Sunteți pe pagina 1din 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang


telah memasuki usia 60 tahun keatas.1 Data dari Biro Pusat Statistik, jumlah
penduduk 60 tahun ke atas (lanjut usia) di Indonesia 15.454.360 dengan keadaan
kesehatan baik 39%, keadaan keadaan kesehatan cukup sebesar 43%, dan dengan
keadaan kesehatan kurang sebesar 18%.2 Berdasarkan hasil penelitian, prevalensi
penyakit yang sering diderita lansia adalah hipertensi, penyakit radang sendi,
PPOK, kanker, dan diabetes melitus. Berdasarkan Riskesdas terdapat sebesar
26,5% penduduk Indonesia yang mengalami penyakit hipertensi sedangkan pada
kelompok umur 60 terdapat sebesar 57,6% penduduk yang berusia lebih dari 60
mengalami hipertensi.3
Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang
disebut Aging Process atau proses penuaan, dimana proses penuaan adalah siklus
kehidupan yang ditandai dengan tahapan - tahapan menurunnya berbagai fungsi
organ tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai
serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Perubahan tersebut pada
umumnya mengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada
akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi dan sosial lansia. Sehingga secara
umum akan berpengaruh pada activity of daily living.4

1
BAB II
ASESMEN GERIATRI

2.1 IDENTITAS USIA LANJUT


Nama : Tn. S
Usia : 72 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Alamat : Jalan Lebak Bulus V No. 26A, Jakarta Selatan
Agama : Islam
Riwayat pekerjaan : Supir
Nama orang terdekat : Ny. Y
Jumlah anak : 1 orang Pria: 1 orang
Jumlah cucu :0
Jumlah cicit :0
Pembiayaan kesehatan: BPJS

2.2 RIWAYAT MEDIS / EVALUASI FISIK


Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 20 Juli 2017
pukul 10.00 14.00 WIB.

2.3.1. Riwayat Medis :


a. Keluhan utama
Kelemahan pada tangan dan tungkai kanan sejak 1 bulan yang lalu.

b. Riwayat penyakit sekarang


Seorang laki laki berusia 72 tahun mengeluh lemas pada tangan
dan tungkai kanan sejak 1 bulan yang lalu. Lemas timbul juga secara
mendadak dan lemas dirasakan pasien saat sedang istirahat. Istri pasien
juga mengeluhkan jika sebelumnya pasien berbicara menjadi cadel sejak
1,5 bulan yang lalu. Keluhan kesemutan atau baal tidak dikeluhkan oleh

2
pasien. Nyeri kepala, pusing, mual muntah ataupun penurunan kesadaran
juga tidak dikeluhkan. Pasien juga tidak ada demam, kejang, gangguan
menelan, nafsu makan menurun, gangguan pendengaran, gangguan
keringat maupun BAK dan BAB juga tidak ada kelainan. Rasa sesak atau
nyeri dada tidak ada keluhan. 3 bulan belakangan ini pasien juga
mengeluhkan bila melihat sedikit ada gangguan menjadi kabur, pandangan
seperti berkabut, terdapat pelangi, namun pasien tidak pernah merasa
seperti di terowongan. Dan 7 hari belakangan ini, isteri pasien
mengatakan bahwa terdapat luka pada daerah belakang di sekitar bokong
pasien, namun tidak terdapat pus.

c. Riwayat penyakit dahulu

Pasien pernah menderita penyakit Hernia Scrotalis Dextra dan telah


dilakukan tindakan operasi pada tahun 2010.

Riwayat penyakit lainnya :


Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat penyakit paru : disangkal
Riwayat alergi makanan/obat-obatan : disangkal

d. Riwayat pembedahan
Pasien pernah dilakukan tindakan operasi Hernia di Rumah Sakit Puri
Cinere pada tahun 2010.

e. Riwayat opname di Rumah Sakit


Pasien menyangkal pernah dirawat atau opname di Rumah Sakit
Umum Pemerintah Fatmawati pada tahun 2004, dan di Rumah Sakit Puri
Cinere pada tahun 2010.

f. Riwayat kesehatan lain


Melakukan pemeriksaan kesehatan pada : -

g. Riwayat alergi

3
Tidak ada alergi makanan dan obat-obatan.

h. Riwayat Kebiasan

Merokok
Apakah anda merokok? Tidak
Apakah orang terdekat atau di sekitar anda merokok? Ada (anak
pasien).

Minum Alkohol
Apakah anda minum minuman beralkohol? Tidak. Saya tidak pernah
minum minuman beralkohol.

