Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1Latar belakang
Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit epidemic di Amerika Serikat. Sekitar 6 juta
orang Amerika terkena beberapa penyakit jantung atau pembuluh darah. Penyakit kardiovaskuler
merupakan penyebab kematian no. 1 di Amerika Serikat: setiap tahunnya, hampir 1 juta orang
meninggal akibat gangguan kardiovaskuler. Menurut American Heart Association, semakin
banyak kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dibandingkan denan gabungan
ke tujuh penyebab kematian utama berikutnya. Hal ini menyunjukkan terjadinya satu kematian
akibat penyakit kardiovaskuler setiap 33 detik.
Selama ini terdapat suatu pemahaman yang salah bahwa penyakit kardiovaskuler terutama
terjadi pada laki-laki. Akan tetapi kenyataannya di Amerika Serikat, penyakit Kardiovaskuler
merupakan penyakit pembunuh nomor satu pada laki-laki dan perempuan. Penakit
kardiovaskuler juga tidak hanya menjadi penyakit pembunuh nomor satu pada laki-laki dan
perempuan tetapi juga pada setiap tahunnya selama 15 tahun, penyakit kardiovaskuler
merupakan ancaman bagilebih banyak perempuan daripada laki-laki. Kecendrungan pada
perempuan ini juga terjadi pada populasi yang lebih kecil (Afro-Amerika, Kaukasia, Hispanik,
dan Indian Amerika/ asli Alaska). Penyedia layanan kesehatan harus menyadari stastik ini karena
hampir satu dari dua orang Amerika Serikat akan meninggal akibat penyakit kardiovaskuler.
Perbedaan utama antara kedua gender adalah usia awitan penyakit. Menurut American
Heart Association, laki-laki memiliki 1 dari 3 kemungkinan untuk menderita penyakit
kardivaskuler utama sebelum berusia 60 tahun. Pada perempuan, risiko ini adalah satu dari
sepuluh.
Pencegahan primer-identifikasi dini dan modifikasi factor risiko bagi timbulnya penyakit
kardiovaskuler-penting dilakukan untuk menurunkan angka mortalitas, morbilitas, dan angka
kecacatan. Saat ini telah dilakukan penelitian mengenai pagotenesis penyakit ini, demikian juga
dengan penelitian mengenai strategi penatalaksanaan yang paling efektif.
Salah satu dari penyakit kardiovaskuler adalah penyakit hipertensi. Hipertensi adalah
penyakit yang dapat menjadi factor seriko bagi timbulnya penyakit kardiovaskular lain yang
dapat menyebabkan kematian.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?
2. Apa gejala dari hipertensi?
3. Apa penyebab dari hipertensi?
4. Bagaimana grafik EKG dari hipertensi?
5. Apa perbedaan grafik EKG orang normal dan orang yang mengidap penyakit hipertensi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui devinisi dari hipertensi.
2. Mengetahui penyebab dari hipertensi
3. Mengetahui patofisiolofi dari hipertensi
4. Mengetahui grafik EKG dari hipertensi
5. Untk melihat perbedaan dan mengetahui perbedaan grafik EKG orang normal dengan orang
yang mengidap penyakit hipertensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Sistem Kardiovaskuler
1. Jantung
Jantung merupakan organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan jaringan istimewa
karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara
bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh saraf otonom).
Bagian atas jantung berbentuk tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Di
sebelah bawah agak runcing yang disebut avex kordis. Letak jantung di dalam rongga dada
sebelah depan (kavum mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada,
diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat dibelakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di
bawah papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus kordis.
Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan dan beratnya kira-kira 250-300 gram.
Jantung di persarafi oleh nervus simpatikus/nervus akselerantis, untuk menggiatkan kerja
jantung dan nervus parasimpatikus,khususnya cabang dari nervus vagus yang bekerja
memperlambat kerja jantung. Jantung dapat bergerak yaitu mengembang dan menguncup yang
disebabkan oleh adanya rangsangan yang berasal dari susunan saraf otonom.
