang telah 1. Kedalaman zat cair (h) merupakan
disusun. Dalam pelaksanaannya peserta didik kedalaman dari permukaan zat cair sampai ke
masih memerlukan penegasan tentang bagaimana permukaan (ujung) corong yang diukur
rumusan hipotesis yang baik. Kegiatan dengan menggunakan mistar. Kedalaman zat
merumuskan hipotesis merupakan salah satu cair disimbolkan dengan h dengan satuan cm
indikator dalam keterampilan proses sains. 2. Tekanan hidrostatis dalam praktikum ini
Rumusan hipotesis dalam praktikum ini adalah: tidak diukur/dianalisis secara kuantitatif,
1. Kedalaman zat cair berbanding lurus dengan melainkan hanya melihat perbedaan
tekanan hidrostatik, yaitu semakin dalam ketinggian zat cair pada pipa U. Semakin
suatu zat cair dari permukaan maka tekanan besar perbedaan ketinggian pada pipa U
hidrostatik juga semakin besar begitu pula maka semakin besar tekanan hidrostatiknya.
sebaliknya. Dengan demikian maka perbedaan ketinggian
2. Massa jenis zat cair berbanding lurus tekanan (y) zat cair pada pipa U merupakan
hidrostatik, yaitu semakin besar massa jenis indikator dari tekanan hidrostatik. Tekanan
zat cair maka tekanan hidrostatik juga hidrostatis disimbolkan dengan Ph dengan
semakin besar begitu pula sebaliknya. satuan N/m2.
3. Massa jenis zat cair merupakan ukuran
Identifikasi Variabel
Berdasarkan rumusan masalah peserta didik kerapatan dari suatu zat cair yang diperoleh
kemudian mengidentifikasi variabel yang akan di dengan cara membagi hasil pengukuran
selidiki. Kegiatan mengidentifikasi variabel massa dan volume zat cair tersebut. Massa
merupakan salah satu indikator dalam jenis zat cair disimbolkan dengan dengan
satuan kg/cm3.

125
126 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2015, hal. 120 - 131

Alat dan Bahan zat cair. Perhatikan respon zat cair dalam
Alat dan bahan yang digunakan dalam pipa U.
praktikum ini tidak disediakan secara spesifik 5. Ukur kedalaman corong tersebut dengan
dalam LKPD sehingga peserta didik yang harus menggunakan mistar dan pada saat
melaporkan sendiri apa yang telah digunakan. bersamaan ukur perbedaan ketinggian zat
Kegiatan ini dapat melatih mereka untuk cair pada pipa U. Catat hasilnya pada tabel
merancang eksperimen kegiatan ilmiah, kegiatan pengamatan!
ini merupakan salah satu bagian indikator dalam 6. Lakukan kegiatan 5 dengan mengubah ke
keterampilan proses sains yaitu merancang dalam corong sehingga diperoleh minimal
eksperimen. Alat dan bahan yang digunakan 7 kali.
diantaranya adalah: Kegiatan 2. Pengaruh massa jenis zat cair ()
1. Gelas kimia 1000 ml, 3 buah. terhadap tekanan hidrostatik (Ph)
2. Corong, 1 buah. 1. Ukur massa dan volume dari masing-
3. Selang penghubung 40 cm , 1 buah. masing jenis zat cair, catat hasilnya pada
4. Mistar 30 cm, 1 buah. tabel pengamatan.
5. Neraca Ohaus 311 gram, 1 buah. 2. Bersihkan corong dengan tisu sampai
6. Gelas ukur 100 ml, 1 buah. kering.
7. Tisu gulung, 1 buah. 3. Tuangkan minyak ke dalam gelas kimia
8. Air, garam, minyak goreng dan gliserin, hingga terisi sekitar bagian.
secukupnya. 4. Masukan corong ke dalam pipa gelas kimia
Prosedur Kerja hingga ke dalam 2 cm. ukur perbedaan
Prosedur kerja dalam praktikum ini tidak ketinggian zat cair pada pipa U. Catat
disediakan secara spesifik dalam LKPD sehingga hasilnya pada tabel hasil pengamatan!
peserta didik yang harus dapat menyusun 5. Lakukan kegiatan 2 sampai dengan 4
langkah-langkah kerja sendiri berdasarkan dengan mengganti zat cairnya dengan air,
kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan. larutan garam, dan gliserin.
Kegiatan ini dapat melatih mereka untuk Cat: bersihkan dahulu gelas kimia ketika anda
merancang eksperimen kegiatan ilmiah, kegiatan mau mengganti zat cair dengan zat cair yang
ini merupakan salah satu bagian indikator dalam lain.
keterampilan proses sains yaitu merancang Hasil Pengamatan
eksperimen. Prosedur/langkah kerja dalam Melaporkan hasil pengamatan dalam tabel,
praktikum ini diberikan sebagai berikut: merupakan salah satu indikator dalam
Kegiatan 1. Pengaruh kedalaman zat cair (h) keterampilan proses sains yakni menyajikan data.
terhadap tekanan hidrostatik (Ph) Dalam LKPD yang digunakan tidak disediakan
1. Tuangkan air ke dalam pipa U. tabel, sehingga peserta didik yang harus membuat
2. Tuangkan air ke dalam gelas kimia hingga tabel pengamatan sendiri.
terisi sekitar bagian. Kegiatan 1. Pengaruh kedalaman zat cair (h)
3. Sambungkan salah satu ujung corong terhadap tekanan hidrostatik (Ph)
dengan selang, sementara ujung satunya Jenis zat cair dalam gelas kimia : Air
disambungkan dengan salah satu ujung Jenis zat cair dalam pipa U : Air
pipa U.
4. Masukan corong ke dalam pipa gelas kimia
hingga ke dalam tertentu dari permukaan
Herman, Pengembangan LKPD Tekanan Hidrostatis Berbasis Keterampilan Proses Sains 127