Olah raga
Apakah anda melakukan olah raga? Tidak.

Konsumsi Kopi
Apakah anda minum kopi? Tidak.

Kesimpulan : Pasien tidak pernah berolahraga, tidak merokok, tidak


minum alkohol, dan tidak minum kopi.

i. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini


Obat-obatan yang dikonsumsi dengan dan tanpa resep dokter akan
dijabarkan pada tabel berikut:

Tabel 3. Obat yang dikonsumsi dengan resep dokter

Dengan resep dokter Dosis dan pemakaian


Valsartan 1 x 80 mg
Miniaspi 1 x 80 mg
Sifrol 1 x 0,375 mg
Asam Folat 2 x 1 mg
Vit. B Complex 2x1

Tabel 4. Obat yang dikonsumsi tanpa resep dokter

4
Tanpa resep dokter Dosis dan pemakaian
- -

j. Penapisan depresi
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling
dekat dengan perasaan yang anda rasakan bulan lalu?

Tabel 5. Penapisan depresi

Kadan Jaran
Setiap Sering Tidak
g g
waktu sekali pernah
kadang sekali
a. Berapa seringkah bulan yang lalu
masalah kesehatan anda menghalangi
kegiatan anda, (mis. pergi mengunjungi
teman, aktivitas sosial)?
b. Berapa seringkah bulan lalu anda merasa

gugup?
c. Berapa seringkah bulan lalu anda merasa

tenang dan damai?
d. Berapa seringkah bulan lalu anda merasa

sedih sekali?
e. Berapa seringkah bulan lalu anda merasa

bahagia?
f. Berapa seringkah bulan lalu anda merasa
begitu sedih sampai serasa tak ada

sesuatupun yang mungkin
menghiburnya?
g. Selama bulan lalu, berapa seringnya
perasaan depresi anda mengganggu kerja
anda sehari-hari?
h. Selama bulan lalu, berapa sering anda
merasa tak ada lagi sesuatu yang anda
harapkan lagi?
i. Selama bulan lalu, berapa sering anda

merasa tak diperhatikan keluarga?
j. Berapa sering selama bulan lalu anda

merasa ingin menangis saja?
k. Selama bulan lalu, berapa sering anda
merasa bahwa hidup ini sudah tak ada
gunanya lagi?

Kesimpulan : Terdapat tanda-tanda gangguan mood (depresif) pada pasien dalam


1 bulan terakhir.

5
k. Status Fungsional
a) ADL dasar dan Instrumental
Tabel 6. ADL dasar dan Instrumental

Bisa sendiri Perlu Tergantung


sepenuhnya bantuan orang lain
seseorang sepenuhnya
Mandi
Ambulansi
Tranfer
Berpakaian
Berdandan
BAB / BAK
Makan
Sediakan makan
Atur keuangan
Atur minum obat-obatan
Bertelepon

Kesimpulan : Pasien sangat membutuhkan bantuan orang lain, karena seluruh


aktivitasnya dilakukan dengan bantuan orang lain.

b) Keterbatasan Fungsional
Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda membatasi kegiatan
anda berikut ini?

Tabel 7. Keterbatasan Fungsional

>3 bulan < 3 bulan Tak


terbatasi
Berbagai pekerjaan berat (mis. angkat
barang, lari)
Berbagai pekerjaan sedang (mis.menggeser
meja / almari, angkat barang belanjaan)
Pekerjaan ringan di rumah yang biasa
dikerjakan
Mengerjakan pekerjaan (di kantor / sehari-
hari)
Naik bukit / naik tangga
Membungkuk, berlutut, sujud
Berjalan kl.100 meter
Makan, mandi, berpakaian, ke WC

6
Kesimpulan : Pada pasien didapatkan keterbatasan fungsional dalam melakukan
pekerjaan berat, sedang, maupun mengerjakan pekerjaan sehari hari.