Dalam kerjanya jantung mempunyai tiga periode:
1. Periode konstruksi (periode systole), suatu keadaan ketika jantung bagian venrikel dalam
keadaan menguncup. Katub bikus dan trikuspidalisdalam keadaan tertutup, valvula semilunaris
aorta dan valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka, sehingga darah dari ventrikel dekstra
mangalir ke arteri pulmonalis masuk ke paru-paru kiri dan kanan. Sedangkan darah dari ventrikal
sinistra masuk ke aorta kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.
2. Periode dilatasi (periode Diastole), suatu keadaan ketika jantung mengembang. Katub bikus dan
trikuspidalis terbuka, sehingga darah dari atrium sinistra masuk ke ventrikel sinistra dan darah
dari atrium deksra masuk ke ventrikel dekstra. Selenjutnya darah yang ada diparu-paru kiri dan
kanan melalui vena pulmonalis masuk ke atrium sinistra dan darah dari seluruh tubuh melalui
vena kava masuk ke atrium dekstra.
3. Periode istirahat, yaitu waktu antara periode kontraksi dan dilatasi ketika jantung berhenti kira-
ikra 1/10 detik. Pada waktu kita beristirahat jantung akan menguncup sebanyak 70-80 kali/menit.
Pada tiap-tiap kontraksi jantug akan memindahkan darah ke aorta sebanyak 60-70 cc.
2.2 Fisiologi Sistem kardiovaskuler
1. Elektrofisiologi
Aktivitas listrik jantung terjadi akibat aliran ion-ion natrium, kalium dan kalsium (Na+, K+,
dan Ca++) melewati membrane sel jantung. Seperti semua sel dalam tubuh, Na+, dan Ca++
terutama merupakan ion ekstasel, dan K+ terutama merupakan ion intrasel. Perpindahan ion-ion
ini melewati membrane sel jantung dikendalikan oleh berbagai hal, termasuk difusi pasif, sawar
yang tergantung pada waktu dan voltase, serta pompa Na+, K+, -ATPase. Perpindahan ion ini
menyebabkan perbedaan listrik melewati membrane sel, yang secara grafik dapat ditunjukan
sebagai potensial aksi.
Eksitasi listrik disebut sebagai depolarisasi dan pemuliahannya disebut cengan repolarisasi.
Dua jenis potensial aksi utama, respon cepat dan respon lambat, digolongkan berdasarkan
kekuatan depolarisasi primer baik saluran Na+ cepat atau saluran Ca++ lambat. Potensial aksi
respon lambat di jumpai pada sel otot atrium dan ventrikel serta serabut purkinje. Potensial aksi
respon lambat dijumpai pada nodus SA dan AV.
Sementara EKG memperlihatkan aktivitas lisrtik simultan pada sel jantung.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi Hipertensi
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang
abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma,
gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau
sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim
Nasrin, 2003 ). Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 104
mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi
berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan
tekanan diastolik karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ).
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh
pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung
berelaksasi (diastolik).
Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80
mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada
saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90
mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan
sistolik dan diastolik.
Diketahui 9 dari 10 orang yang menderita hipertensi tidak dapat diidentifikasi penyebab
penyakitnya. Itulah sebabnya hipertensi dijuluki pembunuh diam-diam atau silent killer.
Seseorang baru merasakan dampak gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi. Jadi baru
disadari ketika telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung, koroner,
fungsi ginjal, gangguan fungsi kognitif atau stroke .Hipertensi pada dasarnya mengurangi
harapan hidup para penderitanya.
Hipertensi selain mengakibatkan angka kematian yang tinggi (high case fatality rate) juga
berdampak kepada mahalnya pengobatan dan perawatan yang harus ditanggung para penderita.
Perlu pula diingat hipertensi berdampak pula bagi penurunan kualitas hidup.
Hipertensi sebenarnya dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Jika salah satu orang
tua terkena Hipertensi, maka kecenderungan anak untuk menderita Hipertensi adalah lebih besar
dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki orang tua penderita Hipertensi.
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi
tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal.
Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir
setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80
tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang
secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan
menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan.
Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara
normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga
dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu
pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
3.2 Gejala
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala meskipun
secara Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada
seseorang dengan tekanan darah yang normal. tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan
dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
- sakit kepala
- kelelahan
- mual
- muntah
- sesak nafas
- gelisah
- pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan
ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena
terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan
penanganan segera.