Tabel 1. Hubungan antara kedalaman zat cair analisis data dalam praktikum ini diberikan
terhadap tekanan hidrostatik sebagai berikut.
No h (cm) y (cm)
1 2,00 2,10 Kegiatan 1. Pengaruh kedalaman zat cair (h)
2 3,00 2,90 terhadap tekanan hidrostatik (Ph)
3 4,00 3,90
4 5,00 5,00
5 6,00 6,00
6 7,00 7,00
7 8,00 8,00

Kegiatan 2. Pengaruh massa jenis zat cair ()


terhadap tekanan hidrostatik (Ph)
Tabel 2. Massa dan volume beberapa jenis zat
cair
No Jenis zat cair m (gram) V (ml)
Grafik 1. Grafik hubungan antara kedalaman zat
1 Minyak 69,82 80,0
cair (h) terhadap perbedaan ketinggian zat cair di
2 Air 77,58 80,0 pipa U (y)
3 Larutan garam 1 79,37 80,0
4 Larutan garam 2 82,90 80,0 Dari grafik 1, terlihat bahwa semakin besar
5 Gliserin 96,77 80,0 kedalaman zat cair (h) pada gelas kimia maka
perbedaan ketinggian (y) zat cair pada pipa U
Kedalaman : 2 cm juga semakin besar. Selain itu, terlihat hubungan
Jenis zat cair pada pipa U : air antara variabel x dan y dalam grafik diberikan
oleh persamaan y = x-0,014, hal ini menunjukkan
Tabel 3. massa jenis zat cair () terhadap tekanan
hidrostatik (Ph) bahwa variabel x berbanding lurus dengan
variabel y (grafiknya linier). Karena variabel x
Massa jenis zat cair
No y (cm) adalah kedalaman (h) dan variabel y adalah
(gr/cm3)
1 0,87 1,90 perbedaan ketinggian (y) zat cair di pipa U
2 0,96 2,10 maka dapat disimpulkan bahwa:
3 0,99 2,20
4 1,03 2,30 ~ (1)
5 1,21 2,50
Seperti yang telah didefinisikan dalam
Analisis data dan Pembahasan definisi operasional variabel, indikator dari
Analisis data dalam praktikum mengikuti tekanan hidrostatik (Ph) adalah perbedaan
informasi dalam LKPD berupa pertanyaan. ketinggian (y) pada pipa U, dengan demikian
Dalam praktikum ini peserta didik mampu maka dapat dituliskan bahwa:
melakukan analisis data dalam bentuk membuat
~
grafik dan menginterpretasikan grafik. Dalam
analisis ini terdapat beberapa indikator dalam Kegiatan 2. Hubungan antara jenis zat cari ()
keterampilan proses sains diantaranya membuat dengan tekanan hidrostatik Ph.
grafik dan menginterpretasikan grafik. Hasil
128 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2015, hal. 120 - 131