2.3 PEMERIKSAAN FISIK (Dilakukan pada 20 Juli 2017)


1. Tanda Vital
Tabel 8. Pemeriksaan Tanda Vital

Baring Duduk Berdiri


Tekanan darah (mmHg) 150/90 160/90 -
Nadi/ menit 92 94 -
Laju respirasi/menit 18 22 -
2 bulan yl 1 bulan yl Saat ini
Berat badan (kg) 48 kg 46 kg 46 kg
Tinggi badan (cm) 159 159 159
BMI (kg/m2) 19,04 18,25 18,25

2. Keadaan Kulit :
Bercak kemerahan : tidak ada
Lesi kulit lain : tidak ada
Curiga keganasan : tidak ada
Dekubitus : ada (regio gluteus)

3. Pendengaran
Tabel 9. Pemeriksaan pendengaran

Ya Tidak
Dengar suara normal
Pakai alat bantu dengar
Serumen impaksi

4. Penglihatan
Tabel 10. Pemeriksaan penglihatan

Ya Tidak
Dapat membaca huruf surat kabar
- Tanpa kaca mata
- Dengan kaca mata
Terdapat katarak/tidak
- Kanan
- Kiri

7
Tabel 11. Hasil Funduskopi

Dapatan Normal Abnormal (jelaskan) Tak terlihat


funduskopi
Kanan Tidak dilakukan
Kiri Tidak dilakukan

5. Mulut
Tabel 12. Pemeriksan mulut

Buruk Baik
Higiene mulut
Ada Tidak
Gigi palsu
Terpasang
Lecet di bawah gigi palsu
Lesi yang lain (kalau ada jelaskan)

6. Leher
Tabel 13. Pemeriksan leher
Normal Abnormal (jelaskan)
Derajat gerak
Kel. Tiroid

Bekas luka pada tiroid : tidak ada


Massa lain : tidak ada
Kelenjar limfe : tidak teraba membesar

7. Dada
Massa teraba / tidak : tidak teraba massa
Kelainan lain : tidak ada

8
8. Paru-paru
Tabel 14. Pemeriksan paru-paru
Kiri Kanan
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi :
- suara dasar Vesikuler Vesikuler
- suara tambahan Rhonkhi (-), wheezing (-) Rhonkhi (-), wheezing (-)

9. Kardiovaskuler
Tabel 15. Pemeriksan kardiovaskuler
a. Jantung
- Irama Regular Ireguler

- Bising Ya Tidak

- Gallop Ada Tidak

Lain-lain (jelaskan)
b. Bising Ada Tidak
- Karotis : Kiri
Kanan
- Femoralis : Kiri
Kanan
c. Denyut nadi perifer Ada Tidak
- A. dorsalis pedis
Kiri (regular)
Kanan (regular)
- A. tibialis posterior
Kiri (regular)
Kanan (regular)
Tak ada +1 +2 +3 +4
d. Edema
- Pedal
- Tibial
- Sakral

10. Abdomen
Hati membesar/ tidak : tidak
Massa abdomen lain : tidak ada
Bising/ bruit : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Cairan asites : tidak ada
Limpa membesar/ tidak : tidak

9
11. Rektum/ anus
Tabel 16. Pemeriksan rectum/anus
Ada Tidak
Tonus sphincter ani
Pembesaran prostat
Jelaskan kalau ada TIDAK DIPERIKSA
Massa di rectum
Impaksi fekal

12. Genital/ pelvis:


Tabel 17. Pemeriksan genital
Ya Tidak
Atrofi vaginal
Massa
Vaginitis atroficans TIDAK DIPERIKSA
Nyeri tekan
Prolaps pelvis
Lain-lain : -
Tes pap: Tidak dikerjakan

13. Muskuloskeletal
Tabel 18. Pemeriksan muskuloskeletal
Tak Tl. Bahu Siku Tangan Pinggul Lutut Kaki
ada Blkg
Deformitas
Gerak terbatas
Nyeri
Benjolan/
peradangan
Krepitasi

14. Neurologik / Psikologik


a. Status Mentalis :

Tabel 19. Pemeriksan neurologis


Baik Terganggu
Orientasi
Orang
Waktu
Tempat
Situasi

10
Baik Terganggu
Daya ingat
Sangat lampau
Baru terjadi
Ingat obyek stlh 5 menit
segera (mengulang)

Kuisioner pendek / portable tentang Status Mental :

Tabel 20. Status mental


Betul Salah
Tanggal berapakah hari ini ?
Hari apakah hari ini ?
Apakah nama tempat ini ?
Berapakah nomor telpon rumah anda ?
Berapakah usia anda ?
Kapankah anda lahir (tgl/bln/thn) ?
Siapa nama gubernur sekarang ?
Nama gubernur sebelum ini ?
Nama ibumu sebelum menikah ?
20 dikurang 3 dan seterusnya

Jumlah kesalahan
0-2 kesalahan : baik
3-4 kesalahan : gangguan intelek ringan
5-7 kesalahan : gangguan intelek sedang
7-10 kesalahan : gangguan intelek berat

Kesimpulan : Terdapat 7 kesalahan dalam menjawab kuisioner, maka


disimpulkan status mentalis mengalami gangguan intelek sedang.

