Sunteți pe pagina 1din 8

PERAN ESTROGEN DAN PROGESTERON

TERHADAP KANKER PAYUDARA

Erna Suparman
Eddy Suparman

Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado


Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: ernasuparman@yahoo.com

Abstract: Sex steroid hormones estrogen and progesterone are the main compounds in
hormone replacement therapy (HRT). Due to the Womans Health Initiative report 2002, the
use of these compounds was controversial. It was reported that these hormones increased the
risks of stroke, coronary heart disease, venous thromboembolism, and breast cancer,
especially if they were used for a long period of time. The role of sex steroid hormones in
inducing or promoting breast malignancy is still not clearly understood. Hypothetically, the
polymorphism in receptors and steroidogenesis in breast tissues are involved in promoting the
proliferation of breast cells that may trigger carcinogenesis. Although there is a significant
benefit in administration of HRT for the menopausal women, there are also probable risks due
to this therapy. After prolonged debates and controversies about HRT, it is accepted that there
is a significant increase in breast cancers due to the use of combined HRT after 3-4 years. Due
to the adverse outcome, the use of hormone therapy must start from the lowest dose and for
the shortest period of time.
Keywords: hormone replacement therapy, estrogen, progesterone, breast cancer

Abstrak: Hormon seks steroid estrogen dan progesteron merupakan kandungan utama dari
terapi sulih hormone (TSH). Penggunaan kedua hormon tersebut mendatangkan kontroversi
setelah Womans Health Initiative pada tahun 2002 melaporkan peningkatan risiko stroke,
penyakit jantung koroner, venous thromboembolism dan kanker payudara terutama pada
penggunaan jangka panjang. Peran hormon steroid seks dalam meningkatkan keganasan
payudara belum jelas dipahami. Secara hipotetik, polimorfisme pada reseptor dan kemampuan
steroidogenesis dari jaringan payudara berperan dalam meningkatkan proliferasi sel-sel
payudara dan memicu karsinogenesis. Meskipun terdapat keuntungan bermakna dari
penggunaan TSH pada wanita menopause, namun terdapat juga kemungkinan risiko yang
perlu dipertimbangkan. Setelah melalui berbagai perdebatan dan kontroversi mengenai TSH,
disepakati bahwa terdapat peningkatan bermakna dari keganasan payudara setelah 3-4 tahun
menggunakan TSH kombinasi. Oleh karena efek samping tersebut maka penggunaan TSH
harus dimulai dengan dosis yang serendah mungkin dengan durasi pemakaian yang sesingkat-
singkatnya.
Kata kunci: terapi sulih hormon, estrogen, progesteron, kanker payudara

Salah satu dilema pada masa pasca hormon estrogen yaitu keluhan vasomotor
menopause ialah penggunaan terapi sulih pada masa perimenopause. Dalam dekade
hormon (TSH).1 Awalnya, pada wanita terakhir ini, TSH yang semula hanya untuk
pasca menopause TSH digunakan untuk jangka pendek, telah digunakan untuk
meringankan berbagai keluhan yang jangka panjang sebagai terapi preventif
berhubungan dengan penurunan kadar terhadap berbagai kemungkinan penyakit
141
142 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 3, November 2014, hlm. 141-148

