Sunteți pe pagina 1din 30

LANDASAN TEORI MEDIS

BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DISMATURE

1. PENGERTIAN

Dimaturitas adalah bayi yang lahir dengan BB kurang dari BB seharusnya untuk masa
kehamilan.Hal ini karena mengalami gangguan dalam kandungan dan merupakan bayi Kecil
untuk Masa Kehamilan (KMK).

Bayi KMK menderita gangguan pertumbuhan dalam uterus (Intrautering Growth


Retadation)IUGR.

Ada 2 bentuk IUGR menurut ( REFIELD 1975) yaitu :

1. Propotinate IUGR,sering menderita distress yang lama dimana gangguan pertumbuhan


terjadi berminggu-minggu,berbulan-bulan sebelum bayi lahir,sehingga berat,panjang,dan
lingkar kepala dalam proporsi yang seimbang akan tetapi keseluruhannya masih dibawah
masa gestasi yang sebenarnya.
2. Dispropotinate IUGR,terjadi akibat distress sub akut,gangguan terjadi beberapa minggu
sampai beberapa hari sebelum Janin lahir.

2. ETIOLOGI

Setiap keadaan yang mengganggu pertumbuhan zat anatra ibu & janin sama dengan penyebab
PREMATURITAS murni

3. MANIFESTASI KLINIK

DISMATUR dapat terjadi dalam preterm,term dan post term.

a. Pre term : Sama dengan bayi prematuritas murni

b. Term & Post Term

Kulit terselubung vernik kaseosa tipis/tidak ada


Kulit pucat/bernoda mekonium,kering kriput tipis
Jaringan lemak dibawah kulit tipis.
Bayi tampak gesit,aktif dan kuat.
Tali pusat berwarna kuning kehijauan.

Page 1
4. PROBLEMATIKA BAYI KMK

Pada umumnya maturitas fisiolgik bayi ini sesuai dengan masa gestasinya dan sedikit
di pengaruhi oleh gangguan pertumbuhan didalam uterus.Bayi KMK lebih mudah hidup di luar
kandungan,walaupun demikian harus waspada aka terjadinya komplikasi.

a. Aspirasi mekonium yang sering di ikuti dengan pneumothoraks,ini disebabkan distress yang
sering dialami bayi pada persalinan

b. Usher (1970) melaporkan bayi KMK mempunyai HEMOGLOBIN sangat tinggi yang mungkin
di sebabkan oleh Hipoksia,Perdarahan paru,Hipotermia,Cacat bawaan karena infeksi
intrauterin.

5. PENATALAKSANAAN

Pada umumnya penatalaksanaan sama dengan perawatan neonates umumnya,seperti


pengaturan suhu lingkungan,makanan,mencegah infeksi dan lain-lain.Akan tetapi bayi ini
mempunyai problematika yang agak berbeda dengan bayi maka harus di perhatikan hal-hal
seperti berikut ( Markum 1998 ) :

1. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin serta menemukan


gangguan pertumbuhan misalnya : Dengan pemeriksaan USG serta melakukan
pemeriksaan yang lebih lengkap.
2. Selalu monitor keadaan gula darah,bila ada Hipoglikemia maka segera di atasi.
3. Pemeriksaan Hematokrit dan mengobati bupenriskositasnya
4. Bayi KMK membutuhkan lebih banyak kalori bila di bandingkan dengan bayi SMK.
5. Melakukan Tracjeal Washing pada bayi yang di duga menderita asapirasi mekonium.

Page 2
LANDASAN TEORI KEPERAWATAN

Pengkajian dasar neonates

Sirkulasi :
Nadi apical mungkin cepat dan atau tidak teratur dalam batas normal
( 120 160 dpm)

Makanan/Cairan
Tubuh panjang,kurus,lemas dengan perut agak gendut,ukuran kepala besar,didalam
hubungannya dengan tubuh sutura kemungkinan mudah digerakkan dan fontanela
kemungkinanan besar atau terbuka lebar
Dapat mendenmonstrasikan kedutan atau mata berputar.edema kelopak mata umum
terjadi,mata mungkin merapat ( Tergantung pada usia gestasi )

Pernapasan
- Apgar Score kemungkinan rendah
- Pernapasan mungkin dangkal,tidak teratur,pernapasan diafragmatik intermiten
periodic (40 60 x/Menit)
- Mengorok,pernapasan cuping hidung,retraksi suprasternal,atau substernal,atau
berbagai derajat cianosis mungkin ada.