Dari grafik 2, terlihat bahwa semakin besar = . .


massa jenis zat cair () maka perbedaan
ketinggian (y) zat cair pada pipa U juga Dengan menggunakan analisis dimensi akan
semakin besar. Selain itu, terlihat juga hubungan diperoleh bahwa konstanta c memiliki dimensi
antara variabel x dan y dalam grafik diberikan percepatan sehingga diperoleh bahwa:
oleh persamaan y = 0,99x +0,02 hal ini = . . (3)
menunjukkan bahwa variabel x berbanding lurus
dengan variabel y (grafiknya linier). dimana:
g = konstanta percepatan gravitasi bumi (m/s2)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
= kedalaman zat cair (m)
Hipotesis dan Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan
bahwa hipotesis diterima, atau hasil sesuai
dengan hasil praktikum.
Kesimpulan dari praktikum ini adalah
1. Tekanan hidrostatik sebanding dengan ke
dalam zat cair artinya semakin dalam suatu
Grafik 2. Grafik hubungan antara massa jenis () benda di dalam zat cair, maka tekanan yang
terhadap perbedaan ketinggian zat cair di pipa U dialami benda juga akan semakin besar,
(y).
begitu pula sebaliknya. Secara matematis
ditulis
Karena variabel x adalah massa jenis () dan
~
variabel y adalah perbedaan ketinggian (y) zat
cair di pipa U maka dapat disimpulkan bahwa: 2. Tekanan hidrostatik sebanding dengan massa
~ jenis zat cair artinya semakin besar massa
jenis zat cair, maka tekanannya juga akan
Seperti yang telah didefinisikan dalam semakin besar, begitu pula sebaliknya.
definisi operasional variabel, indikator dari Secara matematis ditulis
tekanan hidrostatik (Ph) adalah perbedaan ~
ketinggian (y) pada pipa U, dengan demikian
maka dapat dituliskan bahwa: 3. Persamaan tekanan hidrostatis adalah
= . .
~ (2)
Hasil ujicoba yang dilaksanakan
Berdasarkan persamaan (1) dan (2), maka
menunjukkan bahwa; (1) respon peserta didik
tekanan hidrostatik yang diperoleh dari hasil
terhadap LKPD, menunjukkan bahwa 89,99%
praktikum dapat dituliskan dalam bentuk:
peserta didik memberi respon positif terhadap
~. LKPD. Dengan demikian maka dapat
disimpulkan bahwa peserta didik memberi respon
Agar dapat menjadi sebuah persamaan maka positif terhadap LKPD; (2) Hasil penilaian
kalikan ruas kanan dengan sebuah konstanta c kinerja praktikum peserta didik, menunjukkan
akan diperoleh: bahwa nilai rata-rata kelompok 80. Hasil ini
Herman, Pengembangan LKPD Tekanan Hidrostatis Berbasis Keterampilan Proses Sains 129