b.Perasaan hati / afeksi: euthym

c. Umum
Tabel 21. Pemeriksan umum
Normal Abnormal (jelaskan)
Saraf otak
Motorik : - Kekuatan (menurun)
- Tonus
Sensorik : - Tajam
- Raba

11
- Getaran

Normal Abnormal (jelaskan)


Refleks
Serebelar : - Jari ke hidung
- Tumit ke ujung
kaki
- Romberg TIDAK DILAKUKAN
Gerak langkah TIDAK DILAKUKAN

Kesimpulan : terdapat kelemahan minimal pada kekuatan motorik


ekstremitas superior dan inferior dekstra.

d. Tanda-tanda lain
Tabel 22. Tanda-tanda lain
Ya Tidak Bila Ya, jelaskan
Tremor saat istirahat
Rigiditas cog-wheel
Bradikinesia
Tremor intense
Gerakan tak sadar
Refleks patologis
Kesimpulan : status neurologis pasien baik.

2.4 PEMERIKSAAN TAMBAHAN

- EKG pernah dilakukan namun pasien tidak memiliki hasil pemeriksaan


tersebut.
- Pasien pernah melakukan foto rontgen thorax namun sudah tidak
memiliki hasil pemeriksaan tersebut.
- Pasien pernah melakukan pemeriksaan darah, namun pasien tidak
memiliki hasil pemeriksaan tersebut.

2.5 DAFTAR MASALAH DAN RENCANA PENANGANAN

Tabel 23. Daftar masalah dan rencana penanganan

12
Tanggal Masalah Rencana
20 Juli 2017 Ulkus dekubitus - Edukasi mengenai dekubitus pada pasien dan istri pasien.
regio poplitea - Menjelaskan tentang terapi obat untuk mengurangi
keparahan dari ulkus dekubitus.
- Mengedukasi dan memotivasi agar pasien mau melakukan
mobilisasi tubuhnya agar tidak terjadi ulkus dekubitus di
regio lain.

Hemiparesis - Memberikan edukasi mengenai penyakit yang terjadi pada


dekstra pasien
- Memberikan edukasi mengenai apa yang perlu dilakukan
pasien untuk meningkatkan kekuatan motorik pasien
- Memberikan penjelasan mengenai obat yang diberikan dan
pentingnya keteraturan minum obat.
- Memotivasi penderita untuk kontrol kembali ke dokter
- Edukasi mengenai pola makan pasien agar mengurangi
makanan tinggi lemak dan lebih banyak mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein, vitamin, dan serat
seperti buah-buahan dan sayuran.
- Edukasi agar pasien menghindari aktivitas berat dan stress.

Katarak Senilis - Edukasi mengenai katarak ODS pada pasien


ODS - Memotivasi agar pasien memeriksakan keluhannya ke
dokter spesialis mata untuk mengetahui apakah ada
tindakan lebih lanjut untuk mengatasi keluhannya.

- - Edukasi mengenai Hipertensi yang diderita oleh pasien


Hipertensi
- - Memotivasi agar pasien selalu rutin minum obat dan
mengurangi makanan yang mengandung tinggi garam

2.6 LAPORAN LANJUTAN

Tabel 24. Laporan lanjutan

13
Tanggal Problem diagnostic Kegiatan
20 Juli 2017 - Ulkus Dekubitus - Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
regio gluteus edukasi kepada pasien mengenai masalah
- Hemiparesis dextra kesehatan yang dialaminya
- Katarak Senilis
ODS
- Hipertensi

31 Juli 2017 - Ulkus Dekubitus - Anamnesis : pasien masih merasakan nyeri


regio gluteus didaerah lukas yang terdapat disekitar bokong
- Hemiparesis dextra - Pengukuran tanda-tanda vital, TD = 140/80
- Katarak Senilis mmHg
ODS - Mengevaluasi kondisi kesehatan pasien
- Hipertensi - Mengevaluasi hasil edukasi dan instruksi yang
telah dilakukan oleh pasien.

