Speaker 1

Definition of Varicella Zoster

varicella as a disease caused by the highly acute infectious varicella-zoster virus (VZ virus)
commonly affects the child, characterized by sudden fever, malase, and maculopapular skin
eruption for several weeks and then changes to the vesicles for 3-4 days and can leave a scab.

Etiology of Varicella Zoster

The cause of Varicella is the Varisella Zoster virus. Naming of this virus gives the sense that the
primary infection of this virus causes the occurrence of varicella, whereas reactivation (the state
of relapse after recovery from varisella) causes herves zoster.

Pathophysiology of Varicella Zoster

Chickenpox is usually obtained by inhaling air respiratory droplets from an infected host. This
varicella zoster virus (VZV) is contagious in that it underlies epidemics that spread rapidly
through schools primarily. High viral titers are found in smallpox that are vesicular. Thus,
although the risk of infection is lower, transmission of the virus may also occur through direct
contact with the vesicles.

After inhalation of contaminated respiratory droplets, the virus infects the conjunctiva, or
mucosa of the upper respiratory tract. Viral proliferation occurs in regional lymph nodes and
upper tract within 2-4 days after initial infection. This is followed by primary viremia at 4-6 days
post infection.
Speaker 2

Epidemiology of varicella zoster

Varicella Zoster is present throughout the world. Varicella is highly contagious and is an
epidemic disease that often occurs in children under 10 years of age. Illness is more common in
winter and spring than in temperate climates. Zoster occurs sporatically, especially in adults
without the prevalence of mucin, 10-20% of adults will experience at least one Zoster attack
during life, usually after the age of 50 years.

Prevention of Varicella Zoster

Chickenpox can be prevented by vaccinating. Vaccination is given to the following groups:

Children aged 12-18 months who have never had chicken pox are given a dose of vaccine.
children ages 19 months to 13 years who have never had chickenpox given a dose of vaccine.

adults who have never had chickenpox and are working or living in a highly potential
chickenpox environment.

Reproductive women who have never had chicken pox and are not in a condition of being
pregnant.

Adults and teenagers have never had chickenpox and lived with children

Varicella Zoster immunoglobulin (VZIG) is an immune substance against the virus causing
chicken pox. VZIG is only given to certain groups. Among people with low immune systems,
pregnant women who are exposed to cases of chicken pox before, babies under the age of 28
days born from gestational age is less.

Varicella Zoster Treatment

 Home treatment on chickenpox is intended to relieve symptoms, which can be done by:

Take a good shower with warm water of cold water every 3-4 hours in the first days to reduce
itching. Giving calamine lotion to reduce itching. Can be given wet powder or dry powder
containing salicyl 2% or menthol 1-2%. For young children, it is recommended to wear gloves to
prevent scratching the rashes. Eat soft foods and drink cold water if there is a rash in the mouth.
Avoid foods and drinks that are too acidic, like orange juice, and also avoid skin salt washed as
clean as possible with soap to keep the hands clean nails short cut clothes should be dry and
clean.

SPEAKER 3
1.1 Manifestasi Klinis
Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 14-21 hari. Gejala klinis mulai dari gejala
prodromal, yakni demam yang tidak terlalu tinggi, malese dan nyeri kepala, kemudian
disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam
berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel khas berupa tetesan embun (tear drops). Vesikel
akan berubah menjadi pustule dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini
berlangsung timbul lagi vesikel-vesikel yang abru sehingga menimbulkan gambaran
polimorfi.
Penyebaran terutama didaerah badan dan kemudian menyebar secara sentrifugal ke muka
dan ekstremitas, serta dapat menyerang selaput lender mata, mulut dan saluran nafas bagian
atas. Jika terdapat infeksi sekunder terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional
(lymphadenopathy regional). Penyakit ini biasanya disertai rasa gatal.

1.2 komplikasi

komlikasi penyakit yang dapat terjadi akibat cacar air adalah seperti :

1. pneumonia yang diakibatkan virus lain,

2. enzefalitis atau infeksi pada otak.
3. Peradangan pada jantung, sendi dan hati.

