Sunteți pe pagina 1din 12

LBM 3 KEBIJAKAN KESEHATAN

STEP 7

Kebijakan kesehatan
1. Apa Strategi kebijakan kesehatan?
Mewujudkan komitmen pembangunan kesehatan
Meningkatkan pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan
Membina sistem kesehatan dan sistem hukum di bidang kesehatan
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
Melaksanakan jejaring pembangunan kesehatan

2. Ruang lingkup kebijakan kesehatan?

Penyelenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan: kesehatan


keluarga, perbaikan gizi, pengamanan makanan dan minuman, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja, kesehatan jiwa, pemberantasan penyakit, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan
alat kesehatan, pengamanan zat adiktif, kesehatan sekolah, kesehatan olahraga,
pengobatan tradisional dan kesehatan matra.

PRODUK PRODUK KEBIJAKAN KESEHATAN


1. Kebijakan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE)
Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi muda
Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
2. Kebijakan program lingkungan sehat
Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar
Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan
Pengembangan wilayah sehat
3. Kebijakan program upaya kesehatan
Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan
jaringannya
Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial
Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya
promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana
4. Kebijakan program pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan
jaringannya
Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial
Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
5. Kebijakan program upaya kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin kelas III RS
Pembangunan sarana dan parasarana RS di daerah tertinggal secara selektif
Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit
Pengadaan obat dan perbekalan RS
Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan
Pengembangan pelayanan kedokteran keluarga
Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
6. Kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit
Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
Peningkatan imunisasi
Penemuan dan tatalaksana penderita
Peningkatan surveilans epidemologi
Peningkatan KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit
7. Kebijakan program perbaikan gizi masyarakat
Peningkatan pendidikan gizi
Penangulangan KEP, anemia gizi besi, GAKI, kurang vitamin A, kekuarangan zat gizi
mikro lainnya
Penanggulangan gizi lebih
Peningkatan surveilans gizi
Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
8. Kebijakan program sumber daya kesehatan
Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk
penduduk miskin
Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
9. Kebijakan program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
Pengkajian dan penyusunan kebijakan
Pengembangan sistem perencanaan dan pengangaran, pelaksanaan dan
pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta
hukum kesehatan
Pengembangan sistem informasi kesehatan
Pengembangan sistem kesehatan daerah
Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan
10. Kebijakan program penelitian dan pengembagan kesehatan
Penelitian dan pengembangan
Pengembangan tenaga, sarana dan prasarana penelitian
Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI BUDIORO

3. Tujuan dan manfaat?


Tujuan Kebijakan Kesehatan:

Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat melalui upaya
kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat,
bangsa dan negara Indonesia yang ditandai penduduknya yang hidup dengan perilaku dan
dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di
seluruh wilayah Republik Indonesia.

DEPKES RI. RENCANA PEMBANGUNAN KESEHATAN MENUJU INDONESIA SEHAT 2010. 1999.

4. Apa Visi dan misi kebijakan kesehatan?


Visi:
Departemen Kesehatan sebagai penggerak pembangunan kesehatan menuju terwujudnya
Indonesia Sehat
Misi:
- Memantapkan manajemen kesehatan yg dinamis dan akuntable
- Meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan
- Memberdayakan masyarakat dan daerah
- Melaksanakan pembangunan kesehatan yg berskala nasional

5. Sasaran kebijakan kesehatan?


a. Tersedianya berbagai kebijakan dan pedoman, serta hukum kesehatan yang menunjang
pembangunan kesehatan
b. Terbentuk dan terselenggaranya sistem informasi manajemen kesehatan yang ditunjang
oleh sistem informasi manajemen kesehatan daerah
c. Terlaksananya dan termanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan kesehatan
dalam mendukung pembangunan kesehatan
d. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan
pengembangan perilaku sehat
e. Terselenggaranya advokasi dan pengawasan oleh perorangan, kelompok dan
masyarakat dibidang kesehatan
f. Terselenggaranya sistem surveilans dan kewaspadaan dini serta penanggulangan
kejadian luarbiasa
g. Tersedianya pembiayaan kesehatan yang cukup , adil, berdaya guna dan berhasil guna
h. Tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu secara mencukupi dan distribusinya
merata

6. Bagaimana proses kebijakan kesehatan?

Prosesnya, adalah:
1) perumusan masalah
2) peramalan
3) rekomendasi kebijakan
4) implementasi kebijakan
5) monitoring kebijakan
6) evaluasi