Keamanan
- Suhu berfluktiasi dengan mudah
- Menangis suara kemungkinan lemah
- Wajah mungkin memar,mungkin ada kaput suksedeneum.
- Kulit kemerahan atau tembus pandang,warna mungkin merah muda/kebiruan
akrosianosis/pucat
- Lanugo terdistribusi secara luas di seluruh tubuh
- Ekstremitas mungkin tampak edema

Seksualitas
- Genitalia,Labia minora wanita mungkin lebih besar dari Labia mayora
Dengan klitoris lebih menonjol,testis pria mungkin tidak turun,rugae mungkin
banyak,atau tidak ada skrotum.
( Marilynn Doengoes 2001)

Page 3
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan Nutrisi kurang dari Kebutuhan Tubuh b/d Imaturitas
hasil yang diharapkan :

INTERVENSI RASIONAL

1.Kaji matu:ritas refleks,berkenaan - Menentukkan metode pemberian makan


dengan pemberia makan misalnya: yang tepat untuk bayi

- Mengisap

- Menelan

- Batuk
-Pemberian ASI/PASI terlalu cepat dapat
menyebabkan respon balik cepat
dengan regugitasipeningkatan resiko
2.Berikan ASI/PASI dengan perlahan aspirasi dan distensi abdomen,dapat
selama 20 menit dengan kecepatan 1 menurunkan status pernapasan
ml/menit
-Pertumbuhan dan peningkatan BB adalah
kriteria untuk penentuan kalori,untuk
menyesuaikan formula dan untuk
3.Catat pertumbuhan dan menentukan frekwensi pemberian
perkembangan dengan menimbang makan,pertumbuhan mendorong
BB dan mengukur PB dan LK setiap peningkatan kebutuhan kalori dan
minggu protein.

-Menggantikan simpanan nutrien rendah


untuk meningkatkan keadekuatan nutrisi
dan menurunkan resiko infeksi.Vit C
4.Berikan Vitamin dan Mineral dapat menurunkan rentan terhadap
anemia hemolitik dan menghilangkan
- Vitamin A dysplasia bronkopulmonal dan
fibroplasias retrolenta.
- Vitamin C
Vit E membantu mencegah hemolisis
- Vitamin D dan
SDM
- Vitamin E dan zat besi sesuai

Page 4
indikasi

a.Defenisi
Ketidakseimbangan nuttrisi:kurang dari kebutuhan tubuh : keadaan ketika individu
yang tidak puasa mengalami atau beresiko mengalami penurunan berat badan
berhubungan dengan asupan yang tidak adekuat atau metabolismeanutrien yang tidak
adekuat untuk kebutuhan metabolik.
b.Batasan karakteristik
Mayor (harus terdapat satu atau lebih)
Individu yang tudak puasa harus melaporkan atau mengalami:asupan makanan
yang tidak di kurang dari yang dianjurkan dengan atau tanpa penurunan berat
badan atau kebutuhan metabolik aktual atau potensial yang aupannya lebih.
Minor(mungkin terdapat)
Berat badan 10% sampai 20% atau lebih dibawah berat badan ideal
untuk tinggi dan kereangka tubuh
Lipatan kulit trisep,lingskar lengan tengah,dan lingkar otot lengan
tengah kurang dari 60% tandar pengukuran.
Kelemahan otot dan nyeri tekan
Peka rangsangkapaan mental dan kekacauan mental
Penurunan albumin serum
Penurunan transferin serum atau penurunan kapasitas ikatan besi

Page 5
2. Resiko tinggi terjadi Hipotermia b/d Perkembangan SSP himatur (Pusat regulasi Suhu)
Hasil yang diharapkan ;

INTERVENSI RASIONAL

1.Kaji suhu dengan sering periksa suhu - Hipotermia membuat bayi cenderung
rectal pada stress dingin,penggunaan
simpanan lemak tidak dapat di
perbaharui bila ada dan penurunan
sensitivitas untuk meningkatkan kadar
karbondioksida (hiperkapnie) atau
2.Tempatkan bayi pada penghangat penurunan kadar O2 (hipoksia)
(inkubator)

-Mempertahankan lingkungan
terminetral,membantu mencegah
stress dingin

3.Ganti pakaian atau linen tempat tidur


bila basah,pertahankan kepala bayi
tetap tertutup -Menurunkan kehilangan panas melalui
evaporasi

-Hipotermia dengan akibat dari laju


4.Pantau system pengatur suhu,penyebar metabolism kebutuhan oksigen dan
hangat atau incubator glukoosa dan kehilangan air tidak kast
mata dapat terjadi bila suhu lingkungan
yang dapat di kontrolterlalu tinggi

a.Defenisi
Hipotermia:keadaan ketika seorang induvidu menglami atau beresiko mengalami
penurunan suhu tubuh terus menerus dibawah 35,5 c per rektal karna peningkatan
kerentanan tehadap faktor eksterna
b.Batasan karakteristik
Mayor(80%-100%)
Penurunan suhu tubuh dibawah 35,5 c per rektal
Kulit dingin
Pucat(sedang)

Page 6
Menggigigil(ringan)
Minor(50%-79%)
Kekacauan mental,mengantuk,kegelisaan
Penurunan nadi dan pernafasan
Kekeksi,malnutrisi.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NEONATUS

DENGAN BBLR DISMATURE.

