Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Sumber:
www.priweb.org/ed/pgws/uses/uses_home.html
Cadangan
Migas Dunia
90an
70-80an
60an
http://www.oil-price.net
http://www.wtrg.com
Supply
Demand
PELAKSANAAN URUSAN
PENGAWASAN
PERUMUSAN
PEMERINTAHAN
PENGELOLAAN
ASET NEGARA
KEBIJAKAN
PENYAMPAIAN
LAPORAN
(Pengertian MK atas Psl 33 UUD 1945)
PERAN PEMERINTAH
PERANAN SUB SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI
BAGI PEMBANGUNAN NASIONAL
Pembangunan Nasional
yang Berkelanjutan
MEMENUHI
MENCIPTAKAN
SUMBER KEBUTUHAN SUMBER
BAHAN EFEK
PENDAPATAN BAHAN
BAKU BERANTAI
NEGARA BAKAR INDUSTRI
DOMESTIK
Hak Menguasai negara atas sumber daya alam (Pengertian MK atas Psl 33 UUD 1945):
Merumuskan kebijakan (beleid)
Pengaturan (regelendaad)
Pengurusan (berstuurdaad)
Pengelolaan (beheerdaad)
Pengawasan (toezichthoudeddaad)
HULU HILIR
(BAB IV Pasal 11 s/d UU MIGAS No. 22/2001 (BAB V Pasal 23 s/d
Pasal 21) Putusan MK 21 Desember 2004 Pasal 30)
PP 35/1994
PP 35/2004 jo PP 36/2004
Pasal 49 Pasal 49 Pasal 60 huruf a
PP 34/2005
PP 42/2002 PP 67/2002 PP 31/2003
Ttg BPMIGAS ttg BPHMigas Ttg Pertamina Perpres Perpres
Permen ESDM 71/2005 55/2005
Bidang Hulu
Pembubaran BPMIGAS oleh MK
PP 09/2013 Permen ESDM
Penyelenggara Bidang Hilir 18
Kelola Ind. Migas
TUGAS DAN FUNGSI KELEMBAGAAN MIGAS
BERDASARKAN UU No. 22/2001
PEMERINTAH *) SKK MIGAS (d/h BPMIGAS) BPHMIGAS
(Pasal 4, 39 dan 41) (Pasal 6 dan 44) (Pasal 46)
Pemerintah sebagai Pengawasan kegiatan Pengaturan dan
pemegang Kuasa usaha hulu migas Pengawasan terhadap
Pertambangan (Pasal 4) berdasarkan Kontrak Kerja pelaksanaan penyediaan
Sama (Pasal 44) dan pendistribusian BBM
Pembinaan (Pasal 39) dan pengangkutan gas
Pengendalian manajemen bumi melalui pipa.
- Penyelenggaraan
operasi kegiatan usaha
Pemerintah **) di bidang
hulu migas (Pasal 6)
migas
- Penetapan Kebijakan
kegiatan usaha migas
Catatan :
*) Pemerintah adalah Perangkat NKRI yang terdiri dari Presiden beserta para Menteri
**) Penyelenggaraan Pemerintah meliputi pembinaan dan pengawasan
***) Tanggung jawab DESDM dan departemen lain yang terkait 20
TAHAPAN DAN PELAKU
KEGIATAN USAHA MIGAS
KESDM/DIRJEN MIGAS: Menyelenggarakan Urusan Kepemerintahanan, Menetapkan
Kebijakan, dan Mengawasi Kepatuhan Terhadap Peraturan Yang Berlaku.
PERTAMINA: Melakukan
Penyediaan dan Distribusi BBM
Subsidi.
SURVEY
UMUM PENAWARAN PENANDA
+ WK DAN TANGANAN PENJUALAN PENYEDIAAN KEGIATAN
PENUNJUKAN
EKSPLORASI EKSPLOITASI LIFTING
PENYIAPAN KONTRAK MIGAS BBM HILIR LAIN
WILAYAH KONTRAKTOR KERJA SAMA
KERJA
POD 1 Perpanjangan,
Ditjen Penyiapan dan
Kebijakan Makro Terminasi dan
Tender Wilayah
MIGAS Untuk Operasi Evaluasi Wilayah
Kerja Perminyakan Kerja
Melaksanakan
KKKS Operasi Perminyakan
AGENDA
Pendahuluan : The Issues
Petroleum Fiscal
Service Contract
Arrangement
Petroleum Fiscal
Service Contract
Arrangement
Tax
Pemerintah tidak campur
tangan dalam pengelolaan
Gov. Take Cont. Take bahan tambang.