3.3 Penyebab Terjadinya Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Hipertensi esensial atau primer
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat diketahui. Namun,
berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya
umur, stres psikologis, dan hereditas (keturunan). Kurang lebih 90% penderita hipertensi
tergolong Hipertensi primer sedangkan 10% nya tergolong hipertensi sekunder.
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara lain kelainan
pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal
(hiperaldosteronisme), dan lain lain. Karena golongan terbesar dari penderita hipertensi adalah
hipertensia esensial, maka penyelidikan dan pengobatan lebih banyak ditujukan ke penderita
hipertensi esensial.
Berdasarkan faktor akibat Hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah di dalam arteri
bisa terjadi melalui beberapa cara:
- Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
- Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut. Arteri besar kehilangan
kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung
memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa
untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.
- Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini
terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan
air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga
meningkat.
Oleh sebab itu, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran, dan
banyak cairan keluar dari sirkulasi. Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.
Berdasarkan faktor pemicu, Hipertensi dibedakan atas yang tidak dapat dikontrol seperti
umur, jenis kelamin, dan keturunan. Pada 70-80% kasus Hipertensi primer, didapatkan riwayat
hipertensi di dalam keluarga. Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua, maka
dugaan Hipertensi primer lebih besar. Hipertensi juga banyak dijumpai pada penderita kembar
monozigot (satu telur), apabila salah satunya menderita Hipertensi. Dugaan ini menyokong
bahwa faktor genetik mempunyai peran didalam terjadinya Hipertensi.
Sedangkan yang dapat dikontrol seperti kegemukan/obesitas, stress, kurang olahraga,
merokok, serta konsumsi alkohol dan garam. Faktor lingkungan ini juga berpengaruh terhadap
timbulnya hipertensi esensial. Hubungan antara stress dengan Hipertensi, diduga melalui aktivasi
saraf simpatis. Saraf simpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas, saraf
parasimpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita tidak beraktivitas.
Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten
(tidak menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap
tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti, akan tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan
lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh
stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.
Berdasarkan penyelidikan, kegemukan merupakan ciri khas dari populasi Hipertensi dan
dibuktikan bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan terjadinya Hipertensi
dikemudian hari. Walaupun belum dapat dijelaskan hubungan antara obesitas dan hipertensi
esensial, tetapi penyelidikan membuktikan bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume
darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibandingan dengan penderita yang
mempunyai berat badan normal.
3.4 Diagnosa
Tekanan darah diukur setelah seseorang duduk atau berbaring selama 5 menit.
Angka 140/90 mmHg atau lebih dapat diartikan sebagai hipertensi, tetapi diagnosis tidak dapat
ditegakkan hanya berdasarkan satu kali pengukuran. Jika pada pengukuran pertama memberikan
hasil yang tinggi, maka tekanan darah diukur kembali dan kemudian diukur sebanyak 2 kali pada
2 hari berikutnya untuk meyakinkan adanya hipertensi.
Hasil pengukuran bukan hanya menentukan adanya tekanan darah tinggi, tetepi juga
digunakan untuk menggolongkan beratnya hipertensi. Setelah diagnosis ditegakkan, dilakukan
pemeriksaan terhadap organ utama, terutama pembuluh darah, jantung, otak dan
ginjal. Retina (selaput peka cahaya pada permukaan dalam bagian belakang mata) merupakan
satu-satunya bagian tubuh yang secara langsung bisa menunjukkan adanya efek dari hipertensi
terhadap arteriola (pembuluh darah kecil). Dengan anggapan bahwa perubahan yang terjadi di
dalam retina mirip dengan perubahan yang terjadi di dalam pembuluh darah lainnya di dalam
tubuh, seperti ginjal. Untuk memeriksa retina, digunakan suatu oftalmoskop. Dengan
menentukan derajat kerusakan retina (retinopati), maka bisa ditentukan beratnya hipertensi.
Perubahan di dalam jantung, terutama pembesaran jantung, bisa ditemukan
padaelektrokardiografi (EKG) dan foto rontgen dada.