1.3 penatalaksanaan
dapat diberikan pada : usia pubertas, orang dewasa, penderita yang tertular orang serumah,
neonates dari ibu yang menderita varisela 2 hari sebelum sampai 4 hari sesudah melahirkan.
Bermanfaat terutama bila diberikan <24 jam setelah timbulnya erupsi mkulit.
SPEAKER 1

Amputasi berasal dari bahasa latin yaitu amputate yang berarti pancung. Dalam ilmu kedokteran diartikan
sebagai membuang sebagian atau seluruh anggota gerak, sesuatu yang menonjol atau tonjolan alat
(organ) tubuh. Penyebab amputasi adalah kelainan ekstremitas yang disebabkan oleh penyakit DM,
Gangren, cedera, dan tumor ganas. Tindakan amputasi dapat dilakukan pada kondisi yaitu Fraktur
multiple organ tubuh yang tidak mungkin dapat diperbaiki, Kehancuran jaringan kulit yang tidak mungkin
diperbaiki, Gangguan vaskuler/sirkulasi pada ekstremitas yang berat, Infeksi yang berat atau beresiko
tinggi menyebar ke anggota tubuh lainnya, Adanya tumor pada organ yang tidak mungkin diterapi secara
konservatif dan Deformitas organ. Tanda dan Gejala amputasi adalah nekrosis jaringan, fraktur tulang
yang tidak dapat tertolong lagi, pertumbuhan sel yang abnormal (hiperplasia jaringan).

SPEAKER 2

Jenis- jenis Amputasi

1. Berdasarkan pelaksanaan amputasi, dibedakan menjadi :
a. Amputasi selektif/terencana. Amputasi jenis ini dilakukan pada penyakit yang terdiagnosis dan
mendapat penanganan yang baik serta terpantau secara terus-menerus. Amputasi dilakukan
sebagai salah satu tindakan alternatif terakhir.
c. Amputasi akibat trauma. Merupakan amputasi yang terjadi sebagai akibat trauma dan tidak
direncanakan. Kegiatan tim kesehatan adalah memperbaiki kondisi lokasi amputasi serta
memperbaiki kondisi umum klien.
d. Amputasi darurat. Kegiatan amputasi dilakukan secara darurat oleh tim kesehatan. Biasanya
merupakan tindakan yang memerlukan kerja yang cepat seperti pada trauma dengan patah tulang
multiple dan kerusakan/kehilangan kulit yang luas.
2 Jenis amputasi yang dikenal adalah :
a. Amputasi terbuka. Amputasi terbuka dilakukan pada kondisi infeksi yang berat dimana
pemotongan pada tulang dan otot pada tingkat yang sama. Amputasi terbuka dilakukan pada luka
yang kotor, seperti luka perang atau infeksi berat antara lain gangrene, dibuat sayatan dikulit
secara sirkuler sedangkan otot dipotong sedikit proximal dari sayatan kulit dan digergaji sedikit
proximal dari otot.
b. Amputasi tertutup. Amputasi tertutup dilakukan dalam kondisi yang lebih memungkinkan dimana
dibuat skaif kulit untuk menutup luka yang dibuat dengan memotong kurang lebih 5 sentimeter
dibawah potongan otot dan tulang. Setelah dilakukan tindakan pemotongan, maka kegiatan
selanjutnya meliputi perawatan luka operasi/mencegah terjadinya infeksi, menjaga kekuatan
otot/mencegah kontraktur, mempertahankan intaks jaringan, dan persiapan untuk penggunaan
protese ( mungkin ). Amputasi tertutup dibuat flap kulit yang direncanakan luas dan bentuknya
secara teliti untuk memperoleh kulit penutup ujung putung yang baik dengan lokasi bekas
pembedahan
SPEAKER 3