Audit pemerintah dilakukan
sesudah pekerjaan
dilaksanakan (post audit)
Concessionary System : Production Allocation
Permina,Pertamin,Permigan
Perundingan alot dg : Royal
Early Shell, STANVAC, CALTEX
Independence 1962 : Perjanjian Karya
Pan- American Oil
Resiko Eksplorasi :
Prospect Definition Tidak ditemukan cadangan Migas
Statistik menunjukkan rasio gagal
Abandonment
mencapai 70% - 80%
Discovery
Drilling Problems : Loss & Blow Out
Menemukan cadangan Migas, tapi
tidak ekonomis
Appraisal
Depletion
High Investment Resiko atas komitment investasi :
High Technology 2D Seismic Cost : US$ 5-10 Juta
High Risk 3D Seismic Cost : US$ 10-20 Juta
Development Drilling Cost : US$ 3-10 Juta
Planning Appraisal Cost : US$ 2-10 Juta
Ongoing
Development
Resiko Development & Eksploitasi :
Production
Development Rasio gagal masih memungkinkan
Drilling Problems masih memungkinkan
Technology Risk
Return to Investment Ratio rendah
Fluktuasi hasil produksi & harga Migas
Dry Hole
1998 2007
57 KKS Terminasi
EXPENDITURE KKKS
(ASET DATA PEMERINTAH) : US$ 1,38 MILYAR
Alur Hukum Kewenangan
Badan Pelaksana MIGAS
Pemerintah sebagai pemegang Kuasa Pertambangan membentuk
SKKMIGAS untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu.
Untuk melakukan Kegiatan Usaha Hulu, Badan Usaha / Badan Usaha
Tetap (sebagaimana didefiniskan dalam UU 22/2001) wajib mengadakan
Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan SKKMIGAS.
Pengendalian Kegiatan Usaha Hulu oleh SKKMIGAS dilakukan lewat
manajemen operasi KKS yang dipegang oleh SKKMIGAS.
Kegiatan yang yang dikendalikan oleh SKKMIGAS adalah kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi sebagaimana didefinisikan dalam UU 22/2001
dan aktivitas- aktivitas (pengolahan lapangan, pengangkutan,
penyimpanan dan penjualan hasil produksi) yang merupakan kelanjutan
kegiatan-kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tersebut seperti diatur dalam
Pasal 26 UU 22/2001.
ADMINISTRASI WILAYAH KERJA & TAHAP
KEGIATAN PENGUSAHAAN MIGAS
(Tugas sebagai Pemegang Kuasa Pertambangan)
Tugas
Wilayah Kerja Kontraktor SKK (BP) MIGAS - KKKS)
Investor :
Investor harus memiliki keahlian, ketrampilan dan teknologi untuk
melakukan pencarian cadangan Migas
Investor harus memiliki dana untuk kebutuhan operasional
Investor harus biasa menghadapi resiko tinggi
Kemitraan Unik:
Kontraktor bertindak sebagai operator kegiatan eksplorasi dan
ekploitasi sumber daya alam Migas, sedangkan SKK Migas
berperan sebagai Manajemen.
Kontraktor bersedia menyiapkan dana investasi untuk operasi
Dana investasi hanya akan dikembalikan apabila bisnis Migas
berhasil
Firm Commitment:
CR = NC + D + OC + UC
Dimana :
DMO = Domestic Market Obligation, Bbls
CS = Contractor Share, Bbls
FTPcontr. = Besarnya FTP untuk kontraktor, Bbls
6. Contractor Share (CS)
Contractor Share merupakan bagian dari equity to
be split yang menjadi milik kontraktor.
CS = [SH/(1-T)] x ETS
Dimana :
SH = Share dari Kontraktor, %
T = Pajak, %
ETS = Equity to be Split, Bbls
7. Net Contractor Share (NCS)
NCS = (1-T) x TI
Dimana :
NCS = Net Contractor Share, Bbls
TI = Taxable Income, Bbls
8.Taxable Income
Taxable Income merupakan seluruh pendapatan
kontraktor yang dapat dikenai pajak setelah
dipotong biaya-biaya yang dikeluarkan.