Pada stadium awal, perubahan tersebut bisa ditemukan melalui
pemeriksaanekokardiografi (pemeriksaan dengan gelombang ultrasonik untuk menggambarkan
keadaan jantung).
Bunyi jantung yang abnormal (disebut bunyi jantung keempat), bisa didengar
melalui stetoskop dan merupakan perubahan jantung paling awal yang terjadi akibat tekanan
darah tinggi.
Petunjuk awal adanya kerusakan ginjal bisa diketahui terutama melalui pemeriksaan air
kemih. Adanya sel darah dan albumin (sejenis protein) dalam air kemih bisa merupakan petunjuk
terjadinya kerusakan ginjal.
Pemeriksaan untuk menentukan penyebab dari hipertensi terutama dilakukan pada penderita
usia muda. Pemeriksaan ini bisa berupa rontgen dan radioisotop ginjal, rontgen dada serta
pemeriksaan darah dan air kemih untuk hormon tertentu.
3.5 Pengendalian Tekanan Darah
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
1. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada
setiap detiknya
2. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak
dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena
itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit
daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia
lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karenaarteriosklerosis.
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadivasokonstriksi,
yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena
perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan
darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu
membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh
meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Sebaliknya, jika:
- aktivitas memompa jantung berkurang
- arteri mengalami pelebaran
- banyak cairan keluar dari sirkulasi maka tekanan darah akan menurun.
Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi
ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh
secara otomatis).
1. Perubahan fungsi ginjal
Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:
- Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan
menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekana darah ke normal.
- Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga
volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
- Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin,
yang memicu pembentukan hormon angiotensi, yang selanjutnya akan memicu pelepasan
hormon aldosteron.
Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai
penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Misalnya
penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan
hipertensi. Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan
naiknya tekanan darah.
2. Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk
sementara waktu akan:
- meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman
dari luar)
- meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit sebagian besar
arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang
memerlukan pasokan darah yang lebih banyak)
- mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah
dalam tubuh
- melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang
jantung dan pembuluh darah.
3.6 Pencegahan
Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang
cukup. Hindari kebiasaan lainnya seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol diduga
berpengaruh dalam meningkatkan resiko Hipertensi walaupun mekanisme timbulnya belum
diketahui pasti.
3.7 Pengobatan
Olah raga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi, karena olah raga
isotonik (spt bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat memperlancar peredaran darah
sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga dapat digunakan untuk mengurangi/
mencegah obesitas dan mengurangi asupan garam ke dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan
mengeluarkan garam lewat kulit).
Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Pengobatan non obat (non farmakologis)
2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
Pengobatan non obat (non farmakologis)
Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol tekanan darah sehingga
pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau sekurang-kurangnya ditunda. Sedangkan
pada keadaan dimana obat anti hipertensi diperlukan, pengobatan non farmakologis dapat
dipakai sebagai pelengkap untuk mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik.
Pengobatan non farmakologis diantaranya adalah :
1. Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh
2. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.
Nasehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan penderita.
Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Cara pengobatan ini
hendaknya tidak dipakai sebagai pengobatan tunggal, tetapi lebih baik digunakan sebagai
pelengkap pada pengobatan farmakologis.
3. Ciptakan keadaan rileks
Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol sistem saraf
yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
4. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4
kali seminggu.
5. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol
d. Foto dada : apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah pengobatan terlaksana
). Kongesti vena paru, berkembang menjadi edema interstitial. Redistribusi vaskular pada lobus
atas paru-paru, dan Kardiomegali
2. Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil pemeriksaan yang pertama ) :
a. Sangkaan kelainan renal : IVP, Renal angiography ( kasus tertentu ), biopsi renald (kasus tertentu
).
b. Menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi : Spinal tab, CAT Scan.
Bila disangsikan Feokhromositoma : urine 24 jam untuk Katekholamine, metamefrin,
venumandelic Acid ( VMA ).
d. (USG) untuk melihat struktur gunjal dilaksanakan sesuai kondisi klinis pasien
Data Laboratorium lain seperti:
- hiponatremi
- hipokalemi/kalium normal/hiperkalemi pada tahap lanjut
- BUN meningkat
- kreatinin meningkat
- urine pekat, berat jenis meningkat, natrium menurun
- Alkali fosfatase meningkat
- SGPT meningkat
- AST meningkat
Dari pemeriksaan penunjang yang ada salah satunya adalah EKG. EKG
(elektrokardiografi) adalah Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung.