Tanggal/jam pengkajian : 05/08/2010/pukul 22.00 wit

Ruangan : Perinatologi

No. registrasi : 120599

Diagnose lahir : BCB/KMK

A. PENGKAJIAN DATA
I. Data biografi
a) Identitas anak
Nama : A/tanan II
Jenis kelamin : laki-laki
Tempat/tanggal lahir: ambon,31/07/2010 pukul 13.20 wit

b) Identitas orang tua

ibu ayah

Nama Ny. S Tn. S


Umur 29 tahun 30 tahun
Suku/bangsa Ambon/indonesia Ambon/indonesia
Agama Kristen protestan Kristen protestan
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Ibu rumah tangga Pegawai swasta
Alamat Karang panjang Karang panjang

c) Sumber biaya berasal dari ayah yang bekerja sebagai pegawai swasta di suatu
perusahaan.

Page 7
II. Riwayat kelahiran
a. Apgar skore 1 menit I :7

klinis Kondisi bayi keterangan


Detak jantung 100 x/menit 1
Pernapasan Tidak teratur dan dangkal 1
Reflex Mengeringai 1
Tonus otot Gerakan aktif fleksi 2
ekstermitas kuat.
Warna kulit Merah seluruh tubuh 2

5 menit II :9

klinis Kondisi bayi keterangan


Detak jantung >100 x/menit 2
Pernapasan Tangisan keras dan 2
teratur
Reflex Mengeringai 1
Tonus otot Gerakan aktif fleksi 2
ekstermitas kuat.
Warna kulit Merah seluruh tubuh 2

b. Gestasional age : 9 bulan 10 hari.


c. PB/BB lahir : 47 cm/1600 gr
d. Komentar : bayi lahir dengan cukup bulan namun kurang berat badan
III. Riwayat maternal
a. G : 1 P: 2 A:0
b. Cara persalinan :spontan/partus normal
c. Komplikasi persalinan :ibu pasien mengatakan tidak ada komplikasi pada
persalinan
d. Lain-lain :tidak ada
e. Komentar :baik

IV. Penampilan umum


a. Keadaan umum :baik
b. Tingkat kesadaran :compos mentis
c. TTV
suhu 36,70C
pernapasan 45 x/menit
Nadi 120 x/menit

Page 8
V. Pemeriksaan fisik
Pengukuran antropometri
BB saat ini 1700 gr.
PB 47 cm
LD 35 cm
LLA 10 cm
a. Refleks
Moro : Baik,pada bayi dikejutkan dengan membuat suara berisik
bayi terkejut
Menggenggam : Bayi menggenggam dengan kuat, pada saat jari perawat
dimasukkan kedalam tangan bayi,bayi menggenggam
dengan kuat.
Menghisap :Baik, pada saat diberikan PASI (susu SGM 30 cc) dengan
menggunakan alat bantu berupa dot bayi menghisap
dengan kuat.
Menelan : Baik, tidak ada hambatan pada bayi menelan susu yang
diberikan.
Komentar :Baik,tidak kelainan motorik yang ditunjukkan bayi.
b. tonus otot
aktif : baik
kelainan : tidak ada kelainan
komentar : tonus otot baik
c. menangis
keras : bayi menangis dengan keras.
Komentar : baik.
d. kepala
Bentuk : simetris
Besar/kecil : normalchepalus
Ukuran kepala 33 cm
Fontanel anterior teraba yang menunjukkan bahwa belum bersatunya
sutura
Sutura sagitalis : belum adanya penyatuan tulang pipih pada tulang
tengkorang(cranium).
Moulding : caput succadeneum :Nampak kepala atas mulai rata
(tidak berbuku-buku lagi setelah 5 hari paskah kelahiran)
: chepal hematoma : sudah tidak ada
Komentar : kondisi kepala baik tak ada tanda-tanda kelainan pada
kepala.

Page 9
e. Wajah
simetris
tidak ada paralisis
tida ada edema
komentar : baik, tidak ada kelainan yg ditemukan saat pengkajian.
f. Mata
Kedua bola mata simetris
ada pengeluaran sekresi ( tai mata) mata terutama pada pagi sebelum
dimandikan.
ada pengeluaran air mata ketika bayi menangis.
Tidak ada ikhterus pada skelera.
Tidak ada edema kelopak mata
Bayi dapat menggerakan kedua bola matanya kekanan atau kekiri dan
keatas maupun kebawah.
Pupil mengecil ketika dirangsang dengan cahaya.
Tidak ada kelainan pada mata.
Komentar : kondisi mata baik tak ada kelainan pada mata.
g. telinga
kedua telinga simetris.
Tidak ada cairan yang keluar dari dalam telinga.
Tidak ada lessi pada telinga
Komentar : tidak ada kelainan pada kedua telinga.
h. hidung bilateral
ada septum diantara lubang hidung
tidak ada lendir yang keluar
hidung simetris
tidak ada obstruksi
tidak ada gerakan cuping hidung yang menunjukkan adanya sesak napas.
Komentar : tidak kelainan pada hidung.

i. Mulut
1. bibir
warna bibir merah muda (normal)
bayi dapat menggerakan bibir seperti mencucut atau tersenyum.
Tidak ada kelainan
Bibir Nampak lembab
Komentar : baik