TI = CS DMO + IC
9. Recoverable Cost
RC = CR + IC
Dimana :
RC = Recoverable Cost, Bbls
CR = Cost Recovery, Bbls
10. Government Tax
GT = T x TI
11. Government Share
Government Share merupakan bagian dari equity
to be split yang menjadi milik pemerintah. Hak
bagian pemerintah adalah (1 Contractor Share),
sehingga apabila dijumlahkan dengan hak bagian
kontraktor jumlahnya harus sama dengan equity
to be split.
Besarnya Government Share ini dapat ditentukan
dengan persamaan berikut :
GS = {1 [SH/(1-T)]} x ETS
Dimana :
GS = Government Share, Bbls
SH = Share dari Kontraktor, %
T = Pajak, %
ETS = Equity to be Split, Bbls
12.Total Contractor Share (TCS)
Dimana :
TCS = Total Contractor Share, Bbls
RC = Recoverable Cost, Bbls
IC = Investment Credit, Bbls
13. Investment Credit
IC = PI x I
Dimana :
PI = Perbandingan Kredit terhadap Investasi, %
I = Investasi, US$
14. Contractor Cash Flow (CCF)
CCF = TCS C
Dimana :
CCF = Contractor Cash Flow, US$
C = Cost/Expenditure, US$
15. Minimum Attractive Rate of Return (MARR)
MARR adalah tingkat pengembalian minimum yang diinginkan.
MARR tergantung pada lingkungan, jenis kegiatan, tujuan dan
kebijaksanaan organisasi, dan tingkat resiko dari masing-masing
proyek.
Ops. Cost
(6,600.0) 1904 4696
Hasil Cont. Take & SKK Take : 0.0
DMO (865.4) 865.4
Kontraktor SKK Migas Net Share 1,730.8 7,269.2
4,730.8 7,269.2 Cost Rec. 3,000.0
Entitlement 4,730.8 7,269.2
% Entitlement 39.42% 60.58%
Kalkulasi Sederhana Bagi Produksi
Minyak Bumi, Harga Minyak Naik
Harga Minyak NAIK menjadi US$ 100/Bbl kontrak :
Lifting Bbl 12,000.0 Split sebelum pajak antara SKK
WAP US%/Bbl 100.0 Migas dan Kontraktor adalah
Ops Cost US$ 150,000.0
71, 1538% : 28, 8462%
Split Split
Sebelum Sebelum FTP sebesar 20% dibagi antar
Pajak Pajak pihak
28.8462% 71.1538% DMO sebesar 25%
BBL Kontraktor SKK Migas Data Operasional Kondisi Awal :
Proceed 12,000.0
Np 1 tahun : 12.000 bbl
FTP (2,400.0) 692 1708
After FTP 9,600.0 Lifting Cost : US$ 150.000
Op. Cost (1,500.0) Avg. Oil Price by Year : US$ 50/bbl
ETS 8,100.0
Harga Minyak
Lifting Cost
Produksi Minyak
Gross Revenue
+ -
Indonesia Take Tax Contractor Take
PERUBAHAN TARIF PAJAK
Operating Costs
Eksploitasi / Produksi
Transportasi
Marketing
Survei Seismik
Dry Hole Tambahan
Review Perhitungan
Cadangan
PLAN OF DEVELOPMENT
(POD)
DEFINISI POD
Plan of Development :
Rencana Pengembangan satu atau lebih lapangan migas secara terpadu
(integrated) untuk mengembangkan / memproduksikan cadangan
hidrokarbon secara optimal dengan
mempertimbangkan aspek teknis, ekonomis, dan Health Safety &
Environment (HSE) sehingga memberikan penerimaan yang sebesar-
besarnya bagi negara dan keekonomian yang wajar bagi
KKKS.
POD memegang peranan yang sangat penting dalam
pengembangan lapangan minyak dan gas bumi.
TUJUAN POD
Mengembangkan lapangan / proyek baru secara ekonomi
Menjaga Kesinambungan produksi
Menaikkan keekonomian Wilayah Kerja / Blok
Klasifikasi POD
1. Plan of Development-I
Plan of Development -I (Pertama) adalah rencana
pengembangan pertama kali dalam suatu Wilayah Kerja
untuk mendapatkan persetujuan menteri ESDM atas
rekomendasi SKK Migas setelah berkonsultasi dengan
Pemerintah Setempat.