yang berhubungan dengan penurunan kadar nya oleh folicle stimulating hormone (FSH)
hormon steroid seks pada masa menopause. dan luteotropic hormone (LH).5
Sebagai contoh: disabilitas jangka panjang Estrogen endogen terdapat dalam 3
akibat osteoporosis bisa dicegah dengan bentuk dengan potensi yang berbeda-beda;
menggunakan estrogen dan progestin. secara berurut, potensi terkuat yaitu
Dampak jangka panjang penggunaan TSH estradiol, kemudian estron dan estriol.
hingga saat ini masih dalam tahap doku- Estradiol merupakan jenis estrogen yang
mentasi dan penelitian. Beberapa data uji ditemukan paling banyak dalam tubuh
klinis jangka panjang menunjukkan bahwa wanita usia reproduksi, diikuti oleh estron
TSH ternyata tidak bermanfaat dalam dan estriol yang hanya dihasilkan akibat
mencegah terjadinya kejadian kardio- konversi androgen oleh jaringan plasenta
vaskular. Selain itu, penggunaan TSH jang- selama kehamilan. Progesteron sendiri
ka panjang ternyata berdampak terhadap merupakan hormon seks steroid yang
meningkatnya risiko kanker payudara.2 banyak berperan dalam mempersiapkan
Pada 25 tahun terakhir insiden kanker kondisi uterus untuk terjadinya kehamilan.6
payudara meningkat secara bermakna di Seperti halnya hormon-hormon lain-
seluruh dunia. Peningkatan tertinggi ter- nya, estrogen dan progesteron bekerja
utama ditemukan di negara Barat; hal ini melalui berikatan dengan reseptornya pada
dikarenakan oleh perubahan pola organ target. Reseptor estrogen banyak
reproduksi, perubahan pola hidup, dan ditemukan pada membran inti sel target
penurunan aktifitas. Studi epidemiologis sedangkan reseptor progesteron banyak
menunjukkan banyak faktor risiko yang ditemukan dalam sitoplasma sel target.
terlibat dalam perkembangan kanker Reseptor estrogen terdiri dari 2 subunit
payudara pada wanita, namun denominator yang diduga memiliki peran yang berbeda
yang tersering digunakan ialah kadar dan dalam fertilitas, yaitu subunit estrogen
durasi paparan estrogen endogen maupun receptor (ER) dan estrogen receptor
eksogen. Sebagai contoh: menarche dini, (ER).6,7 Aktivasi kedua jenis reseptor ini
nuliparitas, atau menopause yang ter- menyebabkan transkripsi gen tertentu yang
lambat, akan meningkatkan paparan merupakan elemen estrogen spesifik.
seumur hidup terhadap estrogen. Selain itu, Mutasi ER akan mengakibatkan ekspresi
obesitas dan penggunaan TSH akan sel target yang berbeda dari seharusnya dan
meningkatkan kadar estrogen pada wanita dapat menjadi predisposisi keganasan.8
pasca menopause. Estrogen yang dihasilkan Aktivasi ER menyebabkan transkripsi gen
oleh jaringan adiposa wanita pasca tertentu yang kemudian akan menghasilkan
menopause yang obes akan mengonversi messenger RNA (mRNA) untuk sintesis
androgen menjadi estrogen.3 protein tertentu.7
Progesteron masuk ke dalam sel
melalui proses difusi. Terdapat 2 jenis
TERAPI SULIH HORMON reseptor progesteron, yaitu progesteron
Pada tahun 2000, hampir 40% wanita receptor A (PRA) dan progesteron
pascamenopause berusia 50-74 tahun telah receptor B (PRB). Kedua reseptor ini
menggunakan TSH meskipun dampak menyebabkan transkripsi gen tertentu yang
jangka panjang mengenai penggunaan TSH mempunyai ekspresi spesifik terhadap
masih dalam perdebatan.1,2,4 Pemberian estrogen. Diduga bahwa PRA menghambat
TSH ditujukan untuk mengatasi deplesi efek PRB, dan inhibisi tersebut ternyata
hormon seks steroid akibat kemunduran meluas hingga memengaruhi estrogen.7
fungsi ovarium.2 Hormon seks steroid yang Dampak inhibisi PRA terhadap seks steroid
berperan ialah estrogen dan progesteron; dimanfaatkan untuk melawan efek
keduanya dihasilkan oleh sel-sel granulosa proliferasi endometrial oleh estrogen pada
folikel yang telah dirangsang pertumbuhan- penggunaan TSH.9
Suparman, Suparman; Peran Estrogen dan Progesteron... 143

