Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Masyarakat sebagai suatu sistem sosial menunjukkan bahwa semua orang bersatu untuk
saling melindungi dalam kepentingan bersama, dan berfungsi sebagai suatu kesatuan dan
secara terus menerus mengadakan hubungan / interaksi dengan sistem yang lebih besar.
Bagian-bagian yang saling berinteraksi, tersebut merupakan sub-sistem dari komuniti seperti
pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan keluarga.
Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang
dipersatukan oleh hubungan darah, perkawinan, adopsi atau pengakuan sebagai anggota
keluarga yang tinggal bersama, satu kesatuan / unit yang membina kerjasama yang bersumber
dari kebudayaan umum, dimana setiap anggotanya belajar dan melakukan perannya seperti
yang diharapkan.
Community Helath Nursing (CHN), comuniti artinya masyarakat terbatas yang
mempunyai persamaan nilai, perhatian (interest), yang merupakan kelompok khusus dengan
batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga. Misalnya
masyarakat suku terasing, masyarakat sekolah, masyarakat pekerja, masyarakat petani dan
dalam bidang kesehatan kita kenal dengan kelompok ibu hamil (bumil), ibu bersalin, ibu
menyusui (buteki), ibu nifas (bufas), kelompok lanjut usia (lansia) kelompok anak Balita
kelompok masyarakat dalam desa / daerah binaan dan sebagainya.
Dengan demikian dalam pembinaannya akan lebih mudah, karena telah diketahui
karakteristik dari tiap-tiap kelompok. Dalam perawatan kesehatan masyarakat / Community
Health Nursing (CHN), Komuniti merupakan sasaran yang dibina atau mendapatkan
pelayanan kesehatan adalah keyakinan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi
pedoman dalam melaksanakan askep kesehatan masyarakat baik ditujukan pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai sasaran pelayanan kesehatan dan
keperawatan, Health (kesehatan) adalah tujuan yang ingin dicapai,Nursing
(keperawatan) adalah pelayanan yang ingin diberikan. Dan inilah inti dari perawatan kesehatan
masyarakat.
KEPERAWATAN KOMUNITAS
Ciri-Ciri Masyarakat Sehat
1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.
2. Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk ibu dan anak.
3. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar yang
dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan
hidup.
4. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial ekonomi
masyarakat.
5. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit.
Pengkajian
1. Pengumpulan data
A. Data umum
Lokasi daerah binaan
Keadaan geografi
Luas wilayah
Pola demografi
B. Data Khusus
1. Data Kulturar
Tingkat pendidikan
Pekerjaan
Tingkat sosial ekonomi
kebudayaan dan kebiasaan
2. Data Kesehatan (cakupan pelayanan kesehatan)
Kesehatan ibu dan anak
Keadaan gizi masyarakat
Keluarga berencana
Imunisasi
Penyakit-penyakit yang pernah diderita
3. Keadaan kesehatan lingkungan
Perumahan
Sumber air bersih
Tempat pembuangan sampah (TPS)
Pembuangan air kotor
4. Peran serta masyarakat (PSM) dalam upaya kesehatan yang dijalankan
5. Sumber daya masyarakat (SDM)
Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah ini :
1. Pemukiman: luas bangunan, bentuk bangunan, jenis bangunan, atap rumah, dinding,
lantai, ventilasi, pencahayaaan, penerangan, kebersihan, pengaturan ruangan dan
perabot, kelengkapan alat rumah tangga
2. Sanitasi
a. Penyediaan air bersih (MCK)
b. Penyediaan air minum
c. Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan bagaimana jarak
dengan sumber air
d. Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
e. Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah, bagaimana cara
pengolahannya : dibakar, ditimbun, atau cara lainnya.
f. Polusi udara, air, tanah atau suara/kebisingan
g. Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industri lainnya.
1. Fasilitas
Peternakan, pertanian, perikanan dan lain-lain
Pekarangan
Sarana olahraga
Taman, lapangan
Ruang pertemuan
Sarana hiburan
Sarana ibadah
2. Pelayanan kesehatan dan social
Pelayanan kesehatan
Lokasi sarana kesehatan
Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader)
Jumlah kunjungan
System rujukan
Fasilitas social (pasar, took ,swayalan)
Lokasi
Kepemilikan
Kecukupan
3. Ekonomi
Jenis Pekerjaan
Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lansia
4. Keamanan dan transportasi
Keamanan
Sistem keamanan lingkungan
Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan bencana
Penanggulangan polusi, udara, air dan tanah
Transportasi
Kondisi jalan
Jenis transportasi yang dimiliki
Sarana transportasi yang ada
5. Politik dan pemerintahan
Sistem pengorganisasian
Struktur organisasi
Kelompok organisasi dalam komunitas
Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
6. Sistem komunikasi
Sarana umum komunikasi
Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
Cara penyebaran informasi
7. Pendidikan
Tingkat pendidikan komunitas
Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau non formal)
Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas
Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia
Jenis bahasa yang digunakan
8. Rekreasi
Kebiasaan rekreasi
Fasilitas tempat rekreasi
Diagnosa Keperawatan
1. Tinggi angka kematian ibu (AKI) sehubungan dengan kurangnya pelayanan anternatal
ditandai dengan rendahnya tingkat pengetahuan dan sosial ekonomi keluarga, anemia dan
kebiasaan kawin muda.
2. Tingginya angka kematian perinatal sehubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
dalam pemeliharaan tali pusat serta pertolongan persalinan oleh dukun terlatih.
3.Tingginya angka kesakitan karena diare sehubungan dengan lingkungan masyarakat yang
buruk ditandai dengan banyaknya sampah yang berserakan, penggunaan sungai sebagai
tempat mencuci, mandi dan pembuangan kotoran (kakus)/ MCK.
Perencanaan
Pelaksanaan
1. Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana dengan pelayanan
kesehatan maupun sector lainnya
2. Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam rangka alih peran.
3. Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan.
4. Adanya penyelenggaraan system rujukan baik medis maupu rujukan kesehatan.
Evaluasi
a. Fokus evaluasi
1) Relevansi
2) Perkembangan kemajuan
Bagaimana biaya ?
4) Efektifitas
5) Impact
b. Kegunaan evaluasi
2) Menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan keperawatan yang diberikan.
3) Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau
menyusun rencana dalam proses keperawatan.
c. Hasil evaluasi
1) Tujuan tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah menunjukkan kemajuan sesuai
denga kriteria yang telah ditetapkan.
Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari penyebab dan cara
memperbaiki atau mengatasinya.