UU 22/2001 Pasal 21:
1. Rencana pengembangan lapangan yang pertama kali akan
diproduksikan dalam suatu Wilayah Kerja wajib mendapatkan
persetujuan Menteri berdasarkan pertimbangan dari Badan
Pelaksana dan setelah berkonsultasi dengan Pemerintah Daerah
Provinsi yang bersangkutan.
2. Dalam mengembangkan dan memproduksi lapangan Minyak dan
GasBumi, Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap wajib melakukan
optimasi dan melaksanakannya sesuai dengan kaidah keteknikan
yang baik
3. Ketentuan mengenai pengembangan lapangan,
pemroduksiancadanganMinyak dan Gas Bumi, dan ketentuan
mengenai kaidah keteknikansebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan ayat (2) diatur lebih lanjutdengan Peraturan Pemerintah
PP No. 35 Tahun Tahun 2004
Pasal 34
Sejak disetujuinya rencana pengembangan lapangan yang pertama
akan diproduksikan dari suatu Wilayah Kerja, Kontraktor wajib
menawarkan participating interest 10% (sepuluh per seratus) kepada
Badan Usaha Daerah.
Pasal 35
(1) Pernyataan minat dan kesanggupan untuk mengambil
participating interest sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34
disampaikan oleh Usaha Milik Daerah dalam jangka waktu paling
lama 60 (enam puluhsejak tanggal penawaran dari Kontraktor.
(2) Dalam hal Badan Usaha Milik Daerah tidak memberikan
pernyataan kesanggupan dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam (1), Kontraktor wajib menawarkan kepada
perusahaan nasional.
PP No. 35 Tahun 2004
Pasal 95
(1) Rencana pengembangan lapangan yang pertama kali akan
diproduksikan dalam suatu Wilayah Kerja sebagaimana dimak dalam
pasal 90 huruf c termasuk perubahannya wajib mendapatkan
persetujuan Menteri berdasarkan pertimbangan dari Badan
Pelaksana
6. Revisi POD
Merupakan pengembangan lapangan yang mengalami perubahan
skenario dan atau jumlah cadangan POD diajukan ke SKK MIGAS
segera setelah diketahui hal berikut:
1) Perubahan skenario pengembangan
2) Perubahan jumlah cadangan migas yang signifikan terhadap
POD awal.
3. REVISI WP & B
Penyusunan WP&B tahunan dan revisi WP&B perlu dijelaskan sebagai berikut :
a. Sesuai dengan Production Sharing Contract
Mengenai Work Program & Expenditures, pengajuan usulan WP&B
tahunan adalah 3 (tiga) bulan sebelum dimulainya tahun kalender untuk
mendapatkan persetujuan SKK MIGAS.
SKK MIGAS dapat menghendaki revisi usulan WP&B apabila terdapat hal-
hal yang spesifik setelah diterimanya usulan WP&B tahunan tersebut.
b. Pada tahun berjalan WP&B yang telah disetujui SKK MIGAS beralasan
untuk diperbaiki (Ref. PSC Financial Budget & Reporting Procedures
Manual), usulan perbaikan terlebih dulu harus diajukan kepada SKK MIGAS.
Alasan yang dapat dikemukakan dalam usulan perbaikan original WP&B
tahun berjalan, yaitu : rencana kerja tahunan menjadi tidak realistis lagi, atau
perkiraan biayanya menjadi terlalu menyimpang. Usulan perbaikan WP&B
disertai penjelasan singkat mengenai sebab sebab terjadinya penyimpangan.
PENJELASAN & PEDOMAN WP&B
4. MATERI WP & B
1. WILAYAH KERJA EKSPLORASI
a. Materi WP&B harus memenuhi komitmen eksplorasi sesuai
ketentuan PSC dan didiskusikan secara detil prospek-
prospek yang akan dibor (lokasi, cadangan, keekonomian),
survey seismik & geologi (prospek & lead yang dicover,
sumberdaya, keekonomian) dan studi G&G (harus dijelaskan
tujuan, implementasi & nilai tambah) untuk strategi survei /
pemboran selanjutnya serta penemuan play-play baru.
b. Untuk kps tahap produksi (ada kegiatan eksplorasi), diskusi
detil teknis dilaksanakan pada saat Pre-WP&B.