Sedangkan Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung.
Kegiatan listrik jantung dalam tubuh dapat dicatat dan direkam melalui elektroda-elektroda yang dipasang
pada permukaan tubuh. Kelainan tata listrik jantung akan menimbulkan kelainan gambar EKG.
EKG hanyalah salah satu alat bantu dalam menegakkan diagnosis penyakit jantung.
Gambaran klinis penderita tetap merupakan pegangan yang penting dalam menentukan
diagnosis, karena pasien dengan penyakit jantung mungkin mempunyai gambaran EKG yang
normal atau sebaliknya individu yang normal mungkin mempunyai gambaran EKG yang
abnormal.
Gambar kurva EKG norma
Untuk memperoleh rekaman EKG dipasang elektroda-elektroda di kulit pada tempat-tempat tertentu.
Lokasi penempatan elektroda sangat penting diperhatikan, karena penempatan yang salah akan
menghasilkan pencatatan yang berbeda. Kata sadapan memiliki 2 arti pada elektrokardiografi: bisa
merujuk ke kabel yang menghubungkan sebuah elektrode ke elektrokardiograf, atau (yang lebih umum)
ke gabungan elektrode yang membentuk garis khayalan pada badan di mana sinyal listrik diukur. Lalu,
istilah benda sadap longgar menggunakan arti lama, sedangkan istilah 12 sadapan EKG menggunakan
arti yang baru
Setiap kurva memiliki gelombang-gelombang yang memperlihatkan normal atau tidaknya jantung
pasien. Gelombang-gelombang itu sering disebut dengan gelombang P Q R S T dan juga memiliki
segment dan interval yang sangat penting juga untuk mengetahui adanya ketidaknormalan organ
jantung. Ada beberapa macam interpretasi yang dapat digunakan untuk mengetahui normal tidaknya
jantung, antara lain heart rate dengan membagi 300 dengan banyaknya kotak besar antara R dan R di
dalam sebuah lead, menghintung voltage jantung dan hantaran jantung dan mengetahui axis jantung.
Keterangan
Pada gambar Grafik EKG di atas,
a. R pada lead aVL lebih dari 11 mm. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa tinggi gelombang R
di lead aVL adalah 14mm. Gelombang R yang lebih dari 11 mm menandakan bahwa terjadi
hipertrofi pada ventrikel kiri.
b. Terjadi depresi ST oblik dan horizontal pada sandapan I, aVL, dan V4-V6, dan dengan tegangan
QRS yang tinggi. Ini menandakan terjadi hipertrofi pada ventrikel kiri.
c. Axis superior QRS pada bidang frontal -30 derajat. Ini dapat diketahui dengan melihat
penjumlahan panjang panjang gelombang R dan S adalah + 11mm sedangkan di lead aVF
penjumlahannya 7 mm, jadi jantung akan berada pada sumbu LAD. Ini mendakan bahwa
jantung tersebut mengalami hipertrofi ventrikel kiri.
d. Sementara itu, Heart Rate dari EKG jantung yang mengalami hipertensi, pada lead I
Pola regangan dengan hipertrofi ventrikel kiri menyampaikan peningkatan risiko melampaui
tegangan meningkat ventrikel kiri.
Gambar 1
QRS tegangan meningkat dengan baik penebalan dinding (tekanan overload) dan dilatasi dari
ruang (volume overload) dari ventrikel kiri. Ada variabilitas sehari-hari yang signifikan dalam
tegangan QRS karena untuk memimpin penempatan, respirasi, dan posisi tubuh. Selain
itu, mungkin telah meningkatkan tegangan tanpa adanya hipertensi. Ada berbagai kriteria
tegangan yang telah digunakan untuk mendiagnosa LVH, namun sebagian besar memiliki
kepekaan yang kurang untuk mendeteksi LVH. Cornell gender-spesifik tegangan-produk durasi
QRS telah muncul sebagai kriteria dengan karakteristik operasi optimal. Hal ini dihitung sebagai:
laki-laki (RaVL + SV 3) x (QRS durasi); wanita: (RaVL + SV 3 + 6) x (QRS durasi).