Meliputi 3 Kegiatan Utama :


1. Pembuatan, formulasi atau penyusunan kebijakan
a. Analisa situasi dn kecenderungan
Kegiatan ini meliputi pengkajian masalah kebijakan
pembangunan kesehatan.
b. Perumusan dan pengkajian alternatif Kebijakan
Penetapan isu strategis
Tujuan/dasar
Perumusan alternatif
Pengkajian/penilaian alternatif kebijakan
c. Penetapan Kebijakan
Melandaskan pada nilai dan prinsip yang
dikemukakan dalam sistem Kebijakan Pembnagunan
kesehatan yg dikemukakan diatas

2. Pelaksanaan kebijakan
Sebelum pelaksanaan ini kebijakan yang telah dipilih perlu ditetaokan
melalui peraturan perundang-undangan yang sesuai. Selanjutnya
disosialisasikan kepada seluruh msyarakat yang berkaitan

3. Evaluasi atau Penilaian Kinerja kebijakan


Untuk dapat menilai seberapa jauh hasil kinerja sebuah kebijakan.
Evaluasi ada 2 :
a. Evaluasi Proses
b. Evaluasi Hasil
Dengan teknik :
c. Imprisionistik, dengan metode observasi dan pemnafaatan
data kualitatif
d. Ilmiah, dengan metode kajian atau penelitian

(Rachmat, 2004, Pembangunan Kesehatan Di Indonesia, UGM)

7. Apa Hubungan produk kebijakan strategis dan SWOT analisis?

SWOT
DEFINISI SWOT
Suatu kajian yang dilakukan terhadap suatu organisasi sedemikian rupa sehingga
diperoleh keterangan yang akurat tentang berbagai faktor kekuatan, kelemahan,
kesempatan serta hambatan yang dimiliki dan yang dihadapi oleh organisasi.

1. Apa saja unsur-unsur yg terdapat didalam SWOT?

a. Internal :
Kekuatan Berbagai kelebihan yang bersifat khas yang dimiliki oleh suatu
organisasi,yang apabila dapat dimanfaatkan akan berperan besar tidak hanya
dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi,tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi.
Kelemahan Berbagai kekurangan yang bersifat khas yang dimiliki oleh suatu
organisasi yang apabila berhasil diatasi akan berperan besar tidak hanya dalam
memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tetapi
juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh suatu organisasi.
b. Eksternal :
Kesempatan Peluang yang bersifat positif yang dihadapi oleh suatu
organisasi yang apabila dapat dimanfaatkan akan besar peranannya dalam
mencapai tujuan organisasi.
Hambatan Kendala yang bersifat negatif yang dihadapi oleh suatu organisasi
yang apabila berhasil diatasi akan besar peranannya dalam mencapai tujuan
organisasi.

2. Bagaimana cara melakukan SWOT?

a. Melakukan analisis kelemahan dan kekuatan


Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai
unsur perangkat organisasi (tool of administration) yang terdiri dari man,
money, material, method.
Unsur fungsi organisasi (fungsi of administration) yang terdiri dari
planning, organizing, actuating, controlling.
Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai
nilai penampilan yang dinyatakan dengan baik/buruk
nilai kepentingan dinyatakan dengan penting/tidak penting.
Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
Menarik kesimpulan hasil penelitian
b. Melakukan analisis kesempatan organisasi
Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai
biasanya merupakan hal baru bagi organisasi, misalnya : perubahan kebijakan
pemerintah, perubahan tingkat sosek penduduk.

Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai


nilai daya tarik yang dinyatakn dengan tinggi & rendah
nilai kemungkinan keberhasilan yang dinyatakan tinggi & rendah.
Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
Menarik kesimpulan hasil penelitian
c. Melakukan analisis hambatan organisasi
Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai
hal yang baru bagi organisasi

Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai


nilai kemungkinan munculnya hambatan yang dinyatakan dengan sering
& jarang.
Nilai seriusnya hambatan yang dinyatakan dengan serius atau tidak.
Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
Menarik kesimpulan hasil penelitian

3. Mengapa harus dilakukan analisis SWOT?


Dengan diketahuinya berbagai factor penopang serta penghambat tersebut akan dapat
dilakukan berbagai persiapan, sedemikian rupa sehingga pelaksanaan rencana akan lebih
lancar.
(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

Untuk melakukan perencanaan dalam upaya mengantisipasi masa depan dengan


melakukan pengkajian bedasarkan pengalaman masa lampau, ditopang sumber daya
dan kemampuan yang miliki saat ini yang akan diproyeksikan kemasa depan.