tergolong masih rendah, hal ini disebabkan oleh Meskipun demikian masih ada yang perlu
karena, (a) mahasiswa belum terbiasa dengan direvisi.
model kegiatan dalam LKPD, (b) pengajar masih 3. Temuan Khusus
kaku dalam mengarahkan/ memfasilitasi Hasil analisis dari isian LKPD pada bagian
mahasiswa dalam bekerja; (3) hasil analisis pertanyaan produktif, khususnya pada perumusan
terhadap lembar observasi keterlaksanaan masalah dan hipotesis diperoleh informasi
perangkat menunjukkan bahwa, semua sebagian besar hanya merumuskan pertanyaan,
pertanyaan sudah dapat di selesaikan sesuai belum pada kategori rumusan masalah yang baik,
dengan waktu yang telah disediakan. Meskipun hal ini terjadi oleh karena belum pernah peserta
demikian terdapat item-item pertanyaan yang didik sama sekali belum terbiasa dalam
belum dipahami maksudnya. Hal ini karena, merumuskan masalah untuk diselidiki. Isian
sebagian peserta didik masih baru dengan LKPD terkait dengan pertanyaan analisis khususnya
seperti ini. dalam analisis grafik, peserta didik secara umum
Hasil pengamatan langsung terhadap mengalami masalah khususnya dalam
pelaksanaan pembelajaran dan hasil analisis menginterpretasi/membaca grafik. Hal ini dapat
terhadap LKPD yang telah diisi oleh peserta disebabkan oleh peserta didik belum terbiasa,
didik menunjukkan bahwa, masih terdapat isian bahkan belum pernah mengolah data melalui .
yang masih keliru. Aktivitas bertanya, rasa ingin Hal ini didukung oleh pendapat Feynman (1998)
tahu yang sudah mulai tumbuh tentunya yang mengatakan bahwa peserta didik harus
disebabkan diantaranya oleh pertanyaan- memiliki pengalaman secara mendalam untuk
pertanyaan dalam LKPD yang tidak bisa dijawab menganalisis hasil eksperimen seperti membuat
jika tidak dilakukan kegiatan pengukuran grafik, atau memberikan gambaran tentang
(kegiatan ilmiah). hubungan antara variabel.
Berdasarkan hasil analisis uji keefektifan, Hasil analisis terhadap isian LKPD terkait
maka dapat disimpulkan bahwa LKPD yang dengan pertanyaan pembahasan dan penyim-
dihasilkan telah memenuhi kriteria keefektifan. pulan menunjukkan bahwa peserta didik masih
Saran-saran dari observer beserta pengamatan memerlukan bimbingan khusus dalam mengisi
langsung dari peneliti/penulis menjadi dasar LKPD tersebut, hal ini disebabkan oleh karena
melakukan revisi. Revisi yang dilakukan peserta didik belum memahami kerangka kerja
berdasarkan hasil uji keefektifan ini sebagian dan tujuan serta belum memiliki konsep dasar
besar pada pedoman penggunaan LKPD secara operasional terkait dengan logika
khususnya dalam: aspek perumusan masalah, penemuan suatu konsep fisika. Mereka hanya
pengajuan hipotesis, identifikasi dan definisi mengukur, menganalisis sesuai petunjuk namun
operasional variabel. Hasil revisi ini akan untuk menemukan konsep dari hasil eksperimen,
dijadikan Draft I siap untuk diterapkan secara belum terbiasa/terlatih atau belum pernah sama
luas. sekali. Sehingga perlu guru proaktif dalam
Berdasarkan hasil analisis terhadap isian memberikan informasi. Sekali lagi, hal ini dapat
pada LKPD menunjukkan bahwa, rumusan terjadi oleh karena peserta didik belum terbiasa
masalah beragam, namun masih dalam kerangka dan baru dengan kegiatan seperti ini. Hasil
topik rangkaian seri dan paralel resistor. Hal ini tersebut didukung oleh penjelasan Wenning
dapat dicapai karena sebagian besar mahasiswa (2006) yang mengungkapkan bahwa penggunaan
telah memahami langkah dalam kegiatan ilmiah. logika penemuan ilmiah seperti pemahaman
konsep dasar secara operasional, harus dimaknai
130 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2015, hal. 120 - 131