8 Agustus 2017 - Ulkus Dekubitus - Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan


regio gluteus edukasi kepada pasien mengenai masalah
- Hemiparesis dextra kesehatan yang dialaminya
- Katarak Senilis
ODS
- Hipertensi
- Anamnesis :pasien masih merasakan nyeri pada
- Ulkus Dekubitus
lutut, pasien masih sulit untuk mengontrol
8 Agustus 2017 regio gluteus
- Hemiparesis dextra berkemih namun sudah mulai menggunakan
- Katarak Senilis popok khusus lansia
ODS - Pengukuran tanda-tanda vital, TD = 140/80
- Hipertensi mmHg
- Mengevaluasi kondisi kesehatan pasien
Mengevaluasi hasil edukasi

Pada Pemeriksaan Fisik


Pada pemeriksaan fisik didapatkan kekuatan motorik pada tangan dan tungkai
kanan 3 dan tungkai kiri 5. Status neurologis dalam batas normal.

Pada asesmen geriatrik (Summary)

14
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
didapatkan diagnosis pada pasien ini hemiparesis dextra, katarak sinilis ODS,
hipertensi, dan ulkus dekubitus regio gluteus.

Rencana Perawatan Terpadu / Comprehensive Care


Edukasi
- Perubahan pola makan pasien agar mengurangi makanan berminyak,
tinggi lemak, tinggi garam, dan lebih banyak mengkonsumsi makanan
yang mengandung protein, vitamin, dan serat seperti buah-buahan dan
sayuran.
- Pentingnya aktivitas fisik yang sesuai dengan kemampuan pasien
untuk mengurangi kelembapan pada daerah punggung dan bokong
yang dapat menyebabkan terjadinya ulkus dekubitus.
- Memeriksakan diri ke dokter spesialis saraf mengenai kelemahan pada
tungkai dan tangan kanan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup
serta cara penanganannya.
- Memeriksakan diri ke dokter spesialis mata mengenai katarak sinilis
ODS untuk mengetahui cara penanganannya
- Pola tidur yang teratur dan menjauhi stress.
- Minum obat yang telah diberikan secara teratur agar tekanan darah
tetap terkontrol dan mengurangi risiko serangan.
- Tindakan yang perlu dilakukan apabila mengalami gejala serangan.
- Kontrol tekanan darah di Puskesmas secara teratur dan kontrol kembali
mengenai stroke yang diderita ke dokter spesialis saraf.
- Pentingnya menjaga higientitas dan penggunaan popok khusus untuk
lansia

Terapi Farmakologik
- Obat antihipertensi berupa Amlodipin 1 x 10 mg dan Bisoprolol 1x 2,5
mg.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada kasus hemiparesis dextra yang diangkat dalam laporan kunjungan
geriatri ini, didapatkan pasien berusia 72 tahun mengeluh kelemahan pada tungkai
dan tangan kanan, gangguan penglihatan, serta luka pada daerah bokong. Setelah
dilakukan anamnesis lengkap dan pemeriksaan fisik, ditegakkan diagnosis klinis
berupa hemiparesis dextra, katarak senilis OD, ulkus dekubitus regio gluteus, dan
hipertensi.
Penderita belum diberikan terapi yang adekuat untuk mengatasi rasa nyeri
pada luka daerah bokongnya, serta dilakukan pula analisis pada pola hidup pasien
untuk membantu mengatasi penyakit tersebut secara menyeluruh.Telah dilakukan
edukasi dan motivasi pada pasien dan keluarga, terutama isteri pasien agar
merubah kebiasaan dan kontrol kesehatannya secara rutin ke dokter sehingga
derajat kesehatan pasien tersebut dapat semakin membaik.

3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk laporan kunjungan geriatri selanjutnya
adalah agar peneliti selanjutnya dapat memberikan penyuluhan yang lebih bersifat
menyeluruh dan mendetail mengenai hemiparesis dextra, pentingnya mengetahui
faktor risiko dan gejalanya,serta dan cara menanganinya

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. (2001). Pedoman Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Bagi


Petugas Kesehatan II.
2. Darmojo, Boedhi. Buku ajar geriatri. 2009. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
3. Maryam, R. S., Ekasari, M. F., Rosidawati., Jubaedi, A., & Batubara, I.
(2008). Mengenal usia lanjut dan perawatanya. Jakarta: Salemba Medika.
4. Balia S, Jones AM. Mortality, lifestyle and socio-economic status. J Health
Econ. 2008;27(1):126.

LAMPIRAN

17
Gambar 1. Kunjungan tanggal 13 Oktober 2016

Gambar 2. Kunjungan tanggal 14 Oktober 2016

18
Gambar 3. Kunjungan tanggal 14 Oktober 2016

Gambar 4. Kunjungan tanggal 17 Oktober 2016

Gambar 5.
Ruang tamu

19
di

Gambar 6. Kamar mandi

Gambar 7. Kamar tidur

20
Gambar 8. Ruang mencuci

21

S-ar putea să vă placă și