2. lidah
warna lidah merah muda (normal)
lidah tidak tremor

Page 10
lidah tidak kotor
tidak ada kelainan

3. palatum
membentuk lengkungan setengah oval.
tekstur halus
tidak ada kelainan pada palatum
komentar : baik

4. ovula
bentuk simetris
ada pergerakan
j. dada
bentuk simetris
tidak ada retraksi dinding dada yang menunjukkan adanya sesak napas.
Gerakan dada normal
Komentar : baik
k. paru-paru
bunyi napas normal dan tidak menunjukkan adanya bunyi napas tambahan
seperti bunyi napas ronchi atau wheezing.
Frekuensi 45 x/menit
Ritme teratur
Komentar : baik, tidak ada masalah pernapasan yang ditemukan saat
pengkajian.

l. Klavikula normal tidak ada kelainan

m. jantung
S1 terdengar bunyi lup yang menandakan normal
S2 terdengar bunyi dup yang menandakan normal
Tidak ada bunyi Mur-mur
Komentar : tidak ada kelainan pada jantung.

n. abdomen
bentuk simetris
ukuran lingkaran 34 cm.
bunyi usus normal
keadaan tali pusar baik Nampak terawat dan sudah puput
tidak ada hernia
komentar : tidak ada kelainan ataupun masalah yang ditemukan pada
abdomen seperti kelainan dengan adanya lessi,strie, odema pada abdomen.

Page 11
o. genetalia dan anus
1. laki-laki
a. genetalia
tidak kelainan pada penis
testis teraba dan simetris.
Tidak ada lessi
Tidak ada kelainan yang ditemukan pada genetalia
b. anus
paten
tidak ada lessi
tidak ada kelainan
p. kulit dan kuku
bayi masih Nampak kemerahan pada kulit dan kuku berwarna merah muda
tidak ada tanda lahir yang khusus pada bayi
lanugo paling banyak ditemukan pada punggung,dahi,telinga,pelipis,lengan
fernix caseosa tipis
tidak ada lessi yang ditemukan pada kulit dan kuku
turgor kulit baik tidak ditemukan adanya tanda-tanda dehidrasi yang
mengidentifikasikan turgor kulit jelek atau buruk.

q. suhu
1. suhu kulit teraba hangat (normal)
2. suhu lingkungan dalam inkubator 340C

VI. pola aktivitas


a. Nutrisi
Bayi mendapat ASI langsung dari ibu ketika berkunjung ke ruangan
perinatologi.
Bayi masih diberikan PASI berupa susu SGM BBLR dengan kisaran setiap
kali pemberian adalah 20-30 cc/2 jam
Tidak ada kelainan yang ditemukan pada bayi saat makan
Bayi menghabiskan PASI (SGM BBLR) setiap diberikan dengan kisaran 20-
30cc/2 jam
Alat bantu PASI yang digunakan adalah botol susu 120 ml dilengkapi dot
Bayi mengekspresikan sensasi laparnya dengan cara menangis.
Komentar : tidak ada kelainan yang ditemukan pada saat pemberian PASI
(SGM BBLR) seperti muntah.

Page 12
b. Pola eliminasi
BAK
Frekuensi BAK setiap harinya adalah 5-6 kali.
Dalam sehari popok yang dipakai 2-3 kali.
Pasien mengekspresikan ketidaknyamanan akibat penumpukan urin yang
berlebihan dengan menangis.
Warna urine kuning muda (seperti warna jerami yang menunjukkan normal
urine).
Tidak ada masalah yang ditemukan pada pola urineren bayi.
BAB
Frekuensi BAB setiap harinya adalah 2-3 kali.
Konsistensi feces bergantung pada jumlah takaran PASI yang diberikan
bila susu PASI (SGM BBLR) diberikan terlalu kental maka konsistensi feces
menjadi padat jika diberikan terlalu encer maka konsistensi feces menjadi
sedikit berair.
Warna feces kuning namun agak pucat akibat pengaruh susu PASI yang
diberikan (merupakan hal yang normal).
c. personal hygiene
baik/terkontrol
bayi biasanya mandi pada pagi hari 05.00 wit.
Keadaan bayi Nampak bersih
d. tidur
pola tidur yang ditunjukkan bayi adalah tidur REM yang ditandai dengan
gerakan kedua bola sangat aktif,bayi tidur nyenyak sekali,penis Nampak
ereksi.
jumlah jam tidur dalam sehari adalah 12-14 jam/hari.
Bayi terbangun ketika lapar dan popoknya basah.
Tidak ditemukan adanya masalah tidur yang dialami oleh bayi.