Untuk menganalisis kesempatan/peluang dan kekuatan dalam membuat rencana jangka


panjang.

Untuk mengatasi ancaman dan kelemahan yang mempunyai kecendrungan


menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana untuk perbaikan.
Untuk mengidentifikasi Faktor eksternal (O dan S) dan Faktor Internal (S da W)
http://www.lintasberita.com/go/724806

4. Kelemahan SWOT?

Analisis tidk selalu benar atau bisa saja salah


Analisis tidak selalu adaptif untuk menyelesaikan terjadinay konflik antara nilai dengan
kepentingan.
Proses kerja analisis lambat & biaya mahal
Analisis tidak sepenuhnya dapat menunjukan secara nyata masalah mana yg harus
diselesaikan segera.

5. Penelitian kebijakan
DEFINISI PENELITIAN KEBIJAKAN
Proses penyelenggarakan penelitian untuk mendukung kebijakan atau analisis
terhadap masalah sosial yang bersifat fundamental secara teratur untuk membantu
pengambilan kebijakan memecahkan masalah dengan jalan meyediakan rekomendasi yang
berorientasi pada tindakan pragmatik dimana hasilnya mempunyai aplikabilitas atau
kemamputerapan dalam rangka memecahkan masalah sosial.
Pengantar epidemiologi budioro
Latar Belakang
Penemuan yang diperoleh dalam penelitian kebijakan hanyalah salah satu dari
banyak masukan yang diperoleh bagi pembuatan kebijakan.
Kebijakan merupakan suatu kebijakan dari akumulasi kasus
Kompleksitas kebijakan pada hakikatnya sama dengan komplesitas masalah sosial.
Kegiatan
Diawali dengan pemahaman yang menyeluruh terhadap masalah sosial, seperti
kekurangan nutrisi, kemiskinan, ledakan penduduk, urbanisasi, inflasi, kerawanan
sosial dan lain-lain, dilanjutkan dengan
Pelaksanaan penelitian untuk mencari alternatif pemecahan masalah
Kegiatan akhir dari penelitian kebijakan adalah merumuskan rekomendasi
pemecahan masalah untuk disampaikan kepada pembuat kebijakan.

Variabel
A. Masalah kebijakan (independent variabel)
Apa saja kebijakan tersebut
Bagaimana kebijakan diterbitkan
Siapakah yang menerbitkan
Bagaimana mendistribusikan
Bagaimana menginplementasikan
B. Kemampuan kebijaksanaan menstrukturkan proses (dependent variabel)
Peramalan kebijakan (Visi)
Evaluasi kebijakan (SPM)
C. Varibel diluar kebijakan yang mendukung
Dukungan pelaksanaan
Hambatan dalam pelaksanaan
D. Tahap-tahap dalam proses analisis inplementasi kebijakan
Alternatif kebijakan
Rekomendasi kebijakan

Ciri-ciri
Basic social research : yakni penelitian kebijakan harus dilaksanakan secara sesuai
prosedur kerja ilmiah
Technical social research : yakni bahwa penelitian kebijakan harus mampu
merumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang dapat dikembangkan instrumen-
instrumen teknisnya.
Policy research : harus menghasilkan kebijakan publik
Komprehensif : yakni penelitian kebijakan harus menjangkau seluruh variabel yang
terkait dan relevan dengan persoalan yang sedang dikaji untuk dirumuskan
kebijakan penyelesaian