Saat ini dipasaran terdapat berbagai selama 10 tahun atau lebih dilaporkan
macam terapi hormon berdasarkan terjadi peningkatan risiko kanker
kandungan dan dosis yang berbeda-beda, endometrium sebesar 10 kali lipat. Hasil
yaitu yang terdiri dari estrogen saja, penelitian menunjukkan terjadinya
progesteron saja, serta kombinasi estrogen hiperplasia endometrial atipik pada 24%
dan progesteron. Bervariasinya kombinasi wanita yang menggunakan estrogen saja
dan dosis memberikan tantangan tersendiri selama 3 tahun, dibandingkan placebo yang
bagi klinisi dan pasien dalam hanya 1% saja. Penggunaan progesteron
mempertimbangkan jenis TSH yang paling secara bermakna menghilangkan faktor
sesuai dan aman. Para klinisi juga harus risiko tersebut.1,10
memberikan informasi lengkap mengenai Sebuah hasil meta analisis yang
keuntungan dan risiko penggunaan TSH. mencakup 12 studi menemukan bahwa
Beberapa studi acak terkontrol terakhir penggunaan estrogen meningkatkan risiko
telah menunjukkan keuntungan dan terbentuknya venous thromboembolisme
kerugian definitif dari penggunaan TSH.10 (VTE) sebesar 2 kali lipat. Peningkatan ini
terjadi terutama pada wanita yang
Keuntungan terapi sulih hormon menggunakan estrogen dan progestin
dibanding yang hanya menggunakan
Penggunaan TSH berefek jelas dalam
estrogen saja.1 Risiko VTE juga semakin
meringankan keluhan vasomotor dan
meningkat seiring dengan meningkatnya
keluhan urogenital yang berhubungan
indeks massa tubuh (IMT) dimana pada
dengan menopause. Estrogen dalam TSH
kelompok yang obes ditemukan
dapat meringankan keluhan-keluhan
peningkatan risiko tersebut sampai 3 kali
tersebut, bahkan lebih baik daripada
lipat. Hingga saat ini belum ada studi yang
penggunaan antidepresan dan fitoestrogen.1
menyarankan keamanan penggunaan TSH
Penggunaan estrogen transdermal yang
pada wanita dengan faktor risiko untuk
melewati metabolisme oleh hepar juga
terjadinya VTE dan penyakit jantung
dapat mengatasi keluhan urogenital dengan
koroner.10
hasil yang memuaskan.4
Pada tahun 1992, Institut Kesehatan
Dalam mengatasi osteoporosis,
Nasional Amerika Serikat menugaskan
penggunaan TSH baik yang mengandung
Womens Health Initiative (WHI) untuk
estrogen dan progestin, maupun yang
melakukan penelitian mengenai kesehatan
hanya mengandung estrogen, terbukti dapat
pada wanita pascamenopause. Studi
meningkatkan densitas mineral tulang.
tersebut berlangsung secara nasional dan
Penggunaan TSH pada pasca menopause
berakhir pada tahun 2007. Salah satu hal
dapat meningkatkan densitas mineral
yang diteliti oleh WHI ialah dampak
tulang belakang sebesar 4-6%, dan tulang
pemberian TSH pada wanita
panggul sebanyak 2-3%. Peningkatan
pascamenopause dengan masa studi selama
densitas mineral tulang akan berlangsung
10 tahun. TSH yang diberikan ialah yang
terus menerus selama TSH masih
mengandung estrogen dan progestin
diberikan.11 Pemberian estrogen juga dapat
dengan melibatkan lebih dari 16.000
mengurangi insidensi fraktur vertebra
peserta penelitian, serta yang mengandung
hingga 50-80% serta fraktur pelvik dan
hanya estrogen saja dengan melibatkan
tulang perifer hingga 25-30%, namun hasil
lebih dari 10.000 peserta penelitian.2 Pada
penelitian tidak menunjukkan terdapatnya
Juli 2002, WHI secara resmi menghentikan
perbedaan pada penambahan preparat
penelitian mengenai pemberian estrogen
progesteron pada TSH yang digunakan.11
dan progestin pada pasca menopause
setelah pemberian selama 5 tahun karena
Risiko terapi sulih hormon ternyata secara statistik telah ditemukan
Bila hanya digunakan estrogen saja adanya peningkatan kejadian kanker
sebagai TSH atau unopposed estrogen payudara invasif dan penyakit
144 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 3, November 2014, hlm. 141-148