peserta didik untuk menyusun teknik koleksi Hasil pengamatan lain khususnya aktivitas
data, sebagai bagian dari kegiatan praktikum peserta didik belum terlaksana secara maksimal
fisika. Hal sejalan juga dikemukakan oleh Brewe pada tahap diskusi kelompok, dan diskusi antara
et al. (2009) yang mengungkapkan bahwa metode kelompok. Hal ini mengindikasikan bahwa
ilmiah yang biasanya digunakan mahasiswa mereka berpotensi melakukan analisis
dalam menginterpretasikan hasil praktikum, berdasarkan penalaran mereka sendiri dan tidak
sering menjadi kesulitan cukup signifikan karena mengacu pada hasil pengamatan dan analisis
kurangnya ketelitian dalam mengidentifikasi secara ilmiah. Hal ini sejalan dengan pandangan
sejumlah variabel fisis. Danielsson (2011) bahwa kegiatan praktikum
Meskipun demikian terdapat beberapa fisika akan berdampak pada model wacana
mahasiswa yang mencapai hasil kinerja yang peserta didik yang didasarkan pada pelaksanaan
sangat baik khususnya pada isian penerapan praktikum dan analisis, berdasarkan penalaran
konsep . Hal ini dapat terjadi oleh karena dan pengalaman mereka sendiri terhadap konsep-
kegiatan yang mereka laksanakan mengantarkan konsep dasar fisika dalam beraktivitas.
mereka pada pencapaian pemahaman konsep. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, peneliti
Pernyataan ini sejalan dengan pandangan menduga, secara umum peserta didik belum
Santyasa (2003) yang menjelaskan bahwa terbiasa dengan model LKPD yang telah
pemahaman konsep fisika melalui praktikum dikembangkan yang kegiatan-kegiatannya adalah
dapat terjadi ketika mereka mampu menjalankan cerminan dari keterampilan proses sains.
proses ilmiah sebagai pengetahuan tentang
SIMPULAN
analisis kesalahan dan interpretasi data. Temuan
yang sama dikemukakan juga oleh Popper (2005) a. Model/kerangka acuan dalam menulis LKPD
yang mengungkapkan bahwa peserta didik akan basis keterampilan proses sains meliputi (1)
mampu melakukan observasi dan interpretasi judul, (2) informasi umum (gambar, narasi),
teori secara optimal jika mereka menyadari dan (3) rumusan pertanyaan produktif yang
tentang masalah tersebut. Dengan demikian dapat terdiri dari; pertanyaan penyelidikan,
dikatakan bahwa kesiapan peserta didik dalam pertanyaan analisis, pertanyaan bahasan
menganalisis hubungan antara konsep-konsep (pembahasan), pertanyaan kesimpulan).
fisika yang dapat dipraktikumkan telah dijalani b. Profil LKPD fisika berbasis keterampilan
secara baik. proses sains yang dihasilkan telah memenuhi
Hasil analisis lain menunjukkan masih kriteria valid, praktis dan efektif.
kelirunya peserta didik dalam menyusun DAFTAR RUJUKAN
rancangan eksperimen, hal ini menunjukkan
Abrahams, I & Millar, R. Does Practical Work
bahwa LKPD yang ada mulai dapat melatih Really Work? A Study of The
mereka dalam merancang eksperimen/praktikum effectiveness of practical Works as a
meskipun masih ada yang keliru, sehingga Teaching and Learning Method in School
Science. International Journal of Science
kegiatan ilmiah masih perlu dilatihkan secara Education. 2008. 30(14), p.1945-1969
terus menerus. Tahap kegiatan eksperimen ke
Brewe, E., Kramer, L., and OBrien, G. Modeling
arah berpikir tingkat tinggi menurut Wenning Instruction: Positive attitudinal Shifts in
(2006) sebagai pola pembelajaran di Introductory Physics Measured Alt Class.
Laboratorium fisika yang telah di paparkan Physics Review Special Topics Physics
Educational Resource. 20095(1). 013102.
dalam bahan ajar, juga belum sepenuhnya diikuti
peserta didik.
Herman, Pengembangan LKPD Tekanan Hidrostatis Berbasis Keterampilan Proses Sains 131