6. Mengetahui indikator masalah kesehatan


Indikator masalah kesehatan masyarakat

INDIKATOR TARGET HASIL KET


2010
MORTALITAS
1. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 40 14
2. Angka kemtian balita per 1.000 kelahiran hidup 58 16
3. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 150 (10) 22 dari 6500
kelahiran hidup
4. Angka Harapan hidup waktu lahir 67.9 62
MORBIDITAS
5. Angka kesakitan malaria per 1.000 penduduk 5 1.8
6. Angka kesembuhan penderita TB paru BTA + 85 87
7. Prevalensi HIV ( Presentase Kasus Terhadap
penduduk beresiko) 0.9 0
8. Angka Acute Flasid Paralysis (AFP) pada anank
usia <15 tahun per 100.000 anak 0.9 0
9. Angka kesakitan Demam berdarah Dengue (DBD)
per 100.000 penduduk. 2 4
STATUS GIZI
10. Presentase Balita dengan Gizi Buruk 15 2,3
11. Presentase Kecamatan Bebas Rawan gizi 80 73
KEADAAN LINGKUNGAN
12. Presentase rumah sehat 80 56.7
13. Presentase tempat-tempat umum sehat 80 50.6
PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
14. Presentase rumah tangga berperilaku hidup 65 40.3
bersih dan sehat
15. Presentase Posyandu Purnama dan Mandiri 40 25
AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
16. Presentase penduduk yang memanfaatkan 15 58.2
puskesmas
17. Presentase penduduk yang memanfaatkan 1.5 10.1
rumah sakit
18. Presentase sarana Kesehatan dengan 100 47
kemampuan laboratorium kesehatan
19. Presentase rumah sakit yang menyelenggarakan 100 100
4 pelayanan kesehatan spesialis dasar
20. Presentase obat generik berlogo dalam 100 79.2
persediaan obat
PELAYANAN KESEHATAN
21. Presentase persalinan oleh tenaga kesehatan 90 62.9
22. Presentase Desa yang mencapai Universal Child 100 46
Immunization (UCI)
23. Presentase Desa Terkena Kejadian Luar Biasa 100 100
(KLB yang ditangani < 24 Jam
24. Presentase Ibu hamil yang mendapat tablet Fe 80 86
25. Presentase Bayi yang mendapat ASI Eksklusif 80 46.7
26. Presentase murid sekolah dasar/Madrasah 100 66.7
Ibtidaiyah yang mendapat pemeriksaan gigi dan
mulut
27. Presentase Pekerja yang mendapat Pelayanan 80 70.03
kesehatan kerja
28. Presentase keluarga miskin yang mendapat 100 100
pelayanan kesehatan.
SUMBER DAYA KESEHATAN
29. Rasio dokter per 100.000 penduduk 40 15
30. Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk 6 3
31. Rasio dokter keluarga per 1.000 keluarga 2 0.16
32. Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk 11 5
33. Rasio apoteker per 100.000 penduduk 10 3
34. Rasio bidan per 100.000 penduduk 100 34
35. Rasio perawat per 100.000 penduduk 117.5 79
36. Rasio ahli gizi per 100.000 penduduk 22 5
37. Rasio ahli sanitasi per 100.000 penduduk 40 5
38. Rasio ahli kesehatan masyarakat per 100.000 40 7
penduduk
39. Presentase penduduk yang menjadi peserta 80 65,1
jaminan pemeliharaan kesehatan
40. Rata-rata presentase anggaran kesehatan 15 8
dalam APBD Kabupaten
41. Alokasi Anggaran Kesehatan Pemerintah per 100 100
kapita per tahun ( ribuan rupiah)
MANAJEMEN KESEHATAN
42. Presentase kabupaten yang mempunyai 100 100
dokumen sistem kesehatan
43. Presentase kabupaten yang memiliki
contingency Plan untuk masalah kesehatan akibat 100 100
bencana
44. Presentase kabupaten Kota yang membuat
propfil kesehatan 100 100
KONTRIBUSI SEKTOR TERKAIT
45. Presentase keluarga yang memiliki akses 85 78,5
terhadap air bersih
46. Presentase usia subur yang menjadi akseptor 70 67
keluarga berencana
47. Angka kecelakaan lalulintas per 100.000 10 4
penduduk
48. Presentase penduduk yang melek huruf 95 83

www.litbang.depkes.go.id/download/presentasi

INDICATOR DERAJAT KESEHATAN


- Angka-angka kematian utama seperti :
o angka kematian umum
o angka kematian bayi
o angka kematian balita
o angka kematian ibu bersalin
o umur harapan hidup sejak lahir
- Angka-angka kesakitan dan penyebab kematian :
o pola penyakit utama dan kecendrungannya
o penyakit-penyakit utama penyebab kematian
- Status gizi masyarakat :
o kekurangan energi dan protein
o kekurangan vit A
o gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI)
o anemia gizi
- Ketergantungan & penyalahgunaan obat
ADMINISTRASI KESEHATAN, BUDIORO

S-ar putea să vă placă și