kardiovaskuler secara bermakna. Pada semakin banyak kasus kanker payudara


tahun 2004 penelitian pada subjek yang yang ditemukan pada stadium dini yang
menggunakan estrogen saja secara resmi dengan penanganan bedah dan terapi
juga dihentikan. Hal ini berhubungan kuratif lainnya menghasilkan angka
dengan beberapa simpulan dari studi yang keselamatan yang lebih tinggi, terutama
sementara berjalan, yaitu: terjadi pening- pada wanita berusia muda. Pembedahan
katan risiko serangan stroke seperti pada saat ini dianggap sebagai penanganan
kelompok yang menggunakan estrogen dan primer untuk kanker payudara. American
progestin, kecenderungan peningkatan resi- Cancer Society (ACS) tahun 2008
ko dimensia atau gangguan fungsi kognitif, memperkirakan bahwa di seluruh dunia
peningkatan risiko kanker payudara, tidak ditemukan 1,4 juta kasus kanker payudara
terjadi peningkatan atau bahkan penurunan invasif setiap tahunnya.3
risiko penyakit jantung koroner, serta
menurunnya risiko fraktur pelvik.2 Faktor risiko dan patogenesis
Peningkatan risiko kanker payudara
pada pengguna maupun riwayat peng- Mutasi pada gen breast cancer 1
gunaan estrogen sebagai TSH pernah (BRCA1) dan breast cancer 2 (BRCA2)
dilaporkan sebelumnya. Risiko tersebut bertanggung jawab terhadap 3-8% kasus
berhubungan dengan lama penggunaan kanker payudara. Kedua gen ini dipercaya
TSH, tetapi tidak berhubungan dengan berperan sebagai tumor supressor genes
dosis TSH.1 Meskipun demikian, hasil- yang berperan dalam mempertahankan
hasil penelitian mengenai kanker payudara integritas DNA dan regulasi transkripsi
dan TSH masih kontroversial dan menim- DNA. Secara spesifik, mutasi gen BRCA1
bulkan perdebatan di kalangan medis.2 ditemukan pada 7% keluarga dengan
kanker payudara multipel dan 40% pada
kanker payudara dan kanker ovarium.
KANKER PAYUDARA Kanker payudara pada karier dengan
Walaupun hasil studi epidemiologi mutasi BRCA1 memiliki kecenderungan
menunjukkan banyak faktor yang ditemukan pada stadium lanjut. Demikian
meningkatkan risiko perkembangan kanker juga kanker yang ditemukan pada individu
payudara pada wanita, denominator dari dengan reseptor estrogen negatif, reseptor
faktor risiko yang paling sering digunakan progesteron negatif, dan human epidermal
ialah kadar dan durasi paparan estrogen growth factor-2 (HER2) negatif (biasa
endogen maupun eksogen.3 Paparan disebut subtipe basal), cenderung pada
terhadap seks steroid berperan penting stadium lanjut.3
dalam terjadinya kanker payudara pada Jaringan payudara memiliki reseptor
pascamenopause.11,12 Beberapa bulan terhadap seks steroid yaitu reseptor
sebelum WHI melaporkan hasil studinya estrogen (ER), reseptor progesteron (PR),
yang kontroversial pada tahun 2002, The dan reseptor androgen (AR).3,14 Tumor
Endogenous Hormones and Breast Cancer payudara yang memiliki ER dan PR
Collaborrative Group melaporkan bahwa bersifat lebih indolen daripada tumor lain
kadar hormon endogen pada wanita yang tidak memiliki ER dan PR; oleh
pascamenopause berhubungan erat dengan karena itu pemeriksaan ER dan PR perlu
kanker payudara.13 dilakukan secara rutin oleh ahli patologi.3
Di negara maju, meskipun jumlah Pernyataan ini tidak didukung oleh North
kasus payudara meningkat secara global, American Menopause Society (NAMS)
namun angka kematian akibat kanker (2012) yang menyebutkan bahwa kanker
payudara ditemukan semakin menurun. Hal payudara pada pengguna TSH kombinasi
ini disebabkan oleh semakin meningkatnya sering telah mengalami penyebaran
kesadaran para wanita untuk melakukan limfatik.10
screening dan mamografi sehingga Penelitian Suzuki et al.14 menunjukkan
Suparman, Suparman; Peran Estrogen dan Progesteron... 145