VII. riwayat social

Page 13
a. 1. Hubungan orang tua dengan bayi

Respon Ayah Ibu


Menyentuh Ayah menyentuh bayinya Ibu menyentuh bayinya
dengan telapak tangannya
ketika berkunjung
diruangan perinatologi
Memeluk Ayah memeluk bayinya Ibu memeluk bayinya
Berbicara Ayah bayi mencoba Ibu mencoba mengajak
mengajak berbicara bayinya berbicara dengan
dengan mengatakan cup- mengatakan lapar ya nak
cup apa nak lapar ya
Kontak mata Ada kontak mata antara Ada kontak mata antara
ayah dan bayi ibu dan anaknya.
berkunjung Ayah bayi biasa Ibu bayi biasanya
mengunjungi bayinya mengunjungi bayi bersama
pada pagi hari 08.00 ayah.
wit.

2.Eksploitasi perasaan orang tua terhadap kehadiran anak


Kedua orang tua pasien Nampak bahagia dengan kelahiran anggota keluarga
baru dengan tersenyum sambil menatap bayinya.
3. Respon anggota keluarga terhadap kelahiran bayi
Ayah bayi mengatakan senang dengan kelahiran anggota keluarga baru.
4. Tingkat pengetahuan orang tua dalam merawat bayi
Kedua orang tua bayi mempunyai pengalaman dalam merawat bayi karena
sebelumnya sudah punya pengalaman dalam merawat anak yang pertama.

b. anak lain

No. Nama Umur Jenis Riwayat Riwayat


kelamin persalinan imunisasi
1. A/R 2 tahun Laki-laki Partus Tidak dikaji
normal

VIII. Penatalaksanaan medis dan keperawatan


Farmako therapi
Pada tanggal 05/08/2010
Therapi diet
1. Pemberian Pasi 20x30 cc/ 2 hari (24 jm)
2. Memasukkan bayi dalam incubator untuk menjaga kehangatan tubuh bayi

Page 14
IX. Informasi tambahan
Bayi di keluarkan dari incubator pada saat membrikan pasi, dan dimandikan.

KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

Data subyektif : - PB dan BB saat lahir : 47 cm/1600 gr


BB saat ini 1700 gr.
PB 47 cm
LD 35 cm
LLA 10 cm
suhu 36,70C
suhu kulit teraba hangat (normal)
suhu lingkungan dalam inkubator 340C
lanugo paling banyak ditemukan pada
punggung,dahi,telinga,pelipis,lengan
fernix caseosa tipis
Bayi di keluarkan dari incubator pada saat
membrikan pasi, dan dimandikan

Analisa data

No. DATA ETIOLOGI MASALAH

Page 15
1 DS : - Imaturitas Perubahan Nutrisi kurang
DO : dari Kebutuhan Tubuh
PB dan BB saat lahir :
47 cm/1600 gr.
BB saat ini 1700 gr.
PB 47 cm
LD 35 cm
LLA 10 cm

Ds : -

Do :

suhu 36,70C
suhu kulit teraba hangat
2 (normal) Perkembangan sistem
suhu lingkungan dalam saraf pusat (SSP) imatur Resiko tinggi hipotermi
inkubator 340C
(Pusat regulasi suhu)
lanugo paling banyak
ditemukan pada
punggung, dahi, telinga,
pelipis, dan lengan.

fernix caseosa tipis

Bayi di keluarkan dari


incubator pada saat
membrikan pasi, dan
dimandikan

Rumusan diagnose keperawatan

1.Perubahan Nutrisi kurang dari Kebutuhan Tubuh b/d imaturitas ditandai dengan :

DS : -
DO :
PB dan BB saat lahir : 47 cm/1600 gr
BB saat ini 1700 gr ( pada saat pengkajian )
PB 47 cm

Page 16
LD 35 cm
LLA 10 cm

2.Resiko tinggi hipotermi b/d Perkembangan sistem saraf pusat (SSP) imatur (Pusat regulasi
suhu).

Ds : -

Do :

suhu 36,70C
suhu kulit teraba hangat (normal)
suhu lingkungan dalam inkubator 340C
lanugo paling banyak ditemukan pada punggung, dahi, telinga, pelipis, dan lengan.
fernix caseosa tipis
Bayi di keluarkan dari incubator pada saat memberikan pasi, dan dimandikan

Page 17
Nursing care planning

NAMA PASIEN : by / T RUANGAN : Perinatalogi

NO. REGISTER : 120598

JENIS KELAMIN : Laki-laki Dx MEDIS : BBLR

DIAGNOSA PERENCANAAN
NO.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Perubahan Nutrisi Setelah dilakukan 1. Kaji maturitas refleks,berkenaan 1. Menentukkan metode pemberian
kurang dari Kebutuhan tindakan dengan pemberian makan makan yang tepat untuk bayi.
Tubuh b/d imaturitas. keperawatan misalnya:
diharapkan
DS : - kebutuhan dasar - Mengisap
DO : nutrisi dengan 2. Pemberian ASI/PASI terlalu cepat
PB dan BB saat lahir : criteria : - Menelan
dapat menyebabkan respon balik
47 cm/1600 gr Adanya peningkatan
cepat dengan regugitasipeningkatan
BB saat ini 1700 gr. BB
resiko aspirasi dan distensi
PB 47 cm 2.Berikan PASI dengan perlahan
abdomen,dapat menurunkan status
LD 35 cm selama 20 menit dengan pemberian
LLA 10 cm pernapasan.
PASI 20 -30 cc/2 jam(24 jam).
3. Kondisi dot yang kurang akan
menyebabkan mudahnya invasi
mikroorganisme kedalam tubuh
hospes.
4. Pemberian PASI yang tepat akan
3. Jaga kondisi botol susu 120 ml
membantu mempercepat peningkatan
dan dot agar selalu dalam
BB.
keadaan bersih. 5. Pertumbuhan dan peningkatan BB
adalah kriteria untuk penentuan