PENJELASAN & PEDOMAN WP&B
4. MATERI WP & B (Lanjutan)
2. WILAYAH KERJA PRODUKSI
Materi WP&B yang diserahkan kepada BPMIGAS untuk
memenuhi ketentuan production sharing section IV terdiri dari
butir-butir usulan WP&B serta lembar operational statistics, esensi
dan materi yang akan dibahas/dipresentasikan harus memenuhi
pokok-pokok ketentuan sebagai berikut :
a. Rapat WP&B adalah suatu rapat operasional dan rapat
manajemen sehingga harus bersifat menyeluruh, singkat, jelas
dan informatif.
b. Memberikan gambaran perihal keekonomian dan pendapatan
pemerintah dari setiap kegiatan di wilayah kerja KPS/JOB/KKS.
c. Memberikan gambaran menyeluruh perihal kegiatan yang akan
dilaksanakan dalamusulan rencana kerja dan anggaran pada
tahun yang akan datang.
d. Memberikan gambaran perihal organisasi dan pengembangan
sumber daya manusia.
Untuk dapat mencapai sasaran tersebut di atas, perlu dievaluasi
keterangan/data yang tercantum pada buku usulan WP&B dan
operational statistics.
AUTHORIZATION FOR
EXPENDITURE
(AFE)
PENGERTIAN
SKK MIGAS selaku penanggung jawab management K3S bertugas
untuk mengamankan serta meningkatkan pendapatan negara dari
kegiatan K3S, melalui mekanisme :
Pre Audit
Current Audit
Post Audit
K3S selaku operator bertanggung jawab kepada SKK MIGAS, K3S
wajib membuat AFE untuk semua kegiatannya, sebagai alat kontrol
mulai dari persiapan proyek pemantauan pelaksanaan operasional,
serta penelitian pasca operasi
DASAR HUKUM
Data Tambahan
JENIS JENIS AFE
3. Jika suatu usulan Close Out AFE dinyatakan layak maka KPS diminta untuk
mengajukan Surat asli dan AFE asli persetujuan yang telah diisi nilai close out
di tujukan ke Ka.Div. DALFIN dan copynya ke Ka.Div. Operasi terkait/
Ka.Div.Jian.
4. Surat konfirmasi Close out akan dikeluarkan oleh Divisi Pengenda lian
Finansial Bidang FE&P SKK MIGAS.
ALUR WP&B DAN AFE
EKSPLORASI :
PENEMUAN
EKSPLORASI
MIGAS
EKSPLOITASI :
n
Cn
NPV C0
t 1 (1 r )n
Dimana :
C0 = Arus kas keluar pada awal investasi
Cn = Arus kas masuk pada tahun ke-n
r = Tingkat biaya modal yang disyaratkan
n = Periode investasi
3. Rate Of Return (ROR)
Rate of Return (ROR) dapat disebut juga sebagai
Internal Rate of Return (IRR). ROR menunjukkan nilai
relatif earning power dari modal yang diinvestasikan
di proyek yaitu discount rate yang menyebabkan
NPV sama dengan nol.
Suatu proyek dianggap layak apabila ROR lebih besar
daripada cost of capital (bunga bank) + resiko.
4. Profit to Investment Ratio (PIR)
Profit to investment ratio (PIR) disebut juga Return of
Investment (ROI) merupakan perbandingan dari keuntungan
bersih yang tidak dipotong terhadap besarnya investasi yang
ditanam atau suatu ukuran yang merefleksikan kesanggupan
memberikan keuntungan total.
OIL PRICE
650
OIL PRODUCTION
550 INVESTMENT
NPV @ DR=12%, US$
Thousands
LIFTING COST
450
LIFTING COST
INVESTMENT
350
OIL PRODUCTION
250
80% 85% 90% 95% 100% 105% 110% 115% 120%
Sensitivity
Contoh Analisa Sensitivitas
Menggunakan Spider Diagram
Sensitivitas ( ROR vs Sensitivity )
Skenario B-5
60,00%
OIL PRICE
INVESTMENT
OIL PRODUCTION
55,00%
50,00%
LIFTING COST
ROR@ DR=12%
45,00%
LIFTING COST
40,00%
INVESTMENT
35,00%
OIL PRODUCTION
OIL PRICE
30,00%
OIL PRODUCTION OIL PRICE
INVESTMENT LIFTING COST
25,00%
80% 85% 90% 95% 100% 105% 110% 115% 120%
Sensitivity
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA
Disusun :
Wibowo
Teknik Perminyakan
UPN Veteran Yogyakarta
Untuk MKA
Pengelolaan Industri Migas & Panasbumi