bahwa jaringan kanker payudara meng- pada salah satu dari gen pengkode enzim
hasilkan estrogen dan androgen secara ataupun pada reseptor estrogen akan
intrakrin. Upaya untuk menghentikan mengakibatkan perubahan milieu payudara
produksi seks steroid in situ pada jaringan dan berpotensi menimbulkan keganasan.8
kanker berdampak positif terhadap Onland-Moret et al.12 meneliti poli-
prognosis pasien. Terdapat peningkatan morfisme pada CYP17A1 dan CYP17A2,
bermakna kadar estradiol sebanyak 2,3 kali dan melaporkan peran CYP17A2 dalam
lebih tinggi pada jaringan tumor bila steroidogenesis. Enzim yang berperan
dibandingkan jaringan yang secara mor- dalam steroidogenesis akan meningkatkan
fologi dinyatakan sehat serta terdapat paparan jaringan payudara terhadap seks
hubungan antara enzim aromatase (CYP19) steroid dan merupakan predisposisi
dengan derajat tumor dan kadar ER. terjadinya keganasan.
Walaupun mRNA pengkode aromatase Tingginya kadar estrogen pada
lebih banyak ditemukan pada jaringan jaringan payudara wanita pascamenopause
tumor dibandingkan jaringan normal, peran seringkali dianggap berasal dari tingginya
aromatase terhadap pertumbuhan tumor uptake dari hormon dalam sirkulasi. Selain
belum jelas.14 itu, uptake juga berasal dari sintesis dan
Adanya polimorfisme pada gen peng- metabolisme lokal steroid pada jaringan
kode reseptor estrogen dan reseptor payudara. Sejumlah enzim yang berperan
progesteron merupakan predisposisi kanker dalam metabolisme hormon seks steroid
payudara. Variasi genetik pada reseptor (aromatase, sulfatase, sulfotransferase, 17-
seks steroid dalam jaringan payudara akan hidroksisteroid dehidrogenase) diekspresi-
menimbulkan derajat proliferasi yang kan dan fungsional pada jaringan payudara
berbeda dengan jaringan payudara yang normal maupun yang mengalami
normal.8 Keberadaan estrogen dan neoplasia. 15

metabolitnya serta reseptor estrogen pada Faktor risiko lain terhadap kanker
jaringan payudara mungkin berperan dalam payudara ialah ras. Ras hispanik memiliki
timbulnya jaringan kanker pada payudara. kecenderungan lebih tinggi dibandingkan
Beberapa enzim seperti CYP1A1, ras kulit hitam (12,7% vs 9,98%). Pada
CYP1B1, dan 17-hidroksisetroid dehidro- kelompok Asia dan Kepulauan Pasifik
genase (17-HSD) dapat merangsang ditemukan angka kejadian sebesar 1,5%.3
timbulnya sel kanker. CYP1A1 berperan Faktor-faktor yang meningkatkan jum-
dalam memetabolisme lingkungan karsino- lah siklus mentruasi juga dianggap
gen (contohnya ialah hidrokarbon aromatik meningkatkan risiko kanker payudara. Hal
polisiklik) dan memiliki aktifitas tinggi ini mungkin diakibatkan oleh meningkat-
terhadap substrat 17-estradiol. CYP1A1 nya jumlah paparan terhadap estrogen
akan membentuk 2-hidroksisteron dan 4- endogen.12 Beberapa faktor yang berperan
hidroksisteron dari estron.8,14 Berlawanan antara lain nuliparitas, kehamilan pertama
dengan CYP1A1, CYP1B1 secara pre- pada usia di atas 30 tahun, menarche
dominan mengatalisis pembentukan katekol sebelum usia 13 tahun (risiko meningkat
estrogen yang berpotensi karsinogenik, hingga 2 kali), menopause setelah berusia
terutama 4-hidroksiestrogen. Terbentuknya lebih dari 50 tahun, dan tidak menyusui.
4-hidroksi katekol estrogen dalam proses Sebaliknya, pada wanita dengan riwayat
karsinogenesis menunjukkan peran menarche terlambat, anovulasi, menopause
CYP1B1. CYP19A1 adalah gen yang dini (spontan atau akibat tindakan tertentu),
mengkode enzim aromatase. Enzim ini terdapat penurunan risiko terhadap kanker
berperan mengatalisis C19 androgen payudara yang diakibatkan turunnya kadar
menjadi C18 estrogen. Kompleks reseptor estrogen endogen dengan kata lain paparan
estrogen dan estrogen akan menstimulasi estrogen.3
pertumbuhan jaringan epitel payudara dan Angka kematian akibat kanker
memiliki efek secara lokal. Polimorfisme payudara ditemukan menurun hingga 24%
146 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 3, November 2014, hlm. 141-148