Chiappetta, Eugene L dkk. Sceince Instructiron Kurniawan, Wawan & Endah H, Diana:
in The Middle and Secondary Schools: Pembelajaran Fisika dengan Metode
developing Fundamental knowledge and Inquiry Terbimbing untuk
skils, seventh edition, Allyn & Bacon, ( mengembangkan Keterampilan Proses
2010), p.217 Sains, JP2F, 1(2), 2010, p. 149-158.
Cockman, W.J (2008). Cookbook Vs. Inquiry. McDermott, C.L. A Perspective on Teacher
TAP-L Discussion Group. (Online) Prepararation in Physics and Other
(Tersedia: Sciences. American Journal of Physics.
http://www.lists.nesu.edu/Cmg- (1999). 58 (8).
bin/digest?list1, diakses 19/08/2015).
Nivalainen, V., Asikainnen, M.A., and Hirvonen,
Danielsson, A. T. Characterising The Practice of P.E. Preservice Teachers Objectives and
Physics as Enacted Ni University Student Their Experience of Practical Work.
Laboratories Using Discourse Models Physical review Special topics-physics
as an Analytical Tool. Nordina Journals Education Research. American Physics
Faculty of Education, University of Society, 2013. 10.1103 Phys-Rev-
Cambridge, UK. (2011) 7(2). STPER.9.010102.
E. Rahayu, H. & Susanto, D. Yulianti, Putra, S.R. 2013. Desain Belajar Mengajar
Pembelajaran sains dengan pendekatan Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta: Diva
keterampilan proses untuk meningkatkan Press.
hasil belajar dan kemampuan berpikir
Popper, K. 2005. The Logic of Scientific
Kreatif siswa, Jurnal Pendidikan Fisika
Discovery. This Edotion Published. New
Indonesia, vol.7, 2011, p. 33-37
York: The Taylor & Francis e-Library.
Etkina, E., Muthy, S. And Lou, X. Using
Reif, F.Millikan Lecture 1994. Understanding an
Introductory Labs to Engage Students in
teaching Important Scientific Thought
Experimental Design, American Journal
Processes. American Journal of Physics.
Of Physics,. 2006. 74, p. 979.
1995. 63(1)
Feynman, R. Goal of The introductory Physics
Santyasa, I W.2003. Pembelajaran Fisika
Laboratory. Association of Physics
berbasis Keterampilan Berpikir Sebagai
Teachers. American Journals Physics.
Alternatif Implementasi KBK. Makalah.
1998. 6(6).
Disajikan dalam Seminar Nasional
Guilford, J.P. Some Changes in The structure of Teknologi Pembelajaran, 22-23 Agustus
intelect model. Educational and 2003. Yogyakarta.
Psychological Measurement Journals,
Wattimena, H.S., Suhandi, A., Setiawan, A
1988. 48: 1-4.
(2014). Profil Penyelenggaraan
Gunawan. Model Pembelajaran Berbasis MMI Praktikum Fisika Sekolah sebagai
untuk meningkatkan Penguasaan Konsep Penyiapan Mengembangkan Kreativitas
Calon Guru pada Materi Elastisitas. Calon Guru. Jurnal Pendidikan Dasar
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 2(1), PGSD FKIP Unpati 2-6.
2010, p. 11-21.
Wenning, C. J. A Framework for Teaching The
Herman. 2015. Pengembangan LKPD Gerak Nature of Science. Journal Of Physics
Melingkar: hubungan kecepatan sudut Teacher Education Online, 3(3), (2006)
dan kecepatan linier v, Berbasis p. 3-10.
Keterampilan Proses Sains. Prosiding.
Wiyanto, Pengembangan Kemampuan
Seminar Nasional Lemlit UNM
Merancang Kegiatan Laboratorium Fisika
Optimalisasi Hasil-hasil Penelitian
Berbasis Inkuiri bagi mahasiswa Calon
dalam menunjang Pembangunan
Guru. Jurnal Universitas Negeri
Berkelanjutan. 13 Juni 2015. ISSN 2460-
Semarang-Jurusan Fisika FMIPA. 2005-
1322, p.964-971. Makassar.
b.
Hamper, Chris. Higher Level (plus standard level
options) Physics. London, Pearson
Eductional Limited , 2009, p. 83-87

S-ar putea să vă placă și