Page 18
4. Kolaborasi dengan dokter kalori,untuk menyesuaikan formula
tentang pemberian PASI yang dan untuk menentukan frekwensi
tepat bagi bayi. pemberian makan,pertumbuhan
mendorong peningkatan kebutuhan
5. Catat pertumbuhan dan
kalori dan protein.
perkembangan dengan
menimbang BB dan mengukur PB
dan LK setiap 1 x sehari.

Nursing care planning

Page 19
NAMA PASIEN : by / T RUANGAN : Perinatalogi

NO. REGISTER : 120598

JENIS KELAMIN : Laki-laki Dx MEDIS : BBLR

DIAGNOSA PERENCANAAN
NO.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
2 Resiko tinggi hipotermi b/d Setelah dilakukan tindakan MANDIRI : 1. Hipotermi membuat bayi cenderung stress
perkembangan SSP imatur keperawatan diharapkan 1. Kaji suhu dengan sering dingin, penggunaan simpanan lemak coklat
(Pusat regulasi suhu) yang resiko tinggi hipotermi periksa suhu aksila. yang tidak dapat diperbaharui bila ada, dan
ditandai dengan
dapat teratasi dengan penurunan sensivitas untuk meningkatkan
Ds : -
criteria : kadar c02 dan penurunan o2.
Do : Suhu aksila 36,8-37 0 c 2. Tempatkan bayi pada 2. Mempertahankan Lingkungan termonetral,
Kulit tetap dalam keadaan penghangat /incubator. membantu stress dingin.
suhu 36,70C hangat. 3. Ganti pakaian atau linen 3. Menurunkan kehilangan melalui evaporasi
suhu kulit teraba hangat tempat tidur bila
(normal)
basah.
suhu lingkungan dalam
4. Ganti pakaian bayi dan 4. Hipotermi dengan akibat peningkatan pada
inkubator 340C
lanugo paling banyak popok yang basah dan laju metabolism.Kebutuhan oksigen dan
ditemukan pada punggung, membendong bayi glukosa dan kehilangan air tidak kasat mata
dahi, telinga, pelipis, dan dapat terjadi bila suhu lingkungan yang
lengan. dapat dikontrol terlalu tinggi.
fernix caseosa tipis 5. Pantau sistim pengatur 5. Pemantauan yang baik akan membantu
Bayi di keluarkan dari suhu, penyebar hangat menstabilkan suhu tubuh bayi.
incubator pada saat atau incubator
membrikan pasi, dan
dimandikan.

Page 20
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa IMPLEMENTASI EVALUASI


keperawatan

1.

Tggl :05 agustus 2010 Tggl : 05 agustus 2010

Jam : 06.00 wit Jam : 06.00 wit

1. mengkaji maturitas refleks,berkenaan dengan pemberian makan S:-


misalnya: O:
terjadi peningkatan BB 20 gr.
- melihat dan membuktikan apakah reflex Mengisap bayi baik atau reflex menghisap bayi baik, bayi menghisap
tidak ? dengan memasukkan ujung dot ke mulut bayi dengan kuat tanpa adanya kelemahan.
Bayi dapat menelan dengan baik tanpa
- melihat dan membuktikan apakah proses Menelan bayi baik atau
mengalami gangguan menelan seperti muntah dan
mengalami kesulitan menelan? Dengan memasukkan dot yang telah diisi
batuk.
susu PASI kedalam mulut bayi
bayi menghabiskan makanan PASI yang
Hasil : reflex menghisap bayi baik, bayi menghisap dengan kuat diberikan sebanyak 30 CC.
tanpa adanya kelemahan.
A : kebutuhan dasar nutrisi belum sepenuhnya
Bayi dapat menelan dengan baik tanpa mengalami gangguan
menelan seperti muntah dan batuk. P : intervensi dilanjutkan
1. Kaji maturitas refleks,berkenaan dengan
Pukul : 06.15 wit
pemberian makan misalnya:
2. Memberikan PASI dengan perlahan dengan pemberian PASI 30 cc
- Mengisap
Hasil : bayi menghabiskan makanan PASI yang diberikan sebanyak 30

Page 21
CC - Menelan

2.Berikan PASI dengan perlahan selama 20 menit


dengan pemberian PASI 20 -30 cc/2 jam(24 jam)
Pukul 06.30 wit
dengan kecepatan 1 ml/menit melalui alat bantu
3. Menjaga kondisi botol susu 120 ml dan dot agar selalu dalam keadaan minum yakni dot 120 ml.
bersih dengan cara membersihkan bagian dalam luar maupun dalam
dengan mengguanakan sabun yang telah disediakan diruangan kemudian 3.Jaga kondisi dot agar selalu dalam keadaan bersih.

direndam dalam air panas.