pada wanita berusia 40-79 tahun. Angka lain mengenai peran hormon eksogen
harapan hidup 5 tahun pada kanker terhadap kanker payudara ialah terangsang-
payudara berhubungan dengan meningkat- nya lesi keganasan yang telah ada dan tidak
nya stadium tumor sebagai berikut: terdiagnosis sebelumnya oleh penggunaan
Stadium 0: 99-100%; Stadium I: 95-100%; hormon tersebut. Tidak terdiagnosisnya lesi
Stadium II: 86%; Stadium III: 57%; dan tersebut dikarenakan meningkatnya den-
Stadium IV: 20%.3 sitas payudara pada mamografi saat
menggunakan TSH kombinasi, atau karena
lesi yang terlalu kecil untuk dapat di-
HUBUNGAN TERAPI SULIH HOR-
temukan melalui palpasi maupun teknik
MON DAN KANKER PAYUDARA
pencitraan.10 Estrogen dikenal berperan
Salah satu faktor risiko terhadap penting dalam proliferasi dari jaringan
kanker payudara yang dipelajari secara luas payudara.13
ialah peran hormon eksogen baik yang Kanker payudara yang ditemukan pada
berasal dari kontrasepsi oral maupun TSH.3 pengguna TSH kombinasi lebih sering
Selain peran hormon eksogen, paparan ditemukan mengalami penyebaran ke
terhadap hormon endogen yang ber- kelenjar limfatik.3 Terjadinya penyebaran
kepanjangan juga menjadi salah satu faktor menunjukkan terdapatnya kesulitan untuk
risiko kanker payudara.4 mendiagnosis kanker payudara melalui
Speroff (2005)2 mengumpulkan pemeriksaan mamografi pada pengguna
beberapa penelitian mengenai hubungan TSH kombinasi. Hal ini karena TSH
kanker payudara dengan pemberian kombinasi menimbulkan perubahan den-
estrogen dan progestin pada wanita pasca sitas jaringan payudara pada mamografi
menopause. Terdapat 11 penelitian yang sehingga menyulitkan penegakan diagnosis
melaporkan peningkatan bermakna ter- kanker payudara.10 Menurut WHI, peng-
hadap risiko kanker payudara dengan gunaan TSH kombinasi berhubungan
kisaran peningkatan 1,24-4,6 kali lipat. dengan meningkatnya angka mortalitas.
Speroff juga menemukan 14 penelitian WHI juga menyatakan bahwa penggunaan
lainnya yang menyebutkan terdapatnya TSH kombinasi atau estrogen saja lebih
peningkatan risiko kanker payudara sebesar berisiko daripada manfaatnya, terutama
0,75-4,4 kali pada pengguna estrogen dan pada wanita yang berusia di atas 65 tahun.3
progestin pasca menopause tetapi secara Penelitian WHI tersebut dikonfirmasi oleh
statistik tidak bermakna. penelitian lain pada Breast Cancer
Bukti-bukti yang ada menunjukkan Symposium, Desember 2008, di San
bahwa terdapat peningkatan resiko diantara Antonio dimana ditemukan pada
pengguna pil kontrasepsi oral. Risiko penggunaan TSH kombinasi selama 5,6
meningkat hingga 1,24 kali lebih tinggi tahun terdapat peningkatan risiko kanker
pada penggunaan diatas 10 tahun sedang- payudara sebesar 26%.16
kan progesteron saja tidak meningkatkan Secara keseluruhan, laporan WHI
risiko kanker payudara.3 mengenai penggunaan TSH pada masa
Data epidemiologi secara konsisten menopause awal akan menurunkan angka
menunjukkan peningkatan risiko kanker kejadian penyakit jantung, stroke, VTE dan
payudara dan mortalitas pada penggunaan osteoporosis, namun meningkatkan risiko
TSH pascamenopause. Risiko akan kanker payudara secara bermakna bila TSH
meningkat sebesar 1,35 kali lebih tinggi kombinasi digunakan lebih dari 3-5
pada penggunaan TSH selama 5 tahun. tahun.10 Pengguna jangka panjang TSH
Risiko ini juga sangat tergantung pada lama estrogen mengalami peningkatan risiko
paparan terhadap sumber hormon tersebut.3 kanker payudara secara bermakna sebesar
TSH kombinasi akan meningkatkan 1,24 kali untuk penggunaan 10-14 tahun
proliferasi sel-sel payudara dan menimbul- dan lebih dari 1,56 kali pada penggunaan
kan keluhan nyeri pada payudara. Hipotesis >15 tahun.10
Suparman, Suparman; Peran Estrogen dan Progesteron... 147

