Sunteți pe pagina 1din 2

Amalgam

Molar gigi sulung memiliki enamel rods terinklinasi secara oklusal. Pada pertumbuhan
gigi sulung, enamel dan dentin tidak setebal gigi permanen. Molar gigi sulung menyerupai gigi
permanen dengan pengecualian pada molar pertama mandibula gigi sulung.

Principles of Cavity Preparation


1. Oklusal
Outline form berbentuk dovetail, termasuk seluruh fissure, area karies, pit dan
developmental groove.
Ekstensi dari bagian oklusal dari kavitas preparasi tergantung pada molar gigi sulung
yang terkena.
Bagian oklusal biasanya diperluas sekitar setengah bagian dari maksila gigi sulung dan
molar pertama mandibula.
Untuk preparasi molar kedua hanya termasuk oklusal pit terdekat.
Dindingnya sedikit berbentuk konvergen dengan bagian yang lebih lebar pada lantai
pulpa.
Margin cavosurface harus tajam.
Sudut antara dinding dan lantai sedikit membulat.
Axiopulpa line angle harus sedikit membulat.
2. Proksimal box
Dinding bukal dan lingual harus diperluas sampai self-cleansing area.
Cavosurface angle 90 derajat.
Dinding bukal dan lingual dari proksimal box harus sedikit konvergen dari lantai gingival
menuju permukaan oklusal.
Lantai gingival harus berada di bawah kontak proksimal.
Seluruh internal line angle harus sedikit membulat.
Axial wall harus mengikuti kontur dari gigi.
Condensing and Carving Amalgam
Siapkan amalgam yang telah dicampurkan sesuai intruksi pabrik.
Masukkan amalgam sedikit demi sedikit sambil dikondensikan hingga terisi penuh.
Karving bagian oklusal menggunakan carvr dan burnisher hingga membentuk anatomi
gigi semula.
Setelah setting, buang kelebihan amalgam pada margin ridges menggunakan sonde.

Polishing
Gunakan bur batu dahulu untuk menghaluskan dan membuang kelebihan amalgam.
Gunakan bur veneer untuk membuat fissure terlihat lebih jelas.
Gunakan bur karet untuk polishing restorasi amalgam.

Heymann, O. Harald, sturdevant's art and science of operative dentistry, 6 ed. 2011, Elsevier, Singapore

S-ar putea să vă placă și