Hasil :botol susu dan dot bayi bersih.


4.Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian PASI
Pukul 08.00 wit
yang tepat bagi bayi.
4. Memberikan PASI dengan perlahan dengan pemberian PASI 30 cc
5.Catat pertumbuhan dan perkembangan dengan
Hasil : bayi menghabiskan makanan PASI yang diberikan sebanyak 30 menimbang BB dan mengukur PB dan LK setiap 2 x
sehari.
CC

Pukul 08.20 wit

5.Menjaga kondisi botol susu 120 ml dan dot agar selalu dalam keadaan
bersih dengan cara membersihkan bagian dalam luar maupun dalam
dengan mengguanakan sabun yang telah disediakan diruangan kemudian
direndam dalam air panas.

Hasil : botol susu 120 ml dan dot bayi bersih

Pukul 09.00 wit

6.Berkolaborasi dengan dokter tentang pemberian PASI yang tepat

Page 22
bagi bayi.

Hasil : dokter menganjurkan agar pemberian ASI bila ibu bayi dating
berkunjung dan PASI untuk bayi dengan diagnose BBLR/BCB-KMK
adalah pemberian susu SGM BBLR dan dokter menyarankan bila bayi
telah mencapai BB 1800 gr bayi dapat diinkasikan untuk pulang dan
keluarga dapat melanjutkan perawatan bayi cukup dirumah saja.

Pukul 10.00 wit

7. Memberikan PASI secara perlahan dengan pemberian PASI 30 cc

Hasil : bayi menghabiskan makanan PASI yang diberikan sebanyak 30


CC

Pukul 10.20 wit

8. Menjaga kondisi botol susu 120 ml dan dot agar selalu dalam keadaan
bersih dengan cara membersihkan bagian dalam luar maupun dalam
dengan mengguanakan sabun yang telah disediakan diruangan kemudian
direndam dalam air panas.

Hasil :botol susu 120 ml dan dot bayi bersih

Pukul 13.00 wit

9. Mencatat pertumbuhan dan perkembangan dengan menimbang BB


dan mengukur PB dan LLA

Hasil : BB masih 1720 gr

Page 23
PB 47 cm dan LLA 10 cm

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Page 24
Diagnosa IMPLEMENTASI EVALUASI
keperawatan

Tggl :05 agustus 2010 Tggl : 05 agustus 2010

Jam : 07.00 wit Jam : 12.30 wit


1. Mengukur suhu di aksila bayi dengan menggunakan thermometer air
S:
raksa
Hasil : Suhu aksila 36,50 C O : Suhu aksila 36,50 C
Jam : 08.30 wit
2. Menempatkan bayi di dalam incubator dengan suhu 340C bayi dirawat di dalam incubator dengan
Hasil : Bayi dalam keadaan hangat tak ada tanda-tanda yang suhu 340C
menunjukkan adanya hipotermi seperti kulit bayi teraba dingin
Jam : 11.30 wit A : Resiko tinggi terhadap hipotermi pada
3. Mengganti pakaian bayi dan popok yang basah dan membendong bayi bayi belum teratasi
dengan cara membungkus bayi dengan menggunakan selimut atau linen
Hasil : pakaian dan popok bayi yang basah telah diganti dan bayi P : Lanjutkan intervensi :
Nampak terlihat nyaman.
Jam : 12.00 wit 1. Kaji suhu dengan sering periksa suhu
4. Memantau suhu incubator dengan mengecek ulang pada angka nominal aksila
yang terdapat pada incubator dan melihat apakah suhu masih dalam 2. Tempatkan bayi pada penghangat atau
keadaan stabil atau tidak? incubator
Hasil : Suhu incubator masih tetap 340 C 3. Ganti pakaian atau linen tempat tidur
Incubator teraba hangat bila basah. Pertahankan kepala bayi
tetap tertutup
4. Pantau sistim pengatur suhu,penyebar
hangat atau incubator

CATATAN PERKEMBANGAN ASUHAN KEPERAWATAN

Page 25
Nama : A/T 2 Diagnosa medis : BBLR

Ruang : Ruangan anak

Jenis Kelamin: laki-laki No.Reg : 108165

Catatan Paraf dan


Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi (subjektif, objektif, nama

analisa, planing) lengkap

1 Tanggal Pukul 06.30 wit Tanggal 07/08/2010 Tanggal


o6/08/2010 Pukul 09.00
1. Menjaga kondisi botol susu 120 ml dan dot agar selalu dalam keadaan S :- 07/08/2010
bersih dengan cara membersihkan bagian dalam luar maupun dalam O:
dengan menggunakan sabun yang telah disediakan diruangan kemudian Mahasiswa
terjadi peningkatan
direndam dalam air panas. BB 50 gr. Perawat