Tabel 1. Faktor risiko dan besarnya risiko estrogen dan progesteron diduga berperan
relatif terhadap kanker payudara2 dalam pembentukkan jaringan tumor.
Faktor risiko Perkiraan Risiko kanker payudara meningkat pada
risiko relatif pemakaian TSH kombinasi selama 3-4
Usia lanjut >4 tahun. Pada wanita yang membutuhkan
Riwayat keluarga TSH, maka penggunaan dengan dosis yang
Riwayat keluarga dengan >5 serendah mungkin dan durasi yang
kanker ovarium <50 thn >2 sesingkat-singkatnya.
Keluarga derajat pertama (One >2
first-degree relative)
2 atau lebih keluarga (ibu, DAFTAR PUSTAKA
saudara perempuan
1. Manson JE, Bassuk SS. The menopausal
kandung)
transition and postmenopausal hormone
Riwayat penyakit therapy. In: Jameson JL, Fauci AS,
Riwayat tumor payudara 3-4
Kasper DL, Braunwald E, Hauser SL,
Mutasi gen BRCA1/BRCA2 >4
Longo DL, et al., editors. Harrison's
Biopsi dengan hiperplasia 4-5
8-10 Endocrinology (Second Edition). New
atipikal
Biopsi dengan LCIS atau
York: The McGraw-Hills Companies,
DCIS 2010; p. 207-15.
Riwayat reproduksi 2 2. Speroff L, Fritz MA. Postmenopausal
Menarche dini (<12 y) 1,5-2 hormone therapy. Clinical Gynecologic
Menopause lanjut 2 Endocrinology & Infertility (Seventh
Hamil pertama pada usia 1,5-2 Edition). Philadelphia: Lippincott
>30tahun/nuliparitas Williams & Wilkins, 2005.
Penggunaan TSH 1,25 3. Stopeck AT, Downey L, Lang J, Thompson
estrogen/progesteron PA, Harris J, Gohel MS, et al. Breast
Sedang menggunakan atau riwayat 1,25 cancer. 2012 [updated June 13th 2012;
menggunakan kontrasepsi oral cited 2012 July 13]; Available from:
DCIS: Ductal carcinoma in situ; LCIS: Lobular
http://emedicine.medscape.com/article/
carcinoma in situ 1947145-overview.
4. Hadad G, Williams DB. Treatment of the
menopausal. In: Lewis V, editor.
Reproductive Endocrinology and
Risiko terhadap kanker payudara Infertility. Austin: Landes Bioscience,
menurun bila penggunaan TSH dihentikan. 2007; p. 107-19.
Dikatakan bahwa setelah 5 tahun pasca 5. Speroff L, Fritz MA. Reproductive
penggunaan TSH, maka risiko terhadap physiology. Clinical Gynecologic
kanker payudara kembali seperti pada Endocrinology & Inferrtility (Seventh
kelompok kontrol. Penelitian lain Edition). Philadelphia: Lippincott
menyebutkan bahwa hal tersebut telah Williams & Wilkins, 2005.
ditemukan setelah 2 tahun pasca 6. Halvorson LM. Reproductive endocrinology.
penggunaan TSH.16 Saat ini penggunaan In: Schorge JO, Schaeffer JI, Halvorson
LM, Hoffman BL, Bradshaw KD,
TSH masih dianjurkan untuk wanita
Cunningham FG, editors. Williams
menopause, namun dengan pertimbangan Gynecology: New York: McGraw-Hill
yang berbeda untuk tiap individu dengan Medical Publishers; 2008.
memperhatikan faktor-faktor risiko yang 7. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL,
ditemukan, seperti risiko penyakit jantung, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY.
stroke, VTE, dan kanker payudara.17,18 Implantation, embryogenesis and
placental development. In: Cunningham
FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC,
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Rouse DJ, Spong CY, editors. Williams
Keterlibatan dari proses steroidogene- Obstetrics (Twenty third Edition). New
sis hingga polimorfisme dari reseptor York: The Mcgraw-Hills Companies,
148 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 3, November 2014, hlm. 141-148