LVH hadir jika produk melebihi 2.440 mm x msec. "Pola strain" dicirikan oleh depresi ST 1
mm sadapan lateral I, aVL, dan V 4 sampai V 6 (paling sering hanya V 5 atau V 6 yang
digunakan).Arah gelombang T berlawanan arah kompleks QRS tegak lurus. Selain itu,
gelombang T asimetris dengan kemiringan ke bawah secara bertahap (cembung ke atas) yang
diikuti oleh lereng cepat dan overshoot terminal positif.Kehadiran "pola strain" menyiratkan
prognosis buruk. iskemia Subendocardial mungkin menjadi penyebab pola strain. Peningkatan
LVM dan penyakit arteri koroner (CAD) berhubungan dengan pola strain.
Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik ventrikel kiri.
Pada keadaan lanjut, apeks jantung membesar ke kiri dan ke bawah.
Aortic knob membesar dan menonjol disertai kalsifikasi.
Aorta ascenden dan descenden melebar dan berkelok, ini disebut pemanjangan/elongatio aorta.
BAB IV
KESIMPULAN
2. Hipertensi adalah peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan
atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ). Hipertensi
dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 104 mmHg, hipertensi sedang jika
tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya
115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolik karena
dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik.
3. Gejala Hipertensi dibagi menjadi dua yaitu tidak ada gejala yang dapatdihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini
berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur. Dan
Gejala yang lazim yang menyertai menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan.
Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang
mencari pertolongan medis.
4. Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui dan keadaan ini dikenal
sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer. Jika penyebabnya diketahui, maka
disebut hipertensi sekunder.
Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal.
Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu
(misalnya pil KB).
5. Berdasarkan temuan EKG yang didapatkan dan setelah melakukan perbandingan dengan EKG
orang normal terdapat beberapa berbedaan terutama pada bentuk gelombang kompleks QRS
terutama gelombang R di beberapa Lead yang berhubungan dengan kontraksi ventrikel.
6. Pada CTR dengan hipertensi terjadi kardiomgali karena pembesaran fentrikel kiri
DAFTAR PUSTAKA
45 komentar:
1.
3.
selamat sore Cara Mengobati Disfungsi Ereksi good afternoon semoga bermanfaat
Balas
4.
selamat pagi Obat Disfungsi Ereksi Di Apotik dipasir putih aku kan menyapa Obat
Disfungsi Ereksi Di Apotik sambut mentari
Balas
5.
selamat siang good Ramuan Jamu Kuat Lelaki afternoon Pengertian Penyakit Batu
Ginjalsemoga bermanfaat
Balas
6.
Outstanding blog post show us as well as this blog is impresses even more people to
checking out that blog site.
7.
Wow, I like the way you design this web... It's so beautiful.
Obat Kolesterol Herbal Alami Paling Bagus
Obat Kolesterol Alami Yang Manjur Banyak Dicari
Obat Kolesterol Alternatif Herbal Alami Yang Aman
Obat Kolesterol Tinggi Tanpa Efek Samping
Balas
8.
9.
10.
11.
12.
Thank you for the information gan, may be useful for all of us.
Greetings from us:
Links We wish Beneficial For Information About Health.
13.
14.
good ...?????
Vimax
Viagra
Obat Kuat
Balas
15.
16.
Informasi dari blog anda bermanfaat sekali gan ,.. updtae terus ..
17.
Your website is very helpful in wait anymore latest information from this site
18.
19.
21.
22.
Which you should try to feel the usefulness. With a more complete herbal ingredients
so of course
23.
Incredible information, I am happy to be able to read and visit your blog. Greetings from
me.
24.
Miriam Steve3 Mei 2017 01.13
The heart is an organ that every being has to have, and in case there is a problem in
one of its veins then the worst is to be expected. I am glad tat doctors have been able
to come up with strategies that can help curb the condition (cardiovascular). This is the
kind of posts that will always have a lot of relevance to the readers. Red Brick
Wallpaper Good piece of work.
Balas
25.
good ...?????
Vimax
Viagra
Obat Kuat
Balas
26.