Hasil : botol susu 120 ml dan dot bayi bersih. reflex menghisap
rais hamka
bayi baik, bayi
Pukul 06.35 wit menghisap dengan
kuat tanpa adanya
2. Memberikan PASI dengan perlahan dengan pemberian PASI 30 cc kelemahan.
Bayi dapat menelan
Hasil : bayi menghabiskan makanan PASI yang diberikan sebanyak 30 CC dengan baik tanpa
mengalami gangguan
Pukul 08.20 wit
menelan seperti
3. Menjaga kondisi botol susu 120 ml dan dot agar selalu dalam keadaan muntah dan batuk.
bayi menghabiskan
bersih dengan cara membersihkan bagian dalam luar maupun dalam
makanan PASI yang
dengan mengguanakan sabun yang telah disediakan diruangan kemudian
diberikan sebanyak
direndam dalam air panas.

Page 26
Hasil : botol susu dan dot bayi bersih. 30 CC.

Pukul 10.00 wit A : kebutuhan dasar


nutrisi terpenuhi
4. Memberikan PASI dengan perlahan dengan pemberian PASI 30 cc
P : intervensi
Hasil : bayi menghabiskan makanan PASI yang diberikan sebanyak 30 CC
dilanjutkan
Pukul 10.30 wit Berikan PASI dengan
perlahan selama 20
5. Menjaga kondisi botol susu 120 ml dan dot agar selalu dalam keadaan menit dengan
bersih dengan cara membersihkan bagian dalam luar maupun dalam pemberian PASI 20
dengan mengguanakan sabun yang telah disediakan diruangan kemudian -30 cc/2 jam(24 jam)
direndam dalam air panas. dengan kecepatan 1
ml/menit melalui alat
Hasil : botol susu 120 ml dan dot bayi bersih
bantu minum yakni dot
Pukul 14.00 wit 120 ml.

6. Mencatat pertumbuhan dan perkembangan dengan menimbang BB dan Jaga kondisi dot agar
mengukur PB dan LLA selalu dalam keadaan
bersih.
Hasil : BB masih 1750 gr
Catat pertumbuhan
PB 47 cm
dan perkembangan
LLA 11 cm dengan menimbang BB
dan mengukur PB dan
LK setiap 2 x sehari

CATATAN PERKEMBANGAN ASUHAN KEPERAWATAN

Page 27
Nama : A/T 2 Diagnosa medis : BBLR

Ruang : Ruangan anak

Jenis Kelamin: laki-laki No.Reg : 108165

Catatan
Diag Hari/Ta Paraf dan nama
Implementasi (subjektif, objektif, analisa,
nosa nggal lengkap
planing)

2 Tanggal Pukul 07.00 wit Tanggal 07/08/2010 Tanggal


o6/08/ Pukul 10.00 wit
1. Mengukur suhu di aksila bayi dengan mengguankan 07/08/2010
2010 thermometer air raksa S :-
Hasil : Suhu aksila 36,50 C Mahasiswa
Jam : 08.30 wit O : Suhu aksila 36,50 C
Perawat
2. Menempatkan bayi di dalam incubator dengan suhu 34 0C
bayi dirawat di dalam
Hasil : Bayi dalam keadaan hangat tak ada tanda-tanda yang rais hamka
incubator dengan suhu 340C
menunjukkan adanya hipotermi seperti kulit bayi teraba dingin
Jam : 09.30 wit
A : Resiko tinggi terhadap
3. Mengganti pakaian bayi dan popok yang basah dan
hipotermi teratasi
membendong bayi dengan cara membungkus bayi dengan
menggunkan selimut atau linen P : intevensi dihentikan.
Hasil : pakaian dan popok bayi yang basah telah diganti dan
bayi Nampak terlihat nyaman.

Jam : 12.00 wit


4. Memantau suhu incubator dengan mengecek ulang pada angka
nominal yang terdapat pada incubator dan melihat apakah
suhu masih dalam keadaan stabil atau tidak?

Page 28
Hasil : Suhu incubator masih tetap 340 C

Incubator teraba hangat

Page 29
Doengoes, Malynn. E, 2001. Rencana Perawatan maternal. Penerbit buku kedokteran
EGC : Jakarta

Dra. Jumiarni, 1995. Asuhan keperawatan perinatal. Penerbit buku

kedokteran EGC : Jakarta

Haws Paulette. S. 2008. Asuhan Neonatus. Penerbit buku

kedokteran EGC : Jakarta

Prof. dr. Hanifa Winkjosastro, SPOG, 2005. Ilmu kebidanan, yayasa Bina Sarwono
Prawiroharjo : Jakarta

Mitayani . Asuhan Keperawatan Maternitas .Penerbit Salemba Medika

Lynda Juall Carpenito Moyet.Buku Saku Diagnosis Keperawatan ,Edisi 10.Penerbit Buku
Kedokteran EGC

Page 30

S-ar putea să vă placă și