2010; p. 36-77. Cancer In Postmenopausal Women:


8. Crandall CJ, Sehl ME, Crawford SL, Gold Reanalysis of Nine Prospective Studies.
EB, Habel LA, Butler LM, et al. Sex Journal of The National Cancer
steroid metabolism and mammographic Institute. 2002;94(8):606-12. Available
density in pre- and early from:
perimenopausal women. Breast Cancer http://jnci.oxfordjournals.org/content/9
Research. 2009. Available from: 4/8/606.full
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1 14. Suzuki T, Miki Y, Nakamura Y, Moriya
9630952 T, Ito K, Ohuchi N, et al. Sex steroid-
9. Bradshaw KD. The mature woman. In: producing enzymes in human breast
Schorge JO, Schaeffer JI, Halvorson cancer. Endocrine-Related Cancer.
LM, Hoffman BL, Cunningham FG, 2005;12:701-20.
editors. Williams Gynecology. New 15. Falk RT, Genzxchein E, Stancyk FZ,
York: The McGraw-Hills Companies, Brinton LA, Garcia-Closas M, Ioffe
2008. OB, et al. Measurement of sex steroid
10. The 2012 hormone therapy position hormones in breast adipocytes: methods
statement of the North American and implications. Cancer
Menopause Society. North American Epidemiology, Biomarkers &
Menopause Society; 2012. p. 257-71. Prevention. 2008;17:1891-5.
Available from: 16. Mulcahy N. Breast cancer risk declines
http://www.menopause.org/docs/default quickly after stopping hormone therapy.
-document-library/psht12.pdf WHI data in NEJM. New England
11. Lindsay R, Cosman F. Osteoporosis. In: Journal Medicine. 2009;360:573-87.
Jameson JL, editor. Harrison's 17. Stuenkel CA, Gass MLS, Manson JE,
Endocrinology (Second Edition). New Lobo RA, Pal L, Rebar RW, et al. A
York: The McGraw-Hills Companies, decade after the Women's Health
2008; p. 443-60. iinitiative the experts do agree. Fertility
12. Onland-Moret NC, Gils CHv, Roest M, and Sterility. 2012;98(2):313-4.
Grobbee DE, Peeters PHM. Cyp17, 18. Manson JE. Menopausal HT: 15 top
urinary sex steroid and breast cancer medical organizations endorse new
risk in postmenopausal women. Cancer consensus statement. Medscape; 2012
Epidemiology, Biomarkers & [updated 13 July 2012; cited 2012 21
Precevention. 2005;14:815-20. July]; Available from:
13. The Endogenous Hormones and Breast http://www.medscape.com/viewarticle/
Cancer Collaborative Group. 767206_print.
Endogenous Sex Hormones And Breast

S-ar putea să vă placă și