prognosis merupakan ramalan dari berbagai aspek penyakit atau kondisi pasien. Prognosis untuk pasien
bawah siku cukup bervariasi. Karena hilangnya sebagian anggota gerak tubuhnya, pasien cenderung
mengalami kesulitan dalam menunjang aktifitas telapak tangan, seperti pada saat menggenggam dan
mengangkat suatu benda. Secara umum, prognosis pasca amputasi bawah siku meliputi
1) quo ad vitam, dapat dikatakan baik, mengingat kondisi pasien yang bersangkutan secara langsung tidak
membahayakan keselamatan jiwa
2) quo ad sanam baik, karena tidak menyebabkan infeksi lebih lanjut terhadap pasien (3) quo ad
functionam baik apabila kondisi ini mendapatkan pelayanan prosthetis, aktifitas fungsional akan lebih baik
(4) quo ad cosmeticam juga dapat dikatakan baik dan diharapkan dengan penanganan prosthetis dapat
meningkatkan penampilan dan kepercayaan diri pasien. Komplikasi amputasi meliputi perdarahan, infeksi,
dan kerusakan kulit. Karena ada pembuluh darah besar yang di potong, dapat terjadi perdarahan infeksi
merupakan infeksi pada semua pembedahan; dengan peredaran darah buruk atau kontaminasi luka
setelah amputasi traumatika, risiko infeksi meningkat. Penyembuhan luka yang buruk dan iritasi akibat
protesis dapat menyebabkan kerusakan kulit. Komplikasi pasca operasi utama adalah infeksi, hemoragi,
kontraktur, emboli lemak dan sensasi phantom masalah nyeri phantom kadang sukar diatasi. Setelah
amputasi selalu terdapat perasaan bagian ekstremitas yang hilang masih ada, dan setiap penderita akan
mengalaminya. Sebagian penderita merasa terganggu sedangkan sebagian lagi merasakannya sebagai
nyeri.
Speaker 1

Measles or morbili is an acute, infectious viral disease characterized by 3 stages of prodromal

stage (catarraw), eruption stage and conventional stage, which is manifested by fever,
conjunctivitis and coppical blotch.

ETIOLOGY

Measles disease caused by the measles virus belonging to the class of paramyxovirus genus
morbilivirus is one of RNA virus. The virus is present in the blood and nasopharyngeal
secretions (tissue between the throat and nose) at the onset of prodromal symptoms up to 24
hours after the onset of red patches on the skin and mucous membranes.

Clinical signs & symptoms

Includes physical examination (physic diagnostic), namely:

1. In the cataral stage the apparent manifestations may be fever (usually high) and signs of
nasopharyngitis and conjunctivitis.

2. In general, the child appears weak

3. Koplik spot on day 2-3 hot (end of catarral stage)

4. In the eruption stage there is a typical rash: a maculopapular rash that comes from the back of
the ear, following the growth of hair on the forehead, face and then throughout the body.
Speaker 2

Virus form

The virus is round with a rough edges and a 140 nm diameter and wrapped in an outer sheath
consisting of fat and protein. In it is a rounded oval nucleocapsid composed of parts of the
protein surrounding nucleic acids (RNA), a helical nucleoprotein structure of myxovirus. The
outer shell often shows a short bulge, a protein located in the outer shell appears as
hemagglutinin

PATHOPHYSIOLOGY

Transmission occurs droplet and contact this virus through the respiratory tract and into the
endothelial reticulo system, multiply and then spread throughout the body. This will cause
symptoms in the respiratory tract, gastrointestinal tract, conjunctiva and followed by symptoms
of patoknomi in the form of patches and skin rash. Antibodies formed play a role in the onset of
skin rashes and virus neutralization in the circulation. Cellular immunologic mechanisms also
play a role in viral elimination.

How to Prevent Measles Illness

a. Primordial Prevention

Primordial prevention is done in preventing the emergence of predisposing / risk factors for
measles disease. The targets of primordial prevention are children who are still healthy and not
yet at high risk so as not to have a high risk factor for measles disease. Education to parents of
children is very important role in primordial prevention efforts. Actions that need to be done
such as counseling about health education, nutrition counseling and good home arrangement.
SPEAKER 3