We will always wait for the latest updates from the site of this one .
Obat Herbal Gagal Ginjal Kronis
Cara Alami Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Yang Lemah
Cara Alami Mengobati Asam Urat Dengan Cepat
Pengobatan Alternatif Radang Sendi Jari Tangan Tradisional
Cara Alami Menambah Tinggi Badan Dengan Cepat
Balas
27.
After I visited this page, and I read, it turns out the information presented in this article
is very useful. Good and keep going
28.
29.
Thanks for the article. I'm glad to be able to read your article.
Cara-Terbaik-Menyembuhkan-Penyakit-Bronkitis-Pada-Anak
Cara-untuk-Mengobati-Penyakit-Lipoma
Cara-Menyembuhkan-Penyakit-Gagal-Jantung
Balas
30.
31.
Setelah saya baca , artikel yang anda sajikan sangat bermanfaat sekali untuk semua
orang .
Update terus artikelnya admin agar saya bisa selalu membaca berita terbaru dari
halaman anda.
32.
33.
34.
The information is interesting, I like and I'm glad to be able to read your article.
Obat-Sarkoma-Jaringan-Lunak-Herbal-Terbaik-100%-Alami-MANJUR
Cara-alami-mengatasi-penyakit-Sarkoma-jaringan-lunak-dengan-obat-herbal-ampuh-
sembuh-total-(Tanpa-Operasi)
Obat-Limfangioma-Tanpa-Operasi-Yang-100%-Alami-Tanpa-Bahan-kimia
we wait for my next post
Balas
35.
Halaman yang sangat luar biasa senang bisa berada dihalaman anda salam blogger
Obat Penyempitan Pembuluh Jantung
Obat Rematik
Obat PPOK
Obat Stroke Hemoragik
Obat Infeksi Saluran Pernafasan
Balas
36.
Cara ampuh mengobati penyakit carpal tunnel syndrome secara alami sampai sembuh
total tanpa operasi
Obat Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Tradisional Terbaik 100% Alami MANJUR
Agen Resmi Jelly Gamat Qnc Arga Makmur Bengkulu Utara
Agen Resmi Jelly Gamat Qnc Kabupaten Badung Bali
Cara Terbaik Untuk Menyembuhkan Floaters Pada Mata
Obat Kista Coklat Herbal, TERBUKTI Ampuh Sembuhkan Kista Coklat
Balas
37.
The most recent information we are waiting for lho..semoga what is given can be useful
.success always everything
38.
Article very remarkable, happy to be able to read and visit on your web page. very
good.
39.
40.
41.
You have really shared a informative and interesting blog post with people
Agen Resmi Jelly Gamat QnC kota Cirebon
Balas
42.
43.
Thank you very much for the information presentations in the daytime is so very
amazing.
Obat Herbal Leukimia Kronik
Obat Tradisional Tumor Nasofaring
Obat Mioma Uteri 100% Alami
Cara Menyembuhkan Kanker Mulut
Cara Mengobati Lambung Panas
Balas
44.
The information is very useful and useful especially for us as a reader of your website,
we wait for the latest information from this website good luck
45.
Arsip Blog
2012 (25)
o Juni (25)
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MULTIPEL FRAKTUR...
askep stroke
ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS
ASKEP BENIGNE PROSTAT HIPERPLASIA (BPH)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS OTITIS MEDIA
ASKEP LEUKIMIA
ASKEP DENGUE HEMORHAGIC FEVER
ASKEP DBD
ASKEP BATUK DARAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TB PARU & HEMAPTOE
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TETANUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN LUKA TUSUK ...
ASKEP KERACUNAN ECTASY
ASKEP HEPATITIS B
ASKEP FRAKTUR PADA ANAK
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CEDERA KEPALA...
ASUHAN KEPERAWATAN SEROSIS HEPATIS
ASKEP WAHAM
ASKEP HIPERTENSI
asuhan keperawatan: ELEKTROKARDIOGRAFI
ELEKTROKARDIOGRAFI
ASKEP PADA KLIEN DENGAN GONORRHEA
ASKEP PADA KLIEN DENGAN HERPES SIMPLEKS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN VULVOVAGINITIS
Firman Ismail
Lihat profil lengkapku
Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.